100 Soal Penata Kelola Penyehatan Lingkungan + Kisi Kisi PPPK CPNS

CPNS PPPK

Penata Kelola Penyehatan Lingkungan adalah jabatan yang bertugas memastikan pengelolaan lingkungan tetap sehat, mendukung kesehatan masyarakat, dan mencegah risiko penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran atau kerusakan lingkungan. Tugas utama meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi program penyehatan lingkungan. Hal ini mencakup pengelolaan air bersih, sanitasi, pengendalian limbah, dan edukasi masyarakat tentang pentingnya lingkungan sehat.

Jabatan ini memerlukan penguasaan berbagai aspek teknis dan regulasi terkait lingkungan, serta keterampilan dalam melakukan analisis risiko dan pengambilan keputusan berbasis data untuk pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Kisi-Kisi Soal Penata Kelola Penyehatan Lingkungan CPNS PPPK Sesuai KemenpanRB

Penata Kelola Penyehatan Lingkungan memegang peran penting dalam memastikan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan bagi masyarakat. Jabatan ini membutuhkan pemahaman mendalam terhadap kebijakan, regulasi, serta keterampilan teknis di bidang penyehatan lingkungan.

Kisi-kisi soal ini dirancang untuk mengevaluasi kompetensi calon pegawai dalam bidang penyehatan lingkungan berdasarkan regulasi dan teori yang relevan.

1. Pemahaman Kebijakan/Peraturan Perundang-undangan terkait Penyehatan Lingkungan
Memahami regulasi yang mengatur pengelolaan dan pembangunan infrastruktur penyehatan lingkungan, seperti:

  • UU Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air: Mengatur penyediaan air bersih yang berkelanjutan.
  • PP Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan: Menjadi dasar pelaksanaan penyehatan lingkungan di berbagai sektor.
  • Permen PUPR Nomor 27 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum: Menetapkan tata kelola penyediaan air minum.
  • PP Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga.

2. Teori Keilmuan pada Bidang Penyehatan Lingkungan
Menguasai teori-teori terkait, seperti:

  • Konsep sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
  • Teori siklus air limbah yang meliputi proses pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan air limbah domestik.
  • Teori sistem drainase perkotaan untuk pengendalian banjir dan pengelolaan air hujan.

3. Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum

  • Merencanakan infrastruktur penyediaan air minum yang mencakup jaringan perpipaan, sumur bor, dan reservoir.
  • Melaksanakan pengelolaan air bersih, termasuk pemantauan kualitas air sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
  • Melakukan evaluasi sistem penyediaan air minum untuk memastikan ketersediaan dan keberlanjutan pasokan.

4. Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan

  • Menyusun rencana pengelolaan sampah dari tahap pengumpulan, pengangkutan, hingga pembuangan akhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
  • Mendorong penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di masyarakat untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan.
  • Memantau operasional pengelolaan sampah, termasuk efisiensi transportasi dan pengelolaan TPA.

5. Pengelolaan Air Limbah Domestik

  • Merancang sistem pengelolaan air limbah domestik, seperti pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
  • Mengawasi pemeliharaan jaringan air limbah dan memastikan kualitas pembuangan sesuai standar lingkungan.
  • Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengolahan air limbah untuk mencegah pencemaran.

6. Pengelolaan Drainase Lingkungan

  • Merancang sistem drainase yang berfungsi untuk mengatasi genangan air hujan dan mencegah banjir.
  • Menggunakan pendekatan berbasis Drainase Berkelanjutan (Sustainable Drainage Systems/SuDS) untuk pengelolaan air hujan secara ramah lingkungan.
  • Melakukan inspeksi rutin terhadap saluran drainase untuk memastikan aliran air tidak terhambat oleh sampah atau sedimentasi.

Contoh Soal Penata Kelola Penyehatan Lingkungan CPNS PPPK

PPPK CPNS

Mempersiapkan diri menghadapi seleksi CPNS dan PPPK untuk formasi Penata Kelola Penyehatan Lingkungan memerlukan pemahaman mendalam tentang kebijakan, regulasi, dan teknik operasional di bidang penyehatan lingkungan. Sebagai seorang profesional di bidang ini, Anda dituntut untuk mampu merancang dan mengelola sistem penyehatan lingkungan yang berkelanjutan, seperti penyediaan air minum, pengelolaan limbah, dan sistem drainase lingkungan. Berikut ini adalah kumpulan soal latihan yang dirancang untuk membantu Anda memahami materi seleksi secara mendalam, sesuai kisi-kisi yang ditetapkan KemenpanRB.

Soal 1
Seorang petugas penyehatan lingkungan menemukan sebuah permukiman yang hanya memiliki akses ke air tanah yang tercemar bakteri E. coli. Apa langkah awal yang sesuai berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air dan Permen PUPR Nomor 27 Tahun 2016?
A. Membuat rencana pembangunan jaringan air perpipaan dari sumber terdekat.
B. Mengedukasi masyarakat untuk mendidihkan air sebelum digunakan.
C. Mengidentifikasi sumber pencemaran dan menghentikan aktivitas pencemaran tersebut.
D. Melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap kualitas air permukaan di wilayah tersebut.
E. Menyusun laporan kerusakan lingkungan untuk diajukan ke pemerintah daerah.

Jawaban: C
Pembahasan: Langkah awal yang tepat adalah menghentikan sumber pencemaran untuk mencegah penyebaran bakteri E. coli lebih lanjut. Setelah itu, rencana jangka panjang seperti jaringan air perpipaan dapat disusun.

Soal 2
Sebuah kota mengalami penumpukan sampah di TPS akibat buruknya pengelolaan transportasi sampah. Apa solusi operasional yang paling sesuai berdasarkan PP Nomor 81 Tahun 2012?
A. Menyediakan alat berat untuk mempercepat pembuangan di TPA.
B. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk memilah sampah organik dan anorganik.
C. Menambah jumlah kendaraan pengangkut sampah dan meningkatkan frekuensi pengangkutan.
D. Menyusun regulasi baru yang mewajibkan daur ulang sampah.
E. Meminta bantuan pihak swasta untuk mendanai sistem pengelolaan sampah baru.

Jawaban: C
Pembahasan: Masalah operasional seperti penumpukan sampah di TPS dapat diselesaikan dengan menambah kendaraan pengangkut sampah atau meningkatkan frekuensi pengangkutan.

Soal 3
Dalam penyelenggaraan sistem penyediaan air minum, petugas menemukan bahwa reservoir utama sering terkontaminasi oleh air hujan. Apa langkah mitigasi yang sesuai berdasarkan Permen PUPR Nomor 27 Tahun 2016?
A. Melakukan desinfeksi rutin pada reservoir.
B. Menutup reservoir dengan material kedap air dan memastikan tidak ada kebocoran.
C. Mengganti reservoir dengan material yang lebih tahan lama.
D. Memindahkan reservoir ke lokasi yang lebih tinggi untuk menghindari kontaminasi.
E. Meningkatkan kapasitas reservoir untuk mengurangi tekanan operasional.

Jawaban: B
Pembahasan: Menutup reservoir dengan material kedap air adalah langkah yang paling sesuai untuk mencegah kontaminasi langsung dari air hujan.

Soal 4
Dalam pelaksanaan sistem drainase lingkungan berbasis Sustainable Drainage Systems (SuDS), apa metode yang paling tepat untuk mencegah banjir dan meningkatkan resapan air?
A. Membangun saluran drainase tertutup dengan kapasitas besar.
B. Membuat kolam retensi dan biopori di area strategis.
C. Mengganti saluran drainase lama dengan pipa PVC yang lebih besar.
D. Menanam pohon besar di sekitar saluran drainase.
E. Menyusun jadwal pembersihan saluran drainase setiap bulan.

Jawaban: B
Pembahasan: Kolam retensi dan biopori adalah bagian dari pendekatan SuDS yang bertujuan meningkatkan resapan air dan mengurangi limpasan permukaan.

Soal 5
Pada sebuah daerah, masyarakat tidak memiliki akses terhadap instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Apa langkah awal yang sesuai untuk merancang sistem IPAL domestik sesuai dengan teori siklus air limbah?
A. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengolahan air limbah.
B. Mengumpulkan data jumlah rumah tangga dan volume limbah domestik.
C. Menyusun desain jaringan perpipaan untuk seluruh rumah tangga.
D. Mengajukan dana pembangunan IPAL ke pemerintah pusat.
E. Memasang tangki septik sementara di rumah-rumah warga.

Jawaban: B
Pembahasan: Langkah awal dalam perencanaan IPAL adalah melakukan survei untuk memahami kebutuhan masyarakat, termasuk volume limbah yang dihasilkan.

Soal 6
Sebuah sistem pengelolaan sampah memiliki tingkat keberhasilan rendah dalam penerapan 3R. Apa pendekatan paling tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat?
A. Membuat peraturan daerah yang mewajibkan daur ulang sampah.
B. Menyediakan lebih banyak TPS untuk memilah sampah organik dan anorganik.
C. Melibatkan kader lingkungan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya 3R.
D. Meningkatkan frekuensi pengangkutan sampah untuk menghindari penumpukan.
E. Memberikan insentif berupa pengurangan pajak bagi rumah tangga yang menerapkan 3R.

Jawaban: C
Pembahasan: Melibatkan kader lingkungan adalah cara efektif untuk mendekati masyarakat secara langsung dan mengedukasi tentang pentingnya penerapan 3R.

Soal 7
Sebuah saluran drainase sering mengalami sedimentasi akibat tumpukan tanah dan sampah. Apa langkah yang paling efektif untuk mencegah masalah ini terjadi di masa mendatang?
A. Melakukan pengerukan saluran setiap bulan.
B. Membangun saluran tertutup untuk mencegah masuknya sampah.
C. Menanam rumput di area sekitar saluran untuk mengurangi erosi.
D. Memasang jaring penyaring sampah di pintu masuk saluran drainase.
E. Meningkatkan volume saluran untuk menampung lebih banyak air.

Jawaban: C
Pembahasan: Menanam rumput di sekitar saluran adalah metode pencegahan yang efektif untuk mengurangi erosi yang menyebabkan sedimentasi.

Soal 8
Dalam evaluasi sistem penyediaan air minum, ditemukan bahwa tekanan air di ujung jaringan sangat rendah. Apa solusi terbaik berdasarkan teori sistem penyediaan air minum?
A. Menambah pompa dorong di titik tengah jaringan perpipaan.
B. Mengganti pipa dengan diameter yang lebih besar.
C. Menambah reservoir di dekat lokasi ujung jaringan.
D. Menyusun ulang jadwal distribusi air ke wilayah tersebut.
E. Meningkatkan kapasitas pompa utama di pusat distribusi.

Jawaban: A
Pembahasan: Menambah pompa dorong di titik tengah jaringan membantu meningkatkan tekanan air di ujung jaringan.

Soal 9
Pada tahap pemeliharaan drainase, ditemukan bahwa saluran sering tersumbat oleh limbah domestik. Apa langkah preventif yang sesuai untuk mencegah masalah ini?
A. Menambah saluran drainase baru di sekitar area tersebut.
B. Melakukan inspeksi rutin terhadap kondisi saluran.
C. Membuat peraturan yang melarang pembuangan limbah ke saluran drainase.
D. Meningkatkan kapasitas drainase dengan memperbesar dimensi saluran.
E. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan saluran drainase.

Jawaban: E
Pembahasan: Edukasi masyarakat merupakan langkah preventif terbaik untuk memastikan mereka tidak membuang limbah domestik ke saluran drainase.

Soal 10
Dalam pengelolaan air limbah, sering kali masyarakat enggan menggunakan sistem pengolahan terpadu. Apa pendekatan terbaik untuk meningkatkan partisipasi masyarakat?
A. Mewajibkan semua rumah tangga terhubung ke jaringan pengolahan limbah.
B. Memberikan subsidi untuk pemasangan jaringan limbah domestik.
C. Mengadakan sosialisasi tentang manfaat pengelolaan limbah terpadu.
D. Menyusun regulasi yang menetapkan denda bagi pelanggaran.
E. Mengganti sistem terpadu dengan tangki septik individu.

Jawaban: C
Pembahasan: Sosialisasi yang tepat dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat pengolahan limbah terpadu dan mendorong partisipasi mereka.

Soal 11
Dalam upaya meningkatkan penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di sebuah desa, petugas mendapati bahwa masyarakat masih sering buang air besar di tempat terbuka. Apa langkah pertama yang paling sesuai?
A. Memberikan sanksi tegas kepada pelanggar aturan sanitasi.
B. Menyediakan fasilitas toilet umum di tempat strategis.
C. Melakukan pendekatan partisipatif untuk memahami hambatan masyarakat.
D. Membuat regulasi desa yang mewajibkan pembangunan jamban.
E. Mengedukasi masyarakat tentang dampak kesehatan dari perilaku tersebut.

Jawaban: C
Pembahasan: Pendekatan partisipatif membantu memahami hambatan yang dihadapi masyarakat sehingga solusi yang diterapkan lebih relevan dan efektif.

Soal 12
Dalam perencanaan sistem pengelolaan sampah berbasis 3R di sebuah kota kecil, ditemukan bahwa masyarakat belum memiliki kebiasaan memilah sampah. Apa langkah awal yang tepat berdasarkan PP Nomor 81 Tahun 2012?
A. Menyediakan tempat sampah terpisah untuk sampah organik dan anorganik.
B. Memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah.
C. Membuat peraturan daerah yang mengatur pemilahan sampah.
D. Menyiapkan insentif bagi masyarakat yang melakukan pemilahan sampah.
E. Mengintegrasikan bank sampah di seluruh wilayah kota.

Jawaban: B
Pembahasan: Edukasi masyarakat adalah langkah awal yang paling penting untuk membangun kesadaran dan kebiasaan memilah sampah.

Soal 13
Sebuah kota besar mengalami genangan air di pusat kota setiap musim hujan. Analisis awal menunjukkan bahwa saluran drainase tersumbat oleh sampah. Apa langkah jangka pendek yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini?
A. Meningkatkan kapasitas saluran drainase di pusat kota.
B. Menanam pohon di sepanjang saluran drainase untuk mengurangi limpasan air.
C. Membersihkan saluran drainase secara rutin sebelum musim hujan.
D. Membangun kolam retensi untuk menampung kelebihan air.
E. Mengalihkan limpasan air ke saluran drainase di pinggiran kota.

Jawaban: C
Pembahasan: Pembersihan rutin saluran drainase adalah solusi jangka pendek yang efektif untuk mencegah genangan air akibat penyumbatan.

Soal 14
Dalam pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di sebuah pabrik kecil, petugas menemukan bahwa kualitas air limbah yang dibuang tidak memenuhi standar lingkungan. Apa langkah yang harus dilakukan petugas?
A. Menghentikan operasional pabrik hingga perbaikan dilakukan.
B. Memberikan peringatan tertulis kepada manajemen pabrik.
C. Mengusulkan peningkatan kapasitas pengolahan IPAL kepada manajemen pabrik.
D. Memeriksa ulang proses pengolahan air limbah dan memberikan panduan teknis.
E. Melaporkan pelanggaran ini ke dinas lingkungan hidup setempat.

Jawaban: D
Pembahasan: Memeriksa ulang proses pengolahan dan memberikan panduan teknis adalah langkah awal untuk memastikan IPAL memenuhi standar lingkungan sebelum eskalasi dilakukan.

Soal 15
Sebuah wilayah perdesaan yang baru mendapat akses air bersih menghadapi masalah kebocoran pipa utama akibat tekanan air yang terlalu tinggi. Apa solusi yang sesuai untuk masalah ini?
A. Mengganti semua pipa dengan material yang lebih tahan tekanan.
B. Menambah jumlah sambungan pipa untuk mengurangi tekanan air.
C. Memasang katup pengatur tekanan di jaringan perpipaan.
D. Mengurangi volume air yang dialirkan melalui jaringan tersebut.
E. Memindahkan reservoir utama ke lokasi yang lebih tinggi.

Jawaban: C
Pembahasan: Memasang katup pengatur tekanan adalah langkah yang efektif untuk mengontrol tekanan air dan mencegah kebocoran pipa.

Soal 16
Dalam evaluasi operasional sistem penyediaan air minum, petugas menemukan bahwa distribusi air tidak merata di seluruh wilayah. Apa langkah yang harus dilakukan?
A. Menambah pompa dorong di wilayah dengan distribusi yang rendah.
B. Mengalihkan aliran air dari wilayah dengan distribusi berlebih.
C. Meningkatkan kapasitas reservoir untuk menampung lebih banyak air.
D. Memperluas jaringan distribusi ke wilayah-wilayah terpencil.
E. Melakukan survei kebutuhan air di masing-masing wilayah.

Jawaban: A
Pembahasan: Penambahan pompa dorong membantu meningkatkan tekanan air di wilayah yang mengalami distribusi rendah.

Soal 17
Dalam implementasi Sustainable Drainage Systems (SuDS), metode apa yang paling efektif untuk mencegah limpasan air hujan masuk ke saluran drainase?
A. Membangun saluran drainase bawah tanah dengan kapasitas besar.
B. Membuat taman resapan air di area publik.
C. Memasang filter di saluran drainase untuk menyaring air hujan.
D. Membuat jaringan pipa paralel untuk menampung air hujan.
E. Memperbesar dimensi saluran drainase eksisting.

Jawaban: B
Pembahasan: Taman resapan air adalah komponen penting dalam SuDS untuk mengelola limpasan air hujan secara alami.

Soal 18
Dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat, petugas mendapati bahwa pengumpulan sampah organik kurang optimal. Apa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi?
A. Memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang pengomposan sampah organik.
B. Menambah jumlah truk pengangkut sampah organik.
C. Mendirikan TPS khusus sampah organik di setiap kelurahan.
D. Mengintegrasikan sistem pengumpulan sampah organik dengan bank sampah.
E. Memberikan insentif kepada masyarakat yang memilah sampah organik.

Jawaban: A
Pembahasan: Pelatihan pengomposan adalah langkah awal untuk meningkatkan pemahaman dan pengelolaan sampah organik secara mandiri.

Soal 19
Dalam perencanaan drainase di kawasan perumahan baru, apa faktor utama yang harus dipertimbangkan agar sistem drainase efektif?
A. Ukuran pipa saluran drainase.
B. Pola curah hujan di kawasan tersebut.
C. Material saluran drainase yang digunakan.
D. Ketersediaan tenaga kerja untuk konstruksi drainase.
E. Jarak antara saluran drainase dan pemukiman.

Jawaban: B
Pembahasan: Pola curah hujan menjadi faktor utama dalam menentukan desain sistem drainase untuk memastikan kapasitasnya mencukupi.

Soal 20
Dalam evaluasi pengelolaan air limbah domestik, ditemukan bahwa masyarakat tidak memahami pentingnya pengelolaan limbah. Apa solusi jangka panjang yang dapat diterapkan?
A. Menyediakan sistem IPAL komunal di setiap wilayah.
B. Memberikan subsidi untuk pembangunan tangki septik individu.
C. Melakukan sosialisasi berkelanjutan tentang pengelolaan limbah.
D. Mengintegrasikan sistem air limbah dengan sistem penyediaan air bersih.
E. Membuat regulasi ketat yang mewajibkan pengelolaan limbah.

Jawaban: C
Pembahasan: Edukasi masyarakat secara berkelanjutan adalah solusi jangka panjang untuk meningkatkan kesadaran tentang pengelolaan limbah.

Ingin Lolos Seleksi Penata Kelola Penyehatan Lingkungan?

PPPK CPNS

Dapatkan akses eksklusif ke soal latihan yang mencakup semua materi penting sesuai kisi-kisi KemenpanRB. Dengan simulasi berbasis CAT di fungsional.id, Anda akan mendapatkan pengalaman belajar yang interaktif, efektif, dan mendalam, membantu Anda lolos dengan hasil terbaik!

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Halo!
Silahkan Hubungi Kami Jika Ada Pertanyaan...