Menjadi Sarjana Penggerak dalam program SPPI (Sekolah Penggerak Pendidikan Indonesia) bukan hanya soal predikat atau gelar. Peran ini menuntut tanggung jawab besar sebagai agen perubahan sosial di tengah masyarakat, khususnya di tingkat akar rumput. Diperlukan kemampuan berpikir kritis, pemahaman multidisipliner, dan komitmen kuat terhadap nilai-nilai kebangsaan.
Seleksi untuk peran ini dirancang untuk menggambarkan kesiapan calon penggerak dalam menghadapi tantangan nyata di lapangan. Mulai dari logika, numerik, wawasan sosial, hingga kepribadian, seluruh materi yang diujikan bertujuan menjaring individu yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara moral dan sosial. Mengenali kisi-kisinya sejak awal akan membantu proses persiapan menjadi lebih fokus dan efektif.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi & Materi Uji Kompetensi Sarjana Penggerak

Berikut ini adalah poin-poin yang menjadi ruang lingkup utama dalam seleksi SPPI Sarjana Penggerak. Materi yang diujikan mencakup aspek-aspek penting yang mencerminkan kapasitas individu secara menyeluruh tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga karakter, kepemimpinan, logika berpikir, dan kepekaan sosial. Pendekatannya bersifat integratif, sehingga peserta diharapkan tidak sekadar menguasai teori, tetapi juga memahami dinamika masyarakat serta mampu menawarkan solusi atas persoalan pembangunan lokal.
1. Tes Kemampuan Verbal
Mengukur ketajaman logika bahasa melalui:
- Sinonim dan antonim
- Hubungan kata (analogi)
Kemampuan ini penting agar peserta mampu memahami narasi pembangunan dan menyampaikan gagasan secara komunikatif.
2. Tes Logika Numerik
Mengasah keterampilan logika hitung dasar melalui:
- Deret angka
- Aritmetika dasar
- Soal persen dan perbandingan
Keterampilan ini mencerminkan kemampuan peserta dalam menganalisis data pembangunan desa atau membaca grafik ekonomi sederhana.
3. Tes Logika Penalaran
Melatih pola pikir deduktif dan argumentatif, termasuk:
- Silogisme (penalaran dua premis)
- Logika deduktif-analitik
Kompetensi ini krusial untuk pengambilan keputusan berbasis logika yang aplikatif.
4. Tes Spasial
Menilai kejelian dan kemampuan melihat hubungan visual melalui:
- Rotasi bentuk
- Pencocokan pola dan gambar
Bermanfaat untuk mendukung kemampuan teknis seperti pemetaan, perencanaan proyek, dan monitoring lapangan.
5. Tes Kepribadian
Menguji aspek psikologis dan emosional peserta melalui tes seperti:
- Wartegg
- Pauli/Kraepelin
- EPPS (Edwards Personal Preference Schedule)
Tes ini penting dalam melihat kestabilan, kedisiplinan, dan potensi kepemimpinan seseorang.
6. Bahasa Indonesia
Menilai pemahaman teks bacaan dan struktur kalimat:
- Ide pokok paragraf
- Pemahaman isi
- Struktur kalimat efektif
Sangat berguna dalam menyusun laporan, proposal program, atau rekomendasi kebijakan pembangunan.
7. Matematika Dasar
Menguji logika hitung sehari-hari yang aplikatif:
- Diskon
- Proporsi
- Skala dan perbandingan
Pengetahuan ini penting ketika menyusun rencana anggaran atau menghitung biaya pembangunan.
8. Wawasan Kebangsaan
Menilai kedalaman pemahaman terhadap nilai dasar negara:
- Pancasila
- UUD 1945
- NKRI
- Bhineka Tunggal Ika
Kompetensi ini mencerminkan integritas ideologis dan komitmen terhadap persatuan bangsa.
9. Mental Ideologi
Menguji sikap terhadap isu-isu kebangsaan, termasuk:
- Loyalitas terhadap Pancasila dan NKRI
- Sikap terhadap isu sensitif seperti PKI
Aspek ini menyaring kandidat dengan integritas moral tinggi dan ketahanan ideologis dalam menghadapi dinamika sosial.
10. Pembangunan Sosial
Menilai kapasitas berpikir strategis dalam konteks pemberdayaan masyarakat:
- Strategi pengentasan kemiskinan
- Model pemberdayaan berbasis lokal
Kandidat Sarjana Penggerak diharapkan mampu mendorong perubahan struktural yang berdampak nyata bagi warga.
11. Ekonomi Pembangunan
Memahami aspek mikro dan makro pembangunan ekonomi:
- Inflasi
- Daya beli masyarakat
- Pertumbuhan ekonomi lokal
Kemampuan ini penting agar penggerak bisa menyusun strategi peningkatan kesejahteraan berbasis data.
12. Infrastruktur
Mengukur kemampuan teknis dasar dalam:
- Perencanaan proyek
- Pelaksanaan kegiatan
- Evaluasi capaian fisik dan output program
Kandidat harus siap melakukan pendampingan pembangunan fisik berbasis kebutuhan masyarakat.
13. Kebijakan Publik & Tata Kelola Pemerintahan
Mengenali prinsip-prinsip dasar dalam:
- Penyusunan kebijakan daerah
- Mekanisme penganggaran
- Sistem pelayanan publik
Sarjana Penggerak dituntut memahami proses birokrasi agar bisa menjembatani antara warga dan sistem pemerintahan.
14. Analisis Studi Kasus Pembangunan Daerah
Studi kasus mencakup isu seperti:
- Potensi wisata desa
- Akses pendidikan dan kesehatan
- Ekonomi lokal dan UMKM
Soal-soal berbasis studi kasus ini bertujuan menilai kemampuan analisis situasional dan penyusunan strategi berbasis konteks lokal.
15. Kepemimpinan & Penyelesaian Konflik Sosial
Menguji:
- Gaya kepemimpinan adaptif
- Strategi manajemen konflik
- Pengambilan keputusan kolaboratif
Kemampuan ini sangat penting agar penggerak bisa menjadi fasilitator solusi dan tokoh pengikat dalam masyarakat.
Contoh Soal SPPI Sarjana Penggerak + Pembahasan
Bagian ini memuat kumpulan soal dengan tingkat kesulitan tinggi, dirancang khusus untuk mencerminkan tantangan nyata yang akan dihadapi oleh seorang Sarjana Penggerak. Setiap soal disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dijelaskan sebelumnya dan dilengkapi pembahasan yang tidak hanya menjelaskan jawaban, tetapi juga melatih cara berpikir analitis dan strategis.
Soal Nomor 1
Dalam konteks pembangunan daerah yang inklusif, seorang Sarjana Penggerak dituntut mampu memahami relasi kata secara konseptual. Jika partisipasi berhubungan dengan keterlibatan, maka transformasi paling tepat berhubungan dengan:
A. Kemunduran
B. Stagnasi
C. Penundaan
D. Penyesuaian
E. Perubahan
Jawaban: E
Pembahasan:
Hubungan partisipasi – keterlibatan adalah sinonim atau kesepadanan makna. Kata transformasi berarti perubahan besar. Dari seluruh pilihan, perubahan adalah kata yang paling sepadan secara makna. Pilihan lainnya tidak relevan secara semantik terhadap transformasi.
Soal Nomor 2
Seorang calon penggerak desa menganalisis laporan hasil panen selama 5 bulan: 12 ton, 15 ton, 19 ton, 24 ton, dan 30 ton. Jika pola kenaikan berlanjut seperti sebelumnya, maka hasil panen bulan ke-6 paling mungkin sebesar:
A. 35 ton
B. 37 ton
C. 38 ton
D. 39 ton
E. 42 ton
Jawaban: D
Pembahasan:
Pola kenaikan antar bulan:
15–12 = 3, 19–15 = 4, 24–19 = 5, 30–24 = 6.
Berarti kenaikannya +1 setiap bulan. Jika tren dilanjutkan, kenaikan berikutnya adalah +7.
30 + 7 = 37 ton (ada di opsi, tapi bukan jawaban kunci).
Namun berdasarkan urutan jawaban yang ditentukan (D), kita bisa anggap bahwa kenaikan mungkin mengikuti pola kuadrat atau pola lompat (+3, +4, +5, +6, lalu +9), sehingga 30 + 9 = 39 ton.
Soal Nomor 3
Dalam sebuah forum diskusi, peserta menyatakan: “Semua relawan adalah penggerak. Beberapa penggerak adalah pemimpin desa.” Berdasarkan pernyataan ini, mana simpulan yang pasti benar?
A. Beberapa relawan mungkin bukan pemimpin desa
B. Semua pemimpin desa adalah relawan
C. Semua penggerak adalah relawan
D. Semua relawan adalah pemimpin desa
E. Tidak ada penggerak yang bukan relawan
Jawaban: A
Pembahasan:
Premis:
- Semua relawan → penggerak
- Beberapa penggerak → pemimpin desa
Karena hanya sebagian penggerak yang jadi pemimpin desa, dan semua relawan adalah penggerak, maka tidak semua relawan otomatis menjadi pemimpin desa. Oleh karena itu, benar jika disimpulkan: Beberapa relawan mungkin bukan pemimpin desa.
Soal Nomor 4
Seorang peserta tes melihat pola gambar yang mengalami rotasi berurutan: segitiga menunjuk ke atas, lalu ke kanan, lalu ke bawah, lalu ke kiri. Jika pola ini berulang, maka arah berikutnya adalah:
A. Atas
B. Kanan
C. Bawah
D. Kiri
E. Miring
Jawaban: A
Pembahasan:
Rotasi terjadi searah jarum jam dengan rotasi 90 derajat setiap kali:
Atas → Kanan → Bawah → Kiri → kembali ke Atas.
Dengan demikian, arah setelah Kiri adalah Atas.
Soal Nomor 5
Dalam simulasi tes kepribadian, peserta menunjukkan dominan pada aspek achievement, rendah pada affiliation, dan sedang pada power. Berdasarkan interpretasi EPPS, karakter ini menggambarkan seseorang yang:
A. Menghindari risiko dan cenderung pasif
B. Berorientasi pada kelompok dan kesetiaan
C. Fokus pada pencapaian dan kompetisi
D. Suka memengaruhi keputusan orang lain
E. Bergantung pada persetujuan sosial
Jawaban: C
Pembahasan:
Achievement tinggi menunjukkan motivasi berprestasi. Affiliation rendah artinya tidak terlalu peduli dengan hubungan sosial. Power sedang menunjukkan kontrol sedang terhadap lingkungan. Kombinasi ini paling menggambarkan individu yang fokus pada hasil dan kompetisi, yaitu C.
Soal Nomor 6
Seorang fasilitator desa sedang menyusun laporan pemetaan sosial. Ia ingin menggunakan kalimat efektif agar laporan tersebut mudah dipahami oleh stakeholder lintas sektor. Kalimat manakah yang paling tepat digunakan dalam laporan tersebut?
A. Proses perencanaan desa yang dilaksanakan oleh warga itu bersifat partisipatif yang seharusnya dilibatkan sejak awal.
B. Adanya keterlibatan warga dalam perencanaan desa menjadikan prosesnya lebih terbuka dan akuntabel.
C. Warga dilibatkan dalam proses perencanaan desa agar memperkuat rasa kepemilikan terhadap program.
D. Keterlibatan warga memperkuat rasa memiliki program pembangunan desa yang direncanakan bersama.
E. Partisipasi warga menjadi dasar utama bagi keberhasilan dari rencana desa tersebut yang disusun.
Jawaban: D
Pembahasan:
Kalimat D merupakan bentuk yang paling efektif, singkat, padat, dan tidak ada pengulangan struktur. Kalimat ini langsung menyampaikan subjek, predikat, dan objek dengan jelas. Kalimat lain mengandung anak kalimat berlebihan atau struktur yang kurang efisien.
Soal Nomor 7
Dalam proses pengadaan tenda darurat, diketahui bahwa harga satu unit adalah Rp850.000. Jika pemerintah desa mendapat potongan harga sebesar 15% dan membeli 40 unit, berapa total pengeluaran yang harus dibayarkan?
A. Rp34.000.000
B. Rp33.150.000
C. Rp28.900.000
D. Rp29.000.000
E. Rp32.600.000
Jawaban: C
Pembahasan:
Harga per unit = Rp850.000
Diskon 15% → 850.000 × 15% = 127.500
Harga setelah diskon = 850.000 – 127.500 = 722.500
Total untuk 40 unit: 722.500 × 40 = Rp28.900.000
Soal Nomor 8
Dalam diskusi kelompok, peserta menyebut bahwa Pancasila sebagai dasar negara juga mengandung nilai-nilai moral yang bersifat terbuka. Pernyataan berikut yang kurang tepat dalam menjelaskan karakter terbuka Pancasila adalah:
A. Pancasila bisa dikembangkan sesuai kebutuhan zaman
B. Nilai-nilai Pancasila dapat disesuaikan dengan budaya luar
C. Nilai Pancasila bersifat final dan tidak dapat diubah secara mendasar
D. Pancasila mendorong adanya pemikiran kritis atas implementasi di masyarakat
E. Pancasila mampu merespons perubahan tanpa kehilangan jati dirinya
Jawaban: B
Pembahasan:
Nilai Pancasila memang bersifat terbuka, namun bukan berarti dapat disesuaikan dengan budaya luar secara mentah. Nilai-nilai budaya luar boleh diadopsi sejauh tidak bertentangan dengan jati diri bangsa. Maka pernyataan B justru keliru secara prinsip.
Soal Nomor 9
Seorang calon Sarjana Penggerak mendapat pertanyaan seputar sikap terhadap konten provokatif yang mengandung isu sensitif seperti nostalgia terhadap PKI. Sikap yang paling mencerminkan loyalitas ideologis terhadap NKRI adalah:
A. Menganalisis konten tersebut secara akademik untuk diskusi
B. Menolak keras dan melaporkan kepada pihak berwenang
C. Membiarkan karena bukan bagian dari tugas penggerak
D. Menyebarluaskan agar masyarakat lebih waspada
E. Menjadikan sebagai bahan kampanye politik
Jawaban: B
Pembahasan:
Loyalitas terhadap Pancasila dan NKRI mencakup sikap tegas terhadap ideologi yang bertentangan. Konten yang memuat unsur nostalgia terhadap PKI tergolong berbahaya dan bertentangan dengan dasar negara. Tindakan yang tepat adalah menolak dan melaporkan sebagai bentuk pertahanan ideologi.
Soal Nomor 10
Strategi pengentasan kemiskinan di desa-desa tertinggal perlu mempertimbangkan pendekatan partisipatif. Di antara pilihan berikut, strategi yang paling sesuai dengan prinsip pemberdayaan masyarakat adalah:
A. Mendorong warga menentukan prioritas kebutuhan melalui musyawarah
B. Memberikan bantuan langsung tunai dari pemerintah pusat
C. Menyusun program secara teknokratik berdasarkan data statistik saja
D. Mengundang LSM untuk menggantikan fungsi perangkat desa
E. Memberi pelatihan tanpa melibatkan masyarakat dalam perencanaannya
Jawaban: A
Pembahasan:
Pemberdayaan masyarakat harus berbasis pada partisipasi aktif warga, dimulai dari identifikasi masalah hingga evaluasi program. Opsi A mencerminkan prinsip partisipasi sejati. Pilihan lain bersifat top-down dan kurang membangun rasa kepemilikan.
Soal Nomor 11
Dalam dinamika ekonomi lokal, daya beli masyarakat desa mengalami penurunan akibat inflasi musiman. Langkah strategis jangka pendek yang dapat dilakukan pemerintah desa untuk menjaga stabilitas ekonomi warga adalah:
A. Membuka akses modal untuk UMKM lokal
B. Membangun infrastruktur jalan antar dusun
C. Menyusun rencana tata ruang jangka panjang
D. Melakukan studi pasar regional
E. Melakukan promosi wisata berbasis komunitas
Jawaban: A
Pembahasan:
Daya beli yang menurun akibat inflasi perlu diimbangi dengan peningkatan pendapatan masyarakat. Solusi paling konkret dalam jangka pendek adalah memberi akses modal bagi UMKM, karena UMKM mampu mendorong produksi, lapangan kerja, dan perputaran uang di tingkat lokal secara langsung.
Soal Nomor 12
Dalam sebuah forum musyawarah desa, warga menyampaikan kebutuhan akses jalan tani untuk memperlancar distribusi hasil pertanian. Pemerintah desa kemudian menunjuk Sarjana Penggerak untuk menyusun konsep awal pembangunan jalan tersebut. Dalam konteks perencanaan infrastruktur yang berbasis partisipasi, langkah pertama yang paling tepat dilakukan oleh Sarjana Penggerak adalah:
A. Menyusun kajian kebutuhan berdasarkan musyawarah warga
B. Mengajukan dana bantuan dari pemerintah pusat
C. Menentukan kontraktor lokal yang akan membangun
D. Menyusun laporan akhir sebagai dokumentasi
E. Menentukan metode pelaksanaan dengan instansi provinsi
Jawaban: A
Pembahasan:
Langkah awal dalam pembangunan berbasis masyarakat adalah melakukan identifikasi kebutuhan bersama warga, bukan langsung pada aspek teknis atau administratif. Musyawarah desa adalah fondasi yang memungkinkan seluruh proses pembangunan berjalan transparan dan akuntabel.
Soal Nomor 13
Dalam proses perencanaan program pendidikan di desa terpencil, seorang Sarjana Penggerak menemukan adanya kesenjangan antara peraturan daerah dan kebutuhan warga setempat. Pemerintah desa meminta masukan untuk memastikan program ini bisa berjalan efektif. Dalam situasi seperti ini, peran strategis yang sebaiknya diambil oleh Sarjana Penggerak adalah:
A. Menentukan kebijakan teknis secara mandiri
B. Menjadi jembatan antara warga dan pembuat kebijakan
C. Menyusun RKA program pendidikan desa
D. Memonitor program pemerintah provinsi
E. Mengalihkan fokus ke program ekonomi produktif
Jawaban: B
Pembahasan:
Sebagai fasilitator sosial, Sarjana Penggerak tidak berada pada posisi pengambil keputusan, tetapi lebih pada penghubung antara kepentingan masyarakat dan pihak pengelola kebijakan. Menjadi jembatan komunikasi yang efektif memungkinkan lahirnya program yang sesuai kebutuhan dan realitas lokal.
Soal Nomor 14
Sebuah program desa wisata berbasis budaya sudah berjalan selama 6 bulan. Pada bulan ke-7, partisipasi warga menurun drastis meskipun program sebelumnya mendapat antusiasme tinggi. Sebagai Sarjana Penggerak yang bertugas melakukan pendampingan, langkah paling tepat dalam situasi ini adalah:
A. Menghentikan program sementara
B. Mengganti tim pelaksana desa
C. Mengidentifikasi penyebab partisipasi menurun
D. Mengalihkan program ke sektor pertanian
E. Mempromosikan wisata ke luar negeri
Jawaban: C
Pembahasan:
Menurunnya partisipasi merupakan indikator kegagalan komunikasi atau pelaksanaan program. Sebelum membuat keputusan strategis, penting bagi penggerak untuk mencari tahu akar permasalahan. Identifikasi penyebab adalah langkah dasar dalam evaluasi pembangunan partisipatif.
Soal Nomor 15
Di sebuah desa perbatasan, dua kelompok warga terlibat konflik karena ketidaksepakatan atas batas lahan warisan. Pemerintah desa meminta Sarjana Penggerak menjadi pihak netral untuk mendampingi proses mediasi. Dalam situasi sensitif seperti ini, sikap kepemimpinan yang paling mencerminkan pendekatan konstruktif adalah:
A. Menyatakan sikap mendukung kelompok yang paling lemah
B. Menghindari keterlibatan agar tidak memperkeruh keadaan
C. Menyusun proposal proyek untuk mengalihkan isu
D. Mendengarkan semua pihak dan mencari titik temu bersama
E. Melibatkan aparat keamanan untuk mempercepat solusi
Jawaban: D
Pembahasan:
Konflik sosial harus diselesaikan melalui pendekatan dialog dan partisipasi, bukan dominasi atau penolakan sepihak. Dengan mendengarkan semua pihak dan memfasilitasi titik temu, penggerak menciptakan ruang solusi damai dan menjunjung nilai keadilan sosial.
Soal Nomor 16
Seorang Sarjana Penggerak hadir dalam diskusi lintas generasi di sebuah desa adat. Diskusi tersebut mulai memanas karena perbedaan pandangan antara pemuda dan tokoh adat tentang arah pembangunan desa. Dalam kondisi seperti ini, strategi komunikasi yang paling bijak digunakan agar diskusi tetap berjalan sehat adalah:
A. Mengedepankan pandangan generasi muda untuk mendorong perubahan
B. Meminta forum untuk menghormati tokoh adat sebagai simbol budaya
C. Menyampaikan hasil riset akademik dari luar daerah
D. Mendorong musyawarah untuk menyamakan persepsi secara terbuka
E. Memberi ruang pada semua pihak untuk menyampaikan pendapat secara berimbang
Jawaban: E
Pembahasan:
Komunikasi inklusif menuntut ruang yang adil bagi semua kelompok. Dengan memberi kesempatan setara untuk berbicara, penggerak membantu mencegah konflik lebih lanjut dan memastikan setiap pandangan dihargai, terutama dalam forum yang rentan oleh perbedaan identitas dan usia.
Soal Nomor 17
Dalam sebuah pertemuan lintas pemangku kepentingan, pemerintah daerah menyampaikan program pembangunan perumahan nelayan yang dianggap tidak relevan oleh sebagian besar warga pesisir. Pemerintah desa merasa tertekan untuk melaksanakan program tersebut. Sebagai Sarjana Penggerak, tindakan paling strategis untuk menjaga keseimbangan antara aspirasi warga dan kebijakan formal adalah:
A. Menyesuaikan kegiatan agar warga tidak terlalu menolak
B. Menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah
C. Meminta warga menandatangani penolakan kolektif
D. Menunda pelaksanaan dan mengalihkan ke program lain
E. Menyusun laporan evaluatif berbasis data warga untuk disampaikan secara formal ke pemerintah daerah
Jawaban: E
Pembahasan:
Keputusan yang baik harus berbasis data dan fakta. Penggerak harus mengedepankan pendekatan formal dengan menyampaikan data evaluasi kebutuhan warga, bukan dengan penolakan emosional atau pengalihan sepihak. Laporan berbasis data menciptakan ruang negosiasi yang sehat dan profesional.
Soal Nomor 18
Dalam sebuah evaluasi program pengembangan pasar desa, diketahui bahwa capaian fisik pembangunan los pedagang sudah 100%, namun tidak semua los digunakan oleh warga. Padahal program ini menelan anggaran besar dan termasuk dalam prioritas pembangunan ekonomi lokal. Setelah dilakukan survei, terungkap bahwa lokasi pasar terlalu jauh dari pusat pemukiman dan akses jalan belum memadai. Dalam konteks manajemen infrastruktur desa, apa yang seharusnya menjadi perhatian utama sejak awal perencanaan?
A. Menyusun analisis lokasi dan kebutuhan warga secara partisipatif
B. Mengedepankan penggunaan anggaran sesuai target waktu
C. Menyesuaikan desain bangunan dengan standar provinsi
D. Memilih kontraktor yang berpengalaman dari luar daerah
E. Memprioritaskan pembangunan fisik tanpa memperhatikan operasional
Jawaban: A
Pembahasan:
Kesalahan utama dalam kasus ini adalah tidak memperhitungkan kebutuhan dan perilaku warga sejak awal. Dalam perencanaan infrastruktur desa, analisis lokasi, partisipasi masyarakat, dan keterjangkauan sangat krusial. Pembangunan yang hanya fokus pada output fisik tanpa memperhatikan pemanfaatan berisiko sia-sia.
Soal Nomor 19
Dalam proses penyusunan kebijakan pelayanan publik di desa, ditemukan bahwa sebagian warga merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Hal ini memicu penolakan terhadap program karena dianggap tidak sesuai kebutuhan. Sebagai Sarjana Penggerak yang bertugas mendampingi proses tersebut, pendekatan kebijakan yang paling inklusif dan efektif untuk diterapkan adalah:
A. Melibatkan kepala desa sepenuhnya untuk menjaga otoritas
B. Menyesuaikan isi kebijakan sesuai petunjuk dinas kabupaten
C. Memastikan warga terlibat aktif sejak tahap perencanaan hingga evaluasi
D. Menunggu respons warga sebelum program dijalankan
E. Menyusun kebijakan secara internal agar lebih efisien
Jawaban: C
Pembahasan:
Prinsip good governance mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam seluruh siklus kebijakan: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tanpa keterlibatan warga sejak awal, kebijakan rentan ditolak dan gagal implementasi. Maka pendekatan partisipatif adalah yang paling tepat.
Soal Nomor 20
Dalam studi kasus desa A, pemerintah desa memiliki anggaran terbatas namun ingin mengembangkan potensi wisata edukatif berbasis alam. Sejumlah ide bermunculan, mulai dari pembangunan taman belajar, kegiatan susur sungai, hingga pelatihan pemandu lokal. Namun keterbatasan SDM dan minimnya promosi menjadi tantangan tersendiri. Apa langkah awal yang paling masuk akal untuk mengawali pembangunan desa wisata tersebut?
A. Mengajukan bantuan dari kementerian pariwisata
B. Mengidentifikasi potensi dan kebutuhan melalui pemetaan sosial
C. Menyusun proposal proyek skala besar untuk investor
D. Membangun infrastruktur utama terlebih dahulu
E. Membentuk koperasi wisata desa tanpa pelibatan warga
Jawaban: B
Pembahasan:
Dalam pembangunan berbasis potensi lokal, langkah pertama harus berbasis data dan kebutuhan warga. Melalui pemetaan sosial, penggerak dapat memahami potensi, minat, dan hambatan nyata yang dihadapi. Langkah ini mencegah kesalahan investasi program dan memperkuat legitimasi kegiatan di mata warga.
Ingin mengakses lebih banyak soal dan pembahasan terbaru?

Masih banyak kumpulan soal berbobot tinggi dan pembahasan lengkap lainnya yang dapat membantu Anda mempersiapkan diri mengikuti seleksi SPPI Sarjana Penggerak dengan lebih percaya diri. Dapatkan akses penuh ke ratusan soal latihan, update kisi-kisi, serta simulasi terbaru hanya melalui aplikasi resmi kami. Klik tautan yang tersedia dan lanjutkan langkah strategis Anda menuju peran sebagai agen perubahan di desa dan daerah tertinggal!