Profesi Teknisi Gigi Terampil memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di berbagai fasilitas kesehatan. Mereka tidak hanya bertugas membuat dan memperbaiki gigi tiruan, tetapi juga memastikan hasil kerjanya memenuhi standar anatomi, estetika, dan kenyamanan pasien. Dalam seleksi PPPK Tenaga Kesehatan — formasi Teknisi Gigi Terampil, peserta diuji bukan hanya dari sisi keterampilan teknis laboratorium, tetapi juga pemahaman mendalam terhadap bahan, alat, prosedur pembuatan, serta etika profesi yang mendasari praktik kerja profesional.
Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari Soal PPPK Teknisi Gigi Terampil lengkap dengan kisi-kisi dan pembahasan, yang dirancang untuk membantu peserta memahami pola soal dan jenis kompetensi yang diujikan. Dengan latihan yang terarah dan analisis mendalam terhadap tiap soal, peserta dapat memperkuat kemampuan berpikir kritis, ketelitian kerja, serta kecepatan dalam mengambil keputusan teknis di laboratorium kedokteran gigi. Persiapan yang matang adalah kunci utama untuk meraih hasil optimal dalam seleksi PPPK sekaligus menjadi tenaga kesehatan gigi yang andal dan profesional.

Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal PPPK Teknisi Gigi Terampil
Berikut kisi-kisi Soal PPPK Teknisi Gigi Terampil lengkap dengan poin-poin dan penjelasan singkat pada setiap point :
- Anatomi dan Fisiologi Gigi serta Rongga Mulut
Menguji pemahaman peserta tentang struktur gigi, jaringan pendukung (periodonsium), anatomi rahang, dan fungsi fisiologis rongga mulut. Soal sering menekankan pada identifikasi anatomi serta hubungan anatomi dengan pembuatan alat prostetik. - Bahan dan Alat Laboratorium Kedokteran Gigi
Menilai kemampuan mengenali, memilih, dan menggunakan bahan serta alat pembuatan gigi tiruan, ortodonti, dan restorasi. Termasuk sifat fisik dan kimia bahan, cara penyimpanan, dan keamanan kerja laboratorium. - Proses Pembuatan Gigi Tiruan Lepas dan Cekat
Mencakup tahapan kerja teknis mulai dari pencetakan model, pembuatan basis gigi tiruan, pengaturan gigi artifisial, hingga finishing dan polishing. Soal menilai ketelitian dan pemahaman teknis di setiap tahap proses. - Teknik Ortodonti dan Alat Penunjang
Mengukur pengetahuan mengenai pembuatan dan perawatan alat ortodonti lepasan, prinsip biomekanika, serta penyesuaian alat untuk mencapai fungsi dan estetika yang optimal bagi pasien. - Prosedur Sterilisasi, Desinfeksi, dan Keselamatan Kerja Laboratorium
Menilai kepatuhan terhadap prosedur K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) serta teknik sterilisasi alat untuk mencegah infeksi silang. Peserta harus memahami SOP penanganan bahan kimia dan limbah medis laboratorium. - Etika dan Profesionalisme Teknisi Gigi
Menguji pemahaman terhadap kode etik profesi, tanggung jawab moral terhadap pasien dan dokter gigi, serta batas kewenangan praktik sesuai peraturan perundang-undangan (misalnya Permenkes No. 39 Tahun 2014). - Pemeliharaan dan Kalibrasi Alat Laboratorium Gigi
Soal berfokus pada kemampuan teknisi memastikan peralatan selalu dalam kondisi optimal dan aman digunakan. Termasuk dokumentasi kalibrasi dan pelaporan kerusakan alat kepada penanggung jawab teknis. - Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat (Dental Public Health)
Mengukur pemahaman dasar tentang peran teknisi gigi dalam mendukung program promotif dan preventif di bidang kesehatan gigi masyarakat, seperti pembuatan alat bantu edukasi dan perawatan massal. - Administrasi dan Manajemen Laboratorium Gigi
Menilai kemampuan dalam pengelolaan waktu, stok bahan, pencatatan pekerjaan, dan koordinasi dengan dokter gigi. Aspek ini juga meliputi efisiensi dan standar mutu hasil kerja. - Pengendalian Mutu dan Evaluasi Hasil Kerja
Mencakup pemahaman terhadap standar mutu pembuatan gigi tiruan dan ortodonti, serta kemampuan mengevaluasi hasil kerja agar memenuhi kriteria anatomi, fungsi, dan estetika pasien.
Contoh Soal PPPK Teknisi Gigi Terampil
Contoh soal HOTS PPPK Teknisi Gigi Terampil beserta jawaban dan pembahasannya yang dirancang berdasarkan kisi-kisi di atas. Soal bersifat analitis, kontekstual, dan mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills).
Soal 1
Seorang teknisi gigi menerima model rahang pasien dari dokter gigi untuk pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan. Setelah melakukan pengecekan, ia menemukan bahwa pada model tersebut terdapat torus palatinus berukuran besar di bagian tengah palatum. Dalam merancang basis gigi tiruan, teknisi gigi harus mempertimbangkan area tersebut dengan cermat.
Pertanyaan:
Apa pertimbangan utama yang harus dilakukan teknisi gigi dalam menghadapi kondisi tersebut agar gigi tiruan tetap nyaman dan fungsional?
A. Memperluas basis gigi tiruan untuk menutupi seluruh permukaan palatum
B. Membuat basis gigi tiruan setipis mungkin di seluruh area palatum
C. Membuat relief atau ruang bebas pada area torus palatinus untuk menghindari tekanan langsung
D. Menambahkan kawat penguat di sekitar torus untuk menahan retakan
E. Mengubah bahan dasar menjadi akrilik keras untuk stabilitas tinggi
Jawaban Benar: C
Pembahasan:
Torus palatinus adalah tonjolan tulang di palatum yang tidak boleh mendapat tekanan langsung karena dapat menimbulkan rasa nyeri atau luka pada mukosa. Oleh karena itu, teknisi gigi harus membuat relief atau ruang bebas (relief area) pada area tersebut agar gigi tiruan tidak menekan tonjolan tulang. Opsi A dan B justru berpotensi menimbulkan tekanan, sedangkan D dan E tidak relevan dengan masalah anatomis yang ada.
Soal 2
Dalam proses pembuatan gigi tiruan lengkap, seorang teknisi menggunakan bahan akrilik heat-cured. Setelah proses curing, hasil gigi tiruan menunjukkan porositas di beberapa bagian basis. Padahal, rasio monomer dan polimer sudah sesuai anjuran pabrik.
Pertanyaan:
Apa penyebab paling mungkin dari porositas tersebut dan langkah pencegahan yang tepat?
A. Tekanan cetakan terlalu tinggi; gunakan tekanan lebih rendah saat packing
B. Waktu curing terlalu singkat; perpanjang waktu sesuai spesifikasi pabrik
C. Rasio monomer terlalu banyak; kurangi volume cairan monomer
D. Pendinginan setelah curing terlalu cepat; lakukan pendinginan perlahan dalam air
E. Suhu polimerisasi terlalu tinggi; turunkan suhu air pada tahap curing
Jawaban Benar: D
Pembahasan:
Porositas pada basis akrilik sering disebabkan oleh pendinginan terlalu cepat setelah proses polimerisasi. Perbedaan suhu ekstrem menyebabkan pelepasan monomer sisa dan terbentuknya rongga udara. Pendinginan perlahan di dalam air mencegah perubahan volume mendadak dan menjaga hasil lebih padat serta bebas pori.
Soal 3
Seorang teknisi gigi sedang menyesuaikan artikulasi gigi artifisial pada gigi tiruan lengkap rahang atas dan bawah. Setelah pemasangan di artikulator, ia menemukan bahwa kontak oklusal hanya terjadi pada sisi kiri saat penutupan rahang.
Pertanyaan:
Langkah korektif apa yang paling tepat dilakukan sebelum tahap wax try-in?
A. Meninggikan seluruh gigi artifisial rahang bawah
B. Menurunkan oklusal gigi rahang atas sisi kiri
C. Menurunkan oklusal gigi rahang bawah sisi kiri hingga kontak seimbang
D. Menggeser posisi artikulator agar kontak terjadi di kedua sisi
E. Melakukan pencetakan ulang rahang bawah
Jawaban Benar: C
Pembahasan:
Kontak oklusal yang hanya terjadi di satu sisi menandakan ketidakseimbangan oklusi. Langkah koreksi paling tepat adalah menurunkan oklusal sisi yang terlalu tinggi (sisi kiri rahang bawah) agar kontak terjadi merata di kanan dan kiri. Hal ini penting untuk mencegah ketidaknyamanan dan meningkatkan stabilitas gigi tiruan.
Soal 4
Setelah menyelesaikan pembuatan gigi tiruan, seorang teknisi gigi melakukan pembersihan alat dengan merendam dalam larutan klorin 1%. Namun, beberapa alat logam menunjukkan korosi setelah beberapa hari.
Pertanyaan:
Apa tindakan perbaikan dan pencegahan terbaik untuk mencegah kerusakan alat di masa depan?
A. Mengganti larutan klorin dengan alkohol 70% untuk semua jenis alat
B. Menggunakan larutan desinfektan non-korosif seperti glutaraldehyde 2% untuk alat logam
C. Mengurangi waktu perendaman klorin menjadi 5 menit
D. Menyemprot alat logam dengan air setelah perendaman klorin
E. Mengeringkan alat tanpa dibilas agar klorin tetap melindungi permukaan logam
Jawaban Benar: B
Pembahasan:
Klorin bersifat korosif terhadap logam bila digunakan berulang. Oleh karena itu, disarankan untuk mengganti larutan klorin dengan glutaraldehyde 2%, yang efektif membunuh mikroorganisme tanpa menyebabkan korosi. Alkohol 70% tidak sesuai untuk perendaman alat, sedangkan mencuci atau mengeringkan tanpa penggantian bahan tidak mengatasi akar masalahnya.
Soal 5
Seorang pasien datang ke laboratorium gigi meminta dibuatkan gigi tiruan langsung, tanpa melalui pemeriksaan dokter gigi karena alasan biaya. Teknisi gigi tersebut merasa mampu membuatkannya berdasarkan pengalaman bertahun-tahun.
Pertanyaan:
Apa tindakan yang paling etis dan sesuai regulasi yang harus dilakukan oleh teknisi gigi tersebut?
A. Membuatkan gigi tiruan karena pasien bersedia menandatangani surat tanggung jawab pribadi
B. Menolak permintaan pasien dan menyarankan untuk konsultasi terlebih dahulu ke dokter gigi
C. Membuat gigi tiruan dengan tarif lebih murah tanpa mencantumkan nama teknisi
D. Menyetujui permintaan pasien dengan catatan hanya untuk penggunaan sementara
E. Melibatkan asisten laboratorium untuk membantu mempercepat proses pembuatan
Jawaban Benar: B
Pembahasan:
Sesuai Permenkes No. 39 Tahun 2014 tentang Pekerjaan Teknisi Gigi, seorang teknisi tidak berwenang melakukan pembuatan alat kedokteran gigi langsung kepada pasien tanpa resep atau permintaan tertulis dari dokter gigi. Langkah paling etis dan sesuai hukum adalah menolak dan mengarahkan pasien untuk konsultasi ke dokter gigi terlebih dahulu.
Soal 6
Seorang teknisi gigi mendapat pesanan alat ortodonti lepasan dari dokter gigi untuk pasien dengan maloklusi ringan. Setelah alat selesai dibuat, pasien mengeluh alat terasa longgar dan mudah lepas saat berbicara. Setelah diperiksa, ternyata retentive clasp kurang menempel pada gigi penyangga.
Pertanyaan:
Langkah apa yang sebaiknya dilakukan teknisi gigi untuk memperbaiki alat tersebut agar retensinya optimal tanpa merusak bagian lain?
A. Mengencangkan clasp dengan menekan ujung kawat menggunakan tang bird beak sesuai arah retensi
B. Menambahkan lilin ortodonti pada area gigi penyangga sebelum pemasangan
C. Menambah kawat baru di area palatal agar alat lebih kuat
D. Mengubah seluruh base plate agar menutupi lebih banyak permukaan gigi
E. Menggunakan bahan akrilik keras tambahan di sekitar clasp
Jawaban Benar: A
Pembahasan:
Masalah retensi biasanya disebabkan karena clasp tidak menempel sempurna pada undercut gigi penyangga. Solusi terbaik adalah menyesuaikan tekanan ujung clasp menggunakan tang bird beak agar kembali menempel sesuai kontur gigi. Penambahan bahan akrilik atau kawat baru tidak disarankan karena dapat mengubah desain alat ortodonti dan mempengaruhi kenyamanan pasien.
Soal 7
Dalam proses pembuatan gigi tiruan, teknisi menemukan bahwa setelah proses finishing dan polishing, warna gigi artifisial tampak tidak seragam antara kanan dan kiri. Dokter gigi mengeluhkan hasil tersebut karena mengganggu estetika pasien.
Pertanyaan:
Langkah pengendalian mutu apa yang seharusnya dilakukan teknisi untuk mencegah terulangnya kasus serupa di kemudian hari?
A. Menyimpan gigi artifisial di tempat terbuka agar cepat kering sebelum digunakan
B. Menggunakan bahan pembersih berbasis alkohol untuk meningkatkan kilau warna
C. Melakukan shade matching terlebih dahulu dengan panduan warna standar sebelum pemasangan
D. Mencampur dua warna gigi artifisial agar menghasilkan efek natural
E. Menambahkan lapisan akrilik bening untuk menyamarkan perbedaan warna
Jawaban Benar: C
Pembahasan:
Masalah perbedaan warna gigi artifisial dapat dihindari dengan melakukan shade matching menggunakan panduan warna standar (shade guide) sebelum pemasangan. Langkah ini memastikan kesesuaian warna antar sisi serta dengan gigi asli pasien. Opsi lain tidak sesuai dengan prinsip kontrol mutu dan dapat menurunkan kualitas prostesis.
Soal 8
Dalam sebuah laboratorium gigi, beberapa pekerjaan terlambat diserahkan karena kesalahan pencatatan waktu pengerjaan dan kurangnya komunikasi antara teknisi dan dokter gigi. Akibatnya, pasien menunggu lebih lama dari jadwal yang ditentukan.
Pertanyaan:
Apa langkah manajerial paling efektif untuk mencegah keterlambatan serupa di masa depan?
A. Menambah jumlah teknisi untuk mempercepat pengerjaan
B. Menerapkan sistem logbook dan jadwal kerja digital untuk setiap pesanan
C. Mengurangi jumlah pesanan agar beban kerja lebih ringan
D. Menyerahkan semua tanggung jawab jadwal kepada dokter gigi pengirim
E. Mengandalkan komunikasi verbal harian antarstaf
Jawaban Benar: B
Pembahasan:
Masalah utama adalah ketidakteraturan administrasi dan alur kerja. Solusi yang paling efektif adalah penerapan sistem logbook dan jadwal kerja digital, agar setiap pekerjaan tercatat dengan waktu mulai, tahap proses, dan tanggal penyerahan. Sistem ini juga mempermudah koordinasi dengan dokter gigi pengirim dan menghindari miskomunikasi.
Soal 9
Dalam program pelayanan kesehatan gigi sekolah, seorang teknisi gigi ditugaskan membantu pembuatan pelindung gigi (mouth guard) massal bagi siswa yang aktif berolahraga. Namun, sebagian besar siswa memiliki ukuran rahang berbeda-beda.
Pertanyaan:
Bagaimana strategi terbaik agar hasil mouth guard efektif, higienis, dan sesuai kebutuhan individu masing-masing siswa?
A. Menggunakan satu cetakan standar untuk semua siswa agar proses lebih cepat
B. Membuat cetakan individual untuk setiap siswa sebelum pembuatan mouth guard
C. Membentuk mouth guard berdasarkan perkiraan ukuran rahang
D. Menggunakan bahan keras agar tahan lama meski tidak sesuai ukuran
E. Menyemprot bahan disinfektan setelah pemakaian pertama saja
Jawaban Benar: B
Pembahasan:
Untuk menjamin kenyamanan, keamanan, dan efektivitas, pembuatan mouth guard harus berdasarkan cetakan individual tiap siswa. Ukuran dan bentuk rahang yang berbeda memerlukan penyesuaian personal agar alat tidak longgar atau terlalu ketat. Pendekatan massal dengan ukuran standar justru berisiko menyebabkan cedera saat olahraga.
Soal 10
Seorang teknisi gigi menyadari hasil pengepakan gigi tiruan akhir-akhir ini menunjukkan ketidaktepatan ukuran meskipun model awal sudah benar. Setelah dilakukan pengecekan, diduga ada ketidaksesuaian pada alat articulator yang digunakan.
Pertanyaan:
Langkah terbaik yang harus dilakukan teknisi untuk memastikan alat tersebut kembali berfungsi dengan baik?
A. Membersihkan permukaan artikulator menggunakan pelarut kimia kuat
B. Menyesuaikan posisi rahang pada artikulator secara manual setiap kali digunakan
C. Melakukan kalibrasi dan pemeriksaan presisi sesuai standar pabrikan
D. Mengganti seluruh bagian logam dengan komponen baru
E. Mengoleskan pelumas agar pergerakan lebih fleksibel
Jawaban Benar: C
Pembahasan:
Ketidaktepatan ukuran hasil kerja sering disebabkan alat yang tidak lagi presisi akibat tidak dikalibrasi secara rutin. Oleh karena itu, tindakan terbaik adalah melakukan kalibrasi sesuai panduan pabrikan, memastikan setiap komponen bekerja dengan akurat. Membersihkan atau melumasi alat tidak menjamin ketepatan hasil bila sistem pengaturannya sudah berubah.
Soal 11
Seorang teknisi gigi sedang membuat crown logam porselen (porcelain fused to metal) untuk pasien dengan kehilangan sebagian mahkota gigi. Setelah proses firing porselen, hasil menunjukkan warna porselen berubah lebih gelap dari warna aslinya.
Pertanyaan:
Apa kemungkinan penyebab utama perubahan warna tersebut dan bagaimana pencegahannya?
A. Lapisan logam terlalu tipis; perbanyak lapisan logam agar stabil
B. Suhu firing terlalu tinggi; lakukan pembakaran sesuai rentang suhu rekomendasi
C. Porselen tercampur air terlalu banyak; kurangi kelembapan bahan
D. Lapisan opak tidak diaplikasikan; tambahkan opak sebelum pembakaran
E. Pendinginan dilakukan terlalu lama; percepat pendinginan
Jawaban Benar: B
Pembahasan:
Perubahan warna porselen setelah firing umumnya disebabkan suhu pembakaran yang melebihi batas anjuran pabrik. Suhu terlalu tinggi menyebabkan perubahan warna dan translusensi porselen. Pencegahannya adalah mengontrol suhu pembakaran dalam rentang yang direkomendasikan oleh produsen bahan porselen serta memastikan oven terkalibrasi dengan baik.
Soal 12
Di sebuah laboratorium kedokteran gigi, seorang teknisi gigi mengalami luka ringan akibat pecahan gips saat memotong model. Setelah diperiksa, ternyata tidak semua teknisi menggunakan safety goggles saat bekerja.
Pertanyaan:
Langkah manajemen risiko paling tepat untuk mencegah kecelakaan serupa di masa depan adalah…
A. Menyediakan alat pelindung diri dan menegakkan kebijakan wajib pemakaian APD saat bekerja
B. Mengganti alat pemotong gips dengan jenis yang lebih modern
C. Menugaskan teknisi baru untuk menangani pekerjaan berisiko tinggi
D. Membatasi jam kerja teknisi agar tidak kelelahan
E. Memberikan pelatihan K3 hanya kepada teknisi senior
Jawaban Benar: A
Pembahasan:
Kecelakaan kerja akibat pecahan gips adalah risiko yang dapat dicegah dengan penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara disiplin. Solusi terbaik adalah menyediakan dan mewajibkan penggunaan alat pelindung diri seperti safety goggles serta melakukan pengawasan rutin terhadap kepatuhan prosedur keselamatan.
Soal 13
Setelah pemasangan gigi tiruan sebagian, pasien mengeluh bahwa alat terasa longgar dan mudah terlepas saat berbicara, meskipun clasp sudah tampak baik. Pemeriksaan menunjukkan bahwa major connector tidak sepenuhnya mengikuti kontur jaringan lunak palatum.
Pertanyaan:
Apa langkah evaluasi mutu dan perbaikan yang harus dilakukan teknisi untuk meningkatkan retensi alat tersebut?
A. Menambah ketebalan major connector agar lebih kuat menahan tekanan
B. Mengikis bagian dalam major connector agar lebih menekan jaringan
C. Melakukan relining atau pembuatan ulang major connector sesuai model jaringan baru
D. Mengubah bahan dasar menjadi logam agar tidak mudah berubah bentuk
E. Menambahkan kawat penahan tambahan di sisi distal
Jawaban Benar: C
Pembahasan:
Masalah retensi disebabkan karena ketidaksesuaian major connector dengan kontur jaringan. Solusi terbaik adalah melakukan relining atau membuat ulang bagian tersebut menggunakan model jaringan baru yang akurat agar alat dapat menempel erat tanpa menimbulkan tekanan berlebih. Menambah bahan atau ketebalan tidak menyelesaikan akar masalahnya.
Soal 14
Dalam praktik sehari-hari, seorang dokter gigi meminta teknisi gigi untuk menambahkan gigi artifisial baru pada gigi tiruan pasien tanpa pemeriksaan klinis terlebih dahulu. Teknisi merasa tidak nyaman karena perubahan tersebut bisa mempengaruhi oklusi.
Pertanyaan:
Apa tindakan profesional yang paling tepat dilakukan oleh teknisi gigi dalam situasi ini?
A. Menolak permintaan dokter gigi dan melaporkan ke kepala laboratorium
B. Melakukan pekerjaan sesuai perintah tanpa mempertimbangkan hasil akhir
C. Mengonfirmasi kepada dokter gigi bahwa perubahan tersebut perlu pemeriksaan ulang pasien
D. Menyelesaikan pekerjaan dan memberi catatan pada laporan hasil kerja
E. Mengubah desain sesuai pengalaman pribadi tanpa konsultasi lebih lanjut
Jawaban Benar: C
Pembahasan:
Dalam situasi etis seperti ini, teknisi harus tetap menghormati hubungan profesional dengan dokter gigi sambil menjaga standar mutu hasil kerja. Tindakan yang paling benar adalah mengonfirmasi bahwa perubahan desain sebaiknya dilakukan setelah pemeriksaan ulang pasien, agar tidak menimbulkan kesalahan oklusi dan tetap sesuai indikasi klinis.
Soal 15
Seiring perkembangan teknologi digital, banyak laboratorium gigi mulai beralih ke sistem CAD/CAM untuk pembuatan gigi tiruan. Namun, beberapa teknisi merasa kesulitan beradaptasi karena terbiasa dengan metode konvensional.
Pertanyaan:
Apa pendekatan terbaik bagi teknisi gigi agar dapat beradaptasi dan tetap kompetitif dalam era digitalisasi laboratorium gigi?
A. Tetap menggunakan teknik manual karena hasilnya sudah terbukti akurat
B. Mengikuti pelatihan dan sertifikasi CAD/CAM untuk meningkatkan kompetensi
C. Mengandalkan staf IT untuk mengoperasikan alat digital
D. Menggabungkan metode manual dan digital tanpa memahami perbedaannya
E. Menolak penggunaan teknologi baru karena memerlukan biaya tinggi
Jawaban Benar: B
Pembahasan:
Perkembangan teknologi CAD/CAM adalah masa depan laboratorium kedokteran gigi. Agar tidak tertinggal, teknisi gigi harus mengikuti pelatihan dan sertifikasi digital dental technology sehingga mampu mengoperasikan peralatan baru secara mandiri dan akurat. Kompetensi digital menjadi nilai tambah penting dalam menghadapi persaingan tenaga kesehatan modern.
Soal 16
Setelah pasien menggunakan gigi tiruan sebagian selama satu minggu, ia kembali dengan keluhan adanya luka pada mukosa palatum posterior. Pemeriksaan menunjukkan bahwa basis gigi tiruan terlalu menekan area tersebut, meskipun desain awal sudah sesuai model.
Pertanyaan:
Apa penyebab paling mungkin dari masalah tersebut dan langkah teknisi gigi yang tepat untuk memperbaikinya?
A. Distorsi model gips; lakukan pencetakan ulang dan buat ulang basis gigi tiruan
B. Ketebalan akrilik terlalu tipis; tambahkan bahan akrilik baru di area tersebut
C. Polimerisasi tidak sempurna; ulangi proses curing dengan suhu lebih tinggi
D. Tekanan tidak merata; lakukan relief adjustment pada area yang menekan mukosa
E. Kesalahan oklusi; lakukan pengasahan pada permukaan gigi artifisial
Jawaban Benar: D
Pembahasan:
Keluhan luka pada mukosa menunjukkan adanya tekanan berlebih dari basis gigi tiruan. Biasanya terjadi karena area tersebut tidak diberi relief yang cukup selama proses pencetakan atau penyesuaian model. Solusi terbaik adalah melakukan relief adjustment atau pengikisan lokal pada area yang menekan mukosa, bukan menambah bahan atau mengubah oklusi.
Soal 17
Teknisi gigi menggunakan bahan cetak elastomer untuk membuat model kerja pasien. Setelah hasil cetakan diperiksa, terlihat adanya gelembung udara kecil di area gigi posterior.
Pertanyaan:
Apa kesalahan teknis yang paling mungkin terjadi dan bagaimana langkah pencegahannya?
A. Tekanan saat pencetakan terlalu tinggi; lakukan pencetakan dengan tekanan minimal
B. Waktu mixing terlalu singkat; aduk bahan secara homogen sesuai waktu rekomendasi
C. Bahan cetak terlalu encer; tambahkan katalis untuk mempercepat pengerasan
D. Tray terlalu besar; ganti dengan tray yang lebih kecil untuk hasil rapat
E. Bahan terlalu padat; tambahkan monomer untuk meningkatkan aliran
Jawaban Benar: B
Pembahasan:
Gelembung udara pada hasil cetakan elastomer umumnya disebabkan oleh proses pengadukan bahan yang tidak homogen. Bahan yang tidak tercampur sempurna menghasilkan udara terperangkap dan memengaruhi detail hasil cetakan. Solusinya adalah melakukan pengadukan sesuai waktu dan teknik rekomendasi pabrik, menggunakan spatula yang sesuai untuk menghindari pembentukan gelembung.
Soal 18
Seorang teknisi gigi menerima cetakan pasien tanpa disinfeksi sebelumnya. Karena terburu-buru, ia langsung melakukan penuangan gips tanpa melakukan pembersihan. Setelah itu, diketahui ada teknisi lain yang terpapar infeksi kulit ringan pada tangan.
Pertanyaan:
Berdasarkan prinsip K3 laboratorium, apa tindakan paling tepat yang seharusnya dilakukan sejak awal untuk mencegah insiden ini?
A. Mencuci cetakan dengan air mengalir selama 30 detik sebelum digunakan
B. Menyemprot cetakan dengan alkohol 70% setelah penuangan gips
C. Melakukan disinfeksi cetakan sebelum penuangan gips menggunakan larutan sesuai standar
D. Menutup tangan dengan plester sebelum bekerja dengan bahan basah
E. Menyemprot ruangan laboratorium dengan desinfektan setiap akhir hari
Jawaban Benar: C
Pembahasan:
Sesuai standar prosedur kontrol infeksi, semua cetakan dari mulut pasien harus didisinfeksi sebelum penuangan gips, menggunakan larutan yang sesuai (misalnya larutan natrium hipoklorit 0,5–1% atau glutaraldehyde 2%). Langkah ini penting untuk mencegah penularan penyakit melalui kontak tidak langsung antar teknisi.
Soal 19
Setelah gigi tiruan lengkap dipasang, pasien merasa warna gigi artifisial terlalu putih dan tidak alami dibandingkan gigi aslinya sebelumnya. Teknisi gigi telah memilih warna berdasarkan shade guide standar, namun pencahayaan di laboratorium menggunakan lampu neon putih.
Pertanyaan:
Apa penyebab utama perbedaan persepsi warna tersebut dan langkah koreksi yang seharusnya dilakukan teknisi?
A. Penggunaan shade guide tidak akurat; gunakan panduan warna digital
B. Pencahayaan laboratorium tidak sesuai; lakukan pemilihan warna di bawah cahaya alami
C. Polimerisasi bahan menyebabkan perubahan warna; ganti bahan akrilik
D. Gigi artifisial tidak dikeringkan dengan benar; ulangi proses finishing
E. Warna dasar model memantulkan cahaya; lapisi model dengan lilin sebelum pemilihan warna
Jawaban Benar: B
Pembahasan:
Persepsi warna sangat dipengaruhi oleh jenis pencahayaan. Lampu neon putih dapat menyebabkan bias warna yang membuat gigi terlihat lebih terang. Oleh karena itu, pemilihan warna gigi tiruan sebaiknya dilakukan di bawah cahaya alami (daylight) atau dengan lampu kalibrasi warna D65 agar hasil akhir tampak natural di berbagai kondisi pencahayaan.
Soal 20
Dalam pemeriksaan akhir hasil gigi tiruan cekat, ditemukan celah kecil antara tepi mahkota logam porselen dan margin gigi model. Dokter gigi menyampaikan bahwa jika digunakan, celah ini dapat menjadi tempat penumpukan plak dan menurunkan umur restorasi.
Pertanyaan:
Apa langkah pengendalian mutu yang sebaiknya dilakukan teknisi sebelum produk diserahkan ke dokter gigi?
A. Melapisi celah dengan resin sementara untuk menutup area terbuka
B. Memeriksa kembali hasil cetakan kerja untuk memastikan akurasi margin
C. Menghaluskan area margin dengan bur logam agar tampak rata
D. Meningkatkan suhu firing porselen agar lebih rapat terhadap logam
E. Menambahkan lapisan logam tambahan dengan teknik solder
Jawaban Benar: B
Pembahasan:
Celah antara margin mahkota dan model biasanya disebabkan ketidakakuratan hasil cetakan kerja atau kesalahan saat pembuatan pola lilin. Sebelum menyerahkan ke dokter gigi, teknisi wajib memeriksa ulang keakuratan margin dengan kaca pembesar dan model master, memastikan hasil prostesis benar-benar presisi dan bebas celah. Langkah ini termasuk dalam quality control wajib sebelum penyerahan produk ke klinik.
Siap Menguasai Seleksi PPPK Teknisi Gigi Terampil?

Persiapan matang adalah kunci untuk lolos seleksi PPPK dan menjadi teknisi gigi yang profesional. Jangan hanya mengandalkan latihan seadanya — saatnya berlatih dengan Paket Soal PPPK Teknisi Gigi Terampil di fungsional.id, yang dirancang berdasarkan kisi-kisi resmi dan pola soal HOTS.
💡 Keunggulan paket soal ini:
- Ratusan soal lengkap dengan pembahasan mendalam untuk meningkatkan pemahaman konsep dan analisis kasus.
- Simulasi ujian berbasis CAT yang menyiapkan Anda menghadapi tes sesungguhnya.
- Tips praktis dan strategi menjawab soal agar cepat, tepat, dan efektif.
Dengan latihan terstruktur, Anda tidak hanya menghafal, tetapi benar-benar memahami konsep, teknik, dan standar kerja profesional. Jangan tunggu sampai hari ujian — persiapkan diri sekarang dan tingkatkan peluang lolos seleksi PPPK dengan fungsional.id!


