100+ Soal PPG Prajabatan Tes Substantif Kisi Kisi dan Pembahasan

100+ Soal PPG Prajabatan Tes substantif Kisi Kisi dan Pembahasan

Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan tahapan penting bagi calon pendidik yang ingin memperoleh sertifikat profesi dan diakui sebagai guru profesional. Salah satu komponen utama dalam proses seleksinya adalah tes substantif, yang mengukur kompetensi akademik, pedagogik, serta wawasan kebangsaan calon peserta. Tes ini bukan hanya sekadar ujian kemampuan teori, tetapi juga menjadi cerminan kesiapan calon guru dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai pendidikan yang berorientasi pada pembelajaran abad ke-21. Karena itu, pemahaman yang mendalam terhadap kisi-kisi dan karakteristik soal sangat diperlukan agar peserta mampu mempersiapkan diri secara optimal.

Melalui artikel ini, kita akan mengulas secara menyeluruh tentang soal-soal PPG Prajabatan tes substantif, mulai dari kisi-kisi resmi, contoh soal, hingga pembahasan yang membantu memahami logika di balik setiap jawaban. Pembahasan ini tidak hanya bertujuan untuk menghafal pola soal, tetapi juga memperkuat kemampuan analisis, penalaran, dan pemahaman konseptual yang menjadi inti dari profesi guru. Dengan pendekatan yang terarah dan pemahaman yang komprehensif, diharapkan calon guru dapat menghadapi seleksi PPG Prajabatan dengan percaya diri dan mencapai hasil terbaik.

KISI-KISI TES SUBSTANTIF PPG PRAJABATAN

Berikut kisi-kisi Soal PPG Prajabatan – Tes Substantif lengkap dengan penjelasan singkat untuk setiap poinnya, disusun berdasarkan pedoman terbaru serta analisis dari berbagai sumber resmi seperti Kemendikbudristek, BPSDMPK, dan pengalaman empiris peserta PPG sebelumnya:

1. Kompetensi Pedagogik

  • Perencanaan Pembelajaran: Menilai kemampuan menyusun RPP, tujuan belajar, dan pemilihan strategi pembelajaran sesuai karakteristik peserta didik.
  • Strategi dan Metode Mengajar: Menguji pemahaman tentang model-model pembelajaran aktif, kolaboratif, dan diferensiasi pembelajaran.
  • Penilaian dan Evaluasi: Mengukur kemampuan dalam menyusun instrumen penilaian, menganalisis hasil belajar, serta memberikan umpan balik konstruktif.
  • Pengelolaan Kelas: Mencakup kemampuan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, mengelola interaksi, serta menumbuhkan disiplin positif.

Mengukur kemampuan calon guru dalam memahami, merancang, dan melaksanakan proses pembelajaran yang efektif.

2. Kompetensi Profesional

Menilai penguasaan calon guru terhadap bidang studi yang akan diajarkan dan penerapannya dalam konteks pendidikan.

  • Penguasaan Materi Bidang Studi: Soal menguji konsep dasar, teori, dan aplikasi ilmu sesuai dengan jurusan (misalnya Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dll).
  • Integrasi Ilmu dengan Pembelajaran: Menilai kemampuan mengaitkan materi dengan konteks kehidupan nyata, isu sosial, dan perkembangan teknologi.
  • Pemanfaatan Media dan TIK: Mengukur sejauh mana calon guru mampu menggunakan teknologi untuk mendukung pembelajaran interaktif.

3. Kompetensi Sosial

Menggambarkan kemampuan berinteraksi, berkomunikasi, dan bekerja sama dalam konteks pendidikan.

  • Komunikasi Efektif: Menilai kemampuan menyampaikan pesan pembelajaran secara jelas, sopan, dan mendidik.
  • Kerja Sama dan Kolaborasi: Menguji sikap kooperatif dengan rekan sejawat, peserta didik, dan masyarakat.
  • Etika Profesi Guru: Menekankan pemahaman nilai moral, norma sosial, serta sikap profesional dalam menjalankan tugas.

4. Kompetensi Kepribadian

Berfokus pada integritas, kejujuran, dan tanggung jawab calon guru sebagai teladan bagi peserta didik.

  • Integritas dan Keteladanan: Mengukur komitmen terhadap nilai moral, kedisiplinan, dan tanggung jawab pribadi.
  • Motivasi dan Etos Kerja: Menilai semangat mengabdi, keuletan menghadapi tantangan, dan kesiapan menjadi pendidik sejati.
  • Refleksi Diri: Mendorong kemampuan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan diri untuk peningkatan profesional berkelanjutan.

5. Wawasan Kebangsaan dan Karakter Pancasila

Mengukur pemahaman nilai-nilai kebangsaan dan penerapan karakter Pancasila dalam konteks pendidikan.

  • Nilai Pancasila dan Kebhinekaan: Menguji kemampuan menerapkan nilai-nilai toleransi, keadilan, dan gotong royong dalam lingkungan sekolah.
  • Moderasi Beragama: Mengukur sikap terbuka, menghargai perbedaan, serta menjaga keharmonisan sosial.
  • Kewarganegaraan dan Nasionalisme: Menilai pemahaman tentang hak dan kewajiban warga negara serta semangat bela negara.

CONTOH SOAL TES SUBSTANTIF PPG PRAJABATAN

Soal 1

Dalam sebuah kelas, guru menemukan bahwa sebagian besar siswa memahami konsep teoretis tentang ekosistem, tetapi kesulitan menjelaskan keterkaitan antara komponen biotik dan abiotik dalam kehidupan nyata. Untuk mengatasi hal tersebut, guru berencana menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning).
Manakah langkah terpenting yang harus dilakukan guru pada tahap awal agar pembelajaran ini efektif?

A. Menjelaskan kembali teori ekosistem secara rinci sebelum proyek dimulai.
B. Membagi siswa ke dalam kelompok dan menentukan peran masing-masing anggota.
C. Mengidentifikasi masalah kontekstual yang relevan dengan kehidupan siswa.
D. Menyiapkan rubrik penilaian hasil proyek sejak awal kegiatan.
E. Memberikan contoh laporan proyek agar siswa memiliki acuan.

Jawaban: C. Mengidentifikasi masalah kontekstual yang relevan dengan kehidupan siswa.

Pembahasan:
Tahap awal dalam Project Based Learning adalah mengidentifikasi masalah yang autentik dan kontekstual agar siswa dapat mengaitkan teori dengan situasi nyata. Pendekatan ini menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Langkah lain seperti pembagian kelompok atau penyusunan rubrik penting, tetapi dilakukan setelah masalah utama didefinisikan.

Soal 2

Seorang guru matematika ingin mengajarkan konsep statistika deskriptif kepada siswa SMA dengan menekankan keterkaitannya terhadap isu sosial di lingkungan sekitar. Ia meminta siswa mengumpulkan data tentang kebiasaan penggunaan gawai di kalangan remaja, lalu membuat analisis dan rekomendasi.
Pendekatan ini paling mencerminkan penerapan prinsip …

A. Pembelajaran tematik berbasis lingkungan
B. Kontekstual dan reflektif berbasis masalah sosial
C. Deduktif-eksperiensial berbasis teori matematika
D. Drill and practice untuk mengasah keterampilan numerik
E. Pembelajaran tradisional berbasis penjelasan guru

Jawaban: B. Kontekstual dan reflektif berbasis masalah sosial.

Pembahasan:
Guru mengaitkan konsep statistik dengan fenomena nyata di masyarakat (penggunaan gawai), sehingga siswa belajar menerapkan teori dalam konteks kehidupan sosial. Pembelajaran seperti ini sejalan dengan Contextual Teaching and Learning (CTL), yang menekankan relevansi ilmu dengan realitas peserta didik.

Soal 3

Dalam diskusi kelompok, seorang siswa cenderung mendominasi pembicaraan dan tidak memberi kesempatan bagi anggota lain untuk berpendapat. Guru menyadari hal tersebut dan ingin menumbuhkan keterampilan komunikasi yang seimbang di antara siswa.
Strategi terbaik yang dapat dilakukan guru adalah …

A. Memberi teguran langsung di depan kelas agar siswa lain belajar disiplin.
B. Memberikan tugas individu agar setiap siswa dapat menunjukkan pendapatnya sendiri.
C. Mengatur peran dalam kelompok, misalnya moderator, pencatat, dan penyaji.
D. Mengurangi waktu diskusi agar kegiatan lebih terfokus pada hasil.
E. Membiarkan kondisi tersebut agar siswa belajar menyesuaikan diri secara alami.

Jawaban: C. Mengatur peran dalam kelompok, misalnya moderator, pencatat, dan penyaji.

Pembahasan:
Penataan peran dalam kelompok membantu semua siswa berpartisipasi aktif. Guru yang berperan sebagai fasilitator memastikan bahwa komunikasi berjalan dua arah dan kolaboratif. Strategi ini menumbuhkan empati, kerja sama, dan rasa tanggung jawab sosial antar peserta didik.

Soal 4

Seorang guru menyadari bahwa beberapa siswanya sering datang terlambat, padahal guru tersebut juga kerap memasuki kelas melebihi jam yang ditentukan. Untuk memperbaiki situasi tersebut, langkah pertama yang paling tepat bagi guru adalah …

A. Memberikan sanksi tegas kepada siswa yang terlambat agar disiplin meningkat.
B. Mengubah jadwal masuk kelas agar lebih fleksibel sesuai kondisi sekolah.
C. Melakukan refleksi diri dan memperbaiki kedisiplinan sebagai teladan bagi siswa.
D. Menugaskan ketua kelas untuk mengawasi dan melaporkan keterlambatan siswa.
E. Mengadakan rapat dengan orang tua untuk membahas kebiasaan siswa.

Jawaban: C. Melakukan refleksi diri dan memperbaiki kedisiplinan sebagai teladan bagi siswa.

Pembahasan:
Guru adalah panutan moral dan perilaku. Refleksi diri merupakan langkah awal menuju perbaikan profesional dan pribadi. Dengan memperlihatkan kedisiplinan secara nyata, guru mengajarkan nilai tanggung jawab dan keteladanan yang lebih kuat daripada sekadar memberi hukuman.

Soal 5

Dalam pembelajaran IPS, guru membahas isu intoleransi di masyarakat. Beberapa siswa menunjukkan perbedaan pendapat yang tajam terkait keyakinan dan budaya. Guru kemudian mengajak mereka untuk melakukan kegiatan lintas budaya dan refleksi nilai kebersamaan.
Tindakan guru tersebut paling mencerminkan penerapan nilai Pancasila sila ke …

A. Pertama – Ketuhanan Yang Maha Esa
B. Kedua – Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
C. Ketiga – Persatuan Indonesia
D. Keempat – Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
E. Kelima – Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Jawaban: C. Persatuan Indonesia.

Pembahasan:
Guru menumbuhkan semangat kebersamaan dan menghargai perbedaan dalam bingkai persatuan. Pendekatan lintas budaya memperkuat integrasi sosial dan mencerminkan nilai Pancasila sila ke-3, yaitu Persatuan Indonesia, yang menekankan pentingnya solidaritas dan harmoni dalam keberagaman.

Soal 6

Dalam sebuah kelas dengan kemampuan akademik yang beragam, guru Bahasa Indonesia ingin melatih keterampilan menulis teks eksposisi. Sebagian siswa cepat memahami struktur teks, sementara yang lain masih kesulitan menuangkan ide. Guru berencana menerapkan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan kesiapan belajar siswa.
Strategi berikut yang paling tepat dilakukan guru adalah …

A. Memberikan satu jenis tugas yang sama agar tercipta kesetaraan penilaian.
B. Membagi kelompok berdasarkan tingkat kemampuan, lalu memberi tugas dengan tingkat kompleksitas berbeda.
C. Memilih satu siswa berprestasi untuk membantu teman-temannya menulis.
D. Memberikan waktu tambahan bagi siswa yang kesulitan tanpa mengubah tugasnya.
E. Mengarahkan siswa mencari contoh teks eksposisi di internet sebagai referensi bersama.

Jawaban: B. Membagi kelompok berdasarkan tingkat kemampuan, lalu memberi tugas dengan tingkat kompleksitas berbeda.

Pembahasan:
Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan guru menyesuaikan proses dan produk belajar sesuai tingkat kesiapan siswa. Strategi diferensiasi konten atau tugas dengan tingkat kesulitan berbeda memastikan semua siswa belajar secara optimal tanpa kehilangan tantangan akademik.

Soal 7

Seorang guru IPA ingin memanfaatkan teknologi digital untuk menjelaskan konsep sistem pernapasan manusia. Ia menggunakan aplikasi simulasi 3D interaktif yang memungkinkan siswa mengamati proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida secara virtual.
Keunggulan utama penggunaan media tersebut dalam pembelajaran adalah …

A. Menghemat waktu guru dalam menjelaskan teori secara langsung.
B. Menggantikan seluruh kegiatan praktik laboratorium di sekolah.
C. Meningkatkan keterlibatan siswa melalui pengalaman belajar visual dan interaktif.
D. Menjadikan pembelajaran lebih mudah dinilai secara kuantitatif.
E. Mengurangi kebutuhan siswa membaca buku teks secara mendalam.

Jawaban: C. Meningkatkan keterlibatan siswa melalui pengalaman belajar visual dan interaktif.

Pembahasan:
Penggunaan teknologi digital seperti simulasi 3D memperkuat experiential learning, di mana siswa belajar dengan mengalami secara visual dan interaktif. Tujuannya bukan menggantikan praktik nyata, tetapi memperkaya pengalaman belajar agar lebih bermakna dan kontekstual.

Soal 8

Guru melakukan penilaian proyek berbasis masalah lingkungan. Dari hasil penilaian, guru mendapati siswa A sangat kreatif dalam solusi, tetapi kurang teliti dalam data; sedangkan siswa B teliti namun idenya biasa saja. Guru kemudian merefleksi bahwa instrumen penilaiannya terlalu menitikberatkan pada aspek “hasil” dan kurang memperhatikan “proses”.
Langkah perbaikan terbaik untuk penilaian selanjutnya adalah …

A. Mengganti proyek dengan ujian tertulis agar penilaian lebih objektif.
B. Menambahkan kriteria proses kerja dan kolaborasi dalam rubrik penilaian.
C. Memberikan nilai rata-rata antara kreativitas dan ketelitian siswa.
D. Memberikan waktu tambahan agar siswa memperbaiki hasil proyeknya.
E. Mengurangi jumlah indikator agar penilaian lebih sederhana.

Jawaban: B. Menambahkan kriteria proses kerja dan kolaborasi dalam rubrik penilaian.

Pembahasan:
Penilaian otentik menilai tidak hanya hasil akhir, tetapi juga proses berpikir, kerja sama, dan cara siswa memecahkan masalah. Dengan menambahkan aspek proses dalam rubrik, guru dapat menilai kemampuan komprehensif dan keaslian pembelajaran.

Soal 9

Guru IPS ingin mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi siswa sekaligus. Ia merancang kegiatan menganalisis data statistik kemiskinan di daerah tertentu menggunakan grafik dan membuat laporan naratif yang menjelaskan penyebab dan dampaknya.
Pendekatan yang digunakan guru mencerminkan integrasi antara …

A. Literasi digital dan literasi finansial
B. Literasi sains dan literasi lingkungan
C. Literasi membaca dan numerasi kontekstual
D. Literasi budaya dan numerasi simbolik
E. Literasi kebangsaan dan literasi data

Jawaban: C. Literasi membaca dan numerasi kontekstual.

Pembahasan:
Kegiatan tersebut menuntut siswa membaca dan menafsirkan data (literasi membaca) serta menganalisis grafik dan angka dalam konteks sosial (numerasi kontekstual). Integrasi ini sejalan dengan pendekatan kurikulum merdeka yang menekankan kemampuan berpikir lintas bidang.

Soal 10

Dalam kegiatan pembelajaran daring, guru menemukan siswa yang membuat komentar negatif tentang teman sekelasnya di grup diskusi. Guru memutuskan untuk tidak langsung menghukum, melainkan mengajak seluruh kelas berdiskusi tentang etika digital dan tanggung jawab bermedia sosial.
Tindakan guru tersebut mencerminkan penerapan nilai karakter utama …

A. Bernalar kritis dan mandiri
B. Gotong royong dan integritas
C. Toleransi dan kebinekaan global
D. Integritas dan tanggung jawab sosial
E. Nasionalisme dan kemandirian digital

Jawaban: D. Integritas dan tanggung jawab sosial.

Pembahasan:
Guru tidak hanya menegur, tetapi mendidik dengan pendekatan reflektif. Diskusi tentang etika digital menumbuhkan kesadaran moral dan tanggung jawab sosial siswa. Sikap ini sejalan dengan nilai Profil Pelajar Pancasila, yaitu berakhlak mulia, berintegritas, dan bertanggung jawab terhadap komunitas digitalnya

Soal 11

Guru Fisika menghadapi siswa yang menganggap topik Hukum Newton sulit dan abstrak. Untuk membantu mereka memahami konsep tersebut, guru merancang pembelajaran berbasis masalah di mana siswa diminta merancang alat sederhana untuk mengukur gaya gesek pada permukaan berbeda.
Tujuan utama strategi ini adalah …

A. Menilai kemampuan siswa dalam menggunakan alat ukur dengan tepat.
B. Membantu siswa memahami konsep melalui penerapan langsung dalam kehidupan nyata.
C. Memberikan pengalaman eksperimen agar pembelajaran lebih menyenangkan.
D. Mengukur daya kreativitas siswa dalam membuat alat sederhana.
E. Menyiapkan siswa menghadapi ujian praktikum akhir semester.

Jawaban: B. Membantu siswa memahami konsep melalui penerapan langsung dalam kehidupan nyata.

Pembahasan:
Pembelajaran berbasis masalah (PBL) berfokus pada penerapan konsep untuk memecahkan persoalan nyata. Dengan membuat alat pengukur gaya gesek, siswa belajar melalui learning by doing, sehingga memahami hubungan antara teori dan praktik secara mendalam.

Soal 12

Guru Biologi dan Guru Geografi bekerja sama membuat proyek lintas mata pelajaran bertema “Perubahan Iklim dan Dampaknya terhadap Keanekaragaman Hayati Lokal.”
Tujuan utama dari pembelajaran kolaboratif lintas disiplin tersebut adalah …

A. Meningkatkan nilai akademik siswa pada dua mata pelajaran sekaligus.
B. Mendorong siswa menghafal lebih banyak konsep dari dua bidang ilmu.
C. Menumbuhkan kemampuan berpikir sistemik dan memahami keterkaitan antarilmu.
D. Mengurangi beban guru dengan berbagi tanggung jawab mengajar.
E. Mengintegrasikan dua kurikulum dalam satu kegiatan belajar.

Jawaban: C. Menumbuhkan kemampuan berpikir sistemik dan memahami keterkaitan antarilmu.

Pembahasan:
Pendekatan interdisipliner menumbuhkan pemahaman menyeluruh tentang fenomena kompleks, seperti perubahan iklim, dengan menghubungkan konsep Biologi (keanekaragaman hayati) dan Geografi (perubahan lingkungan). Tujuannya bukan hanya pengetahuan faktual, melainkan kemampuan berpikir kritis lintas bidang.

Soal 13

Dalam rapat sekolah, seorang guru berbeda pendapat dengan kepala sekolah terkait strategi pembelajaran digital. Guru tersebut ingin mempertahankan pendapatnya, namun tetap menjaga suasana profesional dan saling menghormati.
Sikap komunikatif yang paling tepat dilakukan guru adalah …

A. Menyampaikan pendapat secara langsung tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain demi kejujuran.
B. Mengirimkan pesan pribadi kepada kepala sekolah setelah rapat untuk menghindari perdebatan terbuka.
C. Mengemukakan pendapat dengan argumentasi berbasis data sambil menghargai pandangan pimpinan.
D. Menyatakan setuju dalam rapat meskipun berbeda pandangan demi menjaga hubungan baik.
E. Membiarkan isu tersebut tanpa tanggapan agar tidak menimbulkan konflik.

Jawaban: C. Mengemukakan pendapat dengan argumentasi berbasis data sambil menghargai pandangan pimpinan.

Pembahasan:
Komunikasi profesional menuntut keberanian berpendapat dengan tetap menjaga etika. Guru yang menyampaikan argumen secara rasional dan menghargai orang lain menunjukkan kompetensi sosial yang matang, serta menjadi teladan dalam berkomunikasi efektif.

Soal 14

Seorang guru diminta oleh orang tua murid untuk menaikkan nilai anaknya dengan imbalan tertentu. Guru tersebut menolak dengan tegas dan melaporkan kejadian itu kepada kepala sekolah.
Sikap guru tersebut mencerminkan nilai utama dari kompetensi kepribadian, yaitu …

A. Kemandirian dan tanggung jawab
B. Integritas dan kejujuran profesional
C. Empati dan kepedulian sosial
D. Kedisiplinan dan konsistensi kerja
E. Fleksibilitas dan penyesuaian diri

Jawaban: B. Integritas dan kejujuran profesional.

Pembahasan:
Integritas merupakan fondasi moral profesi guru. Menolak gratifikasi dan melaporkan secara terbuka menunjukkan sikap jujur, berani, dan bertanggung jawab. Guru berintegritas menempatkan nilai keadilan dan kebenaran di atas kepentingan pribadi.

Soal 15

Dalam kegiatan diskusi, siswa berbeda pendapat terkait praktik keagamaan tertentu dan perbedaan cara berpakaian. Guru melihat potensi konflik dan ingin menanamkan nilai moderasi beragama.
Langkah paling efektif yang dapat dilakukan guru adalah …

A. Menghindari topik sensitif agar suasana kelas tetap kondusif.
B. Mengarahkan siswa untuk memahami bahwa semua agama memiliki ajaran yang sama.
C. Memfasilitasi dialog terbuka berbasis nilai toleransi, saling menghormati, dan empati sosial.
D. Menegur siswa yang terlalu vokal agar tidak memicu perdebatan.
E. Mengalihkan pembahasan ke topik lain yang lebih netral.

Jawaban: C. Memfasilitasi dialog terbuka berbasis nilai toleransi, saling menghormati, dan empati sosial.

Pembahasan:
Guru berperan penting dalam menumbuhkan sikap moderat di lingkungan sekolah. Melalui dialog terbuka yang menghargai perbedaan, siswa belajar memahami keberagaman tanpa konflik. Pendekatan ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila sila ke-3 dan ke-2: persatuan serta kemanusiaan yang adil dan beradab.

Soal 16

Setelah melakukan observasi kelas, seorang guru menyadari bahwa metode ceramah yang ia gunakan membuat sebagian besar siswa pasif dan tidak berpartisipasi. Guru kemudian mencoba strategi Think-Pair-Share agar siswa lebih aktif berpikir dan berdiskusi.
Tindakan guru tersebut menunjukkan kemampuan …

A. Melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
B. Melakukan refleksi pembelajaran untuk peningkatan praktik mengajar.
C. Menerapkan pembelajaran kolaboratif berbasis proyek.
D. Melakukan asesmen diagnostik terhadap kesulitan belajar siswa.
E. Mengembangkan media pembelajaran berbasis partisipatif.

Jawaban: B. Melakukan refleksi pembelajaran untuk peningkatan praktik mengajar.

Pembahasan:
Guru yang mengevaluasi efektivitas metode dan kemudian memperbaikinya menunjukkan kemampuan reflektif. Refleksi adalah inti dari pengembangan profesional guru: memahami apa yang berjalan baik dan apa yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Soal 17

Dalam pembelajaran Kimia, guru menantang siswa menjawab pertanyaan:

“Bagaimana cara mengurangi penggunaan plastik tanpa mengorbankan fungsi kemasan?”

Siswa diminta merancang solusi ilmiah berbasis bahan biodegradable dan melakukan eksperimen sederhana untuk mengujinya.
Pendekatan ini mencerminkan penerapan …

A. Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning).
B. Pembelajaran berbasis penemuan (Discovery Learning).
C. Pembelajaran inkuiri ilmiah (Inquiry-Based Learning).
D. Pembelajaran ekspositori berbasis sains.
E. Pembelajaran tematik integratif.

Jawaban: C. Pembelajaran inkuiri ilmiah (Inquiry-Based Learning).

Pembahasan:
Model Inquiry-Based Learning menuntut siswa untuk meneliti, membuat hipotesis, dan menemukan solusi ilmiah melalui eksplorasi. Fokusnya adalah pada proses berpikir ilmiah — bukan hanya hasil akhir. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing proses inkuiri.

Soal 18

Dalam rapat guru, kepala sekolah mendorong terbentuknya “Komunitas Belajar Guru” untuk berbagi praktik baik dan solusi masalah pembelajaran. Salah satu guru aktif membagikan strategi literasi kelas yang berhasil ia terapkan.
Perilaku guru tersebut mencerminkan …

A. Upaya meningkatkan profesionalisme individu tanpa bergantung pada orang lain.
B. Bentuk kolaborasi profesional untuk membangun budaya belajar bersama.
C. Kegiatan promosi pribadi agar diakui sebagai guru berprestasi.
D. Implementasi pembelajaran individual berbasis refleksi pribadi.
E. Upaya mencari dukungan moral dalam menghadapi kesulitan mengajar.

Jawaban: B. Bentuk kolaborasi profesional untuk membangun budaya belajar bersama.

Pembahasan:
Komunitas Belajar Guru (Professional Learning Community/PLC) menumbuhkan kolaborasi dan saling belajar antarguru. Ini adalah bentuk kompetensi sosial profesional yang menunjukkan keterbukaan, kerja sama, dan komitmen terhadap peningkatan kualitas pendidikan di lingkungan sekolah.

Soal 19

Guru baru sering merasa kurang percaya diri saat mengajar karena pengalaman terbatas. Namun, ia terus berupaya memperbaiki diri dengan membaca literatur pendidikan, mengikuti pelatihan daring, dan meminta masukan dari guru senior.
Sikap tersebut mencerminkan …

A. Disiplin dalam memenuhi kewajiban administratif.
B. Kemandirian profesional dan komitmen terhadap pengembangan diri.
C. Ketergantungan pada pengalaman guru lain dalam belajar mengajar.
D. Orientasi terhadap hasil penilaian kinerja semata.
E. Upaya menghindari kesalahan dengan mengikuti pola lama.

Jawaban: B. Kemandirian profesional dan komitmen terhadap pengembangan diri.

Pembahasan:
Guru profesional harus memiliki kemauan belajar sepanjang hayat (lifelong learning). Upaya mencari ilmu, berlatih, dan meminta umpan balik menunjukkan kepribadian yang matang dan tanggung jawab terhadap profesinya sebagai pendidik.

Soal 20

Guru PPKn memberikan tugas kepada siswa untuk membuat proyek sosial bertema “Gerakan Sekolah Ramah Lingkungan” dengan menanam pohon dan mengelola sampah organik.
Proyek tersebut paling mencerminkan implementasi nilai Pancasila sila ke …

A. Pertama – Ketuhanan Yang Maha Esa
B. Kedua – Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
C. Ketiga – Persatuan Indonesia
D. Keempat – Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
E. Kelima – Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Jawaban: E. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pembahasan:
Gerakan sekolah ramah lingkungan berlandaskan prinsip tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap kesejahteraan bersama. Ini sejalan dengan nilai sila ke-5 Pancasila — Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yang menekankan harmoni antara manusia dan lingkungannya demi kemaslahatan bersama.

Sudah Siap Lolos Tes Substantis PPG Prajabatan?


Jangan biarkan persiapanmu berhenti di teori! Asah kemampuanmu dengan Paket Soal PPG Prajabatan Premium di Fungsional.id — berisi ratusan soal HOTS terbaru lengkap dengan pembahasan mendalam, simulasi waktu ujian, dan pembaruan rutin sesuai kisi-kisi resmi.

💡 Dengan berlatih menggunakan paket ini, kamu tidak hanya menghafal pola soal, tapi juga memahami logika di balik setiap jawaban — seperti yang dicari penguji PPG.
Tingkatkan peluang kelulusanmu mulai hari ini.
👉 Kunjungi Fungsional.id dan dapatkan akses latihan lengkapnya sekarang!

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Dapatkan Akses Sistem CBT dengan ratusan paket soal + pembahasan!

Butuh Bantuan?