...

180+ Soal Guru Ahli Pertama dan Kisi-Kisi PPPK SKB CPNS Kemdikbud & Kemenag

180+ Soal Guru Ahli Pertama dan Kisi-Kisi PPPK SKB CPNS Kemdikbud & Kemenag

Mempersiapkan diri menghadapi ujian CPNS dan PPPK untuk formasi Guru Ahli Pertama di Kemdikbud maupun Kemenag adalah langkah penting bagi calon pendidik yang ingin meniti karier sebagai aparatur sipil negara di bidang pendidikan. Artikel ini hadir sebagai panduan komprehensif, menyajikan lebih dari 180 soal latihan lengkap beserta pembahasan yang mendalam dan mudah dipahami.

Soal-soal yang disediakan mencakup berbagai topik utama dalam ujian, seperti dasar hukum pendidikan, kurikulum, pedagogik, serta kompetensi kepribadian dan sosial yang harus dimiliki oleh seorang guru. Dengan berlatih menggunakan soal-soal ini, Anda tidak hanya dapat mengukur sejauh mana pemahaman terhadap materi, tetapi juga merancang strategi belajar yang lebih terarah dan efektif.

Manfaatkan kumpulan soal ini untuk mengasah kemampuan, memperkuat konsep, dan meningkatkan kepercayaan diri Anda menjelang ujian. Dengan persiapan yang tepat, Anda semakin siap menghadapi seleksi CPNS dan PPPK dengan hasil terbaik!

Kisi-Kisi Soal Guru Ahli Pertama Pertama Sesuai KemenpanRB

Kisi-Kisi Soal Guru Ahli Pertama Pertama Sesuai KemenpanRB

Berikut, akan dibahas uraian kisi-kisi soal Guru Ahli Pertama yang terdiri dari berbagai aspek penting, seperti kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Dengan mempelajari dan memahami kisi-kisi tersebut, peserta ujian dapat lebih terarah dalam mempersiapkan diri, fokus pada topik-topik yang relevan, dan meningkatkan peluang untuk lulus seleksi. 

  • Konsep suatu disiplin ilmu yang relevan
    Pemahaman mendalam terhadap dasar-dasar keilmuan sesuai mata pelajaran yang diampu, agar pembelajaran bersifat ilmiah dan terstruktur.
  • Materi suatu disiplin ilmu yang relevan
    Menguasai isi materi pelajaran sesuai kurikulum nasional, termasuk integrasi materi lintas disiplin.
  • Hirarki konsep dan materi suatu disiplin ilmu
    Mengetahui urutan logis dan bertahap dalam menyusun materi dari yang paling dasar hingga kompleks.
  • Prasyarat dari suatu disiplin ilmu yang relevan
    Memahami materi-materi pendukung yang wajib dikuasai peserta didik sebelum mempelajari konsep baru.
  • Keterkaitan suatu konsep dengan konsep yang lain
    Mampu menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya untuk menciptakan pembelajaran yang menyeluruh.
  • Konsep-konsep yang berkaitan dengan suatu disiplin
    Menjelaskan relasi antar konsep dalam satu bidang studi untuk memperkuat pemahaman siswa.
  • Teori belajar Ausubel
    Penerapan teori belajar bermakna dengan fokus pada pengait (advance organizer) dan struktur kognitif.
  • Teori belajar Gagne
    Mengetahui sembilan peristiwa pembelajaran untuk mendukung proses belajar efektif dan terencana.
  • Teori belajar Piaget
    Menyesuaikan pembelajaran dengan tahap perkembangan kognitif anak (sensorimotor, praoperasional, konkret, formal).
  • Karakteristik murid berkebutuhan khusus
    Memahami perbedaan karakteristik anak-anak dengan kebutuhan khusus dan pendekatan pembelajarannya.
  • Tahapan perkembangan berdasarkan usia dan karakteristik khas masing-masing tahap
    Menyesuaikan strategi mengajar berdasarkan perkembangan fisik, sosial, dan kognitif sesuai jenjang usia.
  • Teori belajar Gagne: Taksonomi Bloom dan perkembangannya
    Menggunakan taksonomi Bloom untuk menyusun tujuan pembelajaran dari tingkat kognitif rendah hingga tinggi.
  • Profil Pelajar Indonesia
    Memahami nilai-nilai karakter Pelajar Pancasila seperti gotong royong, mandiri, dan bernalar kritis.
  • Learning Objective
    Merumuskan tujuan pembelajaran yang terukur dan relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai.
  • Individualized Education Program (IEP) dan Prinsip-prinsip differentiated learning
    Merancang pembelajaran yang sesuai kebutuhan dan kemampuan individu siswa.
  • Teori dasar komunikasi
    Menerapkan prinsip komunikasi efektif dua arah dalam konteks pembelajaran.
  • Active listening
    Melatih kemampuan guru dalam mendengarkan siswa secara empatik dan responsif.
  • Kesepakatan dan kebiasaan positif di lingkungan belajar
    Membangun budaya kelas yang tertib, positif, dan mendukung proses belajar.
  • Konsep dan prinsip-prinsip motivasi dalam pendidikan
    Mendorong motivasi intrinsik dan ekstrinsik siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.
  • Mengembangkan motivasi siswa
    Menggunakan pendekatan personal dan strategi kreatif untuk menjaga semangat belajar siswa.
  • Behavior modification & habit formation
    Menerapkan penguatan dan pembiasaan perilaku positif di kelas.
  • Prinsip-prinsip reward, punishment, dan reinforcement dalam pembentukan tingkah laku
    Menggunakan prinsip psikologi perilaku untuk membentuk karakter dan kedisiplinan siswa.
  • Desain pembelajaran
    Merancang pembelajaran sesuai kurikulum, karakteristik siswa, dan capaian kompetensi.
  • Facilitating learning
    Membangun lingkungan belajar aktif, kolaboratif, dan reflektif.
  • Berpikir kritis
    Melatih siswa menganalisis, mengevaluasi, dan membuat keputusan secara logis.
  • Berbagai teknik asesmen di tingkat kelas (classroom-based assessment)
    Menerapkan asesmen formatif dan sumatif untuk mengukur proses dan hasil belajar.
  • Konsep dan prinsip assessment as learning dan assessment for learning
    Menggunakan asesmen sebagai alat refleksi siswa dan guru untuk pembelajaran berkelanjutan.
  • Pemanfaatan hasil asesmen untuk perbaikan pembelajaran (feedback)
    Memberikan umpan balik yang konstruktif berdasarkan data asesmen.
  • Program remedial dan program pengayaan berdasarkan hasil asesmen
    Menyesuaikan pembelajaran untuk siswa yang tertinggal maupun yang lebih cepat tangkapannya.
  • Refleksi
    Mendorong guru dan siswa untuk mengevaluasi pengalaman belajar dan memperbaikinya.
  • Procedural & declarative knowledge
    Membedakan dan mengajarkan pengetahuan faktual (apa) dan prosedural (bagaimana).
  • Working memory & long-term memory
    Memahami cara kerja memori siswa dalam menyerap dan menyimpan informasi jangka pendek dan panjang.
  • Kode etik guru
    Menjunjung tinggi profesionalitas, etika, dan tanggung jawab sebagai pendidik.
  • Interaksi guru-murid
    Membangun hubungan yang positif, empatik, dan mendukung perkembangan holistik siswa.
  • School safety
    Menjamin keamanan fisik dan psikologis di lingkungan belajar.
  • Diversity
    Menghargai keberagaman latar belakang siswa dan menciptakan pembelajaran yang inklusif.
  • Pengertian dan pengembangan potensi
    Mengenali potensi unik setiap siswa dan merancang pengembangan yang sesuai.
  • Perencanaan karir dan pengembangan potensi diri
    Membimbing siswa dalam merancang cita-cita, mengenali minat, dan potensi masa depan mereka.

Contoh Soal Guru Ahli Pertama PPPK & CPNS

Contoh Soal Guru Ahli Pertama PPPK & CPNS

Melalui contoh soal berikut, diharapkan calon guru dapat mengasah kemampuan mereka, memahami cara-cara menjawab soal, serta mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk ujian yang akan datang. Dengan berlatih mengerjakan soal-soal ini, diharapkan peserta ujian dapat meningkatkan tingkat percaya diri dan memperbesar peluang untuk lulus dengan hasil yang memuaskan.

Soal Nomor 1

Dalam pembelajaran sains di kelas 6 SD, seorang guru ingin mengajarkan tentang konsep gaya menggunakan teori belajar Ausubel. Untuk itu, guru tersebut mempersiapkan sebuah advance organizer yang akan menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa. Berdasarkan teori Ausubel, advance organizer berfungsi untuk membantu siswa dalam memahami konsep baru dengan mengaitkannya dengan pengetahuan yang sudah ada. Menurut Anda, apa yang harus dilakukan guru tersebut untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami konsep gaya dengan baik, mengingat perkembangan kognitif siswa pada tahap operasional konkret menurut Piaget?

A. Memperkenalkan konsep gaya dengan memberikan contoh-contoh sederhana yang langsung berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
B. Menggunakan model atau gambar dinamis yang menunjukkan pergerakan objek sebagai contoh gaya.
C. Mengajak siswa berdiskusi tentang konsep gaya tanpa memberikan penjelasan terlebih dahulu.
D. Membahas konsep gaya dengan fokus pada teori-teori fisika tingkat lanjut tanpa memulai dengan konsep dasar.
E. Memberikan penjelasan teori gaya dengan menggunakan istilah-istilah teknis yang sulit dipahami oleh siswa.

Jawaban:
A. Memperkenalkan konsep gaya dengan memberikan contoh-contoh sederhana yang langsung berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.

Pembahasan:
Pada tahap perkembangan kognitif operasional konkret, siswa memiliki kemampuan untuk memahami konsep-konsep yang dapat dipraktikkan secara langsung melalui pengalaman nyata. Oleh karena itu, menggunakan contoh-contoh sederhana yang relevan dengan kehidupan sehari-hari adalah pendekatan yang tepat untuk membantu siswa memahami konsep gaya. Advance organizer yang digunakan guru harus mampu menghubungkan konsep baru (gaya) dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa melalui contoh yang konkrit dan mudah dipahami.

Soal Nomor 2

Seorang guru ingin merancang sebuah Program Remedial untuk siswa yang kesulitan memahami materi matematika tentang pecahan. Berdasarkan hasil asesmen, sebagian siswa belum menguasai konsep dasar tentang pecahan, sementara beberapa siswa lainnya sudah bisa memahami materi lebih lanjut. Untuk mengatasi perbedaan kemampuan ini, bagaimana sebaiknya guru tersebut merancang program remedial dan program pengayaan?

A. Guru harus memberikan pelajaran yang sama kepada semua siswa tanpa membedakan kemampuan mereka.
B. Guru harus memberikan tugas yang lebih sulit kepada siswa yang cepat memahami materi dan memberikan penjelasan lebih detail kepada siswa yang tertinggal.
C. Guru harus membagi kelas menjadi dua kelompok berdasarkan kemampuan dan memberikan materi sesuai dengan tingkat kemampuan mereka.
D. Guru harus melibatkan seluruh kelas dalam satu kegiatan yang sama tanpa adanya perbedaan untuk menghindari diskriminasi.
E. Guru memberikan materi pengayaan kepada semua siswa, terlepas dari apakah mereka sudah menguasai materi atau tidak.

Jawaban:
C. Guru harus membagi kelas menjadi dua kelompok berdasarkan kemampuan dan memberikan materi sesuai dengan tingkat kemampuan mereka.

Pembahasan:
Penting bagi guru untuk memberikan perhatian khusus kepada siswa yang tertinggal melalui program remedial, sementara siswa yang sudah menguasai materi dapat diberikan program pengayaan. Dengan cara ini, pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Pembagian kelas berdasarkan kemampuan membantu siswa mendapatkan materi yang sesuai dengan level pemahaman mereka, yang dapat meningkatkan hasil belajar secara keseluruhan.

Soal Nomor 3

Dalam merancang tujuan pembelajaran berdasarkan Taksonomi Bloom, seorang guru ingin menyusun tujuan pembelajaran untuk topik matematika dasar. Siswa diharapkan tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga mampu menerapkan rumus dalam pemecahan masalah sehari-hari. Berdasarkan taksonomi Bloom, urutkan tingkatan kognitif yang sesuai untuk menyusun tujuan pembelajaran dari yang paling dasar hingga yang lebih kompleks!

A. Memahami – Menganalisis – Mengingat – Menerapkan – Menilai
B. Mengingat – Memahami – Menerapkan – Menganalisis – Menilai
C. Menerapkan – Memahami – Mengingat – Menganalisis – Menilai
D. Memahami – Mengingat – Menerapkan – Menilai – Menganalisis
E. Menganalisis – Menilai – Mengingat – Menerapkan – Memahami

Jawaban:
B. Mengingat – Memahami – Menerapkan – Menganalisis – Menilai

Pembahasan:
Menurut Taksonomi Bloom, tujuan pembelajaran harus disusun mulai dari tingkat kognitif yang paling rendah (mengingat), menuju tingkat kognitif yang lebih tinggi (menilai). Urutan yang benar adalah:

  1. Mengingat: Mengingat fakta atau informasi dasar.
  2. Memahami: Memahami konsep dan prinsip dasar.
  3. Menerapkan: Menggunakan informasi atau konsep dalam situasi baru.
  4. Menganalisis: Memecah informasi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menghubungkan bagian tersebut.
  5. Menilai: Mengevaluasi atau membuat keputusan berdasarkan kriteria tertentu.

Soal Nomor 4

Seorang guru sedang merancang pembelajaran untuk siswa berkebutuhan khusus dengan gangguan pendengaran di kelas inklusi. Dalam rangka menciptakan pembelajaran yang efektif, guru perlu menyesuaikan strategi pengajaran. Bagaimana seharusnya guru mengatur strategi pembelajaran agar sesuai dengan karakteristik siswa berkebutuhan khusus tersebut?

A. Guru menggunakan pengajaran lisan tanpa alat bantu apapun.
B. Guru mengintegrasikan penggunaan bahasa isyarat, teks, dan gambar dalam setiap sesi pembelajaran.
C. Guru memberikan materi hanya melalui video tanpa penjelasan lebih lanjut.
D. Guru memberikan materi secara tertulis dan menghindari penggunaan alat bantu visual.
E. Guru menggunakan metode ceramah tanpa melibatkan siswa dalam interaksi.

Jawaban:
B. Guru mengintegrasikan penggunaan bahasa isyarat, teks, dan gambar dalam setiap sesi pembelajaran.

Pembahasan:
Untuk mendukung siswa dengan gangguan pendengaran, guru perlu menggunakan pendekatan yang multimodal. Menggunakan bahasa isyarat, teks, dan gambar adalah cara efektif untuk memastikan siswa memahami materi secara maksimal. Ini juga membantu menciptakan pembelajaran yang inklusif dan memungkinkan semua siswa, termasuk yang berkebutuhan khusus, untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.

Soal Nomor 5

Dalam pembelajaran berpikir kritis, seorang guru berusaha mengembangkan kemampuan siswa untuk menganalisis dan menilai informasi yang diberikan, serta membuat keputusan berdasarkan bukti yang ada. Berdasarkan prinsip-prinsip assessment for learning, bagaimana seharusnya guru memberikan umpan balik setelah siswa menyelesaikan tugas analisis kasus?

A. Memberikan umpan balik secara langsung tanpa memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendiskusikan hasil tugas mereka.
B. Menyampaikan umpan balik hanya pada aspek yang benar dan mengabaikan kesalahan yang dibuat siswa.
C. Mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa untuk merefleksikan dan memperbaiki kesalahan yang dibuat dalam analisis.
D. Memberikan umpan balik umum tanpa menjelaskan alasan mengapa jawaban siswa salah atau benar.
E. Memberikan umpan balik secara tertulis tanpa melibatkan interaksi langsung dengan siswa.

Jawaban:
C. Mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa untuk merefleksikan dan memperbaiki kesalahan yang dibuat dalam analisis.

Pembahasan:
Umpan balik yang efektif dalam assessment for learning berfokus pada refleksi diri siswa. Guru harus mengajukan pertanyaan reflektif yang mendorong siswa untuk berpikir lebih dalam, mengidentifikasi kesalahan, dan mencari solusi untuk memperbaikinya. Pendekatan ini tidak hanya membantu siswa memperbaiki kesalahan, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis mereka secara berkelanjutan.

Soal Nomor 6

Seorang guru tengah merencanakan pembelajaran di kelas 4 SD tentang sistem pernapasan manusia. Berdasarkan teori belajar Gagne, pembelajaran harus mengikuti sembilan peristiwa pembelajaran untuk memastikan efektivitas. Berdasarkan peristiwa pembelajaran yang pertama, yaitu menarik perhatian siswa, bagaimana seharusnya guru memulai pelajaran ini untuk memastikan siswa fokus dan tertarik?

A. Guru langsung menjelaskan materi sistem pernapasan secara rinci dan detail.
B. Guru memulai dengan mengajukan pertanyaan menarik yang berhubungan dengan pengalaman siswa tentang pernapasan.
C. Guru memberikan tugas kelompok untuk membuat diagram sistem pernapasan sebelum menjelaskan teori.
D. Guru meminta siswa membaca materi tentang sistem pernapasan terlebih dahulu tanpa interaksi.
E. Guru mengadakan kuis singkat tentang organ tubuh tanpa menjelaskan hubungan dengan pernapasan.

Jawaban:
B. Guru memulai dengan mengajukan pertanyaan menarik yang berhubungan dengan pengalaman siswa tentang pernapasan.

Pembahasan:
Pada peristiwa pertama dari teori belajar Gagne, yaitu menarik perhatian siswa, guru perlu memulai pembelajaran dengan cara yang menarik dan relevan. Mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan pengalaman sehari-hari siswa, seperti “Apa yang terjadi pada tubuh kita saat kita berlari atau berolahraga?” akan membantu siswa terlibat langsung dengan topik dan memfokuskan perhatian mereka sebelum materi diajarkan.

Soal Nomor 7

Siswa di kelas 9 SMP sedang mempelajari konsep sistem persamaan linear dua variabel. Dalam merancang pembelajaran, seorang guru harus memperhatikan hirarki konsep agar materi tersebut dapat disampaikan dengan baik. Urutkan langkah-langkah yang tepat untuk menyampaikan materi ini dari yang paling dasar hingga yang paling kompleks sesuai dengan perkembangan kognitif siswa!

A. Mengenalkan konsep variabel dan koefisien – Menjelaskan pengertian persamaan linear – Menyelesaikan persamaan menggunakan metode substitusi – Menyelesaikan masalah kontekstual.
B. Mengajarkan tentang sistem persamaan linear secara langsung tanpa memperkenalkan variabel terlebih dahulu.
C. Menyelesaikan soal-soal kontekstual yang melibatkan sistem persamaan linear tanpa memahami dasar-dasar persamaan tersebut.
D. Memperkenalkan sistem persamaan linear dua variabel langsung dengan soal rumit tanpa memberikan pengenalan konsep dasar.
E. Mulai dengan konsep geometri untuk membahas sistem persamaan linear dua variabel sebelum membahas konsep aljabar.

Jawaban:
A. Mengenalkan konsep variabel dan koefisien – Menjelaskan pengertian persamaan linear – Menyelesaikan persamaan menggunakan metode substitusi – Menyelesaikan masalah kontekstual.

Pembahasan:
Dalam mengajarkan konsep matematika seperti sistem persamaan linear dua variabel, sangat penting untuk mengikuti hirarki konsep yang tepat. Dimulai dengan mengenalkan konsep variabel dan koefisien, baru kemudian menjelaskan persamaan linear. Setelah itu, siswa diberi kesempatan untuk menyelesaikan persamaan menggunakan metode substitusi, dan akhirnya mereka dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang melibatkan konsep tersebut. Pendekatan ini memungkinkan siswa memahami dasar-dasar sebelum menghadapi soal yang lebih kompleks.

Soal Nomor 8

Salah satu tujuan utama pendidikan adalah membangun karakter siswa. Dalam hal ini, seorang guru memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing siswa untuk mengembangkan nilai-nilai Pancasila, khususnya nilai gotong royong, yang diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai guru, bagaimana sebaiknya Anda menerapkan nilai gotong royong dalam proses pembelajaran?

A. Mengadakan kegiatan kelompok yang mengharuskan siswa bekerja sama untuk menyelesaikan proyek bersama.
B. Meminta siswa untuk bekerja sendiri dalam menyelesaikan tugas tanpa melibatkan teman sekelas.
C. Mendorong siswa untuk bersaing dengan teman-teman mereka dalam mencapai nilai tertinggi di kelas.
D. Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mengerjakan tugas rumah yang besar tanpa bantuan dari teman sekelas.
E. Hanya memberikan instruksi teori tanpa melibatkan aktivitas kelompok atau kolaborasi.

Jawaban:
A. Mengadakan kegiatan kelompok yang mengharuskan siswa bekerja sama untuk menyelesaikan proyek bersama.

Pembahasan:
Untuk membangun karakter gotong royong, guru harus menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif. Mengadakan kegiatan kelompok yang memungkinkan siswa untuk bekerja sama, berbagi ide, dan membantu satu sama lain adalah cara yang efektif untuk menanamkan nilai gotong royong dalam pembelajaran. Kegiatan ini mengajarkan siswa untuk bekerja sebagai tim dan saling mendukung, sesuai dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Soal Nomor 9

Dalam rangka menerapkan teori belajar Piaget, seorang guru SD mengajarkan konsep perbandingan dan proporsi kepada siswa yang berada pada tahap perkembangan kognitif operasional konkret. Apa pendekatan yang paling tepat yang bisa diterapkan oleh guru agar siswa dapat memahami konsep ini dengan baik?

A. Menggunakan berbagai contoh dan alat peraga yang menunjukkan perbandingan nyata antara objek-objek sehari-hari.
B. Memberikan penjelasan panjang lebar tentang teori proporsi tanpa menggunakan contoh praktis.
C. Membahas konsep proporsi secara abstrak dengan tidak melibatkan manipulasi objek nyata.
D. Menjelaskan teori perbandingan dan proporsi dengan menggunakan rumus-rumus yang rumit.
E. Menyajikan soal-soal penghitungan proporsi langsung tanpa memberikan contoh yang dapat dipahami siswa.

Jawaban:
A. Menggunakan berbagai contoh dan alat peraga yang menunjukkan perbandingan nyata antara objek-objek sehari-hari.

Pembahasan:
Pada tahap operasional konkret Piaget, siswa dapat memahami konsep yang berhubungan dengan dunia nyata melalui pengalaman langsung dan alat peraga. Oleh karena itu, menggunakan contoh konkret yang relevan dengan kehidupan sehari-hari akan membantu siswa memahami perbandingan dan proporsi secara lebih mudah. Pendekatan ini sesuai dengan karakteristik perkembangan kognitif siswa yang berada pada tahap ini.

Soal Nomor 10

Untuk mendukung aktivitas pembelajaran aktif, seorang guru ingin memanfaatkan pendekatan learning objective yang dapat meningkatkan motivasi intrinsik siswa. Berdasarkan prinsip-prinsip motivasi dalam pendidikan, bagaimana sebaiknya guru merumuskan tujuan pembelajaran agar siswa merasa terlibat dan termotivasi?

A. Menyusun tujuan pembelajaran yang sangat menantang dan sulit bagi siswa untuk mencapainya.
B. Merumuskan tujuan pembelajaran yang terukur dan relevan dengan kehidupan siswa, yang memungkinkan mereka untuk melihat manfaatnya secara langsung.
C. Menggunakan tujuan pembelajaran yang hanya fokus pada pencapaian hasil akhir tanpa memberikan perhatian pada proses belajar.
D. Menyusun tujuan pembelajaran yang tidak jelas, sehingga siswa merasa kebingungan dan tidak tahu apa yang diharapkan.
E. Memberikan tujuan pembelajaran yang tidak dapat dicapai oleh sebagian besar siswa dalam waktu yang terbatas.

Jawaban:
B. Merumuskan tujuan pembelajaran yang terukur dan relevan dengan kehidupan siswa, yang memungkinkan mereka untuk melihat manfaatnya secara langsung.

Pembahasan:
Tujuan pembelajaran yang terukur dan relevan sangat penting untuk menjaga motivasi intrinsik siswa. Ketika siswa dapat melihat manfaat langsung dari apa yang mereka pelajari, mereka cenderung lebih termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan tujuan yang jelas dan relevan, siswa dapat merasakan pencapaian dan progres, yang meningkatkan rasa percaya diri dan keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran.

Soal Nomor 11

Seorang guru matematika kelas 8 SMP sedang merancang pembelajaran untuk topik konsep aljabar. Dalam hal ini, guru harus memperhatikan teori belajar Ausubel, khususnya tentang advance organizer yang bertujuan untuk membantu siswa mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki. Berdasarkan teori tersebut, apa langkah yang tepat yang harus dilakukan oleh guru untuk mengaitkan materi aljabar dengan pengetahuan siswa yang sudah ada?

A. Memberikan contoh soal aljabar yang sangat rumit tanpa penjelasan awal.
B. Menjelaskan definisi aljabar terlebih dahulu dan menghubungkannya dengan operasi matematika dasar seperti penjumlahan dan perkalian.
C. Langsung memberikan latihan soal tanpa penjelasan terlebih dahulu.
D. Menggunakan penjelasan teori aljabar secara abstrak tanpa mengaitkan dengan materi yang telah diajarkan sebelumnya.
E. Menyampaikan konsep aljabar menggunakan contoh aplikasi kehidupan sehari-hari yang belum familiar bagi siswa.

Jawaban:
B. Menjelaskan definisi aljabar terlebih dahulu dan menghubungkannya dengan operasi matematika dasar seperti penjumlahan dan perkalian.

Pembahasan:
Dalam teori belajar Ausubel, advance organizer adalah cara untuk mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa. Untuk itu, sebelum memulai materi aljabar, guru harus menjelaskan definisi dasar aljabar dan mengaitkannya dengan pengetahuan siswa tentang operasi dasar matematika seperti penjumlahan dan perkalian. Pendekatan ini akan membantu siswa membangun pemahaman yang lebih kuat tentang konsep baru yang akan dipelajari.

Soal Nomor 12

Pada saat mengajar, seorang guru ingin memanfaatkan prinsip-prinsip behavior modification untuk memperkuat kebiasaan positif siswa dalam hal disiplin belajar. Apa tindakan yang paling tepat yang bisa dilakukan oleh guru untuk menciptakan kebiasaan belajar yang positif di kelas?

A. Memberikan hukuman kepada siswa yang tidak mengerjakan tugas tepat waktu.
B. Memberikan penghargaan kepada siswa yang secara konsisten menyelesaikan tugas tepat waktu dan mengikut pelajaran dengan serius.
C. Memarahi siswa yang terlambat dalam mengerjakan tugas dan tidak memberikan kesempatan untuk perbaikan.
D. Membiarkan siswa bebas memilih waktu dan cara belajar tanpa memberi bimbingan.
E. Mengabaikan siswa yang sering tidak mengerjakan tugas dan membiarkan mereka merasa tidak perlu untuk memperbaiki kebiasaan mereka.

Jawaban:
B. Memberikan penghargaan kepada siswa yang secara konsisten menyelesaikan tugas tepat waktu dan mengikut pelajaran dengan serius.

Pembahasan:
Dalam behavior modification, prinsip dasar yang digunakan adalah penguatan positif untuk memperkuat perilaku yang diinginkan. Memberikan penghargaan atau pengakuan kepada siswa yang secara konsisten menyelesaikan tugas tepat waktu akan memperkuat kebiasaan positif dan mendorong siswa lainnya untuk mengikuti contoh tersebut. Penghargaan bisa berupa pujian, poin tambahan, atau bentuk penghargaan lainnya yang mendorong motivasi intrinsik.

Soal Nomor 13

Seorang guru ingin merancang pembelajaran yang berdiferensiasi untuk memastikan bahwa kebutuhan individu setiap siswa terpenuhi. Untuk itu, guru perlu memahami prinsip-prinsip Individualized Education Program (IEP). Dalam hal ini, bagaimana seharusnya guru merancang pembelajaran untuk siswa dengan kebutuhan khusus berdasarkan IEP?

A. Menyusun pembelajaran yang sama untuk seluruh siswa tanpa memperhatikan perbedaan kemampuan mereka.
B. Merancang pembelajaran yang menantang bagi semua siswa tanpa memperhatikan kebutuhan individu mereka.
C. Menyusun pembelajaran dengan memberikan perhatian lebih pada kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa, seperti memberikan alat bantu dan tugas yang disesuaikan.
D. Menggunakan pendekatan standar yang sama untuk semua siswa, tanpa memperhatikan perbedaan perkembangan dan kebutuhan.
E. Membiarkan siswa dengan kebutuhan khusus belajar mandiri tanpa dukungan dari guru atau teman sekelas.

Jawaban:
C. Menyusun pembelajaran dengan memberikan perhatian lebih pada kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa, seperti memberikan alat bantu dan tugas yang disesuaikan.

Pembahasan:
Individualized Education Program (IEP) adalah rencana pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa, khususnya siswa dengan kebutuhan khusus. Guru harus merancang pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan dan kemampuan setiap siswa. Ini bisa berupa penggunaan alat bantu, modifikasi tugas, atau pendekatan lain yang sesuai dengan kondisi masing-masing siswa, untuk memastikan mereka mendapatkan kesempatan belajar yang optimal.

Soal Nomor 14

Dalam perencanaan penilaian pembelajaran, seorang guru ingin menggunakan prinsip assessment as learning dan assessment for learning untuk memperbaiki proses pembelajaran. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh guru agar asesmen dapat digunakan secara efektif sebagai alat refleksi dan perbaikan pembelajaran?

A. Menggunakan ujian akhir sebagai satu-satunya bentuk asesmen untuk mengukur pencapaian siswa.
B. Memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa setelah mereka menyelesaikan tugas dan memberi kesempatan bagi siswa untuk memperbaiki kesalahan mereka.
C. Mengabaikan asesmen formatif dan hanya fokus pada hasil akhir yang diperoleh siswa.
D. Melakukan penilaian hanya pada akhir semester tanpa memberikan refleksi atau tindak lanjut.
E. Menilai hanya keterampilan akademik siswa tanpa mempertimbangkan aspek sikap dan karakter mereka.

Jawaban:
B. Memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa setelah mereka menyelesaikan tugas dan memberi kesempatan bagi siswa untuk memperbaiki kesalahan mereka.

Pembahasan:
Assessment as learning dan assessment for learning adalah prinsip asesmen yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran. Umpan balik yang konstruktif setelah siswa menyelesaikan tugas dapat membantu mereka memahami kekuatan dan area yang perlu diperbaiki. Ini memberi siswa kesempatan untuk merefleksikan kinerja mereka dan memperbaiki kesalahan, yang pada akhirnya meningkatkan proses pembelajaran mereka.

Soal Nomor 15

Seorang guru berencana mengimplementasikan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) di kelas untuk topik pelestarian lingkungan. Berdasarkan teori Gagne, bagaimana guru seharusnya menyusun perencanaan pembelajaran berbasis proyek ini agar siswa dapat belajar secara efektif?

A. Memberikan tugas proyek yang sangat besar dan kompleks tanpa memberikan panduan atau penjelasan.
B. Mengarahkan siswa untuk bekerja mandiri dalam proyek tanpa bimbingan dari guru.
C. Menyusun proyek yang terstruktur dengan jelas, dimulai dari pengenalan masalah, tujuan pembelajaran, tahapan pengerjaan, dan evaluasi yang jelas.
D. Mengajarkan teori pelestarian lingkungan terlebih dahulu tanpa melibatkan siswa dalam kegiatan proyek.
E. Meminta siswa untuk bekerja dalam proyek tanpa menyediakan sumber daya atau referensi yang relevan.

Jawaban:
C. Menyusun proyek yang terstruktur dengan jelas, dimulai dari pengenalan masalah, tujuan pembelajaran, tahapan pengerjaan, dan evaluasi yang jelas.

Pembahasan:
Dalam project-based learning, sangat penting untuk menyusun proyek yang memiliki struktur yang jelas dan tahapan yang terorganisir. Guru harus memulai dengan pengenalan masalah yang relevan, kemudian menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dan menyusun tahapan pengerjaan yang memungkinkan siswa untuk belajar secara aktif. Evaluasi yang jelas juga penting agar siswa dapat mengevaluasi kinerja mereka selama dan setelah proyek.

Soal Nomor 16

Soal:
Seorang guru mengajarkan konsep geografi mengenai peran sumber daya alam dalam pembangunan. Berdasarkan teori Piaget, bagaimana guru seharusnya mengajarkan konsep ini agar sesuai dengan tahap perkembangan kognitif siswa yang berada pada tahap operasional konkret (kelas 5 SD)?

A. Memberikan penjelasan abstrak tentang sumber daya alam tanpa menggunakan contoh konkret.
B. Menggunakan ilustrasi visual dan contoh konkret, seperti peta dan benda-benda alam, untuk membantu siswa memahami hubungan antara sumber daya alam dan pembangunan.
C. Mengarahkan siswa untuk membaca teori tentang sumber daya alam tanpa mendiskusikannya secara langsung.
D. Menggunakan data statistik dan angka-angka yang kompleks untuk menjelaskan peran sumber daya alam.
E. Meminta siswa untuk menulis esai panjang mengenai pentingnya sumber daya alam tanpa menggunakan bahan referensi yang relevan.

Jawaban:
B. Menggunakan ilustrasi visual dan contoh konkret, seperti peta dan benda-benda alam, untuk membantu siswa memahami hubungan antara sumber daya alam dan pembangunan.

Pembahasan:
Menurut Piaget, siswa yang berada pada tahap operasional konkret (biasanya usia 7-11 tahun) lebih mudah memahami konsep melalui objek nyata dan pengalaman langsung. Untuk itu, mengajarkan konsep sumber daya alam dengan menggunakan ilustrasi visual, contoh konkret, dan peta akan lebih efektif, karena membantu siswa mengaitkan teori dengan hal-hal yang dapat mereka lihat dan alami.

Soal Nomor 17

Seorang guru mengimplementasikan teori belajar Gagne dalam merancang kegiatan belajar untuk topik sistem pencernaan manusia. Guru ingin memastikan bahwa proses pembelajaran efektif, sesuai dengan sembilan peristiwa pembelajaran dalam teori Gagne. Mana dari langkah-langkah berikut yang paling tepat sesuai dengan teori tersebut?

A. Memberikan instruksi tanpa penjelasan tujuan pembelajaran terlebih dahulu.
B. Memperkenalkan topik dengan menciptakan perhatian siswa terlebih dahulu, misalnya dengan menunjukkan video tentang proses pencernaan.
C. Menyuruh siswa untuk langsung mengerjakan soal ujian mengenai sistem pencernaan tanpa pengantar terlebih dahulu.
D. Mengabaikan umpan balik selama proses pembelajaran untuk fokus pada ujian akhir.
E. Mengajarkan topik tanpa memecahnya menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana.

Jawaban:
B. Memperkenalkan topik dengan menciptakan perhatian siswa terlebih dahulu, misalnya dengan menunjukkan video tentang proses pencernaan.

Pembahasan:
Dalam teori belajar Gagne, salah satu langkah pertama adalah menciptakan perhatian siswa sebelum menyampaikan materi pembelajaran. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan stimulus menarik seperti video atau demonstrasi yang relevan dengan topik. Setelah perhatian siswa tercipta, barulah langkah-langkah selanjutnya dalam perencanaan pembelajaran seperti pengorganisasian materi dan penyajian informasi dapat dilakukan dengan efektif.

Soal Nomor 18

Seorang guru ingin menerapkan teori komunikasi efektif dalam interaksi dengan siswa untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan mudah dipahami dan diterima. Apa langkah yang tepat yang bisa diambil oleh guru untuk mencapai tujuan ini?

A. Memberikan instruksi panjang dan kompleks tanpa memperhatikan pemahaman siswa.
B. Menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas, serta memastikan siswa memahami instruksi melalui pertanyaan klarifikasi.
C. Mengabaikan umpan balik dari siswa dan hanya berbicara sepanjang waktu.
D. Menyampaikan materi dengan cara yang sangat teknis tanpa memberikan contoh atau ilustrasi.
E. Menghindari komunikasi dua arah dan hanya memberikan penjelasan satu sisi.

Jawaban:
B. Menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas, serta memastikan siswa memahami instruksi melalui pertanyaan klarifikasi.

Pembahasan:
Prinsip komunikasi efektif adalah dua arah dan berfokus pada pemahaman. Guru harus menggunakan bahasa yang sederhana, memberikan penjelasan yang jelas, dan memastikan siswa dapat mengerti materi yang diajarkan melalui pertanyaan klarifikasi. Komunikasi yang baik juga melibatkan mendengarkan siswa dan memberi kesempatan untuk bertanya.

Soal Nomor 19

Seorang guru mengajarkan konsep ekonomi tentang penawaran dan permintaan dalam pasar. Untuk memastikan siswa dapat menghubungkan teori ekonomi dengan realitas sehari-hari, guru menggunakan pendekatan active listening dalam kelas. Apa yang sebaiknya dilakukan guru untuk menerapkan active listening dalam mengajar?

A. Mengabaikan komentar atau pertanyaan siswa selama diskusi untuk menghemat waktu.
B. Mendengarkan dengan penuh perhatian saat siswa bertanya atau memberikan komentar, lalu memberikan respon yang jelas dan konstruktif.
C. Hanya mendengarkan siswa yang memberikan jawaban yang benar dan mengabaikan yang lainnya.
D. Memberikan penjelasan panjang tanpa memberi kesempatan siswa untuk berbicara atau bertanya.
E. Menyuruh siswa untuk mengerjakan soal secara mandiri tanpa memberikan kesempatan diskusi.

Jawaban:
B. Mendengarkan dengan penuh perhatian saat siswa bertanya atau memberikan komentar, lalu memberikan respon yang jelas dan konstruktif.

Pembahasan:
Active listening adalah keterampilan mendengarkan yang membutuhkan perhatian penuh dan memberi respon yang tepat terhadap apa yang dikatakan siswa. Dengan menerapkan active listening, guru dapat mengidentifikasi kesulitan atau kebingungan yang dialami siswa, serta memberikan penjelasan yang lebih baik dan menumbuhkan keterlibatan siswa dalam proses belajar.

Soal Nomor 20

Seorang guru sedang merancang penilaian berbasis kinerja (performance-based assessment) untuk topik sosialisasi budaya di kelas. Bagaimana sebaiknya guru merancang penilaian ini agar sesuai dengan tujuan pembelajaran dan memperhatikan perbedaan kemampuan siswa?

A. Memberikan penilaian yang sama kepada semua siswa tanpa mempertimbangkan kemampuan mereka.
B. Menyusun penilaian dengan kriteria yang jelas dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka secara praktikal melalui presentasi atau proyek.
C. Menggunakan ujian teori sebagai satu-satunya bentuk penilaian tanpa melibatkan kreativitas siswa.
D. Menilai siswa hanya berdasarkan kuis tertulis yang tidak terkait dengan kemampuan praktikal mereka.
E. Mengabaikan kebutuhan khusus siswa dalam merancang penilaian.

Jawaban:
B. Menyusun penilaian dengan kriteria yang jelas dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka secara praktikal melalui presentasi atau proyek.

Pembahasan:
Penilaian berbasis kinerja bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam mempraktikkan konsep yang telah dipelajari. Dalam hal ini, guru sebaiknya merancang penilaian dengan kriteria yang jelas, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam bentuk proyek atau presentasi, yang akan mencerminkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam konteks nyata.

Dapatkan Soal CPNS PPPK Guru Ahli Pertama Lebih Lengkap!

Dapatkan Soal CPNS PPPK Guru Ahli Pertama Lebih Lengkap!

Sudah siap menghadapi ujian CPNS PPPK untuk formasi Guru Ahli Pertama? Kunjungi fungsional.id untuk mengakses ratusan soal latihan yang lebih lengkap, termasuk soal-soal HOTS dan pembahasannya. Persiapkan diri Anda dengan materi yang sesuai dengan kisi-kisi terbaru dan tingkatkan peluang sukses Anda. Jangan lewatkan kesempatan untuk mempersiapkan ujian dengan lebih maksimal. 

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Picture of Tim Asn

Tim Asn

Tim ASN adalah kelompok profesional yang terbiasa menyusun soal. Kami terdiri dari ahli berbagai bidang, berkomitmen menciptakan soal berkualitas tinggi yang relevan dengan kompetensi jabatan.
Open chat
Halo!
Silahkan Hubungi Kami Jika Ada Pertanyaan...