Uji Kompetensi Penanggulangan Bencana BPBD merupakan instrumen penting untuk menilai kemampuan aparatur dan tenaga teknis dalam menghadapi situasi darurat bencana. Peserta ujian diharapkan memahami seluruh siklus manajemen bencana, mulai dari mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, hingga rehabilitasi dan rekonstruksi. Kompetensi ini tidak hanya menekankan aspek teknis, tetapi juga koordinasi, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan cepat di lapangan.
Sebagai ujian yang bersifat strategis, uji kompetensi ini menuntut pemahaman mendalam terhadap kebijakan nasional, sistem peringatan dini, serta peran lintas sektor dalam penanggulangan bencana. Artikel ini menghadirkan kumpulan contoh soal dan pembahasan Uji Kompetensi BPBD yang dapat membantu Anda berlatih, memahami pola soal, dan meningkatkan kesiapan menghadapi sertifikasi atau rekrutmen tenaga kebencanaan.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Uji Kompetensi Penanggulangan Bencana BPBD
Uji kompetensi bagi tenaga BPBD menilai sejauh mana peserta memahami prinsip dasar, kebijakan, dan penerapan teknis dalam penanggulangan bencana. Kisi-kisi berikut disusun berdasarkan aspek penting dalam siklus manajemen bencana, meliputi perencanaan, pelaksanaan tanggap darurat, serta rehabilitasi pascabencana.
- Kebijakan dan Regulasi Penanggulangan Bencana
Pemahaman terhadap kerangka hukum dan kebijakan nasional maupun daerah dalam penanggulangan bencana, termasuk kewenangan pusat dan daerah, serta penerapan peraturan perundangan dalam kegiatan mitigasi, tanggap darurat, dan pemulihan. - Analisis Risiko dan Kerentanan Wilayah
Kemampuan mengidentifikasi potensi bahaya, tingkat kerentanan, dan kapasitas masyarakat serta wilayah dalam menghadapi bencana. Mencakup kajian risiko, peta kerentanan, dan prioritas mitigasi berbasis data. - Perencanaan dan Pengorganisasian Penanggulangan Bencana
Kemampuan menyusun rencana kontinjensi, rencana aksi daerah, SOP kebencanaan, serta mengorganisasikan sumber daya manusia, logistik, dan peralatan untuk kesiapsiagaan menghadapi bencana. - Operasi Tanggap Darurat dan Manajemen Lapangan
Kemampuan menjalankan komando tanggap darurat, mengkoordinasikan evakuasi, pengungsian, penyelamatan, dan pendistribusian logistik dengan prinsip keselamatan, efisiensi, dan koordinasi lintas sektor. - Koordinasi dan Komunikasi Antar Pemangku Kepentingan
Kemampuan membangun sinergi antar lembaga pemerintah, TNI/Polri, relawan, dan masyarakat. Termasuk komunikasi publik, manajemen media, serta pelibatan komunitas dalam kegiatan penanggulangan bencana. - Evaluasi, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi Pascabencana
Kemampuan melakukan penilaian dampak bencana, evaluasi respons darurat, penyusunan program rehabilitasi sosial-ekonomi, serta perencanaan rekonstruksi infrastruktur dan pemulihan fungsi masyarakat. - Pengembangan Kapasitas SDM dan Organisasi Kebencanaan
Kemampuan meningkatkan kompetensi personel melalui pelatihan, simulasi, dan sertifikasi. Meliputi pembinaan relawan, penguatan struktur organisasi, dan budaya kerja tangguh bencana di lingkungan BPBD. - Etika, Integritas, dan Kepemimpinan di Situasi Krisis
Kemampuan bertindak cepat dan tepat dengan integritas, kejujuran, dan tanggung jawab publik. Mencerminkan kepemimpinan yang tangguh, empatik, dan mampu mengendalikan tim di bawah tekanan. - Pemanfaatan Teknologi dan Sistem Informasi Kebencanaan
Kemampuan menggunakan teknologi informasi, sistem peringatan dini, dan peta digital (GIS) untuk mendukung pengambilan keputusan, pemantauan bencana, dan pelaporan kondisi lapangan secara real-time. - Mitigasi dan Adaptasi terhadap Perubahan Iklim
Kemampuan mengintegrasikan aspek perubahan iklim dalam kebijakan kebencanaan, termasuk strategi pengurangan risiko bencana berbasis ekosistem, pembangunan infrastruktur tangguh, dan penguatan ketahanan komunitas.
Contoh Soal Uji Kompetensi Penanggulangan Bencana BPBD
Bagian ini menyajikan contoh soal dengan tingkat kesulitan tinggi yang dirancang menyerupai format uji kompetensi sebenarnya. Soal-soal berikut menguji pemahaman analitis, kemampuan pengambilan keputusan cepat, dan penerapan kebijakan di lapangan. Setiap butir soal disertai kunci jawaban dan pembahasan singkat agar Anda dapat memahami logika penyelesaian secara komprehensif.
Soal 1
Sebuah wilayah pesisir mengalami gempa bumi dengan kekuatan 7,4 SR yang berpotensi menimbulkan tsunami. Dalam waktu kurang dari 5 menit, masyarakat mulai melakukan evakuasi spontan tanpa arahan resmi. Sebagai petugas BPBD di lapangan, tindakan awal yang paling tepat dilakukan adalah…
A. Menunggu konfirmasi resmi dari BMKG sebelum melakukan koordinasi lapangan.
B. Mengaktifkan sirine peringatan dini dan mengarahkan masyarakat ke titik evakuasi aman.
C. Menghentikan evakuasi masyarakat hingga hasil analisis risiko resmi diterima.
D. Melakukan konferensi pers untuk menenangkan publik dan menghindari kepanikan.
E. Menghubungi kepala daerah untuk menunggu instruksi resmi sebelum bertindak.
Jawaban: B
Pembahasan:
Dalam situasi darurat dengan potensi tsunami, waktu menjadi faktor krusial. Petugas BPBD wajib mengaktifkan sistem peringatan dini dan segera mengarahkan evakuasi, meskipun konfirmasi resmi belum diterima, untuk meminimalkan korban jiwa.
Soal 2
Saat banjir besar melanda daerah padat penduduk, logistik utama seperti makanan dan obat-obatan mulai menipis. Beberapa relawan dari lembaga berbeda datang membawa bantuan namun tanpa koordinasi yang jelas. Apa langkah terbaik petugas BPBD dalam situasi ini?
A. Menolak bantuan hingga prosedur verifikasi selesai.
B. Meminta seluruh relawan menunggu instruksi di posko utama.
C. Membiarkan relawan membagikan bantuan sesuai inisiatif masing-masing.
D. Mengarahkan relawan untuk langsung mengevakuasi korban tanpa koordinasi.
E. Menyerahkan koordinasi kepada aparat keamanan untuk mengatur logistik.
Jawaban: B
Pembahasan:
Prinsip utama dalam tanggap darurat adalah koordinasi satu pintu. Relawan wajib diarahkan ke posko utama agar distribusi logistik dan evakuasi dapat dikendalikan secara aman dan efisien.
Soal 3
Dalam fase rehabilitasi pascabencana, ditemukan bahwa sebagian besar rumah warga tidak sesuai dengan standar bangunan tahan gempa. Sebagai pejabat BPBD daerah, langkah strategis yang harus dilakukan adalah…
A. Membiarkan warga membangun rumahnya masing-masing agar lebih cepat selesai.
B. Mengajukan program rekonstruksi berbasis masyarakat dengan pendampingan teknis.
C. Memberikan bantuan tunai tanpa regulasi agar ekonomi lokal cepat pulih.
D. Mengusulkan pembangunan rumah sementara tanpa perencanaan teknis.
E. Melibatkan pihak swasta tanpa memperhatikan regulasi teknis bangunan.
Jawaban: B
Pembahasan:
Rekonstruksi pascabencana harus berbasis ketahanan dan keselamatan. Program rekonstruksi berbasis masyarakat (Community Based Reconstruction) memungkinkan warga berpartisipasi aktif dengan tetap mengikuti pendampingan teknis agar sesuai standar.
Soal 4
Dalam evaluasi kegiatan tanggap darurat gempa, ditemukan keterlambatan distribusi bantuan karena jalur logistik utama tertutup longsor. Upaya perbaikan manajemen yang harus dilakukan ke depan adalah…
A. Menambah jumlah bantuan logistik di gudang utama BPBD.
B. Membuka jalur alternatif logistik dan menyusun rencana kontinjensi logistik daerah.
C. Mengandalkan bantuan logistik dari pemerintah pusat saja.
D. Mengurangi stok bantuan agar tidak terjadi penumpukan di gudang.
E. Memindahkan gudang logistik ke kantor BPBD utama.
Jawaban: B
Pembahasan:
Rencana kontinjensi logistik menjadi bagian penting dari kesiapsiagaan. Jalur alternatif dan mekanisme distribusi cadangan harus disusun sejak awal agar distribusi tidak terganggu ketika akses utama tertutup.
Soal 5
Sebuah kebakaran hutan meluas hingga ke area pemukiman dan menyebabkan kabut asap tebal. Sebagai bagian dari tim BPBD daerah, tindakan prioritas yang harus dilakukan adalah…
A. Menunggu bantuan dari BNPB untuk melakukan pemadaman udara.
B. Membentuk posko darurat, membagikan masker, dan mengatur evakuasi warga rentan.
C. Mengumumkan keadaan darurat nasional secara sepihak.
D. Mengirim laporan kerugian ekonomi ke pemerintah provinsi.
E. Menginstruksikan warga untuk tetap di rumah tanpa evakuasi.
Jawaban: B
Pembahasan:
Prioritas utama adalah keselamatan warga. Pembentukan posko darurat, penyediaan alat pelindung diri (masker), dan evakuasi warga rentan menjadi langkah tanggap cepat dalam situasi kabut asap.
Soal 6
Sebuah gunung api menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dengan tremor terus-menerus dan suhu kawah meningkat. Sebagian masyarakat di lereng gunung menolak mengungsi karena merasa belum ada letusan. Sebagai pejabat lapangan BPBD, langkah yang paling tepat dilakukan adalah…
A. Mengeluarkan surat perintah evakuasi paksa tanpa koordinasi dengan kepala daerah.
B. Menunggu keputusan BNPB sebelum memberikan arahan evakuasi.
C. Mengirim relawan untuk membagikan masker dan mendata rumah warga.
D. Melakukan sosialisasi risiko, pendekatan persuasif, dan evakuasi bertahap berbasis bukti ilmiah.
E. Membiarkan warga bertahan sambil melakukan pemantauan dari posko utama.
Jawaban: D
Pembahasan:
Penanggulangan bencana berbasis masyarakat menekankan komunikasi risiko dan partisipasi publik. Pendekatan persuasif dengan bukti ilmiah dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) adalah strategi terbaik agar warga patuh tanpa konflik sosial.
Soal 7
Setelah banjir besar, banyak laporan warga mengenai air yang berbau dan menyebabkan diare di pengungsian. BPBD menemukan bahwa distribusi air bersih tidak merata dan tempat penampungan tidak memenuhi standar kesehatan. Langkah prioritas yang harus segera dilakukan adalah…
A. Menyuruh warga merebus air sebelum dikonsumsi dan menunggu bantuan medis.
B. Menambah personel relawan tanpa evaluasi sistem distribusi.
C. Mengalihkan tanggung jawab air bersih ke Dinas Kesehatan sepenuhnya.
D. Melakukan koordinasi lintas sektor untuk pengadaan air bersih, disinfeksi, dan edukasi sanitasi.
E. Mengarahkan warga mencari sumber air lain di sekitar pengungsian.
Jawaban: D
Pembahasan:
Dalam situasi wabah pascabencana, koordinasi lintas sektor antara BPBD, Dinas Kesehatan, PMI, dan relawan sangat penting. Upaya gabungan seperti penyediaan air bersih, disinfeksi, serta edukasi kebersihan harus menjadi prioritas tanggap cepat.
Soal 8
Selama tanggap darurat gempa bumi, salah satu posko pengungsian melaporkan kasus kekerasan dan kehilangan barang berharga. Beberapa korban merasa tidak aman dan ingin pindah lokasi. Sebagai tim pengelola lapangan BPBD, tindakan yang paling tepat adalah…
A. Menutup posko sementara hingga penyelidikan selesai.
B. Memindahkan seluruh pengungsi ke posko baru tanpa pemberitahuan resmi.
C. Mengandalkan aparat keamanan untuk menyelesaikan masalah internal posko.
D. Membentuk tim pengawasan internal dan sistem pelaporan aduan korban secara terbuka.
E. Membiarkan situasi berjalan karena insiden tersebut bersifat pribadi antar warga.
Jawaban: D
Pembahasan:
Transparansi dan perlindungan korban adalah aspek penting dalam manajemen posko. Pembentukan sistem pelaporan dan pengawasan internal mencegah konflik lanjutan serta menjaga kepercayaan publik terhadap BPBD.
Soal 9
Dalam proses rehabilitasi pascabencana gempa, banyak bantuan rumah rusak yang tidak tepat sasaran. Beberapa warga yang tidak terdampak justru menerima bantuan karena kedekatan dengan aparat lokal. Tindakan terbaik yang harus dilakukan BPBD daerah adalah…
A. Menyerahkan seluruh pendataan ulang kepada pemerintah pusat.
B. Menghapus data bantuan sebelumnya dan memulai proses baru.
C. Mengandalkan laporan lisan dari masyarakat tanpa verifikasi lapangan.
D. Melakukan verifikasi ulang berbasis data dan survei lapangan secara transparan.
E. Menghentikan sementara seluruh bantuan untuk menghindari konflik sosial.
Jawaban: D
Pembahasan:
Prinsip keadilan dan transparansi menjadi dasar rehabilitasi. Verifikasi ulang berbasis data (by name by address) dan survei lapangan yang melibatkan masyarakat merupakan langkah penting untuk mencegah penyelewengan bantuan.
Soal 10
Bencana longsor menutup jalan utama antar-kecamatan dan menyebabkan keterlambatan bantuan logistik. Sebagai pejabat operasional BPBD, Anda harus memastikan logistik tetap sampai ke pengungsi tepat waktu. Strategi paling efektif untuk dilakukan adalah…
A. Menunggu alat berat dari pemerintah provinsi untuk membuka akses jalan.
B. Menyewa jasa transportasi pribadi warga tanpa izin kepala daerah.
C. Mengurangi jumlah bantuan agar distribusi lebih mudah.
D. Mengaktifkan jalur logistik alternatif melalui koordinasi lintas instansi dan relawan.
E. Membentuk sistem distribusi logistik lokal berbasis masyarakat dengan jalur darurat.
Jawaban: E
Pembahasan:
Saat akses utama tertutup, BPBD perlu mengoptimalkan logistik lokal dan melibatkan masyarakat sebagai relawan pengangkut. Jalur darurat dengan dukungan lokal lebih cepat diterapkan dibanding menunggu jalur resmi dibuka.
Soal 11
Setelah terjadi banjir bandang di wilayah perbukitan, ditemukan banyak warga yang masih berada di daerah berisiko tinggi meskipun sudah diimbau untuk mengungsi. Beberapa menolak karena khawatir kehilangan harta benda. Langkah paling tepat yang harus diambil oleh petugas BPBD adalah…
A. Menugaskan aparat keamanan untuk mengevakuasi warga secara paksa.
B. Menunggu perintah dari kepala daerah sebelum melakukan tindakan lanjutan.
C. Melibatkan tokoh masyarakat dan melakukan pendekatan persuasif untuk membangun kesadaran risiko.
D. Membiarkan warga bertahan karena sudah diberi peringatan sebelumnya.
E. Menutup akses jalan agar warga tidak kembali ke rumah mereka.
Jawaban: C
Pembahasan:
Pendekatan berbasis sosial-budaya lebih efektif daripada paksaan. Dengan melibatkan tokoh masyarakat, warga akan lebih mudah menerima evakuasi karena merasa dihormati dan dilibatkan dalam keputusan.
Soal 12
Dalam kondisi gempa bumi besar, jaringan komunikasi dan listrik terputus di beberapa kecamatan. Informasi dari masyarakat sulit diterima oleh posko utama BPBD. Langkah paling tepat untuk memastikan data lapangan tetap diperoleh adalah…
A. Mengandalkan laporan melalui media sosial warga.
B. Menunggu jaringan komunikasi pulih untuk menghindari kekacauan data.
C. Mengirim tim survei baru tanpa koordinasi dengan posko lapangan.
D. Meminta bantuan dari media lokal untuk melaporkan kondisi warga.
E. Mengaktifkan sistem komunikasi darurat menggunakan radio HT dan laporan berantai.
Jawaban: E
Pembahasan:
Dalam situasi bencana, redundant communication system seperti radio HT dan sistem pelaporan manual menjadi vital untuk menjaga kelangsungan koordinasi antarposko meskipun jaringan modern terputus.
Soal 13
Setelah letusan gunung api, ribuan warga mengungsi ke beberapa titik. Beberapa posko mengalami kekurangan logistik, sementara di posko lain terjadi kelebihan stok. Sebagai tim manajemen logistik BPBD, tindakan terbaik adalah…
A. Menunggu laporan lengkap dari semua posko sebelum redistribusi dilakukan.
B. Membagikan logistik tambahan ke semua posko secara merata tanpa data.
C. Melakukan redistribusi logistik berbasis data kebutuhan aktual dari setiap posko.
D. Menghentikan distribusi sementara hingga sistem baru disusun.
E. Memberikan prioritas hanya kepada posko yang berdekatan dengan kantor BPBD.
Jawaban: C
Pembahasan:
Distribusi logistik harus berbasis data yang akurat dan diperbarui secara periodik. Redistribusi berdasarkan laporan harian memastikan keadilan dan menghindari penumpukan di satu titik.
Soal 14
Dalam fase rekonstruksi pascabencana, BPBD berencana membangun kembali fasilitas publik di daerah yang pernah dilanda banjir tahunan. Namun hasil kajian risiko menunjukkan lokasi lama masih sangat rentan. Langkah terbaik yang harus dilakukan adalah…
A. Membangun kembali di lokasi lama agar masyarakat tidak kehilangan lahan.
B. Mengusulkan perbaikan drainase tanpa mengubah lokasi.
C. Menunda pembangunan sampai musim hujan berakhir.
D. Menyusun ulang rencana dan melakukan relokasi pembangunan ke zona aman.
E. Mengalihkan pembangunan ke wilayah baru yang lebih tinggi dan aman sesuai hasil kajian risiko.
Jawaban: E
Pembahasan:
Prinsip pembangunan pascabencana adalah Build Back Better and Safer. Relokasi ke wilayah yang lebih aman mencegah kerugian berulang dan mendukung ketahanan jangka panjang.
Soal 15
Simulasi evakuasi tsunami di wilayah pesisir sering tidak diminati warga karena dianggap mengganggu aktivitas ekonomi. Sebagai perencana kesiapsiagaan BPBD, strategi paling efektif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat adalah…
A. Menambah jumlah personel keamanan untuk mengawasi jalannya simulasi.
B. Menjadikan kegiatan simulasi bersifat wajib bagi semua warga.
C. Mengadakan simulasi berbasis sekolah dan komunitas dengan insentif partisipasi.
D. Melakukan simulasi pada malam hari agar tidak mengganggu aktivitas warga.
E. Melibatkan tokoh agama dan lembaga lokal dalam perencanaan serta pelaksanaan simulasi agar lebih diterima.
Jawaban: E
Pembahasan:
Keterlibatan tokoh agama dan lembaga lokal menciptakan legitimasi sosial. Pendekatan ini meningkatkan rasa kepemilikan warga terhadap kegiatan mitigasi dan memperkuat budaya sadar bencana di tingkat akar rumput.
Soal 16
Hujan ekstrem selama 10 jam menyebabkan banjir besar di wilayah perkotaan. Saluran drainase meluap, dan beberapa warga terjebak di rumah dua lantai tanpa akses keluar. Sebagai petugas BPBD yang pertama tiba di lokasi, langkah awal yang paling tepat dilakukan adalah…
A. Menilai situasi lapangan dan melakukan penyelamatan segera dengan memperhatikan keselamatan petugas dan korban.
B. Meminta warga tetap di rumah hingga air surut secara alami.
C. Menghubungi pemerintah pusat sebelum mengevakuasi warga.
D. Mendistribusikan bantuan logistik sambil menunggu tim penyelamat datang.
E. Membuat pengumuman di media sosial agar masyarakat tidak panik.
Jawaban: A
Pembahasan:
Prinsip utama tanggap darurat adalah life saving first. Petugas BPBD harus segera melakukan penilaian cepat (rapid assessment) dan penyelamatan prioritas sambil tetap memperhatikan keselamatan tim di lapangan.
Soal 17
Gempa bumi besar menyebabkan kerusakan parah di tiga kecamatan. Laporan awal menunjukkan ratusan rumah roboh dan jalan utama terputus. Sebagai koordinator lapangan BPBD, tindakan prioritas yang harus dilakukan setelah tiba di lokasi adalah…
A. Mengumpulkan data kerugian ekonomi untuk laporan awal ke kepala daerah.
B. Menunggu laporan resmi dari aparat sebelum membentuk posko.
C. Mengarahkan masyarakat untuk membersihkan reruntuhan bangunan.
D. Membentuk posko tanggap darurat terpadu dan mengoordinasikan instansi terkait.
E. Mengutamakan penyaluran bantuan logistik sebelum melakukan koordinasi lapangan.
Jawaban: D
Pembahasan:
Langkah pertama setelah gempa besar adalah membentuk Incident Command System (ICS) di posko utama. Posko menjadi pusat kendali koordinasi, pelaporan, dan penentuan prioritas penyelamatan serta bantuan.
Soal 18
Sebuah ledakan di pabrik kimia menyebabkan kebocoran gas beracun ke permukiman sekitar. Banyak warga mengalami sesak napas dan panik. Sebagai petugas BPBD, langkah paling tepat yang harus dilakukan adalah…
A. Melakukan evakuasi cepat ke arah berlawanan dari arah angin sambil mengamankan area bahaya.
B. Meminta warga berlindung di rumah dan menutup jendela rapat-rapat.
C. Membiarkan tim medis mendahului penanganan tanpa koordinasi.
D. Mengumumkan keadaan darurat nasional tanpa data lapangan.
E. Menunggu petugas pemadam kebakaran menilai tingkat toksisitas gas.
Jawaban: A
Pembahasan:
Gas beracun bersifat menyebar mengikuti arah angin. Evakuasi ke arah berlawanan dari sumber kontaminasi menjadi langkah penyelamatan paling cepat dan aman sebelum tim HAZMAT tiba di lokasi.
Soal 19
Bencana tanah longsor terjadi di jalur utama antarprovinsi, menimbun kendaraan dan memutus akses transportasi. Sebagai bagian dari tim BPBD daerah, tindakan strategis jangka pendek yang harus segera dilakukan adalah…
A. Mengirim laporan media untuk memberikan informasi publik.
B. Menunggu alat berat dari provinsi datang ke lokasi.
C. Mengizinkan kendaraan melintas setelah sebagian material dibersihkan.
D. Melakukan pembersihan darurat jalur vital dan membuka akses sementara bagi ambulans dan logistik.
E. Membentuk tim pendataan korban terlebih dahulu sebelum evakuasi.
Jawaban: D
Pembahasan:
Prioritas utama pada bencana longsor adalah membuka akses vital untuk jalur evakuasi dan bantuan. Pembersihan darurat jalur utama memungkinkan arus logistik, tim medis, dan bantuan cepat masuk ke area terdampak.
Soal 20
Sebuah gempa susulan mengguncang daerah pengungsian. Beberapa tenda roboh dan warga berhamburan panik. Sebagai petugas BPBD yang bertugas di lokasi, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah…
A. Memastikan keamanan lokasi, menenangkan pengungsi, dan melakukan evakuasi ke area aman.
B. Langsung membangun tenda baru di tempat yang sama agar warga tidak cemas.
C. Mengumumkan situasi aman meskipun belum ada evaluasi struktur tenda.
D. Menyuruh warga kembali ke rumah untuk mengurangi kepadatan pengungsian.
E. Meminta warga membuat kelompok siaga sendiri tanpa pengawasan petugas.
Jawaban: A
Pembahasan:
Pada gempa susulan, keselamatan jiwa tetap menjadi prioritas utama. Petugas BPBD harus segera memastikan keamanan area, melakukan evakuasi sementara ke tempat terbuka, dan menenangkan warga agar kepanikan tidak meluas.
Kerjakan Latihan Soal Uji Kompetensi Penanggulangan Bencana BPBD dengan Kisi-Kisi Terbaru!

Tingkatkan kesiapan Anda menghadapi ujian dengan berlatih langsung di Fungsional.id. Platform ini menyediakan kumpulan soal Uji Kompetensi BPBD yang lengkap, berbasis kisi-kisi resmi dan pembaruan terbaru sesuai standar BNPB. Setiap soal dilengkapi pembahasan, simulasi CBT seperti ujian sebenarnya, serta analisis hasil latihan agar Anda tahu kekuatan dan kelemahan diri.
Jadilah tenaga penanggulangan bencana yang tangguh dan siap menghadapi situasi darurat dengan percaya diri melalui latihan komprehensif di Fungsional.id.