Pengawas Sekolah Ahli Pertama merupakan jabatan fungsional yang memiliki tanggung jawab strategis dalam menjamin mutu proses pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Sebagai perpanjangan tangan dari instansi pembina pendidikan, pengawas sekolah berperan dalam melakukan supervisi akademik dan manajerial, pembinaan guru dan kepala sekolah, serta pemantauan pelaksanaan kebijakan pendidikan. Untuk menjalankan tugas tersebut, seorang pengawas dituntut memiliki kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian, serta kemampuan menganalisis berbagai permasalahan pendidikan secara sistematis.
Guna memastikan kesiapan dan kualitas profesional dalam menjalankan peran tersebut, Uji Kompetensi menjadi tahapan penting yang harus dilalui oleh calon maupun pejabat fungsional Pengawas Sekolah Ahli Pertama. Uji ini dirancang untuk mengukur penguasaan terhadap berbagai aspek, mulai dari regulasi pendidikan, pendekatan supervisi, strategi peningkatan mutu pendidikan, hingga keterampilan menyusun laporan hasil pengawasan. Artikel ini menyajikan lebih dari 150 soal pilihan ganda lengkap dengan kisi-kisi dan pembahasan yang disusun secara komprehensif, untuk membantu para peserta memahami substansi uji kompetensi dan meningkatkan kesiapan menghadapi proses seleksi dengan lebih percaya diri dan terarah.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Uji Kompetensi Pengawas Sekolah Ahli Pertama

Kisi-kisi Uji Kompetensi Pengawas Sekolah Ahli Pertama umumnya mencakup sejumlah aspek penting yang berkaitan dengan tugas dan fungsi pengawasan pendidikan. Aspek-aspek tersebut meliputi pemahaman terhadap kebijakan dan regulasi di bidang pendidikan, kemampuan melaksanakan supervisi akademik dan manajerial, keterampilan dalam menganalisis dan menindaklanjuti hasil pengawasan, serta kemampuan menyusun laporan dan memberikan rekomendasi perbaikan mutu pendidikan. Berikut ini adalah poin-poin utama yang menjadi fokus dalam uji kompetensi, yang dapat membantu peserta memperoleh gambaran menyeluruh mengenai materi yang perlu dikuasai dan dipersiapkan secara matang.
- Regulasi Kepegawaian Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah
Menguji pemahaman terhadap UU No. 14 Tahun 2005, PP terkait manajemen ASN, dan ketentuan penilaian kinerja guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Pengawas diharapkan dapat memberikan pembinaan sesuai regulasi. - Penilaian Kinerja Guru
Menilai kemampuan dalam melaksanakan penilaian kinerja guru berbasis kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Termasuk kemampuan memberi umpan balik konstruktif. - Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
Menguji keterampilan dalam menilai kinerja kepala sekolah dalam aspek manajerial, supervisi, dan pengembangan sekolah. Termasuk pemahaman instrumen PKKS (Penilaian Kinerja Kepala Sekolah). - Konsep dan Dimensi Mutu Pendidikan
Menilai pemahaman tentang pengertian mutu pendidikan, dimensi mutu (input, proses, output, dan outcome), serta peran pengawas sekolah dalam perbaikan mutu. - Perencanaan Peningkatan Mutu Pendidikan
Menguji kemampuan menyusun rencana supervisi yang memuat program peningkatan mutu pembelajaran dan manajemen sekolah. - Implementasi dan Evaluasi Mutu Pendidikan
Menilai kemampuan dalam melaksanakan supervisi akademik dan manajerial serta mengevaluasi hasilnya. Termasuk penguasaan teknik evaluasi mutu proses - Model dan Strategi Pembelajaran Efektif
Menguji pemahaman tentang model pembelajaran inovatif (misalnya Project-Based Learning, Problem-Based Learning, Differentiated Instruction), serta strategi pembelajaran yang mendorong partisipasi aktif siswa. - Supervisi Pembelajaran di Kelas
Menilai keterampilan mengamati proses pembelajaran, menganalisis praktik pengajaran guru, serta memberikan saran perbaikan yang berbasis data observasi. - Pembelajaran Berbasis Literasi dan Numerasi
Menguji kemampuan memberikan bimbingan dalam penerapan pembelajaran berbasis penguatan literasi dan numerasi sesuai kebijakan nasional. - Pemahaman tentang Kurikulum Nasional (Kurikulum Merdeka)
Menguji penguasaan terhadap prinsip, struktur, dan implementasi Kurikulum Merdeka, serta perubahan dibandingkan kurikulum sebelumnya. - Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)
Menilai kemampuan membimbing guru dan kepala sekolah dalam pengembangan KOSP yang sesuai dengan karakteristik sekolah. - Evaluasi Implementasi Kurikulum
Menguji keterampilan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum di kelas, termasuk pemantauan keselarasan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan pelaksanaan pembelajaran. - Teknik Supervisi Akademik
Menilai penguasaan teknik supervisi akademik seperti observasi kelas, wawancara guru, analisis dokumen, dan teknik tindak lanjut pasca supervisi. - Teknik Supervisi Manajerial
Menguji kemampuan melaksanakan supervisi terhadap aspek manajerial sekolah, seperti pengelolaan kurikulum, pengelolaan sarpras, pengelolaan keuangan sekolah. - Konsultasi dan Pendampingan Guru dan Kepala Sekolah
Menilai keterampilan dalam memberikan konsultasi profesional untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah. - Konsep dan Kebijakan Pendidikan Inklusif
Menguji pemahaman tentang prinsip-prinsip pendidikan inklusif, serta kebijakan nasional dan internasional terkait pemenuhan hak pendidikan bagi semua anak. - Supervisi Implementasi Pembelajaran Inklusif
Menilai kemampuan membimbing guru dalam penerapan strategi pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan siswa berkebutuhan khusus di kelas reguler. - Pemahaman Undang-Undang dan Peraturan Terkait Pendidikan
Menguji penguasaan terhadap UU No. 20/2003, UU No. 14/2005, UU No. 23/2014, dan PP No. 57/2021, serta peraturan-peraturan teknis lainnya yang relevan bagi pengawas sekolah. - Etika Profesi Pengawas Sekolah
Menilai pemahaman terhadap kode etik pengawas sekolah, prinsip-prinsip etis dalam supervisi, serta pengelolaan hubungan profesional dengan kepala sekolah dan guru. - Keterampilan Komunikasi Efektif
Menguji keterampilan komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, serta keterampilan membangun hubungan kerja yang positif dengan pemangku kepentingan pendidikan. - Penggunaan Teknologi dalam Supervisi
Menilai kemampuan menggunakan teknologi (misalnya e-supervisi, platform pembelajaran digital) untuk mendukung proses supervisi akademik dan manajerial. - Penyusunan Laporan Supervisi
Menguji keterampilan menyusun laporan supervisi yang komprehensif, akurat, dan memberikan rekomendasi yang jelas untuk peningkatan mutu.
Contoh Soal dan Pembahasan Uji Kompetensi Pengawas Sekolah Ahli Pertama

Soal-soal ini mencakup berbagai aspek kompetensi yang harus dimiliki oleh Pengawas Sekolah Ahli Pertama, mulai dari penilaian kinerja kepala sekolah, supervisi akademik dan manajerial, hingga pemahaman terhadap kebijakan pendidikan nasional dan implementasi kurikulum. Disusun dengan pendekatan berpikir tingkat tinggi (HOTS), soal-soal ini dirancang untuk menguji kemampuan analisis, sintesis, serta penerapan konsep dalam situasi nyata di lingkungan sekolah.
Soal Nomor 1
Dalam melaksanakan tugas pembinaan terhadap guru, seorang pengawas sekolah harus memahami ketentuan dalam UU No. 14 Tahun 2005. Manakah pernyataan berikut yang paling tepat terkait ketentuan dalam UU tersebut?
A. Guru dapat diangkat menjadi kepala sekolah secara otomatis setelah memiliki pengalaman mengajar 10 tahun
B. Tugas utama guru adalah menyusun perangkat pembelajaran dan mengevaluasi hasil belajar siswa
C. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik minimal S-1 atau D-IV serta sertifikat pendidik
D. Guru honorer dapat diangkat menjadi PNS tanpa seleksi apabila telah mengabdi lebih dari 10 tahun
E. Guru tidak wajib mengikuti pelatihan berkelanjutan apabila sudah tersertifikasi
Jawaban: C. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik minimal S-1 atau D-IV serta sertifikat pendidik
Pembahasan:
Pasal 8 UU No. 14 Tahun 2005 menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV), kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Jawaban A dan D tidak sesuai dengan ketentuan ASN. Jawaban B terlalu sempit karena tidak mencakup dimensi kepribadian dan sosial. Jawaban E bertentangan dengan konsep pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).
Soal Nomor 2
Dalam melakukan Penilaian Kinerja Guru (PKG), pengawas menemukan seorang guru kurang menguasai kompetensi pedagogik saat menerapkan pembelajaran diferensiasi. Tindakan evaluatif yang tepat berdasarkan prinsip PKG adalah:
A. Memberikan nilai rendah agar guru sadar akan kekurangannya
B. Menyarankan kepala sekolah mengganti guru tersebut
C. Mengabaikan temuan karena guru tersebut mendekati masa pensiun
D. Memberikan umpan balik dengan analisis praktik dan rencana perbaikan yang konkret
E. Menunda penilaian dan memberikan pelatihan terlebih dahulu
Jawaban: Memberikan umpan balik dengan analisis praktik dan rencana perbaikan yang konkret.
Pembahasan:
PKG berbasis kompetensi menuntut pengawas tidak hanya menilai, tetapi juga membina. Memberikan umpan balik berbasis observasi dan menyusun rencana perbaikan merupakan bentuk evaluasi yang membangun. Hal ini sejalan dengan pendekatan coaching dan mentoring dalam pembinaan guru yang dikedepankan dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang PKG.
Soal Nomor 3
Dalam evaluasi mutu pendidikan, Anda menemukan bahwa nilai rata-rata literasi siswa berada di bawah standar nasional, padahal sarana dan prasarana sekolah tergolong memadai. Apa langkah strategis pertama yang harus dilakukan pengawas sekolah untuk menangani situasi tersebut?
A. Menyusun laporan kepada dinas pendidikan agar segera dilakukan audit akademik.
B. Memberikan pelatihan intensif literasi kepada semua siswa.
C. Melakukan supervisi pembelajaran untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan strategi literasi yang diterapkan guru.
D. Mengganti buku ajar dengan sumber yang lebih sesuai standar nasional.
E. Mengusulkan jam pelajaran Bahasa Indonesia ditambah.
Jawaban: C. Melakukan supervisi pembelajaran untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan strategi literasi yang diterapkan guru.
Pembahasan:
Masalah rendahnya literasi siswa seringkali berkaitan dengan praktik pembelajaran. Oleh karena itu, langkah awal yang tepat adalah melakukan supervisi pembelajaran agar pengawas dapat memberikan umpan balik berbasis data. Pelatihan atau perubahan sumber belajar baru dapat dilakukan setelah identifikasi permasalahan pembelajaran.
Soal Nomor 4
Anda diminta menilai dokumen KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan) milik sebuah sekolah. Dalam dokumen tersebut, tidak tampak integrasi antara visi sekolah, kebutuhan peserta didik, dan karakteristik lokal. Apa rekomendasi terbaik yang seharusnya Anda berikan kepada kepala sekolah?
A. Menyuruh kepala sekolah untuk mengunduh KOSP dari sekolah lain dan menyesuaikan sedikit.
B. Menyarankan kepala sekolah menyusun ulang KOSP dengan pendekatan copy-paste dari sekolah unggulan.
C. Membimbing tim kurikulum sekolah untuk merevisi KOSP agar sesuai dengan prinsip diferensiasi dan visi sekolah.
D. Mengembalikan dokumen KOSP tanpa komentar karena itu bukan tanggung jawab pengawas.
E. Melaporkan kepala sekolah kepada pengawas kabupaten/kota karena tidak kompeten dalam perencanaan kurikulum.
Jawaban: C. Membimbing tim kurikulum sekolah untuk merevisi KOSP agar sesuai dengan prinsip diferensiasi dan visi sekolah.
Pembahasan:
KOSP harus mencerminkan karakteristik sekolah. Tugas pengawas adalah membimbing kepala sekolah dan timnya agar KOSP disusun berdasarkan prinsip Kurikulum Merdeka, yang menekankan pada relevansi lokal, kebutuhan peserta didik, dan otonomi satuan pendidikan.
Soal Nomor 5
Dalam kunjungan supervisi akademik, Anda mendapati guru menggunakan metode ceramah sepanjang pelajaran tanpa melibatkan siswa dalam diskusi atau aktivitas lainnya. Saat dimintai penjelasan, guru merasa bahwa siswa tidak mampu berpikir kritis. Sebagai pengawas, respons yang paling tepat adalah…
A. Menyarankan kepala sekolah untuk mengganti guru tersebut.
B. Membiarkan metode guru karena ia merasa paling tahu kebutuhan kelas.
C. Memberikan pelatihan tentang pembelajaran aktif dan menyarankan guru mencoba pendekatan yang lebih partisipatif.
D. Mengambil alih kelas dan mengajar siswa agar lebih aktif.
E. Mengurangi jam pelajaran guru tersebut sebagai bentuk peringatan.
Jawaban: C. Memberikan pelatihan tentang pembelajaran aktif dan menyarankan guru mencoba pendekatan yang lebih partisipatif.
Pembahasan:
Supervisi akademik bukan sekadar menilai, melainkan membina. Guru perlu dibimbing untuk mengubah paradigma dari “mengajar” ke “mendorong pembelajaran aktif”. Memberikan pelatihan dan saran yang membangun merupakan tugas penting pengawas.
Soal Nomor 6
Seorang guru menyatakan bahwa ia mengalami kesulitan dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi karena jumlah siswa di kelas sangat besar dan kemampuan siswa beragam. Sebagai pengawas, pendekatan pendampingan yang paling tepat adalah…
A. Menyarankan guru mengajarkan materi yang sama untuk seluruh siswa agar lebih efisien.
B. Membimbing guru merancang strategi pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan minat dan kesiapan siswa secara bertahap.
C. Meminta guru memilih hanya siswa dengan kemampuan tinggi untuk difokuskan.
D. Mengurangi jam mengajar guru tersebut karena dianggap tidak mampu mengelola kelas.
E. Menyarankan agar kepala sekolah membuat kelas tambahan tanpa memikirkan rasio guru.
Jawaban: B. Membimbing guru merancang strategi pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan minat dan kesiapan siswa secara bertahap.
Pembahasan:
Differentiated Instruction adalah prinsip penting dalam Kurikulum Merdeka. Guru perlu dibina agar mampu menerapkan strategi berdiferensiasi meskipun dalam keterbatasan. Pengawas harus membantu melalui pelatihan, coaching, dan contoh praktik baik.
Soal Nomor 7
Dalam pengamatan kelas, pengawas menemukan guru menggunakan metode ceramah tanpa melibatkan siswa aktif. Apa strategi pembinaan yang paling tepat?
A. Mewajibkan guru mengikuti workshop pembelajaran aktif
B. Memberikan contoh model Project-Based Learning sesuai mata pelajaran
C. Menurunkan nilai PKG guru
D. Meminta kepala sekolah untuk mengganti guru tersebut
E. Menyarankan guru menghindari strategi baru untuk kenyamanan siswa
Kunci Jawaban: B. Memberikan contoh model Project-Based Learning sesuai mata pelajaran
Pembahasan:
Pengawas sebagai pembina harus memberikan contoh praktik baik, bukan hanya kritik. Project-Based Learning adalah salah satu strategi efektif yang menumbuhkan keterlibatan siswa. Memberikan contoh konkret membantu guru memahami dan mengimplementasikan pendekatan yang lebih partisipatif.
Soal Nomor 8
Dalam kegiatan supervisi manajerial, Anda menemukan bahwa laporan pengelolaan dana BOS oleh kepala sekolah tidak sinkron dengan program peningkatan mutu pendidikan. Program tidak berorientasi pada capaian hasil belajar siswa. Apa sikap profesional Anda sebagai pengawas sekolah?
A. Melaporkan temuan ke inspektorat agar dilakukan audit menyeluruh.
B. Menyarankan kepala sekolah membuat laporan fiktif agar terlihat sinkron.
C. Membimbing kepala sekolah agar menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) berdasarkan hasil evaluasi mutu pendidikan dan kebutuhan prioritas.
D. Mengambil alih pengelolaan dana BOS untuk sementara waktu.
E. Menyarankan agar dana dialihkan ke pembelian alat tulis karena lebih mudah digunakan.
Jawaban: C. Membimbing kepala sekolah agar menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) berdasarkan hasil evaluasi mutu pendidikan dan kebutuhan prioritas.
Pembahasan:
Supervisi manajerial bertujuan membantu kepala sekolah menyusun program dan anggaran berbasis data mutu. Bimbingan pengawas sangat penting agar dana BOS digunakan tepat sasaran untuk mendukung mutu pembelajaran.
Soal Nomor 9
Dalam observasi kelas, Anda menemukan bahwa guru mengabaikan peserta didik berkebutuhan khusus (ABK) dan tidak menyesuaikan strategi pembelajaran. Sebagai pengawas sekolah, langkah paling tepat yang harus dilakukan adalah…
A. Menegur guru di depan kelas karena tidak memperhatikan ABK.
B. Menganjurkan guru agar memindahkan ABK ke sekolah luar biasa (SLB).
C. Mengurangi nilai guru dalam penilaian kinerja karena tidak menjalankan pembelajaran diferensiatif.
D. Menyarankan agar ABK diberikan tugas tambahan sebagai bentuk perhatian.
E.Membimbing guru dalam merancang strategi pembelajaran yang inklusif dan menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik.
Jawaban: E. Membimbing guru dalam merancang strategi pembelajaran yang inklusif dan menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik.
Pembahasan:
Pendidikan inklusif adalah hak dasar bagi setiap anak. Pengawas harus memastikan bahwa guru menerapkan strategi yang mengakomodasi kebutuhan semua peserta didik, termasuk ABK. Pendekatan yang mendukung dan membimbing adalah kunci dalam membangun kompetensi guru.
Soal Nomor 10
Anda diminta memberikan rekomendasi kepada kepala sekolah terkait pengembangan komunitas belajar guru di sekolah. Apa aspek paling krusial yang harus Anda tekankan agar komunitas belajar benar-benar berdampak terhadap kualitas pembelajaran?
A. Penjadwalan kegiatan komunitas belajar pada hari libur sekolah.
B. Fokus kegiatan komunitas belajar pada permasalahan pembelajaran nyata yang dihadapi guru di kelas.
C. Penyusunan dokumen laporan kegiatan yang lengkap dan sistematis.
D. Pemilihan koordinator komunitas belajar berdasarkan senioritas.
E. Penugasan wajib kepada semua guru untuk membuat makalah ilmiah setiap pertemuan.
Jawaban: B. Fokus kegiatan komunitas belajar pada permasalahan pembelajaran nyata yang dihadapi guru di kelas.
Pembahasan:
Komunitas belajar akan berdampak jika membahas tantangan riil yang dihadapi guru. Pengawas perlu mendorong kegiatan berbasis kebutuhan pembelajaran, bukan sekadar formalitas administratif atau aktivitas ilmiah yang tidak kontekstual.
Soal Nomor 11
Seorang kepala sekolah merasa bahwa evaluasi kinerja yang dilakukan pengawas bersifat menghakimi dan tidak memberdayakan. Bagaimana sebaiknya Anda menanggapi keluhan tersebut?
A. Melibatkan kepala sekolah dalam proses refleksi kinerja dan menyusun bersama rencana tindak lanjut yang bersifat kolaboratif.
B. Menjelaskan bahwa evaluasi adalah mandat peraturan dan wajib dilakukan.
C. Menghindari evaluasi langsung agar tidak menimbulkan ketegangan.
D. Memberikan salinan pedoman PKKS sebagai bentuk pembenaran.
E. Mengusulkan kepala sekolah tersebut dimutasi karena tidak siap menerima penilaian.
Jawaban: A. Melibatkan kepala sekolah dalam proses refleksi kinerja dan menyusun bersama rencana tindak lanjut yang bersifat kolaboratif.
Pembahasan:
Evaluasi kinerja kepala sekolah harus dilakukan dengan pendekatan kolaboratif dan memberdayakan. Bila kepala sekolah merasa tidak nyaman, pengawas harus membuka ruang dialog dan membangun rasa saling percaya agar proses evaluasi menjadi reflektif, bukan represif.
Soal Nomor 12
Seorang guru menunjukkan RPP yang tidak memuat indikator literasi dan numerasi secara eksplisit. Namun dalam praktik pembelajaran, guru telah mengintegrasikan penguatan kemampuan membaca dan berhitung. Apa pendekatan terbaik Anda sebagai pengawas akademik?
A. Meminta guru untuk menyusun ulang RPP agar terlihat lebih formal.
B. Menilai kinerja guru rendah karena tidak sesuai dengan standar dokumen.
C. Mengabaikan fakta karena praktik pembelajaran sudah baik
D. Mengapresiasi praktik baik guru dan membimbingnya menyelaraskan dokumen dengan pelaksanaan pembelajaran.
E. Menyuruh guru menyalin RPP dari guru lain yang lebih lengkap.
Jawaban: D. Mengapresiasi praktik baik guru dan membimbingnya menyelaraskan dokumen dengan pelaksanaan pembelajaran.
Pembahasan:
Dokumen dan praktik pembelajaran harus selaras. Jika guru telah melakukan praktik yang baik, tugas pengawas adalah memperkuat kualitas perencanaan agar dapat dipertanggungjawabkan dan menjadi model bagi guru lain.
Soal Nomor 13
Dalam melakukan supervisi manajerial, Anda ingin menilai efektivitas pengelolaan sarana dan prasarana di sekolah. Indikator utama yang paling tepat untuk dijadikan dasar penilaian adalah….
A. Banyaknya fasilitas mewah yang dimiliki sekolah.
B. Pemanfaatan sarana dan prasarana secara optimal untuk mendukung proses pembelajaran.
C. Jumlah dana pembangunan yang diterima sekolah.
D. Tersedianya gudang penyimpanan yang memadai.
E. Jumlah CCTV dan AC di setiap ruangan.
Jawaban: B. Pemanfaatan sarana dan prasarana secara optimal untuk mendukung proses pembelajaran.
Pembahasan:
Efektivitas pengelolaan sarpras dinilai bukan dari kuantitas atau kemewahan, melainkan pada bagaimana fasilitas tersebut digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Supervisi harus fokus pada kebermanfaatan dan efisiensi pemanfaatan.
Soal Nomor 14
Dalam kegiatan tindak lanjut supervisi akademik, pengawas sebaiknya menyusun rekomendasi yang…
A. Spesifik, terukur, dan disesuaikan dengan hasil observasi dan analisis kelas.
B. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku saja.
C. Bersifat umum agar bisa diterapkan di semua kelas.
D. Berisi peringatan terhadap kesalahan guru.
E. Menyalahkan kepala sekolah karena tidak mengawasi guru dengan baik.
Jawaban: A. Spesifik, terukur, dan disesuaikan dengan hasil observasi dan analisis kelas.
Pembahasan:
Rekomendasi yang baik adalah yang spesifik, realistis, dan sesuai dengan data observasi. Tujuannya adalah untuk perbaikan yang terarah dan bisa diukur efektivitasnya. Ini bagian dari siklus pembinaan profesional guru.
Soal Nomor 15
Saat mengamati rapat dewan guru, Anda melihat kepala sekolah mendominasi diskusi tanpa membuka ruang partisipasi. Sebagai pengawas, rekomendasi paling tepat adalah…
A. Menyarankan kepala sekolah mempertahankan gaya kepemimpinan karena dianggap tegas.
B. Menyarankan guru untuk menerima keputusan kepala sekolah secara mutlak.
C. Menyampaikan kepada dinas agar kepala sekolah diberikan pelatihan retorika.
D. Menyampaikan kritik langsung saat rapat berlangsung.
E. Membimbing kepala sekolah untuk mengembangkan gaya kepemimpinan partisipatif agar meningkatkan keterlibatan guru.
Jawaban: E. Membimbing kepala sekolah untuk mengembangkan gaya kepemimpinan partisipatif agar meningkatkan keterlibatan guru.
Pembahasan:
Kepemimpinan partisipatif mendorong budaya sekolah yang sehat dan kolaboratif. Pengawas perlu membina kepala sekolah agar memahami pentingnya melibatkan guru dalam pengambilan keputusan.
Soal Nomor 16
Anda sedang melakukan evaluasi terhadap Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) di sebuah sekolah. Anda menemukan bahwa KOSP tersebut disusun hanya menyalin dari sekolah lain tanpa penyesuaian terhadap karakteristik peserta didik dan lingkungan. Apa pendekatan terbaik sebagai pengawas sekolah?
A. Menerima KOSP tersebut selama memenuhi struktur minimal yang ditetapkan.
B. Membimbing kepala sekolah dan tim kurikulum untuk menyusun KOSP berdasarkan analisis konteks sekolah yang riil dan data satuan pendidikan.
C. Memberikan teguran tertulis kepada kepala sekolah karena dianggap melanggar aturan.
D. Menyarankan agar KOSP dihapus saja karena tidak berdampak langsung pada pembelajaran.
E. Meminta guru-guru menyesuaikan pelaksanaan dengan KOSP sekolah lain yang lebih baik.
Jawaban: B. Membimbing kepala sekolah dan tim kurikulum untuk menyusun KOSP berdasarkan analisis konteks sekolah yang riil dan data satuan pendidikan.
Pembahasan:
KOSP harus mencerminkan kebutuhan dan karakteristik unik sekolah. Pengawas harus berperan membimbing agar KOSP disusun berbasis data riil satuan pendidikan, bukan meniru. Ini mendukung penerapan kurikulum yang relevan dan kontekstual.
Soal Nomor 17
Dalam kegiatan pembelajaran, Anda mengamati seorang guru yang menerapkan Problem-Based Learning (PBL) namun siswa terlihat kebingungan dan kurang aktif. Apa yang sebaiknya Anda lakukan dalam tindak lanjut supervisi akademik?
A. Menyarankan guru mengganti metode PBL dengan ceramah agar lebih mudah.
B. Membiarkan guru bereksperimen karena supervisi tidak boleh mengganggu inovasi.
C. Menyimpulkan bahwa guru tidak siap menerapkan pembelajaran inovatif.
D. Mendiskusikan hasil observasi bersama guru, lalu membimbingnya menguatkan perencanaan dan scaffolding dalam PBL.
E. Memberikan sanksi karena penggunaan model pembelajaran yang tidak sesuai kondisi siswa.
Jawaban: D. Mendiskusikan hasil observasi bersama guru, lalu membimbingnya menguatkan perencanaan dan scaffolding dalam PBL.
Pembahasan:
Supervisi akademik bukan untuk menilai benar salah, tetapi untuk membimbing guru menyempurnakan praktiknya. Dalam kasus ini, dukungan pengawas terhadap proses perencanaan dan dukungan belajar sangat penting untuk efektivitas PBL.
Soal Nomor 18
Pengawas sekolah diminta menyusun laporan supervisi yang mencakup evaluasi pembelajaran dan manajemen sekolah. Agar laporan tersebut efektif dan dapat ditindaklanjuti, pengawas harus….
A. Menyusun laporan dalam bentuk narasi panjang tanpa struktur
B. Mengisi format laporan sebagaimana mestinya tanpa perlu analisis.
C. Menyusun laporan berbasis temuan lapangan, disertai analisis dan rekomendasi yang konkret serta operasional.
D. Menuliskan semua kekurangan sekolah agar menjadi perhatian dinas.
E. Menyerahkan laporan ke kepala sekolah agar diperbaiki sendiri.
Jawaban: C
Pembahasan:
Laporan supervisi harus menjadi alat pembinaan dan peningkatan mutu. Karena itu, laporan harus menyajikan data, analisis yang akurat, dan rekomendasi yang operasional agar menjadi dasar perbaikan nyata di sekolah.
Soal Nomor 19
Dalam rapat bersama guru, Anda ingin menyampaikan masukan hasil supervisi akademik tanpa menimbulkan resistensi. Teknik komunikasi yang paling tepat Anda gunakan adalah….
A. Memberikan kritik langsung di depan seluruh guru agar menjadi pelajaran.
B. Menggunakan pendekatan asertif, empatik, dan berbasis data agar guru merasa dihargai.
C. Menyampaikan masukan melalui surat agar tidak terjadi konfrontasi langsung.
D. Menunjuk guru yang paling lemah untuk dijadikan contoh kasus.
E. Menghindari diskusi karena bisa memunculkan konflik terbuka.
Jawaban: B
Pembahasan:
Komunikasi pengawas harus profesional, empatik, dan berbasis data. Guru akan lebih terbuka terhadap masukan bila pendekatannya mendukung dan membangun. Ini menunjukkan keterampilan komunikasi interpersonal yang efektif.
Soal Nomor 20
Dalam implementasi supervisi berbasis digital (e-supervisi), kendala utama yang dihadapi beberapa sekolah adalah keterbatasan akses dan literasi teknologi. Apa langkah strategis yang harus dilakukan pengawas sekolah?
A. Menghentikan pelaksanaan e-supervisi dan kembali ke format manual.
B. Meminta guru dan kepala sekolah membeli perangkat sendiri.
C. Memberikan pelatihan dan pendampingan penggunaan teknologi secara bertahap sesuai dengan kondisi sekolah.
D. Menilai rendah kinerja sekolah karena belum berbasis digital.
E. Menyerahkan sepenuhnya urusan teknologi kepada operator sekolah.
Jawaban: C
Pembahasan
Transformasi digital harus dilakukan secara adaptif dan bertahap. Pengawas perlu berperan sebagai fasilitator perubahan dengan memberikan pelatihan, pendampingan, dan pendekatan sesuai konteks sekolah. Tujuannya adalah peningkatan mutu melalui teknologi, bukan sekadar formalitas digitalisasi.
Dapatkan Soal Lengkap Uji Kompetensi Pengawas Sekolah Ahli Pertama

Dapatkan kumpulan soal lengkap dan pembahasan terbaru untuk persiapan Uji Kompetensi Pengawas Sekolah Ahli Pertama hanya di fungsional.id. Materi disusun berdasarkan kisi-kisi resmi dan dirancang untuk mengasah kemampuan supervisi, manajerial, serta kepemimpinan pendidikan secara mendalam. Kunjungi sekarang untuk akses penuh.