100+ Soal CPNS PPPK Penata Anestesi + Kisi-Kisi Pembahasan

100+ Soal CPNS PPPK Penata Anestesi + Kisi-Kisi Pembahasan

Penata Anestesi adalah salah satu profesi dalam tim medis yang bertanggung jawab untuk mengelola anestesi selama prosedur bedah dan tindakan medis lainnya. Mereka memiliki peran vital dalam memastikan bahwa pasien berada dalam kondisi yang aman dan nyaman selama operasi dengan memberikan anestesi yang tepat, memantau tanda-tanda vital, serta menyesuaikan dosis obat sesuai kebutuhan. Penata Anestesi bekerja di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit dan klinik bedah, dan berkolaborasi erat dengan dokter bedah dan tenaga medis lainnya untuk memastikan keberhasilan prosedur dan keselamatan pasien.

Selain tugas teknis dalam memberikan anestesi, Penata Anestesi juga terlibat dalam persiapan dan perencanaan sebelum prosedur, termasuk evaluasi kondisi kesehatan pasien dan persetujuan rencana anestesi. Mereka harus memiliki pengetahuan mendalam tentang berbagai jenis anestesi, efek samping potensial, serta keterampilan dalam memantau dan menangani komplikasi yang mungkin timbul. Jabatan ini memerlukan keahlian tinggi dan ketelitian, serta kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan dalam situasi yang kritis, sehingga memastikan standar keselamatan dan kualitas perawatan yang optimal.

Kisi-Kisi Soal Penata Anestesi

Kisi-kisi ini dirancang untuk mempermudah calon peserta dalam memfokuskan studi mereka pada aspek-aspek esensial dari pekerjaan Penata Anestesi, sehingga meningkatkan kesiapan dan kepercayaan diri dalam menghadapi ujian.

Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan: Mengatur dasar hukum bagi tenaga kesehatan, termasuk peran, fungsi, dan tanggung jawab Penata Anestesi dalam pelayanan kesehatan di Indonesia.

Peraturan Menteri Kesehatan No. 10 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif: Mengatur standar pelayanan anestesiologi dan terapi intensif, termasuk tugas Penata Anestesi dalam persiapan, pelaksanaan, dan pemulihan anestesi.

Ilmu Dasar Anestesiologi: Pemahaman tentang dasar-dasar anestesi, termasuk jenis-jenis anestesi (umum, regional, lokal), mekanisme kerja obat anestesi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi respon tubuh terhadap anestesi.

Farmakologi Anestesi: Pengetahuan tentang obat-obatan yang digunakan dalam anestesi, termasuk anestesi inhalasi, anestesi intravena, analgesik, relaksan otot, dan agen reversal, serta dosis, indikasi, kontraindikasi, dan efek samping dari masing-masing obat.

Prosedur Persiapan Anestesi: Teknik untuk mempersiapkan pasien sebelum pemberian anestesi, termasuk penilaian pra-anestesi, pemilihan jenis anestesi, persiapan alat dan obat, serta edukasi kepada pasien tentang prosedur anestesi yang akan dilakukan.

Teknik Pemberian Anestesi: Keterampilan dalam melaksanakan pemberian anestesi, termasuk teknik intubasi, ventilasi mekanik, monitoring tanda vital, serta penggunaan perangkat anestesi seperti ventilator, syringe pump, dan monitor anestesi.

Monitoring dan Pemantauan Pasien Selama Anestesi: Teknik pemantauan pasien selama prosedur anestesi, termasuk pemantauan hemodinamik, oksigenasi, ventilasi, dan kesadaran pasien, serta tindakan yang harus diambil jika terjadi komplikasi.

Penanganan Komplikasi Anestesi: Pengetahuan dan keterampilan dalam menangani komplikasi yang dapat terjadi selama anestesi, seperti reaksi anafilaksis, hipertensi, hipotensi, bradikardia, dan hipoksia, serta tindakan resusitasi yang tepat.

Manajemen Nyeri Pasca Operasi: Strategi untuk mengelola nyeri pasca operasi, termasuk penggunaan analgesik, blok saraf, dan teknik manajemen nyeri lainnya untuk memastikan kenyamanan pasien setelah prosedur anestesi.

Perawatan Pasca Anestesi: Prosedur perawatan dan pemantauan pasien setelah anestesi, termasuk di ruang pemulihan (recovery room), penilaian kesadaran, pemantauan tanda vital, dan penanganan efek samping anestesi.

Keamanan Pasien dalam Anestesi: Prinsip-prinsip keselamatan pasien selama prosedur anestesi, termasuk pencegahan kesalahan pemberian obat, penempatan pasien yang aman, serta tindakan pencegahan infeksi.

Contoh Soal Penata Anestesi untuk CPNS & PPPK

Contoh Soal Penata Anestesi untuk CPNS & PPPK

Contoh Soal Penata Anestesi untuk CPNS & PPPK menyediakan latihan praktis yang mencerminkan tipe soal yang akan dihadapi dalam ujian, membantu calon peserta memahami format dan jenis pertanyaan.

1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan mengatur dasar hukum bagi tenaga kesehatan, termasuk peran, fungsi, dan tanggung jawab Penata Anestesi. Apa yang termasuk dalam tanggung jawab Penata Anestesi menurut undang-undang tersebut?

A. Menyusun laporan keuangan rumah sakit
B. Mengelola unit farmasi rumah sakit
C. Melaksanakan dan memantau pemberian anestesi selama prosedur medis
D. Mengatur jadwal dokter spesialis
E. Menganalisis data laboratorium pasien

Jawaban: C. Melaksanakan dan memantau pemberian anestesi selama prosedur medis

Pembahasan: Berdasarkan Undang-Undang No. 36 Tahun 2014, tanggung jawab Penata Anestesi mencakup pelaksanaan dan pemantauan pemberian anestesi selama prosedur medis.

2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 10 Tahun 2015 mengatur standar pelayanan anestesiologi. Apa yang harus dilakukan Penata Anestesi sebelum pemberian anestesi?

A. Membuat keputusan tentang metode bedah
B. Melakukan penilaian pra-anestesi dan persiapan alat serta obat
C. Menyusun jadwal operasional rumah sakit
D. Mengatur kunjungan pasien ke rumah sakit
E. Menyusun anggaran belanja obat

Jawaban: B. Melakukan penilaian pra-anestesi dan persiapan alat serta obat

Pembahasan: Peraturan Menteri Kesehatan No. 10 Tahun 2015 mengharuskan Penata Anestesi untuk melakukan penilaian pra-anestesi dan persiapan alat serta obat sebelum pemberian anestesi.

3. Dalam ilmu dasar anestesiologi, jenis anestesi manakah yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit di area tertentu tanpa mempengaruhi kesadaran pasien?

A. Anestesi umum
B. Anestesi regional
C. Anestesi lokal
D. Anestesi spinal
E. Anestesi epidural

Jawaban: C. Anestesi lokal

Pembahasan: Anestesi lokal digunakan untuk menghilangkan rasa sakit di area tertentu tanpa mempengaruhi kesadaran pasien.

4. Mana dari berikut ini yang merupakan tujuan utama dari penggunaan anestesi inhalasi dalam prosedur bedah?

A. Menurunkan tekanan darah
B. Menyebabkan tidur yang mendalam dan tidak sadar
C. Mengurangi risiko infeksi
D. Mempercepat proses penyembuhan
E. Meningkatkan tekanan darah

Jawaban: B. Menyebabkan tidur yang mendalam dan tidak sadar

Pembahasan: Anestesi inhalasi bertujuan untuk menyebabkan tidur yang mendalam dan tidak sadar selama prosedur bedah.

5. Apa yang dimaksud dengan farmakologi anestesi?

A. Studi tentang diet dan gizi pasien
B. Studi tentang efek samping dari obat anestesi
C. Studi tentang pengembangan vaksin
D. Studi tentang obat-obatan yang digunakan dalam anestesi
E. Studi tentang teknik bedah terbaru

Jawaban: D. Studi tentang obat-obatan yang digunakan dalam anestesi

Pembahasan: Farmakologi anestesi adalah studi tentang obat-obatan yang digunakan dalam anestesi, termasuk dosis, indikasi, kontraindikasi, dan efek sampingnya.

6. Teknik apa yang digunakan untuk mengelola pernapasan pasien selama anestesi umum?

A. Intubasi endotrakeal
B. Injeksi intravena
C. Penggunaan anestesi lokal
D. Pemeriksaan laboratorium
E. Terapi fisik

Jawaban: A. Intubasi endotrakeal

Pembahasan: Intubasi endotrakeal digunakan untuk mengelola pernapasan pasien selama anestesi umum.

7. Apa yang harus dilakukan Penata Anestesi jika terdeteksi adanya komplikasi selama pemantauan anestesi?

A. Menghentikan prosedur bedah
B. Menyesuaikan dosis anestesi dan menangani komplikasi sesuai protokol
C. Menghubungi pihak asuransi
D. Melaporkan kepada manajer keuangan
E. Menyusun laporan akhir operasi

Jawaban: B. Menyesuaikan dosis anestesi dan menangani komplikasi sesuai protokol

Pembahasan: Penata Anestesi harus menyesuaikan dosis anestesi dan menangani komplikasi sesuai protokol jika terdeteksi adanya komplikasi selama pemantauan.

8. Dalam prosedur persiapan anestesi, apa yang harus dilakukan Penata Anestesi sebelum memasuki ruang operasi?

A. Memeriksa alat dan obat anestesi, serta menjelaskan prosedur kepada pasien
B. Menyusun rencana diet pasien
C. Mengatur jadwal perawatan pasien
D. Mengelola administrasi rumah sakit
E. Menyusun anggaran operasional

Jawaban: A. Memeriksa alat dan obat anestesi, serta menjelaskan prosedur kepada pasien

Pembahasan: Sebelum memasuki ruang operasi, Penata Anestesi harus memeriksa alat dan obat anestesi, serta menjelaskan prosedur kepada pasien.

9. Obat anestesi mana yang biasanya digunakan untuk menenangkan pasien sebelum operasi dan memberikan efek sedatif?

A. Analgesik
B. Anestesi lokal
C. Anestesi inhalasi
D. Anestesi intravena
E. Agen reversal

Jawaban: D. Anestesi intravena

Pembahasan: Anestesi intravena biasanya digunakan untuk menenangkan pasien sebelum operasi dan memberikan efek sedatif.

10. Apa yang menjadi fokus utama dalam teknik pemberian anestesi pada pasien?

A. Menentukan jadwal rawat inap
B. Melakukan teknik intubasi dan memantau tanda vital pasien
C. Mengelola pemasukan rumah sakit
D. Menganalisis data hasil laboratorium
E. Mengatur program diet pasien

Jawaban: B. Melakukan teknik intubasi dan memantau tanda vital pasien

Pembahasan: Fokus utama dalam teknik pemberian anestesi adalah melakukan teknik intubasi dan memantau tanda vital pasien.

11. Mana dari berikut ini yang bukan merupakan tugas Penata Anestesi selama proses pemulihan setelah anestesi?

A. Memantau tanda vital pasien
B. Mengatur rencana diet pasca operasi
C. Menilai efek samping anestesi
D. Memberikan edukasi kepada pasien tentang perawatan pasca operasi
E. Menyesuaikan dosis anestesi jika diperlukan

Jawaban: B. Mengatur rencana diet pasca operasi

Pembahasan: Mengatur rencana diet pasca operasi bukan merupakan tugas utama Penata Anestesi selama proses pemulihan setelah anestesi.

12. Apa yang menjadi fokus utama dalam monitoring dan pemantauan pasien selama prosedur anestesi?

A. Menyusun rencana diet pasca operasi
B. Pemantauan hemodinamik, oksigenasi, ventilasi, dan kesadaran pasien
C. Mengatur jadwal kunjungan dokter
D. Menganalisis hasil tes laboratorium
E. Menyusun laporan keuangan rumah sakit

Jawaban: B. Pemantauan hemodinamik, oksigenasi, ventilasi, dan kesadaran pasien

Pembahasan: Fokus utama dalam monitoring dan pemantauan pasien selama prosedur anestesi adalah pemantauan hemodinamik, oksigenasi, ventilasi, dan kesadaran pasien.

13. Apa langkah pertama yang harus diambil Penata Anestesi jika terjadi reaksi anafilaksis selama anestesi?

A. Menghentikan prosedur bedah
B. Memberikan dosis tambahan anestesi
C. Melakukan resusitasi jantung paru (RJP)
D. Menyuntikkan epinefrin dan memberikan perawatan medis segera
E. Menghubungi pihak asuransi

Jawaban: D. Menyuntikkan epinefrin dan memberikan perawatan medis segera

Pembahasan: Jika terjadi reaksi anafilaksis, Penata Anestesi harus menyuntikkan epinefrin dan memberikan perawatan medis segera.

14. Mana dari berikut ini yang merupakan strategi efektif dalam manajemen nyeri pasca operasi?

A. Penggunaan analgesik dan blok saraf
B. Mengatur jadwal tidur pasien
C. Mengubah jenis anestesi yang digunakan
D. Menghubungi pihak keluarga pasien
E. Mengatur program diet pasien

Jawaban: A. Penggunaan analgesik dan blok saraf

Pembahasan: Strategi efektif dalam manajemen nyeri pasca operasi termasuk penggunaan analgesik dan blok saraf.

15. Apa yang harus dilakukan Penata Anestesi dalam perawatan pasca anestesi di ruang pemulihan?

A. Menyusun laporan keuangan
B. Menilai kesadaran pasien dan memantau tanda vital
C. Mengatur jadwal dokter spesialis
D. Melakukan evaluasi laboratorium
E. Mengatur rencana diet pasca operasi

Jawaban: B. Menilai kesadaran pasien dan memantau tanda vital

Pembahasan: Dalam perawatan pasca anestesi, Penata Anestesi harus menilai kesadaran pasien dan memantau tanda vital di ruang pemulihan.

16. Prinsip keamanan pasien selama prosedur anestesi termasuk

A. Menggunakan dosis anestesi yang lebih tinggi
B. Menempatkan pasien di posisi yang nyaman
C. Mencegah kesalahan pemberian obat dan tindakan pencegahan infeksi
D. Mengubah jenis anestesi secara tiba-tiba
E. Mengatur kunjungan pasien ke rumah sakit

Jawaban: C. Mencegah kesalahan pemberian obat dan tindakan pencegahan infeksi

Pembahasan: Prinsip keamanan pasien selama prosedur anestesi termasuk mencegah kesalahan pemberian obat dan tindakan pencegahan infeksi.

17. Jika seorang pasien mengalami bradikardia selama anestesi, apa tindakan pertama yang harus diambil?

A. Menghentikan prosedur bedah
B. Meningkatkan dosis anestesi
C. Memantau tanda vital dan memberikan obat sesuai protokol
D. Menyuntikkan epinefrin
E. Melakukan evaluasi laboratorium

Jawaban: C. Memantau tanda vital dan memberikan obat sesuai protokol

Pembahasan: Tindakan pertama jika pasien mengalami bradikardia adalah memantau tanda vital dan memberikan obat sesuai protokol.

18. Teknik apa yang biasanya digunakan untuk memantau ventilasi pasien selama anestesi?

A. Pengukuran tekanan darah
B. Penggunaan alat ventilator
C. Evaluasi hasil tes laboratorium
D. Pemberian obat anestesi
E. Penilaian kesadaran pasien

Jawaban: B. Penggunaan alat ventilator

Pembahasan: Teknik yang digunakan untuk memantau ventilasi pasien selama anestesi adalah penggunaan alat ventilator.

19. Apa yang menjadi perhatian utama dalam penanganan komplikasi hipertensi selama anestesi?

A. Menghentikan penggunaan anestesi
B. Menurunkan dosis anestesi
C. Mengelola tekanan darah dengan obat antihipertensi
D. Meningkatkan dosis analgesik
E. Mengubah posisi pasien

Jawaban: C. Mengelola tekanan darah dengan obat antihipertensi

Pembahasan: Dalam penanganan komplikasi hipertensi selama anestesi, perhatian utama adalah mengelola tekanan darah dengan obat antihipertensi.

20. Dalam konteks perawatan pasca anestesi, apa yang harus diperhatikan untuk mencegah efek samping?

A. Menggunakan alat anestesi yang baru
B. Memantau dan menilai reaksi pasien terhadap anestesi
C. Mengatur jadwal pasien untuk pemeriksaan rutin
D. Meningkatkan dosis anestesi
E. Mengatur kunjungan keluarga pasien

Jawaban: B. Memantau dan menilai reaksi pasien terhadap anestesi

Pembahasan: Untuk mencegah efek samping dalam perawatan pasca anestesi, penting untuk memantau dan menilai reaksi pasien terhadap anestesi.

Temukan Soal Lengkap CPNS PPPK Penata Anestesi di Sistem Kami!

Untuk mempersiapkan ujian dengan lebih baik, kunjungi sistem kami di https://fungsional.id. Di sini, Anda akan menemukan lebih dari 100 soal CPNS PPPK Penata Anestesi beserta pembahasannya. Klik banner di atas atau daftar secara GRATIS untuk mengakses semua materi yang Anda butuhkan. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kesiapan Anda menghadapi ujian!

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Halo!
Silahkan Hubungi Kami Jika Ada Pertanyaan...