Kataloger Kementerian Pertahanan adalah posisi kunci yang memegang tanggung jawab dalam pengelolaan dan pengaturan berbagai katalog yang berkaitan dengan administrasi pertahanan negara. Jabatan ini melibatkan tugas penting seperti pengelompokan, penyimpanan, dan pemeliharaan data serta dokumen-dokumen strategis yang berkaitan dengan kebutuhan dan operasional kementerian. Kataloger harus memastikan bahwa semua informasi yang dikumpulkan dapat diakses dengan mudah dan tepat waktu, serta menjaga integritas dan keamanan data yang sangat penting untuk mendukung fungsi-fungsi kementerian dalam pengelolaan dan koordinasi sumber daya pertahanan.
Dalam menjalankan tugasnya, Kataloger Kementerian Pertahanan juga berkolaborasi dengan berbagai pihak di lingkungan kementerian serta lembaga terkait untuk memastikan bahwa katalog yang dikelola sesuai dengan standar dan prosedur yang berlaku. Kemampuan dalam administrasi, pengelolaan data, dan penggunaan teknologi informasi merupakan keahlian yang diperlukan untuk posisi ini. Selain itu, pemahaman tentang regulasi dan kebijakan pertahanan yang relevan menjadi aspek penting agar katalog yang dikelola dapat mendukung kelancaran operasional dan pengambilan keputusan di tingkat kementerian.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Kataloger Kementerian Pertahanan
Kisi-Kisi Soal Kataloger Kementerian Pertahanan merinci materi yang akan diujikan dalam seleksi calon pegawai untuk posisi kataloger di kementerian ini.
Undang-Undang No. 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan: Mengatur peran Kementerian Pertahanan dalam pengelolaan industri pertahanan, termasuk peran Kataloger dalam mendukung dokumentasi dan pengelolaan katalog produk-produk pertahanan.
Peraturan Menteri Pertahanan No. 30 Tahun 2016 tentang Sistem Informasi Manajemen Logistik Pertahanan Negara: Mengatur tentang penyelenggaraan sistem informasi manajemen logistik pertahanan, termasuk pengelolaan data dan produk dalam katalog logistik pertahanan.
Prinsip Dasar Katalogisasi: Pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar katalogisasi, termasuk pengorganisasian, penyusunan, dan penyimpanan informasi produk, serta pengklasifikasian produk dan material militer secara efektif.
Sistem Katalogisasi Nasional: Pengetahuan tentang sistem katalogisasi yang berlaku di Indonesia, termasuk standarisasi kode barang, pengelolaan data inventaris, dan sistem referensi yang digunakan untuk mendokumentasikan barang-barang pertahanan.
Kodefikasi Produk Pertahanan (NATO Codification System – NCS): Pemahaman tentang sistem kodefikasi NATO, yang digunakan dalam pengelolaan inventaris produk pertahanan, termasuk proses pemberian nomor NSN (NATO Stock Number) pada barang dan suku cadang militer.
Pengelolaan Data dan Informasi Logistik: Keterampilan dalam mengelola data logistik terkait barang-barang pertahanan, termasuk penyimpanan informasi produk, spesifikasi teknis, dan informasi pemasok melalui sistem katalog elektronik.
Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Katalog: Pemanfaatan perangkat lunak atau sistem manajemen katalog, seperti ERP (Enterprise Resource Planning) atau sistem manajemen persediaan untuk mengelola data katalog produk pertahanan.
Penyusunan Spesifikasi Teknis Produk: Keterampilan menyusun spesifikasi teknis produk-produk pertahanan berdasarkan data yang tersedia, termasuk identifikasi suku cadang, bahan baku, dan komponen utama yang digunakan dalam produksi.
Penyusunan Katalog Elektronik (E-Catalog): Kemampuan dalam menyusun dan mengelola katalog elektronik yang memuat data produk secara komprehensif, termasuk penggunaan teknologi informasi untuk memperbarui dan mendistribusikan katalog secara digital.
Analisis Kebutuhan Logistik Pertahanan: Keterampilan untuk menganalisis kebutuhan logistik berdasarkan data katalog, termasuk penilaian ketersediaan barang, waktu pengiriman, dan pemenuhan kebutuhan operasional militer.
Pemahaman tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pertahanan: Pengetahuan tentang prosedur pengadaan barang dan jasa di lingkungan Kementerian Pertahanan, termasuk peran katalog dalam proses seleksi dan pembelian barang-barang strategis pertahanan.
Klasifikasi dan Pengkodean Produk: Teknik klasifikasi dan pengkodean produk berdasarkan jenis, fungsi, dan spesifikasi teknis, termasuk pengelompokan produk dalam sistem katalog yang memudahkan akses dan penggunaan informasi oleh personel logistik.
Etika dan Kepatuhan dalam Pengelolaan Katalog: Prinsip-prinsip etika yang harus diikuti oleh seorang Kataloger, termasuk akurasi informasi, transparansi dalam penyusunan katalog, serta kepatuhan terhadap regulasi pemerintah dan peraturan militer.
Penyusunan dan Pemeliharaan Data Katalog: Teknik untuk memastikan bahwa data katalog diperbarui secara berkala, termasuk pemantauan stok, penghapusan barang yang sudah usang, dan penambahan produk baru dalam sistem katalog.
Kolaborasi dengan Industri Pertahanan dan Pemasok: Keterampilan untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan industri pertahanan, pemasok, dan manufaktur untuk memastikan data produk dalam katalog selalu mutakhir dan sesuai dengan kebutuhan militer.
Manajemen Persediaan dalam Sistem Katalog: Pengetahuan tentang manajemen persediaan barang-barang militer, termasuk bagaimana katalog dapat digunakan untuk memantau stok, mengatur pemesanan, dan memastikan ketersediaan barang secara real-time.
Pemahaman Tentang Sistem Pengadaan Secara Elektronik (E-Procurement): Pengetahuan tentang penggunaan sistem e-procurement dalam proses pengadaan barang pertahanan, serta peran katalog dalam mempercepat dan mempermudah pengadaan barang secara online.
Pengelolaan Risiko dalam Katalogisasi: Teknik identifikasi dan mitigasi risiko yang terkait dengan kesalahan dalam katalogisasi, termasuk pengelolaan data yang akurat, prosedur verifikasi barang, dan kepatuhan terhadap standar keamanan.
Penyusunan Laporan dan Dokumentasi Katalog: Keterampilan dalam menyusun laporan yang berisi informasi katalogisasi, termasuk dokumentasi spesifikasi teknis produk, laporan penggunaan barang, dan pelaporan kepada pimpinan terkait persediaan.
Contoh Soal Kataloger Kementerian Pertahanan untuk CPNS & PPPK
Contoh Soal Kataloger Kementerian Pertahanan untuk CPNS & PPPK memberikan gambaran tentang tipe dan format pertanyaan yang akan dihadapi dalam ujian seleksi, membantu calon mempersiapkan diri dengan lebih baik.
1. Menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, peran Kataloger dalam pengelolaan industri pertahanan mencakup beberapa tanggung jawab penting. Berdasarkan informasi tersebut, manakah pernyataan berikut ini yang paling tepat menggambarkan tugas Kataloger dalam mendukung dokumentasi dan pengelolaan katalog produk-produk pertahanan?
A. Kataloger bertugas mengembangkan strategi pemasaran untuk produk-produk pertahanan yang dikelola oleh kementerian.
B. Kataloger memfasilitasi distribusi produk pertahanan ke berbagai lembaga pemerintah dengan mengatur logistik pengiriman.
C. Kataloger memastikan bahwa semua dokumentasi produk pertahanan tercatat dengan baik dan mudah diakses, termasuk informasi terkait spesifikasi teknis dan kepatuhan terhadap standar yang berlaku.
D. Kataloger menyusun laporan keuangan tahunan untuk produk-produk pertahanan yang ada di katalog kementerian.
E. Kataloger melakukan audit internal terhadap penggunaan anggaran dalam pengadaan produk pertahanan.
Jawaban: C. Kataloger memastikan bahwa semua dokumentasi produk pertahanan tercatat dengan baik dan mudah diakses, termasuk informasi terkait spesifikasi teknis dan kepatuhan terhadap standar yang berlaku.
Pembahasan: Berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, tugas Kataloger berfokus pada dokumentasi dan pengelolaan katalog produk pertahanan. Kataloger harus memastikan bahwa semua informasi mengenai produk-produk pertahanan, termasuk spesifikasi teknis dan kepatuhan terhadap standar, tercatat dengan baik dan mudah diakses.
2. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertahanan No. 30 Tahun 2016 tentang Sistem Informasi Manajemen Logistik Pertahanan Negara, apa yang menjadi fokus utama dari sistem informasi manajemen logistik pertahanan dalam konteks pengelolaan data dan produk?
A. Sistem informasi manajemen logistik fokus pada pengembangan aplikasi perangkat lunak untuk perencanaan anggaran pertahanan.
B. Sistem informasi manajemen logistik bertujuan untuk mengoptimalkan distribusi produk pertahanan melalui kerjasama dengan pihak swasta.
C. Sistem informasi manajemen logistik bertanggung jawab untuk memantau dan mengelola data serta katalog produk-produk logistik pertahanan secara terintegrasi dan efisien.
D. Sistem informasi manajemen logistik memprioritaskan pembuatan laporan bulanan tentang penggunaan material logistik untuk kepentingan audit eksternal.
E. Sistem informasi manajemen logistik memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan untuk pegawai mengenai prosedur pengadaan barang.
Jawaban: C. Sistem informasi manajemen logistik bertanggung jawab untuk memantau dan mengelola data serta katalog produk-produk logistik pertahanan secara terintegrasi dan efisien.
Pembahasan: Peraturan Menteri Pertahanan No. 30 Tahun 2016 menekankan pentingnya pengelolaan data dan produk dalam sistem informasi manajemen logistik pertahanan. Fokus utama dari peraturan ini adalah memastikan bahwa data serta katalog produk-produk logistik pertahanan dikelola secara terintegrasi dan efisien, sehingga mendukung manajemen logistik yang efektif.
3. Dalam mengelola katalog produk pertahanan, Anda dihadapkan pada situasi di mana banyak produk dengan spesifikasi teknis yang sama tetapi digunakan untuk tujuan berbeda. Bagaimana pendekatan katalogisasi yang paling efektif untuk mengatasi tantangan ini?
A. Mengelompokkan produk berdasarkan tujuan penggunaannya, meskipun spesifikasinya serupa, untuk memudahkan penentuan kebutuhan spesifik.
B. Menggunakan satu kategori umum untuk semua produk dengan spesifikasi yang sama dan menyertakan deskripsi tambahan tentang penggunaan dalam catatan terpisah.
C. Mengorganisasikan produk dalam katalog berdasarkan jenis material yang digunakan, meskipun fungsi dan spesifikasinya berbeda.
D. Menyusun produk dalam katalog dengan mempertimbangkan warna dan ukuran sebagai faktor utama, mengabaikan spesifikasi teknis.
E. Mengklasifikasikan produk hanya berdasarkan tanggal kedaluwarsa untuk memastikan relevansi informasi.
Jawaban: A. Mengelompokkan produk berdasarkan tujuan penggunaannya, meskipun spesifikasinya serupa, untuk memudahkan penentuan kebutuhan spesifik.
Pembahasan: Mengelompokkan produk berdasarkan tujuan penggunaannya adalah pendekatan yang paling efektif karena memungkinkan katalog untuk menangani produk dengan spesifikasi serupa tetapi digunakan dalam konteks yang berbeda. Ini mempermudah penentuan kebutuhan spesifik dan aplikasi produk.
4. Dalam sistem katalogisasi nasional di Indonesia, Anda menemukan bahwa pengelolaan data inventaris memerlukan pemutakhiran informasi yang konsisten. Manakah dari metode berikut ini yang paling tepat untuk memastikan konsistensi dan akurasi dalam sistem kode barang?
A. Mengizinkan setiap unit untuk mengembangkan kode barang mereka sendiri dan melaporkan perubahan secara manual.
B. Menggunakan sistem kode barang yang distandarisasi dengan penyesuaian otomatis dan pencatatan semua perubahan dalam sistem terpusat.
C. Menerapkan kode barang yang hanya diperbarui setahun sekali untuk mengurangi frekuensi perubahan data.
D. Memperbolehkan penggunaan kode barang yang berbeda-beda untuk produk yang sama jika unit tersebut menganggapnya lebih relevan.
E. Mengandalkan laporan manual dari pengguna untuk memperbarui kode barang dan memastikan akurasi data.
Jawaban: B. Menggunakan sistem kode barang yang distandarisasi dengan penyesuaian otomatis dan pencatatan semua perubahan dalam sistem terpusat.
Pembahasan: Sistem kode barang yang distandarisasi dengan penyesuaian otomatis dan pencatatan perubahan dalam sistem terpusat memastikan konsistensi dan akurasi data inventaris.
5. Dalam proses kodefikasi produk pertahanan menggunakan sistem NATO, Anda mendapati bahwa nomor NSN perlu diperbarui untuk beberapa barang yang mengalami perubahan spesifikasi. Apa langkah yang paling tepat untuk memastikan pembaruan ini sesuai dengan standar internasional?
A. Mengganti nomor NSN dengan nomor baru untuk setiap perubahan spesifikasi tanpa memperhatikan keselarasan dengan standar yang ada.
B. Memperbarui spesifikasi dalam catatan NSN yang ada dan melaporkan perubahan kepada otoritas kodefikasi NATO sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
C. Mengabaikan perubahan spesifikasi dan mempertahankan nomor NSN yang sama untuk memastikan kontinuitas dalam dokumentasi.
D. Menggunakan nomor NSN yang berbeda untuk setiap variasi spesifikasi baru dan mendokumentasikan perubahannya di luar sistem kodefikasi NATO.
E. Mengatur ulang seluruh sistem kodefikasi untuk memasukkan perubahan spesifikasi yang tidak sesuai dengan standar internasional.
Jawaban: B. Memperbarui spesifikasi dalam catatan NSN yang ada dan melaporkan perubahan kepada otoritas kodefikasi NATO sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
Pembahasan: Langkah yang tepat adalah memperbarui spesifikasi dalam catatan NSN yang ada dan melaporkan perubahan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh otoritas kodefikasi NATO. Ini memastikan bahwa pembaruan tetap sesuai dengan standar internasional dan memudahkan pengelolaan inventaris secara konsisten.
6. Seorang Kataloger sedang mengevaluasi data logistik terkait produk pertahanan menggunakan sistem manajemen persediaan. Dalam situasi ini, ia menemukan bahwa data spesifikasi teknis sering mengalami pembaruan. Apa langkah analisis yang paling tepat untuk memastikan data tetap akurat dan konsisten?
A. Meminta setiap departemen untuk menyimpan catatan spesifikasi teknis secara terpisah dan menggabungkannya secara berkala.
B. Mengimplementasikan sistem otomatis dalam ERP yang memeriksa dan memperbarui data spesifikasi teknis secara real-time.
C. Mengandalkan laporan bulanan dari staf untuk memperbarui data spesifikasi teknis.
D. Mengatur audit manual setiap enam bulan untuk memeriksa kesesuaian data spesifikasi teknis.
E. Menghapus data lama dan hanya menyimpan informasi terbaru tanpa memverifikasi akurasi.
Jawaban: B. Mengimplementasikan sistem otomatis dalam ERP yang memeriksa dan memperbarui data spesifikasi teknis secara real-time.
Pembahasan: Sistem otomatis dalam ERP yang memperbarui data spesifikasi teknis secara real-time memungkinkan pemantauan dan konsistensi data yang akurat.
7. Dalam pengelolaan katalog elektronik produk pertahanan, Anda diminta untuk meningkatkan aksesibilitas data. Apa pendekatan analisis yang paling efektif untuk mencapai tujuan tersebut?
A. Menyusun semua data dalam satu file teks besar tanpa struktur yang jelas.
B. Mengimplementasikan fitur pencarian yang canggih dan mengelompokkan data produk berdasarkan kategori dalam sistem katalog.
C. Menyediakan akses data hanya untuk beberapa pengguna internal yang dipilih.
D. Menyimpan data dalam format yang hanya bisa diakses melalui aplikasi khusus tanpa dukungan pencarian.
E. Mengelompokkan data berdasarkan tanggal masuk tanpa mempertimbangkan kategori produk.
Jawaban: B. Mengimplementasikan fitur pencarian yang canggih dan mengelompokkan data produk berdasarkan kategori dalam sistem katalog.
Pembahasan: Fitur pencarian yang canggih dan pengelompokan data berdasarkan kategori meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi pencarian informasi.
8. Ketika menyusun spesifikasi teknis untuk produk pertahanan, Anda menghadapi masalah dengan akurasi informasi. Langkah analisis apa yang seharusnya diambil untuk memastikan bahwa spesifikasi teknis yang disusun mencerminkan kebutuhan sebenarnya?
A. Mengumpulkan feedback dari pengguna akhir dan mengintegrasikannya dalam spesifikasi teknis.
B. Mengandalkan dokumen spesifikasi teknis yang disediakan oleh pemasok tanpa verifikasi tambahan.
C. Menyusun spesifikasi berdasarkan informasi dari produk sejenis yang tidak relevan dengan kebutuhan spesifik.
D. Mengidentifikasi bahan baku, komponen utama, dan fitur teknis yang relevan, serta memverifikasi informasi melalui uji coba produk.
E. Menggunakan spesifikasi teknis dari katalog produk yang sudah usang tanpa pembaruan.
Jawaban: D. Mengidentifikasi bahan baku, komponen utama, dan fitur teknis yang relevan, serta memverifikasi informasi melalui uji coba produk.
Pembahasan: Mengidentifikasi dan memverifikasi bahan baku, komponen utama, dan fitur teknis yang relevan melalui uji coba produk memastikan bahwa spesifikasi teknis akurat dan sesuai kebutuhan.
9. Dalam menganalisis kebutuhan logistik pertahanan, Anda diminta untuk memprioritaskan langkah-langkah untuk memastikan pemenuhan kebutuhan operasional secara efisien. Langkah analisis apa yang harus diambil?
A. Mengabaikan data katalog dan membuat estimasi berdasarkan pengalaman sebelumnya.
B. Menggunakan data katalog untuk menilai ketersediaan barang, waktu pengiriman, dan pemenuhan kebutuhan operasional, serta mengidentifikasi potensi kekurangan.
C. Menyusun rencana logistik berdasarkan asumsi tanpa mempertimbangkan data aktual.
D. Mengandalkan laporan tahunan tanpa mempertimbangkan perubahan dalam kebutuhan operasional.
E. Menyimpan data logistik dalam format yang hanya dapat diakses oleh pihak tertentu.
Jawaban: B. Menggunakan data katalog untuk menilai ketersediaan barang, waktu pengiriman, dan pemenuhan kebutuhan operasional, serta mengidentifikasi potensi kekurangan.
Pembahasan: Menggunakan data katalog untuk analisis menyeluruh membantu menilai ketersediaan barang dan memastikan pemenuhan kebutuhan operasional dengan efektif.
10. Anda ditugaskan untuk mengevaluasi sistem informasi manajemen katalog yang digunakan di kementerian. Apa faktor analisis yang paling penting untuk menentukan apakah sistem tersebut efektif dalam pengelolaan data katalog produk pertahanan?
A. Kemampuan sistem untuk menghasilkan laporan keuangan.
B. Integrasi sistem dengan perangkat lunak lain yang digunakan oleh kementerian.
C. Kecepatan sistem dalam memproses transaksi keuangan.
D. Fitur sistem yang memungkinkan pembaruan dan integrasi data katalog secara otomatis.
E. Kemampuan sistem untuk mengelola data pengguna internal kementerian.
Jawaban: D. Fitur sistem yang memungkinkan pembaruan dan integrasi data katalog secara otomatis.
Pembahasan: Fitur yang memungkinkan pembaruan dan integrasi data katalog secara otomatis adalah faktor kunci dalam efektivitas sistem informasi manajemen katalog, karena memastikan data terkini dan akurat.
11. Dalam proses pengadaan barang dan jasa pertahanan, Kataloger berperan penting dalam seleksi dan pembelian barang-barang strategis. Manakah dari pernyataan berikut ini yang paling tepat menjelaskan bagaimana Kataloger dapat memfasilitasi proses tersebut?
A. Kataloger menetapkan anggaran pengadaan dan bernegosiasi dengan pemasok untuk mendapatkan harga terbaik.
B. Kataloger mengembangkan strategi pemasaran untuk barang-barang pertahanan yang akan dibeli oleh kementerian.
C. Kataloger menyediakan informasi yang akurat dan terkini mengenai spesifikasi teknis dan ketersediaan barang, serta memastikan bahwa barang yang dipilih memenuhi standar yang ditetapkan.
D. Kataloger menyusun kontrak pengadaan barang dan jasa dengan pihak ketiga.
E. Kataloger mengelola logistik dan distribusi barang pertahanan ke unit-unit militer.
Jawaban: C. Kataloger menyediakan informasi yang akurat dan terkini mengenai spesifikasi teknis dan ketersediaan barang, serta memastikan bahwa barang yang dipilih memenuhi standar yang ditetapkan.
Pembahasan: Dalam pengadaan barang dan jasa pertahanan, Kataloger harus memastikan informasi mengenai spesifikasi teknis dan ketersediaan barang akurat dan mutakhir, serta mematuhi standar yang ditetapkan. Ini membantu proses seleksi dan pembelian menjadi lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan kementerian.
12. Dalam mengelompokkan produk dalam sistem katalog, teknik klasifikasi yang efektif harus mempertimbangkan beberapa faktor. Manakah dari pernyataan berikut ini yang paling tepat menggambarkan teknik klasifikasi yang baik?
A. Mengelompokkan produk berdasarkan merek dan tanggal pembelian.
B. Mengelompokkan produk berdasarkan jenis, fungsi, dan spesifikasi teknis untuk memudahkan akses dan penggunaan informasi.
C. Mengelompokkan produk berdasarkan lokasi penyimpanan fisik di gudang.
D. Mengelompokkan produk berdasarkan harga jual kepada pelanggan.
E. Mengelompokkan produk berdasarkan urutan kedatangan ke dalam katalog.
Jawaban: B. Mengelompokkan produk berdasarkan jenis, fungsi, dan spesifikasi teknis untuk memudahkan akses dan penggunaan informasi.
Pembahasan: Teknik klasifikasi yang baik harus mempertimbangkan jenis, fungsi, dan spesifikasi teknis produk untuk memudahkan akses dan penggunaan informasi oleh personel logistik. Ini memastikan bahwa produk dapat ditemukan dan dikelola dengan efisien dalam sistem katalog.
13. Seorang Kataloger harus mematuhi prinsip-prinsip etika dalam pengelolaan katalog. Manakah dari tindakan berikut ini yang paling tepat untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan prinsip etika?
A. Mengubah data katalog untuk mencerminkan preferensi pribadi atau kepentingan tertentu.
B. Memastikan semua informasi dalam katalog diperbarui secara berkala dan akurat serta transparan dalam penyusunannya.
C. Mengabaikan prosedur yang telah ditetapkan jika ada kebutuhan mendesak.
D. Menyembunyikan informasi yang dianggap tidak relevan oleh pihak internal.
E. Menggunakan data yang tidak diverifikasi untuk mempercepat proses pemeliharaan katalog.
Jawaban: B. Memastikan semua informasi dalam katalog diperbarui secara berkala dan akurat serta transparan dalam penyusunannya.
Pembahasan: Kepatuhan terhadap prinsip etika mencakup pembaruan informasi katalog secara berkala, akurasi, dan transparansi. Tindakan ini penting untuk memastikan integritas dan keandalan data katalog serta kepatuhan terhadap regulasi pemerintah dan peraturan militer.
14. Untuk menjaga data katalog tetap relevan, Kataloger harus menerapkan teknik pemeliharaan yang efektif. Apa langkah yang tepat untuk memastikan data katalog diperbarui dengan baik?
A. Menunggu hingga semua barang dalam katalog habis sebelum memperbarui data.
B. Menghapus barang yang sudah usang dan menambahkan produk baru secara berkala berdasarkan pemantauan stok.
C. Mengabaikan laporan penurunan kualitas produk dan hanya memperbarui data pada akhir tahun.
D. Mengandalkan informasi dari pemasok tanpa verifikasi lebih lanjut.
E. Hanya memperbarui data ketika ada permintaan langsung dari pengguna.
Jawaban: B. Menghapus barang yang sudah usang dan menambahkan produk baru secara berkala berdasarkan pemantauan stok.
Pembahasan: Teknik pemeliharaan yang baik melibatkan penghapusan barang yang sudah usang dan penambahan produk baru secara berkala berdasarkan pemantauan stok. Ini membantu memastikan data katalog tetap relevan dan akurat.
15. Kataloger perlu bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan data produk dalam katalog selalu mutakhir. Manakah dari tindakan berikut ini yang paling efektif dalam kolaborasi dengan industri pertahanan dan pemasok?
A. Mengabaikan umpan balik dari pemasok dan hanya fokus pada data internal kementerian.
B. Berkomunikasi secara rutin dengan industri pertahanan dan pemasok untuk memperbarui informasi produk sesuai kebutuhan.
C. Mengandalkan informasi yang diterima sekali saja tanpa pembaruan lebih lanjut.
D. Mengatur pertemuan hanya ketika ada masalah mendesak dengan data katalog.
E. Membatasi komunikasi hanya dengan pihak internal kementerian.
Jawaban: B. Berkomunikasi secara rutin dengan industri pertahanan dan pemasok untuk memperbarui informasi produk sesuai kebutuhan.
Pembahasan: Kolaborasi yang efektif melibatkan komunikasi rutin dengan industri pertahanan dan pemasok untuk memperbarui informasi produk sesuai kebutuhan. Ini memastikan data katalog tetap mutakhir dan sesuai dengan kebutuhan militer.
16. Dalam konteks manajemen persediaan barang-barang militer, sebuah sistem katalog digunakan untuk memantau stok dan mengatur pemesanan. Jika sebuah katalog menunjukkan bahwa persediaan barang A tinggal 5 unit sementara permintaan bulanan rata-rata adalah 10 unit, tindakan apa yang paling tepat untuk mengelola stok barang A secara efektif?
A. Mengurangi frekuensi pemesanan barang A hingga stok mencapai nol sebelum melakukan pemesanan ulang.
B. Meningkatkan jumlah pemesanan barang A setiap kali permintaan melebihi stok yang ada tanpa memperhitungkan lead time pengiriman.
C. Memesan tambahan barang A sebelum stok mencapai level minimum yang telah ditetapkan untuk memastikan ketersediaan barang secara real-time.
D. Mengabaikan data katalog dan memesan barang A hanya berdasarkan perkiraan permintaan musiman.
E. Menyimpan catatan manual terpisah untuk stok barang A agar tidak tergantung pada sistem katalog.
Jawaban: C. Memesan tambahan barang A sebelum stok mencapai level minimum yang telah ditetapkan untuk memastikan ketersediaan barang secara real-time.
Pembahasan: Mengelola stok dengan memastikan pemesanan tambahan sebelum stok mencapai level minimum adalah praktik yang baik dalam manajemen persediaan. Ini memastikan bahwa ada cukup stok untuk memenuhi permintaan, menghindari kekurangan yang dapat mengganggu operasional.
17. Sistem e-procurement digunakan untuk mempercepat proses pengadaan barang pertahanan. Dalam hal ini, bagaimana katalog dapat berkontribusi untuk mempermudah proses pengadaan secara online?
A. Dengan mengizinkan vendor untuk memasukkan data katalog langsung ke dalam sistem e-procurement tanpa verifikasi tambahan.
B. Dengan mengintegrasikan informasi katalog yang akurat dan terkini ke dalam sistem e-procurement untuk memudahkan pemilihan dan pemesanan barang secara otomatis.
C. Dengan menggunakan katalog sebagai arsip manual yang dipindai dan diunggah ke sistem e-procurement untuk referensi vendor.
D. Dengan membatasi akses katalog hanya kepada staf pengadaan tanpa memberikan akses kepada vendor yang berpotensi.
E. Dengan memperbarui katalog secara periodik tanpa sinkronisasi dengan sistem e-procurement yang ada.
Jawaban: B. Dengan mengintegrasikan informasi katalog yang akurat dan terkini ke dalam sistem e-procurement untuk memudahkan pemilihan dan pemesanan barang secara otomatis.
Pembahasan: Integrasi informasi katalog yang akurat dan terkini ke dalam sistem e-procurement memastikan bahwa proses pemilihan dan pemesanan barang berlangsung secara otomatis dan efisien. Ini mengurangi kesalahan dan mempercepat proses pengadaan.
18. Dalam pengelolaan risiko terkait katalogisasi barang-barang militer, apa langkah utama yang harus diambil untuk mengidentifikasi dan mitigasi risiko kesalahan katalogisasi?
A. Mengabaikan prosedur verifikasi barang jika data katalog dianggap sudah benar.
B. Melakukan audit berkala terhadap katalog dan data barang, serta menerapkan prosedur verifikasi untuk memastikan akurasi dan kepatuhan terhadap standar.
C. Mengandalkan input manual tanpa adanya sistem verifikasi untuk proses katalogisasi.
D. Menyimpan informasi katalog dalam format yang tidak dapat diakses oleh semua pihak terkait.
E. Menggunakan satu sumber data tanpa memperbarui informasi secara berkala.
Jawaban: B. Melakukan audit berkala terhadap katalog dan data barang, serta menerapkan prosedur verifikasi untuk memastikan akurasi dan kepatuhan terhadap standar.
Pembahasan: Audit berkala dan penerapan prosedur verifikasi adalah langkah penting untuk memastikan bahwa data katalog akurat dan sesuai dengan standar. Ini membantu mengidentifikasi dan mengurangi risiko kesalahan dalam katalogisasi.
19. Dalam proses penyusunan laporan dan dokumentasi katalog, seorang Kataloger diharapkan memiliki keterampilan tertentu. Manakah dari pernyataan berikut ini yang paling tepat menggambarkan salah satu tanggung jawab Kataloger dalam menyusun laporan terkait spesifikasi teknis produk?
A. Menyusun strategi pemasaran untuk produk berdasarkan hasil analisis pasar.
B. Mengumpulkan umpan balik dari pengguna akhir untuk perbaikan produk.
C. Menyusun laporan yang mendetail mengenai spesifikasi teknis produk, termasuk fitur, penggunaan, dan standar yang dipenuhi oleh produk tersebut.
D. Mengatur jadwal pelatihan untuk staf mengenai penggunaan produk yang baru.
E. Mengelola anggaran tahunan untuk pembelian produk-produk katalog.
Jawaban: C. Menyusun laporan yang mendetail mengenai spesifikasi teknis produk, termasuk fitur, penggunaan, dan standar yang dipenuhi oleh produk tersebut.
Pembahasan: Tugas utama Kataloger dalam penyusunan laporan dan dokumentasi katalog mencakup pembuatan laporan mendetail mengenai spesifikasi teknis produk. Ini melibatkan pengumpulan informasi tentang fitur, penggunaan, dan standar yang dipenuhi oleh produk untuk memastikan akurasi dan ketersediaan informasi yang diperlukan.
20. Seorang Kataloger bertanggung jawab untuk melaporkan penggunaan barang kepada pimpinan. Dalam konteks ini, manakah dari pernyataan berikut ini yang paling tepat menggambarkan bagaimana laporan penggunaan barang harus disusun?
A. Laporan harus mencakup analisis pasar dan proyeksi penjualan barang di masa depan.
B. Laporan harus memuat rincian tentang kuantitas barang yang digunakan, frekuensi penggunaan, serta kondisi dan status barang.
C. Laporan harus berfokus pada penilaian kinerja staf yang menggunakan barang.
D. Laporan harus menyertakan evaluasi efektivitas strategi pemasaran barang.
E. Laporan harus mencakup rincian anggaran yang dialokasikan untuk pembelian barang.
Jawaban: B. Laporan harus memuat rincian tentang kuantitas barang yang digunakan, frekuensi penggunaan, serta kondisi dan status barang.
Pembahasan: Dalam laporan penggunaan barang, Kataloger harus menyertakan rincian tentang kuantitas barang yang telah digunakan, frekuensi penggunaan, serta kondisi dan status barang. Informasi ini penting untuk memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana barang dikelola dan digunakan dalam organisasi.
Dapatkan Lebih Banyak Soal Kataloger Kementerian Pertahanan di Sistem Kami!
Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan lebih dari 130 soal latihan Kataloger Kementerian Pertahanan, lengkap dengan jawaban dan pembahasannya! Bergabunglah dengan sistem kami di https://fungsional.id sekarang juga, atau klik banner di atas untuk mendaftar secara gratis. Persiapkan diri Anda dengan lebih baik dan raih kesuksesan dalam ujian CPNS & PPPK!