100+ Soal Uji Kompetensi Maternitas Ners + Pembahasan Kisi Kisi

100+ Soal Uji Kompetensi Maternitas Ners + Pembahasan Kisi Kisi

Profesi perawat ners di bidang maternitas berperan penting dalam menjamin keselamatan dan kesejahteraan ibu serta bayi, mulai dari masa kehamilan hingga pascapersalinan. Keahlian dalam mengenali tanda bahaya, memberikan asuhan holistik, serta menangani kondisi kritis menjadi kompetensi kunci yang wajib dimiliki oleh ners yang terlibat langsung dalam pelayanan maternitas.

Uji kompetensi bidang ini menuntut penguasaan teori dan praktik yang komprehensif. Selain keterampilan klinis, uji kompetensi juga mengukur kepekaan etis, kemampuan komunikasi, serta kecepatan dalam mengambil keputusan yang tepat. Pemahaman kisi-kisi menjadi langkah awal untuk mengukur kesiapan diri dalam menghadapi tantangan nyata di lapangan.

Kisi-Kisi & Materi Uji Kompetensi Maternitas Ners

Berikut contoh kisi-kisi yang menjadi dasar dalam penyusunan soal Uji Kompetensi Ners Maternitas. Setiap poin mencerminkan kompetensi klinis dan edukatif yang harus dikuasai perawat, mulai dari asuhan kehamilan, persalinan, hingga perawatan bayi baru lahir, baik normal maupun risiko tinggi.

  • Asuhan Kehamilan Normal
    Mampu melakukan pengkajian lengkap pada ibu hamil sesuai usia kehamilan. Menyusun rencana asuhan untuk ibu hamil tanpa komplikasi dengan pendekatan humanis dan berpusat pada pasien.

  • Deteksi Dini Kehamilan Risiko Tinggi
    Mampu mengidentifikasi tanda dan gejala risiko tinggi seperti preeklampsia, anemia, kehamilan ektopik, atau diabetes gestasional. Menentukan langkah intervensi awal dan merujuk bila diperlukan.

  • Asuhan Persalinan Normal
    Menguasai teknik asuhan persalinan secara aktif (APN), meliputi kala I–IV. Mampu mengidentifikasi penyimpangan dari persalinan normal dan segera melakukan tindakan tepat atau rujukan.

  • Penanganan Komplikasi Persalinan
    Mampu menangani kasus obstetri kegawatdaruratan secara cepat, seperti PPH (perdarahan postpartum), eklampsia, atau distosia. Menentukan prioritas intervensi keperawatan dalam kondisi kritis.

  • Asuhan Nifas
    Melakukan pengkajian dan intervensi keperawatan pada ibu nifas termasuk deteksi infeksi, perdarahan, atau involusi uterus yang tidak normal. Memberikan edukasi mengenai perawatan diri dan laktasi.

  • Asuhan Bayi Baru Lahir Normal
    Memberikan perawatan dasar bayi baru lahir termasuk inisiasi menyusu dini (IMD), pemantauan tanda vital, dan pencegahan hipotermia. Mampu mendeteksi kondisi gawat pada neonatus.

  • Asuhan Bayi Risiko Tinggi
    Menilai dan merawat bayi dengan risiko seperti BBLR, asfiksia neonatorum, atau infeksi. Menentukan kebutuhan intervensi lanjut dan rujukan neonatal.

  • Manajemen Laktasi
    Mempromosikan pemberian ASI eksklusif, teknik menyusui yang benar, dan menangani masalah umum seperti putting lecet atau mastitis. Memberi edukasi yang mendukung ibu menyusui.

  • Pendidikan Kesehatan Reproduksi
    Menyampaikan informasi kesehatan reproduksi kepada perempuan pada berbagai tahap usia. Memberikan konseling yang efektif terkait KB, menstruasi, dan kesehatan seksual.

  • Pencegahan dan Penanganan Infeksi Reproduksi
    Mengidentifikasi gejala infeksi saluran reproduksi dan memberikan edukasi tentang pencegahan. Menentukan intervensi awal keperawatan atau merujuk sesuai kewenangan.

Contoh Soal UKOM Maternitas Ners

Berikut adalah contoh soal Uji Kompetensi Maternitas Ners yang disusun berdasarkan kisi-kisi di atas. Soal dirancang dengan pendekatan HOTS untuk mengukur kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan klinis dalam praktik keperawatan maternitas.

Soal Nomor 1
Seorang ibu hamil usia kehamilan 28 minggu datang untuk pemeriksaan rutin. Hasil pengkajian menunjukkan tekanan darah 150/100 mmHg, adanya edema pada tungkai, dan proteinuria (+2). Perawat memberikan edukasi, melakukan pemantauan ketat, serta segera merujuk ke dokter spesialis kandungan. Tindakan perawat tersebut menunjukkan kemampuan dalam aspek apa?

A. Asuhan kehamilan normal
B. Deteksi dini kehamilan risiko tinggi
C. Asuhan nifas dengan risiko komplikasi
D. Manajemen laktasi pada kehamilan
E. Asuhan bayi risiko tinggi

Jawaban: B
Pembahasan:
Temuan tekanan darah tinggi, proteinuria, dan edema merupakan tanda preeklampsia, yang termasuk dalam kehamilan risiko tinggi. Perawat harus mampu melakukan deteksi dini, memberikan intervensi awal, dan melakukan rujukan yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Soal Nomor 2
Dalam proses persalinan kala II, seorang ibu mengalami kontraksi yang kuat dan teratur. Perawat mendampingi ibu, memberikan dukungan emosional, serta melakukan penilaian terhadap kemajuan persalinan dan kondisi janin. Semua intervensi dilakukan sesuai prinsip Asuhan Persalinan Normal (APN). Tindakan ini termasuk ke dalam penerapan kompetensi apa?

A. Manajemen komplikasi obstetri
B. Asuhan persalinan normal
C. Deteksi dini bayi risiko tinggi
D. Asuhan nifas tahap awal
E. Pencegahan infeksi postpartum

Jawaban: C
Pembahasan:
Proses pendampingan saat persalinan normal, terutama kala II, merupakan bagian dari asuhan persalinan aktif. Namun karena soal menekankan pada kondisi janin, termasuk penilaian terhadap kondisi bayi dan kebutuhan intervensi dini, maka hal tersebut menunjukkan kemampuan mendeteksi bayi risiko tinggi, terutama jika terjadi tanda penyimpangan.

Soal Nomor 3
Perawat melakukan pemantauan suhu tubuh dan tanda vital bayi baru lahir setiap empat jam. Ia juga memastikan bayi mendapat inisiasi menyusu dini (IMD) serta menjaga suhu tubuh dengan metode skin-to-skin. Bayi lahir cukup bulan dan menangis spontan. Tindakan perawat ini termasuk dalam bentuk intervensi pada area apa?

A. Pendidikan kesehatan reproduksi
B. Penanganan komplikasi neonatal
C. Deteksi dini kehamilan risiko tinggi
D. Pencegahan infeksi sistem reproduksi
E. Asuhan bayi baru lahir normal

Jawaban: E
Pembahasan:
Tindakan seperti IMD, pemantauan suhu, dan menjaga kestabilan fisiologis adalah bagian dari asuhan bayi baru lahir normal. Perawat berperan dalam menjaga transisi adaptasi bayi ke lingkungan luar rahim agar tetap sehat dan stabil.

Soal Nomor 4
Seorang ibu pasca persalinan mengalami pendarahan hebat akibat atonia uteri. Perawat segera melakukan tindakan kompresi uterus, memasang infus cairan, serta menghubungi tim medis untuk penanganan lanjut. Langkah prioritas yang dilakukan perawat menunjukkan penguasaan terhadap kompetensi apa?

A. Asuhan kehamilan dengan anemia
B. Asuhan nifas normal
C. Asuhan persalinan normal
D. Penanganan komplikasi persalinan
E. Manajemen laktasi pada nifas

Jawaban: D
Pembahasan:
Pendarahan postpartum akibat atonia uteri merupakan kondisi kegawatdaruratan obstetri. Respons cepat dari perawat, seperti kompresi dan pemberian cairan, menunjukkan kompetensi dalam penanganan komplikasi persalinan, yang menuntut ketepatan prioritas dalam intervensi.

Soal Nomor 5
Seorang perawat memberikan penyuluhan kepada remaja putri tentang pentingnya menjaga kebersihan organ reproduksi, memahami siklus menstruasi, serta penggunaan kontrasepsi yang aman dan sesuai usia. Edukasi ini disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan penuh empati. Kompetensi apa yang sedang diterapkan perawat?

A. Pendidikan kesehatan reproduksi
B. Asuhan nifas tahap akhir
C. Pencegahan komplikasi kehamilan
D. Promosi menyusui pada ibu muda
E. Manajemen laktasi dini

Jawaban: A
Pembahasan:
Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi pada remaja termasuk dalam pendidikan kesehatan reproduksi. Perawat diharapkan mampu memberikan konseling dan informasi yang tepat sasaran sesuai tahapan usia dan kebutuhan individu.

Soal Nomor 6
Seorang ibu hamil trimester pertama datang untuk pemeriksaan rutin. Ia mengeluhkan mual hebat, kurang nafsu makan, dan tampak lemas. Hasil pemeriksaan menunjukkan HB 9,5 g/dL. Perawat melakukan edukasi terkait nutrisi, mencatat perubahan berat badan, dan menjadwalkan tindak lanjut. Asuhan yang dilakukan perawat termasuk dalam kategori apa?

A. Asuhan kehamilan normal
B. Penanganan komplikasi obstetri
C. Manajemen laktasi dini
D. Deteksi infeksi saluran reproduksi
E. Asuhan nifas awal

Jawaban: A
Pembahasan:
Keluhan seperti mual dan anemia ringan pada awal kehamilan masih termasuk dalam kondisi fisiologis yang umum. Peran perawat dalam melakukan pengkajian dan edukasi gizi merupakan bagian dari asuhan kehamilan normal, terutama pada ibu tanpa komplikasi berat.

Soal Nomor 7
Seorang bayi baru lahir menunjukkan tanda-tanda sesak napas ringan, suhu tubuh menurun, dan tidak menyusu dengan baik. Perawat segera melakukan penghangatan, memantau saturasi oksigen, dan memfasilitasi rujukan ke unit neonatal. Berdasarkan kondisi tersebut, perawat sedang menjalankan fungsi pada aspek mana?

A. Asuhan bayi baru lahir normal
B. Asuhan kehamilan risiko tinggi
C. Asuhan bayi risiko tinggi
D. Manajemen laktasi pasca lahir
E. Pencegahan komplikasi nifas

Jawaban: C
Pembahasan:
Bayi yang menunjukkan tanda klinis seperti hipotermia dan kesulitan menyusu dikategorikan sebagai bayi risiko tinggi. Perawat wajib segera melakukan tindakan awal dan merujuk ke fasilitas yang mampu menangani neonatal care lanjutan.

Soal Nomor 8
Seorang ibu menyusui mengeluhkan rasa nyeri saat menyusui dan terdapat luka lecet pada puting. Perawat mengevaluasi teknik perlekatan, memberikan edukasi posisi menyusui yang benar, dan menyarankan penggunaan kompres hangat. Tindakan ini termasuk dalam kompetensi mana?

A. Pendidikan kesehatan reproduksi
B. Manajemen laktasi
C. Asuhan nifas
D. Asuhan bayi baru lahir
E. Pencegahan infeksi reproduksi

Jawaban: B
Pembahasan:
Masalah puting lecet saat menyusui sering muncul akibat teknik menyusui yang salah. Tindakan perawat untuk mengevaluasi dan memperbaiki posisi menyusui menunjukkan penguasaan dalam manajemen laktasi, termasuk pencegahan mastitis dan mendukung keberhasilan ASI eksklusif.

Soal Nomor 9
Pada kala IV persalinan, seorang ibu menunjukkan tanda perdarahan aktif dan uterus tidak berkontraksi dengan baik. Perawat segera melakukan masase fundus, memastikan kontraksi uterus kembali, dan mencatat jumlah perdarahan. Tindakan cepat ini menunjukkan kompetensi di area mana?

A. Asuhan nifas normal
B. Asuhan kehamilan risiko tinggi
C. Pendidikan kesehatan reproduksi
D. Penanganan komplikasi persalinan
E. Deteksi infeksi nifas

Jawaban: D
Pembahasan:
Kondisi uterus tidak berkontraksi setelah persalinan menunjukkan risiko perdarahan postpartum (PPH). Tindakan cepat perawat menunjukkan kompetensi dalam penanganan komplikasi persalinan, terutama dalam kondisi gawat darurat obstetri.

Soal Nomor 10
Remaja putri datang ke puskesmas dengan keluhan keputihan dan gatal pada area genital. Perawat melakukan pengkajian, memberikan edukasi tentang kebersihan organ intim, serta merujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut. Langkah ini termasuk kompetensi dalam hal apa?

A. Manajemen laktasi
B. Asuhan kehamilan normal
C. Asuhan persalinan
D. Pendidikan kehamilan trimester tiga
E. Pencegahan dan penanganan infeksi reproduksi

Jawaban: E
Pembahasan:
Keluhan keputihan dan gatal merupakan gejala awal infeksi saluran reproduksi. Perawat yang mampu mengidentifikasi dan memberikan edukasi pencegahan sedang menjalankan kompetensi pencegahan dan penanganan infeksi reproduksi, termasuk aspek edukatif dan promotif.

Soal Nomor 11
Seorang ibu nifas hari ke-4 mengeluh demam dan nyeri di perut bagian bawah. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya keputihan berbau dan involusi uterus yang lambat. Perawat kemudian melakukan pengkajian lanjutan, memberikan edukasi kebersihan personal, serta mengoordinasikan rujukan ke dokter. Apa bentuk kompetensi yang sedang diterapkan?

A. Asuhan nifas normal
B. Manajemen laktasi dini
C. Pendidikan kesehatan reproduksi
D. Asuhan persalinan kala IV
E. Pencegahan dan penanganan infeksi reproduksi

Jawaban: E
Pembahasan:
Tanda-tanda seperti demam, nyeri abdomen, dan keputihan berbau pada ibu nifas merupakan indikasi infeksi saluran reproduksi. Intervensi perawat yang meliputi edukasi dan rujukan sesuai wewenang adalah bagian dari kompetensi pencegahan dan penanganan infeksi reproduksi, khususnya dalam masa nifas.

Soal Nomor 12
Ibu post partum mengeluhkan tidak bisa menyusui karena payudaranya membengkak dan terasa nyeri. Setelah pemeriksaan, perawat mendapati tanda mastitis ringan. Perawat memberikan kompres hangat, edukasi teknik menyusui yang tepat, serta anjuran untuk menyusui lebih sering. Kompetensi apa yang diterapkan dalam situasi ini?

A. Deteksi dini komplikasi nifas
B. Asuhan bayi risiko tinggi
C. Asuhan nifas normal
D. Manajemen laktasi
E. Pendidikan seksual dan KB

Jawaban: D
Pembahasan:
Mastitis merupakan salah satu masalah umum pada ibu menyusui. Penanganannya membutuhkan keterampilan dalam manajemen laktasi, termasuk mengatasi nyeri payudara, memperbaiki teknik menyusui, dan mempertahankan ASI eksklusif secara optimal.

Soal Nomor 13
Saat proses persalinan, seorang ibu mengalami kontraksi kuat tetapi pembukaan serviks tidak bertambah selama lebih dari dua jam. Perawat melakukan pengkajian menyeluruh dan segera memberi tahu dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Apa bentuk kompetensi yang diterapkan dalam kasus ini?

A. Asuhan kehamilan normal
B. Asuhan nifas dengan risiko tinggi
C. Asuhan bayi baru lahir
D. Penanganan komplikasi persalinan
E. Pendidikan kesehatan reproduksi

Jawaban: D
Pembahasan:
Persalinan dengan stagnasi pembukaan serviks dalam waktu lama menunjukkan risiko distosia, salah satu bentuk komplikasi persalinan. Tindakan cepat perawat dalam mengenali dan merespon kondisi tersebut termasuk bagian dari penanganan komplikasi persalinan.

Soal Nomor 14
Perawat memberikan konseling kepada ibu hamil trimester pertama mengenai nutrisi, olahraga ringan, serta pentingnya pemeriksaan ANC rutin. Edukasi disampaikan dengan pendekatan humanis dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh ibu. Kompetensi apa yang sedang dijalankan?

A. Asuhan kehamilan normal
B. Manajemen komplikasi kehamilan
C. Pencegahan infeksi reproduksi
D. Asuhan nifas dini
E. Asuhan bayi risiko tinggi

Jawaban: A
Pembahasan:
Konseling gizi, olahraga, dan pemeriksaan kehamilan rutin merupakan bagian dari asuhan kehamilan normal. Edukasi yang berpusat pada ibu dan menggunakan bahasa yang komunikatif menunjukkan pendekatan holistik sesuai standar pelayanan antenatal.

Soal Nomor 15
Remaja putri datang untuk mendapatkan informasi seputar kontrasepsi yang aman untuk usia remaja. Perawat memberikan konseling tentang metode KB hormonal dan non-hormonal, serta menjelaskan dampak dan efek samping masing-masing. Intervensi ini masuk dalam kompetensi apa?

A. Manajemen laktasi
B. Pendidikan kesehatan reproduksi
C. Asuhan kehamilan risiko tinggi
D. Asuhan nifas tahap akhir
E. Pencegahan infeksi neonatal

Jawaban: B
Pembahasan:
Pemberian edukasi tentang kontrasepsi kepada remaja merupakan bagian dari pendidikan kesehatan reproduksi. Perawat memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi secara tepat, aman, dan sesuai usia agar remaja dapat mengambil keputusan yang bijak terkait kesehatannya.

Soal Nomor 16
Seorang ibu postpartum hari ke-2 mengalami kesulitan menyusui karena bayi sering tertidur saat menyusu. Perawat melakukan pengkajian teknik pelekatan dan mendapati posisi menyusu yang kurang tepat. Setelah diberikan edukasi dan perbaikan posisi, bayi mulai menyusu lebih efektif. Intervensi perawat ini menunjukkan kompetensi dalam aspek apa?

A. Asuhan nifas
B. Manajemen laktasi
C. Asuhan bayi risiko tinggi
D. Asuhan kehamilan normal
E. Pencegahan infeksi neonatus

Jawaban: B
Pembahasan:
Masalah pelekatan yang menyebabkan bayi tertidur saat menyusu merupakan tanda kesalahan teknik menyusui. Perawat yang mengoreksi dan memberikan edukasi menjalankan kompetensi manajemen laktasi, yang bertujuan memastikan keberhasilan ASI eksklusif dan kenyamanan ibu-bayi.

Soal Nomor 17
Ibu hamil usia 36 minggu datang ke puskesmas dengan tekanan darah 145/90 mmHg, tanpa proteinuria. Ia mengeluh sakit kepala dan pandangan kabur. Perawat melakukan pengkajian menyeluruh, edukasi, dan mengarahkan ibu untuk periksa ke spesialis. Kompetensi apa yang ditunjukkan oleh tindakan tersebut?

A. Asuhan persalinan
B. Deteksi dini kehamilan risiko tinggi
C. Asuhan nifas dini
D. Manajemen komplikasi laktasi
E. Edukasi kesehatan neonatal

Jawaban: B
Pembahasan:
Tanda-tanda seperti tekanan darah tinggi dan keluhan neurologis menjelang persalinan adalah indikasi awal preeklampsia. Perawat yang mampu mengidentifikasi gejala ini dan segera merujuk menunjukkan kompetensi deteksi dini kehamilan risiko tinggi.

Soal Nomor 18
Seorang bayi baru lahir dengan berat 2.000 gram dan suhu tubuh 35°C menunjukkan pernapasan cepat dan tampak lemas. Perawat langsung memulai penghangatan, memberikan stimulasi ringan, serta memantau tanda vital sebelum merujuk ke unit perawatan lanjut. Apa bentuk kompetensi yang sedang dijalankan?

A. Asuhan bayi normal
B. Manajemen laktasi
C. Asuhan nifas dengan komplikasi
D. Asuhan bayi risiko tinggi
E. Pencegahan infeksi pada ibu nifas

Jawaban: D
Pembahasan:
Bayi dengan BBLR (berat badan lahir rendah) dan suhu rendah masuk dalam kategori bayi risiko tinggi. Perawat harus mampu memberi penanganan awal seperti pemanasan dan pemantauan sebelum rujukan, sesuai protokol neonatal emergensi.

Soal Nomor 19
Pada saat melakukan kunjungan rumah, perawat menemukan ibu nifas yang tidak melakukan perawatan payudara dengan baik. ASI tidak keluar maksimal, dan bayi menjadi rewel. Perawat memberikan edukasi tentang perawatan payudara dan teknik pijat oksitosin. Kompetensi apa yang paling tepat menggambarkan intervensi ini?

A. Pencegahan infeksi reproduksi
B. Asuhan bayi baru lahir
C. Asuhan nifas normal
D. Asuhan kehamilan trimester akhir
E. Manajemen laktasi

Jawaban: E
Pembahasan:
Masalah dalam pengeluaran ASI karena perawatan payudara yang kurang optimal merupakan bagian dari manajemen laktasi. Tindakan perawat berupa edukasi teknik pijat dan stimulasi oksitosin sangat penting untuk mendukung produksi ASI dan mencegah mastitis.

Soal Nomor 20
Seorang remaja putri bertanya tentang cara menjaga kesehatan organ reproduksi saat menstruasi. Perawat memberikan informasi tentang cara mengganti pembalut secara berkala, membersihkan area genital dengan benar, serta pentingnya menjaga asupan gizi selama haid. Kompetensi apa yang tercermin dari tindakan ini?

A. Asuhan kehamilan normal
B. Asuhan nifas
C. Pendidikan kesehatan reproduksi
D. Penanganan komplikasi persalinan
E. Asuhan bayi risiko tinggi

Jawaban: C
Pembahasan:
Memberikan edukasi kepada remaja tentang cara menjaga kebersihan dan kesehatan saat menstruasi merupakan bagian dari pendidikan kesehatan reproduksi. Perawat memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi preventif kepada kelompok usia remaja secara jelas dan empatik.

Ingin mengakses lebih banyak soal dan pembahasan Maternitas Ners?

Masih banyak soal dan pembahasan lainnya yang membahas kompetensi penting dalam Uji Kompetensi Ners Maternitas, mulai dari kehamilan risiko tinggi, persalinan aktif, hingga penanganan komplikasi neonatal. Materi latihan tambahan bisa ditemukan melalui platform digital seperti fungsional.id, yang menyediakan sumber belajar terpercaya untuk berbagai jabatan fungsional tenaga kesehatan.

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Picture of Tim Asn

Tim Asn

Tim ASN adalah kelompok profesional yang terbiasa menyusun soal. Kami terdiri dari ahli berbagai bidang, berkomitmen menciptakan soal berkualitas tinggi yang relevan dengan kompetensi jabatan.