100 Soal Uji Kompetensi Sertifikasi Tenaga Kebidanan + Pembahasan

Uji kompetensi tenaga kebidanan merupakan tahapan penting untuk memastikan bidan memiliki kemampuan klinis, pengetahuan ilmiah, serta sikap profesional sesuai standar nasional dan etika pelayanan kesehatan. Sertifikasi ini menjadi bukti bahwa seorang bidan mampu memberikan pelayanan yang aman, bermutu, dan berorientasi pada keselamatan ibu serta bayi.

Melalui uji kompetensi ini, peserta tidak hanya diuji pada aspek teori, tetapi juga penerapan praktik kebidanan di lapangan. Materinya mencakup seluruh siklus kehidupan reproduksi perempuan, mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, hingga perawatan bayi baru lahir. Artikel ini menghadirkan kumpulan contoh soal dan pembahasan mendalam untuk membantu Anda berlatih dan memahami pola soal uji sertifikasi tenaga kebidanan secara komprehensif.

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Sertifikasi Tenaga Kebidanan

Uji kompetensi kebidanan menilai kemampuan bidan secara menyeluruh, baik dalam aspek pengetahuan ilmiah, keterampilan klinis, maupun profesionalisme dalam praktik. Kisi-kisi berikut disusun berdasarkan standar kompetensi nasional dan pedoman sertifikasi tenaga kesehatan, sehingga dapat menjadi acuan utama dalam persiapan ujian sertifikasi bagi para bidan.

  1. Etika, Legal & Keselamatan Pasien
    Penerapan kode etik profesi kebidanan, regulasi praktik (izin, STR, SIP), hak pasien, kerahasiaan, informed consent, serta prinsip keselamatan pasien dalam setiap tindakan kebidanan.
  2. Komunikasi, Informasi, Edukasi & Konseling
    Kemampuan berkomunikasi terapeutik, memberikan edukasi dan konseling kesehatan yang efektif bagi ibu, bayi, serta keluarga, termasuk penggunaan media komunikasi yang sesuai.
  3. Profesionalisme dan Pengembangan Diri
    Mencakup sikap profesional, tanggung jawab praktik, kolaborasi lintas profesi, pengembangan diri berkelanjutan (CPD), dan penerapan praktik berbasis bukti.
  4. Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
    Pemahaman tentang anatomi-fisiologi reproduksi, perkembangan janin, epidemiologi kebidanan, riset, interpretasi hasil pemeriksaan, dan penerapan ilmu dalam pengambilan keputusan klinis.
  5. Keterampilan Klinis dalam Praktik Kebidanan
    Kemampuan teknis dalam memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, nifas, neonatus, bayi-balita, hingga perempuan usia reproduksi. Meliputi pengkajian, diagnosis, rencana asuhan, pelaksanaan, evaluasi, dan rujukan.
  6. Promosi Kesehatan, Pencegahan & Keluarga Berencana
    Upaya promotif dan preventif meliputi edukasi reproduksi, KB, deteksi dini kanker serviks/payudara, imunisasi, gizi ibu-anak, serta pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan reproduksi.
  7. Manajemen Asuhan Kebidanan dan Kepemimpinan
    Pengelolaan asuhan kebidanan dari ANC, persalinan, nifas, hingga neonatus; mencakup dokumentasi, rujukan, manajemen mutu, manajemen risiko, dan kepemimpinan tim pelayanan kebidanan.
  8. Kebidanan Komunitas dan Keluarga
    Peran bidan dalam komunitas dan keluarga: pendampingan ibu-anak, identifikasi risiko keluarga, pelaksanaan program GERMAS, BKKBN, dan pemberdayaan masyarakat.
  9. Asuhan Kehamilan (Antenatal Care – ANC)
    Pelaksanaan ANC komprehensif: pemeriksaan rutin K1–K4, deteksi komplikasi, edukasi gizi dan persiapan persalinan, serta rujukan kasus berisiko tinggi.
  10. Asuhan Persalinan Normal dan Kegawatdaruratan Obstetri
    Tatalaksana persalinan normal tahap I–IV, AMTSL, penanganan kegawatdaruratan (perdarahan, eklampsia, distosia), serta rujukan cepat dan tepat.
  11. Asuhan Nifas dan Bayi Baru Lahir
    Pemantauan ibu dan bayi, penanganan komplikasi nifas, IMD, ASI eksklusif, perawatan tali pusat, pencegahan hipotermia, serta edukasi perawatan rumah.
  12. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah
    Pemantauan tumbuh kembang, stimulasi dini, imunisasi dasar, penanganan penyakit ringan anak, dan penerapan pendekatan IMCI.
  13. Kesehatan Reproduksi Perempuan dan Pelayanan KB
    Konseling dan layanan KB (IUD, implan, hormonal), deteksi kanker serviks/payudara, edukasi kesehatan reproduksi, serta penanganan efek samping kontrasepsi.
  14. Penyakit Infeksi & Non-Infeksi pada Perempuan
    Deteksi dini, penanganan awal, dan rujukan kasus infeksi (IMS, HIV, ISK) maupun non-infeksi (anemia, hipertensi, diabetes gestasional) yang berkaitan dengan kebidanan.
  15. Dokumentasi, Rekam Medis dan Pelaporan
    Kemampuan menyusun catatan SOAP, laporan asuhan, serta pelaporan elektronik (e-STR, SILKIA) dengan akurasi dan tanggung jawab penuh untuk peningkatan mutu pelayanan.

Contoh Soal Uji Kompetensi Sertifikasi Tenaga Kebidanan

Bagian ini berisi contoh soal yang dirancang menyerupai pola uji kompetensi nasional untuk tenaga kebidanan. Soal tidak hanya menguji hafalan teori, tetapi juga kemampuan analisis kasus, pengambilan keputusan klinis, dan penerapan etika profesi dalam situasi nyata. Setiap soal disertai pembahasan untuk membantu Anda memahami logika di balik jawaban yang benar.

Soal 1

Seorang ibu hamil usia kehamilan 34 minggu datang ke puskesmas dengan keluhan sakit kepala, pandangan kabur, dan bengkak pada kaki. Tekanan darahnya 150/100 mmHg, urin positif protein 2+. Sebagai bidan, langkah awal yang paling tepat untuk dilakukan adalah…

A. Memberikan obat antihipertensi dan mengirim pasien pulang dengan jadwal kontrol.
B. Menasihati ibu untuk mengurangi konsumsi garam dan memperbanyak istirahat.
C. Melakukan tindakan awal pencegahan kejang dan merujuk segera ke fasilitas rujukan.
D. Meminta ibu datang kembali dalam 3 hari untuk pemeriksaan ulang tekanan darah.
E. Memberikan edukasi tentang tanda bahaya kehamilan tanpa intervensi klinis.

Jawaban: C
Pembahasan:
Kasus menunjukkan tanda preeklampsia berat. Bidan harus segera memberikan tindakan pencegahan kejang (magnesium sulfat jika tersedia) dan melakukan rujukan segera ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

Soal 2

Ibu postpartum hari ke-3 mengeluh demam 38,5°C dan nyeri perut bawah. Hasil pemeriksaan menunjukkan uterus masih besar, terasa nyeri, dan terdapat lochia berbau. Tindakan bidan yang paling tepat adalah…

A. Memberikan antibiotik oral dan menyarankan istirahat di rumah.
B. Melakukan kompres hangat pada abdomen untuk mengurangi nyeri.
C. Melakukan rujukan segera karena dicurigai infeksi puerperium.
D. Menyarankan ibu memperbanyak minum dan mengganti pembalut lebih sering.
E. Memberikan analgesik dan memantau suhu tubuh.

Jawaban: C
Pembahasan:
Gejala mengarah pada endometritis (infeksi nifas). Penanganan memerlukan terapi antibiotik parenteral di fasilitas rujukan, bukan tatalaksana mandiri di puskesmas.

Soal 3

Seorang bayi baru lahir usia 10 jam mengalami kesulitan bernapas, pernapasan cepat, retraksi dinding dada, dan napas cuping hidung. Bidan segera melakukan pemeriksaan fisik lengkap. Langkah prioritas yang harus dilakukan setelah memastikan jalan napas terbuka adalah…

A. Memberikan oksigen 100% melalui sungkup dan melakukan rujukan segera.
B. Menyusui bayi agar pernapasan menjadi stabil.
C. Memberikan antibiotik profilaksis dan memantau suhu tubuh.
D. Melakukan penghangatan tubuh bayi tanpa intervensi lain.
E. Memberikan vitamin K1 dan imunisasi HB-0 sebelum dirujuk.

Jawaban: A
Pembahasan:
Tanda-tanda menunjukkan gangguan pernapasan neonatal. Prioritas utama adalah stabilisasi dengan oksigen dan menjaga jalan napas sebelum rujukan ke fasilitas NICU.

Soal 4

Seorang ibu usia 27 tahun datang dengan keluhan perdarahan 2 jam setelah melahirkan normal. Bidan menemukan uterus lembek dan perdarahan aktif. Tindakan awal yang paling tepat adalah…

A. Melakukan kompres dingin pada abdomen bawah untuk menghentikan perdarahan.
B. Memberikan cairan intravena dan memanggil bantuan tenaga medis.
C. Melakukan masase uterus dan memberikan oksitosin sesuai protokol.
D. Memberikan edukasi tentang tanda bahaya nifas.
E. Melakukan rujukan setelah observasi selama 30 menit.

Jawaban: C
Pembahasan:
Perdarahan postpartum paling sering disebabkan oleh atonia uteri. Masase uterus dan pemberian uterotonika (oksitosin) merupakan tindakan penyelamatan jiwa tahap awal.

Soal 5

Seorang ibu nifas hari ke-5 datang untuk kontrol. Ia mengeluh bayinya sulit menyusu dan payudaranya terasa nyeri, kemerahan, serta hangat saat disentuh. Tindakan kebidanan yang paling tepat adalah…

A. Menyarankan ibu menghentikan menyusui sementara.
B. Memberikan kompres dingin dan menganjurkan pemompaan ASI secara rutin.
C. Memberikan antibiotik oral tanpa pemeriksaan lanjutan.
D. Menyarankan penggunaan korset agar payudara terasa lebih nyaman.
E. Memijat payudara dengan minyak agar saluran ASI terbuka.

Jawaban: B
Pembahasan:
Gejala menunjukkan mastitis laktasi. ASI tidak perlu dihentikan; pengosongan payudara, kompres dingin, dan edukasi teknik menyusui yang benar adalah tatalaksana awal yang efektif.

Soal 6

Seorang ibu hamil G2P1 usia kehamilan 30 minggu datang dengan keluhan sering kram perut bagian bawah dan keluar lendir bercampur darah. Hasil pemeriksaan menunjukkan pembukaan serviks 2 cm dan kontraksi teratur setiap 10 menit. Tindakan awal bidan yang paling tepat adalah…

A. Memberikan magnesium sulfat untuk mencegah kejang dan memantau tekanan darah.
B. Memberikan istirahat total, cairan oral, dan melakukan rujukan segera ke fasilitas rujukan.
C. Memberikan antibiotik profilaksis dan observasi selama 6 jam di puskesmas.
D. Melakukan periksa dalam ulang setelah 1 jam untuk memastikan kemajuan persalinan.
E. Memberikan edukasi tanda bahaya kehamilan dan menjadwalkan kontrol ulang.

Jawaban: B
Pembahasan:
Kondisi menunjukkan tanda-tanda persalinan preterm (prematur). Tindakan awal adalah stabilisasi, istirahat total, hidrasi, dan rujukan ke rumah sakit untuk penanganan tokolitik dan observasi intensif.

Soal 7

Bayi usia 2 hari dibawa ke bidan karena tidak mau menyusu, suhu tubuh 35°C, dan tampak lemah. Ibu mengatakan bayi tidur terus dan jarang menangis. Tindakan awal yang harus dilakukan oleh bidan adalah…

A. Memberikan ASI melalui sendok dan menyarankan observasi di rumah.
B. Melakukan penghangatan segera dengan metode kanguru dan merujuk bayi ke fasilitas rujukan.
C. Memberikan cairan tambahan oral untuk mencegah dehidrasi.
D. Memberikan vitamin K1 dan imunisasi HB-0 sebelum dilakukan tindakan lain.
E. Memantau suhu tubuh selama 2 jam sebelum memutuskan tindakan.

Jawaban: B
Pembahasan:
Hipotermia pada bayi baru lahir merupakan kondisi gawat darurat. Penanganan awal adalah rewarming (penghangatan aktif atau metode kanguru) sambil menyiapkan rujukan ke rumah sakit.

Soal 8

Seorang ibu hamil usia 37 minggu datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah dan pengeluaran cairan dari vagina sejak 6 jam lalu. Cairan jernih dan terus menetes. Tidak ada kontraksi. Pemeriksaan menunjukkan DJJ 140x/menit, pembukaan serviks 1 cm. Tindakan bidan yang paling tepat adalah…

A. Melakukan observasi selama 12 jam sambil menunggu kontraksi spontan.
B. Memberikan cairan oral dan menganjurkan ibu istirahat total di rumah.
C. Melakukan rujukan segera karena ketuban pecah dini tanpa tanda persalinan aktif.
D. Memberikan antibiotik profilaksis dan memantau suhu tubuh.
E. Memberikan edukasi tanda-tanda infeksi dan menjadwalkan pemeriksaan ulang.

Jawaban: C
Pembahasan:
Ketuban pecah dini (KPD) pada kehamilan cukup bulan berisiko menyebabkan infeksi korioamnionitis. Harus segera dirujuk untuk penatalaksanaan lebih lanjut di rumah sakit.

Soal 9

Seorang ibu usia 25 tahun, postpartum hari ke-7, datang dengan keluhan payudara bengkak dan demam ringan. ASI keluar sedikit, dan ibu mengaku jarang menyusui karena nyeri. Pemeriksaan menunjukkan kulit payudara kemerahan dan tegang. Langkah awal yang paling tepat adalah…

A. Memberikan kompres hangat dan menyarankan ibu tetap menyusui bayi sesering mungkin.
B. Memberikan antibiotik dan menyarankan istirahat penuh di rumah.
C. Melakukan masase kuat agar sumbatan ASI cepat keluar.
D. Menghentikan menyusui sementara hingga nyeri berkurang.
E. Mengajarkan ibu memompa ASI dan membuangnya agar tidak infeksi.

Jawaban: A
Pembahasan:
Gejala menunjukkan stasis ASI (milk engorgement), bukan infeksi berat. Penanganan terbaik adalah pengosongan payudara dengan menyusui sering, dikombinasikan dengan kompres hangat.

Soal 10

Ibu usia 28 tahun datang untuk pemeriksaan 1 minggu setelah persalinan. Ia mengeluh perdarahan masih banyak dan merasa lemah. Tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 100x/menit, dan uterus teraba lembek. Sebagai bidan, tindakan yang paling tepat adalah…

A. Melakukan masase uterus, memberikan uterotonika, dan merujuk ke rumah sakit. ✅
B. Melakukan observasi 1 jam dan memastikan ibu banyak istirahat.
C. Memberikan edukasi bahwa perdarahan nifas adalah hal normal.
D. Memberikan obat zat besi dan memantau tekanan darah setiap 2 jam.
E. Meminta ibu menunda menyusui agar tidak memperberat kontraksi.

Jawaban: A
Pembahasan:
Kondisi ini menunjukkan atonia uteri pasca persalinan. Penanganan segera adalah masase uterus dan pemberian uterotonika. Jika tidak ada perbaikan, lakukan rujukan gawat darurat untuk mencegah syok hipovolemik.

Soal 11

Seorang ibu hamil usia kehamilan 36 minggu datang dengan keluhan sakit kepala hebat, pandangan kabur, dan nyeri ulu hati. Tekanan darah 160/110 mmHg, refleks meningkat, dan terdapat edema pada tungkai. Tindakan paling tepat yang dilakukan bidan sebelum merujuk adalah…

A. Memberikan magnesium sulfat dosis awal untuk mencegah kejang.
B. Menyarankan ibu memperbanyak minum air putih untuk menurunkan tekanan darah.
C. Memberikan obat antihipertensi oral dan meminta kontrol 3 hari lagi.
D. Menganjurkan istirahat total dan mengatur pola makan rendah garam.
E. Memberikan kompres dingin di kepala untuk mengurangi nyeri.

Jawaban: A
Pembahasan:
Kasus menunjukkan preeklampsia berat dengan risiko eklampsia. Pemberian magnesium sulfat merupakan tindakan awal yang tepat untuk mencegah kejang sebelum dirujuk ke rumah sakit.

Soal 12

Bayi berusia 3 hari tampak menguning hingga ke perut. Ibu mengatakan bayi tampak mengantuk dan menyusu lemah. Pemeriksaan menunjukkan bilirubin tinggi dan berat badan menurun lebih dari 10%. Tindakan prioritas bidan adalah…

A. Menyarankan ibu menjemur bayi di bawah sinar matahari selama 15 menit setiap pagi.
B. Menyusui bayi lebih sering untuk meningkatkan ekskresi bilirubin.
C. Melakukan rujukan segera untuk terapi fototerapi dan observasi klinis.
D. Memberikan vitamin C dan memastikan bayi tetap hangat.
E. Memberikan air putih tambahan untuk membantu metabolisme bilirubin.

Jawaban: C
Pembahasan:
Gejala menunjukkan ikterus patologis, bukan fisiologis. Penanganan utama adalah fototerapi di rumah sakit agar kadar bilirubin tidak mencapai tingkat toksik yang membahayakan otak.

Soal 13

Ibu nifas hari ke-10 datang ke bidan dengan keluhan keluar darah berwarna merah cerah dalam jumlah banyak setelah sebelumnya berkurang. Tidak ada nyeri perut hebat, tetapi ibu tampak lemas. Tindakan pertama yang dilakukan bidan adalah…

A. Melakukan observasi selama 2 jam sambil memberikan cairan oral.
B. Melakukan masase uterus dan memberikan uterotonika jika diperlukan.
C. Memberikan antibiotik oral untuk mencegah infeksi.
D. Melakukan rujukan hanya jika perdarahan berlangsung lebih dari 24 jam.
E. Menyarankan ibu tetap istirahat karena kondisi masih normal.

Jawaban: B
Pembahasan:
Kemungkinan besar terjadi subinvolusi uteri. Tindakan awal adalah memastikan kontraksi uterus adekuat dengan masase dan pemberian uterotonika, lalu evaluasi hasilnya.

Soal 14

Seorang ibu hamil usia 39 minggu mengalami pecah ketuban selama 18 jam dan suhu tubuh meningkat menjadi 38,5°C. DJJ 170x/menit. Tindakan bidan yang paling tepat adalah…

A. Melakukan observasi ketat karena ketuban sudah pecah lama.
B. Memberikan cairan oral dan menunggu kontraksi spontan.
C. Memberikan antibiotik dan merujuk segera ke rumah sakit.
D. Memberikan antipiretik dan menyarankan ibu istirahat.
E. Melakukan induksi persalinan di fasilitas bidan.

Jawaban: C
Pembahasan:
Ketuban pecah lama lebih dari 18 jam dengan demam dan DJJ cepat menunjukkan infeksi intrauterin (korioamnionitis). Tindakan utama adalah pemberian antibiotik awal dan rujukan segera.

Soal 15

Bayi baru lahir tampak biru di seluruh tubuh, tidak menangis, dan tidak bernapas spontan. Setelah pengeringan dan stimulasi tak ada respons. Tindakan selanjutnya oleh bidan adalah…

A. Memberikan ventilasi tekanan positif (BHD/CPR) dengan balon dan sungkup.
B. Melakukan kompres hangat di dada bayi dan menunggu napas spontan.
C. Memanggil keluarga untuk berdoa sambil memantau kondisi.
D. Melakukan pijat refleksi kaki untuk menstimulasi napas.
E. Meneteskan ASI ke mulut bayi agar menelan dan bernapas.

Jawaban: A
Pembahasan:
Ini adalah kondisi asfiksia berat. Bidan wajib segera melakukan ventilasi buatan (resusitasi neonatal) menggunakan balon dan sungkup untuk menyelamatkan bayi.

Soal 16

Ibu hamil 24 minggu datang dengan keluhan keluar darah dari vagina tanpa nyeri. Pemeriksaan menunjukkan posisi janin normal, DJJ positif, dan serviks tertutup. Tindakan paling tepat adalah…

A. Melakukan observasi dan rujukan karena curiga plasenta previa.
B. Menyarankan ibu istirahat total dan memberikan zat besi.
C. Melakukan periksa dalam untuk memastikan asal perdarahan.
D. Memberikan antibiotik oral untuk mencegah infeksi.
E. Memantau tekanan darah dan menunggu perdarahan berhenti sendiri.

Jawaban: A
Pembahasan:
Perdarahan tanpa nyeri pada trimester kedua atau ketiga dengan serviks tertutup menandakan kemungkinan plasenta previa. Periksa dalam dilarang dilakukan; segera rujuk.

Soal 17

Ibu hamil usia 28 minggu datang dengan keluhan penurunan gerakan janin selama 1 hari. Pemeriksaan DJJ menunjukkan 100x/menit. Langkah paling tepat oleh bidan adalah…

A. Memberikan oksigen nasal 4 L/menit dan melakukan rujukan segera.
B. Menganjurkan ibu makan makanan bergizi dan istirahat.
C. Melakukan stimulasi janin dengan tepukan ringan di perut.
D. Memberikan cairan oral untuk meningkatkan sirkulasi darah.
E. Menjadwalkan kontrol ulang dalam 2 hari.

Jawaban: A
Pembahasan:
DJJ <110 menunjukkan bradikardi janin yang menandakan fetal distress. Tindakan darurat adalah pemberian oksigen dan rujukan segera ke rumah sakit.

Soal 18

Ibu postpartum hari ke-2 mengeluh nyeri saat buang air kecil dan anyang-anyangan. Pemeriksaan menunjukkan nyeri tekan di suprapubik dan urin keruh. Tindakan bidan yang paling tepat adalah…

A. Memberikan antibiotik oral dan edukasi minum air putih yang cukup.
B. Menyarankan ibu mengurangi frekuensi buang air kecil agar tidak nyeri.
C. Memberikan analgesik dan meminta kontrol ulang 3 hari kemudian.
D. Melakukan kateterisasi untuk memastikan volume urin tersisa.
E. Menyarankan mandi air hangat untuk mengurangi nyeri.

Jawaban: A
Pembahasan:
Gejala menunjukkan infeksi saluran kemih postpartum. Tatalaksana awal adalah pemberian antibiotik oral, edukasi kebersihan, dan hidrasi adekuat.

Soal 19

Seorang bayi usia 5 hari mengalami kesulitan menyusu, kejang halus di wajah, dan tangisan lemah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar kalsium rendah. Tindakan yang paling tepat oleh bidan adalah…

A. Memberikan susu formula tinggi kalsium dan observasi di rumah.
B. Memberikan kalsium glukonat oral dan menyarankan ibu tetap menyusui.
C. Melakukan rujukan segera untuk penanganan hipokalsemia neonatal.
D. Melakukan pemijatan bayi untuk menenangkan otot yang kejang.
E. Menyarankan ibu menjemur bayi agar produksi vitamin D meningkat.

Jawaban: C
Pembahasan:
Hipokalsemia neonatal adalah kondisi serius yang memerlukan terapi intravena di rumah sakit. Rujukan segera sangat penting untuk mencegah komplikasi berat.

Soal 20

Ibu nifas hari ke-6 datang dengan keluhan tidak keluar ASI sama sekali sejak melahirkan. Ia tampak murung, sering menangis, dan mengatakan tidak sanggup merawat bayinya. Sikap bidan yang paling tepat adalah…

A. Memberikan motivasi dan dukungan emosional serta merujuk ke konselor laktasi.
B. Memberikan obat pelancar ASI dan menyarankan tidur cukup.
C. Menyarankan ibu untuk menyerahkan bayi sementara pada keluarga.
D. Memberikan vitamin B kompleks untuk meningkatkan nafsu makan.
E. Menyimpulkan ibu mengalami depresi postpartum dan merujuk ke psikiater tanpa intervensi awal.

Jawaban: A
Pembahasan:
Gejala menunjukkan depresi postpartum ringan dengan gangguan laktasi. Pendekatan awal berupa empati, dukungan emosional, konseling laktasi, dan observasi lanjutan sangat penting.

Tingkatkan Kesiapanmu Hadapi Uji Kompetensi Tenaga Kebidanan di Fungsional.id

Jangan berhenti di latihan ini sajadi Fungsional.id, kamu bisa mengakses ratusan contoh soal Uji Kompetensi Kebidanan lengkap dengan pembahasan mendalam, analisis kesalahan, serta simulasi CBT seperti ujian sebenarnya. Dapatkan pengalaman belajar interaktif yang membantu kamu memahami pola soal, mengasah ketelitian, dan meningkatkan peluang lulus sertifikasi profesi dengan nilai maksimal.

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Picture of Tim Asn

Tim Asn

Tim ASN adalah kelompok profesional yang terbiasa menyusun soal. Kami terdiri dari ahli berbagai bidang, berkomitmen menciptakan soal berkualitas tinggi yang relevan dengan kompetensi jabatan.

Dapatkan Akses Sistem CBT dengan ratusan paket soal + pembahasan!

Butuh Bantuan?