Petugas haji adalah garda terdepan yang memastikan seluruh rangkaian ibadah haji berjalan lancar, tertib, dan sesuai tuntunan syariat. Mereka tidak hanya dituntut memahami aspek manasik, regulasi, serta administrasi penyelenggaraan haji, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi, empati, dan ketanggapan dalam menghadapi beragam kondisi jamaah di tanah suci. Tugas ini menuntut profesionalisme tinggi, kesabaran, dan dedikasi spiritual, karena setiap langkah pelayanan mereka menjadi bagian dari upaya menjaga kenyamanan dan kekhusyukan ibadah para tamu Allah.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Petugas Haji

Kisi-kisi soal petugas haji berfungsi sebagai acuan utama bagi calon peserta dalam mempersiapkan diri menghadapi seleksi. Melalui kisi-kisi ini, peserta dapat mengetahui materi inti yang diujikan, mencakup aspek manasik, regulasi, pelayanan jamaah, hingga kemampuan teknis dan komunikasi. Dengan memahami kisi-kisi secara menyeluruh, peserta dapat belajar lebih terarah dan meningkatkan peluang untuk lolos seleksi dengan hasil terbaik.
1. Pengetahuan Umum tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah
Peserta diharapkan memahami secara menyeluruh dasar hukum, kebijakan, serta struktur kelembagaan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah di Indonesia. Materi ini mencakup Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, peraturan turunan seperti Keputusan Menteri Agama (KMA), serta sistem manajemen yang digunakan oleh Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
2. Prosedur Operasional Penyelenggaraan Haji di Tanah Air
Calon petugas harus memahami seluruh tahapan manasik dan proses pemberangkatan jamaah haji, mulai dari pendaftaran, bimbingan, pemeriksaan kesehatan, pemberkasan, hingga embarkasi dan debarkasi. Pengetahuan tentang sistem Integrated Hajj Computerized System (SISKOHAT) menjadi aspek penting dalam pengelolaan data jamaah dan koordinasi antarlembaga.
3. Penyelenggaraan Haji di Arab Saudi
Materi ini menekankan pada tata laksana operasional jamaah di Makkah, Madinah, Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Calon petugas perlu memahami sistem pergerakan jamaah (Masyair), layanan transportasi, akomodasi, konsumsi, serta manajemen tenda dan keamanan jamaah.
4. Bimbingan dan Pelayanan Ibadah Jamaah Haji
Kisi ini menguji kemampuan peserta dalam memberikan bimbingan manasik, mengarahkan pelaksanaan rukun dan wajib haji, serta memberikan solusi atas permasalahan ibadah di lapangan. Petugas juga harus mampu menyesuaikan bimbingan sesuai kondisi jamaah lansia, sakit, dan disabilitas.
5. Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji
Diperlukan pemahaman dasar mengenai kesehatan haji, termasuk pencegahan penyakit menular, pengawasan pola makan, manajemen kelelahan, serta prosedur evakuasi medis. Koordinasi dengan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga menjadi bagian dari pengetahuan yang diujikan.
6. Komunikasi dan Manajemen Krisis
Petugas haji harus memiliki kemampuan komunikasi interpersonal, negosiasi, dan penanganan situasi darurat seperti jamaah tersesat, kehilangan barang, konflik antarjamaah, atau kejadian luar biasa. Materi ini juga menguji kemampuan bekerja dalam tim, koordinasi lintas instansi, dan pelaporan insiden secara administratif.
7. Etika, Integritas, dan Disiplin ASN dalam Pelayanan Haji
Ujian menilai pemahaman nilai-nilai ASN seperti netralitas, profesionalisme, pelayanan prima, serta tanggung jawab moral dalam mengemban amanah pelayanan tamu Allah. Peserta harus menunjukkan sikap jujur, empatik, serta kemampuan menjaga rahasia dan kehormatan jamaah.
8. Bahasa dan Budaya Arab Saudi
Materi ini menilai kemampuan dasar komunikasi bahasa Arab (percakapan umum, arahan, dan pelayanan) serta pemahaman budaya lokal Saudi Arabia agar mampu berinteraksi dengan petugas dan masyarakat setempat secara efektif dan sopan.
9. Teknologi Informasi dan Digitalisasi Haji
Petugas haji diharapkan mampu menggunakan aplikasi digital pendukung seperti SISKOHAT, aplikasi pelaporan jamaah, navigasi lokasi jamaah, dan sistem pelacakan. Pemahaman terhadap tata cara pelaporan digital serta keamanan data juga menjadi kompetensi penting.
10. Studi Kasus dan Simulasi Lapangan
Bagian ini menilai kemampuan praktis peserta dalam menghadapi situasi nyata seperti jamaah jatuh sakit, kehilangan dokumen, keterlambatan transportasi, atau bencana. Diuji juga kemampuan mengambil keputusan cepat, tepat, dan berlandaskan regulasi serta etika pelayanan.
Contoh Soal Petugas Haji
Contoh soal petugas haji membantu peserta memahami bentuk ujian dan materi yang diujikan, mulai dari manasik hingga pelayanan jamaah. Melalui latihan ini, calon petugas dapat mengukur kesiapan dan meningkatkan kemampuan dalam menghadapi seleksi secara lebih efektif.
Soal No.1
Dalam pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah memiliki tugas strategis dalam koordinasi lintas lembaga untuk menjamin keberlangsungan seluruh tahapan ibadah. Salah satu peran utamanya adalah memastikan implementasi kebijakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 agar seluruh proses berjalan terintegrasi. Dalam konteks ini, apa fungsi utama dari Undang-Undang tersebut bagi penyelenggaraan ibadah haji?
A. Menetapkan tarif dan biaya haji setiap tahun secara detail
B. Memberikan dasar hukum dalam pengelolaan dan pengawasan ibadah haji dan umrah
C. Mengatur sistem keberangkatan jamaah secara teknis dan logistik
D. Menentukan kuota jamaah haji Indonesia berdasarkan kesepakatan bilateral
E. Mengarahkan seluruh lembaga agar berfokus pada pelayanan visa dan transportasi
Jawaban : B
Pembahasan : UU Nomor 8 Tahun 2019 menjadi payung hukum utama yang mengatur seluruh aspek penyelenggaraan haji dan umrah, termasuk pengelolaan, pembinaan, dan perlindungan jamaah agar terlaksana sesuai prinsip transparansi, profesionalisme, dan akuntabilitas.
Soal No.2
Sistem SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu) menjadi elemen vital dalam pengelolaan data jamaah haji. Dalam praktik operasionalnya, petugas harus memahami fungsi koordinatif sistem ini agar data dari Kemenag pusat hingga embarkasi dapat terintegrasi dengan baik. Fungsi utama SISKOHAT adalah untuk:
A. Menyediakan jaringan komunikasi antarpetugas di Arab Saudi
B. Menyimpan data visa jamaah yang diterbitkan oleh Kedutaan Arab Saudi
C. Mengintegrasikan seluruh data jamaah dan tahapan proses haji dari pendaftaran hingga pemulangan
D. Mengatur pembagian konsumsi dan akomodasi di Makkah dan Madinah
E. Memonitor kesehatan jamaah haji melalui laporan real-time
Jawaban : C
Pembahasan : SISKOHAT berfungsi sebagai sistem terintegrasi untuk mengelola data jamaah haji mulai dari pendaftaran, pelunasan, pemberangkatan, hingga kepulangan, serta menjadi sumber data utama koordinasi antarunit penyelenggara haji.
Soal No.3
Ketika jamaah haji berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Masyair), tantangan utama yang dihadapi petugas adalah manajemen pergerakan jamaah yang sangat padat dalam waktu singkat. Dalam konteks ini, perencanaan transportasi jamaah dilakukan berdasarkan prinsip:
A. Pengelompokan acak jamaah per tenda untuk mempercepat pergerakan
B. Pengaturan mobilisasi jamaah berdasarkan kloter dan wilayah asal embarkasi
C. Pemindahan jamaah berdasarkan usia dan kondisi kesehatan
D. Rotasi kendaraan tanpa jadwal untuk fleksibilitas di lapangan
E. Pengawasan manual tanpa dukungan sistem informasi
Jawaban : B
Pembahasan : Sistem pergerakan jamaah di Masyair diatur ketat berdasarkan kloter dan embarkasi agar setiap rombongan dapat bergerak terencana dan menghindari kepadatan ekstrem di jalur dan titik transit tertentu.
Soal No.4
Dalam memberikan bimbingan ibadah di lapangan, petugas harus menyesuaikan pendekatan sesuai kondisi jamaah. Jika terdapat jamaah lansia yang tidak mampu berdiri lama saat thawaf, apa tindakan paling tepat menurut prinsip pelayanan ibadah?
A. Menyarankan jamaah mengganti thawaf dengan doa saja
B. Meminta jamaah menunggu hingga kondisi fisik membaik
C. Membantu jamaah melaksanakan thawaf menggunakan kursi roda dengan niat dan syarat yang sama
D. Mengalihkan jamaah untuk melaksanakan thawaf bersama rombongan lain
E. Meminta keluarga jamaah untuk menggantikan thawaf tersebut
Jawaban : C
Pembahasan : Thawaf tetap sah dilakukan dengan bantuan kursi roda bagi jamaah yang tidak mampu secara fisik, karena Islam memberi keringanan dalam ibadah bagi orang yang memiliki keterbatasan.
Soal No.5
Manajemen kesehatan jamaah haji merupakan bagian penting dalam upaya pencegahan risiko medis selama ibadah. Salah satu tugas utama petugas non-medis dalam aspek kesehatan jamaah adalah:
A. Melakukan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah harian
B. Memberikan resep obat bagi jamaah yang mengeluh sakit ringan
C. Melakukan koordinasi cepat dengan TKHI bila menemukan indikasi kelelahan berat atau dehidrasi
D. Melakukan diagnosa awal tanpa perlu melibatkan tenaga medis
E. Mengatur jadwal konsultasi dokter pribadi jamaah
Jawaban : C
Pembahasan : Petugas non-medis tidak memiliki kewenangan klinis, namun bertugas mendeteksi dini tanda bahaya dan segera berkoordinasi dengan TKHI agar jamaah mendapat penanganan profesional secepatnya.
Soal No.6
Saat terjadi perbedaan pendapat antara dua jamaah di tenda Mina yang berpotensi menjadi konflik, petugas diharapkan mampu menenangkan suasana dengan prinsip komunikasi interpersonal efektif. Langkah pertama yang paling tepat dilakukan petugas adalah:
A. Menyampaikan nasihat keagamaan secara keras agar jamaah sadar
B. Menengahi dengan mendengarkan kedua pihak terlebih dahulu tanpa menghakimi
C. Melaporkan langsung ke pimpinan sektor tanpa intervensi awal
D. Memisahkan keduanya dengan melibatkan petugas keamanan Arab Saudi
E. Membiarkan keduanya berdamai sendiri tanpa campur tangan
Jawaban : B
Pembahasan : Pendekatan komunikasi interpersonal dimulai dengan mendengarkan secara empatik, memahami sudut pandang kedua pihak, baru kemudian memberikan solusi damai berdasarkan prinsip ukhuwah dan musyawarah.
Soal No.7
Dalam konteks etika dan integritas ASN, seorang petugas haji menemukan uang jamaah tertinggal di ruang makan hotel. Berdasarkan prinsip ASN, tindakan yang paling tepat dilakukan adalah:
A. Menyimpannya hingga jamaah melapor
B. Menyerahkan uang tersebut ke pimpinan sektor atau panitia resmi dengan berita acara
C. Mengembalikannya langsung ke jamaah lain dalam rombongan yang dikenalnya
D. Menyimpan sementara untuk digunakan bila ada kebutuhan mendesak
E. Mengabaikan karena nilainya kecil
Jawaban : B
Pembahasan : Integritas ASN menuntut kejujuran dan tanggung jawab; seluruh temuan harus dilaporkan secara resmi melalui mekanisme administrasi agar tercatat dan tidak menimbulkan kecurigaan.
Soal No.8
Dalam pelayanan haji, komunikasi lintas budaya menjadi penting ketika petugas berinteraksi dengan masyarakat atau petugas Arab Saudi. Salah satu sikap utama yang harus dijaga petugas adalah:
A. Menggunakan bahasa Indonesia dengan intonasi tinggi agar mudah dipahami
B. Berbicara langsung tanpa memperhatikan norma sosial setempat
C. Menggunakan sapaan sopan dan menghargai hierarki dalam budaya Arab
D. Mengutamakan gestur fisik untuk memperjelas maksud
E. Mengabaikan etika komunikasi karena perbedaan bahasa
Jawaban : C
Pembahasan : Budaya Arab sangat menghargai sopan santun dan hierarki, sehingga penggunaan sapaan seperti “akh” atau “syaikh” serta bahasa tubuh yang santun menunjukkan penghormatan dan mempermudah kerja sama.
Soal No.9
Digitalisasi haji kini menjadi kunci efisiensi pelayanan jamaah. Salah satu manfaat penggunaan aplikasi pelaporan digital bagi petugas di lapangan adalah:
A. Mengurangi kebutuhan koordinasi dengan pimpinan sektor
B. Mempercepat pelaporan situasi jamaah secara real-time untuk pengambilan keputusan
C. Menggantikan fungsi komunikasi manual sepenuhnya
D. Menyederhanakan birokrasi tanpa pengawasan atasan
E. Menghindari tanggung jawab administratif petugas
Jawaban : B
Pembahasan : Aplikasi digital mempercepat alur informasi dan memungkinkan pimpinan mengambil keputusan cepat berdasarkan laporan faktual di lapangan.
Soal No.10
Dalam studi kasus, seorang jamaah kehilangan paspornya di Madinah. Sebagai petugas, langkah pertama yang harus diambil adalah:
A. Segera mengurus penggantian paspor ke Kedutaan tanpa laporan resmi
B. Melaporkan kehilangan kepada pimpinan sektor dan membuat berita acara resmi
C. Meminta jamaah mencari paspor tersebut secara mandiri
D. Menghubungi pihak hotel untuk mengeluarkan dokumen pengganti
E. Menunggu hingga kepulangan untuk penyelesaian administratif
Jawaban : B
Pembahasan : Semua kehilangan dokumen penting harus dilaporkan secara administratif agar memiliki dasar hukum dan dapat ditindaklanjuti dengan Kedutaan Indonesia untuk penerbitan dokumen pengganti.
Soal No.11
Petugas haji harus memahami dasar hukum pelayanan jamaah. Berdasarkan UU No. 8 Tahun 2019, tanggung jawab negara dalam penyelenggaraan ibadah haji meliputi:
A. Memberikan bimbingan manasik dan menanggung seluruh biaya pribadi jamaah
B. Menjamin pembinaan, pelayanan, dan perlindungan bagi seluruh jamaah haji
C. Menyediakan seluruh fasilitas ibadah di Arab Saudi secara gratis
D. Menentukan jadwal keberangkatan sesuai permintaan jamaah
E. Mengelola zakat dan wakaf jamaah selama pelaksanaan haji
Jawaban : B
Pembahasan : Negara memiliki tanggung jawab konstitusional dalam pembinaan, pelayanan, dan perlindungan jamaah haji agar ibadah berjalan aman, nyaman, dan sesuai syariat.
Soal No.12
Dalam tahapan embarkasi, petugas menemukan jamaah belum mendapatkan gelang identitas resmi. Apa langkah paling tepat?
A. Meminta jamaah tetap berangkat karena data sudah ada di sistem
B. Menunda keberangkatan jamaah sampai gelang identitas diterbitkan
C. Mengizinkan jamaah berangkat dengan surat keterangan sementara
D. Menugaskan jamaah untuk mencari sendiri gelang pengganti
E. Mengabaikan karena tidak berpengaruh pada keberangkatan
Jawaban : B
Pembahasan : Gelang identitas adalah bagian dari sistem keamanan dan administrasi haji. Jamaah tidak boleh diberangkatkan tanpa identitas resmi untuk menghindari kehilangan atau kesalahan data.
Soal No.13
Petugas sektor menemukan jamaah pingsan karena kelelahan di area thawaf. Berdasarkan koordinasi tugas, siapa pihak pertama yang harus segera dihubungi?
A. Petugas bimbingan ibadah
B. Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI)
C. Petugas transportasi sektor
D. Ketua kloter jamaah tersebut
E. Petugas keamanan Masjidil Haram
Jawaban : B
Pembahasan : TKHI bertanggung jawab atas penanganan medis darurat, termasuk evakuasi dan pemeriksaan awal sebelum jamaah dipindahkan ke klinik sektor.
Soal No.14
Dalam situasi darurat seperti kebakaran kecil di tenda Mina, peran utama petugas haji adalah:
A. Menyelamatkan dokumen dan barang pribadi terlebih dahulu
B. Menenangkan jamaah dan mengarahkan evakuasi sesuai jalur aman
C. Menunggu instruksi dari pimpinan sektor tanpa tindakan awal
D. Melakukan pemadaman mandiri tanpa melibatkan petugas resmi
E. Mengabaikan karena dianggap bukan tanggung jawab langsung
Jawaban : B
Pembahasan : Petugas wajib memastikan keselamatan jamaah lebih dulu dengan arahan evakuasi yang tenang, sistematis, dan sesuai jalur aman sebelum tindakan pemadaman dilakukan.
Soal No.15
Dalam pelaksanaan bimbingan manasik di tanah air, tujuan utama kegiatan ini adalah:
A. Menjelaskan syarat administrasi keberangkatan
B. Melatih jamaah agar memahami tata cara ibadah haji secara benar dan mandiri
C. Menentukan pembagian kelompok kloter
D. Melakukan tes kemampuan bahasa Arab jamaah
E. Mengatur konsumsi jamaah selama pelatihan
Jawaban : B
Pembahasan : Bimbingan manasik berfungsi menyiapkan jamaah memahami dan mempraktikkan ibadah haji dengan benar, termasuk simulasi rukun dan wajib haji sebelum berangkat.
Soal No.16
Dalam pelayanan konsumsi jamaah di Arab Saudi, prinsip utama yang harus dijaga adalah:
A. Menyesuaikan menu dengan selera petugas sektor
B. Memastikan makanan higienis, bergizi, dan sesuai waktu makan
C. Menghemat biaya dengan porsi minimal
D. Mengganti menu sesuai stok bahan di pasar
E. Mengutamakan kecepatan penyajian tanpa memperhatikan kualitas
Jawaban : B
Pembahasan : Aspek kebersihan, kandungan gizi, dan ketepatan waktu makan penting untuk menjaga stamina jamaah di tengah kondisi fisik yang berat selama ibadah.
Soal No.17
Etika ASN dalam pelayanan haji juga mencakup pengendalian emosi saat menghadapi jamaah yang sulit diatur. Prinsip profesional yang harus diterapkan petugas adalah:
A. Menghindari jamaah tersebut agar tidak terjadi konflik
B. Menyampaikan teguran secara keras agar jamaah patuh
C. Menunjukkan kesabaran, empati, dan tetap bersikap sopan
D. Melibatkan jamaah lain untuk menasihati bersama
E. Membiarkan perilaku jamaah sebagai bentuk toleransi
Jawaban : C
Pembahasan : ASN dituntut untuk profesional, sabar, dan empatik. Mengendalikan emosi dan menggunakan pendekatan persuasif merupakan bentuk pelayanan prima.
Soal No.18
Dalam menghadapi jamaah disabilitas netra, bentuk pelayanan terbaik yang harus dilakukan petugas adalah:
A. Memberikan panduan verbal dan pendampingan langsung selama ibadah
B. Meminta keluarga jamaah untuk selalu mendampingi
C. Menyerahkan pendampingan pada jamaah lain
D. Mengatur agar jamaah disabilitas beribadah terpisah
E. Membiarkan jamaah beradaptasi sendiri
Jawaban : A
Pembahasan : Jamaah disabilitas memerlukan pendampingan langsung dan panduan verbal untuk menjaga keamanan dan kenyamanan dalam melaksanakan ibadah.
Soal No.19
Dalam sistem pelaporan digital, keamanan data jamaah menjadi perhatian utama. Prinsip dasar keamanan informasi yang harus diterapkan petugas adalah:
A. Menggunakan satu akun bersama untuk efisiensi waktu
B. Menyimpan data di perangkat pribadi tanpa enkripsi
C. Melindungi akses akun dengan kata sandi pribadi dan otentikasi ganda
D. Mengirim data melalui media sosial untuk kemudahan komunikasi
E. Menyalin data ke flashdisk untuk cadangan tanpa izin resmi
Jawaban : C
Pembahasan : Pengamanan data jamaah wajib dilakukan melalui sistem resmi dan perlindungan akses agar tidak terjadi kebocoran informasi pribadi.
Soal No.20
Dalam menghadapi kasus keterlambatan bus jamaah menuju Arafah, tindakan yang paling tepat bagi petugas adalah:
A. Menyalahkan pihak transportasi di depan jamaah
B. Menginformasikan situasi kepada pimpinan sektor dan menenangkan jamaah
C. Meminta jamaah berjalan menuju lokasi secara mandiri
D. Membiarkan jamaah menunggu tanpa penjelasan
E. Membuat keputusan sendiri tanpa koordinasi
Jawaban : B
Pembahasan : Koordinasi dengan pimpinan sektor dan komunikasi terbuka kepada jamaah merupakan langkah profesional untuk menjaga ketertiban dan kepercayaan dalam situasi darurat.
Temukan Lebih Banyak Soal & Pembahasan Tentang Seleksi Petugas Haji 2026 di Sini!

Latihan soal di atas hanyalah sebagian kecil dari materi yang dapat membantu kamu mempersiapkan diri menghadapi seleksi petugas haji. Dengan berlatih secara rutin dan memahami setiap pembahasan, kamu dapat meningkatkan kemampuan analisis, ketelitian, serta kesiapan menghadapi berbagai situasi di lapangan. Untuk mendapatkan lebih banyak contoh soal lengkap beserta pembahasan mendalam, kunjungi fungsional.id dan temukan latihan-latihan terbaik yang akan membantumu meraih hasil maksimal dalam ujian petugas haji 2026.