Profesi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran sentral dalam membentuk karakter peserta didik yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Seiring transformasi pendidikan nasional dan kurikulum Merdeka, guru PAI dituntut tidak hanya menguasai materi ajar, tetapi juga mampu menginternalisasikan nilai-nilai Islami secara kontekstual, adaptif, dan menyeluruh.
Uji Kompetensi (UKOM) Guru PAI menjadi instrumen penting dalam memastikan kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian guru telah memenuhi standar. Artikel ini menyajikan kisi-kisi dan materi penting yang kerap diujikan dalam UKOM, disertai contoh soal yang menggambarkan konteks aktual dan pendekatan HOTS (Higher Order Thinking Skills).
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi UP PPG PAI

Dalam menghadapi Uji Pengetahuan PPG bagi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI), pemahaman terhadap kisi-kisi materi sangat krusial. Kisi-kisi ini menjadi acuan dalam memetakan kompetensi yang diukur serta mempersiapkan diri secara sistematis. Setiap poin dalam kisi-kisi mencerminkan aspek-aspek penting yang wajib dikuasai oleh guru PAI sebagai agen pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam dan kebangsaan.
Kisi-kisi ini mencakup ranah pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian yang terintegrasi dalam konteks pembelajaran PAI yang kontekstual dan adaptif. Oleh karena itu, pemahaman menyeluruh terhadap tiap elemen dalam kisi-kisi ini menjadi langkah awal yang strategis untuk meraih hasil maksimal dalam UP PPG PAI.
1. Perumusan Tujuan Pembelajaran PAI (Afektif, Kognitif, Psikomotorik)
Menguji kemampuan guru dalam menyusun tujuan pembelajaran yang utuh, selaras dengan capaian pembelajaran dan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila (P2RA). Penekanan bukan hanya pada aspek kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik yang membentuk karakter dan sikap peserta didik.
2. Strategi Pembelajaran untuk Penanaman Nilai Islami
Fokus pada metode pembelajaran nilai yang efektif, seperti internalisasi, keteladanan, pembiasaan, diskusi reflektif, dan pendekatan berbasis proyek (project-based learning). Guru diuji dalam memilih strategi yang menanamkan akhlak Islami secara kontekstual dan bermakna.
3. Penilaian dan Asesmen Autentik dalam PAI
Materi mencakup pemahaman asesmen formatif dan sumatif, penggunaan rubrik, asesmen diri dan sejawat, serta penyusunan instrumen asesmen yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Kemampuan guru menyesuaikan asesmen dengan pendekatan humanistik sangat ditekankan.
4. Moderasi Beragama dalam Pembelajaran
Guru diuji atas pemahaman konsep moderasi beragama dan bagaimana menerapkannya di kelas, termasuk nilai toleransi, menghargai keragaman, dan menolak ekstremisme. Soal bersifat kontekstual dan menekankan sensitivitas sosial keagamaan.
5. Pemahaman dan Analisis Teks Al-Qur’an dan Hadis
Meliputi kemampuan menafsirkan ayat dan hadis secara tekstual dan kontekstual, termasuk membedakan antara tafsir dan takwil. Materi juga menguji kemampuan mengaitkan teks suci dengan isu-isu kekinian seperti lingkungan, teknologi, dan relasi sosial.
6. Penyusunan Perangkat Ajar PAI Sesuai Kurikulum Merdeka
Menilai keterampilan dalam menyusun alur tujuan pembelajaran (ATP), modul ajar, RPP satu lembar, serta pemanfaatan media interaktif digital yang mendukung pembelajaran berbasis karakter dan nilai-nilai Islam.
7. Situational Judgement Test (SJT) Berbasis Etika dan Tugas Profesi
Studi kasus yang menuntut guru membuat keputusan etis dalam dilema profesional, konflik antar warga sekolah, atau situasi yang menguji integritas. Soal mengukur kedewasaan moral dan tanggung jawab sebagai pendidik.
8. Integrasi PAI dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan lil Alamin (P5-P2RA)
Uji pemahaman guru dalam mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan kegiatan proyek sekolah berbasis penguatan karakter, serta kemampuan menyusun asesmen proyek yang kolaboratif dan reflektif.
9. Penguasaan Materi PAI Inti: Akidah, Akhlak, Fikih, SKI, dan Bahasa Arab
Materi ini mencakup keimanan, ibadah, muamalah, kisah-kisah tokoh Islam (SKI), serta pemahaman dasar bahasa Arab. Soal difokuskan pada pemahaman mendalam dan kontekstual, bukan sekadar hafalan.
10. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran PAI
Menilai keterampilan merancang dan menggunakan teknologi pembelajaran seperti kuis daring, video interaktif, dan platform seperti Google Classroom. Fokus pada kemampuan membuat pembelajaran agama menjadi aktif, partisipatif, dan relevan dengan zaman.
Contoh Soal Uji Kompetensi Guru PAI
Contoh-contoh soal berikut disusun berdasarkan pendekatan HOTS (Higher Order Thinking Skills) dengan konteks yang mencerminkan realitas pembelajaran dan tantangan profesi guru PAI masa kini. Soal tidak hanya menguji hafalan, melainkan kemampuan berpikir kritis, analitis, serta kecakapan dalam menerapkan nilai-nilai Islami dalam kehidupan nyata.
Masing-masing soal dilengkapi dengan jawaban benar dan pembahasan mendalam, guna memberikan pemahaman konseptual dan praktis. Soal-soal ini bisa digunakan sebagai bahan latihan mandiri maupun sebagai referensi dalam pelatihan intensif calon guru profesional.
Soal Nomor 1
Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII, seorang guru mengawali kegiatan dengan menyampaikan kisah kejujuran Nabi Muhammad SAW ketika berdagang di masa muda. Guru kemudian mengaitkan kisah tersebut dengan fenomena modern, seperti kejujuran dalam berjualan online, ujian sekolah, dan saat menjadi panitia lomba. Setelah diskusi kelas, siswa diminta menulis refleksi pribadi tentang bentuk kejujuran yang sudah dan akan mereka terapkan. Di akhir sesi, beberapa siswa mempresentasikan hasil refleksi mereka. Strategi pembelajaran yang digunakan guru termasuk dalam pendekatan apa?
A. Pendekatan hafalan berbasis naratif
B. Keteladanan simbolik tanpa refleksi
C. Internalisasi nilai melalui refleksi dan kontekstualisasi
D. Simulasi nilai berbasis role play
E. Pendekatan kognitif deskriptif
Jawaban: C
Pembahasan: Pendekatan ini bertujuan membentuk sikap dan karakter siswa dari dalam melalui kisah nyata, diskusi, dan refleksi personal. Ini adalah inti dari pendekatan internalisasi nilai secara kontekstual.
Soal Nomor 2
Guru PAI menyusun tujuan pembelajaran dalam RPP satu lembar berbunyi: “Siswa dapat menjelaskan manfaat puasa Ramadhan terhadap kesehatan fisik, kebersihan jiwa, dan kepedulian sosial.” Tujuan ini dirancang untuk mendukung kegiatan diskusi kelompok, presentasi, dan penulisan artikel mini. Guru juga menyusun rubrik untuk mengukur aspek pemahaman dan keterkaitan isi dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan taksonomi Bloom, tujuan pembelajaran tersebut termasuk dalam kategori domain apa?
A. Afektif tingkat valuing
B. Kognitif tingkat pemahaman
C. Kognitif tingkat analisis
D. Psikomotorik tingkat mekanisme
E. Evaluasi tingkat aplikasi sosial
Jawaban: B
Pembahasan: Kata kerja “menjelaskan” menunjukkan pemahaman terhadap suatu konsep. Fokusnya adalah bagaimana siswa memahami dan menyampaikan manfaat puasa secara utuh, bukan sekedar menghafal.
Soal Nomor 3
Guru PAI meminta siswa mengamati interaksi sosial di sekolah, lalu mengidentifikasi sikap saling menghargai antar umat beragama. Setelah observasi, siswa berdiskusi dan mempresentasikan hasilnya secara berkelompok. Guru menggunakan rubrik untuk menilai keterlibatan diskusi, sikap saling menghormati, dan argumentasi yang logis. Penilaian ini bertujuan menggali pemahaman dan sikap siswa dalam konteks nyata. Jenis asesmen yang diterapkan guru adalah:
A. Asesmen formatif berbasis kuis
B. Asesmen sumatif berbasis ujian tulis
C. Asesmen otentik berbasis observasi performa sosial
D. Ulangan harian dengan pendekatan konvensional
E. Asesmen kognitif berbasis pertanyaan terbuka
Jawaban: C
Pembahasan: Guru menilai proses nyata yang dilakukan siswa dalam situasi otentik. Penggunaan rubrik dalam mengamati perilaku sosial dalam kelompok merupakan ciri khas asesmen otentik.
Soal Nomor 4
Dalam pembelajaran moderasi beragama, guru PAI memutar video dokumenter tentang kehidupan damai antar umat beragama di Indonesia. Setelah itu, siswa diminta menulis esai reflektif yang mengaitkan nilai-nilai Islam dengan kehidupan masyarakat majemuk, serta memberi contoh tindakan moderat yang pernah atau ingin mereka lakukan. Guru menekankan bahwa tugas ini tidak hanya menguji kemampuan menulis, tetapi juga kesadaran siswa dalam membangun harmoni sosial. Pembelajaran ini bertujuan untuk:
A. Mengembangkan hafalan sejarah toleransi
B. Meningkatkan kemampuan membuat esai
C. Menginternalisasi sikap moderat melalui refleksi nyata
D. Menyusun laporan dokumenter
E. Menganalisis perbandingan antaragama
Jawaban: C
Pembahasan: Esai reflektif merupakan alat yang kuat dalam menanamkan nilai. Fokusnya bukan pada teknis menulis, melainkan pada internalisasi nilai toleransi melalui pengalaman pribadi.
Soal Nomor 5
Guru PAI memulai pelajaran dengan menampilkan video kerusakan lingkungan akibat sampah plastik, lalu membaca QS. Al-Baqarah: 222 dan hadis tentang thaharah (kebersihan). Guru mengajak siswa berdiskusi bagaimana konsep kebersihan dalam Islam bisa diterapkan dalam gerakan menjaga lingkungan. Siswa kemudian diminta menuliskan komitmen tindakan pribadi selama satu minggu untuk menjaga kebersihan berbasis nilai agama. Strategi pembelajaran ini bertujuan mengembangkan kemampuan:
A. Menghafal dalil tentang thaharah
B. Menyalin ayat Al-Qur’an secara benar
C. Menafsirkan nilai agama secara kontekstual dalam kehidupan
D. Menggunakan istilah bahasa Arab yang tepat
E. Menghubungkan hadis dengan hukum fikih formal
Jawaban: C
Pembahasan: Kegiatan ini menekankan pemahaman makna kebersihan bukan hanya secara tekstual, melainkan bagaimana ajaran itu diturunkan ke aksi nyata. Ini adalah bentuk takwil dan kontekstualisasi.
Soal Nomor 6
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran (ATP), seorang guru PAI memulai dari capaian pembelajaran (CP) dan merumuskannya menjadi tujuan pembelajaran yang dikaitkan dengan dimensi dan elemen Profil Pelajar Pancasila. Ia kemudian mengembangkan modul ajar yang mencakup langkah kegiatan, asesmen, dan refleksi. Guru juga menyesuaikan aktivitas dengan karakteristik murid. Langkah perencanaan yang dilakukan guru ini menunjukkan pendekatan:
A. Forward design dari silabus ke pembelajaran
B. Pendekatan ceramah satu arah
C. Backward design yang berbasis hasil belajar
D. Diferensiasi pembelajaran berbasis gaya belajar
E. Desain acak berdasarkan kebiasaan sekolah
Jawaban: C
Pembahasan: Backward design dimulai dari tujuan akhir (CP), lalu disusun ke aktivitas dan asesmen yang selaras. Ini mencerminkan perencanaan pembelajaran yang terarah dan efektif.
Soal Nomor 7
Saat terjadi konflik antarsiswa akibat perbedaan pendapat tentang kegiatan keagamaan, guru PAI tidak langsung memberi hukuman, melainkan mengajak mereka duduk bersama dan berdiskusi mengenai pentingnya sikap saling menghargai. Guru kemudian mengarahkan mereka membuat deklarasi “Sekolah Ramah Perbedaan” yang ditandatangani bersama. Pendekatan ini tidak hanya menyelesaikan konflik, tetapi juga membentuk kesadaran bersama tentang hidup dalam keberagaman. Tindakan guru mencerminkan nilai:
A. Toleransi pasif terhadap perbedaan
B. Ketegasan administratif dalam disiplin
C. Moderasi beragama dalam konteks sosial
D. Penegakan peraturan sekolah
E. Kecintaan terhadap mayoritas
Jawaban: C
Pembahasan: Guru tidak hanya menyelesaikan konflik, tetapi mengajarkan nilai toleransi aktif melalui kegiatan bersama, mencerminkan praktik moderasi beragama.
Soal Nomor 8
Guru PAI memberikan soal ujian akhir semester yang seluruhnya berisi hafalan ayat, hadis, dan pengertian istilah tanpa disertai studi kasus atau pertanyaan aplikatif. Meskipun siswa berhasil menjawab, guru mendapati bahwa sikap dan pemahaman mereka di kehidupan sehari-hari tidak mencerminkan nilai-nilai PAI. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, pendekatan asesmen yang dilakukan guru tersebut dianggap:
A. Sudah tepat untuk mengukur domain kognitif
B. Tidak sesuai karena mengabaikan dimensi afektif dan aplikatif
C. Sangat cocok untuk siswa berbasis pesantren
D. Efektif karena siswa menguasai hafalan
E. Relevan jika dikombinasikan dengan kuis daring
Jawaban: B
Pembahasan: Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran dan asesmen yang bermakna dan kontekstual, tidak hanya berfokus pada hafalan tanpa aplikasi nyata dalam kehidupan.
Soal Nomor 9
Dalam proyek akhir semester, guru PAI meminta siswa membuat video dakwah pendek bertema “Islam Ramah dan Toleran” yang akan dipresentasikan di depan kelas. Siswa bekerja secara berkelompok, mulai dari merancang naskah, membagi tugas produksi, hingga merefleksikan pengalaman mereka. Guru menilai kerja sama, orisinalitas pesan, serta kemampuan mengaitkan dakwah dengan isu kekinian. Penilaian ini merupakan contoh asesmen:
A. Tes formatif pilihan ganda
B. Penilaian otentik berbasis performa
C. Asesmen psikologis berbasis sikap
D. Ujian kognitif dalam bentuk portofolio
E. Tugas akhir tertulis berbasis rubrik
Jawaban: B
Pembahasan: Video dakwah yang dirancang dan direfleksikan bersama mencerminkan asesmen otentik yang menilai keterampilan nyata dan relevan dengan kehidupan siswa.
Soal Nomor 10
Dalam materi fikih tentang zakat, guru PAI menyajikan studi kasus seorang petani yang panennya mencapai nisab zakat pertanian. Siswa diminta menghitung berapa zakat yang harus dikeluarkan dan menganalisis alasan pentingnya membayar zakat dalam konteks keadilan sosial. Beberapa siswa juga diminta mempresentasikan hasil analisisnya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi:
A. Menghafal rumus zakat pertanian
B. Menyalin kembali dalil zakat
C. Mengaplikasikan fikih muamalah dalam kehidupan nyata
D. Menjawab soal pilihan ganda dengan cepat
E. Menerjemahkan istilah zakat dalam bahasa Arab
Jawaban: C
Pembahasan: Studi kasus dan perhitungan zakat dalam konteks sosial menuntut siswa berpikir kritis dan mengaplikasikan hukum fikih dalam kehidupan nyata, bukan sekadar menghafal.
Soal Nomor 11
Dalam RPP-nya, guru menulis tujuan: “Siswa mampu menunjukkan sikap menghormati dan menghargai keberagaman agama di lingkungan sekolah melalui perilaku dan komunikasi yang santun.” Aktivitas yang dirancang meliputi diskusi kelompok, simulasi komunikasi inklusif, serta proyek kecil bertema “Toleransi Itu Keren.” Guru menyusun rubrik penilaian afektif berbasis observasi dan refleksi siswa. Berdasarkan domain pembelajaran, tujuan tersebut termasuk dalam:
A. Kognitif tingkat evaluasi
B. Psikomotorik tingkat manipulasi
C. Afektif tingkat organisasi nilai
D. Afektif tingkat receiving
E. Kognitif tingkat pemahaman
Jawaban: C
Pembahasan: Menunjukkan sikap secara aktif dan sadar terhadap suatu nilai masuk dalam domain afektif tingkat organisasi, di mana siswa mulai menginternalisasi dan mempraktikkan nilai tersebut secara konsisten.
Soal Nomor 12
Guru menyusun modul ajar Kurikulum Merdeka dengan struktur memuat tujuan pembelajaran, kegiatan awal–inti–penutup, asesmen formatif, refleksi guru dan siswa, serta penerapan pembelajaran berdiferensiasi. Ia juga mengintegrasikan dimensi P5 ke dalam kegiatan projek kelas. Dokumen ini digunakan sebagai panduan utama dalam mengajar. Modul yang disusun guru tersebut termasuk jenis:
A. RPP sederhana 1 lembar
B. Silabus standar nasional
C. Modul ajar tematik
D. Perangkat evaluasi autentik
E. Buku ajar elektronik
Jawaban: C
Pembahasan: Modul ajar dalam Kurikulum Merdeka memiliki struktur fleksibel dan mendalam, termasuk refleksi dan pembelajaran berdiferensiasi, berbeda dengan RPP 1 lembar atau silabus konvensional.
Soal Nomor 13
Dalam pembelajaran akhlak, guru memberikan tiga opsi proyek: membuat poster digital, menulis puisi, atau membuat video pendek bertema “Jujur dan Bertanggung Jawab.” Siswa bebas memilih sesuai minat dan kemampuan mereka. Guru menilai kreativitas, keterlibatan emosional, serta kesesuaian pesan dengan nilai Islam. Praktik ini menunjukkan penerapan strategi:
A. Standarisasi media belajar
B. Evaluasi berbasis hafalan
C. Diferensiasi berdasarkan minat dan gaya belajar
D. Strategi ceramah naratif
E. Penilaian berbasis pilihan ganda
Jawaban: C
Pembahasan: Memberikan opsi kepada siswa sesuai minat dan gaya belajar adalah ciri pembelajaran berdiferensiasi, yang menjadi inti pendekatan Kurikulum Merdeka.
Soal Nomor 14
Guru meminta siswa membuat infografik bertema “Iman kepada Allah dan Kepedulian Lingkungan” yang memuat ayat, pesan nilai, serta ajakan untuk bertindak. Setelah tugas dikumpulkan, guru mengajak siswa berdiskusi tentang makna iman dalam aksi sosial. Beberapa siswa menyampaikan bahwa mereka akan mulai mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Aktivitas ini bertujuan untuk:
A. Melatih kemampuan desain grafis
B. Menumbuhkan kecintaan terhadap ayat Al-Qur’an
C. Mengaitkan iman dengan aksi nyata sosial-ekologis
D. Menghafal dalil-dalil kebersihan
E. Menilai kemampuan argumentasi lisan siswa
Jawaban: C
Pembahasan: Infografik ini tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mendorong siswa menginternalisasi nilai dan mengaplikasikannya dalam aksi nyata. Ini sejalan dengan penguatan karakter berbasis iman.
Soal Nomor 15
Saat mengajar bab fikih, guru menyadari bahwa beberapa siswa mengalami kesulitan memahami syarat dan rukun shalat. Guru pun memberikan pendekatan berbeda: visualisasi poster untuk sebagian siswa, diskusi kelompok untuk lainnya, dan simulasi praktik bagi yang kinestetik. Guru ingin semua siswa bisa memahami dengan cara yang sesuai kebutuhan mereka. Strategi ini menunjukkan penerapan:
A. Strategi paksa demi keseragaman
B. Perlakuan khusus kepada siswa pintar
C. Diferensiasi konten berdasarkan kebutuhan belajar
D. Evaluasi seragam berbasis hasil
E. Ceramah konvensional satu arah
Jawaban: C
Pembahasan: Guru menyesuaikan konten dan metode berdasarkan karakteristik siswa. Inilah inti dari diferensiasi konten dalam pembelajaran yang inklusif dan responsif.
Soal Nomor 16
Untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan, guru PAI menggunakan aplikasi Kahoot! untuk mengadakan kuis tentang materi zakat. Siswa sangat antusias mengikuti kuis dan merasa lebih tertantang untuk belajar. Guru juga menggunakan hasil kuis sebagai bahan refleksi diri dan umpan balik bagi siswa. Strategi pembelajaran ini memanfaatkan:
A. Permainan tradisional untuk relaksasi
B. Evaluasi manual berbasis ulangan
C. Teknologi pendidikan untuk pembelajaran interaktif
D. Latihan soal konvensional
E. Hafalan dalil zakat secara cepat
Jawaban: C
Pembahasan: Penggunaan Kahoot! termasuk penerapan teknologi dalam pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi dan keterlibatan siswa secara aktif.
Soal Nomor 17
Setelah menyelesaikan diskusi tentang pentingnya toleransi dalam Islam, guru meminta siswa menulis jurnal reflektif tentang pengalaman pribadi mereka dalam menghargai perbedaan. Siswa diminta menyertakan contoh situasi nyata, perasaan mereka, serta perubahan sikap yang ingin mereka lakukan ke depan. Guru menilai jurnal berdasarkan kedalaman refleksi dan keterkaitan nilai dengan perilaku. Jenis penilaian ini termasuk:
A. Ulangan harian berbasis lisan
B. Penilaian objektif hasil belajar
C. Asesmen afektif reflektif berbasis pengalaman
D. Tes tertulis dengan pilihan ganda
E. Ujian praktik lapangan
Jawaban: C
Pembahasan: Jurnal reflektif digunakan untuk mengevaluasi proses internalisasi nilai dalam diri siswa. Ini bagian dari asesmen afektif yang bermakna.
Soal Nomor 18
Dalam kegiatan P5-P2RA, siswa diminta merancang dan melaksanakan aksi sedekah bersama yang terorganisasi, mulai dari identifikasi kebutuhan, penggalangan dana, hingga pelaporan kegiatan. Guru menilai kerja sama, kemampuan merancang aksi nyata, serta refleksi siswa tentang pentingnya berbagi dalam Islam. Aspek utama yang dinilai dalam proyek ini adalah:
A. Jumlah uang yang dikumpulkan
B. Skor hasil ujian sebelumnya
C. Proses kolaborasi dan pemaknaan nilai
D. Kecepatan pelaksanaan kegiatan
E. Kemampuan membuat laporan formal
Jawaban: C
Pembahasan: Proyek berbasis karakter seperti sedekah dinilai dari proses kolaborasi dan refleksi nilai-nilai yang terkandung, bukan hanya output atau hasil fisik.
Soal Nomor 19
Guru mengangkat hadis tentang larangan berbohong, lalu mengajak siswa mendiskusikan kaitannya dengan maraknya berita hoaks di media sosial. Siswa diminta membuat poster kampanye “Stop Hoaks, Mulai dari Diri Sendiri” sebagai tugas proyek. Aktivitas ini tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran, tetapi juga mengajak siswa mengaitkan nilai agama dengan kondisi kontemporer. Kemampuan yang dikembangkan dalam aktivitas ini adalah:
A. Hafalan hadis secara tekstual
B. Analisis hukum fiqih terhadap kebohongan
C. Kontekstualisasi nilai agama dalam kehidupan modern
D. Evaluasi media sosial secara teknis
E. Terjemahan hadis secara literal
Jawaban: C
Pembahasan: Siswa diajak mengaitkan ajaran agama dengan realitas sosial kekinian. Ini menunjukkan pemahaman kontekstual yang aplikatif.
Soal Nomor 20
Dalam pembelajaran daring, guru menggunakan Google Classroom untuk mengunggah materi, memberi tugas, dan melakukan diskusi dalam forum. Siswa juga mengerjakan kuis daring dan mendapat umpan balik langsung. Guru memanfaatkan berbagai fitur digital untuk memastikan pembelajaran tetap berjalan aktif dan menyenangkan. Pembelajaran seperti ini mencerminkan:
A. Strategi pasif melalui media daring
B. Pembelajaran konvensional berbasis teks
C. PAI digital yang aktif dan partisipatif
D. Latihan hafalan dalam forum online
E. Metode pengganti tanpa interaksi
Jawaban: C
Pembahasan: Pemanfaatan platform digital seperti Google Classroom secara interaktif menunjukkan strategi pembelajaran PAI berbasis teknologi yang aktif dan partisipatif.
Ingin mengakses lebih banyak soal dan pembahasan terbaru?

Dapatkan kumpulan soal lengkap dan pembahasan terbaru untuk persiapan Kompetensi UP PPG PAI hanya di fungsional.id Materi disusun sesuai kisi-kisi resmi dan dirancang untuk mengasah kemampuan analisis secara mendalam. Kunjungi sekarang untuk akses.