Operator Kilang dan Utilitas memiliki peran yang sangat penting dalam industri pengolahan energi dan sumber daya. Dalam jabatan ini, individu bertanggung jawab untuk mengawasi, mengendalikan, serta menjaga agar proses produksi di kilang dan fasilitas utilitas berjalan dengan aman dan efisien. Fokus utama dari peran ini adalah memastikan bahwa setiap proses produksi sesuai dengan standar keselamatan, menghindari risiko kegagalan, serta memaksimalkan efisiensi operasional kilang dan sistem utilitas.
Tugas Operator Kilang dan Utilitas meliputi pemantauan mesin-mesin produksi, pengaturan aliran bahan bakar, serta menjaga keseimbangan beban energi dalam sistem. Jabatan ini menuntut pengetahuan teknis yang mendalam tentang teknologi kilang, keterampilan dalam mengoperasikan peralatan berat, serta kemampuan dalam mendeteksi dan menyelesaikan masalah teknis secara cepat.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Operator Kilang dan Utilitas
Untuk menghadapi ujian PPPK dan CPNS, pemahaman terhadap kisi-kisi soal sangatlah penting. Hal ini akan membantu peserta fokus pada materi yang akan dihadapinya. Berikut ini adalah kisi-kisi untuk soal Operator Kilang dan Utilitas.
Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi: Mengatur kegiatan di sektor minyak dan gas (migas), termasuk pengolahan dan pemurnian di kilang serta peran operator dalam mendukung operasional.
Pemahaman Dasar Tentang Proses Kilang: Memahami proses distilasi, cracking, reforming, dan pengolahan bahan mentah menjadi produk turunan seperti bensin, diesel, dan avtur.
Sistem Operasi Utilitas Industri: Menguasai pengoperasian sistem utilitas, seperti sistem kelistrikan, air pendingin, uap, dan udara bertekanan, yang mendukung aktivitas kilang.
Pemantauan dan Pengendalian Proses Operasi: Mampu memonitor dan mengendalikan parameter proses melalui Distributed Control System (DCS) atau Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) untuk memastikan operasi berjalan sesuai standar.
Pengelolaan Risiko Operasional: Mampu mengidentifikasi risiko seperti kebocoran gas atau kerusakan peralatan dan menyusun mitigasi untuk mencegah insiden.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3): Menerapkan prosedur K3 dalam operasional kilang dan utilitas untuk melindungi pekerja dari risiko kebakaran, ledakan, atau paparan bahan kimia berbahaya.
Pemeliharaan Preventif dan Korektif: Mengikuti jadwal pemeliharaan preventif dan melakukan perbaikan saat terjadi kerusakan untuk menjaga performa peralatan dan fasilitas.
Pemantauan Sistem Pencemaran dan Lingkungan: Memastikan sistem pembuangan limbah dan emisi gas mengikuti regulasi lingkungan untuk mencegah pencemaran.
Pengendalian Bahan Berbahaya dan Beracun (B3): Memahami tata kelola bahan kimia dan B3 yang digunakan dalam proses kilang dan memastikan penanganannya sesuai prosedur.
Operasi Start-up dan Shutdown Kilang: Mampu mengoperasikan dan menghentikan operasi kilang dengan aman sesuai dengan prosedur standar operasi (SOP).
Pengoperasian Peralatan Penting: Menguasai penggunaan peralatan seperti boiler, heat exchanger, compressor, dan pump, serta memahami prinsip kerjanya.
Penanganan Keadaan Darurat: Siap menghadapi keadaan darurat, seperti kebocoran gas atau kebakaran, dengan mengikuti prosedur tanggap darurat dan koordinasi dengan tim pemadam kebakaran.
Pemantauan Kualitas Produk: Memastikan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan melalui uji sampel dan analisis laboratorium.
Koordinasi dengan Tim dan Shift Kerja: Bekerja secara efektif dalam tim dan mengikuti jadwal shift untuk memastikan kelangsungan operasional kilang 24/7.
Penggunaan Teknologi dan Otomatisasi: Memanfaatkan teknologi otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi operasional, seperti pemantauan real-time menggunakan sensor dan IoT.
Pelaporan dan Dokumentasi Operasional: Menyusun laporan operasional harian dan menyimpan dokumentasi terkait aktivitas operasional dan pemeliharaan.
Pengawasan Izin dan Kepatuhan Regulasi: Memastikan semua kegiatan operasional mematuhi perizinan dan regulasi industri migas, termasuk izin operasi dan standar keselamatan.
Audit dan Inspeksi Operasional: Mampu mengikuti audit dan inspeksi dari otoritas terkait serta menindaklanjuti temuan untuk peningkatan operasional.
Penerapan Efisiensi Energi: Mengidentifikasi peluang efisiensi energi di kilang dan sistem utilitas untuk mengurangi biaya dan emisi karbon.
Etika dan Profesionalisme dalam Operasi Kilang: Menjaga etika kerja dan profesionalisme, termasuk ketelitian dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas operasional.
Contoh Soal Operator Kilang dan Utilitas untuk CPNS & PPPK
Mempersiapkan diri dengan baik sangat penting dalam menghadapi seleksi PPPK dan CPNS. Dengan berlatih melalui contoh soal yang tepat, peserta dapat meningkatkan pemahaman. Berikut beberapa contoh soal untuk Operator Kilang dan Utilitas.
1. Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi menekankan pentingnya regulasi dalam sektor minyak dan gas untuk memastikan operasional yang aman dan efisien. Dalam konteks ini, apa peran utama operator kilang dalam mendukung kepatuhan terhadap regulasi tersebut?
A. Mengelola keuangan kilang
B. Melakukan pemeliharaan peralatan
C. Mengawasi proses pengolahan dan pemurnian agar sesuai dengan standar yang ditetapkan
D. Menentukan harga jual produk
E. Mengatur jadwal kerja karyawan
Jawaban: C. Mengawasi proses pengolahan dan pemurnian agar sesuai dengan standar yang ditetapkan
Pembahasan: Operator kilang memiliki tanggung jawab utama dalam memastikan bahwa semua proses pengolahan dan pemurnian mengikuti regulasi yang telah ditetapkan, termasuk menjaga kualitas produk dan keselamatan kerja.
2. Proses distilasi merupakan salah satu metode utama dalam pengolahan minyak mentah. Dalam konteks pemisahan fraksi berdasarkan titik didih, jelaskan mengapa pemisahan ini penting untuk memproduksi bahan bakar seperti bensin dan diesel?
A. Karena bensin dan diesel memiliki titik didih yang sama
B. Karena proses distilasi dapat menghilangkan semua kontaminan
C. Karena masing-masing fraksi memiliki kegunaan yang berbeda dalam industri transportasi dan energi
D. Karena semakin banyak fraksi yang dipisahkan, semakin tinggi keuntungan yang diperoleh
E. Karena pemisahan tidak mempengaruhi kualitas bahan bakar
Jawaban: C. Karena masing-masing fraksi memiliki kegunaan yang berbeda dalam industri transportasi dan energi
Pembahasan: Setiap fraksi dari minyak mentah memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda. Bensin, diesel, dan avtur dihasilkan dari fraksi yang berbeda dalam proses distilasi, dan pemisahan yang efisien sangat penting untuk memenuhi kebutuhan spesifik pasar.
3. Dalam sistem utilitas industri, pemeliharaan yang tepat dari sistem kelistrikan sangat penting. Apa saja risiko yang dapat muncul jika sistem kelistrikan tidak dikelola dengan baik di kilang?
A. Tidak ada resiko karena sistem kelistrikan bersifat otomatis
B. Potensi kebakaran, kerusakan peralatan, dan gangguan operasional
C. Meningkatnya biaya bahan baku
D. Penurunan produktivitas pekerja
E. Semua jawaban diatas benar
Jawaban: B. Potensi kebakaran, kerusakan peralatan, dan gangguan operasional
Pembahasan: Sistem kelistrikan yang tidak terawat dapat menyebabkan berbagai masalah serius, termasuk kebakaran akibat hubungan pendek, kerusakan pada peralatan yang bergantung pada pasokan listrik, dan gangguan yang dapat mengakibatkan downtime dalam proses produksi.
4. Pemantauan dan pengendalian proses menggunakan DCS atau SCADA menjadi sangat penting dalam operasi kilang. Bagaimana alat ini membantu dalam meminimalkan risiko kegagalan proses?
A. Dengan mengurangi jumlah operator yang diperlukan
B. Dengan memberikan data real-time untuk pengambilan keputusan yang cepat dan akurat
C. Dengan menggantikan semua proses manual
D. Dengan meningkatkan biaya operasional
E. Dengan membatasi akses ke informasi
Jawaban: B. Dengan memberikan data real-time untuk pengambilan keputusan yang cepat dan akurat
Pembahasan: DCS dan SCADA memberikan informasi yang diperlukan untuk memonitor dan mengendalikan proses secara real-time. Dengan data ini, operator dapat dengan cepat mengambil tindakan korektif sebelum masalah kecil berkembang menjadi kegagalan besar.
5. Dalam pengelolaan risiko operasional, identifikasi risiko adalah langkah pertama yang sangat penting. Manakah dari pernyataan berikut yang paling tepat menggambarkan pendekatan yang efektif untuk mengidentifikasi risiko di kilang?
A. Mengandalkan pengalaman karyawan senior
B. Menggunakan checklist yang sudah ada tanpa penyesuaian
C. Melakukan analisis risiko secara berkala dan melibatkan semua karyawan dalam proses identifikasi
D. Mengabaikan risiko kecil yang dianggap tidak signifikan
E. Mengandalkan laporan kecelakaan yang terjadi di industri lain
Jawaban: C. Melakukan analisis risiko secara berkala dan melibatkan semua karyawan dalam proses identifikasi
Pembahasan: Pendekatan yang melibatkan semua karyawan dan dilakukan secara berkala akan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang risiko, serta membantu dalam pengidentifikasian risiko baru yang mungkin muncul.
6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek penting dalam operasional kilang. Apa langkah awal yang harus dilakukan oleh operator untuk memastikan bahwa prosedur K3 diikuti di tempat kerja?
A. Menetapkan aturan K3 tanpa pelatihan
B. Mengabaikan laporan insiden yang kecil
C. Melakukan pelatihan rutin tentang prosedur K3 kepada semua karyawan
D. Menghukum karyawan yang melanggar K3 tanpa memberikan peringatan
E. Membatasi akses informasi mengenai prosedur K3
Jawaban: C. Melakukan pelatihan rutin tentang prosedur K3 kepada semua karyawan
Pembahasan: Pelatihan yang rutin dan komprehensif tentang prosedur K3 penting untuk memastikan bahwa semua karyawan memahami tanggung jawab mereka dan dapat mengidentifikasi serta mengurangi risiko di tempat kerja.
7. Pemeliharaan preventif dan korektif sangat penting untuk menjaga performa peralatan di kilang. Dalam hal ini, apa perbedaan utama antara pemeliharaan preventif dan pemeliharaan korektif?
A. Pemeliharaan preventif dilakukan setelah kerusakan terjadi, sedangkan pemeliharaan korektif dilakukan secara terjadwal
B. Pemeliharaan preventif dilakukan sebelum kerusakan terjadi, sedangkan pemeliharaan korektif dilakukan setelah kerusakan terjadi
C. Keduanya sama dan tidak memiliki perbedaan
D. Pemeliharaan preventif hanya dilakukan pada peralatan baru
E. Pemeliharaan korektif lebih mahal daripada pemeliharaan preventif
Jawaban: B. Pemeliharaan preventif dilakukan sebelum kerusakan terjadi, sedangkan pemeliharaan korektif dilakukan setelah kerusakan terjadi
Pembahasan: Pemeliharaan preventif bertujuan untuk mencegah kerusakan sebelum terjadi, sedangkan pemeliharaan korektif dilakukan untuk memperbaiki peralatan setelah terjadinya kerusakan. Pemeliharaan preventif lebih efektif dalam mengurangi downtime dan biaya perbaikan.
8. Sistem pencemaran dan lingkungan di kilang harus diawasi untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Apa yang harus dilakukan jika terdeteksi adanya pencemaran yang melebihi ambang batas yang ditentukan?
A. Mengabaikan pencemaran jika tidak ada laporan dari masyarakat
B. Melaporkan kepada otoritas terkait dan mengambil langkah-langkah perbaikan segera
C. Menghentikan semua operasi di kilang
D. Menunda laporan sampai masalah membesar
E. Meningkatkan produksi untuk menutupi kerugian
Jawaban: B. Melaporkan kepada otoritas terkait dan mengambil langkah-langkah perbaikan segera
Pembahasan: Kewajiban untuk melaporkan pencemaran yang melebihi ambang batas dan segera mengambil tindakan perbaikan adalah bagian dari tanggung jawab operator kilang untuk menjaga lingkungan dan mematuhi regulasi yang berlaku.
9. Pengendalian bahan berbahaya dan beracun (B3) sangat penting di kilang. Apa langkah yang harus diambil untuk memastikan bahwa bahan B3 dikelola dengan baik selama proses operasional?
A. Menyimpan bahan B3 tanpa label
B. Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang penanganan dan penyimpanan yang aman
C. Mengabaikan prosedur darurat untuk bahan B3
D. Menggunakan bahan B3 tanpa memahami Material Safety Data Sheet (MSDS)
E. Mengandalkan pengalaman individu dalam menangani B3
Jawaban: B. Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang penanganan dan penyimpanan yang aman
Pembahasan: Pelatihan yang baik tentang penanganan dan penyimpanan bahan B3 sangat penting untuk mencegah kecelakaan dan memastikan keselamatan kerja. MSDS juga harus dipahami oleh semua karyawan yang terlibat.
10. Dalam operasi start-up dan shutdown kilang, mengapa penting untuk mengikuti prosedur standar operasi (SOP)?
A. Untuk meningkatkan biaya operasional
B. Agar proses bisa dilakukan dengan cepat tanpa memperhatikan keselamatan
C. Untuk memastikan bahwa semua langkah dilakukan dengan aman dan efisien, mengurangi risiko kecelakaan
D. Untuk menghindari pelatihan karyawan baru
E. Karena SOP tidak memiliki relevansi dalam proses ini
Jawaban: C. Untuk memastikan bahwa semua langkah dilakukan dengan aman dan efisien, mengurangi risiko kecelakaan
Pembahasan: Mengikuti SOP saat melakukan start-up dan shutdown sangat penting untuk menjaga keselamatan semua karyawan dan efisiensi operasional. SOP dirancang untuk meminimalkan risiko dan memastikan bahwa semua prosedur dilakukan dengan benar.
11. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh operator kilang adalah perubahan permintaan pasar. Dalam hal ini, bagaimana cara operator kilang dapat menyesuaikan proses produksinya untuk memenuhi perubahan tersebut?
A. Mengabaikan permintaan pasar dan tetap memproduksi sesuai jadwal
B. Meningkatkan kapasitas produksi secara permanen
C. Melakukan analisis pasar secara berkala dan mengadaptasi proses produksi sesuai kebutuhan
D. Mengurangi kualitas produk untuk memenuhi permintaan lebih cepat
E. Menghentikan produksi sementara hingga permintaan stabil
Jawaban: C. Melakukan analisis pasar secara berkala dan mengadaptasi proses produksi sesuai kebutuhan
Pembahasan: Dengan melakukan analisis pasar secara berkala, operator kilang dapat mengidentifikasi tren dan perubahan dalam permintaan, serta menyesuaikan proses produksinya untuk memenuhi kebutuhan tersebut tanpa mengorbankan kualitas.
12. Dalam pengolahan minyak dan gas, pengendalian kualitas produk sangat penting. Apa langkah-langkah yang dapat diambil untuk memastikan bahwa produk akhir memenuhi spesifikasi yang ditetapkan?
A. Mengandalkan uji kualitas sekali saja di akhir proses
B. Melakukan pengujian kualitas pada setiap tahap produksi dan menerapkan sistem kontrol kualitas yang ketat
C. Mengabaikan pengujian jika biaya terlalu tinggi
D. Hanya menguji produk jika ada keluhan dari pelanggan
E. Mengurangi frekuensi pengujian untuk menghemat waktu
Jawaban: B. Melakukan pengujian kualitas pada setiap tahap produksi dan menerapkan sistem kontrol kualitas yang ketat
Pembahasan: Untuk memastikan produk akhir memenuhi spesifikasi, penting untuk menerapkan pengujian dan kontrol kualitas secara berkelanjutan selama seluruh proses produksi, bukan hanya di akhir.
13. Manajemen energi di kilang adalah aspek penting yang dapat mengurangi biaya operasional. Apa langkah strategis yang dapat diambil untuk mengelola penggunaan energi dengan lebih efisien?
A. Mengabaikan penggunaan energi selama proses
B. Mengganti peralatan dengan teknologi yang lebih efisien dan melakukan audit energi secara berkala
C. Meningkatkan penggunaan energi tanpa batas
D. Mengandalkan metode tradisional tanpa penyesuaian
E. Menunda investasi dalam teknologi efisien hingga biaya energi meningkat
Jawaban: B. Mengganti peralatan dengan teknologi yang lebih efisien dan melakukan audit energi secara berkala
Pembahasan: Mengganti peralatan yang usang dengan teknologi yang lebih efisien dan melakukan audit energi dapat membantu mengidentifikasi area yang dapat diperbaiki untuk mengurangi penggunaan energi dan biaya operasional.
14. Dalam operasional kilang, keselamatan kerja sangat penting. Apa peran pemimpin tim dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja di lokasi?
A. Memimpin rapat tanpa memperhatikan isu K3
B. Mengabaikan laporan insiden yang kecil
C. Mendorong komunikasi terbuka dan melibatkan anggota tim dalam diskusi tentang keselamatan
D. Menetapkan aturan tanpa memberikan penjelasan
E. Mengabaikan pelatihan keselamatan
Jawaban: C. Mendorong komunikasi terbuka dan melibatkan anggota tim dalam diskusi tentang keselamatan
Pembahasan: Pemimpin tim harus menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi terbuka mengenai keselamatan. Ini akan mendorong anggota tim untuk berbagi kekhawatiran dan saran, sehingga meningkatkan kesadaran keselamatan di tempat kerja.
15. Penggunaan teknologi otomatisasi dalam kilang dapat meningkatkan efisiensi operasional. Apa manfaat utama dari penerapan teknologi otomatisasi dalam proses kilang?
A. Mengurangi jumlah karyawan yang diperlukan
B. Meningkatkan kemungkinan kesalahan manusia dan risiko kecelakaan
C. Meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam proses pengolahan serta mengurangi biaya operasional
D. Mengurangi kualitas produk
E. Menambah kompleksitas sistem yang ada
Jawaban: C. Meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam proses pengolahan serta mengurangi biaya operasional
Pembahasan: Teknologi otomatisasi dapat mempercepat proses, mengurangi potensi kesalahan manusia, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, sehingga meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional.
16. Dalam proses pengolahan minyak, pengelolaan limbah merupakan aspek penting. Apa yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa limbah diolah dengan benar?
A. Membuang limbah ke saluran air terdekat
B. Melakukan pemilahan limbah dan mengikuti prosedur pengelolaan limbah yang sesuai dengan regulasi yang berlaku
C. Mengabaikan limbah yang dianggap tidak berbahaya
D. Mengandalkan pihak ketiga tanpa memeriksa reputasi mereka
E. Mengabaikan pelaporan limbah yang dihasilkan
Jawaban: B. Melakukan pemilahan limbah dan mengikuti prosedur pengelolaan limbah yang sesuai dengan regulasi yang berlaku
Pembahasan: Pemilahan dan pengelolaan limbah sesuai regulasi sangat penting untuk mencegah pencemaran dan menjaga lingkungan, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang ada.
17. Dalam situasi darurat, memiliki rencana tanggap darurat yang efektif sangat penting. Apa yang harus dilakukan oleh operator kilang untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat?
A. Menyimpan rencana darurat tanpa sosialisasi
B. Melakukan pelatihan dan simulasi secara berkala kepada semua karyawan mengenai prosedur tanggap darurat
C. Mengabaikan laporan dari latihan tanggap darurat sebelumnya
D. Mengandalkan respons individu tanpa prosedur yang jelas
E. Menyimpan semua informasi terkait darurat dalam dokumen yang tidak dapat diakses
Jawaban: B. Melakukan pelatihan dan simulasi secara berkala kepada semua karyawan mengenai prosedur tanggap darurat
Pembahasan: Pelatihan dan simulasi yang berkala akan memastikan semua karyawan memahami prosedur tanggap darurat, sehingga mereka dapat merespons dengan cepat dan efektif saat situasi darurat terjadi.
18. Kualitas dan konsistensi produk adalah tujuan utama dalam operasi kilang. Apa langkah yang harus diambil untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan tetap konsisten?
A. Mengubah proses produksi secara acak
B. Melakukan kontrol kualitas yang ketat dan konsisten pada setiap tahap produksi
C. Mengurangi pengujian produk untuk menghemat waktu
D. Mengabaikan umpan balik dari pelanggan
E. Mengandalkan intuisi individu dalam menentukan kualitas produk
Jawaban: B. Melakukan kontrol kualitas yang ketat dan konsisten pada setiap tahap produksi
Pembahasan: Dengan melakukan kontrol kualitas yang ketat dan konsisten, kilang dapat memastikan bahwa setiap batch produk memenuhi standar yang ditetapkan dan mengurangi variasi dalam kualitas produk akhir.
19. Pelatihan keterampilan teknis sangat penting untuk meningkatkan kemampuan operator. Apa yang harus diperhatikan saat merencanakan program pelatihan untuk operator kilang?
A. Menetapkan pelatihan tanpa mempertimbangkan kebutuhan spesifik karyawan
B. Mengabaikan perkembangan teknologi terbaru dalam industri
C. Menyesuaikan program pelatihan dengan kebutuhan spesifik dan perkembangan terbaru dalam industri
D. Mengandalkan pelatihan sekali saja tanpa pembaruan
E. Mengabaikan umpan balik dari peserta pelatihan sebelumnya
Jawaban: C. Menyesuaikan program pelatihan dengan kebutuhan spesifik dan perkembangan terbaru dalam industri
Pembahasan: Program pelatihan harus relevan dengan kebutuhan operator dan perkembangan terbaru dalam teknologi dan praktik terbaik di industri, sehingga mereka dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka secara efektif.
20. Dalam konteks pengelolaan proyek di kilang, pengendalian biaya adalah aspek penting. Apa yang seharusnya dilakukan untuk memastikan bahwa proyek tetap dalam anggaran yang ditetapkan?
A. Mengabaikan pengeluaran yang tidak terduga
B. Menggunakan anggaran tanpa melakukan pemantauan berkala
C. Melakukan perencanaan dan pemantauan yang cermat, serta melakukan evaluasi berkala terhadap pengeluaran
D. Mengurangi kualitas pekerjaan untuk menekan biaya
E. Menerima semua perubahan tanpa mempertimbangkan dampaknya pada anggaran
Jawaban: C. Melakukan perencanaan dan pemantauan yang cermat, serta melakukan evaluasi berkala terhadap pengeluaran
Pembahasan: Dengan perencanaan yang baik dan pemantauan berkala terhadap pengeluaran, manajer proyek dapat mengidentifikasi potensi masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan proyek tetap dalam anggaran yang ditetapkan.
21. Proses distilasi merupakan langkah kunci dalam pengolahan minyak. Apa yang menjadi prinsip dasar dari proses distilasi ini?
A. Pemisahan berdasarkan berat jenis
B. Pemisahan berdasarkan titik didih komponen
C. Pemisahan berdasarkan kelarutan dalam pelarut
D. Pemisahan berdasarkan tekanan atmosfer
E. Pemisahan berdasarkan suhu ruangan
Jawaban: B. Pemisahan berdasarkan titik didih komponen
Pembahasan: Distilasi memisahkan komponen berdasarkan perbedaan titik didih. Ketika campuran dipanaskan, komponen dengan titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu dan dapat dikondensasikan kembali menjadi bentuk cair.
22. Dalam mengoperasikan kilang, risiko kebakaran adalah salah satu yang paling serius. Apa langkah-langkah pencegahan yang harus diambil untuk mengurangi risiko kebakaran di area kilang?
A. Mengabaikan standar keselamatan
B. Melakukan inspeksi berkala terhadap sistem pemadam kebakaran dan alat pelindung diri (APD)
C. Menggunakan bahan mudah terbakar tanpa pengawasan
D. Mendorong karyawan untuk mengabaikan prosedur keselamatan
E. Mengurangi pelatihan keselamatan bagi karyawan
Jawaban: B. Melakukan inspeksi berkala terhadap sistem pemadam kebakaran dan alat pelindung diri (APD)
Pembahasan: Inspeksi berkala terhadap sistem pemadam kebakaran dan penggunaan APD yang benar sangat penting untuk mencegah kebakaran dan melindungi karyawan, serta memastikan bahwa semua prosedur keselamatan diikuti.
23. Salah satu tanggung jawab operator adalah pemantauan sistem DCS. Apa yang harus diperhatikan oleh operator saat memantau sistem ini?
A. Mengabaikan parameter yang tidak biasa
B. Hanya memeriksa tampilan visual tanpa analisis
C. Memantau semua parameter proses secara real-time dan segera melaporkan anomali
D. Mengandalkan laporan harian tanpa pemantauan langsung
E. Menghentikan pemantauan jika tidak ada masalah terlihat
Jawaban: C. Memantau semua parameter proses secara real-time dan segera melaporkan anomali
Pembahasan: Pemantauan parameter proses secara real-time memungkinkan operator untuk mendeteksi masalah lebih awal dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga keselamatan dan efisiensi operasional.
24. Dalam hal pemeliharaan preventif, apa yang menjadi tujuan utama dari pelaksanaan pemeliharaan ini di kilang?
A. Meningkatkan kerusakan peralatan
B. Meminimalkan downtime dan mencegah kerusakan peralatan
C. Mengurangi pengeluaran untuk pemeliharaan
D. Mengabaikan rekomendasi pabrik
E. Mengandalkan pemeliharaan reaktif
Jawaban: B. Meminimalkan downtime dan mencegah kerusakan peralatan
Pembahasan: Pemeliharaan preventif bertujuan untuk mencegah kerusakan peralatan dan meminimalkan waktu henti, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya pemeliharaan.
25. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di kilang adalah aspek penting untuk menjaga keselamatan. Apa yang harus dilakukan untuk mengelola bahan ini dengan benar?
A. Menyimpan semua bahan B3 di satu tempat tanpa tanda peringatan
B. Melakukan pelatihan tentang penanganan dan penyimpanan bahan B3 serta memastikan karyawan memahami prosedur keselamatan
C. Mengabaikan prosedur keselamatan saat menangani B3
D. Mengabaikan laporan kebocoran bahan B3
E. Menggunakan bahan B3 tanpa pengawasan
Jawaban: B. Melakukan pelatihan tentang penanganan dan penyimpanan bahan B3 serta memastikan karyawan memahami prosedur keselamatan
Pembahasan: Pelatihan yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa semua karyawan memahami cara menangani dan menyimpan bahan B3 dengan aman, sehingga mengurangi risiko kecelakaan dan pencemaran.
26. Dalam operasi kilang, pengelolaan risiko sangat penting. Apa langkah-langkah yang harus diambil untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko operasional?
A. Mengabaikan analisis risiko secara berkala
B. Menggunakan metode penilaian risiko untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko, kemudian menyusun rencana mitigasi
C. Mengandalkan pengalaman individu untuk menilai risiko
D. Mengabaikan risiko kecil karena dianggap tidak signifikan
E. Mengandalkan pihak ketiga tanpa verifikasi
Jawaban: B. Menggunakan metode penilaian risiko untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko, kemudian menyusun rencana mitigasi
Pembahasan: Identifikasi dan evaluasi risiko secara sistematis sangat penting untuk memahami potensi bahaya, dan menyusun rencana mitigasi dapat membantu mencegah insiden yang merugikan.
27. Dalam proses kilang, peran tim kerja sangat penting. Apa yang seharusnya dilakukan untuk meningkatkan koordinasi antar anggota tim?
A. Mengabaikan komunikasi antar tim
B. Menetapkan prosedur yang jelas dan melakukan pertemuan rutin untuk membahas kemajuan dan masalah
C. Mengandalkan satu orang untuk memimpin tanpa melibatkan anggota lain
D. Mengurangi interaksi antar anggota tim
E. Mendorong persaingan antar anggota tim
Jawaban: B. Menetapkan prosedur yang jelas dan melakukan pertemuan rutin untuk membahas kemajuan dan masalah
Pembahasan: Koordinasi yang baik antar anggota tim akan memastikan bahwa semua orang berada di halaman yang sama dan dapat bekerja sama dengan efektif untuk mencapai tujuan bersama.
28. Dalam pengoperasian peralatan penting seperti boiler, apa yang seharusnya diperhatikan untuk memastikan operasi yang aman dan efisien?
A. Mengabaikan instruksi pabrik
B. Memastikan semua operator dilatih dengan baik dan memahami prosedur operasi serta pemeliharaan
C. Menggunakan peralatan tanpa melakukan pemeriksaan
D. Mengabaikan masalah yang terjadi selama operasi
E. Mengandalkan peralatan yang sudah usang tanpa perbaikan
Jawaban: B. Memastikan semua operator dilatih dengan baik dan memahami prosedur operasi serta pemeliharaan
Pembahasan: Pelatihan yang memadai sangat penting untuk memastikan bahwa operator dapat mengoperasikan peralatan dengan aman dan efisien, serta dapat mengidentifikasi dan menangani masalah yang mungkin terjadi.
29. Proses reforming dalam kilang memiliki tujuan tertentu. Apa yang menjadi tujuan utama dari proses reforming ini?
A. Mengurangi volume minyak mentah
B. Mengubah struktur hidrokarbon untuk meningkatkan kualitas produk, seperti bensin
C. Menghasilkan bahan baku untuk pembuatan plastik
D. Meningkatkan jumlah produk limbah
E. Menghentikan proses pemurnian
Jawaban: B. Mengubah struktur hidrokarbon untuk meningkatkan kualitas produk, seperti bensin
Pembahasan: Proses reforming bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dengan mengubah struktur hidrokarbon, sehingga menghasilkan bahan bakar yang lebih baik, seperti bensin dengan oktan lebih tinggi.
30. Saat menghadapi keadaan darurat, penting untuk memiliki rencana yang jelas. Apa yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa semua karyawan siap menghadapi keadaan darurat?
A. Mengabaikan pelatihan keadaan darurat
B. Melakukan simulasi keadaan darurat secara berkala dan memastikan semua karyawan tahu peran mereka
C. Mengandalkan hanya pada instruksi tertulis
D. Mengurangi komunikasi tentang prosedur darurat
E. Mengandalkan satu orang untuk menangani semua keadaan darurat
Jawaban: B. Melakukan simulasi keadaan darurat secara berkala dan memastikan semua karyawan tahu peran mereka
Pembahasan: Simulasi berkala membantu memastikan bahwa semua karyawan tahu apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat dan memahami peran mereka, sehingga dapat merespons dengan cepat dan efektif.
Optimalkan Persiapan Ujian Anda dengan Soal dan Pembahasan Operator Kilang dan Utilitas! Segera Kunjungi Sistem Kami!
Segera optimalkan persiapan ujian Anda dengan soal dan pembahasan yang dirancang khusus untuk Operator Kilang dan Utilitas. Latihan ini dilengkapi dengan kisi-kisi yang membantu Anda memahami dan menguasai setiap aspek penting dari materi ujian. Dengan pembahasan yang mendalam, Anda dapat belajar lebih efisien dan siap menghadapi tantangan ujian PPPK dan CPNS. Ayo klik banner diatas atau langsung Kunjungi https://fungsional.id/ dan daftar gratis sekarang untuk memulai latihan soal Anda. Jangan biarkan kesempatan ini terlewat!