Jabatan Dokter Ahli Muda merupakan salah satu jenjang fungsional dalam profesi kedokteran yang menuntut kompetensi tinggi dalam pelayanan kesehatan, diagnosis, serta pengelolaan kasus medis yang kompleks. Peran strategis dokter pada level ini tidak hanya terbatas pada praktik klinis, tetapi juga mencakup kontribusi terhadap sistem layanan kesehatan melalui edukasi, promotif, preventif, dan dukungan terhadap kebijakan kesehatan masyarakat. Seorang Dokter Ahli Muda diharapkan memiliki integritas profesional, ketajaman klinis, serta kemampuan komunikasi dan kolaborasi antarprofesi yang baik.
Sebagai bagian dari sistem penjaminan mutu dan pembinaan karier tenaga kesehatan, Uji Kompetensi menjadi salah satu tahapan penting yang wajib diikuti. Uji ini dirancang untuk mengukur kesiapan, pengetahuan medis, keterampilan klinis, serta pemahaman etika dan hukum kedokteran secara menyeluruh. Artikel ini menyajikan lebih dari 120 soal pilihan ganda beserta kisi-kisi dan pembahasan yang dapat digunakan sebagai bahan latihan intensif bagi calon peserta uji kompetensi, guna meningkatkan pemahaman dan peluang keberhasilan dalam ujian.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Uji Kompetensi Dokter Ahli Muda

Kisi-kisi Uji Kompetensi Dokter Ahli Muda umumnya mencakup penguasaan ilmu kedokteran dasar dan klinis, keterampilan pemeriksaan fisik, komunikasi medis, serta pemahaman etika dan regulasi kesehatan. Kisi-kisi ini berfungsi sebagai panduan belajar agar peserta dapat fokus pada materi yang relevan dan meningkatkan efektivitas persiapan menghadapi ujian.
Berikut, poin-poin penting yang menjadi fokus dalam uji kompetensi, sehingga pembaca dapat memperoleh gambaran menyeluruh tentang materi yang harus dipersiapkan.
- Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Praktik Medis
Menilai pemahaman tentang penerapan nilai kemanusiaan, keadilan sosial, dan persatuan Indonesia dalam pelayanan kesehatan. Dokter harus mampu menjaga etika, tidak diskriminatif, dan berpihak pada keselamatan pasien. - Etika Profesi Kedokteran
Menguji pengetahuan tentang sumpah dokter, kode etik, dan prinsip otonomi, beneficence, non-maleficence, dan keadilan dalam pengambilan keputusan klinis. - Kompetensi Klinis Dasar
Menguji keterampilan anamnesis, pemeriksaan fisik, interpretasi data laboratorium, dan penegakan diagnosis. Dokter ahli muda harus mampu mengambil keputusan awal secara mandiri dalam kasus umum. - Keterampilan Prosedural Dasar
Menilai kemampuan melakukan tindakan dasar seperti injeksi, pemasangan infus, penjahitan luka, dan resusitasi jantung paru (RJP). Pengetahuan anatomi klinis wajib mendukung tindakan ini. - Komunikasi dan Edukasi Pasien
Menguji kemampuan menyampaikan informasi medis secara jelas dan empatik. Termasuk edukasi terapi, informed consent, dan penyampaian kabar buruk. - Manajemen Kasus Terintegrasi
Menilai kemampuan menangani pasien secara komprehensif dengan pendekatan bio-psiko-sosial. Termasuk rujukan tepat waktu dan komunikasi antarprofesi (interprofessional collaboration). - Pengambilan Keputusan Berbasis Bukti (EBM)
Menguji keterampilan dalam menelaah jurnal dan menggunakan pedoman klinis untuk menentukan terapi terbaik sesuai kondisi pasien. - Pemahaman terhadap UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan
Menilai pengetahuan tentang sistem kesehatan nasional, hak dan kewajiban dokter, hak pasien, serta sistem pelayanan primer, sekunder, dan rujukan. - Izin Praktik dan Tanggung Jawab Hukum Dokter
Menguji aspek legal profesi, seperti STR, SIP, tanggung jawab medis, serta sanksi administratif dan pidana dalam kasus malpraktik atau kelalaian. - Peran Dokter dalam Upaya Preventif dan Promotif
Menilai pemahaman tentang program kesehatan masyarakat, imunisasi, deteksi dini, dan promosi gaya hidup sehat, khususnya pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). - Prinsip Dasar Keselamatan Pasien (Permenkes No. 11/2017)
Menguji pemahaman 6 sasaran keselamatan pasien: identifikasi pasien, komunikasi efektif, keamanan obat, tepat lokasi dan prosedur, pencegahan infeksi, dan pengurangan risiko jatuh. - Sistem Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
Menilai kemampuan mendeteksi, mencatat, dan melaporkan insiden keselamatan pasien (KTD, KTC, KNC, KPC), serta memahami sistem pelaporan internal dan eksternal. - Manajemen Risiko Klinis
Menguji kemampuan mengenali potensi risiko, mengantisipasi kesalahan, dan menerapkan upaya pencegahan seperti checklist, SOP, dan audit klinis. - Profesionalisme dan Tanggung Jawab Sosial Dokter
Menilai kesadaran akan peran sosial dokter, termasuk dalam pelayanan daerah terpencil, saat bencana, atau kondisi krisis kesehatan masyarakat. - Disiplin, Integritas, dan Kejujuran Akademik
Menguji sikap terhadap kepatuhan regulasi, pelaporan hasil klinis, serta transparansi dalam praktik dan pelatihan. - Kolaborasi Interprofesional
Menguji kemampuan bekerja dalam tim bersama tenaga kesehatan lain (perawat, bidan, apoteker, dsb), termasuk komunikasi efektif dan pembagian peran yang jelas. - Respons terhadap Kritik dan Evaluasi Kinerja
Menilai sikap terbuka terhadap umpan balik dari atasan, sejawat, maupun pasien. Termasuk komitmen untuk pembelajaran berkelanjutan (Continuing Professional Development/CPD).
Contoh Soal dan Pembahasan Uji Kompetensi Dokter Ahli Muda

Soal-soal berikut dirancang untuk menggambarkan jenis-jenis pertanyaan yang umum muncul dalam Uji Kompetensi Dokter Ahli Muda, mencakup aspek klinis, etika profesi, hingga pengambilan keputusan medis. Melalui latihan ini, peserta diharapkan dapat mengasah kemampuan berpikir kritis, memahami alur penatalaksanaan kasus, serta mempersiapkan diri secara lebih optimal sebelum mengikuti ujian sesungguhnya.
Soal Nomor 1
Seorang dokter di daerah terpencil mendapatkan pasien dengan gejala infeksi saluran pernapasan atas. Fasilitas dan obat sangat terbatas. Dalam kondisi ini, dokter memutuskan untuk merujuk pasien ke rumah sakit kabupaten meskipun pasien keberatan karena biaya dan jarak. Keputusan dokter paling mencerminkan prinsip etika medis apa?
A. Non-maleficence
B. Beneficence
C. Otonomi
D. Keadilan distributif
E. Profesionalisme
Jawaban: B. Beneficence
Pembahasan:
Dokter berusaha untuk melakukan tindakan terbaik demi kebaikan pasien meskipun menghadapi keterbatasan. Ini mencerminkan prinsip beneficence, yakni melakukan tindakan yang membawa manfaat terbesar bagi pasien.
Soal Nomor 2
Dalam praktik klinis, seorang dokter mendapati bahwa pasiennya adalah korban KDRT. Namun, pasien meminta dokter untuk tidak memberitahukan siapa pun. Dilema ini menempatkan dokter pada konflik antara prinsip otonomi dan…
A. Kejujuran
B. Non-maleficence
C. Keadilan sosial
D. Beneficence
E. Kerahasiaan medis
Jawaban: E. Kerahasiaan medis
Pembahasan:
Kasus ini menunjukkan konflik antara menghormati keputusan pasien (otonomi) dan menjaga kerahasiaan informasi medis. Dokter harus menyeimbangkan perlindungan terhadap pasien dan hukum yang mungkin mengharuskannya melapor.
Soal Nomor 3
Seorang mahasiswa koas menyampaikan hasil laboratorium yang tidak sesuai dengan kondisi klinis pasien, namun bersikeras bahwa hasil tersebut benar karena dikeluarkan oleh laboratorium rumah sakit. Tindakan pembimbing yang paling tepat adalah…
A. Memarahi mahasiswa karena kurang pengalaman
B. Meminta mahasiswa untuk menerima hasil dan lanjutkan terapi
C. Mendorong mahasiswa untuk mengulang tes dan telaah lebih lanjut
D. Mengganti pasien ke mahasiswa lain
E. Mengabaikan karena bukan kasus serius
Jawaban: C. Mendorong mahasiswa untuk mengulang tes dan telaah lebih lanjut
Pembahasan:
Tindakan ini mencerminkan sikap profesionalisme, critical thinking, dan komitmen terhadap keselamatan pasien dengan memastikan diagnosis yang akurat.
Soal Nomor 4
Seorang dokter menghadapi pasien yang mengalami syok anafilaktik. Ia segera memberikan adrenalin intramuskular. Tindakan ini menunjukkan…
A. Kompetensi dalam prosedur emergensi dasar
B. Etika pengambilan keputusan
C. Edukasi pasien yang baik
D. Kolaborasi interprofesional
E. Pengelolaan risiko jangka panjang
Jawaban: A. Kompetensi dalam prosedur emergensi dasar
Pembahasan:
Respons cepat terhadap kondisi darurat mencerminkan keterampilan prosedural dasar yang wajib dimiliki.
Soal Nomor 5
Dalam memberikan informed consent, dokter menyampaikan risiko operasi secara sangat teknis sehingga pasien tidak memahaminya. Sikap ini bertentangan dengan prinsip…
A. Autonomi
B. Beneficence
C. Non-maleficence
D. Efektivitas komunikasi
E. Profesionalisme
Jawaban: D. Efektivitas komunikasi
Pembahasan:
Edukasi pasien harus disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami agar pasien dapat mengambil keputusan secara sadar.
Soal Nomor 6
Seorang pasien lansia datang dengan keluhan nyeri dada. Dokter melakukan pemeriksaan fisik lengkap dan EKG, kemudian mendiagnosis angina. Proses ini mencerminkan…
A. Manajemen kasus kolaboratif
B. Tanggung jawab sosial dokter
C. Kompetensi klinis dasar
D. Kemampuan edukasi pasien
E. Profesionalisme dalam praktik
Jawaban: C. Kompetensi klinis dasar
Pembahasan:
Menunjukkan kemampuan dasar dalam anamnesis, pemeriksaan, interpretasi data, dan penegakan diagnosis.
Soal Nomor 7
Dalam rapat kasus, seorang dokter enggan menerima masukan dari sejawat yang lebih junior. Sikap ini bertentangan dengan prinsip…
A. Kolaborasi interprofesional
B. Keputusan berbasis bukti
C. Otonomi profesi
D. Profesionalisme klinis
E. Keadilan pelayanan
Jawaban: A. Kolaborasi interprofesional
Pembahasan:
Kolaborasi membutuhkan komunikasi dua arah tanpa memandang hierarki.
Soal Nomor 8
Seorang dokter mengetahui bahwa rekannya sering terlambat menuliskan rekam medis pasien. Jika ia diam saja, maka ia mengabaikan prinsip…
A. Integritas profesional
B. Non-maleficence
C. Etika pelayanan
D. Edukasi sejawat
E. Sistem pelaporan insiden
Jawaban: A. Integritas profesional
Pembahasan:
Dokter memiliki tanggung jawab untuk menjaga mutu layanan dan melaporkan potensi kelalaian.
Soal Nomor 9
Ketika terjadi kejadian tidak diharapkan (KTD), seorang dokter segera mencatat dan melaporkan ke sistem rumah sakit. Tindakan ini sesuai dengan prinsip…
A. Pengambilan keputusan berbasis bukti
B. Edukasi dan komunikasi
C. Sistem pelaporan insiden keselamatan pasien
D. Kolaborasi fungsional
E. Prinsip beneficence
Jawaban: C. Sistem pelaporan insiden keselamatan pasien
Pembahasan:
Pelaporan insiden merupakan bagian dari upaya perbaikan mutu dan keamanan pasien.
Soal Nomor 10
Dokter memberikan terapi antibiotik empiris sambil menunggu hasil kultur. Ini adalah contoh penerapan…
A. Non-maleficence
B. Terapi berbasis bukti
C. Pendekatan bio-psiko-sosial
D. Edukasi pasien
E. Etika klinis
Jawaban: B. Terapi berbasis bukti
Pembahasan:
Antibiotik empiris diberikan berdasarkan pedoman klinis sebelum hasil pasti keluar.
Soal Nomor 11
Seorang dokter praktik mandiri tidak memiliki izin SIP yang masih berlaku. Namun, ia tetap melayani pasien. Ini melanggar aspek hukum terkait…
A. Etika profesi
B. Profesionalisme
C. Kewenangan praktik
D. Tanggung jawab medis
E. Perlindungan hukum pasien
Jawaban: C. Kewenangan praktik
Pembahasan:
Surat Izin Praktik (SIP) wajib dimiliki agar dokter sah secara hukum dalam memberikan layanan.
Soal Nomor 12
Dalam menangani pasien anak dengan luka bakar berat, dokter umum segera menghubungi dokter spesialis bedah plastik. Ini mencerminkan…
A. Kolaborasi interprofesional
B. Komunikasi efektif
C. Edukasi pasien
D. Otonomi dalam tindakan
E. Tanggung jawab sosial
Jawaban: A. Kolaborasi interprofesional
Pembahasan:
Tindakan merujuk ke spesialis adalah bagian dari kerja sama profesional lintas bidang.
Soal Nomor 13
Dokter yang bekerja di daerah bencana alam berinisiatif melakukan imunisasi massal. Ini merupakan bentuk dari…
A. Promosi kesehatan
B. Deteksi dini
C. Upaya preventif
D. Edukasi pasien
E. Intervensi kuratif
Jawaban: C. Upaya preventif
Pembahasan:
Imunisasi adalah tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko wabah.
Soal Nomor 14
Seorang dokter menyampaikan hasil diagnosis terminal kepada pasien dengan cara yang terburu-buru dan tanpa empati. Ini bertentangan dengan prinsip…
A. Otonomi
B. Etika komunikasi
C. Kolaborasi
D. Edukasi pasien
E. Preventif
Jawaban: B. Etika komunikasi
Pembahasan:
Penyampaian kabar buruk harus dilakukan dengan empati dan sensitivitas tinggi.
Soal Nomor 15
Saat menangani pasien hipertensi dengan komplikasi, dokter mempertimbangkan kondisi psikologis dan dukungan keluarga. Ini menggambarkan…
A. Pendekatan multidisiplin
B. Pendekatan bio-psiko-sosial
C. Edukasi kolaboratif
D. Sistem rujukan
E. Keputusan berbasis jurnal
Jawaban: B. Pendekatan bio-psiko-sosial
Pembahasan:
Pendekatan ini mempertimbangkan aspek biologis, psikologis, dan sosial pasien secara terintegrasi.
Soal Nomor 16
Seorang dokter enggan mengikuti pelatihan berkala meski banyak keluhan terkait kompetensinya. Ia telah melanggar prinsip…
A. Tanggung jawab sosial
B. Profesionalisme
C. Pengembangan diri berkelanjutan (CPD)
D. Pelayanan primer
E. Kewajiban etik
Jawaban: C. Pengembangan diri berkelanjutan (CPD)
Pembahasan:
CPD adalah kewajiban untuk menjaga mutu dan relevansi kompetensi dokter.
Soal Nomor 17
Dalam upaya mencegah infeksi nosokomial, rumah sakit mewajibkan penggunaan checklist prosedur sebelum operasi. Hal ini mencerminkan…
A. Manajemen risiko
B. Etika pelayanan
C. Kompetensi dasar
D. Komunikasi pasien
E. Sistem mutu
Jawaban: A. Manajemen risiko
Pembahasan:
Checklist adalah strategi pencegahan risiko untuk menghindari kesalahan prosedur.
Soal Nomor 18
Pasien diberikan informasi lengkap mengenai efek samping obat sebelum menandatangani informed consent. Prosedur ini menunjukkan…
A. Otonomi pasien
B. Edukasi kolektif
C. Profesionalisme
D. Pendekatan promotif
E. Keadilan akses
Jawaban: A. Otonomi pasien
Pembahasan:
Informed consent menghormati hak pasien untuk membuat keputusan sadar dan mandiri.
Soal Nomor 19
Dokter menghadiri pertemuan rutin untuk membahas hasil audit klinis dan perbaikan mutu. Ini merupakan bentuk dari…
A. Profesionalisme kolektif
B. Pengambilan keputusan berbasis data
C. Manajemen risiko
D. Audit klinis dan mutu
E. Kolaborasi antar profesi
Jawaban: D. Audit klinis dan mutu
Pembahasan:
Audit klinis bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan melalui evaluasi dan perbaikan sistematis.
Soal Nomor 20
Dalam kasus rawat inap, dokter umum berdiskusi dengan apoteker dan perawat untuk menyesuaikan dosis obat pasien ginjal kronis. Tindakan ini mencerminkan…
A. Kolaborasi interprofesional
B. Komunikasi horizontal
C. Manajemen farmakologis
D. Promosi kesehatan
E. Manajemen risiko
Jawaban: A. Kolaborasi interprofesional
Pembahasan:
Melibatkan berbagai profesi kesehatan dalam pengambilan keputusan untuk hasil terbaik pasien.
Dapatkan Soal Lengkap Uji Kompetensi Dokter Ahli Muda

Dapatkan kumpulan soal lengkap dan pembahasan terbaru untuk persiapan Uji Kompetensi Dokter Ahli Muda hanya di fungsional.id. Materi disusun sesuai kisi-kisi resmi dan dirancang untuk mengasah kemampuan analisis secara mendalam. Kunjungi sekarang untuk akses penuh.