Penjamah pangan memiliki peran vital dalam menjaga keamanan konsumsi makanan. Profesi ini menuntut pemahaman dan keterampilan dalam menerapkan prinsip higiene dan sanitasi agar makanan tidak menjadi media penularan penyakit. Oleh karena itu, uji kompetensi sangat diperlukan untuk memastikan bahwa setiap penjamah pangan memiliki kompetensi sesuai standar nasional. Soal-soal berikut disusun secara menyeluruh berdasarkan kisi-kisi resmi dan mencakup berbagai aspek penting seperti kebersihan pribadi, teknik pengolahan, hingga dasar hukum.
Table of Contents
ToggleKisi Kisi Soal Ujikom Food Handler (Penjamah Pangan)

Kisi-kisi ini disusun untuk membantu peserta uji kompetensi memahami ruang lingkup materi yang akan diujikan. Ujian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana penjamah pangan memahami prinsip-prinsip dasar keamanan makanan, praktik kerja higienis, serta peraturan yang berlaku.
Dengan memahami kisi-kisi ini, peserta dapat mempersiapkan diri secara maksimal dan memastikan bahwa makanan yang mereka tangani aman, bersih, dan layak dikonsumsi oleh masyarakat luas. Setiap bagian dalam kisi-kisi mengacu pada standar nasional dan regulasi resmi dari Kementerian Kesehatan dan lembaga terkait.
- Pengertian Higiene dan Sanitasi Makanan
Menguji pemahaman peserta tentang definisi dasar higiene dan sanitasi dalam konteks pengolahan pangan. Termasuk tujuan utamanya dalam mencegah kontaminasi dan penyakit bawaan makanan. - Kebersihan Pribadi Penjamah Pangan (Personal Hygiene)
Menilai pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan diri seperti cuci tangan, pemakaian pakaian kerja, penggunaan penutup kepala, serta larangan seperti merokok atau batuk saat memproses makanan. - Kontaminasi Makanan dan Jenis-Jenisnya
Menguji pengetahuan tentang kontaminasi biologis (mikroorganisme), kimia (bahan berbahaya), dan fisik (benda asing), serta bagaimana ketiganya bisa masuk ke makanan dan dicegah. - Penyimpanan Bahan Makanan
Menilai pemahaman tentang cara menyimpan bahan makanan yang benar, baik di suhu ruang, dingin, maupun beku. Termasuk prinsip FIFO (First In First Out) dan pengecekan label atau tanggal kedaluwarsa. - Zona Bahaya Suhu (Danger Zone)
Menguji pemahaman tentang suhu yang memungkinkan bakteri tumbuh cepat (antara 5°C – 60°C), serta pentingnya menyimpan makanan panas dan dingin di suhu aman. - Cuci Tangan yang Benar
Menilai kemampuan menjelaskan atau mempraktikkan cara cuci tangan yang efektif sesuai standar WHO, terutama sebelum dan sesudah menangani bahan makanan. - Pemisahan Bahan Mentah dan Matang
Menguji pemahaman pentingnya memisahkan bahan makanan mentah dari yang matang untuk mencegah kontaminasi silang. Termasuk penggunaan alat seperti talenan dan pisau berbeda. - Teknik Pembersihan Alat dan Permukaan
Menilai kemampuan mengenali prosedur pembersihan dan sanitasi alat dapur serta permukaan kerja sebelum, selama, dan setelah pengolahan makanan. - Cara Menerima dan Memeriksa Bahan Makanan
Menguji keterampilan dalam menerima bahan makanan dengan benar, termasuk memeriksa bau, warna, kemasan, dan tanggal kedaluwarsa. - Pengolahan Makanan Aman dan Higienis
Menilai pemahaman tentang teknik memasak dan menyajikan makanan secara higienis, seperti suhu minimal pemasakan, penggunaan alat bersih, dan tidak menyentuh makanan langsung. - Penyakit Akibat Makanan (Foodborne Illnesses)
Menguji pengetahuan tentang jenis penyakit seperti keracunan makanan, diare, dan infeksi bakteri dari makanan yang tercemar. Termasuk gejala dan cara pencegahannya. - Penanganan Makanan Siap Saji
Menilai kemampuan dalam menyajikan makanan yang sudah matang agar tetap aman, seperti penggunaan alat penjepit, pelindung makanan, dan penyimpanan pada suhu tepat. - Etika Kerja Penjamah Pangan
Menguji kesadaran terhadap sikap kerja profesional, tanggung jawab terhadap kebersihan, disiplin kerja, dan kepatuhan pada prosedur dalam penanganan makanan. - Dasar Hukum Penjamah Pangan
Menilai pengetahuan peserta tentang peraturan seperti UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Permenkes No. 1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga. - Manfaat Sertifikasi Penjamah Pangan
Menguji pemahaman akan pentingnya pelatihan dan sertifikasi food handler untuk menjamin keamanan makanan yang disajikan kepada masyarakat.
Soal dan Pembahasan UKOM Food Handler
Soal-soal berikut dirancang untuk menguji pemahaman, keterampilan, dan sikap kerja penjamah pangan dalam menjaga keamanan makanan, mulai dari kebersihan pribadi, pengolahan yang higienis, hingga penerapan peraturan yang berlaku. Setiap soal mencerminkan situasi nyata yang sering dihadapi di lingkungan kerja, sehingga peserta diharapkan mampu menjawab berdasarkan pengetahuan dan praktik terbaik sesuai standar keamanan pangan.
Soal Nomor 1
Tujuan utama dari penerapan higiene dan sanitasi dalam pengolahan makanan adalah…
A. Membuat makanan lebih lezat
B. Meningkatkan estetika penyajian
C. Mencegah kerusakan kemasan
D. Menghindari keracunan dan penyakit bawaan makanan
E. Menghemat biaya operasional
Jawaban: D
Pembahasan: Higiene dan sanitasi mencegah masuknya mikroorganisme patogen ke dalam makanan, sehingga penyakit akibat makanan tercemar dapat dihindari.
Soal Nomor 2
Salah satu prinsip penyimpanan makanan yang benar adalah menggunakan sistem FIFO. Apa yang dimaksud dengan FIFO?
A. First In First Out
B. Food Is Frozen Often
C. Freezer In Freezer Out
D. Fast Inspection, Fast Output
E. First Item Fully Observed
Jawaban: A
Pembahasan: FIFO (First In First Out) artinya bahan makanan yang lebih dulu masuk harus lebih dulu digunakan agar tidak rusak atau kedaluwarsa.
Soal Nomor 3
Berikut ini yang termasuk dalam jenis kontaminasi biologis adalah…
A. Kawat logam dalam makanan
B. Pestisida yang tertinggal
C. Rambut yang jatuh
D. Salmonella pada ayam mentah
E. Serpihan plastik dari kemasan
Jawaban: D
Pembahasan: Kontaminasi biologis disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur. Salmonella adalah bakteri penyebab penyakit.
Soal Nomor 4
Kapan penjamah pangan wajib mencuci tangan?
A. Sebelum menyajikan makanan
B. Setelah memegang bahan mentah
C. Setelah membuang sampah
D. Setelah dari toilet
E. Semua jawaban benar
Jawaban: E
Pembahasan: Semua waktu yang disebutkan merupakan saat-saat penting untuk mencuci tangan sesuai standar WHO guna mencegah penyebaran kontaminan.
Soal Nomor 5
Berapa rentang suhu yang termasuk dalam zona bahaya (danger zone) bagi pertumbuhan bakteri pada makanan?
A. 1–10°C
B. 5–60°C
C. 10–70°C
D. 0–100°C
E. 40–100°C
Jawaban: B
Pembahasan: Zona bahaya adalah suhu di mana bakteri tumbuh cepat, yaitu antara 5°C hingga 60°C. Makanan harus disimpan di luar rentang ini.
Soal Nomor 6
Mengapa penting memisahkan talenan untuk bahan mentah dan matang?
A. Agar makanan lebih enak
B. Supaya warna tidak bercampur
C. Mencegah kontaminasi silang
D. Mempermudah pembersihan
E. Mengurangi waktu memasak
Jawaban: C
Pembahasan: Penggunaan alat terpisah mencegah mikroorganisme dari bahan mentah mencemari makanan matang, yang dapat menyebabkan penyakit.
Soal Nomor 7
Penjamah pangan dilarang melakukan hal berikut saat mengolah makanan, KECUALI…
A. Bersin ke arah makanan
B. Merokok saat memegang bahan makanan
C. Mengunyah permen
D. Mengenakan penutup kepala
E. Batuk tanpa menutup mulut
Jawaban: D
Pembahasan: Mengenakan penutup kepala justru diwajibkan untuk menjaga kebersihan dan menghindari rambut jatuh ke makanan.
Soal Nomor 8
Dalam proses pengolahan makanan yang higienis, tahap awal yang sangat krusial adalah penerimaan bahan makanan. Penjamah pangan harus melakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk memastikan bahwa bahan yang masuk dalam dapur memenuhi standar mutu dan aman dikonsumsi. Pemeriksaan ini tidak hanya bertujuan untuk mengecek kelengkapan pesanan, tetapi juga untuk mengidentifikasi tanda-tanda kerusakan atau kedaluwarsa. Hal pertama yang wajib diperiksa saat menerima bahan makanan adalah…
A. Harga pasar bahan tersebut
B. Jumlah bahan dalam kemasan
C. Bau, warna, dan tanggal kedaluwarsa
D. Ukuran label pada kemasan
E. Apakah dikirim oleh supplier lama
Jawaban: C
Pembahasan: Pemeriksaan sensorik seperti bau dan warna membantu mendeteksi bahan yang mulai rusak, sedangkan tanggal kedaluwarsa menunjukkan apakah bahan masih layak digunakan. Tiga aspek ini adalah indikator utama keamanan bahan pangan yang wajib diperiksa saat pertama kali diterima.
Soal Nomor 9
Etika kerja merupakan bagian penting dari kompetensi seorang penjamah pangan, karena menyangkut kedisiplinan, tanggung jawab, dan kepatuhan terhadap prosedur standar operasional (SOP) yang telah ditetapkan. Dalam praktiknya, etika kerja tercermin dari sikap terhadap kebersihan lingkungan kerja, pelaporan kondisi penyimpanan, serta penanganan alat-alat setelah digunakan. Di antara pilihan berikut, manakah yang masih termasuk dalam kategori etika kerja penjamah pangan yang baik?
A. Menunda pembersihan alat setelah kerja
B. Tidak mencatat suhu penyimpanan
C. Mengikuti aturan kebersihan yang ditetapkan
D. Mencicipi makanan dengan tangan
E. Menyimpan makanan mentah di atas makanan matang
Jawaban: A
Pembahasan: Dalam situasi tertentu, seperti beban kerja tinggi atau prioritas penanganan makanan darurat, penjamah pangan bisa saja menunda pembersihan alat untuk beberapa saat, asalkan tetap dilakukan sebelum alat digunakan kembali. Ini berbeda dengan sikap tidak mencatat suhu atau mencicipi makanan dengan tangan yang jelas melanggar prinsip higiene. Namun, idealnya pembersihan tetap dilakukan segera setelah digunakan.
Soal Nomor 10
Seorang penjamah pangan tidak hanya dituntut untuk memahami praktik kebersihan dan sanitasi, tetapi juga wajib mengetahui dasar hukum yang mengatur sistem keamanan pangan di Indonesia. Salah satu regulasi penting yang menjadi acuan utama adalah Undang-Undang yang membahas secara menyeluruh mengenai ketentuan pangan, termasuk pengawasan, distribusi, pelabelan, dan keamanan pangan. Undang-undang tersebut adalah…
A. Pelayanan kesehatan primer
B. Perizinan tempat usaha makanan
C. Standar pelabelan bahan tambahan
D. Pangan dan sistem keamanan pangan
E. Pajak makanan olahan
Jawaban: D
Pembahasan: UU No. 18/2012 mengatur ketentuan umum tentang pangan, keamanan, mutu, dan pelabelan pangan di Indonesia. Undang-undang ini menjadi dasar hukum utama dalam pengelolaan dan pengawasan keamanan makanan di seluruh sektor pangan nasional.
Soal Nomor 11
Mengapa makanan matang harus disimpan terpisah dari makanan mentah di dalam lemari pendingin?
A. Agar hemat ruang
B. Supaya aroma makanan bercampur
C. Untuk mempercepat proses pembekuan
D. Mencegah tetesan cairan dari makanan mentah mencemari makanan matang
E. Mempermudah pembersihan lemari es
Jawaban: D
Pembahasan: Cairan dari bahan mentah seperti daging bisa membawa bakteri berbahaya. Jika menetes ke makanan matang, maka akan terjadi kontaminasi silang.
Soal Nomor 12
Apa tindakan yang tepat jika seorang penjamah pangan sedang flu dan bersin-bersin?
A. Tetap bekerja karena tugas menumpuk
B. Gunakan masker dan tetap bekerja
C. Mengganti pekerjaan menjadi mencuci alat
D. Libur sampai sembuh untuk mencegah risiko penularan
E. Menyeka hidung dengan sarung tangan
Jawaban: D
Pembahasan: Penjamah pangan yang sedang sakit sangat berisiko menularkan penyakit melalui makanan. Mereka sebaiknya tidak bertugas hingga sembuh.
Soal Nomor 13
Dalam dunia pengolahan makanan, kontaminasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan sangat berbahaya bagi kesehatan konsumen. Salah satu jenis kontaminasi yang sering tidak terlihat secara kasat mata namun berdampak besar adalah kontaminasi kimia. Kontaminasi ini bisa berasal dari zat berbahaya yang tidak sengaja masuk ke dalam makanan selama proses pembersihan, penyimpanan, atau pengolahan. Di antara contoh berikut, manakah yang termasuk jenis kontaminasi kimia?
A. Rambut yang jatuh ke dalam makanan
B. Serangga mati dalam sup
C. Tetesan cairan pembersih masuk ke makanan
D. Bakteri dari tangan tidak bersih
E. Tulang ikan tersisa dalam olahan
Jawaban: C
Pembahasan: Kontaminasi kimia terjadi ketika bahan kimia seperti deterjen, disinfektan, atau pestisida masuk ke makanan. Ini dapat menyebabkan keracunan dan efek kesehatan serius jika tidak segera ditangani.
Soal Nomor 14
Dalam menjaga kebersihan dapur dan mencegah kontaminasi silang, alat pembersih seperti spons dan kain lap memainkan peran penting. Namun, jika tidak dirawat dengan benar, alat-alat ini justru bisa menjadi sumber utama penyebaran mikroorganisme berbahaya. Oleh karena itu, penting bagi penjamah pangan untuk memahami cara penanganan yang tepat terhadap alat pembersih tersebut. Bagaimana seharusnya spons dan kain lap digunakan agar tidak menjadi media kontaminasi?
A. Dibilas dengan air saja setiap hari
B. Digunakan selama seminggu
C. Dibersihkan dan disanitasi secara teratur
D. Digunakan untuk semua area dapur
E. Disimpan di atas tempat sampah
Jawaban: C
Pembahasan: Spons dan kain lap harus dibersihkan dengan benar dan disanitasi secara rutin karena dapat menyerap dan menyimpan kotoran serta bakteri. Jika tidak dirawat, mereka dapat mencemari permukaan dapur atau peralatan lain. Idealnya, alat-alat ini juga diganti secara berkala.
Soal Nomor 15
Penjamah pangan tidak hanya bertanggung jawab terhadap kebersihan makanan, tetapi juga harus menjaga kebersihan diri dan pakaian kerja. Pakaian yang digunakan harus mampu mencegah kontaminasi silang dan melindungi makanan dari kotoran yang mungkin berasal dari tubuh atau lingkungan sekitar. Selain itu, pakaian kerja yang sesuai juga menunjukkan profesionalisme dan kepatuhan terhadap standar keamanan pangan. Dari pilihan berikut, manakah yang paling tepat sebagai pakaian kerja penjamah pangan?
A. Kaus oblong dan celana panjang
B. Baju lengan pendek bebas dan celana pendek
C. Jas laboratorium dan sendal
D. Seragam bersih, celemek, dan penutup kepala
E. Kemeja putih dan topi
Jawaban: D
Pembahasan: Pakaian kerja penjamah pangan harus meliputi seragam bersih, celemek, dan penutup kepala untuk mencegah kontaminasi makanan oleh rambut, keringat, atau partikel lain dari tubuh. Pakaian juga harus nyaman dan aman saat bekerja di lingkungan dapur.
Soal Nomor 16
Keracunan makanan merupakan salah satu risiko utama yang harus dicegah dalam proses penanganan pangan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, atau toksin yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang terkontaminasi. Dalam waktu beberapa jam setelah konsumsi makanan yang tercemar, seseorang dapat mengalami berbagai gejala yang mengindikasikan tubuhnya sedang merespons racun atau infeksi. Dari gejala berikut, manakah yang paling umum terjadi pada kasus keracunan makanan?
A. Kulit gatal
B. Sesak napas
C. Diare dan muntah
D. Bengkak di wajah
E. Demam berdarah
Jawaban: C
Pembahasan: Gejala keracunan makanan umumnya muncul dalam waktu cepat dan ditandai dengan diare, muntah, dan mual. Gejala ini merupakan reaksi tubuh untuk mengeluarkan zat berbahaya atau mikroorganisme dari sistem pencernaan.
Soal Nomor 17
Mengapa penting untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa saat menerima bahan makanan?
A. Supaya stok cepat habis
B. Untuk memastikan bahan bisa dipakai dalam waktu lama
C. Agar sesuai dengan harga pasar
D. Mencegah penggunaan bahan yang sudah tidak layak
E. Memastikan bahan lebih murah
Jawaban: D
Pembahasan: Penggunaan bahan kedaluwarsa sangat berisiko menyebabkan keracunan makanan dan melanggar aturan keamanan pangan.
Soal Nomor 18
Apa fungsi kalung identitas atau tanda pengenal bagi penjamah pangan di industri makanan?
A. Menandai lama kerja
B. Supaya terlihat keren
C. Untuk memudahkan absensi
D. Agar tidak tertukar saat pergantian shift
E. Membedakan staf produksi dan distribusi
Jawaban: E
Pembahasan: Di industri makanan besar, penandaan staf penting untuk pengawasan area kerja dan pembagian tanggung jawab.
Soal Nomor 19
Penjamah pangan tidak hanya harus memahami praktik kebersihan dalam pekerjaan sehari-hari, tetapi juga wajib mengetahui peraturan perundang-undangan yang mengatur standar higiene dan sanitasi makanan. Salah satu regulasi penting yang menjadi pedoman nasional dalam pengelolaan jasa boga adalah Permenkes No. 1096/Menkes/Per/VI/2011. Peraturan ini memberikan ketentuan tentang sarana, perlengkapan, dan perilaku yang harus dipatuhi dalam penyelenggaraan makanan agar aman untuk dikonsumsi masyarakat. Permenkes ini secara khusus mengatur tentang…
A. Perizinan usaha restoran
B. Higiene sanitasi jasa boga
C. Pengemasan makanan ringan
D. Harga pokok bahan makanan
E. Standar gizi keluarga
Jawaban: B
Pembahasan: Permenkes No. 1096/Menkes/Per/VI/2011 mengatur praktik higiene dan sanitasi dalam jasa boga, seperti katering, kantin, atau usaha penyedia makanan lainnya. Peraturan ini bertujuan mencegah terjadinya penyakit akibat makanan dan memastikan makanan yang disajikan layak dan aman dikonsumsi.
Soal Nomor 20
Mengapa penting menggunakan alat penjepit saat menyajikan makanan siap saji?
A. Lebih cepat daripada pakai sendok
B. Mencegah sentuhan langsung dengan tangan
C. Menambah nilai estetika
D. Membuat piring tidak tumpah
E. Agar makanan tetap hangat
Jawaban: B
Pembahasan: Penggunaan penjepit atau sarung tangan mencegah kontaminasi dari tangan ke makanan, terutama saat penyajian akhir.
Ingin mengakses lebih banyak soal dan pembahasan terbaru?

Dapatkan kumpulan soal lengkap dan pembahasan terbaru untuk persiapan Uji Kompetensi Food Handler (Penjamah Pangan) hanya di ujikom.id. Materi disusun sesuai kisi-kisi resmi dan dirancang untuk mengasah kemampuan analisis secara mendalam. Kunjungi sekarang untuk akses.