Formasi Jabatan CPNS PPPK Analis Ketahanan Pangan bertujuan untuk memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas pangan bagi masyarakat melalui analisis kebijakan dan pelaksanaan program ketahanan pangan. Tugas utama posisi ini mencakup pemantauan distribusi pangan, identifikasi potensi kerawanan pangan, serta evaluasi dampak kebijakan pada ketahanan pangan di berbagai wilayah. Analis Ketahanan Pangan berperan dalam menyusun laporan dan rekomendasi strategis untuk mengatasi permasalahan pangan yang mungkin timbul akibat perubahan iklim, bencana alam, atau fluktuasi harga.
Posisi ini membutuhkan keterampilan dalam analisis data, pemahaman mendalam tentang kebijakan pangan nasional dan internasional, serta kemampuan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait. Analis Ketahanan Pangan juga perlu menguasai teknik pemetaan kerawanan pangan dan pendekatan berbasis teknologi untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan pangan.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal PPPK CPNS Analis Ketahanan Pangan Sesuai KemenpanRB
Sebagai calon Analis Ketahanan Pangan, Anda akan berperan dalam menjaga ketersediaan dan keamanan pangan nasional. Berikut adalah kisi-kisi soal yang dirancang sesuai standar KemenpanRB untuk membantu Anda menguasai materi seperti peringatan dini kerawanan pangan dan strategi stabilisasi harga.
- Ketersediaan Pangan
Memahami konsep ketersediaan pangan yang mencakup produksi, impor, dan cadangan pangan di tingkat nasional maupun regional. Ini penting untuk memastikan pangan tersedia secara cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. - Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan
Menguasai strategi stabilisasi pasokan dan harga pangan, terutama untuk komoditas utama. Ini termasuk pemantauan pasokan, pengendalian inflasi pangan, dan penyesuaian harga agar tetap terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. - Distribusi dan Cadangan Pangan
Memahami mekanisme distribusi pangan yang efektif, termasuk peran cadangan pangan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan. Analis harus mampu mengevaluasi kelancaran distribusi dan keberadaan cadangan yang memadai. - Pengendalian Kerawanan Pangan
Mengidentifikasi daerah-daerah rawan pangan dan faktor-faktor penyebab kerawanan, seperti bencana alam atau gangguan ekonomi. Ini penting dalam upaya pengendalian dan pengurangan dampak kerawanan pangan. - Sistem Peringatan Dini Kerawanan Pangan dan Gizi (SKPG)
Mampu mengoperasikan dan menganalisis data dari Sistem Peringatan Dini Kerawanan Pangan dan Gizi untuk mengidentifikasi risiko dan memberi peringatan dini terkait potensi krisis pangan dan gizi. - Intervensi Kewaspadaan Pangan dan Gizi
Merancang dan melaksanakan intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan penanggulangan masalah pangan dan gizi, khususnya di daerah-daerah yang rentan terhadap kekurangan pangan dan gizi. - Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Mendorong masyarakat untuk mengonsumsi pangan yang beragam guna meningkatkan kualitas gizi dan mengurangi ketergantungan pada satu jenis pangan, misalnya beras. Ini termasuk promosi pangan lokal yang bernilai gizi tinggi. - Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan
Menguasai proses perumusan standar keamanan dan mutu pangan untuk melindungi konsumen dari pangan yang tidak aman. Standar ini mencakup aspek kebersihan, kandungan gizi, dan batas residu pestisida atau zat tambahan lainnya. - Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan
Memastikan penerapan standar keamanan dan mutu pangan melalui pengawasan yang ketat, termasuk inspeksi, pengujian sampel, dan tindakan penegakan hukum bagi pelanggar standar keamanan pangan.
Contoh Soal CPNS PPK Analis Ketahanan Pangan
Menjadi Analis Ketahanan Pangan memerlukan pemahaman mendalam terkait kebijakan pangan dan sistem kewaspadaan dini. Berikut adalah contoh soal untuk membantu Anda mempersiapkan ujian seleksi CPNS PPPK, dengan materi yang meliputi stabilisasi harga, mutu pangan, serta strategi intervensi dalam situasi krisis.
1. Dalam upaya menjaga ketersediaan pangan nasional, seorang Analis Ketahanan Pangan perlu melakukan pengamatan pada komoditas yang paling banyak dikonsumsi. Komoditas ini umumnya…
A. Beras dan sagu sebagai bahan pokok utama
B. Beras dan jagung yang memiliki harga paling stabil
C. Jagung dan ubi jalar sebagai sumber energi utama
D. Ubi kayu dan kacang-kacangan untuk pengganti nasi
E. Gandum dan beras yang memiliki harga lebih rendah
Pembahasan: Jawaban A benar, karena beras adalah bahan pokok utama di Indonesia, dan sagu menjadi bahan pokok penting di beberapa wilayah.
2. Dalam situasi krisis, cadangan pangan nasional dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Langkah pertama yang harus dilakukan Analis Ketahanan Pangan adalah…
A. Memastikan distribusi merata ke seluruh wilayah
B. Menambah jumlah cadangan pangan sebelum krisis
C. Mengalihkan kebutuhan pangan lokal ke produk impor
D. Mengurangi konsumsi masyarakat dengan kampanye
E. Mengganti sumber pangan dengan produk substitusi
Pembahasan: Jawaban A benar, karena distribusi yang merata adalah langkah awal yang diperlukan untuk memastikan ketersediaan pangan di seluruh wilayah.
3. Ketika harga komoditas pangan pokok mengalami kenaikan drastis, Analis Ketahanan Pangan perlu mencari solusi untuk menstabilkan harga. Solusi yang paling tepat adalah…
A. Meningkatkan produksi lokal tanpa subsidi
B. Mengimpor komoditas yang harganya lebih murah
C. Menyediakan subsidi harga bagi produsen
D. Membatasi pembelian oleh konsumen
E. Menyimpan komoditas hingga harga turun
Pembahasan: Jawaban B benar, karena mengimpor komoditas dengan harga lebih murah dapat membantu menurunkan harga di pasar domestik.
4. Dalam menghadapi kerawanan pangan akibat bencana alam, Analis Ketahanan Pangan perlu merancang sistem peringatan dini. Komponen penting dari sistem ini adalah…
A. Pengawasan ketat pada seluruh komoditas pangan
B. Prediksi ketersediaan pangan jangka pendek
C. Edukasi masyarakat tentang pengendalian konsumsi
D. Pemantauan iklim dan kondisi lahan pertanian
E. Pengendalian konsumsi oleh pemerintah pusat
Pembahasan: Jawaban D benar, karena pemantauan iklim dan kondisi lahan sangat penting untuk mendeteksi risiko kerawanan pangan yang disebabkan oleh faktor alam.
5. Seorang Analis Ketahanan Pangan ditugaskan untuk mempromosikan penganekaragaman konsumsi pangan di masyarakat. Salah satu pendekatan yang tepat adalah…
A. Mempromosikan konsumsi beras sebagai bahan pokok utama
B. Mengembangkan kampanye konsumsi pangan lokal yang kaya nutrisi
C. Mendorong masyarakat mengonsumsi lebih banyak daging merah
D. Menyediakan produk impor dengan harga lebih murah
E. Mengurangi produksi bahan pangan alternatif
Pembahasan: Jawaban B benar, karena kampanye untuk konsumsi pangan lokal yang kaya nutrisi membantu penganekaragaman konsumsi dan menyehatkan masyarakat.
6. Dalam memastikan keamanan pangan, Analis Ketahanan Pangan harus memeriksa standar kualitas pangan. Standar ini meliputi…
A. Warna dan bau pangan
B. Kandungan gizi dan kadar residu kimia
C. Harga dan asal pangan
D. Ukuran dan bentuk pangan
E. Kebersihan dan kandungan mineral
Pembahasan: Jawaban B benar, karena standar kualitas pangan biasanya meliputi kandungan gizi dan batas residu kimia yang aman bagi konsumen.
7. Untuk menjaga distribusi pangan yang stabil, Analis Ketahanan Pangan perlu memastikan…
A. Pangan hanya didistribusikan ke daerah yang rentan
B. Semua jenis pangan tersedia tanpa mempertimbangkan kebutuhan
C. Setiap wilayah mendapatkan komoditas pangan sesuai kebutuhan
D. Pangan hanya diberikan pada waktu tertentu
E. Mengurangi distribusi pada daerah yang berlebihan konsumsi
Pembahasan: Jawaban C benar, karena memastikan setiap wilayah mendapatkan pangan sesuai kebutuhannya penting untuk menjaga distribusi yang stabil.
8. Analis Ketahanan Pangan menggunakan Sistem Peringatan Dini Kerawanan Pangan dan Gizi (SKPG) untuk…
A. Memantau penurunan harga pangan
B. Mengukur stok pangan pada waktu tertentu
C. Memprediksi potensi kerawanan pangan dan gizi
D. Menentukan distribusi pangan ke luar negeri
E. Mengidentifikasi tren konsumsi masyarakat
Pembahasan: Jawaban C benar, karena SKPG digunakan untuk memprediksi potensi kerawanan pangan dan gizi.
9. Seorang Analis Ketahanan Pangan diminta menyusun intervensi kewaspadaan pangan di wilayah rawan. Pendekatan yang tepat adalah…
A. Mengurangi jumlah pangan yang disediakan
B. Menyediakan bantuan pangan darurat secara langsung
C. Menentukan harga pangan yang lebih tinggi
D. Mengurangi konsumsi di wilayah tersebut
E. Mendistribusikan pangan hanya di musim tertentu
Pembahasan: Jawaban B benar, karena memberikan bantuan pangan darurat secara langsung adalah pendekatan yang tepat untuk wilayah rawan pangan.
10. Dalam upaya penganekaragaman konsumsi pangan, pemerintah mendorong masyarakat untuk mengonsumsi sumber karbohidrat selain beras. Contoh sumber karbohidrat yang dapat dipromosikan adalah…
A. Gandum dan kacang tanah
B. Singkong dan ubi jalar
C. Daging merah dan susu
D. Tomat dan bayam
E. Kacang hijau dan jagung
Pembahasan: Jawaban B benar, karena singkong dan ubi jalar adalah sumber karbohidrat alternatif yang dapat menggantikan beras.
11. Untuk menilai ketersediaan pangan, Analis Ketahanan Pangan menggunakan data dari…
A. Survei rumah tangga bulanan
B. Data impor tanpa memeriksa produksi lokal
C. Pengukuran konsumsi pada restoran
D. Data produksi pertanian dan cadangan pangan
E. Jumlah penduduk saja
Pembahasan: Jawaban D benar, karena ketersediaan pangan ditentukan dari data produksi pertanian dan cadangan pangan.
12. Ketika menjalankan tugas pengawasan penerapan standar mutu pangan, Analis Ketahanan Pangan perlu memperhatikan…
A. Kebersihan, kandungan nutrisi, dan batas residu bahan kimia
B. Harga pangan di pasar
C. Asal usul impor komoditas
D. Penampilan visual produk pangan
E. Penjualan produk dalam negeri
Pembahasan: Jawaban A benar, karena standar keamanan pangan mencakup kebersihan, kandungan nutrisi, dan batas residu kimia.
13. Dalam menghadapi situasi kekurangan pangan, Analis Ketahanan Pangan dapat menggunakan data SKPG untuk…
A. Menentukan kebijakan ekspor pangan
B. Mengidentifikasi daerah yang memerlukan bantuan pangan
C. Membatasi konsumsi masyarakat
D. Mengurangi distribusi ke daerah tertentu
E. Menghentikan produksi lokal sementara
Pembahasan: Jawaban B benar, karena data SKPG dapat digunakan untuk mengidentifikasi daerah yang membutuhkan bantuan pangan.
14. Ketahanan pangan nasional sangat tergantung pada distribusi yang efisien. Salah satu cara memastikan distribusi yang baik adalah…
A. Mengurangi distribusi pangan di daerah dengan surplus
B. Mengarahkan semua distribusi ke kota besar
C. Membangun sistem logistik yang dapat menjangkau daerah terpencil
D. Mengurangi distribusi pangan yang beragam
E. Mengutamakan distribusi ke daerah industri saja
Pembahasan: Jawaban C benar, karena distribusi yang menjangkau daerah terpencil penting untuk pemerataan ketahanan pangan.
15. Intervensi kewaspadaan pangan di daerah rawan harus fokus pada…
A. Meningkatkan harga pangan di daerah tersebut
B. Menyediakan pangan lokal secara berkala
C. Mengurangi pasokan pangan di daerah sekitar
D. Mengizinkan impor untuk memenuhi kebutuhan
E. Mengganti pangan lokal dengan produk impor
Pembahasan: Jawaban B benar, karena menyediakan pangan lokal secara berkala dapat membantu daerah yang rawan pangan memenuhi kebutuhan mereka.
16. Dalam menghadapi ancaman ketahanan pangan akibat musim kemarau panjang, seorang Analis Ketahanan Pangan perlu mempertimbangkan tindakan berikut, kecuali…
A. Mengidentifikasi daerah yang paling terdampak
B. Mengatur ulang distribusi untuk mengurangi ketimpangan
C. Mengandalkan stok pangan pemerintah untuk distribusi darurat
D. Mengurangi pasokan pangan di daerah perkotaan
E. Mengadakan bantuan dari sumber impor jika diperlukan
Pembahasan: Jawaban D benar, karena mengurangi pasokan pangan di perkotaan bukanlah langkah tepat dalam situasi ini; sebaliknya, pemerataan distribusi harus dijaga.
17. Dalam menjaga mutu pangan, Analis Ketahanan Pangan perlu mengawasi standar keamanan pangan di pasar tradisional. Salah satu aspek penting dalam pengawasan ini adalah…
A. Menentukan harga jual produk pangan
B. Memastikan produk pangan bebas dari residu pestisida
C. Membatasi produk pangan impor
D. Menetapkan waktu penjualan pangan segar
E. Meningkatkan volume penjualan
Pembahasan: Jawaban B benar, karena salah satu aspek utama dalam pengawasan keamanan pangan adalah memastikan produk bebas dari residu bahan berbahaya seperti pestisida.
18. Dalam perencanaan penganekaragaman konsumsi pangan, seorang Analis Ketahanan Pangan harus mempertimbangkan faktor berikut, kecuali…
A. Ketersediaan produk pangan lokal
B. Kesesuaian budaya konsumsi masyarakat
C. Kebutuhan kalori per kapita
D. Harga produk pangan alternatif yang lebih mahal
E. Keberadaan produk impor sebagai pengganti pangan lokal
Pembahasan: Jawaban E benar, karena fokus penganekaragaman konsumsi pangan adalah pada produk lokal, bukan bergantung pada produk impor.
19. Untuk mencegah kerawanan pangan pada musim panen yang buruk, langkah yang dapat diambil oleh Analis Ketahanan Pangan adalah…
A. Menghentikan produksi pangan dalam negeri
B. Mengurangi persediaan pangan di wilayah tertentu
C. Menambah cadangan pangan nasional melalui impor
D. Menurunkan harga pangan lokal tanpa bantuan pemerintah
E. Mengutamakan distribusi hanya untuk daerah perkotaan
Pembahasan: Jawaban C benar, karena menambah cadangan pangan melalui impor adalah solusi jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan saat produksi lokal menurun.
20. Salah satu indikator keberhasilan program ketahanan pangan di suatu daerah adalah…
A. Turunnya harga pangan secara drastis
B. Berkurangnya jumlah penduduk di daerah tersebut
C. Stabilitas harga dan ketersediaan pangan sepanjang tahun
D. Hanya mengandalkan komoditas pangan impor
E. Penggunaan lahan pertanian yang menurun
Pembahasan: Jawaban C benar, karena stabilitas harga dan ketersediaan pangan merupakan indikator utama bahwa program ketahanan pangan berjalan efektif.
Siap Berkarir sebagai Analis Ketahanan Pangan?
Ayo latih kemampuan Anda dengan soal-soal prediktif di Fungsional.id yang mencakup setiap aspek ketahanan pangan, dari stabilisasi harga hingga pengawasan standar mutu. Mulailah perjalanan sukses Anda dengan latihan yang lengkap dan komprehensif!