Jabatan Analis Sarana dan Prasarana Pertanian merupakan posisi fungsional yang memiliki peran penting dalam menunjang efektivitas dan efisiensi pembangunan pertanian di Indonesia. Tugas utama jabatan ini mencakup analisis terhadap kebutuhan, penyediaan, pemanfaatan, serta pengelolaan sarana dan prasarana pertanian seperti alat dan mesin pertanian, infrastruktur irigasi, gudang, dan fasilitas pendukung lainnya. Seorang analis dituntut memiliki kemampuan teknis, pemahaman regulasi, serta keahlian dalam mengolah data dan membuat rekomendasi kebijakan yang tepat sasaran.
Sebagai bentuk penjaminan mutu sumber daya manusia dalam jabatan ini, Uji Kompetensi menjadi salah satu tahapan penting yang harus dilalui, baik untuk keperluan pengangkatan maupun pengembangan karier. Uji ini menguji berbagai aspek, mulai dari pengetahuan teknis, kemampuan analitis, hingga pemahaman kebijakan. Artikel ini menyajikan lebih dari 200 soal pilihan ganda lengkap dengan pembahasan yang dirancang untuk membantu peserta uji kompetensi memahami materi secara mendalam dan meningkatkan peluang kelulusan.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Uji Kompetensi Analis Sarana dan Prasarana Pertanian
Kisi-kisi Uji Kompetensi biasanya mencakup beberapa aspek utama, seperti pemahaman terhadap kebijakan dan regulasi pertanian, kemampuan analisis teknis terhadap sarana dan prasarana, pengelolaan data dan informasi pertanian, serta penyusunan laporan dan rekomendasi teknis. Berikut, poin-poin penting yang menjadi fokus dalam uji kompetensi, sehingga pembaca dapat memperoleh gambaran menyeluruh tentang materi yang harus dipersiapkan.
- Regulasi Bidang Irigasi Pertanian
Menguji pemahaman terhadap aturan pengelolaan sistem irigasi berdasarkan PP No. 23 Tahun 2021. Peserta harus memahami peran pemerintah dan masyarakat dalam membangun dan memelihara jaringan irigasi pertanian. - Regulasi Pupuk dan Pestisida
Menilai pemahaman tentang pendaftaran dan pengawasan pupuk serta pestisida sesuai Permentan No. 1 dan 43 Tahun 2019. Fokus pada standar mutu dan keamanan lingkungan dalam penggunaan input pertanian. - Asuransi Pertanian dan TJSL
Menguji pengetahuan tentang skema perlindungan petani melalui AUTP (Permentan No. 40 Tahun 2015). Termasuk pemahaman tentang peran tanggung jawab sosial lingkungan dalam mendukung sektor pertanian. - Pengetahuan Irigasi Pertanian
Menilai pemahaman teknis tentang saluran, bendung, dan perhitungan debit air irigasi. Termasuk estimasi kebutuhan air tanaman dan pengelolaan sumber daya air. - Usahatani dan Agribisnis
Menguji pemahaman konsep dasar usaha tani dan pengelolaan agribisnis. Termasuk aspek pembiayaan, rantai pasok, serta regulasi UMKM dan koperasi. - SIG dan Penginderaan Jauh
Menilai pemahaman penggunaan peta dan data spasial untuk perencanaan pertanian. Termasuk penerapan standar data geospasial sesuai Peraturan BIG No. 15 Tahun 2021.
Contoh Soal dan Pembahasan Uji Kompetensi Analis Sarana dan Prasarana Pertanian
Soal-soal ini mencakup aspek teknis, kebijakan, serta keterampilan analisis yang menjadi bagian penting dari tugas jabatan. Melalui latihan ini, peserta diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri, memperdalam pemahaman materi, serta memperbaiki kesalahan umum sebelum menghadapi ujian yang sebenarnya.
Soal Nomor 1
Dalam suatu wilayah pertanian dataran rendah, pemerintah daerah bersama kelompok tani hendak membangun jaringan irigasi tersier yang akan mengairi lahan seluas 500 hektare. Berdasarkan PP No. 23 Tahun 2021, pembangunan dan pemeliharaan jaringan tersebut harus memenuhi prinsip pemberdayaan masyarakat dan keberlanjutan. Dalam proses perencanaan, ditemukan bahwa saluran sekunder mengalami pendangkalan dan sering menimbulkan genangan yang merusak tanaman.
Analisis yang paling tepat untuk menyikapi kondisi tersebut sesuai regulasi adalah:
A. Pemerintah pusat wajib membiayai pembangunan dan pemeliharaan seluruh jaringan irigasi hingga tingkat tersier.
B. Pemerintah daerah bertanggung jawab penuh atas pembiayaan dan pelaksanaan normalisasi saluran sekunder.
C. Kelompok tani dapat mengajukan dana bantuan ke Kementerian Pertanian untuk memperbaiki saluran primer dan sekunder.
D. Pemerintah daerah dan masyarakat harus berkolaborasi, di mana masyarakat melalui P3A berperan dalam pemeliharaan jaringan tersier, sementara pemerintah menangani jaringan utama.
E. Pihak swasta dapat diberi tanggung jawab membangun dan mengelola irigasi dengan skema kerja sama pemerintah-swasta (KPS).
Jawaban: D
Pembahasan:
Berdasarkan PP No. 23 Tahun 2021, jaringan irigasi terdiri dari primer, sekunder, dan tersier, dengan pembagian peran antara pemerintah dan masyarakat. Pembangunan dan pemeliharaan jaringan tersier menjadi tanggung jawab bersama, di mana P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) diberdayakan untuk merawat jaringan tersier, sedangkan jaringan utama (primer dan sekunder) tetap berada dalam ranah tanggung jawab pemerintah. Pilihan D menunjukkan kolaborasi sesuai amanat regulasi.
Soal Nomor 2
Sebuah koperasi tani di daerah hortikultura mengeluhkan tingginya biaya input produksi akibat tidak tersedianya pupuk bersubsidi dan maraknya pupuk ilegal di pasaran. Berdasarkan Permentan No. 1 dan 43 Tahun 2019, Anda diminta melakukan kajian untuk merekomendasikan langkah strategis dalam menjamin mutu dan pengawasan pupuk yang beredar di daerah tersebut.
Langkah strategis yang paling sesuai dengan regulasi adalah:
A. Memfasilitasi koperasi untuk mendistribusikan pupuk langsung tanpa izin edar guna mempercepat penyaluran.
B. Mendorong koperasi melakukan impor pupuk non-subsidi sebagai solusi jangka pendek.
C. Mengusulkan pembentukan tim pengawas lintas sektor dan menyusun peta distribusi pupuk resmi di daerah tersebut.
D. Menugaskan dinas pertanian daerah untuk menyalurkan pupuk dari pabrik ke petani secara langsung tanpa distributor.
E. Membentuk forum koordinasi antar petani agar mereka membeli pupuk secara kolektif dari agen tidak resmi dengan harga lebih murah.
Jawaban: C
Pembahasan:
Permentan No. 1 dan 43 Tahun 2019 menekankan pentingnya pengawasan mutu dan peredaran pupuk serta pestisida. Langkah yang sesuai adalah membentuk sistem pengawasan yang melibatkan berbagai pihak (lintas sektor), termasuk dinas, pengawas lapangan, dan aparat penegak hukum jika diperlukan. Penyusunan peta distribusi dapat membantu identifikasi wilayah rawan peredaran pupuk ilegal. Pilihan C paling tepat karena mengedepankan prinsip pengawasan terpadu dan legalitas.
Soal Nomor 3
Dalam evaluasi program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) di Kabupaten X, ditemukan bahwa tingkat partisipasi petani hanya 18% dari total populasi. Salah satu alasan utama adalah kurangnya pemahaman petani terhadap manfaat asuransi serta proses klaim yang dianggap rumit. Sebagai analis sarana dan prasarana pertanian, apa strategi paling efektif untuk meningkatkan partisipasi berdasarkan Permentan No. 40 Tahun 2015 dan prinsip Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)?
A. Mewajibkan petani untuk mengikuti AUTP sebagai syarat mendapatkan pupuk bersubsidi.
B. Melibatkan perusahaan swasta melalui TJSL untuk mensubsidi premi AUTP dan mendampingi petani dalam proses klaim.
C. Mengalihkan program AUTP ke perusahaan asuransi swasta tanpa campur tangan pemerintah.
D. Menyederhanakan sistem klaim dengan menggunakan sistem manual berbasis surat keterangan desa.
E. Menerapkan sanksi bagi petani yang tidak mengikuti AUTP di wilayah rawan bencana alam.
Jawaban: B
Pembahasan:
Permentan No. 40 Tahun 2015 mengatur bahwa AUTP adalah program perlindungan bagi petani yang dapat didukung oleh pihak ketiga, termasuk melalui dana TJSL dari perusahaan. Melibatkan swasta untuk memberikan subsidi premi serta pendampingan teknis akan mendorong partisipasi dan mengurangi beban petani. Ini juga mencerminkan prinsip kolaborasi lintas sektor dan tanggung jawab sosial korporasi. Jawaban B mencerminkan solusi berbasis regulasi dan berorientasi pada pemberdayaan.
Soal Nomor 4
Anda ditugaskan untuk menghitung kebutuhan debit air irigasi di suatu areal persawahan seluas 200 hektare dengan pola tanam padi intensif. Berdasarkan data teknis, kebutuhan air efektif tanaman padi adalah 1,2 liter/detik/hektare. Namun, sistem irigasi yang ada mengalami kebocoran 25% dan efisiensi saluran hanya mencapai 70%.
Berapa debit air yang ideal disediakan di saluran utama agar kebutuhan air tanaman terpenuhi secara optimal?
A. 240 liter/detik
B. 342,8 liter/detik
C. 400 liter/detik
D. 342 liter/detik
E. 370 liter/detik
Jawaban: B
Pembahasan:
Rumus perhitungan:
Kebutuhan awal: 1,2 liter/detik/ha × 200 ha = 240 liter/detik
Karena efisiensi hanya 70%, dan terjadi kebocoran 25%, maka:
Efisiensi total = 70% × (1 – 25%) = 0,7 × 0,75 = 0,525
Debit yang harus disediakan = 240 / 0,525 ≈ 457,14 liter/detik
Namun jika hanya memperhitungkan efisiensi saluran (yang lebih umum digunakan secara teknis):
Debit = 240 / 0,7 ≈ 342,8 liter/detik
Maka, jawaban terbaik dari pilihan yang tersedia adalah B. 342,8 liter/detik
Soal Nomor 5
Sebuah wilayah pengembangan agribisnis komoditas jagung mengalami stagnasi pertumbuhan akibat kurangnya integrasi antara petani, koperasi, dan pelaku pasar. Berdasarkan pemahaman Anda tentang konsep agribisnis dan regulasi UMKM, strategi apa yang paling tepat untuk memperkuat rantai nilai dan memperluas akses pasar bagi petani?
A. Menyerahkan seluruh proses pengolahan dan pemasaran kepada koperasi agar petani fokus pada produksi.
B. Mendorong kemitraan tripartit antara petani, koperasi, dan perusahaan dengan skema kontrak agribisnis berbasis risiko.
C. Mengarahkan petani untuk menjual hasil panen secara langsung ke konsumen tanpa perantara.
D. Memberikan subsidi langsung kepada petani agar dapat bersaing dengan perusahaan besar. E. Menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk hasil pertanian agar rantai distribusi terkendali.
Jawaban: B
Pembahasan:
Pendekatan agribisnis yang efektif harus berbasis kemitraan strategis yang menguntungkan semua pihak. Kontrak agribisnis berbasis risiko membagi tanggung jawab dan keuntungan secara adil, mengurangi risiko pasar bagi petani, dan menjamin kontinuitas pasokan bagi perusahaan. Skema ini juga diperkuat dengan dukungan koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat yang berperan dalam permodalan dan distribusi. Pilihan B mencerminkan strategi sistemik dan sesuai dengan prinsip UMKM dan rantai nilai agribisnis.
Soal Nomor 6
Sebuah daerah mengalami degradasi lahan akibat penggunaan pestisida secara berlebihan dan tidak terkontrol oleh petani sayur mayur. Dalam rangka meningkatkan keamanan lingkungan dan kesehatan konsumen, pemerintah daerah meminta kajian teknis dan regulatif sesuai Permentan No. 43 Tahun 2019.
Langkah strategis yang tepat untuk mengatasi persoalan ini adalah:
A. Melarang penggunaan semua jenis pestisida kimia dan menggantikannya dengan pestisida nabati secara menyeluruh.
B. Memberikan pelatihan petani tentang cara mencampur sendiri pestisida berbahan aktif tanpa prosedur registrasi.
C. Mewajibkan semua kios pertanian untuk hanya menjual pestisida yang terdaftar serta mendata ulang izin edarnya.
D. Menyebarluaskan pestisida impor karena dianggap memiliki standar mutu yang lebih tinggi daripada produk lokal.
E. Mendorong penggunaan pestisida berdasarkan rekomendasi penjual dengan memberikan insentif harga.
Jawaban: C
Pembahasan:
Permentan No. 43 Tahun 2019 menekankan pentingnya registrasi dan pengawasan pestisida. Kios pertanian wajib menjual produk yang terdaftar dan sesuai dengan prosedur registrasi. Opsi C adalah solusi yang sesuai dengan regulasi dan berorientasi pada pencegahan pencemaran lingkungan serta perlindungan konsumen.
Soal Nomor 7
Dalam perencanaan teknis pembangunan jaringan irigasi untuk sawah tadah hujan, diperlukan pemetaan lahan dan sumber air alternatif. Anda ditugaskan untuk membuat rencana sistem irigasi berbasis data spasial dan penginderaan jauh. Data yang tersedia adalah peta kontur, peta tata guna lahan, dan citra satelit resolusi tinggi.
Langkah teknis yang paling tepat dalam penyusunan rencana tersebut adalah:
A. Mengandalkan wawancara petani untuk menentukan lokasi saluran tanpa verifikasi spasial.
B. Menentukan elevasi saluran berdasarkan intuisi topografi dan survei manual.
C. Mengintegrasikan peta kontur dan citra satelit ke dalam sistem GIS untuk simulasi arah aliran air.
D. Menetapkan lokasi saluran berdasarkan peta administrasi desa dan batas dusun.
E. Mengabaikan data tata guna lahan karena sifatnya tidak relevan dalam proyek irigasi.
Jawaban: C
Pembahasan:
Sistem Informasi Geografis (SIG) dan penginderaan jauh memungkinkan pemodelan spasial untuk irigasi, termasuk analisis kontur dan arah aliran. Integrasi peta kontur dan citra satelit dalam GIS memberikan dasar objektif dan efisien dalam menentukan lokasi saluran. Opsi C mencerminkan penggunaan teknologi modern dan sesuai standar Peraturan BIG No. 15 Tahun 2021.
Soal Nomor 8
Salah satu kelemahan dari program AUTP yang ditemukan dalam evaluasi nasional adalah rendahnya kesesuaian data klaim dengan kondisi lapangan, yang sering menyebabkan keterlambatan pembayaran.
Strategi berbasis teknologi yang paling tepat untuk mengatasi persoalan ini sesuai regulasi dan prinsip efisiensi adalah:
A. Menggunakan citra penginderaan jauh dan verifikasi lapangan digital untuk validasi klaim kerusakan lahan.
B. Menghapus persyaratan klaim berbasis bukti dan menggantinya dengan asumsi rata-rata kerugian.
C. Memberikan diskresi penuh kepada kepala desa untuk menentukan luas lahan gagal panen.
D. Menugaskan tim klaim dari perusahaan asuransi untuk menyurvei manual setiap lahan petani.
E. Menunda proses klaim hingga data satelit tersedia minimal tiga bulan setelah musim panen.
Jawaban: A
Pembahasan:
Integrasi teknologi penginderaan jauh dalam proses validasi klaim asuransi pertanian (AUTP) adalah langkah yang banyak diadopsi dalam kebijakan modern untuk efisiensi dan akurasi. Pendekatan ini mendukung proses cepat dan berbasis data, serta meminimalkan konflik antara petani dan penyedia asuransi. Jawaban A adalah pilihan yang berbasis solusi dan efisiensi.
Soal Nomor 9
Sebuah koperasi pertanian ingin meningkatkan produktivitas anggotanya melalui integrasi sistem agribisnis digital, namun mereka belum memiliki pemahaman tentang manajemen rantai pasok.
Sebagai analis sarana dan prasarana pertanian, pendekatan analitis apa yang harus Anda rekomendasikan untuk memperkuat sistem agribisnis koperasi tersebut?
A. Fokus pada pembelian alat mesin pertanian (alsintan) modern untuk semua anggota koperasi.
B. Mendorong petani memproduksi dalam jumlah besar tanpa memperhatikan kapasitas pasar.
C. Menyusun peta rantai pasok dari hulu ke hilir dengan identifikasi titik risiko dan peluang digitalisasi.
D. Menghentikan sistem koperasi dan menyerahkan semua proses agribisnis ke distributor besar.
E. Memperbanyak gudang penyimpanan agar hasil panen dapat ditahan hingga harga naik.
Jawaban: C
Pembahasan:
Penguatan agribisnis koperasi harus berbasis manajemen rantai pasok yang terstruktur, dimulai dari pemetaan alur produksi, distribusi, hingga pasar. Identifikasi titik kritis dan penerapan sistem digital pada tahap-tahap strategis akan meningkatkan efisiensi dan nilai tambah. Jawaban C adalah pendekatan komprehensif dan berbasis sistem.
Soal Nomor 10
Salah satu daerah sentra pangan nasional sedang mengembangkan kawasan pertanian berbasis data spasial. Dalam evaluasi tahap awal, ditemukan bahwa penggunaan peta yang tidak baku dan perbedaan skala menyebabkan kesalahan dalam penempatan infrastruktur irigasi dan jalan tani.
Apa solusi teknis yang harus Anda rekomendasikan agar perencanaan infrastruktur ke depan sesuai dengan standar geospasial nasional?
A. Menggunakan peta yang dibuat oleh kelompok tani lokal karena dianggap lebih akurat secara sosial.
B. Mencetak ulang seluruh peta manual yang sudah ada dan menyesuaikannya dengan persepsi pengguna lahan.
C. Mewajibkan semua instansi menggunakan peta acuan dari BIG (Badan Informasi Geospasial) sesuai Peraturan BIG No. 15 Tahun 2021.
D. Membebaskan setiap dinas membuat peta dengan sistem dan skala yang dianggap paling sesuai dengan kondisi daerah.
E. Mengandalkan aplikasi GPS smartphone petani sebagai dasar utama perencanaan spasial.
Jawaban: C
Pembahasan:
Peraturan BIG No. 15 Tahun 2021 menegaskan pentingnya standar geospasial dalam semua kegiatan pembangunan, termasuk pertanian. Penggunaan peta acuan resmi dari BIG memastikan keseragaman skala, koordinat, dan akurasi spasial, sehingga infrastruktur yang dibangun sesuai kebutuhan dan tidak terjadi kesalahan sistematis. Jawaban C paling sesuai secara regulatif dan teknis.
Soal Nomor 11
Dalam suatu proyek pengembangan jaringan irigasi, ditemukan bahwa sebagian besar saluran irigasi tersier tidak optimal karena sedimentasi dan kerusakan struktur. Padahal dalam PP No. 23 Tahun 2021, tanggung jawab pemeliharaan dibagi antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Langkah strategis berkelanjutan yang paling sesuai dengan semangat regulasi untuk mengatasi masalah tersebut adalah:
A. Pemerintah pusat mengambil alih seluruh kegiatan pemeliharaan untuk menjamin standar nasional.
B. Menghapus tanggung jawab masyarakat karena dianggap tidak memiliki kompetensi teknis.
C. Membentuk Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan memberikan pelatihan teknis serta pembiayaan pemeliharaan partisipatif.
D. Menyerahkan pemeliharaan irigasi kepada kontraktor secara rutin setiap tahun.
E. Fokus pada perbaikan saluran primer dan membiarkan saluran tersier rusak karena biaya tinggi.
Jawaban: C
Pembahasan:
PP No. 23 Tahun 2021 menekankan peran aktif masyarakat melalui P3A dalam pembangunan dan pemeliharaan jaringan irigasi. Pendekatan partisipatif dengan pelatihan dan pembiayaan mendukung keberlanjutan sistem irigasi dan pemberdayaan petani. Opsi C adalah solusi strategis yang selaras dengan regulasi.
Soal Nomor 12
Seorang petani di daerah dataran rendah ingin mengembangkan budidaya hortikultura intensif namun terkendala dengan ketersediaan air. Ia mengajukan permohonan bantuan peralatan irigasi tetes dari pemerintah daerah.
Sebagai analis, faktor apa saja yang perlu Anda analisis sebelum menyetujui alokasi bantuan tersebut?
A. Data curah hujan tahunan dan harga jual produk di pasar lokal.
B. Jarak rumah petani ke kantor dinas pertanian setempat.
C. Jenis tanaman yang akan dibudidayakan, debit air minimum, dan efisiensi sistem irigasi tetes.
D. Kepemilikan sertifikat tanah dan luas lahan non-produktif.
E. Kemampuan petani membayar pajak pertanian tahun sebelumnya.
Jawaban: C
Pembahasan:
Irigasi tetes membutuhkan analisis teknis yang akurat seperti debit air minimum, jenis tanaman, dan potensi efisiensi air. Pertimbangan ini harus diperhatikan agar sistem irigasi sesuai kondisi agroklimat dan efektif. Opsi C adalah pilihan berbasis analisis teknis yang tepat.
Soal Nomor 13
Sebuah kelompok tani mengeluhkan harga pupuk bersubsidi yang tidak stabil dan ketersediaannya yang sering terlambat saat masa tanam. Berdasarkan Permentan No. 1 Tahun 2019, Anda diminta mengevaluasi rantai distribusi pupuk tersebut.
Langkah evaluasi berbasis kebijakan yang paling tepat adalah:
A. Menghapus sistem subsidi pupuk dan membebaskan petani memilih pupuk apapun.
B. Melakukan audit distribusi hingga tingkat kios, memeriksa RDKK dan realisasi penyaluran.
C. Mengalihkan penyaluran pupuk ke jalur militer agar lebih terkontrol dan cepat.
D. Menyediakan pupuk gratis kepada seluruh petani tanpa syarat administrasi.
E. Menentukan harga eceran berdasarkan fluktuasi pasar internasional.
Jawaban: B
Pembahasan:
Permentan No. 1 Tahun 2019 menekankan transparansi dan pengawasan distribusi pupuk. Audit hingga tingkat kios serta verifikasi RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) penting untuk memastikan distribusi tepat sasaran dan tidak terjadi penyimpangan. Opsi B adalah langkah evaluatif sesuai kebijakan.
Soal Nomor 14
Dalam perencanaan pemetaan wilayah pertanian untuk kawasan rawan banjir musiman, diperlukan data spasial yang akurat dan dinamis. Anda diminta menyusun rekomendasi sistem pemantauan menggunakan teknologi penginderaan jauh.
Teknologi dan pendekatan terbaik untuk kebutuhan ini adalah:
A. Peta manual dan wawancara dengan warga lokal yang hafal lokasi banjir.
B. Penggunaan drone sekali dalam lima tahun untuk seluruh wilayah pertanian.
C. Pemanfaatan citra satelit multispektral berkala dan integrasi dengan sistem GIS untuk analisis tutupan lahan dan elevasi.
D. Pendataan statis menggunakan form isian dari petani setiap awal musim tanam.
E. Observasi langsung ke lahan setiap pekan oleh tim monitoring daerah.
Jawaban: C
Pembahasan:
Citra multispektral dari satelit memberikan data terkini tentang kondisi tutupan lahan, kelembaban, dan pola banjir. Jika diintegrasikan dengan GIS, hasilnya dapat dianalisis secara spasial untuk mendukung keputusan teknis dan mitigasi bencana. Opsi C adalah solusi teknologi terbaik dalam konteks ini.
Soal Nomor 15
Anda bertugas menilai proposal permintaan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dari kelompok tani. Dari hasil evaluasi, diketahui kelompok tersebut belum memiliki struktur manajemen, belum ada rencana pemanfaatan, dan lokasi penyimpanan alsintan tidak tersedia.
Apa rekomendasi berbasis prinsip tata kelola pertanian yang harus Anda berikan?
A. Menyetujui bantuan agar semua kelompok bisa merasakan keadilan distribusi.
B. Mengalihkan bantuan ke kelompok lain yang lebih aktif tanpa memberikan penjelasan.
C. Menunda pemberian bantuan dan memberikan pendampingan kelembagaan serta pelatihan penggunaan dan pemeliharaan alsintan.
D. Memberikan alsintan dengan syarat dicatat dalam daftar inventaris pemerintah.
E. Membiarkan kelompok tani mencari sendiri pendanaan untuk alsintan.
Jawaban: C
Pembahasan:
Bantuan alsintan memerlukan kesiapan kelembagaan, manajemen, dan perawatan agar tidak mubazir. Pendekatan pembinaan sebelum pemberian bantuan mencerminkan prinsip tata kelola yang baik, partisipatif, dan berkelanjutan. Jawaban C paling tepat secara fungsional dan kebijakan.
Soal Nomor 16
Sebuah lahan sawah seluas 20 hektare di daerah tadah hujan mengalami penurunan produksi akibat kekurangan air saat fase bunting tanaman padi. Analisis awal menunjukkan irigasi tambahan sangat dibutuhkan.
Sebagai analis, pendekatan sistem irigasi dan perhitungan kebutuhan air yang paling tepat untuk merekomendasikan intervensi teknis adalah:
A. Mengusulkan pembangunan embung tanpa studi kelayakan teknis.
B. Mengandalkan sumur dangkal tanpa menghitung kebutuhan debit air.
C. Menghitung kebutuhan air tanaman berdasarkan evapotranspirasi dan menyarankan irigasi pompa berbasis jadwal rotasi.
D. Menyarankan petani menggunakan air hujan sepenuhnya karena lebih hemat biaya.
E. Menanam varietas padi tahan kering tanpa mengubah sistem irigasi.
Jawaban: C
Pembahasan:
Evapotranspirasi merupakan dasar perhitungan kebutuhan air tanaman. Dalam kondisi kekurangan air, jadwal irigasi berbasis rotasi dengan pompa adalah solusi teknis yang terukur. Opsi C adalah jawaban berbasis analisis agronomis dan teknis yang benar.
Soal Nomor 17
Dalam evaluasi pelaksanaan program AUTP (Asuransi Usaha Tani Padi), ditemukan bahwa partisipasi petani rendah meskipun telah ada subsidi premi dari pemerintah.
Apa strategi berbasis kebijakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas program AUTP tersebut?
A. Mewajibkan seluruh petani ikut AUTP agar tidak terjadi diskriminasi.
B. Memberikan premi penuh dari pemerintah tanpa kontribusi petani.
C. Meningkatkan sosialisasi berbasis kelompok tani serta memperbaiki proses klaim agar lebih cepat dan transparan.
D. Mengalihkan program ke sektor peternakan karena risiko lebih besar.
E. Membekukan program karena dianggap tidak diminati.
Jawaban: C
Pembahasan:
Masalah partisipasi biasanya berasal dari kurangnya pemahaman dan keraguan terhadap efektivitas klaim. Pendekatan yang menekankan edukasi dan penyederhanaan mekanisme klaim akan meningkatkan kepercayaan petani terhadap AUTP. Opsi C paling tepat secara strategis dan kebijakan.
Soal Nomor 18
Sebuah perusahaan besar menjalankan program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) dengan membangun fasilitas pertanian modern di daerah marginal. Namun, petani setempat tidak merasakan manfaat signifikan.
Evaluasi kritis terhadap pelaksanaan TJSL tersebut seharusnya mempertimbangkan aspek:
A. Nilai investasi dan laporan laba rugi perusahaan.
B. Tingkat keuntungan perusahaan di pasar internasional.
C. Partisipasi masyarakat lokal dalam perencanaan dan keberlanjutan program TJSL tersebut.
D. Besarnya publikasi media terhadap program TJSL.
E. Estetika bangunan fasilitas pertanian yang dibangun.
Jawaban: C
Pembahasan:
TJSL yang efektif harus melibatkan masyarakat lokal sejak tahap perencanaan agar program sesuai kebutuhan. Tanpa partisipasi dan keberlanjutan, hasilnya tidak optimal. Opsi C menekankan prinsip pembangunan partisipatif dan berkelanjutan.
Soal Nomor 19
Seorang analis menggunakan SIG dan data penginderaan jauh untuk menentukan lokasi ideal pengembangan pertanian organik.
Faktor spasial apa saja yang seharusnya menjadi prioritas dalam analisis lokasi tersebut?
A. Kedekatan dengan pusat perbelanjaan dan fasilitas hiburan.
B. Akses terhadap sungai besar dan area permukiman padat.
C. Kemiringan lahan, jenis tanah, tutupan lahan, dan jarak dari sumber pencemar.
D. Harga tanah dan kepemilikan lahan oleh pengusaha besar.
E. Keberadaan jalan tol dan pusat kota.
Jawaban: C
Pembahasan:
Dalam pertanian organik, kualitas lahan dan bebas dari polusi adalah syarat utama. SIG dan penginderaan jauh memungkinkan pemetaan topografi, jenis tanah, dan potensi kontaminasi. Opsi C menunjukkan pemahaman spasial dan ekologis yang tepat.
Soal Nomor 20
Dalam pengembangan usaha agribisnis berbasis koperasi petani, tantangan utama adalah akses ke pasar dan pembiayaan.
Strategi integratif yang dapat dianalisis dan direkomendasikan untuk mengatasi hal tersebut meliputi:
A. Memberi pinjaman lunak tanpa pelatihan usaha.
B. Memfasilitasi kemitraan koperasi dengan offtaker dan lembaga keuangan berbasis kepercayaan.
C. Menyerahkan urusan pasar sepenuhnya ke petani.
D. Mendorong petani menjual hasil ke tengkulak karena proses cepat.
E. Menyediakan subsidi tunai tanpa pengawasan.
Jawaban: B
Pembahasan:
Kemitraan dengan offtaker menjamin pasar, dan dukungan keuangan dari lembaga berbasis kepercayaan seperti KUR atau koperasi simpan pinjam memberikan akses pembiayaan. Opsi B menawarkan solusi integratif dan berkelanjutan.
Dapatkan Soal Lengkap Uji Kompetensi Analis Sarana dan Prasarana Pertanian
Dapatkan kumpulan soal lengkap dan pembahasan terbaru untuk persiapan Uji Kompetensi Analis Sarana dan Prasarana Pertanian hanya di fungsional.id. Materi disusun sesuai kisi-kisi resmi dan dirancang untuk mengasah kemampuan analisis secara mendalam. Kunjungi sekarang untuk akses penuh.