Meniti jenjang karier dari Guru Muda menuju Guru Madya bukan hanya perkara administratif atau pengumpulan angka kredit semata. Kenaikan jabatan ini menandakan peningkatan kualitas profesionalisme, integritas, serta tanggung jawab dalam mendidik generasi penerus bangsa. Dalam proses ini, Uji Kompetensi Kenaikan Jabatan (UKKJ) menjadi instrumen penting untuk menilai sejauh mana kompetensi guru telah berkembang sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Sebagai guru yang ingin naik jabatan ke tingkat Madya, Anda dituntut tidak hanya cakap dalam pembelajaran, tetapi juga memahami filosofi pendidikan, teknologi, kebijakan terbaru, dan keterampilan sosial dalam membina komunitas belajar. UKKJ menilai Anda secara menyeluruh mulai dari kemampuan pedagogik hingga integritas pribadi dan pemahaman kebijakan pendidikan. Artikel ini menyajikan kisi-kisi lengkap serta contoh soal HOTS yang akan membantu Anda mempersiapkan diri lebih maksimal.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Uji Kompetensi UKKJ Guru Muda ke Madya

Berikut ini adalah daftar kompetensi yang diujikan dalam UKKJ Guru Muda ke Madya: uji kompetensi ini bertujuan untuk menilai kemampuan guru secara menyeluruh, mulai dari aspek pedagogik, profesional, sosial, kepribadian, hingga pemanfaatan teknologi dan pemahaman kebijakan pendidikan. Setiap kompetensi dirancang agar guru tidak hanya mampu mengajar, tetapi juga menjadi pembimbing, pengelola kelas yang baik, serta agen perubahan yang adaptif terhadap perkembangan pendidikan.
1. Peran Strategis Guru Madya dalam Pengembangan Sekolah
Menguji kemampuan merancang dan melaksanakan program pengembangan sekolah berbasis data mutu seperti AKM dan Rapor Pendidikan, serta menjalin kolaborasi dengan kepala sekolah dan komite dalam proses perbaikan berkelanjutan.
2. Desain Pembelajaran Inovatif dan Berkelanjutan
Fokus pada perancangan pembelajaran yang responsif terhadap kebutuhan murid melalui pendekatan pembelajaran berdiferensiasi serta penerapan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) secara kontekstual dan adaptif.
3. Implementasi Asesmen Formatif dan Diagnostik
Menilai kemampuan guru dalam merancang asesmen yang berdampak pada proses pembelajaran, mengolah hasil asesmen untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid, dan menyesuaikan strategi ajar yang relevan.
4. Supervisi Akademik dan Pendampingan Guru Muda
Menguji kompetensi menyusun instrumen supervisi akademik, memberikan umpan balik reflektif yang membangun, serta mendampingi guru pemula untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui coaching dan mentoring.
5. Penyusunan dan Evaluasi Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
Mencakup identifikasi kebutuhan pengembangan diri, penyusunan rencana kegiatan PKB seperti workshop, lesson study, serta pelaksanaan dan pelaporan kegiatan sesuai standar organisasi profesi.
6. Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif
Menilai kemampuan menyusun laporan tindakan kelas, menulis artikel ilmiah populer, serta menghasilkan media ajar atau perangkat pembelajaran inovatif yang terdokumentasi dan dapat direplikasi.
7. Penerapan Nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran
Soal mencakup integrasi nilai-nilai seperti gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan lainnya ke dalam kegiatan pembelajaran secara bermakna, bukan sekadar hafalan atau slogan.
8. Pengelolaan Program Proyek dan Unit Kegiatan Sekolah
Fokus pada keterlibatan aktif guru dalam merancang dan mengelola proyek tematik, program P5, kegiatan ekstrakurikuler, dan proyek lintas disiplin yang berdampak positif terhadap peserta didik.
9. Etika Profesi dan Keteladanan Guru Madya
Menguji pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema etis, menjaga profesionalitas dan netralitas, menjalin hubungan yang sehat dengan siswa dan orang tua, serta memberi keteladanan dalam integritas dan sikap kerja.
10. Analisis Data dan Pengambilan Keputusan Berbasis Bukti
Menekankan kemampuan reflektif guru dalam menganalisis data hasil belajar, survei lingkungan belajar, dan hasil evaluasi program untuk menyusun strategi yang tepat sasaran dan berbasis bukti nyata.
11. Manajemen Kelas Lanjutan dan Disiplin Positif
Mengukur kemampuan membangun budaya kelas yang inklusif dan kolaboratif, menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif, serta menerapkan pendekatan disiplin positif dan restorative practice.
12. Penggunaan Teknologi dalam Supervisi, Pembelajaran, dan Kolaborasi
Mencakup pemanfaatan teknologi digital seperti LMS, Google Workspace, dan berbagai aplikasi kolaboratif untuk mendukung kegiatan pembelajaran, supervisi guru, serta dokumentasi praktik baik secara efektif.
Contoh Soal UKKJ Guru Muda ke Madya
Berikut adalah Contoh Soal UKKJ Guru Muda ke Madya yang dirancang untuk menguji pemahaman dan keterampilan guru dalam berbagai aspek yang telah ditentukan dalam kisi-kisi. Soal-soal ini berfokus pada konteks nyata di lapangan, bersifat analitis, dan menuntut kemampuan reflektif serta pengambilan keputusan berbasis data. Setiap soal menggambarkan situasi yang mungkin dihadapi guru madya dalam menjalankan perannya, mulai dari pengembangan pembelajaran, pendampingan guru lain, hingga integrasi teknologi dan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dalam praktik sehari-hari.
Soal Nomor 1
Seorang guru madya ditugaskan untuk menyusun program peningkatan literasi di sekolah berdasarkan hasil Rapor Pendidikan yang menunjukkan rendahnya minat baca siswa kelas atas. Ia kemudian mengadakan forum diskusi dengan kepala sekolah dan komite, serta melibatkan perpustakaan daerah untuk mendukung program tersebut. Tindakan guru tersebut paling mencerminkan kompetensi apa?
A. Manajemen kelas dan penguatan nilai gotong royong
B. Implementasi KOSP dalam kegiatan ekstrakurikuler
C. Supervisi akademik terhadap kegiatan literasi guru
D. Penyusunan PKB berbasis komunitas belajar
E. Peran strategis guru madya dalam pengembangan sekolah
Jawaban: E
Pembahasan:
Kegiatan guru tersebut menunjukkan tindakan strategis dalam meningkatkan mutu sekolah berbasis data (Rapor Pendidikan), sekaligus kolaborasi lintas pihak, yaitu kepala sekolah, komite, dan pihak eksternal. Hal ini sesuai dengan peran strategis Guru Madya dalam merancang dan melaksanakan program pengembangan sekolah berdasarkan data mutu.
Soal Nomor 2
Dalam rangka mendorong pembelajaran yang lebih kontekstual, seorang guru merancang proyek berbasis isu lingkungan lokal, di mana siswa diberi pilihan pendekatan yang sesuai dengan gaya belajar masing-masing. Ia juga menyusun rencana pembelajaran menggunakan KOSP yang disesuaikan dengan kebutuhan sekolahnya. Pendekatan ini menunjukkan penguasaan terhadap aspek apa?
A. Supervisi akademik berbasis praktik reflektif
B. Desain pembelajaran inovatif dan berkelanjutan
C. Asesmen sumatif dalam literasi numerasi
D. Penerapan prinsip pemetaan SKP berbasis proyek
E. Manajemen proyek dan evaluasi ketercapaian P5
Jawaban: D
Pembahasan:
Meskipun terlihat berkaitan dengan proyek dan manajemen, fokus utama dari guru ini adalah pada desain pembelajaran yang inovatif: proyek berbasis isu lokal, berdiferensiasi, dan menggunakan KOSP. Semua elemen ini merupakan inti dari kompetensi Desain Pembelajaran Inovatif dan Berkelanjutan.
Soal Nomor 3
Dalam pelaksanaan pembelajaran, seorang guru rutin memberikan asesmen formatif setiap dua minggu dan memanfaatkan hasilnya untuk menyesuaikan metode ajar. Saat hasil menunjukkan pemahaman rendah, ia mengadakan sesi pembelajaran ulang dengan pendekatan berbeda. Praktik ini mencerminkan penguasaan guru dalam?
A. Penyusunan instrumen supervisi pembelajaran
B. Implementasi asesmen formatif dan diagnostik
C. Evaluasi PKB dan peningkatan kapasitas kolega
D. Penyusunan SKP berbasis hasil asesmen
E. Integrasi nilai Pancasila dalam pembelajaran ulang
Jawaban: B
Pembahasan:
Guru menggunakan asesmen formatif secara berkala dan menindaklanjuti hasilnya untuk menyesuaikan strategi ajar. Inilah esensi dari implementasi asesmen formatif dan diagnostik, yaitu tidak sekadar menilai, tetapi memanfaatkannya untuk perbaikan proses belajar-mengajar.
Soal Nomor 4
Seorang guru madya melakukan observasi terhadap rekan sejawat yang baru bergabung dan menemukan bahwa strategi ajarnya kurang kontekstual. Ia kemudian memberikan umpan balik secara reflektif melalui diskusi terarah, serta membimbing guru tersebut menyusun ulang RPP agar lebih sesuai dengan kebutuhan siswa. Apa yang paling tepat menggambarkan praktik tersebut?
A. Supervisi akademik dan pendampingan guru muda
B. Pengembangan media ajar interaktif berbasis kebutuhan
C. Evaluasi P5 untuk meningkatkan karakter siswa
D. Penyusunan laporan PTK secara reflektif
E. Desain asesmen berdiferensiasi dalam pembelajaran
Jawaban: A
Pembahasan:
Praktik guru madya tersebut merupakan bagian dari supervisi akademik dan pendampingan. Ia tidak hanya mengamati, tetapi juga memberi umpan balik yang membina dan membimbing kolega untuk memperbaiki praktik ajarnya. Hal ini menjadi salah satu peran penting Guru Madya dalam peningkatan mutu pembelajaran di sekolah.
Soal Nomor 5
Seorang guru melaporkan kegiatan PKB yang telah dilaksanakannya dalam bentuk laporan sistematis berisi tujuan, proses, hasil refleksi, dan rencana tindak lanjut. Ia juga menyusun workshop kecil bersama guru lain untuk berbagi praktik baik. Kegiatan ini menunjukkan penguasaan terhadap aspek?
A. Penggunaan LMS dan teknologi dalam dokumentasi kegiatan
B. Penerapan nilai mandiri dalam pembelajaran guru sejawat
C. Penyusunan dan evaluasi kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
D. Supervisi reflektif terhadap pelaksanaan program P5
E. Peran keteladanan guru dalam penyusunan kurikulum
Jawaban: D
Pembahasan:
Guru melakukan kegiatan PKB, mulai dari penyusunan, pelaksanaan, hingga evaluasi dan pelaporan. Workshop yang ia selenggarakan juga menjadi bentuk kolaborasi dalam pengembangan profesi berkelanjutan. Ini jelas mencerminkan kompetensi dalam penyusunan dan evaluasi kegiatan PKB.
Soal Nomor 6
Dalam evaluasi program kegiatan P5 di sekolah, seorang Guru Madya melihat bahwa keterlibatan peserta didik dalam proyek belum menyentuh dimensi kebhinekaan global dan berpikir kritis. Bersama tim sekolah, guru tersebut ingin menyusun proyek lintas disiplin yang berdampak nyata dan kontekstual. Pendekatan mana yang paling strategis untuk memastikan keterlibatan siswa lebih bermakna?
A. Menyusun proyek tentang daur ulang sampah berbasis kelompok dengan target produk siap jual
B. Mengintegrasikan proyek bertema budaya lokal dalam mata pelajaran IPS dan Bahasa Indonesia
C. Menggunakan survei minat siswa untuk memilih proyek individu yang disesuaikan dengan potensi masing-masing
D. Merancang proyek kolaboratif lintas kelas tentang keberagaman budaya dan keberlanjutan lingkungan
E. Mengadaptasi proyek dari sekolah lain yang sudah berhasil dengan penyesuaian minimal
Jawaban: D
Pembahasan:
Proyek lintas disiplin yang mengangkat tema keberagaman budaya dan keberlanjutan lingkungan akan menyentuh dimensi kebhinekaan global dan berpikir kritis. Proyek semacam ini juga mendorong kolaborasi, konteks nyata, dan integrasi antarmata pelajaran, sejalan dengan semangat P5 dan penguatan profil pelajar Pancasila.
Soal Nomor 7
Dalam menyusun rencana kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), Guru Madya mengidentifikasi bahwa mayoritas guru di sekolah kesulitan menyusun asesmen formatif yang sesuai dengan capaian pembelajaran. Apa bentuk kegiatan PKB yang paling tepat untuk menjawab kebutuhan tersebut?
A. Mengadakan lokakarya tentang desain media pembelajaran interaktif
B. Mengundang narasumber dari luar untuk membahas isu kurikulum operasional
C. Menyelenggarakan lesson study terfokus pada praktik asesmen formatif
D. Membuat kelompok belajar mandiri dengan topik literasi dan numerasi
E. Menyusun modul pelatihan mandiri tentang diferensiasi pembelajaran
Jawaban: D
Pembahasan:
Lesson study memungkinkan guru untuk belajar dari praktik nyata, merefleksikan bersama, dan menyempurnakan desain asesmen formatif berdasarkan pengalaman langsung. Kegiatan ini sangat sesuai dengan prinsip PKB berbasis kebutuhan nyata dan kolaborasi sejawat.
Soal Nomor 8
Seorang Guru Madya diminta untuk menyusun instrumen supervisi akademik terhadap praktik pembelajaran berbasis proyek. Dalam menyusun instrumen tersebut, aspek apa yang paling penting untuk dicantumkan agar supervisi mampu memotret proses pembelajaran secara menyeluruh?
A. Jumlah penggunaan media digital dalam proses pembelajaran
B. Tingkat kesesuaian rencana ajar dengan modul ajar pemerintah
C. Keterlibatan aktif siswa dalam proses inkuiri, eksplorasi, dan refleksi
D. Ketepatan guru dalam menyampaikan materi secara sistematis
E. Ketertiban kelas selama pelaksanaan kegiatan proyek berlangsung
Jawaban: C
Pembahasan:
Supervisi akademik berbasis pembelajaran proyek harus memotret proses belajar yang aktif dan bermakna. Keterlibatan siswa dalam proses inkuiri, eksplorasi, dan refleksi merupakan indikator utama dari pembelajaran yang berorientasi pada pemahaman mendalam, bukan sekadar penguasaan konten.
Soal Nomor 9
Dalam menyikapi hasil survei lingkungan belajar yang menunjukkan bahwa siswa merasa kurang nyaman menyampaikan pendapatnya di kelas, Guru Madya ingin merekomendasikan strategi manajemen kelas berbasis disiplin positif. Apa pendekatan yang paling tepat untuk mengatasi masalah ini?
A. Menerapkan pendekatan restorative untuk membangun budaya saling menghargai di kelas
B. Memberikan reward kepada siswa yang aktif bertanya atau menjawab
C. Menyusun peraturan kelas yang ketat agar semua siswa patuh pada aturan
D. Mengalokasikan waktu tambahan untuk diskusi kelompok dalam setiap pembelajaran
E. Meminta guru untuk lebih sering menunjuk siswa yang pasif agar belajar aktif
Jawaban: A
Pembahasan:
Disiplin positif menekankan pada pendekatan yang membangun relasi sehat dan suasana aman. Pendekatan restorative mendorong siswa untuk merasa dihargai dan nyaman mengekspresikan pendapat. Ini juga membangun budaya kelas yang mendukung dialog terbuka dan empati.
Soal Nomor 10
Dalam mendukung kolaborasi antarguru dan efektivitas supervisi pembelajaran, Guru Madya ingin memaksimalkan penggunaan teknologi. Apa strategi paling tepat untuk dilakukan agar praktik baik guru terdokumentasi dengan efektif?
A. Membuat grup WhatsApp khusus untuk berbagi refleksi praktik mengajar
B. Menggunakan Google Workspace untuk menyusun portofolio praktik baik dan observasi
C. Menyusun laporan praktik mengajar dalam format cetak untuk perpustakaan sekolah
D. Mengunggah hasil belajar siswa di media sosial sekolah
E. Mengumpulkan hasil supervisi dalam bentuk video dan disimpan di flashdisk
Jawaban: B
Pembahasan:
Google Workspace seperti Google Drive, Docs, dan Sites sangat efektif dalam mendokumentasikan praktik baik, supervisi, dan kolaborasi antarguru. Platform ini memungkinkan akses mudah, kolaborasi real-time, serta penyimpanan yang rapi dan terstruktur. Ini mencerminkan pemanfaatan teknologi secara optimal dalam konteks profesional guru.
Soal Nomor 11
Saat menganalisis hasil AKM dan data survei karakter, seorang Guru Madya menemukan ketidaksesuaian antara capaian literasi siswa dan persepsi guru tentang kemampuan siswa dalam memahami teks informasi. Apa langkah strategis yang sebaiknya dilakukan untuk memastikan pengambilan keputusan pembelajaran berbasis data berjalan optimal?
A. Mengadakan pelatihan pemetaan KD dengan mengacu pada hasil AKM dan KOSP
B. Menyusun intervensi berbasis proyek membaca dengan dukungan wali kelas
C. Mengubah pendekatan pembelajaran menjadi berbasis konten digital interaktif
D. Melibatkan tim guru dalam forum analisis silang antara data AKM dan pengalaman mengajar
E. Meningkatkan alokasi waktu mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam jadwal harian
Jawaban: D
Pembahasan:
Analisis silang antara data objektif (AKM) dan pengalaman subjektif guru penting untuk validasi pemahaman dan pemetaan kebutuhan nyata siswa. Dengan melibatkan tim guru dalam diskusi data, keputusan yang diambil akan lebih komprehensif dan akurat dalam menentukan arah intervensi pembelajaran.
Soal Nomor 12
Seorang Guru Madya menyusun program supervisi pembelajaran yang menekankan penguatan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, khususnya mandiri dan bernalar kritis. Dalam kegiatan observasi, guru menemukan bahwa sebagian besar kegiatan pembelajaran masih bersifat satu arah dan kurang memberi ruang eksplorasi. Apa bentuk umpan balik yang paling sesuai untuk diberikan?
A. Menyarankan penggunaan format tanya jawab dengan siswa yang lebih bervariasi
B. Mengarahkan guru untuk fokus mengejar target capaian kurikulum secara sistematis
C. Memberikan contoh aktivitas yang melibatkan siswa dalam pemecahan masalah terbuka
D. Mewajibkan guru untuk menggunakan modul ajar dari pemerintah tanpa modifikasi
E. Menugaskan guru untuk mengamati kelas yang lain sebelum menerima supervisi berikutnya
Jawaban: D
Pembahasan:
Memberikan contoh aktivitas pemecahan masalah terbuka akan memantik keterlibatan siswa dalam bernalar kritis dan belajar secara mandiri. Supervisi ideal tidak hanya menilai, tetapi juga membina dan memberi contoh konkret praktik baik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Soal Nomor 13
Guru Madya diminta membantu merancang desain pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan siswa dengan keberagaman latar belakang budaya dan kemampuan akademik. Apa prinsip utama dalam menyusun kegiatan belajar agar pembelajaran berdiferensiasi dapat berjalan efektif?
A. Menggunakan satu metode yang sama namun diberikan secara bertahap kepada kelompok berbeda
B. Menyesuaikan materi dengan hasil tes IQ dan kemampuan hafalan siswa
C. Merancang tujuan belajar yang sama, namun menyediakan ragam cara proses dan produk belajar
D. Menyusun kelompok belajar berdasarkan kedekatan emosional siswa
E. Memberikan tugas yang sama kepada seluruh siswa tetapi dengan rubrik penilaian berbeda
Jawaban: C
Pembahasan:
Pembelajaran berdiferensiasi menuntut guru untuk menyusun strategi yang fleksibel, bukan seragam. Memberikan tujuan belajar yang sama sambil menyediakan beragam pendekatan proses, konten, dan produk akan membantu semua siswa — dengan berbagai kebutuhan — mencapai hasil belajar optimal.
Soal Nomor 14
Ketika melaksanakan pendampingan terhadap guru pemula, Guru Madya menemukan bahwa guru tersebut mengalami kebingungan dalam menginterpretasi hasil asesmen formatif dan tidak yakin apakah perlu melakukan penyesuaian strategi ajar. Apa langkah pendampingan terbaik yang bisa dilakukan Guru Madya dalam situasi ini?
A. Membimbing guru menganalisis hasil asesmen lalu merefleksikan strategi ajar dalam sesi coaching
B. Menyuruh guru untuk mengikuti pelatihan daring tentang pengolahan nilai siswa
C. Mengarahkan guru untuk mengikuti supervisi dari kepala sekolah terlebih dahulu
D. Mengganti instrumen asesmen guru pemula dengan format baku yang lebih sederhana
E. Menyusun ulang perangkat ajar guru pemula berdasarkan kurikulum nasional
Jawaban: A
Pembahasan:
Sesi coaching dengan analisis hasil asesmen adalah pendekatan paling mendalam dalam membangun kompetensi reflektif guru. Guru Madya berperan bukan hanya sebagai pengarah, tetapi juga fasilitator berpikir agar guru muda memahami makna asesmen dan berani menyesuaikan strategi ajar secara mandiri.
Soal Nomor 15
Dalam menyusun laporan tindakan kelas, Guru Madya mendeskripsikan masalah utama yang terjadi, metode yang digunakan, serta refleksi hasil pelaksanaan. Namun laporan tersebut belum mencantumkan perubahan praktik ajar yang dilakukan dan dampaknya terhadap hasil belajar siswa. Bagian mana yang perlu diperkuat agar laporan PTK tersebut valid sebagai publikasi ilmiah?
A. Latar belakang dan kajian teori dari literatur yang lebih akademik
B. Uraian sistematis tentang modifikasi pembelajaran dan peningkatan hasil belajar
C. Penjelasan lebih rinci tentang karakteristik kelas dan gaya belajar siswa
D. Rekomendasi kegiatan lanjutan setelah tindakan dilakukan
E. Lampiran observasi dan kuesioner guru selama tindakan berlangsung
Jawaban: B
Pembahasan:
Agar laporan PTK valid dan layak dipublikasikan, perlu menunjukkan secara jelas bagaimana tindakan yang diambil mengubah praktik pembelajaran dan berkontribusi pada peningkatan hasil belajar. Ini menjadi bukti bahwa tindakan tersebut relevan, berdampak, dan layak menjadi referensi bagi guru lain.
Soal Nomor 16
Dalam pelaksanaan proyek P5, Guru Madya mengamati bahwa sebagian besar proyek siswa hanya berfokus pada produk akhir tanpa menunjukkan proses pembelajaran yang bermakna. Apa tindakan awal yang paling tepat dilakukan Guru Madya untuk mengatasi permasalahan ini?
A. Mengadakan lokakarya perencanaan proyek dengan penekanan pada dimensi proses dan refleksi
B. Memberikan apresiasi atas hasil karya siswa agar termotivasi melakukan proyek selanjutnya
C. Menugaskan siswa membuat laporan tertulis setiap akhir proyek
D. Mengurangi jumlah proyek dalam satu tahun ajaran agar bisa lebih fokus
E. Menggantikan tema proyek dengan topik yang lebih praktis dan aplikatif
Jawaban: A
Pembahasan:
Fokus utama P5 adalah proses pembelajaran yang membentuk karakter dan kompetensi, bukan semata produk. Lokakarya perencanaan akan membantu guru memahami pentingnya tahapan refleksi, inkuiri, dan keterlibatan aktif siswa dalam tiap proses, bukan hanya menilai hasil akhir.
Soal Nomor 17
Saat mengimplementasikan pembelajaran berbasis kebutuhan murid, Guru Madya menemukan bahwa tidak semua guru nyaman dengan penggunaan data hasil diagnostik sebagai acuan perencanaan. Apa strategi yang sebaiknya diterapkan untuk mendorong perubahan budaya ajar tersebut?
A. Mewajibkan semua guru menyusun RPP berdasarkan data hasil pretest
B. Memfasilitasi forum berbagi praktik baik tentang penggunaan data dalam pembelajaran
C. Menugaskan guru membuat laporan refleksi setelah setiap asesmen
D. Mengadakan pelatihan teknis tentang pengolahan data hasil belajar
E. Memberikan penghargaan bagi guru yang berhasil meningkatkan capaian belajar
Jawaban: B
Pembahasan:
Forum berbagi praktik baik akan membangun budaya reflektif dan kolaboratif. Guru akan lebih termotivasi untuk menggunakan data bila mereka melihat contoh nyata keberhasilan rekan sejawat. Strategi ini lebih efektif dari sekadar kewajiban administratif atau penghargaan.
Soal Nomor 18
Seorang Guru Madya mengembangkan perangkat ajar berupa video pembelajaran interaktif dan modul digital. Inovasi ini disusun berdasarkan hasil refleksi pembelajaran daring yang kurang maksimal di tahun sebelumnya. Apa yang harus dipastikan agar karya inovatif ini dapat dikategorikan sebagai publikasi profesional?
A. Diupload di platform media sosial sekolah dan dikomentari oleh peserta didik
B. Dilaporkan dalam rapat guru dan digunakan sebagai materi pelatihan internal
C. Diberi deskripsi sistematis dan terdokumentasi dalam portofolio praktik baik
D. Dicetak dalam bentuk hard copy dan disimpan di ruang guru
E. Digunakan oleh guru lain dalam pembelajaran tanpa perlu laporan tertulis
Jawaban: C
Pembahasan:
Sebuah karya inovatif akan diakui sebagai publikasi profesional jika terdokumentasi secara sistematis dalam bentuk portofolio, termasuk latar belakang penyusunan, tujuan, dampak, dan deskripsi penggunaannya. Ini menunjukkan kebermanfaatannya dan membuka ruang replikasi oleh guru lain.
Soal Nomor 19
Ketika melakukan supervisi akademik terhadap guru mapel IPA, Guru Madya menemukan bahwa asesmen yang digunakan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang bersifat keterampilan proses. Apa pendekatan umpan balik yang paling tepat untuk membina guru tersebut?
A. Memberikan dokumen contoh asesmen dari guru mata pelajaran lain
B. Menugaskan guru untuk membaca ulang capaian pembelajaran yang relevan
C. Menyarankan penggantian bentuk penilaian tanpa menyentuh RPP
D. Mengajak guru merevisi asesmen dalam sesi refleksi bersama dengan panduan praktik baik
E. Menyerahkan temuan ke kepala sekolah sebagai bentuk laporan supervisi
Jawaban: D
Pembahasan:
Pendekatan reflektif melalui sesi revisi bersama akan mendorong guru memahami pentingnya keselarasan antara tujuan belajar, kegiatan, dan asesmen. Hal ini juga sejalan dengan peran Guru Madya sebagai pembina sejawat, bukan sekadar pengawas atau evaluator.
Soal Nomor 20
Guru Madya diminta menyusun pelatihan tentang etika profesi untuk guru baru di sekolah. Salah satu topik yang diminta adalah pengambilan keputusan dalam dilema etis. Dari situasi berikut, mana yang paling menunjukkan dilema etis yang relevan untuk didiskusikan dalam pelatihan?
A. Guru tidak mengumpulkan RPP tepat waktu karena sibuk dengan tugas tambahan
B. Guru memberikan nilai siswa berdasarkan hubungan kedekatan pribadi dengan orang tua murid
C. Guru sering datang terlambat karena tinggal jauh dari sekolah
D. Guru memilih menggunakan metode ajar tradisional meskipun siswa kurang aktif
E. Guru tidak menggunakan teknologi dalam pembelajaran karena keterbatasan perangkat
Jawaban: E
Pembahasan:
Dilema etis terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua nilai atau prinsip profesional yang saling bertentangan. Pada kasus ini, guru ingin menjalankan pembelajaran yang sesuai tuntutan zaman, tetapi terbatas oleh ketersediaan perangkat. Situasi ini tepat untuk dibahas dalam pelatihan etika karena mencerminkan konflik nilai dan profesionalisme.
Ingin mengakses lebih banyak soal dan pembahasan terbaru UKKJ?

Masih banyak soal dan pembahasan lengkap lainnya yang bisa membantu Anda mempersiapkan diri menuju jenjang Guru Madya. Untuk mendapatkan akses penuh, buka aplikasi resmi kami di fungsional.id agar perjalanan belajarmu semakin maksimal.