Menjadi seorang pustakawan bukan sekadar menjaga rak buku tetap rapi atau membantu pengunjung menemukan koleksi yang dicari. Di balik profesi ini terdapat tanggung jawab besar dalam pengelolaan pengetahuan, pemberdayaan literasi masyarakat, serta transformasi informasi ke dalam bentuk yang lebih mudah diakses. Pustakawan juga menjadi garda terdepan dalam mendorong budaya baca, serta menjembatani masyarakat dengan sumber informasi yang kredibel dan terpercaya.
Untuk memastikan kompetensi para pustakawan di seluruh Indonesia, Perpustakaan Nasional RI menetapkan standar dan uji kompetensi resmi yang diatur dalam berbagai regulasi. Uji kompetensi ini dirancang untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, serta sikap kerja pustakawan dalam menjalankan tugasnya, baik di perpustakaan sekolah, perguruan tinggi, umum, hingga khusus. Berikut adalah kisi-kisi resmi yang menjadi dasar penyusunan soal Uji Kompetensi Pustakawan:
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Uji Kompetensi Pustakawan

Berikut ini adalah kisi-kisi Uji Kompetensi Pustakawan yang disusun berdasarkan regulasi resmi dan tugas utama pustakawan. Materi uji mencakup aspek teknis, manajerial, dan sosial kultural yang relevan dengan peran pustakawan dalam mengelola koleksi, melayani pemustaka, serta mempromosikan literasi informasi di berbagai jenis perpustakaan.
- Peraturan Kepala Perpusnas No. 17 Tahun 2021
Mengatur tata cara penyelenggaraan uji kompetensi, bentuk soal, dan bobot penilaian. Komposisi penilaian terdiri dari 70% kompetensi teknis, 20% manajerial, dan 10% sosial kultural. - Peraturan Kepala Perpusnas No. 6 Tahun 2023
Menetapkan Standar Kualitas Hasil Kerja (SKHK) yang digunakan sebagai acuan dalam menilai mutu hasil kerja pustakawan, sesuai jenjang dan jenis kegiatan. - Pengembangan Koleksi Perpustakaan
Mencakup kegiatan menyiapkan alat seleksi bahan pustaka, merancang rencana pengadaan, menyusun daftar desiderata, serta mengevaluasi kebutuhan pengguna. - Pengolahan Bahan Pustaka
Meliputi kegiatan katalogisasi, klasifikasi, penentuan tajuk subjek, dan input metadata. Standar pengolahan mengacu pada DDC, AACR2, atau RDA. - Pelayanan Pemustaka Dasar
Memberikan layanan referensi, layanan peminjaman dan pengembalian, serta orientasi pengguna baru. Pustakawan juga dituntut mampu memberikan bimbingan penelusuran informasi. - Penyimpanan dan Pelestarian Koleksi
Mengelola sistem penyimpanan koleksi berdasarkan sistem klasifikasi, serta menjaga koleksi agar tetap dalam kondisi baik. Termasuk pelestarian koleksi fisik dari kerusakan dan kehilangan. - Promosi dan Diseminasi Informasi
Mampu merancang kegiatan promosi perpustakaan seperti pameran, buletin, media sosial, dan kegiatan literasi informasi. Juga mencakup penyusunan informasi SDI (Selective Dissemination of Information).
Contoh Soal Uji Kompetensi Pustakawan
Berikut ini adalah contoh soal Uji Kompetensi Pustakawan yang disusun berdasarkan kisi-kisi resmi. Soal-soal ini mencerminkan aspek teknis, pelayanan, dan manajerial yang harus dikuasai oleh pustakawan.
Soal Nomor 1
Seorang pustakawan diminta membuat laporan hasil Uji Kompetensi internal yang sesuai dengan Peraturan Kepala Perpusnas No. 17 Tahun 2021. Dalam laporan tersebut harus ditampilkan komposisi penilaian yang tepat. Jika ia menyajikan hasil dalam bentuk persentase, langkah apa yang paling sesuai untuk menjaga kredibilitas hasil?
A. Menyertakan grafik tren berdasarkan penilaian tahun sebelumnya
B. Memfokuskan laporan hanya pada kompetensi teknis
C. Menggunakan data penilaian kolega dari perpustakaan lain sebagai pembanding
D. Menyusun proporsi nilai berdasarkan kesepakatan tim internal
E. Memastikan bobot 70% teknis, 20% manajerial, dan 10% sosial kultural sesuai regulasi
Jawaban: E
Pembahasan:
Peraturan Kepala Perpusnas No. 17 Tahun 2021 sudah menetapkan bobot penilaian yang jelas. Tugas pustakawan adalah menyajikan laporan yang sesuai ketentuan agar hasilnya kredibel. Langkah menyusun sesuai bobot resmi (70%, 20%, 10%) adalah yang paling tepat.
Soal Nomor 2
Dalam menerapkan Peraturan Kepala Perpusnas No. 6 Tahun 2023, seorang pustakawan menemukan bahwa Standar Kualitas Hasil Kerja (SKHK) yang digunakan tidak sesuai dengan jenis kegiatan di perpustakaan sekolah. Apa tindakan yang paling tepat?
A. Mengubah SKHK agar sesuai kebutuhan internal sekolah
B. Mengacu pada pengalaman pustakawan senior untuk menyesuaikan standar
C. Menggunakan pedoman perpustakaan umum sebagai referensi
D. Mengajukan penyesuaian standar ke Perpusnas agar sesuai jenis perpustakaan
E. Mengadopsi SKHK perpustakaan perguruan tinggi yang lebih rinci
Jawaban: D
Pembahasan:
SKHK adalah acuan resmi yang disesuaikan dengan jenis dan jenjang kegiatan pustakawan. Jika ada ketidaksesuaian, prosedur yang tepat adalah mengajukan penyesuaian kepada Perpusnas, bukan membuat perubahan sepihak.
Soal Nomor 3
Ketika menyusun rencana pengadaan koleksi baru, seorang pustakawan menemukan data keinginan pemustaka (desiderata) yang tidak lengkap. Langkah apa yang paling efektif untuk memastikan koleksi yang diadakan tepat sasaran?
A. Membeli koleksi berdasarkan penawaran penerbit terbaru
B. Meminta masukan kepala sekolah/perpustakaan terkait koleksi
C. Menggabungkan hasil evaluasi kebutuhan pengguna dengan daftar desiderata yang ada
D. Menggunakan koleksi lama sebagai dasar pemilihan
E. Mengandalkan pengalaman pribadi dalam memilih koleksi
Jawaban: C
Pembahasan:
Rencana pengadaan koleksi harus berbasis data kebutuhan pemustaka. Menggabungkan evaluasi kebutuhan dengan data desiderata yang ada adalah cara yang paling tepat agar pengadaan sesuai sasaran.
Soal Nomor 4
Dalam memberikan layanan peminjaman dan pengembalian buku, seorang pustakawan menyadari banyak pengguna yang kesulitan menelusuri koleksi. Apa solusi yang paling efektif sesuai standar pelayanan pemustaka dasar?
A. Membuat pengumuman tata cara peminjaman di pintu masuk
B. Memberikan bimbingan penelusuran informasi kepada pengguna yang kesulitan
C. Memperbanyak koleksi buku agar pilihan lebih beragam
D. Mengurangi jumlah langkah prosedur peminjaman
E. Memindahkan koleksi yang sering dicari ke area depan
Jawaban: B
Pembahasan:
Pelayanan pemustaka dasar mencakup kemampuan memberikan bimbingan penelusuran informasi kepada pengguna. Hal ini akan membantu pengguna lebih mandiri dalam mencari koleksi.
Soal Nomor 5
Seorang pustakawan ingin mempromosikan koleksi baru yang dimiliki perpustakaannya. Dari pilihan berikut, mana yang paling sesuai untuk meningkatkan keterlibatan pengguna?
A. Menyelenggarakan pameran atau kegiatan literasi informasi yang melibatkan pemustaka
B. Memindahkan koleksi baru ke rak khusus di sudut perpustakaan
C. Membuat daftar koleksi baru dan menempelkannya di papan pengumuman
D. Mengumumkan koleksi baru melalui pesan singkat kepada pengguna
E. Meminta guru atau dosen untuk menginformasikan koleksi baru kepada siswa/mahasiswa
Jawaban: A
Pembahasan:
Promosi yang interaktif seperti pameran atau kegiatan literasi lebih efektif karena dapat menarik perhatian dan meningkatkan keterlibatan pemustaka secara langsung.
Soal Nomor 6
Seorang pustakawan menemukan banyak koleksi yang disusun tidak mengikuti sistem klasifikasi, sehingga pengguna kesulitan mencari buku. Apa langkah yang paling sesuai untuk mengatasi masalah tersebut?
A. Menyusun koleksi berdasarkan tema populer yang sedang tren
B. Memindahkan koleksi ke tempat yang mudah dijangkau pemustaka
C. Mengelompokkan koleksi berdasarkan nama penulis
D. Mengatur ulang sistem penyimpanan berdasarkan klasifikasi standar seperti DDC
E. Menambahkan warna atau label unik untuk masing-masing kategori
Jawaban: D
Pembahasan:
Penyimpanan koleksi harus mengikuti sistem klasifikasi baku (misalnya DDC) agar keteraturan dan aksesibilitas terjaga. Penyusunan yang tidak sesuai klasifikasi akan menyulitkan pemustaka dalam penelusuran.
Soal Nomor 7
Dalam menyusun program promosi perpustakaan berbasis literasi informasi, seorang pustakawan ingin meningkatkan efektivitasnya. Langkah awal yang paling tepat dilakukan adalah…
A. Mengidentifikasi kebutuhan dan minat informasi dari kelompok pemustaka yang dituju
B. Membagikan brosur koleksi kepada seluruh pengguna
C. Menentukan jadwal tetap promosi informasi setiap bulan
D. Menyebarkan informasi SDI melalui media sosial terlebih dahulu
E. Mencetak daftar koleksi baru dan memajangnya di papan informasi
Jawaban: A
Pembahasan:
Langkah awal dalam merancang kegiatan promosi yang efektif adalah memahami audiens. Mengetahui kebutuhan dan minat informasi akan membuat promosi menjadi tepat sasaran dan berdampak.
Soal Nomor 8
Ketika menginput metadata untuk koleksi digital, pustakawan menemukan bahwa standar pengolahan yang digunakan tidak konsisten. Apa tindakan terbaik untuk menjaga kualitas pengolahan bahan pustaka tersebut?
A. Mengubah metadata berdasarkan kebutuhan pengguna yang dominan
B. Menghapus metadata yang dianggap tidak relevan oleh tim internal
C. Menerapkan standar pengolahan seperti AACR2 atau RDA secara konsisten
D. Menggabungkan beberapa pendekatan metadata dari berbagai institusi
E. Mengutamakan kecepatan input agar koleksi segera tersedia
Jawaban: C
Pembahasan:
Metadata harus diinput sesuai standar internasional seperti AACR2 atau RDA agar interoperabilitas dan kualitas katalog terjaga. Konsistensi dalam pengolahan sangat penting untuk sistem informasi perpustakaan.
Soal Nomor 9
Saat menyusun daftar desiderata, seorang pustakawan menemukan permintaan pengguna sangat beragam dan anggaran terbatas. Apa pendekatan paling tepat agar pengembangan koleksi tetap efektif?
A. Menolak semua permintaan pengguna dan fokus pada kebutuhan kurikulum
B. Melakukan seleksi prioritas berdasarkan evaluasi kebutuhan yang paling mendesak
C. Mengajukan penambahan anggaran agar seluruh permintaan dapat terpenuhi
D. Membeli koleksi secara acak agar semua tema terwakili
E. Menyusun koleksi berdasarkan rekomendasi penerbit
Jawaban: B
Pembahasan:
Dalam kondisi keterbatasan anggaran, pustakawan harus mampu memprioritaskan koleksi berdasarkan kebutuhan yang paling mendesak dan relevan. Pendekatan ini membuat pengadaan lebih tepat guna.
Soal Nomor 10
Dalam layanan referensi, pengguna sering menanyakan cara mencari sumber ilmiah yang kredibel. Apa yang paling tepat dilakukan pustakawan sebagai bentuk bimbingan penelusuran informasi?
A. Memberikan daftar situs populer yang sering digunakan orang lain
B. Menyarankan pengguna untuk bertanya langsung pada dosen atau guru
C. Memberikan ringkasan dari koleksi yang sudah tersedia di perpustakaan
D. Meminjamkan buku teks sebagai referensi utama
E. Mengarahkan pengguna pada basis data akademik dan mengajarkan teknik penelusuran yang benar
Jawaban: E
Pembahasan:
Pustakawan harus mampu membimbing pengguna menelusuri informasi secara mandiri dan kredibel. Mengarahkan pada basis data akademik serta membekali pengguna dengan teknik penelusuran adalah pendekatan yang tepat.
Soal Nomor 11
Seorang pustakawan ingin memastikan bahwa proses katalogisasi dan klasifikasi koleksi berjalan sesuai standar. Namun, ada perbedaan dalam penerapan tajuk subjek antar staf. Langkah mana yang paling sesuai untuk menjamin keseragaman dalam pengolahan bahan pustaka?
A. Meminta setiap staf menentukan tajuk subjek berdasarkan penilaian pribadi
B. Mengabaikan variasi tersebut karena tidak berdampak besar pada pengguna
C. Menyusun pedoman kerja berdasarkan standar seperti DDC dan AACR2/RDA
D. Mengganti sistem katalog dengan format yang lebih fleksibel
E. Menghapus tajuk subjek pada koleksi yang tidak populer
Jawaban: C
Pembahasan:
Pengolahan bahan pustaka harus mengikuti standar katalogisasi dan klasifikasi seperti DDC dan AACR2/RDA. Pedoman kerja yang baku memastikan keseragaman antar pustakawan dan meningkatkan kualitas akses informasi.
Soal Nomor 12
Dalam menyusun strategi promosi koleksi, pustakawan merencanakan pameran buku tematik dan pelatihan penelusuran sumber digital. Langkah berikutnya yang paling logis dan efektif adalah…
A. Mempublikasikan kegiatan setelah selesai dilaksanakan
B. Menyusun kalender promosi berdasarkan kebutuhan dan minat pemustaka
C. Mengulang kegiatan promosi dari tahun sebelumnya
D. Menentukan tema promosi berdasarkan daftar koleksi paling banyak dipinjam
E. Menyebarkan flyer ke ruang guru dan kepala sekolah
Jawaban: B
Pembahasan:
Langkah efektif dalam promosi informasi adalah menyusun kegiatan berdasarkan kebutuhan dan minat pengguna. Ini membuat kegiatan lebih relevan dan berdampak terhadap peningkatan literasi informasi.
Soal Nomor 13
Saat melakukan evaluasi hasil kerja pustakawan, ditemukan bahwa beberapa indikator dalam Standar Kualitas Hasil Kerja (SKHK) tidak tercapai. Tindakan apa yang paling tepat sesuai Peraturan Kepala Perpusnas No. 6 Tahun 2023?
A. Memberikan sanksi langsung pada pustakawan yang bersangkutan
B. Mengganti indikator SKHK agar lebih mudah dicapai
C. Melakukan analisis terhadap hambatan pencapaian indikator tersebut
D. Mengabaikan data dan mengulang evaluasi di bulan berikutnya
E. Meningkatkan beban kerja agar hasil kerja naik
Jawaban: D
Pembahasan:
Evaluasi SKHK harus disikapi dengan analisis yang objektif terhadap hambatan dan kendala pencapaian. Tidak sekadar mengganti indikator atau memberi sanksi, tetapi mencari solusi peningkatan kualitas kerja secara sistemik.
Soal Nomor 14
Dalam proses pelestarian koleksi, seorang pustakawan menemukan bahwa sebagian buku langka mengalami kerusakan ringan. Tindakan mana yang paling sesuai untuk memastikan pelestarian koleksi berjalan optimal?
A. Menyimpan buku dalam kotak tertutup tanpa klasifikasi
B. Memindahkan buku ke rak tertinggi agar tidak dijangkau pengguna
C. Mengizinkan peminjaman khusus dengan pengawasan ketat
D. Melakukan konservasi fisik dan mengatur suhu-kelembaban ruang penyimpanan
E. Memfotokopi buku untuk digunakan sementara dan menyimpan aslinya dalam ruang koleksi khusus
Jawaban: E
Pembahasan:
Untuk pelestarian koleksi langka, pendekatan terbaik adalah meminimalkan interaksi langsung dengan bahan asli. Penggunaan salinan (fotokopi atau digital) sambil menyimpan asli di tempat khusus menjaga keawetan koleksi.
Soal Nomor 15
Dalam merancang pengembangan koleksi perpustakaan, pustakawan ingin melakukan pendekatan berbasis kebutuhan nyata. Apa langkah awal yang paling sesuai?
A. Melakukan survei kebutuhan dan minat baca pemustaka secara langsung
B. Mengadakan rapat staf untuk menentukan koleksi apa yang ditambahkan
C. Melihat koleksi perpustakaan tetangga dan menyesuaikannya
D. Meminta rekomendasi dari penerbit terkemuka
E. Mengandalkan data peminjaman tahun lalu
Jawaban: A
Pembahasan:
Pendekatan berbasis kebutuhan dimulai dari pemetaan minat dan kebutuhan pemustaka. Survei langsung memberi data konkret yang dapat dijadikan dasar dalam penyusunan rencana pengadaan koleksi.
Soal Nomor 16
Pustakawan bertugas menyusun ulang koleksi yang menumpuk di ruang penyimpanan akibat keterbatasan ruang. Apa tindakan yang paling tepat untuk memastikan penyimpanan tetap terstruktur dan memudahkan akses?
A. Menyimpan koleksi berdasarkan warna sampul agar cepat dikenali
B. Menyesuaikan posisi buku dengan preferensi pengguna tetap
C. Menghapus koleksi yang jarang digunakan tanpa evaluasi
D. Menyusun koleksi sesuai sistem klasifikasi dan menerapkan rotasi penyimpanan
E. Mengelompokkan koleksi berdasarkan ukuran fisik untuk efisiensi ruang
Jawaban: D
Pembahasan:
Menyusun koleksi sesuai sistem klasifikasi akan mempermudah penelusuran dan rotasi penyimpanan menjaga agar semua koleksi mendapat ruang proporsional. Ini memastikan efisiensi dan keteraturan.
Soal Nomor 17
Ketika melakukan promosi layanan literasi informasi, pustakawan memilih untuk menggandeng siswa dalam merancang kontennya. Strategi ini bertujuan untuk…
A. Menambah beban tanggung jawab pengguna
B. Meningkatkan partisipasi dan rasa memiliki terhadap layanan perpustakaan
C. Mempercepat proses promosi karena dikerjakan bersama
D. Menghindari penggunaan anggaran promosi resmi
E. Menggantikan tugas pustakawan dalam kegiatan literasi
Jawaban: B
Pembahasan:
Melibatkan pengguna dalam promosi mendorong partisipasi aktif dan rasa kepemilikan. Ini memperkuat hubungan antara perpustakaan dan pemustaka, serta meningkatkan efektivitas kegiatan promosi.
Soal Nomor 18
Seorang pustakawan ingin menyesuaikan layanan peminjaman berbasis digital agar lebih efisien. Apa langkah yang paling tepat untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna?
A. Memberikan akun login terbuka untuk semua pemustaka
B. Menyediakan layanan digital hanya untuk koleksi populer
C. Memastikan sistem otentikasi dan perlindungan data pengguna tersedia
D. Membatasi akses digital berdasarkan usia pemustaka
E. Menonaktifkan layanan digital di luar jam operasional
Jawaban: E
Pembahasan:
Sistem layanan digital yang baik harus melindungi data pengguna dan menjamin keamanan akses. Menonaktifkan akses tidak menyelesaikan masalah. Justru penting memastikan sistem otentikasi dan perlindungan data terjaga.
Soal Nomor 19
Dalam kegiatan pengolahan bahan pustaka, staf pustakawan mengalami kebingungan dalam penentuan tajuk subjek. Apa solusi terbaik agar pengolahan tetap akurat dan seragam?
A. Menentukan tajuk berdasarkan koleksi terbanyak
B. Memberi pelatihan secara insidental pada staf pengolah
C. Menyediakan pedoman tajuk subjek yang merujuk standar seperti LCSH atau RDA
D. Menyerahkan urusan tajuk kepada satu orang staf senior
E. Menggunakan istilah lokal yang mudah dipahami pengguna
Jawaban: C
Pembahasan:
Agar tajuk subjek seragam dan sesuai standar nasional/internasional, pustakawan harus merujuk pedoman resmi seperti LCSH atau RDA. Ini meningkatkan akurasi dan konsistensi pengolahan.
Soal Nomor 20
Dalam merencanakan pengadaan koleksi tahun berikutnya, seorang pustakawan ditugaskan menyusun daftar desiderata. Apa langkah pertama yang paling tepat dilakukan?
A. Mengumpulkan usulan koleksi dari pengguna melalui survei atau kotak saran
B. Menyalin daftar koleksi perpustakaan lain yang lebih besar
C. Membeli katalog penerbit terbaru sebagai panduan awal
D. Menganalisis tren media sosial untuk menentukan topik yang sedang populer
E. Membuat daftar berdasarkan buku-buku yang belum dimiliki perpustakaan
Jawaban: A
Pembahasan:
Daftar desiderata yang baik disusun berdasarkan kebutuhan nyata pemustaka. Mengumpulkan usulan langsung melalui survei atau kotak saran membantu pustakawan merancang pengadaan koleksi yang tepat sasaran.
Ingin mengakses lebih banyak soal dan pembahasan terbaru?

Masih banyak soal dan pembahasan lengkap lainnya yang dirancang khusus untuk membantu Anda mempersiapkan diri menghadapi Uji Kompetensi Pustakawan. Seluruh materi tersedia di fungsional.id, disusun berdasarkan regulasi terkini dan standar kompetensi jabatan fungsional pustakawan.