Dalam konteks pendaftaran CPNS atau PPPK, formasi Dokter Gigi Ahli Pertama menjadi salah satu posisi yang diminati. Oleh karena itu, pemahaman mengenai kualifikasi, tugas, dan tanggung jawab, serta berbagai kompetensi yang dibutuhkan sangat penting untuk mempersiapkan ujian. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai berbagai aspek terkait profesi Dokter Gigi Ahli Pertama, termasuk persyaratan, tugas, dan kompetensi yang harus dikuasai oleh calon pelamar yang tertarik mengikuti seleksi formasi ini.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Dokter Gigi Ahli Pertama Sesuai KemenpanRB

Berikut kisi-kisi soal yang disesuaikan dengan ketentuan KemenpanRB untuk formasi Dokter Gigi Ahli Pertama, yang mencakup area-area kunci yang perlu dipahami oleh calon peserta ujian. Dengan memahami kisi-kisi ini, para pelamar dapat lebih fokus dalam mempersiapkan ujian, sehingga dapat memenuhi kualifikasi dan mendapatkan posisi ini untuk memberikan kontribusi positif dalam bidang kesehatan masyarakat.
- Undang-Undang Kesehatan No. 17 Tahun 2023
UU ini menjadi dasar utama penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Indonesia, termasuk layanan kedokteran gigi. Memuat prinsip integrasi layanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif serta penguatan puskesmas dan fasilitas layanan primer dalam mendukung pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
- Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Kedokteran Gigi
Dokter gigi wajib menguasai standar pelayanan profesional, termasuk batas kompetensi klinis, kewenangan praktik, serta pengawasan mutu pelayanan dalam praktik mandiri maupun di fasilitas pelayanan kesehatan.
- Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
SKN mencakup tujuh sub-sistem utama (upaya kesehatan, pembiayaan, SDM, farmasi dan alat kesehatan, manajemen, teknologi, dan regulasi) yang menjadi kerangka bagi praktik dokter gigi di fasilitas pemerintah dan swasta.
- Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
Mengatur kewajiban layanan promotif dan preventif, termasuk kegiatan penyuluhan kesehatan gigi, deteksi dini karies, tindakan skaling di sekolah (UKGS), serta pelaporan kegiatan oleh dokter gigi puskesmas.
- Hukum dan Etika Profesi Kedokteran Gigi
Mencakup kode etik kedokteran gigi Indonesia, prinsip informed consent, kerahasiaan pasien, dan batasan profesional. Juga penting memahami implikasi hukum praktik kedokteran gigi dalam Undang-Undang Praktik Kedokteran.
- Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Dokter gigi harus memahami mekanisme pelayanan dalam skema JKN-BPJS, termasuk prosedur klaim, paket tarif INA-CBGs untuk pelayanan gigi dasar, serta sistem rujukan berjenjang.
- Sustainable Development Goals (SDGs) Bidang Kesehatan
SDG ketiga menekankan peningkatan derajat kesehatan semua kelompok usia. Relevan dalam konteks peran dokter gigi dalam mencegah penyakit tidak menular (PTM) yang berkaitan dengan kesehatan mulut, seperti kanker mulut atau periodontitis.
- GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
Melibatkan dokter gigi dalam edukasi kebiasaan menyikat gigi dengan benar, kampanye bebas rokok, dan deteksi dini kanker rongga mulut sebagai bentuk kontribusi preventif.
- Peraturan Perundangan tentang Pencegahan Narkoba
Dokter gigi perlu memahami dampak narkoba terhadap kesehatan mulut, serta regulasi yang melibatkan profesi medis dalam pelaporan dan rehabilitasi pasien penyalahgunaan zat.
- Penyembuhan Penyakit Gigi dan Mulut
Mencakup kompetensi klinis dalam menangani karies, pulpitis, abses periapikal, penyakit periodontal, hingga kondisi sistemik yang berdampak pada rongga mulut.
- Pemulihan Kesehatan Akibat Penyakit Gigi dan Mulut
Meliputi tindakan restoratif (tambalan, perawatan saluran akar), rehabilitatif (pembuatan gigi tiruan), dan konsultasi lanjutan untuk gangguan oklusi, TMJ, atau kelainan jaringan lunak.
- Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dan Pencegahan Penyakit Gigi dan Mulut
Berfokus pada edukasi, promosi kesehatan gigi, dan tindakan pencegahan kolektif seperti penyuluhan di sekolah, deteksi dini, dan penggunaan fluoride topikal atau fissure sealant.
- Pelayanan Kesehatan Lainnya untuk Masyarakat
Dokter gigi juga dilibatkan dalam kolaborasi interprofesi seperti skrining diabetes, edukasi pasien hipertensi, dan penguatan peran dalam pengelolaan kesehatan umum berbasis komunitas.
Contoh Soal Dokter Gigi Ahli Pertama PPPK & CPNS

Melalui contoh soal ini, calon peserta dapat lebih siap dalam menghadapi ujian dan meningkatkan peluang untuk diterima dalam formasi Dokter Gigi Ahli Pertama. Mari kita simak berbagai contoh soal yang relevan dan bermanfaat dalam mempersiapkan ujian ini dengan lebih matang.
Soal Nomor 1
Seorang pasien berusia 40 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gigi berlubang yang tidak kunjung sembuh meski sudah dilakukan perawatan di beberapa klinik. Setelah pemeriksaan, ditemukan bahwa pasien mengalami pulpitis akut. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Kedokteran Gigi, apa langkah pertama yang harus dilakukan oleh dokter gigi dalam merawat pasien ini, dan bagaimana prosedur pengobatan yang tepat dalam kondisi ini?
A. Menyarankan pasien untuk mengonsumsi obat penghilang rasa sakit dan menunggu selama dua minggu sebelum pemeriksaan lebih lanjut
B. Melakukan pencabutan gigi yang terinfeksi tanpa melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengurangi rasa sakit
C. Melakukan perawatan saluran akar untuk menyelamatkan gigi dan mengurangi peradangan
D. Menganjurkan pasien untuk datang kembali dalam satu bulan untuk evaluasi lebih lanjut tanpa melakukan tindakan medis segera
E. Mengarahkan pasien untuk perawatan medis di rumah sakit terdekat karena tidak bisa menangani kondisi ini di puskesmas
Jawaban: C. Melakukan perawatan saluran akar untuk menyelamatkan gigi dan mengurangi peradangan
Pembahasan:
Dalam kondisi pulpitis akut, langkah yang paling tepat adalah melakukan perawatan saluran akar (root canal therapy) untuk mengatasi infeksi dan menyelamatkan gigi. Prosedur ini sesuai dengan standar pelayanan medis yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018, yang mengutamakan penanganan medis profesional dan prosedur klinis yang tepat.
Soal Nomor 2
Seorang dokter gigi bekerja di sebuah puskesmas di daerah terpencil. Tugas utamanya mencakup penyuluhan kesehatan gigi, deteksi dini karies, serta pelaksanaan kegiatan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah). Dalam menjalankan tugas tersebut, dokter gigi menghadapi tantangan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan mulut dan gigi. Berdasarkan Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas, langkah apa yang paling efektif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program UKGS ini?
A. Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi secara rutin tanpa melibatkan masyarakat sekitar
B. Mengadakan kampanye kesehatan mulut dengan memberikan pendidikan melalui media sosial dan spanduk
C. Menjalankan program edukasi di sekolah-sekolah dengan melibatkan guru dan orang tua dalam kampanye kebiasaan menyikat gigi yang benar
D. Membuka klinik kesehatan gigi di puskesmas tanpa mengadakan program penyuluhan lebih lanjut
E. Menyebarluaskan brosur mengenai kesehatan gigi ke rumah-rumah warga tanpa adanya program tindak lanjut
Jawaban: C. Menjalankan program edukasi di sekolah-sekolah dengan melibatkan guru dan orang tua dalam kampanye kebiasaan menyikat gigi yang benar
Pembahasan:
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, terutama anak-anak di sekolah, penting bagi dokter gigi untuk menjalankan program edukasi yang melibatkan seluruh elemen, termasuk guru dan orang tua. Program ini akan membantu membangun kebiasaan menyikat gigi yang benar dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Soal Nomor 3
Seorang pasien datang dengan keluhan gigi sensitif yang terasa nyeri saat mengonsumsi makanan dingin. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan adanya erosi enamel pada beberapa gigi molar. Berdasarkan Undang-Undang Kesehatan No. 17 Tahun 2023, sebagai dokter gigi yang bekerja di fasilitas kesehatan primer, apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan untuk merawat pasien tersebut, dengan fokus pada upaya pencegahan lebih lanjut?
A. Memberikan obat penghilang rasa sakit sementara dan menyarankan penggunaan pasta gigi sensitif
B. Melakukan restorasi gigi dengan tambalan komposit dan memberikan edukasi mengenai pola makan yang dapat mencegah erosi lebih lanjut
C. Menyarankan pencabutan gigi yang terinfeksi karena tidak ada tindakan lain yang dapat menyelamatkan gigi
D. Merujuk pasien ke rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan karena erosi enamel sudah terlalu parah
E. Menyuntikkan obat anestesi untuk mengurangi rasa sakit tanpa memberikan perawatan lanjutan
Jawaban: B. Melakukan restorasi gigi dengan tambalan komposit dan memberikan edukasi mengenai pola makan yang dapat mencegah erosi lebih lanjut
Pembahasan:
Langkah yang tepat dalam menangani erosi enamel adalah dengan melakukan restorasi gigi, misalnya dengan tambalan komposit, untuk mengembalikan fungsi gigi. Selain itu, edukasi mengenai pola makan dan kebiasaan yang dapat mencegah erosi lebih lanjut juga sangat penting sebagai bagian dari upaya pencegahan.
Soal Nomor 4
Seorang pasien datang dengan keluhan nyeri pada rahang dan kesulitan membuka mulut setelah melakukan perawatan saluran akar. Berdasarkan analisis klinis, diduga pasien mengalami gangguan temporomandibular joint (TMJ). Berdasarkan Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN), bagaimana seharusnya dokter gigi menangani masalah ini dalam konteks layanan kesehatan terpadu di puskesmas?
A. Melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan merujuk pasien ke spesialis gigi dan mulut tanpa tindakan medis di puskesmas
B. Menyuntikkan obat penghilang rasa sakit dan memberikan perawatan rumah tanpa merujuk ke spesialis
C. Melakukan pemeriksaan awal, memberikan edukasi tentang penggunaan pelindung gigitan, dan merujuk ke spesialis TMJ di rumah sakit terdekat
D. Menyarankan pasien untuk beristirahat total dan menunggu tanpa perawatan lanjutan
E. Melakukan penambalan gigi untuk mengatasi masalah rahang tanpa mengidentifikasi penyebab utama keluhan
Jawaban: C. Melakukan pemeriksaan awal, memberikan edukasi tentang penggunaan pelindung gigitan, dan merujuk ke spesialis TMJ di rumah sakit terdekat
Pembahasan:
Gangguan TMJ memerlukan penanganan yang tepat, termasuk pemeriksaan awal, pemberian edukasi tentang penggunaan pelindung gigitan, serta rujukan ke spesialis untuk penanganan lebih lanjut. Hal ini sesuai dengan sistem kesehatan nasional yang mengutamakan kolaborasi antar penyedia layanan kesehatan.
Soal Nomor 5
Dokter gigi yang bekerja di Puskesmas bertugas untuk melaksanakan deteksi dini kanker rongga mulut di masyarakat. Berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ketiga yang menekankan peningkatan derajat kesehatan, apa saja yang harus menjadi fokus utama dalam program pencegahan dan deteksi dini kanker rongga mulut di masyarakat?
A. Melakukan kampanye kesehatan melalui media cetak tanpa melibatkan masyarakat langsung dalam kegiatan penyuluhan
B. Menyediakan pemeriksaan kanker rongga mulut gratis di setiap klinik gigi dan menghimbau masyarakat untuk datang tanpa edukasi lebih lanjut
C. Mengadakan penyuluhan kesehatan yang melibatkan masyarakat untuk mengenali gejala kanker mulut, serta menyediakan pemeriksaan dini dan pemantauan berkelanjutan
D. Memberikan obat-obatan pencegahan untuk mengurangi risiko kanker mulut tanpa melakukan pemeriksaan medis lebih lanjut
E. Menyebarluaskan informasi mengenai kanker mulut melalui brosur tanpa adanya pemeriksaan atau program deteksi lebih lanjut
Jawaban: C. Mengadakan penyuluhan kesehatan yang melibatkan masyarakat untuk mengenali gejala kanker mulut, serta menyediakan pemeriksaan dini dan pemantauan berkelanjutan
Pembahasan:
Deteksi dini kanker rongga mulut memerlukan pendekatan yang melibatkan masyarakat dalam program penyuluhan kesehatan. Melalui edukasi mengenai gejala kanker mulut dan menyediakan fasilitas pemeriksaan dini, program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengurangi angka kejadian kanker mulut.
Soal Nomor 6
Seorang pasien berusia 60 tahun datang dengan keluhan rasa sakit pada gigi dan gusi yang berdarah. Setelah pemeriksaan, dokter gigi mendiagnosis pasien mengalami periodontitis berat. Pasien juga memiliki riwayat hipertensi dan diabetes. Berdasarkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Kedokteran Gigi, bagaimana prosedur penanganan yang tepat untuk pasien ini dalam konteks pengelolaan penyakit sistemik dan kesehatan gigi?
A. Melakukan pembersihan gigi secara mendalam dan memberikan pengobatan topikal tanpa merujuk pasien ke dokter spesialis lain
B. Memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi gusi, merujuk pasien ke spesialis penyakit dalam untuk pengelolaan hipertensi dan diabetes, serta memberikan edukasi tentang perawatan gigi yang tepat
C. Menyarankan pasien untuk hanya mengonsumsi obat antihipertensi dan antidiabetes tanpa memberikan perawatan gigi lebih lanjut
D. Melakukan cabut gigi untuk mengurangi infeksi tanpa mempertimbangkan pengelolaan penyakit sistemik pasien
E. Merujuk pasien ke rumah sakit terdekat untuk perawatan gigi dan tidak memberikan perawatan lanjutan di puskesmas
Jawaban: B. Memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi gusi, merujuk pasien ke spesialis penyakit dalam untuk pengelolaan hipertensi dan diabetes, serta memberikan edukasi tentang perawatan gigi yang tepat
Pembahasan:
Periodontitis berat pada pasien dengan riwayat penyakit sistemik memerlukan penanganan yang holistik. Dalam hal ini, pengobatan harus mencakup pembersihan gigi, pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi, serta pengelolaan penyakit yang ada (hipertensi dan diabetes). Kolaborasi dengan spesialis lainnya diperlukan untuk memastikan pengobatan yang optimal.
Soal Nomor 7
Dalam sebuah kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mulut di daerah terpencil, seorang dokter gigi bertanggung jawab atas penyuluhan kepada masyarakat mengenai pencegahan penyakit gigi dan mulut. Berdasarkan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), langkah-langkah apa yang seharusnya diambil dokter gigi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kebiasaan hidup sehat yang berhubungan dengan kesehatan gigi?
A. Mengadakan pemeriksaan gigi gratis setiap bulan dan memberikan informasi mengenai penyebab penyakit gigi melalui brosur
B. Menyebarkan informasi melalui media sosial dan hanya memberikan edukasi tentang penggunaan obat kumur
C. Menyusun program penyuluhan yang melibatkan tokoh masyarakat dan para orang tua, serta mengedukasi pentingnya menyikat gigi dengan benar dan kebiasaan menghindari makanan manis
D. Menyebarkan informasi tentang bahaya rokok tanpa memberikan penjelasan tentang kebiasaan menyikat gigi dengan benar
E. Memberikan obat pencegah penyakit gigi kepada masyarakat tanpa memberikan edukasi lebih lanjut
Jawaban: C. Menyusun program penyuluhan yang melibatkan tokoh masyarakat dan para orang tua, serta mengedukasi pentingnya menyikat gigi dengan benar dan kebiasaan menghindari makanan manis
Pembahasan:
Program penyuluhan yang melibatkan tokoh masyarakat dan orang tua lebih efektif dalam menjangkau masyarakat secara luas. Edukasi tentang kebiasaan menyikat gigi yang benar dan menghindari makanan manis merupakan langkah preventif yang penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Soal Nomor 8
Seorang pasien datang ke klinik dengan keluhan nyeri pada gigi depan atas setelah kecelakaan. Pemeriksaan menunjukkan bahwa gigi tersebut mengalami fraktur pada enamel dan dentin. Dalam konteks Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Kedokteran Gigi, apa langkah-langkah yang tepat untuk menangani pasien ini secara medis dan preventif?
A. Menunggu selama beberapa minggu untuk melihat apakah ada perubahan sebelum melakukan perawatan lebih lanjut
B. Melakukan restorasi gigi dengan tambalan komposit dan memberikan edukasi tentang penggunaan pelindung gigi pada pasien yang sering berolahraga
C. Merujuk pasien ke rumah sakit terdekat untuk tindakan bedah gigi dan mengabaikan perawatan restoratif
D. Menyuntikkan obat anestesi untuk menghilangkan rasa sakit dan menyarankan pasien untuk kembali setelah satu bulan
E. Melakukan pencabutan gigi untuk mencegah infeksi lebih lanjut tanpa mempertimbangkan upaya restorasi
Jawaban: B. Melakukan restorasi gigi dengan tambalan komposit dan memberikan edukasi tentang penggunaan pelindung gigi pada pasien yang sering berolahraga
Pembahasan:
Pada kasus fraktur gigi akibat kecelakaan, tindakan restoratif dengan menggunakan tambalan komposit adalah pilihan yang tepat untuk menyelamatkan gigi. Selain itu, edukasi mengenai penggunaan pelindung gigi sangat penting, terutama bagi pasien yang aktif berolahraga, untuk mencegah cedera gigi di masa mendatang.
Soal Nomor 9
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan gigi di tingkat puskesmas, seorang dokter gigi diminta untuk mengimplementasikan program pencegahan penyakit gigi dan mulut dengan fokus pada deteksi dini kanker rongga mulut. Berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) dan Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional, apa pendekatan yang tepat untuk mengintegrasikan deteksi dini ini dalam sistem pelayanan kesehatan gigi di puskesmas?
A. Melakukan deteksi dini kanker rongga mulut hanya pada pasien yang datang dengan keluhan, tanpa melakukan pemeriksaan rutin
B. Melakukan kampanye sosial media tentang kanker rongga mulut tanpa melibatkan fasilitas kesehatan setempat
C. Mengimplementasikan skrining rutin untuk semua pasien yang datang ke puskesmas, menyediakan pelatihan untuk tenaga medis, dan melibatkan masyarakat dalam deteksi dini
D. Menghentikan program deteksi dini dan hanya fokus pada perawatan gigi dasar seperti pembersihan dan tambalan
E. Menyebarluaskan informasi tentang kanker rongga mulut tanpa adanya pemeriksaan fisik atau tindakan lebih lanjut
Jawaban: C. Mengimplementasikan skrining rutin untuk semua pasien yang datang ke puskesmas, menyediakan pelatihan untuk tenaga medis, dan melibatkan masyarakat dalam deteksi dini
Pembahasan:
Pendekatan yang tepat dalam meningkatkan deteksi dini kanker rongga mulut adalah dengan mengimplementasikan skrining rutin di puskesmas dan melibatkan masyarakat dalam kesadaran dini. Hal ini sesuai dengan prinsip SDGs yang menekankan pencegahan penyakit, serta pentingnya kolaborasi antara tenaga medis dan masyarakat.
Soal Nomor 10
Seorang dokter gigi bekerja di sebuah puskesmas dan diberikan tugas untuk mengelola program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di sekolah dasar. Setelah melakukan observasi, dokter gigi mendapati bahwa banyak siswa yang tidak memiliki kebiasaan menyikat gigi yang benar. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 dan UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023, apa langkah terbaik yang harus diambil oleh dokter gigi untuk meningkatkan kebiasaan sehat ini di kalangan siswa?
A. Memberikan tugas kepada guru untuk mengawasi kebiasaan menyikat gigi tanpa melibatkan dokter gigi lebih lanjut
B. Mengadakan sesi penyuluhan bersama para orang tua dan guru untuk mendidik siswa tentang pentingnya kesehatan gigi dan cara menyikat gigi yang benar
C. Hanya mengedukasi siswa mengenai dampak buruk dari karies tanpa memberikan pelatihan langsung tentang cara menyikat gigi yang benar
D. Mengadakan pemeriksaan gigi secara gratis untuk semua siswa tanpa memberikan edukasi tentang cara menyikat gigi
E. Membiarkan siswa mempraktikkan kebiasaan menyikat gigi tanpa memberikan informasi lebih lanjut atau pengawasan
Jawaban: B. Mengadakan sesi penyuluhan bersama para orang tua dan guru untuk mendidik siswa tentang pentingnya kesehatan gigi dan cara menyikat gigi yang benar
Pembahasan:
Penyuluhan yang melibatkan orang tua dan guru sangat efektif untuk mendidik siswa tentang pentingnya kesehatan gigi dan cara menyikat gigi yang benar. Program ini dapat memperkuat kebiasaan sehat yang akan diimplementasikan di rumah dan sekolah.
Soal Nomor 11
Seorang pasien wanita berusia 45 tahun datang ke klinik dengan keluhan sering gusi berdarah, rasa sakit pada gigi, dan bau mulut. Setelah diperiksa, pasien didiagnosis dengan periodontitis kronis, dan diketahui juga bahwa pasien memiliki riwayat diabetes tipe 2 yang belum terkontrol dengan baik. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas dan Undang-Undang Kesehatan No. 17 Tahun 2023, apa yang harus dilakukan dokter gigi dalam mengelola kondisi ini, baik dari segi pengobatan gigi maupun pengelolaan penyakit sistemik?
A. Melakukan pembersihan gigi dan memberikan obat kumur, tanpa merujuk pasien ke dokter lain
B. Merujuk pasien ke dokter spesialis penyakit dalam untuk pengelolaan diabetes, memberikan antibiotik untuk infeksi gusi, serta melakukan terapi gigi periodontitis dengan skaling dan perawatan lainnya
C. Hanya memberikan pengobatan topikal pada gusi dan menyarankan pasien untuk mengontrol gula darahnya sendiri
D. Menyuntikkan anestesi pada area gigi yang bermasalah dan memberikan resep obat penghilang rasa sakit
E. Mengabaikan perawatan gigi dan hanya memberikan penanganan untuk penyakit diabetes pasien
Jawaban: B. Merujuk pasien ke dokter spesialis penyakit dalam untuk pengelolaan diabetes, memberikan antibiotik untuk infeksi gusi, serta melakukan terapi gigi periodontitis dengan skaling dan perawatan lainnya
Pembahasan:
Pada pasien dengan periodontitis kronis dan diabetes yang tidak terkontrol, pengelolaan harus bersifat komprehensif. Dokter gigi perlu merujuk pasien ke spesialis penyakit dalam untuk pengelolaan diabetes dan melakukan perawatan gigi seperti skaling untuk mengatasi infeksi. Pengelolaan sistemik dan lokal secara bersamaan sangat penting untuk memperbaiki kualitas kesehatan pasien.
Soal Nomor 12
Seorang pasien pria berusia 25 tahun datang dengan keluhan sakit gigi yang parah pada gigi belakang kiri setelah kecelakaan. Pasien mengalami fraktur gigi pada bagian mahkota dan kelihatan ada luka pada jaringan gusi sekitar gigi tersebut. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional dan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Kedokteran Gigi, apa langkah-langkah yang seharusnya dilakukan oleh dokter gigi untuk menangani pasien ini secara komprehensif, termasuk penanganan untuk mencegah infeksi dan komplikasi lebih lanjut?
A. Melakukan penutupan luka gusi dan memberi resep antibiotik, tanpa melakukan pemeriksaan lebih lanjut
B. Melakukan tindakan restorasi pada gigi dengan tambalan komposit dan memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi setelah kecelakaan
C. Merujuk pasien ke rumah sakit untuk tindakan bedah gigi, memberikan antibiotik untuk menghindari infeksi, serta memberikan edukasi mengenai pencegahan infeksi dan perawatan gigi setelah trauma
D. Menyuntikkan anestesi lokal dan segera melakukan pencabutan gigi yang terluka tanpa mempertimbangkan pemulihan gigi
E. Mengabaikan tindakan perawatan gigi lebih lanjut dan hanya memberikan obat penghilang rasa sakit
Jawaban: C. Merujuk pasien ke rumah sakit untuk tindakan bedah gigi, memberikan antibiotik untuk menghindari infeksi, serta memberikan edukasi mengenai pencegahan infeksi dan perawatan gigi setelah trauma
Pembahasan:
Pasien dengan trauma gigi yang menyebabkan fraktur dan luka gusi membutuhkan perhatian medis yang lebih lanjut. Merujuk pasien ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut, memberikan antibiotik, dan edukasi mengenai pencegahan infeksi adalah langkah yang tepat untuk menangani pasien secara menyeluruh.
Soal Nomor 13
Seorang pasien berusia 70 tahun datang dengan keluhan gigi yang goyah dan kesulitan mengunyah makanan. Pemeriksaan menunjukkan adanya penyakit periodontal parah dan kehilangan tulang sekitar gigi-gigi tersebut. Selain itu, pasien juga mengalami kesulitan mengontrol tekanan darah dan memiliki riwayat penyakit jantung. Berdasarkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Kedokteran Gigi, bagaimana dokter gigi harus menangani kondisi ini, dengan mempertimbangkan aspek medis dan preventif?
A. Melakukan pembersihan gigi secara mendalam dan menyarankan pasien untuk menghindari makanan keras
B. Menyuntikkan anestesi dan melakukan pencabutan gigi-gigi yang goyah tanpa merujuk pasien ke dokter lain
C. Merujuk pasien ke spesialis penyakit jantung dan memberikan pengobatan gigi berupa perawatan periodontal, serta memberi edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut
D. Mengabaikan kondisi sistemik pasien dan hanya fokus pada perawatan gigi untuk penyakit periodontal
E. Memberikan obat penghilang rasa sakit dan menyarankan pasien untuk menghindari makanan manis
Jawaban: C. Merujuk pasien ke spesialis penyakit jantung dan memberikan pengobatan gigi berupa perawatan periodontal, serta memberi edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut
Pembahasan:
Pasien dengan penyakit jantung dan masalah periodontal parah memerlukan penanganan yang hati-hati. Merujuk pasien ke spesialis penyakit jantung untuk pengelolaan lebih lanjut dan melakukan perawatan periodontal adalah langkah yang tepat. Edukasi kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk pencegahan lebih lanjut.
Soal Nomor 14
Dokter gigi yang bekerja di puskesmas bertanggung jawab atas pelaksanaan program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi angka kejadian karies gigi di kalangan anak-anak. Mengingat pentingnya pencegahan penyakit gigi dan mulut di usia dini, apa strategi yang paling tepat untuk memastikan keberhasilan program UKGS di sekolah dasar?
A. Mengadakan pemeriksaan gigi gratis di sekolah tanpa memberikan edukasi lebih lanjut kepada siswa dan orang tua
B. Memberikan edukasi tentang pentingnya kebersihan gigi secara berkala kepada siswa, serta memberikan pelatihan kepada guru dan orang tua tentang cara merawat gigi anak-anak
C. Mengadakan seminar kesehatan gigi hanya untuk guru tanpa melibatkan orang tua siswa
D. Menyebarluaskan brosur kesehatan gigi kepada siswa tanpa ada tindakan pengawasan lebih lanjut
E. Menyediakan perawatan gigi dasar tanpa memberikan informasi tentang pola makan yang sehat
Jawaban: B. Memberikan edukasi tentang pentingnya kebersihan gigi secara berkala kepada siswa, serta memberikan pelatihan kepada guru dan orang tua tentang cara merawat gigi anak-anak
Pembahasan:
Program UKGS yang efektif melibatkan edukasi yang terintegrasi antara siswa, guru, dan orang tua. Dengan memberikan pelatihan secara berkala dan meningkatkan kesadaran semua pihak mengenai perawatan gigi yang benar, program ini dapat berkontribusi pada pengurangan karies gigi di kalangan anak-anak.
Soal Nomor 15
Seorang pasien dengan keluhan sakit gigi datang ke klinik setelah menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pasien tersebut ingin mengetahui prosedur klaim yang tepat untuk pelayanan gigi yang diberikan. Berdasarkan JKN-BPJS dan Penyuluhan Kesehatan Gigi, bagaimana dokter gigi sebaiknya memberikan informasi yang jelas dan sesuai terkait prosedur klaim dan paket tarif untuk pelayanan gigi dasar?
A. Memberikan informasi tentang prosedur klaim tanpa menjelaskan paket tarif INA-CBGs untuk pelayanan gigi dasar
B. Menyediakan informasi lengkap tentang prosedur klaim JKN dan paket tarif INA-CBGs untuk pelayanan gigi dasar kepada pasien, serta memastikan pasien memahami prosedur rujukan berjenjang
C. Mengarahkan pasien untuk mencari informasi klaim JKN melalui internet tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut
D. Hanya memberikan informasi tentang tarif yang dikenakan untuk perawatan gigi tanpa menjelaskan prosedur klaim lebih lanjut
E. Menyuruh pasien untuk melakukan klaim langsung tanpa memberikan penjelasan yang memadai
Jawaban: B. Menyediakan informasi lengkap tentang prosedur klaim JKN dan paket tarif INA-CBGs untuk pelayanan gigi dasar kepada pasien, serta memastikan pasien memahami prosedur rujukan berjenjang
Pembahasan:
Dokter gigi harus memberikan informasi yang jelas tentang prosedur klaim JKN dan tarif INA-CBGs untuk pelayanan gigi dasar kepada pasien. Hal ini penting agar pasien memahami bagaimana cara klaim dan mengakses pelayanan gigi secara tepat sesuai dengan skema JKN.
Soal Nomor 16
Seorang pasien pria berusia 35 tahun datang dengan keluhan gigi berlubang yang tidak kunjung sembuh meski sudah dilakukan beberapa kali perawatan. Pemeriksaan menunjukkan adanya abses periapikal yang kronis, dan setelah dilakukan rontgen, ditemukan kerusakan pada jaringan tulang sekitar gigi tersebut. Dokter gigi yang menangani pasien ini memutuskan untuk melakukan perawatan saluran akar (endodontik). Berdasarkan Undang-Undang Kesehatan No. 17 Tahun 2023 dan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Kedokteran Gigi, bagaimana dokter gigi harus menangani pasien ini, termasuk mempertimbangkan aspek medis dan etika profesi?
A. Melakukan tindakan perawatan saluran akar tanpa memberi penjelasan tentang kemungkinan komplikasi dan risiko pada pasien
B. Menyediakan penjelasan yang jelas tentang prosedur, risiko, dan manfaat dari perawatan saluran akar, serta mendapatkan persetujuan pasien secara tertulis sebelum melakukan perawatan
C. Melakukan pencabutan gigi yang terkena abses tanpa memberitahukan pasien mengenai konsekuensi dari pencabutan gigi tersebut
D. Hanya memberikan pengobatan antibiotik dan merujuk pasien ke rumah sakit tanpa melakukan tindakan lebih lanjut
E. Melakukan perawatan saluran akar tanpa memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi gigi
Jawaban: B. Menyediakan penjelasan yang jelas tentang prosedur, risiko, dan manfaat dari perawatan saluran akar, serta mendapatkan persetujuan pasien secara tertulis sebelum melakukan perawatan
Pembahasan:
Dokter gigi wajib memberikan penjelasan yang jelas kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan, termasuk risiko dan manfaatnya, serta mendapatkan persetujuan dari pasien secara tertulis sesuai dengan prinsip informed consent. Hal ini sangat penting dalam menjaga hak pasien dan memenuhi standar etika profesi.
Soal Nomor 17
Seorang anak berusia 8 tahun datang ke klinik dengan keluhan gigi yang sakit. Pemeriksaan klinis menunjukkan adanya karies gigi yang cukup dalam pada gigi permanen pertama. Setelah diperiksa lebih lanjut, anak tersebut mengalami ketakutan yang berlebihan terhadap prosedur kedokteran gigi dan menolak dilakukan perawatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas dan Sustainable Development Goals (SDGs) Bidang Kesehatan, bagaimana dokter gigi dapat menangani anak tersebut secara efektif dan memperkenalkan layanan gigi secara positif?
A. Melakukan perawatan gigi langsung tanpa melakukan pendekatan psikologis untuk mengurangi ketakutan anak
B. Menggunakan pendekatan psikologis dengan melibatkan orang tua untuk membuat anak merasa nyaman dan menjelaskan prosedur dengan cara yang mudah dimengerti, serta melakukan perawatan dengan teknik yang lebih lembut
C. Mengabaikan ketakutan anak dan langsung melakukan tindakan pencabutan gigi tanpa persetujuan orang tua
D. Memberikan perawatan gigi dasar sambil menyuruh anak untuk tetap tenang tanpa memberikan penjelasan atau pendekatan psikologis terlebih dahulu
E. Menghentikan perawatan dan menyarankan orang tua untuk membawa anak ke rumah sakit tanpa memberikan tindakan lebih lanjut
Jawaban: B. Menggunakan pendekatan psikologis dengan melibatkan orang tua untuk membuat anak merasa nyaman dan menjelaskan prosedur dengan cara yang mudah dimengerti, serta melakukan perawatan dengan teknik yang lebih lembut
Pembahasan:
Anak-anak memerlukan pendekatan yang sensitif dan penuh perhatian, termasuk keterlibatan orang tua dan penjelasan prosedur yang sesuai dengan usia. Menggunakan teknik yang lembut dan pendekatan psikologis yang tepat akan membantu anak merasa lebih nyaman dan mengurangi ketakutan terhadap perawatan gigi.
Soal Nomor 18
Dalam program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), dokter gigi memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut. Salah satu upaya preventif yang dilakukan adalah penyuluhan kesehatan gigi yang menargetkan masyarakat di daerah dengan akses kesehatan terbatas. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), apa strategi terbaik yang dapat dilakukan oleh dokter gigi untuk memastikan bahwa penyuluhan ini efektif dan mencapai hasil yang diinginkan?
A. Mengadakan penyuluhan secara umum tanpa mempertimbangkan karakteristik lokal masyarakat yang menjadi sasaran
B. Menggunakan media sosial untuk menyebarluaskan informasi kesehatan gigi tanpa melibatkan masyarakat setempat dalam kegiatan edukasi
C. Melakukan penyuluhan secara langsung di komunitas dengan pendekatan yang berbasis pada budaya dan kebiasaan setempat, serta menyediakan bahan edukasi yang mudah dipahami
D. Memberikan informasi yang terlalu teknis dan ilmiah kepada masyarakat agar mereka lebih memahami isu kesehatan gigi secara mendalam
E. Hanya memberikan materi penyuluhan melalui brosur dan tidak melibatkan interaksi langsung dengan masyarakat
Jawaban: C. Melakukan penyuluhan secara langsung di komunitas dengan pendekatan yang berbasis pada budaya dan kebiasaan setempat, serta menyediakan bahan edukasi yang mudah dipahami
Pembahasan:
Penyuluhan kesehatan yang efektif harus mempertimbangkan karakteristik dan budaya masyarakat setempat. Pendekatan langsung dengan interaksi yang memungkinkan masyarakat untuk berdiskusi dan memahami lebih baik akan lebih efektif dalam mencapai hasil yang diinginkan, dibandingkan hanya menggunakan media massa atau materi yang terlalu teknis.
Soal Nomor 19
Seorang pasien wanita berusia 50 tahun datang ke klinik dengan keluhan gusi berdarah dan gigi yang terasa longgar. Setelah pemeriksaan dan rontgen, ditemukan adanya periodontitis berat dan kehilangan tulang gigi yang parah. Pasien juga memiliki riwayat merokok yang cukup lama. Berdasarkan Undang-Undang Kesehatan No. 17 Tahun 2023, bagaimana dokter gigi harus menangani pasien ini, terutama dalam konteks pengelolaan faktor risiko seperti kebiasaan merokok dan pencegahan lebih lanjut?
A. Memberikan perawatan periodontal dan menyarankan pasien untuk mengurangi rokok, tanpa memberi edukasi lebih lanjut tentang bahaya merokok terhadap kesehatan gigi
B. Melakukan terapi periodontal, memberikan edukasi mengenai dampak merokok terhadap kesehatan gigi, serta merujuk pasien ke program berhenti merokok dan penyuluhan kesehatan mulut
C. Mengabaikan kebiasaan merokok pasien dan hanya fokus pada perawatan gigi untuk periodontitis
D. Melakukan pencabutan gigi yang terinfeksi tanpa memberikan penjelasan tentang risiko merokok terhadap kondisi mulut
E. Memberikan obat-obatan penghilang rasa sakit dan menyarankan pasien untuk menjaga kebersihan gigi tanpa mengubah kebiasaan merokok
Jawaban: B. Melakukan terapi periodontal, memberikan edukasi mengenai dampak merokok terhadap kesehatan gigi, serta merujuk pasien ke program berhenti merokok dan penyuluhan kesehatan mulut
Pembahasan:
Merokok adalah faktor risiko utama dalam penyakit periodontal. Mengedukasi pasien tentang dampak merokok terhadap kesehatan gigi dan merujuknya ke program berhenti merokok adalah langkah penting dalam pengelolaan penyakit periodontal. Perawatan gigi saja tidak cukup jika faktor risiko tidak dikelola dengan baik.
Soal Nomor 20
Dokter gigi di sebuah puskesmas diberikan tugas untuk melaksanakan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS), di mana salah satu tujuannya adalah untuk mencegah karies gigi pada anak-anak sekolah dasar. Dalam pelaksanaannya, dokter gigi harus mengidentifikasi hambatan dan tantangan yang mungkin muncul dalam penerapan program ini. Berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) dan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018, apa saja langkah-langkah yang dapat diambil oleh dokter gigi untuk memastikan keberhasilan program UKGS di sekolah-sekolah?
A. Mengandalkan hanya pada pemeriksaan gigi dan mengabaikan edukasi kepada siswa dan guru tentang perawatan gigi yang benar
B. Melakukan penyuluhan kesehatan gigi secara teratur, melibatkan orang tua dan guru dalam program edukasi, serta memastikan akses terhadap layanan gigi dasar bagi semua siswa
C. Fokus hanya pada tindakan restoratif untuk siswa yang mengalami kerusakan gigi tanpa memberikan edukasi pencegahan
D. Memberikan edukasi kesehatan gigi hanya di tingkat sekolah dasar tanpa memperhatikan komunitas sekitar
E. Menyediakan perawatan gigi hanya untuk siswa yang memiliki masalah gigi serius, tanpa menyelenggarakan program preventif
Jawaban: B. Melakukan penyuluhan kesehatan gigi secara teratur, melibatkan orang tua dan guru dalam program edukasi, serta memastikan akses terhadap layanan gigi dasar bagi semua siswa
Pembahasan:
Keberhasilan program UKGS sangat bergantung pada keterlibatan semua pihak, yaitu siswa, orang tua, dan guru. Penyuluhan secara teratur dan memastikan bahwa siswa memiliki akses terhadap layanan gigi dasar adalah langkah penting untuk mencegah karies dan masalah gigi lainnya.
Mau Akses Soal & Materi Dokter Gigi Lebih Lengkap?

Jangan berhenti di sini! Kunjungi fungsional.id untuk mendapatkan soal-soal lanjutan, kisi-kisi resmi, pembahasan mendalam, serta materi lengkap yang dirancang khusus untuk kamu yang melamar formasi Dokter Gigi Ahli Pertama CPNS & PPPK. Persiapkan dirimu lebih matang dan percaya diri hadapi seleksi!