Uji kompetensi untuk formasi Asisten Penata Anestesi dalam seleksi PPPK dan CPNS dirancang untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta terhadap prosedur, standar keselamatan, penggunaan peralatan, serta pengetahuan farmakologis dasar dalam praktik anestesi. Profesi ini memegang peran penting dalam menunjang keamanan dan kenyamanan pasien selama tindakan pembedahan serta mendukung keberhasilan tim anestesi. Oleh karena itu, soal-soal seleksi tidak hanya menuntut hafalan, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, analisis situasi klinis, serta kesiapan menghadapi kondisi emergensi.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Materi Uji Kompetensi Asisten Penata Anestesi

Kisi-Kisi Uji Kompetensi PPPK & CPNS Dokter Spesialis Mata disusun untuk memberikan gambaran materi seleksi ASN, mencakup anatomi dan fisiologi okular, gangguan refraksi, infeksi dan inflamasi mata, penggunaan lensa intraokular, serta interpretasi oftalmoskopi. Kisi-kisi ini membantu peserta mempersiapkan diri secara terarah sesuai standar profesional oftalmologi.
- Dasar-Dasar Ilmu Anestesi
Memahami jenis anestesi (umum, regional, lokal), tahapan anestesi (induksi, pemeliharaan, pemulihan), dan efek farmakologis dasar obat anestesi. - Persiapan Pra-Anestesi
Pengecekan alat anestesi, oksigen, suction, obat emergensi, serta kesiapan kondisi pasien sesuai standar operasional prosedur (SOP). - Pengenalan Obat Anestesi dan Agen Penunjang
Termasuk pengetahuan tentang propofol, midazolam, fentanyl, atrakurium, epinefrin, dengan fokus pada dosis umum, efek samping, dan cara pemberian. - Pemantauan Tanda Vital Selama Prosedur Anestesi
Membaca dan menafsirkan parameter vital (SpO₂, NIBP, ECG, EtCO₂), serta mendeteksi dini gangguan hemodinamik atau respirasi. - Penanganan Gawat Darurat Saat Anestesi
Respon terhadap henti napas, laringospasme, syok anafilaksis, hipotensi berat, serta keterampilan dasar RJP dan bantuan napas manual. - Asistensi Prosedur Anestesi Regional
Meliputi persiapan dan posisi pasien, teknik blok spinal dan epidural, serta pemantauan efek anestesi lokal pasca injeksi. - Sterilisasi dan Penyiapan Peralatan Anestesi
Fokus pada pembersihan dan sterilisasi alat seperti breathing circuit, ETT, laringoskop, dan perlindungan terhadap infeksi silang. - Dukungan di Ruang Pemulihan (Recovery Room)
Pemantauan pasca anestesi menggunakan Aldrete Score, penanganan nyeri dan mual muntah, serta pelaporan kondisi pasien. - Teknik Intubasi dan Jalan Napas
Pengetahuan posisi pasien, alat bantu jalan napas (ETT, LMA), dan antisipasi jalan napas sulit. - Penggunaan dan Pemeriksaan Alat Anestesi Modern
Termasuk pemahaman penggunaan vaporizers, gas analyzer, anesthetic machine, syringe pump, dan workstation. - Etika Profesi dan Komunikasi Tim Kamar Operasi
Kode etik, kerahasiaan pasien, komunikasi efektif dalam tim bedah-anestesi-perawat, dan penanganan konflik. - Dokumentasi dan Pelaporan Anestesi
Pengisian formulir anestesi, pencatatan data vital, pelaporan insiden, serta dokumentasi pasca prosedur.
Contoh Soal PPPK & CPNS Asisten Penata Anestesi + Jawaban dan Pembahasan
Berikut adalah contoh soal PPPK & CPNS untuk Dokter Spesialis Mata yang disusun berdasarkan kisi-kisi resmi. Soal dibuat panjang dan berbobot analisis, dilengkapi pembahasan untuk membantu pemahaman dan persiapan menghadapi ujian seleksi ASN.
Soal Nomor 1
Seorang pasien laki-laki usia 52 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan pandangan buram yang semakin memburuk sejak enam bulan terakhir terutama saat melihat jauh. Pasien juga mengeluhkan silau saat berkendara di malam hari dan mulai kesulitan membaca tulisan kecil meskipun sudah menggunakan kacamata. Dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya kekeruhan pada bagian anterior lensa mata kanan dan kiri yang mengindikasikan gangguan progresif pada sistem refraksi. Dokter kemudian menjelaskan bahwa gangguan tersebut melibatkan struktur lensa yang mengalami perubahan transparansi seiring dengan proses degeneratif. Proses ini dapat mempengaruhi akomodasi mata dan berisiko memperburuk ketajaman visual bila tidak ditangani. Berdasarkan kondisi ini bagian manakah dari sistem okular yang paling mungkin mengalami perubahan dan menjadi fokus utama penatalaksanaan?
A. Retina
B. Koroid
C.Saraf optik
D. Lensa
E. Sklera
Jawaban: D
Pembahasan:
Keluhan utama yang muncul berupa penglihatan buram yang progresif dan silau pada malam hari menunjukkan tanda-tanda katarak. Katarak adalah kondisi kekeruhan pada lensa yang menyebabkan hambatan jalannya cahaya menuju retina. Hal ini sangat umum terjadi pada usia lanjut sebagai bagian dari proses degeneratif. Lensa kehilangan kejernihannya sehingga cahaya tidak dapat difokuskan dengan baik. Oleh karena itu, struktur utama yang mengalami perubahan dan menjadi fokus penatalaksanaan adalah lensa, bukan retina atau saraf optik.
Soal Nomor 2
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang dengan keluhan mata terasa perih, berpasir, dan mudah lelah saat membaca dalam waktu lama. Ia juga mengaku sering merasakan mata kering terutama saat bekerja di depan komputer. Pemeriksaan menunjukkan konjungtiva tampak kemerahan dan tes Schirmer menunjukkan produksi air mata yang rendah. Kondisi ini membuat pasien mengalami gangguan kenyamanan visual yang cukup signifikan. Air mata diketahui berperan penting dalam menjaga kelembapan, menyediakan nutrisi, serta melindungi mata dari patogen. Komponen utama air mata terdiri atas tiga lapisan, yaitu mukus, aqueous, dan lipid. Lapisan apakah yang bertanggung jawab sebagai lapisan tengah dan paling tebal dari film air mata yang berfungsi utama dalam hidrasi?
A. Mukus
B. Lipid
C. Aqueous
D. Elektrolit
E. Immunoglobulin
Jawaban: C
Pembahasan:
Air mata tersusun atas tiga lapisan, yaitu mukus (paling dalam), aqueous (tengah), dan lipid (paling luar). Lapisan aqueous adalah komponen utama air mata yang diproduksi oleh kelenjar lakrimal utama dan aksesori. Lapisan ini mengandung air, protein, enzim, dan elektrolit yang penting untuk mempertahankan kelembapan kornea dan konjungtiva serta berperan dalam sistem imun lokal. Penurunan produksi aqueous menyebabkan dry eye, seperti yang terlihat pada pasien ini.
Soal Nomor 3
Seorang laki-laki usia 60 tahun mengeluhkan gangguan penglihatan yang ditandai dengan munculnya bayangan seperti jaring laba-laba dan kilatan cahaya di lapangan pandang sebelah kiri. Setelah beberapa hari, penglihatan mata kiri menjadi kabur dan terasa seperti ada tirai yang menutupi sebagian pandangan. Pemeriksaan oftalmoskopi menunjukkan adanya perpisahan antara retina neurosensorik dan epitel pigmen retina. Kondisi ini mengarah pada suatu keadaan darurat oftalmologis yang dapat menyebabkan kebutaan permanen bila tidak segera ditangani. Berdasarkan informasi ini, diagnosis manakah yang paling sesuai dengan kondisi tersebut?
A. Ablasio retina
B. Uveitis posterior
C. Glaukoma sudut tertutup
D. Neuropati optik iskemik
E. Retinopati diabetik proliferatif
Jawaban: A
Pembahasan:
Gejala seperti floaters (bayangan melayang), kilatan cahaya (photopsia), dan tirai menutupi penglihatan adalah khas untuk ablasio retina. Kondisi ini terjadi ketika lapisan retina neurosensorik terlepas dari lapisan epitel pigmen, menyebabkan gangguan penglihatan berat. Penanganan segera sangat penting untuk mempertahankan fungsi penglihatan.
Soal Nomor 4
Seorang pasien datang ke IGD setelah mengalami trauma tumpul pada mata kanan akibat terkena bola saat bermain olahraga. Ia mengeluhkan nyeri, penglihatan buram, dan mata tampak merah. Pemeriksaan menunjukkan adanya hiphema dan tekanan intraokular meningkat. Hiphema merupakan kumpulan darah di bilik mata depan yang dapat mengganggu jalannya cahaya menuju retina dan meningkatkan risiko glaukoma sekunder. Struktur mata manakah yang paling mungkin mengalami kerusakan dan menyebabkan peningkatan tekanan intraokular pada kondisi ini?
A. Retina
B. Iris
C. Kornea
D. Badan siliaris
E. Trabekula
Jawaban: E
Pembahasan:
Peningkatan tekanan intraokular pada kasus hiphema biasanya disebabkan oleh penyumbatan aliran aqueous humor di trabekula oleh sel darah merah atau debris akibat trauma. Trabekula adalah saluran utama untuk drainase aqueous humor. Jika alirannya terganggu, tekanan di bilik mata depan akan meningkat, berisiko menimbulkan kerusakan saraf optik.
Soal Nomor 5
Pasien perempuan usia 30 tahun datang ke klinik mata dengan keluhan sering melihat benda melayang di depan matanya dan terkadang muncul kilatan cahaya. Ia memiliki riwayat miopia derajat tinggi sejak remaja. Pemeriksaan oftalmologis menunjukkan vitreous liquefaction dan adanya posterior vitreous detachment. Gangguan ini sering terjadi akibat degenerasi vitreous yang berkaitan dengan usia atau miopia berat. Apabila tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan tarikan pada retina dan komplikasi serius. Struktur apakah yang menjadi penyangga utama retina dan terletak antara retina dan sklera?
A. Koroid
B. Lensa
C. Badan siliaris
D. Epitel pigmen retina
E. Humor vitreus
Jawaban: A
Pembahasan:
Koroid adalah lapisan vaskular yang terletak antara retina dan sklera. Ia berfungsi menyuplai oksigen dan nutrisi ke retina bagian luar. Pada kasus seperti vitreous detachment, tarikan dapat merusak integritas retina dan koroid dapat turut terlibat dalam proses inflamasi atau perdarahan sekunder.
Soal nomor 6
Seorang anak berusia 10 tahun dibawa ke poliklinik mata dengan keluhan sering menyipitkan mata saat membaca di sekolah dan saat menonton televisi. Pemeriksaan visus menunjukkan penurunan ketajaman penglihatan jarak jauh, namun penglihatan dekat masih baik. Anak tidak memiliki riwayat trauma atau penyakit sistemik sebelumnya. Orang tua anak juga memiliki riwayat kelainan refraksi sejak usia muda. Pemeriksaan selanjutnya menunjukkan bola mata yang sedikit lebih panjang dari normal. Berdasarkan informasi tersebut, kelainan refraksi apakah yang paling mungkin dialami anak ini?
A. Hipermetropia
B. Astigmatisma
C. Miopia
D. Presbiopia
E. Katarak kongenital
Jawaban: C
Pembahasan:
Gejala khas pada miopia adalah penglihatan jauh yang kabur namun penglihatan dekat tetap baik. Hal ini sering kali ditemukan pada usia sekolah dan diperparah oleh kebiasaan melihat dekat dalam waktu lama. Miopia disebabkan oleh panjang aksial bola mata yang lebih besar dari normal, sehingga cahaya jatuh di depan retina.
Soal nomor 7
Seorang wanita usia 34 tahun datang dengan keluhan mata terasa panas, berair, dan tampak kemerahan sejak dua hari lalu. Ia juga merasa matanya silau dan sakit saat terkena cahaya. Tidak ada riwayat trauma, namun pasien sering menggunakan lensa kontak dalam waktu lama. Pemeriksaan menunjukkan adanya infiltrat kornea disertai edema ringan pada epitel. Dalam hal ini, struktur manakah yang paling pertama terkena pada proses inflamasi yang terjadi?
A. Sklera
B. Konjungtiva
C.Badan siliaris
D. Retina
E. Kornea
Jawaban: E
Pembahasan:
Gejala dan tanda klinis yang dialami pasien mengarah pada keratitis, yaitu peradangan pada kornea. Hal ini sering berhubungan dengan pemakaian lensa kontak yang terlalu lama dan tidak higienis. Kornea merupakan struktur yang pertama kali terpapar patogen dan mengalami kerusakan dalam kasus ini.
Soal nomor 8
Seorang pria usia 45 tahun datang dengan keluhan penurunan penglihatan perlahan pada mata kanan yang disertai nyeri saat menggerakkan bola mata. Pemeriksaan visus menunjukkan penurunan tajam, dan didapatkan defek lapang pandang serta gangguan pada persepsi warna merah. Pemeriksaan funduskopi menunjukkan diskus optik yang tampak pucat dan batas tidak tegas. Berdasarkan temuan ini, bagian sistem okular manakah yang paling terlibat?
A. Retina perifer
B. Koroid
C. Saraf optik
D. Lensa
E. Sklera
Jawaban: C
Pembahasan:
Keluhan nyeri saat gerakan bola mata dan gangguan persepsi warna merupakan gejala khas dari neuritis optik. Saraf optik merupakan struktur utama yang terlibat dalam gangguan ini, ditandai dengan diskus optik pucat dan gangguan visus sentral serta lapang pandang.
Soal nomor 9
Seorang anak berusia 6 tahun dibawa ke dokter karena matanya terlihat menyilang ke dalam sejak usia 4 tahun. Pemeriksaan visus menunjukkan mata kanan memiliki ketajaman lebih rendah dibanding mata kiri. Saat ditutup mata kirinya, mata kanan tampak berusaha fokus ke depan. Dari hasil pemeriksaan ini, apakah diagnosis yang paling sesuai?
A. Ambliopia
B. Strabismus esotropik
C. Strabismus eksotropik
D. Nistagmus kongenital
E. Retinoblastoma
Jawaban: B
Pembahasan:
Strabismus esotropik adalah kondisi di mana satu mata menyilang ke arah dalam. Pada anak, hal ini dapat mengganggu perkembangan penglihatan dan menyebabkan ketidakseimbangan otot ekstraokular. Pemeriksaan menutup satu mata dan melihat respons pergerakan mata lain membantu menegakkan diagnosis.
Soal nomor 10
Seorang pasien datang dengan keluhan mata terasa sangat kering, perih, dan seperti berpasir, terutama saat berada di ruangan ber-AC. Ia memiliki riwayat penyakit autoimun berupa sindrom Sjögren. Pemeriksaan menunjukkan volume air mata yang sangat sedikit pada uji Schirmer. Bagian manakah dari sistem okular yang paling terpengaruh pada kasus ini?
A. Kelenjar lakrimal
B. Koroid
C. Iris
D. Retina
E. Lensa
Jawaban: A
Pembahasan:
Sindrom Sjögren menyerang kelenjar eksokrin termasuk kelenjar lakrimal, menyebabkan produksi air mata menurun secara signifikan. Hal ini menyebabkan gejala mata kering, iritasi, dan keluhan lainnya. Uji Schirmer menunjukkan berkurangnya produksi air mata secara objektif.
Soal nomor 11
Seorang pria usia 59 tahun datang dengan keluhan melihat seperti ada tirai hitam yang turun secara tiba-tiba pada mata kirinya. Ia juga melihat kilatan cahaya dan bayangan seperti bintik-bintik kecil sebelumnya. Tidak ada riwayat trauma. Pemeriksaan menunjukkan visus menurun dan refleks fundus terganggu. Bagian mana dari sistem okular yang paling mungkin mengalami gangguan?
A. Retina
B. Saraf optik
C. Kornea
D. Iris
E. Lensa
Jawaban: A
Pembahasan:
Gejala klasik berupa kilatan cahaya (fotopsia) dan tirai hitam menunjukkan kemungkinan lepasnya retina atau ablasi retina. Retina merupakan struktur yang paling terdampak dan penanganan segera diperlukan untuk mencegah kebutaan permanen.
Soal nomor 12
Seorang pasien mengeluhkan pandangannya menjadi kabur saat membaca koran atau melihat layar ponsel. Ia berusia 47 tahun dan mengatakan hal ini mulai terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Ia merasa harus menjauhkan bacaan agar bisa terlihat jelas. Pemeriksaan visus jauh dalam batas normal. Apa kemungkinan diagnosis yang paling tepat?
A. Hipermetropia
B. Astigmatisma
C. Miopia
D.Presbiopia
E. Katarak
Jawaban: D
Pembahasan:
Presbiopia adalah gangguan akomodasi karena usia yang menyebabkan penglihatan dekat menjadi kabur. Umumnya terjadi setelah usia 40 tahun, di mana lensa menjadi kurang elastis dan sulit menyesuaikan fokus pada jarak dekat.
Soal nomor 13
Seorang wanita usia 30 tahun mengalami infeksi virus dan dalam beberapa hari kemudian muncul keluhan mata merah, nyeri, dan berair. Pemeriksaan menunjukkan adanya lesi dendritik pada permukaan kornea. Pasien mengaku pernah mengalami hal serupa sebelumnya saat daya tahan tubuh menurun. Bagian manakah yang mengalami kerusakan pada kondisi ini?
A. Konjungtiva
B. Kornea
C. Iris
D. Sklera
E. Retina
Jawaban: B
Pembahasan:
Lesi dendritik merupakan tanda khas infeksi virus herpes simpleks pada kornea. Kornea mengalami kerusakan epitel karena replikasi virus dan menimbulkan nyeri serta fotofobia. Infeksi ini bersifat rekuren dan memerlukan pengobatan antivirus topikal.
Soal nomor 14
Seorang pria 65 tahun merasa kesulitan melihat di malam hari dan butuh penerangan tambahan untuk membaca. Pemeriksaan menunjukkan kekeruhan progresif pada lensa bagian posterior. Keluhan ini telah berlangsung selama setahun dan semakin memberat. Berdasarkan kondisi ini, gangguan visual apakah yang sedang dialami?
A. Degenerasi makula
B. Retinopati diabetik
C. Katarak
D. Glaukoma
E. Miopia
Jawaban: C
Pembahasan:
Katarak adalah penyebab umum penglihatan kabur pada usia lanjut, ditandai dengan kekeruhan lensa. Salah satu gejala awalnya adalah kesulitan melihat di cahaya redup atau malam hari (night blindness) yang progresif. Pemeriksaan menunjukkan opasitas pada lensa.
Soal nomor 15
Seorang wanita usia 38 tahun datang dengan keluhan nyeri hebat pada mata kanan, penglihatan kabur, dan mual sejak pagi hari. Pemeriksaan menunjukkan tekanan intraokular sangat tinggi, pupil dilatasi sedang, dan kornea tampak buram. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Glaukoma sudut terbuka
B. Glaukoma sudut tertutup akut
C. Uveitis anterior
D. Neuritis optik
E. Konjungtivitis bakterial
Jawaban: B
Pembahasan:
Glaukoma sudut tertutup akut ditandai oleh tekanan intraokular meningkat secara mendadak, disertai gejala nyeri hebat, mual, dan mata merah. Pupil mid-dilated dan kornea buram disebabkan oleh edema kornea akibat tekanan yang sangat tinggi.
Soal nomor 16
Seorang perempuan berusia 36 tahun datang dengan keluhan nyeri pada mata kiri yang terasa menusuk, disertai mata merah dan penglihatan berkurang sejak dua hari lalu. Pasien memiliki riwayat penggunaan lensa kontak secara terus-menerus lebih dari delapan jam setiap hari. Pemeriksaan slit-lamp menunjukkan adanya infiltrat pada kornea sentral dengan batas tidak tegas serta adanya reaksi sel di bilik mata depan. Berdasarkan gejala dan temuan klinis tersebut, apa diagnosis yang paling mungkin dan memerlukan penanganan segera?
A. Uveitis anterior
B.Glaukoma sudut tertutup
C. Konjungtivitis bakterial
D. Ulkus kornea
E. Keratokonjungtivitis sicca
Jawaban: D
Pembahasan:
Penggunaan lensa kontak dalam waktu lama tanpa kebersihan yang baik dapat menyebabkan ulkus kornea, terutama bila disertai trauma mikro dan infeksi. Temuan infiltrat pada kornea dan reaksi sel di bilik depan menandakan infeksi kornea serius yang dapat mengancam penglihatan. Uveitis dan glaukoma memiliki presentasi berbeda dan tidak khas pada kasus ini. Ulkus kornea memerlukan pengobatan antimikroba intensif dan pemantauan ketat.
Soal nomor 17
Seorang laki-laki 45 tahun mengeluh adanya bayangan seperti jaring laba-laba dan kilatan cahaya pada mata kiri. Ia juga menyatakan adanya penurunan lapang pandang seperti tirai menutupi sebagian penglihatannya. Tidak ditemukan nyeri mata maupun kemerahan. Pemeriksaan funduskopi menunjukkan adanya pemisahan retina sensorik dari epitel pigmen retina. Berdasarkan informasi tersebut, diagnosis apa yang paling sesuai?
A. Ablasio retina
B. Retinopati diabetik
C. Degenerasi makula
D. Neuropati optik iskemik
E. Hemoragi vitreus
Jawaban: A
Pembahasan:
Gejala khas ablasio retina meliputi kilatan cahaya (fotopsia), floaters, dan penurunan lapang pandang seperti tirai. Pemeriksaan funduskopi yang menunjukkan pemisahan retina mendukung diagnosis. Retinopati diabetik tidak menimbulkan kilatan cahaya secara akut dan biasanya bilateral. Degenerasi makula dan neuropati optik iskemik memiliki presentasi visual yang berbeda dan lebih berpusat pada makula atau penurunan tajam mendadak.
Soal nomor 18
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa ke klinik karena mata kanannya terlihat juling ke arah dalam sejak beberapa minggu lalu. Anak tidak mengeluh penglihatan kabur, tetapi orang tua melihat adanya gerakan bola mata yang tidak simetris saat anak melihat lurus ke depan. Pemeriksaan menunjukkan deviasi konvergen pada mata kanan tanpa penurunan visus signifikan. Manakah diagnosis paling tepat untuk kasus ini?
A. Esotropia
B. Eksotropia
C. Ambliopia
D. Ptosis kongenital
E. Astigmatisme
Jawaban: A
Pembahasan:
Esotropia merupakan bentuk strabismus di mana salah satu mata berdeviasi ke dalam. Kondisi ini bisa bersifat kongenital atau berkembang di usia anak. Diagnosis ditegakkan berdasarkan observasi gerakan bola mata dan pemeriksaan ortoptik. Eksotropia berlawanan arah (mata keluar), sedangkan ambliopia berkaitan dengan gangguan visus. Ptosis dan astigmatisme tidak menunjukkan deviasi bola mata.
Soal nomor 19
Seorang pasien berusia 62 tahun datang dengan keluhan penurunan penglihatan perlahan dan tidak nyeri pada kedua mata. Ia memiliki riwayat diabetes mellitus selama lebih dari 15 tahun. Pemeriksaan funduskopi menunjukkan neovaskularisasi retina, perdarahan intraretina, dan eksudat keras di makula. Terapi apa yang paling tepat diberikan untuk mencegah progresivitas kondisi ini?
A. Antibiotik topikal
B. Laser fotokoagulasi panretinal
C. Iridotomi laser
D. Vitrektomi segera
E. Obat penurun tekanan intraokular
Jawaban: B
Pembahasan:
Retinopati diabetik proliferatif ditandai dengan neovaskularisasi retina. Terapi utama untuk mencegah progresi dan mencegah kebutaan adalah laser fotokoagulasi panretinal. Prosedur ini menghambat pembentukan pembuluh darah baru dan mengurangi risiko perdarahan vitreus atau ablasio retina. Vitrektomi dilakukan jika sudah ada perdarahan masif. Antibiotik dan penurun TIO tidak relevan dalam konteks ini.
Soal nomor 20
Seorang perempuan 70 tahun datang dengan penurunan tajam penglihatan pada mata kanan yang terjadi perlahan selama beberapa tahun. Pasien tidak mengalami nyeri mata maupun gejala lain. Pemeriksaan slit-lamp menunjukkan opasitas padat pada lensa. Pemeriksaan visus menunjukkan hanya mampu menghitung jari pada jarak dekat. Intervensi apa yang menjadi pilihan utama untuk mengatasi gangguan visual pasien?
A. Terapi kortikosteroid
B. Pemberian kacamata baca
C. Operasi ekstraksi katarak dengan tanam lensa intraokular
D. Injeksi anti-VEGF intravitreal
E. Laser trabekuloplasti
Jawaban: C
Pembahasan:
Penurunan tajam penglihatan progresif tanpa nyeri, disertai opasitas lensa, menandakan katarak matur. Terapi yang efektif untuk kasus ini adalah operasi ekstraksi katarak dengan pemasangan lensa intraokular. Prosedur ini dapat mengembalikan tajam penglihatan pasien secara signifikan. Pemberian kacamata tidak akan membantu pada katarak matur. Anti-VEGF dan laser trabekuloplasti memiliki indikasi berbeda.
Ingin mengakses lebih banyak soal dan pembahasan untuk Asisten Penata Anestesi?

Tersedia ratusan soal latihan lainnya yang dirancang untuk menguji kompetensi penting dalam praktik anestesiologi. Materi mencakup teknik anestesi umum dan regional, pemantauan pasien perioperatif, farmakologi obat anestesi, manajemen jalan napas, hingga penanganan komplikasi anestesi. Semua tersedia di platform belajar digital fungsional.id, yang menyediakan sumber pembelajaran lengkap, kredibel, dan sesuai kebutuhan tenaga kesehatan fungsional.