100+ Soal & Pembahasan Operator Pemboran CPNS & PPPK

100+ Soal & Pembahasan Operator Pemboran CPNS & PPPK

Operator Pemboran merupakan tenaga profesional yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan peralatan pemboran dalam industri minyak dan gas atau pertambangan. Mereka berperan penting dalam menjalankan dan memonitor proses pemboran, memastikan kegiatan berlangsung sesuai dengan standar keselamatan dan efisiensi yang ditetapkan. Selain itu, Operator Pemboran harus memahami berbagai teknik pemboran, kondisi geologi, serta memonitor tekanan, kedalaman, dan aliran fluida saat pengeboran dilakukan.

Operator Pemboran memiliki tugas dalam mencakup pengoperasian rig pemboran, pemantauan parameter pengeboran, perawatan peralatan, serta penanganan masalah teknis yang muncul selama proses pemboran. Mereka juga bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan tim insinyur pemboran, geologis, dan tenaga teknis lainnya untuk memastikan pengeboran berjalan lancar. Selain itu, Operator Pemboran harus mengikuti protokol keselamatan ketat untuk mencegah terjadinya insiden berbahaya selama pengeboran.

Kisi-Kisi Soal Operator Pemboran

Soal operator pemboran dilengkapi dengan kisi-kisi yang dirancang untuk menguji pemahaman dan keterampilan teknis calon operator dalam industri pemboran minyak, gas, atau pertambangan. Berikut adalah kisi-kisi untuk soal operator pemboran.

Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi: Mengatur kegiatan hulu migas, termasuk eksplorasi dan pemboran, dengan standar keselamatan dan efisiensi operasional.

Pemahaman Dasar tentang Proses Pemboran: Memahami tahapan pemboran (drilling), seperti spudding, pengeboran vertikal dan horizontal, hingga completions atau penyelesaian sumur.

Pengoperasian Rig Pemboran: Mampu mengoperasikan rig pemboran darat dan lepas pantai, serta memahami komponen utama, seperti derrick, drill string, rotary table, dan blowout preventer (BOP).

Pengawasan dan Pemantauan Parameter Pemboran: Menggunakan sistem mud logging dan monitoring real-time untuk memantau parameter, seperti tekanan sumur, laju penetrasi (Rate of Penetration, ROP), dan suhu.

Pemahaman tentang Sistem Lumpur Pemboran (Drilling Mud): Memahami fungsi dan pemilihan jenis lumpur pemboran untuk mendinginkan bor, mengangkat serbuk bor, dan menjaga tekanan sumur.

Pencegahan dan Penanganan Blowout: Menguasai prosedur penggunaan BOP dan langkah-langkah penanganan blowout atau semburan liar untuk menghindari kecelakaan besar.

Teknik Casing dan Cementing: Memahami pemasangan casing dan proses penyemenan (cementing) untuk memperkuat dinding sumur dan mencegah kebocoran fluida.

Operasi Wireline dan Logging: Mampu melakukan logging dengan wireline untuk mendapatkan data terkait formasi geologi dan kondisi sumur.

Proses Fishing dalam Pemboran: Menguasai teknik fishing untuk mengangkat peralatan yang tertinggal atau terjepit di dalam sumur.

Manajemen Risiko dan Keadaan Darurat: Mampu mengidentifikasi risiko operasional dan menyusun rencana tanggap darurat jika terjadi kebakaran, blowout, atau tumpahan minyak.

Pemantauan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja): Memastikan penerapan standar K3 di lokasi pemboran, termasuk penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dan prosedur keselamatan.

Pengoperasian Peralatan Pemeliharaan Rig: Melakukan perawatan dan inspeksi rutin pada peralatan pemboran agar tetap berfungsi optimal dan meminimalkan downtime.

Koordinasi dengan Tim Pemboran: Berkoordinasi dengan driller, engineer, dan tenaga ahli lainnya untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan operasi pemboran.

Penggunaan Teknologi dan Otomatisasi Pemboran: Memanfaatkan teknologi otomatisasi dan sistem SCADA untuk memantau dan mengontrol proses pemboran secara efisien.

Pelaporan dan Dokumentasi Operasional: Mampu menyusun laporan operasional harian, termasuk catatan aktivitas dan kondisi peralatan, serta rekomendasi perbaikan.

Pengelolaan Lingkungan dalam Pemboran: Memastikan pengelolaan limbah lumpur dan limbah pemboran sesuai regulasi lingkungan agar tidak mencemari lingkungan.

Pengelolaan Logistik dan Material: Memastikan material, peralatan, dan bahan bakar tersedia sesuai kebutuhan operasional untuk menghindari keterlambatan.

Teknik Pengeboran Lepas Pantai dan Darat: Memahami perbedaan teknik dan prosedur antara pemboran lepas pantai (offshore) dan darat (onshore).

Pemantauan Aliran Fluida dan Tekanan Sumur: Menguasai teknik pengukuran tekanan dan aliran fluida untuk menghindari kick atau semburan tak terduga di sumur.

Etika dan Profesionalisme Kerja: Menjaga etika dan profesionalisme dalam bekerja, termasuk kedisiplinan, kerjasama tim, dan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas.

Contoh Soal Operator Pemboran untuk CPNS & PPPK

Contoh soal operator pemboran untuk seleksi CPNS dan PPPK dibentuk untuk mengukur kemampuan teknis serta pengetahuan dasar di bidang operator pemboran. Berikut adalah contoh soal operator pemboran beserta pembahasannya.

1. Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi mengatur kegiatan eksplorasi dan pemboran migas dengan standar keselamatan yang ketat. Salah satu aspek yang diatur dalam undang-undang ini adalah pengelolaan risiko blowout. Sebagai operator pemboran, Anda diminta untuk memastikan bahwa rig dilengkapi dengan sistem keselamatan yang memadai. Manakah tindakan yang paling tepat untuk meminimalkan risiko blowout dalam pengeboran?

A. Mengurangi tekanan lumpur saat pengeboran untuk menghemat biaya
B. Memasang blowout preventer (BOP) dan terus memantau tekanan sumur secara real-time
C. Melakukan pemboran lebih dalam tanpa menggunakan casing
D. Mengabaikan perubahan tekanan sumur selama pengeboran
E. Menggunakan lumpur pemboran dengan viskositas rendah untuk mempercepat pengeboran

Jawaban: B. Memasang blowout preventer (BOP) dan terus memantau tekanan sumur secara real-time

Pembahasan: Pemasangan BOP dan pemantauan tekanan sumur secara real-time adalah langkah yang paling tepat untuk mencegah blowout. BOP berfungsi sebagai pengaman untuk menutup sumur jika tekanan menjadi tidak terkendali.

2. Tahapan pemboran migas mencakup beberapa proses penting, termasuk spudding, pengeboran vertikal, dan penyelesaian sumur. Dalam skenario ini, sumur telah mencapai kedalaman target, dan operator diminta untuk melakukan completions. Tindakan apa yang biasanya dilakukan dalam proses completions untuk memastikan sumur siap diproduksi?

A. Memasang casing terakhir dan melakukan penyemenan untuk memperkuat dinding sumur
B. Melanjutkan pengeboran lebih dalam untuk mencari lapisan minyak baru
C. Meninggalkan sumur tanpa tindakan lebih lanjut setelah pengeboran
D. Mengganti rig pemboran dengan rig produksi sebelum melakukan penyemenan
E. Mengurangi tekanan sumur untuk mencegah kerusakan formasi

Jawaban: A. Memasang casing terakhir dan melakukan penyemenan untuk memperkuat dinding sumur

Pembahasan: Completions mencakup pemasangan casing terakhir dan penyemenan dinding sumur untuk memastikan integritas sumur sebelum diproduksi. Langkah ini penting untuk mencegah kebocoran fluida antar formasi.

3. Pada rig pemboran darat maupun lepas pantai, drill string adalah salah satu komponen utama yang digunakan untuk mentransmisikan torsi dan daya ke bor. Sebagai operator pemboran, Anda mengamati bahwa laju penetrasi (ROP) menurun drastis saat pengeboran formasi keras. Apa tindakan terbaik untuk menangani masalah ini?

A. Meningkatkan kecepatan rotasi drill string untuk menambah daya pengeboran
B. Menghentikan pengeboran dan melakukan proses fishing
C. Mengganti drill bit dengan jenis yang lebih sesuai untuk formasi keras
D. Mengurangi viskositas lumpur pemboran untuk meningkatkan pendinginan
E. Menaikkan tekanan sumur untuk mempercepat laju pengeboran

Jawaban: C. Mengganti drill bit dengan jenis yang lebih sesuai untuk formasi keras

Pembahasan: Penurunan ROP pada formasi keras seringkali memerlukan pergantian drill bit yang lebih sesuai dengan jenis batuan. Mengganti drill bit dapat meningkatkan efisiensi pengeboran di formasi tersebut.

4. Sistem mud logging digunakan untuk memantau parameter pemboran, termasuk tekanan sumur dan laju penetrasi (ROP). Pada situasi tertentu, operator menemukan bahwa laju penetrasi meningkat secara tiba-tiba di area yang diduga memiliki tekanan tinggi. Apa langkah yang harus diambil oleh operator untuk mengatasi kondisi ini?

A. Meningkatkan kecepatan pengeboran untuk memanfaatkan peningkatan laju penetrasi
B. Mengurangi tekanan lumpur untuk mencegah kerusakan formasi
C. Mengganti drill string dengan yang lebih kuat untuk mengimbangi peningkatan tekanan
D. Meneruskan pengeboran tanpa perubahan pada pengaturan rig
E. Menghentikan pengeboran dan meningkatkan tekanan lumpur untuk menyeimbangkan tekanan formasi

Jawaban: E. Menghentikan pengeboran dan meningkatkan tekanan lumpur untuk menyeimbangkan tekanan formasi

Pembahasan: Ketika ROP tiba-tiba meningkat di area dengan tekanan tinggi, hal ini mungkin menandakan adanya zona yang berisiko blowout. Meningkatkan tekanan lumpur adalah langkah tepat untuk menyeimbangkan tekanan formasi dan mencegah semburan liar.

5. Dalam sistem pemboran, lumpur pemboran (drilling mud) memiliki beberapa fungsi penting, termasuk menjaga kestabilan tekanan sumur dan mendinginkan bor. Sebagai operator, Anda dihadapkan pada kondisi di mana lumpur yang digunakan tidak mampu mengangkat serpihan bor secara efisien ke permukaan. Apa tindakan terbaik untuk mengatasi masalah ini?

A. Mengganti lumpur pemboran dengan lumpur yang memiliki densitas lebih rendah
B. Menghentikan pengeboran dan menurunkan casing tambahan
C. Mengurangi tekanan lumpur untuk mempercepat pengeboran
D. Meningkatkan laju sirkulasi lumpur untuk mengangkat serpihan lebih cepat
E. Mengganti drill bit untuk memperbaiki performa pengeboran

Jawaban: D. Meningkatkan laju sirkulasi lumpur untuk mengangkat serpihan lebih cepat

Pembahasan: Jika lumpur tidak mampu mengangkat serpihan bor dengan efisien, meningkatkan laju sirkulasi lumpur dapat membantu membersihkan serpihan dari lubang bor dan menjaga efisiensi pengeboran.

6. Salah satu ancaman terbesar dalam proses pemboran adalah blowout, atau semburan liar, yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada rig dan lingkungan sekitarnya. Dalam kasus di mana tekanan sumur meningkat tiba-tiba dan tanda-tanda blowout mulai muncul, apa langkah pertama yang harus dilakukan oleh operator?

A. Meningkatkan laju pengeboran untuk menyelesaikan proses pengeboran lebih cepat
B. Menghentikan pengeboran dan segera mengaktifkan blowout preventer (BOP)
C. Mengurangi penggunaan lumpur untuk menstabilkan tekanan
D. Mengganti drill bit untuk mengurangi gesekan
E. Menghentikan semua aktivitas di rig dan meninggalkan area pengeboran

Jawaban: B. Menghentikan pengeboran dan segera mengaktifkan blowout preventer (BOP)

Pembahasan: Langkah pertama yang harus diambil ketika ada indikasi blowout adalah menghentikan pengeboran dan mengaktifkan BOP untuk menutup sumur dan mencegah semburan lebih lanjut.

7. Proses cementing dalam pemboran bertujuan untuk memperkuat dinding sumur dan mencegah kebocoran fluida antar formasi. Sebagai operator pemboran, Anda diminta untuk mengawasi proses penyemenan pada casing terakhir. Apa tujuan utama dari proses ini?

A. Mempercepat laju pengeboran
B. Menstabilkan tekanan lumpur dalam sumur
C. Memperkuat struktur sumur dan mencegah kebocoran fluida
D. Menurunkan biaya operasional pengeboran
E. Meningkatkan resistensi terhadap tekanan pada permukaan rig

Jawaban: C. Memperkuat struktur sumur dan mencegah kebocoran fluida

Pembahasan: Proses penyemenan bertujuan untuk memperkuat casing dan mencegah kebocoran fluida antar formasi yang bisa menyebabkan masalah serius pada integritas sumur dan lingkunga

8. Dalam kegiatan pemboran, wireline logging sering digunakan untuk mengumpulkan data tentang formasi geologi di bawah permukaan. Jika operator menggunakan wireline untuk logging pada sumur baru, informasi apa yang paling mungkin diperoleh dari proses ini?

A. Tekanan lumpur pada permukaan sumur
B. Komposisi lumpur pemboran
C. Resistivitas formasi dan informasi tentang keberadaan hidrokarbon
D. Kedalaman casing yang terpasang
E. Suhu permukaan rig pemboran

Jawaban: C. Resistivitas formasi dan informasi tentang keberadaan hidrokarbon

Pembahasan: Wireline logging memberikan data tentang resistivitas, densitas, dan karakteristik lain dari formasi bawah tanah, yang penting untuk menentukan potensi adanya hidrokarbon dalam formasi.

9. Teknik fishing dalam pemboran dilakukan saat terjadi situasi di mana peralatan pengeboran tertinggal atau tersangkut di dalam sumur. Sebagai operator, Anda menghadapi situasi di mana drill string terjepit di sumur. Apa langkah pertama yang biasanya dilakukan dalam proses fishing?

A. Menggunakan alat fishing khusus untuk mengambil peralatan yang tersangkut
B. Mengurangi tekanan lumpur untuk membantu melepaskan peralatan
C. Mengganti drill bit untuk mempercepat proses pengeboran
D. Meningkatkan kecepatan pengeboran untuk memperbaiki efisiensi
E. Meninggalkan peralatan di sumur dan melanjutkan pengeboran

Jawaban: A. Menggunakan alat fishing khusus untuk mengambil peralatan yang tersangkut

Pembahasan: Fishing adalah teknik yang digunakan untuk mengambil peralatan yang tersangkut di dalam sumur. Alat-alat khusus fishing digunakan untuk mengangkat peralatan tersebut agar pengeboran dapat dilanjutkan.

10. Manajemen risiko adalah bagian penting dari operasi pemboran, terutama dalam mengidentifikasi dan menangani keadaan darurat seperti blowout atau kebakaran. Sebagai operator pemboran, Anda bertanggung jawab atas penyusunan rencana tanggap darurat. Apa langkah utama dalam menyusun rencana tanggap darurat untuk operasi pemboran?

A. Mengabaikan potensi risiko karena tidak ada kejadian sebelumnya
B. Mengidentifikasi semua kemungkinan risiko dan menyusun prosedur untuk mengatasinya
C. Hanya menyusun rencana untuk risiko yang sudah terjadi di lokasi lain
D. Mengurangi anggaran untuk pelatihan karyawan terkait tanggap darurat
E. Menyerahkan tanggung jawab kepada manajemen atas situasi darurat

Jawaban: B. Mengidentifikasi semua kemungkinan risiko dan menyusun prosedur untuk mengatasinya

Pembahasan: Mengidentifikasi semua kemungkinan risiko dan menyusun prosedur yang tepat untuk menanggapi setiap risiko adalah langkah kunci dalam menyusun rencana tanggap darurat yang efektif untuk operasi pemboran. Prosedur ini harus mencakup pelatihan bagi karyawan, penyediaan peralatan darurat, serta simulasi penanganan keadaan darurat secara berkala agar semua personel siap dan tahu apa yang harus dilakukan jika situasi darurat terjadi.

11. Seorang operator pemboran bertanggung jawab untuk memastikan penerapan standar K3 di lokasi pemboran. Dalam konteks ini, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) menjadi sangat penting. Apa alasan utama mengapa APD harus digunakan secara konsisten oleh semua pekerja di lokasi?

A. Untuk meningkatkan efisiensi kerja tim
B. Untuk melindungi pekerja dari berbagai risiko kecelakaan dan paparan bahan berbahaya
C. Untuk memenuhi tuntutan dari kontraktor dan regulator
D. Untuk menambah beban kerja bagi para pekerja
E. Untuk mengurangi biaya pelatihan keselamatan

Jawaban: B. Untuk melindungi pekerja dari berbagai risiko kecelakaan dan paparan bahan berbahaya

Pembahasan: Penggunaan APD bertujuan untuk melindungi pekerja dari risiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi di lokasi pemboran, seperti kebisingan tinggi, bahan kimia berbahaya, dan risiko jatuh dari ketinggian. Kesehatan dan keselamatan pekerja adalah prioritas utama dalam setiap operasi pemboran.

12. Sebelum operasi pemboran dimulai, seorang operator rig harus melakukan inspeksi rutin terhadap semua peralatan yang digunakan. Inspeksi ini mencakup pengecekan kondisi fisik dan operasional peralatan. Mengapa proses ini sangat krusial bagi keberlangsungan operasi?

A. Untuk menghindari keterlambatan yang disebabkan oleh kerusakan peralatan saat operasi berlangsung
B. Untuk memastikan semua pekerja memiliki pemahaman yang sama tentang peralatan
C. Agar semua alat tercatat dalam dokumen administrasi
D. Untuk memberikan kesempatan bagi pekerja beristirahat
E. Untuk memastikan semua pekerja hadir di lokasi

Jawaban: A. Untuk menghindari keterlambatan yang disebabkan oleh kerusakan peralatan saat operasi berlangsung

Pembahasan: Inspeksi rutin sangat penting untuk menghindari keterlambatan dalam operasi akibat kerusakan peralatan yang tidak terduga. Dengan memastikan semua peralatan dalam kondisi baik sebelum memulai pemboran, risiko kecelakaan dan downtime dapat diminimalisir.

13. Koordinasi yang baik antara anggota tim pemboran dapat menentukan keberhasilan operasi. Dalam hal ini, siapa yang seharusnya berperan sebagai koordinator utama dan mengapa?

A. Hanya driller yang bertanggung jawab atas keseluruhan operasi
B. Engineer sebagai orang yang memahami teknis dan prosedur
C. Koordinasi harus dilakukan oleh semua anggota tim untuk memaksimalkan kolaborasi
D. Tenaga ahli eksternal yang memberikan rekomendasi
E. Manajer proyek yang memantau dari jarak jauh

Jawaban: C. Koordinasi harus dilakukan oleh semua anggota tim untuk memaksimalkan kolaborasi

Pembahasan: Koordinasi yang baik harus dilakukan oleh semua anggota tim, termasuk driller, engineer, dan teknisi lainnya. Kerjasama yang solid dan komunikasi yang efektif sangat penting untuk menghindari kesalahan dan memastikan setiap aspek operasi pemboran dapat berjalan lancar.

14. Dalam pengoperasian rig pemboran, teknologi otomatisasi dan sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) semakin sering digunakan. Apa manfaat utama dari penerapan teknologi ini dalam proses pemboran?

A. Meningkatkan jumlah pekerja yang diperlukan di lapangan
B. Mengurangi kebutuhan akan perawatan peralatan
C. Mengurangi penggunaan sumber daya manusia
D. Memperpanjang waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap fase pemboran
E. Meningkatkan akurasi pemantauan dan kontrol terhadap proses pemboran

Jawaban: E. Meningkatkan akurasi pemantauan dan kontrol terhadap proses pemboran

Pembahasan: Penerapan teknologi otomatisasi dan sistem SCADA memungkinkan pemantauan dan kontrol yang lebih akurat terhadap proses pemboran. Hal ini memudahkan pengambilan keputusan yang tepat waktu dan efisien, sehingga mengurangi risiko kesalahan selama operasi.

15. Dalam menyusun laporan operasional harian, seorang operator pemboran harus mencatat berbagai aspek penting dari kegiatan yang dilakukan. Apa saja yang seharusnya menjadi fokus utama dalam laporan tersebut?

A. Hanya catatan cuaca dan kehadiran karyawan
B. Catatan aktivitas, kondisi peralatan, serta rekomendasi untuk perbaikan dan pengembangan
C. Penghitungan jumlah alat yang digunakan
D. Catatan waktu kedatangan dan keberangkatan pekerja
E. Pengeluaran biaya harian

Jawaban: B. Catatan aktivitas, kondisi peralatan, serta rekomendasi untuk perbaikan dan pengembangan

Pembahasan: Laporan operasional harian harus mencakup catatan aktivitas, kondisi peralatan, serta rekomendasi untuk perbaikan. Ini penting untuk menjaga transparansi dan meningkatkan efisiensi operasional di lokasi pemboran.

16. Dalam konteks pengelolaan lingkungan, salah satu tantangan besar yang dihadapi di lokasi pemboran adalah pengelolaan limbah. Apa tujuan utama dari pengelolaan limbah dalam operasi pemboran?

A. Untuk mengurangi biaya pengelolaan limbah
B. Untuk meningkatkan citra perusahaan di mata publik
C. Agar limbah bisa didaur ulang kembali dengan mudah
D. Untuk mencegah pencemaran lingkungan dan mematuhi regulasi yang berlaku
E. Untuk mempercepat proses pemboran

Jawaban: B. Untuk mencegah pencemaran lingkungan dan mematuhi regulasi yang berlaku

Pembahasan: Pengelolaan limbah bertujuan untuk mencegah pencemaran lingkungan dan mematuhi regulasi yang ada. Ini mencakup tindakan untuk memastikan limbah dari operasi pemboran dikelola dengan baik, sehingga tidak berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar.

17. Ketika membahas teknik pemboran, terdapat perbedaan signifikan antara teknik pemboran lepas pantai (offshore) dan darat (onshore). Apa salah satu perbedaan utama yang harus diperhatikan?

A. Semua peralatan yang digunakan di lepas pantai lebih murah
B. Pemboran lepas pantai biasanya dilakukan di kedalaman yang lebih dangkal
C. Pemboran lepas pantai memerlukan prosedur keselamatan dan teknik yang lebih kompleks
D. Hanya pemboran darat yang membutuhkan koordinasi tim yang baik
E. Teknik pemboran lepas pantai tidak memerlukan izin khusus

Jawaban: C. Pemboran lepas pantai memerlukan prosedur keselamatan dan teknik yang lebih kompleks

Pembahasan: Pemboran lepas pantai biasanya memerlukan prosedur keselamatan dan teknik yang lebih kompleks dibandingkan dengan pemboran darat. Hal ini disebabkan oleh tantangan lingkungan yang lebih sulit dan perlunya peralatan khusus untuk beroperasi di laut.

18. Pemantauan aliran fluida dan tekanan sumur merupakan hal yang krusial dalam operasi pemboran. Jika terdeteksi adanya “kick” (semburan tak terduga), apa langkah pertama yang harus diambil oleh operator?

A. Segera menghentikan pemboran dan menerapkan prosedur tanggap darurat
B. Mengabaikan tanda-tanda kick dan melanjutkan prosedur normal
C. Melanjutkan pemboran untuk mencoba mengatasi masalah
D. Mencatat kejadian tersebut untuk laporan operasional
E. Meningkatkan tekanan di dalam sumur

Jawaban: A. Segera menghentikan pemboran dan menerapkan prosedur tanggap darurat

Pembahasan: Jika terdeteksi adanya kick, langkah pertama yang harus diambil adalah segera menghentikan pemboran dan menerapkan prosedur tanggap darurat. Ini penting untuk mencegah situasi yang lebih berbahaya dan melindungi keselamatan seluruh tim.

19. Etika dan profesionalisme dalam lingkungan kerja pemboran memainkan peran penting. Apa yang dimaksud dengan etika kerja yang baik dalam konteks ini?

A. Mengutamakan kepentingan individu di atas kepentingan tim
B. Mematuhi semua peraturan keselamatan dan menjaga komunikasi yang efektif dalam tim
C. Bekerja secara mandiri tanpa melibatkan anggota tim lain
D. Mengabaikan prosedur keselamatan demi menyelesaikan pekerjaan lebih cepat
E. Menerima semua keputusan tanpa mempertanyakan proses yang ada

Jawaban: B. Mematuhi semua peraturan keselamatan dan menjaga komunikasi yang efektif dalam tim

Pembahasan: Etika kerja yang baik mencakup mematuhi semua peraturan keselamatan dan menjaga komunikasi yang efektif dalam tim. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif, serta memperkuat kerjasama antar anggota tim.

20. Inspeksi rutin terhadap peralatan pemboran adalah kegiatan penting yang harus dilakukan oleh operator. Apa fokus utama dari inspeksi ini untuk memastikan keselamatan dan efisiensi operasional?

A. Menghitung jumlah pekerja yang hadir di lokasi
B. Memastikan semua peralatan berfungsi dengan baik dan tidak ada tanda-tanda kerusakan
C. Mencatat waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan inspeksi
D. Memastikan semua alat terlihat bersih dan terawat
E. Menghitung biaya yang dikeluarkan untuk perawatan alat

Jawaban: B. Memastikan semua peralatan berfungsi dengan baik dan tidak ada tanda-tanda kerusakan

Pembahasan: Fokus utama dari inspeksi rutin adalah memastikan semua peralatan berfungsi dengan baik dan tidak ada tanda-tanda kerusakan. Hal ini krusial untuk menjaga keselamatan dan efisiensi selama operasi pemboran, serta untuk mencegah potensi kecelakaan yang disebabkan oleh peralatan yang tidak layak pakai.

Dapatkan Keunggulan Kompetitif dengan 100+ Soal Operator Pemboran yang Membantu Anda Sukses!

Dapatkan akses ke lebih dari 100 soal dan pembahasan khusus untuk posisi Operator Pemboran di CPNS dan PPPK. Bergabunglah dengan kami di https://fungsional.id/ atau klik banner di atas untuk mendaftar secara GRATIS! Siapkan diri Anda dengan materi berkualitas yang dirancang untuk membantu Anda sukses dalam ujian. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan dan percaya diri Anda!


Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Picture of Tim Asn

Tim Asn

Tim ASN adalah kelompok profesional yang terbiasa menyusun soal. Kami terdiri dari ahli berbagai bidang, berkomitmen menciptakan soal berkualitas tinggi yang relevan dengan kompetensi jabatan.
Open chat
Halo!
Silahkan Hubungi Kami Jika Ada Pertanyaan...