Penata Kelola Pertambangan adalah profesi yang bertanggung jawab untuk mengelola dan mengawasi aktivitas pertambangan agar sesuai dengan regulasi dan standar yang berlaku. Mereka berperan penting dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral. Untuk menjalankan tugasnya, Penata Kelola Pertambangan perlu memahami aspek teknis, lingkungan, dan sosial yang terkait dengan industri ini, serta berkoordinasi dengan pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya demi keberlanjutan kegiatan pertambangan.
Tugas utama penata kelola pertambangan meliputi merencanakan dan menyusun dokumen perizinan, mengawasi operasional pertambangan, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Penata Kelola Pertambangan juga bertanggung jawab menilai dampak lingkungan dari kegiatan pertambangan serta menyusun rencana rehabilitasi lahan pasca-tambang. Selain itu, penata kelola pertambangan juga harus aktif berkomunikasi dengan masyarakat sekitar untuk membangun hubungan yang baik dan mengurangi potensi konflik yang mungkin muncul akibat kegiatan pertambangan.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Penata Kelola Pertambangan
Kisi-kisi soal penata kelola pertambangan merupakan hal yang penting dalam mempersiapkan ujian atau seleksi di bidang pertambangan. Berikut adalah kisi-kisi soal penata kelola pertambangan.
Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara: Mengatur kewenangan dalam pengelolaan pertambangan, mulai dari perizinan hingga kegiatan operasi produksi dan reklamasi tambang.
Perencanaan Tambang: Mampu menyusun rencana teknis dan operasional pertambangan, termasuk perhitungan cadangan, rencana produksi, dan pengembangan infrastruktur tambang.
Pengelolaan Perizinan dan Legalitas Tambang: Memastikan kegiatan pertambangan memiliki izin lengkap, seperti Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan memenuhi regulasi lingkungan.
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3): Menerapkan prosedur K3 di lokasi tambang untuk mencegah kecelakaan dan memastikan kesehatan pekerja.
Pemantauan dan Pengawasan Produksi: Memastikan target produksi mineral atau batubara tercapai sesuai rencana dan memantau penggunaan peralatan serta tenaga kerja.
Pengelolaan Lingkungan dan Reklamasi Tambang: Memastikan kegiatan tambang tidak merusak lingkungan dan menyusun rencana reklamasi pasca tambang sesuai regulasi.
Manajemen Risiko Operasional Tambang: Mengidentifikasi dan mengelola risiko operasional, seperti kecelakaan, kerusakan peralatan, atau ketidakstabilan harga komoditas.
Pengawasan Penggunaan Teknologi Tambang: Memastikan penggunaan teknologi terbaru dan alat berat dalam proses penambangan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan.
Pengelolaan Sistem Pelaporan Tambang: Menyusun laporan produksi, penggunaan sumber daya, serta kondisi lingkungan dan keselamatan secara berkala.
Penerapan Sistem Manajemen Tambang Berkelanjutan: Mendorong praktik pertambangan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Pengelolaan Tenaga Kerja dan Hubungan Industri: Memastikan kesejahteraan pekerja tambang dan menjaga hubungan yang harmonis antara manajemen dan pekerja.
Pengendalian Dampak Lingkungan dan Sosial: Meminimalkan dampak negatif kegiatan tambang terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Pengawasan Pengangkutan dan Logistik Hasil Tambang: Memastikan kegiatan pengangkutan hasil tambang berjalan lancar dan sesuai dengan prosedur.
Audit dan Kepatuhan terhadap Regulasi: Mengikuti audit reguler dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi pemerintah dan standar internasional di bidang pertambangan.
Koordinasi dengan Lembaga dan Instansi Terkait: Bekerja sama dengan pemerintah daerah, masyarakat, dan instansi terkait dalam kegiatan pertambangan.
Pengelolaan Konflik Sosial di Lingkungan Tambang: Menyusun strategi mitigasi konflik antara perusahaan tambang dan masyarakat sekitar.
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pertambangan: Memanfaatkan sistem GIS dan aplikasi manajemen tambang untuk pemantauan dan pelaporan secara real-time.
Pengelolaan Cadangan dan Kualitas Sumber Daya: Memastikan cadangan tambang dikelola dengan optimal dan kualitas hasil tambang sesuai dengan spesifikasi pasar.
Pelaksanaan Tanggap Darurat dan Mitigasi Bencana Tambang: Menyiapkan prosedur tanggap darurat untuk menangani insiden di lokasi tambang.
Pemahaman Etika dan Kepatuhan dalam Pengelolaan Tambang: Menjaga integritas dan etika kerja dalam setiap aspek pengelolaan tambang untuk mendukung pertambangan yang bertanggung jawab.
Contoh Soal Penata Kelola Pertambangan untuk CPNS & PPPK
Contoh soal penata kelola pertambangan untuk CPNS beserta PPPK dibuat bertujuan untuk membantu calon peserta dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian seleksi. Berikut adalah contoh soal untuk penata kelola pertambangan dan pembahasannya.
1. Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara mengatur banyak hal terkait pengelolaan pertambangan. Mengingat pentingnya regulasi ini, mana dari berikut ini yang paling tepat menggambarkan implikasi pelanggaran terhadap undang-undang tersebut?
A. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap industri pertambangan
B. Potensi terjadinya konflik antara perusahaan tambang dan masyarakat lokal
C. Penurunan biaya operasional untuk perusahaan tambang
D. Meningkatnya jumlah izin usaha pertambangan baru
E. Pengembangan teknologi pertambangan yang lebih baik
Jawaban: B
Pembahasan: Pelanggaran terhadap regulasi dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 dapat menyebabkan potensi konflik antara perusahaan tambang dan masyarakat lokal, terutama jika kegiatan tambang berdampak negatif terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat.
2. Dalam perencanaan tambang, analisis cadangan mineral merupakan langkah krusial. Jika perhitungan cadangan menunjukkan bahwa jumlah mineral yang ada kurang dari target produksi, apa yang seharusnya menjadi langkah selanjutnya bagi penata kelola pertambangan?
A. Melanjutkan rencana produksi dan mengabaikan analisis
B. Menghentikan seluruh kegiatan operasional tambang
C. Mencari lokasi eksplorasi baru untuk meningkatkan cadangan
D. Menyesuaikan rencana produksi dan menginformasikan pemangku kepentingan
E. Menggunakan teknologi yang lebih efisien untuk meningkatkan produksi
Jawaban: D. Menyesuaikan rencana produksi dan menginformasikan pemangku kepentingan
Pembahasan: Jika analisis cadangan menunjukkan kurangnya mineral, langkah yang tepat adalah menyesuaikan rencana produksi dan menginformasikan pemangku kepentingan untuk memastikan transparansi dan pengelolaan yang baik.
3. Dalam konteks pengelolaan perizinan dan legalitas tambang, apa dampak yang mungkin terjadi jika sebuah perusahaan tambang tidak mematuhi regulasi lingkungan yang berlaku?
A. Perusahaan akan mendapat pengakuan dari pemerintah
B. Kegiatan tambang dapat dilanjutkan tanpa hambatan
C. Terjadinya sanksi administratif dan reputasi perusahaan yang menurun
D. Peningkatan efisiensi operasional tambang
E. Meningkatnya produksi tambang secara tidak resmi
Jawaban: C. Terjadinya sanksi administratif dan reputasi perusahaan yang menurun
Pembahasan: Ketidakpatuhan terhadap regulasi lingkungan dapat mengakibatkan sanksi administratif dan penurunan reputasi perusahaan, yang berpotensi mempengaruhi izin usaha dan kelangsungan operasional.
4. Analisis risiko operasional adalah bagian penting dalam pengelolaan tambang. Jika sebuah perusahaan tambang menemukan bahwa risiko kecelakaan kerja meningkat, langkah strategis apa yang seharusnya diambil untuk mengatasi masalah ini?
A. Mengabaikan laporan risiko dan melanjutkan produksi
B. Menyusun anggaran untuk membeli peralatan baru
C. Menerapkan pelatihan keselamatan kerja yang lebih intensif dan evaluasi sistem K3
D. Menambah jumlah pekerja untuk mempercepat produksi
E. Mengurangi jam kerja untuk mengurangi kelelahan pekerja
Jawaban: C. Menerapkan pelatihan keselamatan kerja yang lebih intensif dan evaluasi sistem K3
Pembahasan: Menerapkan pelatihan keselamatan kerja yang lebih intensif dan evaluasi sistem K3 adalah langkah strategis yang tepat untuk mengatasi risiko kecelakaan kerja dan meningkatkan keselamatan di lokasi tambang.
5. Dalam konteks pengelolaan lingkungan dan reklamasi, apa yang harus diperhatikan oleh penata kelola pertambangan ketika merencanakan kegiatan reklamasi pasca-tambang?
A. Hanya mempertimbangkan aspek ekonomi dari reklamasi
B. Menyusun rencana reklamasi yang mengintegrasikan kebutuhan ekologis dan sosial
C. Fokus pada kecepatan pelaksanaan reklamasi untuk menghemat biaya
D. Mengabaikan masukan dari masyarakat sekitar
E. Menggunakan metode reklamasi yang paling murah
Jawaban: B. Menyusun rencana reklamasi yang mengintegrasikan kebutuhan ekologis dan sosial
Pembahasan: Penata kelola pertambangan harus menyusun rencana reklamasi yang mengintegrasikan kebutuhan ekologis dan sosial, sehingga reklamasi dapat berhasil dan bermanfaat bagi lingkungan serta masyarakat sekitar.
6. Dalam manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3), penerapan teknologi baru sering dianggap penting. Apa saja keuntungan yang mungkin diperoleh dari penerapan teknologi tersebut dalam pengelolaan K3 di lokasi tambang?
A. Mengurangi biaya pelatihan bagi pekerja
B. Memudahkan pengawasan oleh pihak pemerintah
C. Mengurangi jumlah pekerja yang diperlukan
D. Meningkatkan kecepatan produksi tanpa mempertimbangkan keselamatan
E. Meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi risiko kecelakaan
Jawaban: E. Meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi risiko kecelakaan
Pembahasan: Penerapan teknologi baru dalam manajemen K3 dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi risiko kecelakaan, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman bagi pekerja.
7. Jika perusahaan tambang telah mengidentifikasi adanya potensi bahaya lingkungan dari kegiatan operasional, apa langkah terbaik yang harus diambil untuk mengelola situasi tersebut?
A. Menghentikan semua kegiatan tambang sampai bahaya teratasi
B. Melakukan penilaian dampak lingkungan dan mengembangkan rencana mitigasi
C. Mengabaikan bahaya tersebut jika belum terjadi kerusakan
D. Mengubah fokus operasional ke area lain yang tidak terpengaruh
E. Menerapkan program CSR untuk mengalihkan perhatian masyarakat
Jawaban: B. Melakukan penilaian dampak lingkungan dan mengembangkan rencana mitigasi
Pembahasan: Langkah terbaik adalah melakukan penilaian dampak lingkungan dan mengembangkan rencana mitigasi untuk mengelola potensi bahaya tersebut dan melindungi lingkungan serta masyarakat sekitar.
8. Dalam menyusun laporan produksi, apa yang harus menjadi perhatian utama penata kelola pertambangan untuk memastikan akurasi dan transparansi informasi?
A. Hanya mencantumkan data yang menguntungkan perusahaan
B. Menyusun laporan berdasarkan estimasi dan bukan data aktual
C. Mengurangi jumlah data yang disajikan untuk mempercepat proses
D. Melibatkan pihak ketiga dalam audit laporan untuk meningkatkan kredibilitas
E. Mengabaikan masukan dari pemangku kepentingan terkait
Jawaban: D. Melibatkan pihak ketiga dalam audit laporan untuk meningkatkan kredibilitas
Pembahasan: Melibatkan pihak ketiga dalam audit laporan dapat meningkatkan kredibilitas dan akurasi informasi, serta memastikan bahwa laporan tersebut transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
9. Sistem manajemen tambang berkelanjutan sangat penting untuk industri pertambangan. Apa yang seharusnya menjadi fokus utama dalam penerapan sistem ini?
A. Hanya aspek ekonomi untuk meningkatkan profitabilitas
B. Mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam pengelolaan tambang
C. Mengutamakan kecepatan produksi di atas segalanya
D. Meminimalkan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan
E. Mengandalkan regulasi pemerintah tanpa inisiatif tambahan
Jawaban: B. Mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam pengelolaan tambang
Pembahasan: Fokus utama dalam penerapan sistem manajemen tambang berkelanjutan adalah mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk memastikan bahwa kegiatan tambang berjalan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
10. Jika terjadi penurunan harga komoditas secara tiba-tiba, bagaimana seharusnya penata kelola pertambangan merespons situasi ini untuk menjaga keberlanjutan operasional?
A. Mengurangi kualitas produksi untuk menghemat biaya
B. Meningkatkan produksi tanpa mempertimbangkan dampak
C. Mengkaji kembali rencana operasional dan melakukan efisiensi biaya
D. Menutup sementara operasi tambang sampai harga naik
E. Mengalihkan fokus ke komoditas lain yang lebih menguntungkan
Jawaban: C. Mengkaji kembali rencana operasional dan melakukan efisiensi biaya
Pembahasan: Mengkaji kembali rencana operasional dan melakukan efisiensi biaya adalah langkah strategis untuk merespons penurunan harga komoditas, sehingga perusahaan dapat tetap beroperasi secara berkelanjutan dalam situasi yang sulit.
11. Pengelolaan tenaga kerja di industri tambang penting untuk menjaga kesejahteraan pekerja. Apa tindakan paling tepat yang dapat diambil manajemen untuk memastikan kesejahteraan pekerja?
A. Mengabaikan keluhan pekerja
B. Menghentikan pelatihan dan pengembangan keterampilan
C. Mengurangi jam kerja tanpa pemberitahuan
D. Menerapkan sistem penghargaan dan insentif bagi pekerja
E. Menetapkan gaji tetap tanpa mempertimbangkan kondisi pasar
Jawaban: D. Menerapkan sistem penghargaan dan insentif bagi pekerja
Pembahasan: Menerapkan sistem penghargaan dan insentif dapat meningkatkan motivasi dan kesejahteraan pekerja, menciptakan hubungan yang harmonis antara manajemen dan pekerja.
12. Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif kegiatan tambang. Mana dari berikut ini yang merupakan contoh program CSR yang efektif?
A. Menyumbangkan uang tunai ke pemerintah daerah
B. Mengadakan pelatihan keterampilan untuk masyarakat setempat
C. Mengurangi produksi untuk menghindari dampak lingkungan
D. Mendirikan posko pengaduan tanpa tindak lanjut
E. Mengabaikan masukan masyarakat dalam pengambilan keputusan
Jawaban: B. Mengadakan pelatihan keterampilan untuk masyarakat setempat
Pembahasan: Mengadakan pelatihan keterampilan untuk masyarakat setempat merupakan contoh CSR yang efektif, karena memberikan manfaat langsung kepada masyarakat dan meningkatkan hubungan dengan mereka.
13. Dalam konteks pengawasan pengangkutan hasil tambang, apa yang harus dilakukan perusahaan untuk memastikan proses pengangkutan berjalan sesuai prosedur?
A. Mengandalkan pihak ketiga sepenuhnya untuk pengawasan
B. Mengalihkan tanggung jawab kepada pihak logistik luar
C. Mengurangi biaya transportasi tanpa memperhatikan keselamatan
D. Mengabaikan pemeriksaan kendaraan pengangkut
E. Menetapkan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang jelas dan melatih pekerja
Jawaban: E. Menetapkan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang jelas dan melatih pekerja
Pembahasan: Menetapkan SOP yang jelas dan melatih pekerja adalah langkah penting untuk memastikan bahwa pengangkutan hasil tambang dilakukan sesuai dengan prosedur yang aman dan efisien.
14. Audit reguler adalah bagian penting dari kepatuhan terhadap regulasi di bidang pertambangan. Audit ini berfungsi untuk memastikan bahwa perusahaan beroperasi dalam koridor hukum yang ditetapkan, sekaligus menjaga integritas proses operasional. Apa tujuan utama dari audit ini?
A. Mengurangi biaya operasional
B. Memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan standar internasional yang berlaku
C. Mengabaikan laporan lingkungan yang telah disampaikan
D. Menghentikan seluruh kegiatan tambang yang tidak efisien
E. Meningkatkan keuntungan tanpa mempertimbangkan regulasi
Jawaban: B. Memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan standar internasional yang berlaku
Pembahasan: Tujuan utama dari audit reguler adalah memastikan bahwa perusahaan mematuhi regulasi dan standar internasional yang berlaku, yang sangat penting untuk keberlanjutan operasional dan reputasi perusahaan di mata publik serta otoritas pemerintah. Kepatuhan ini membantu dalam mengurangi risiko hukum dan memastikan bahwa praktik pertambangan dilakukan secara etis dan bertanggung jawab.
15. Koordinasi dengan lembaga dan instansi terkait sangat penting dalam kegiatan pertambangan. Hal ini tidak hanya melibatkan aspek administratif, tetapi juga mencakup hubungan yang lebih luas dengan masyarakat dan lingkungan sekitar. Apa manfaat utama dari koordinasi ini?
A. Mengurangi jumlah izin yang diperlukan untuk operasi
B. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam operasional pertambangan
C. Menghindari interaksi langsung dengan masyarakat lokal yang menentang kegiatan tambang
D. Mempercepat proses perizinan tanpa evaluasi yang mendalam
E. Mengalihkan tanggung jawab kepada pihak ketiga
Jawaban: B. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam operasional pertambangan
Pembahasan: Koordinasi dengan lembaga dan instansi terkait meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta membangun hubungan yang positif dengan pemerintah dan masyarakat. Dengan adanya komunikasi yang baik, perusahaan dapat lebih mudah mengatasi isu-isu yang muncul, mendapatkan dukungan lokal, serta menghindari konflik yang dapat mengganggu operasi tambang.
16. Ketika menghadapi potensi konflik sosial di lingkungan tambang, perusahaan perlu memiliki strategi yang matang untuk mengelola masalah ini. Konflik sosial dapat muncul akibat ketidakpuasan masyarakat terhadap dampak kegiatan tambang, yang bisa mengarah pada protes atau bahkan penghentian operasi. Strategi apa yang seharusnya diambil oleh manajemen untuk mengatasi dan mitigasi konflik tersebut?
A. Mengabaikan keluhan masyarakat dan berharap masalah akan selesai dengan sendirinya
B. Meningkatkan aktivitas produksi tanpa melakukan konsultasi dengan masyarakat
C. Menyusun strategi mitigasi konflik yang melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat lokal
D. Menutup komunikasi dengan masyarakat yang menyampaikan kritik
E. Mengalihkan perhatian masyarakat dengan program hiburan yang tidak substansial
Jawaban: C. Menyusun strategi mitigasi konflik yang melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat lokal
Pembahasan: Menyusun strategi mitigasi konflik yang melibatkan semua pihak adalah langkah yang tepat untuk mengelola dan mengurangi potensi konflik antara perusahaan dan masyarakat sekitar. Dengan melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan, perusahaan dapat memahami kebutuhan dan keprihatinan mereka, sehingga menciptakan rasa saling percaya dan mengurangi ketegangan.
17. Penggunaan teknologi informasi, seperti sistem GIS dan aplikasi manajemen tambang, telah menjadi bagian integral dari industri pertambangan modern. Teknologi ini memungkinkan pemantauan yang lebih efisien dan akurat terhadap berbagai aspek operasional tambang, dari perencanaan hingga pelaporan hasil. Apa manfaat utama dari penggunaan teknologi ini dalam pengelolaan tambang?
A. Memudahkan pemantauan dan pelaporan secara real-time, serta meningkatkan efisiensi
B. Mengurangi kebutuhan untuk pelatihan pekerja dan otomatisasi semua proses
C. Meningkatkan biaya operasional tanpa memberikan hasil yang jelas
D. Mengabaikan analisis data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik
E. Mengurangi interaksi antara manajemen dan pekerja di lapangan
Jawaban: A. Memudahkan pemantauan dan pelaporan secara real-time, serta meningkatkan efisiensi
Pembahasan: Sistem GIS memungkinkan pemantauan dan pelaporan secara real-time, yang sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan sumber daya tambang. Dengan data yang tepat waktu, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih baik, merespons perubahan kondisi di lapangan dengan cepat, dan meningkatkan keselamatan serta produktivitas secara keseluruhan.
18. Dalam pengelolaan cadangan dan kualitas sumber daya, langkah apa yang seharusnya diambil untuk memastikan kualitas hasil tambang sesuai dengan spesifikasi pasar?
A. Mengabaikan pengujian kualitas hasil tambang
B. Melakukan pengujian dan analisis berkala terhadap kualitas sumber daya
C. Mengurangi frekuensi pengujian untuk menghemat biaya
D. Menetapkan standar kualitas yang lebih rendah
E. Mengandalkan laporan dari pihak ketiga tanpa verifikasi
Jawaban: B. Melakukan pengujian dan analisis berkala terhadap kualitas sumber daya
Pembahasan: Melakukan pengujian dan analisis berkala terhadap kualitas sumber daya adalah langkah penting untuk memastikan bahwa hasil tambang memenuhi spesifikasi pasar.
19. Tanggap darurat dan mitigasi bencana merupakan aspek penting dalam pengelolaan tambang. Apa langkah pertama yang harus dilakukan perusahaan ketika terjadi insiden di lokasi tambang?
A. Mengabaikan insiden dan melanjutkan operasi
B. Mengaktifkan prosedur tanggap darurat dan evakuasi pekerja jika diperlukan
C. Menyalahkan pekerja atas insiden yang terjadi
D. Menunggu pihak berwenang sebelum bertindak
E. Mengurangi produksi untuk menutupi insiden
Jawaban: B. Mengaktifkan prosedur tanggap darurat dan evakuasi pekerja jika diperlukan
Pembahasan: Mengaktifkan prosedur tanggap darurat dan evakuasi pekerja jika diperlukan adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan mengelola insiden dengan efektif.
20. Dalam pengelolaan tambang, pemahaman etika dan kepatuhan sangat penting. Apa yang seharusnya menjadi prinsip utama dalam pengelolaan tambang yang bertanggung jawab?
A. Mengutamakan keuntungan di atas segalanya
B. Mengabaikan kepatuhan terhadap regulasi dan standar
C. Menjaga integritas dan etika kerja dalam setiap aspek pengelolaan
D. Mengabaikan hak-hak pekerja dan masyarakat
E. Meningkatkan produktivitas tanpa memperhatikan lingkungan
Jawaban: C. Menjaga integritas dan etika kerja dalam setiap aspek pengelolaan
Pembahasan: Menjaga integritas dan etika kerja dalam setiap aspek pengelolaan tambang adalah prinsip utama untuk mendukung pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Kuasai Ujian Penata Kelola Pertambangan dengan 100+ Soal yang dapat Meningkatkan Pengetahuan Anda!
Ambil langkah pertama menuju kesuksesan karir Anda dengan mengakses lebih dari 100 soal dan pembahasan komprehensif yang dirancang untuk posisi Penata Kelola Pertambangan di CPNS dan PPPK. Bergabunglah dengan kami di https://fungsional.id/ atau klik banner di atas untuk mendaftar secara GRATIS! Persiapkan diri Anda dengan sumber daya yang mendalam dan strategi efektif untuk meningkatkan peluang keberhasilan Anda dalam dunia pertambangan.