Penata Laksana Barang Terampil adalah posisi penting dalam pengelolaan aset dan barang milik negara di berbagai instansi pemerintahan. Tugas utama dari seorang Penata Laksana Barang Terampil meliputi pencatatan, pengawasan, dan pengendalian barang-barang milik negara, termasuk pemeliharaan, penyimpanan, serta penghapusan aset sesuai dengan prosedur yang berlaku. Posisi ini juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua barang dan aset yang dikelola telah diinventarisasi dengan benar, didokumentasikan dengan baik, dan digunakan secara optimal untuk mendukung kelancaran operasional instansi.
Selain itu, Penata Laksana Barang Terampil harus memiliki pemahaman yang kuat tentang peraturan dan kebijakan pemerintah terkait pengelolaan barang, serta keterampilan administrasi yang tinggi. Mereka harus mampu menyusun laporan inventarisasi secara berkala, memastikan akurasi data dalam pencatatan, dan memantau kondisi barang agar tetap dalam keadaan baik. Tugas ini memerlukan ketelitian dan disiplin tinggi, serta kemampuan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam lingkungan pemerintahan.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Penata Laksana Barang Terampil
Kisi-kisi soal Penata Laksana Barang Terampil dirancang untuk membantu calon peserta seleksi PPPK CPNS 2024 mempersiapkan diri secara efektif dengan memahami materi dan topik yang akan diujikan. Berikut adalah kisi-kisi soal Penata Laksana Barang Terampil.
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah: Pedoman yang mengatur prosedur pengelolaan BMN/BMD, mulai dari perencanaan kebutuhan, pengadaan, penggunaan, pemeliharaan, hingga penghapusan barang.
Peraturan Menteri Keuangan No. 181/PMK.06/2016 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara: Peraturan yang memberikan rincian lebih lanjut tentang tata cara pengelolaan BMN, termasuk pencatatan, pelaporan, dan penatausahaan barang.
Inventarisasi dan Pencatatan Barang Milik Negara/Daerah: Teknik dan prosedur inventarisasi serta pencatatan BMN/BMD untuk memastikan data aset yang akurat dan up-to-date, termasuk penggunaan aplikasi SIMAK-BMN.
Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset: Prosedur pemeliharaan dan pengelolaan aset, termasuk pengaturan penggunaan barang, pemeliharaan rutin, dan perbaikan untuk memastikan barang tetap dalam kondisi optimal.
Proses Pengadaan Barang dan Jasa: Dasar-dasar pengadaan barang dan jasa sesuai dengan regulasi yang berlaku, termasuk penyiapan spesifikasi teknis, pemilihan penyedia, dan penilaian kualitas barang yang diterima.
Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara/Daerah: Prosedur dan persyaratan untuk penghapusan BMN/BMD yang tidak lagi digunakan, serta mekanisme pemindahtanganan barang kepada pihak lain.
Penyusunan Laporan Barang Milik Negara/Daerah: Teknik penyusunan laporan BMN/BMD yang mencakup informasi lengkap mengenai status, kondisi, dan nilai aset yang dimiliki oleh instansi pemerintah.
Pengawasan dan Pengendalian Barang Milik Negara/Daerah: Prosedur pengawasan untuk memastikan pengelolaan BMN/BMD berjalan sesuai dengan peraturan, termasuk audit internal dan eksternal, serta upaya pencegahan penyalahgunaan barang.
Etika dan Hukum dalam Pengelolaan Barang: Prinsip-prinsip etika dalam pengelolaan BMN/BMD, termasuk tanggung jawab dan transparansi dalam pengelolaan aset negara, serta konsekuensi hukum atas penyalahgunaan atau kelalaian.
Pengelolaan Risiko dalam Penatausahaan Barang: Identifikasi dan mitigasi risiko yang mungkin timbul dalam pengelolaan BMN/BMD, termasuk risiko kerusakan, kehilangan, atau ketidaksesuaian barang dengan kebutuhan.
Contoh Soal Penata Laksana Barang Terampil untuk PPPK & CPNS
Contoh soal Penata Laksana Barang Terampil untuk PPPK & CPNS dibentuk untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai jenis pertanyaan yang akan dihadapi dalam ujian seleksi. Berikut beberapa contoh soal Penata Laksana Barang Terampil.
1. Sebuah instansi pemerintah berencana untuk mengadakan peralatan kantor baru. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014, sebelum proses pengadaan dimulai, manajer aset harus terlebih dahulu?
A. Mengajukan anggaran untuk peralatan baru
B. Menghitung jumlah barang yang dibutuhkan
C. Menyusun laporan kerusakan peralatan lama
D. Melakukan analisis kebutuhan dan merencanakan spesifikasi teknis
E. Memilih penyedia barang yang sudah ada dalam daftar
Jawaban: D. Melakukan analisis kebutuhan dan merencanakan spesifikasi teknis
Pembahasan: Menurut PP No. 27 Tahun 2014, analisis kebutuhan dan perencanaan spesifikasi teknis adalah langkah awal yang penting sebelum memulai proses pengadaan untuk memastikan barang yang diadakan sesuai dengan kebutuhan instansi.
2. Jika hasil audit internal menunjukkan bahwa terdapat ketidakcocokan antara catatan BMN dan kondisi fisik barang, langkah analisis yang tepat adalah…
A. Mengabaikan ketidakcocokan dan memperbarui catatan sesuai laporan
B. Menghubungi penyedia barang untuk klarifikasi
C. Melakukan audit ulang dan menyelidiki penyebab ketidakcocokan
D. Menghapus barang yang tidak sesuai dari catatan
E. Menyusun laporan kerugian dan menghentikan penggunaan barang
Jawaban: C. Melakukan audit ulang dan menyelidiki penyebab ketidakcocokan
Pembahasan: Langkah yang tepat adalah melakukan audit ulang untuk menyelidiki penyebab ketidakcocokan, karena ketidakcocokan dapat disebabkan oleh kesalahan pencatatan atau masalah lain yang memerlukan penyelidikan mendalam.
3. Untuk menentukan apakah pemeliharaan rutin aset cukup efektif, seorang manajer harus menganalisis?
A. Jumlah barang yang perlu diperbaiki setiap bulan
B. Biaya pemeliharaan rutin dibandingkan dengan biaya perbaikan
C. Frekuensi penggunaan barang dalam sehari
D. Jenis barang yang paling sering digunakan
E. Jumlah barang yang akan dibeli dalam anggaran tahun depan
Jawaban: B. Biaya pemeliharaan rutin dibandingkan dengan biaya perbaikan
Pembahasan: Analisis biaya pemeliharaan rutin dibandingkan dengan biaya perbaikan membantu menentukan efektivitas pemeliharaan dan apakah perlu dilakukan penyesuaian pada jadwal atau metode pemeliharaan.
4. Dalam proses pengadaan barang, jika spesifikasi teknis yang diberikan terlalu umum, dampak analisis yang mungkin terjadi adalah?
A. Penyedia barang mungkin memberikan barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan
B. Barang yang diterima akan selalu sesuai dengan kebutuhan
C. Proses pengadaan dapat dilanjutkan tanpa masalah
D. Barang yang diterima akan lebih murah
E. Tidak ada dampak signifikan pada proses pengadaan
Jawaban: A. Penyedia barang mungkin memberikan barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan
Pembahasan: Spesifikasi teknis yang terlalu umum dapat menyebabkan barang yang diterima tidak sesuai dengan kebutuhan, sehingga penting untuk memiliki spesifikasi yang jelas dan detail.
5. Apabila hasil inventarisasi BMN menunjukkan bahwa beberapa barang tidak tercatat dengan benar, langkah analisis yang tepat adalah?
A. Menghapus barang dari catatan
B. Menyusun laporan tanpa melakukan verifikasi
C. Mengabaikan ketidakcocokan dan melanjutkan inventarisasi
D. Mengganti barang yang salah dicatat dengan yang baru
E. Memperbarui catatan sesuai kondisi barang fisik
Jawaban: E. Memperbarui catatan sesuai kondisi barang fisik
Pembahasan: Memperbarui catatan BMN sesuai dengan kondisi barang fisik penting untuk memastikan akurasi data inventaris dan mencerminkan keadaan sebenarnya dari aset yang dikelola.
6. Dalam proses pemeliharaan aset, jika data menunjukkan bahwa frekuensi kerusakan meningkat, langkah analisis yang sebaiknya diambil adalah?
A. Mengurangi frekuensi pemeliharaan rutin
B. Mengabaikan kerusakan dan terus menggunakan aset
C. Menilai kemungkinan penyebab kerusakan dan memperbarui metode pemeliharaan
D. Mengganti aset dengan yang baru tanpa analisis
E. Mengurangi anggaran pemeliharaan
Jawaban: C. Menilai kemungkinan penyebab kerusakan dan memperbarui metode pemeliharaan
Pembahasan: Menilai penyebab kerusakan dan memperbarui metode pemeliharaan adalah langkah yang tepat untuk mengatasi masalah yang meningkat dan memastikan bahwa aset tetap dalam kondisi baik.
7. Untuk memastikan pengadaan barang sesuai dengan regulasi, manajer pengadaan harus menganalisis?
A. Harga terendah dari semua penawaran
B. Lokasi penyedia barang
C. Jumlah barang yang tersedia di pasar
D. Kualitas barang yang ditawarkan dibandingkan dengan spesifikasi teknis
E. Waktu pengiriman barang
Jawaban: D. Kualitas barang yang ditawarkan dibandingkan dengan spesifikasi teknis
Pembahasan: Menganalisis kualitas barang yang ditawarkan dibandingkan dengan spesifikasi teknis memastikan bahwa barang yang diterima memenuhi kebutuhan dan standar yang ditetapkan.
8. Jika laporan BMN menunjukkan adanya perbedaan signifikan dengan data pencatatan, manajer harus?
A. Mengabaikan perbedaan dan menggunakan data lama
B. Mengganti barang yang tidak sesuai
C. Melakukan verifikasi menyeluruh dan memperbarui catatan sesuai hasil audit
D. Membuat laporan baru tanpa melakukan verifikasi
E. Menghapus barang dari laporan
Jawaban: C. Melakukan verifikasi menyeluruh dan memperbarui catatan sesuai hasil audit
Pembahasan: Melakukan verifikasi menyeluruh dan memperbarui catatan sesuai hasil audit adalah langkah penting untuk memastikan data BMN akurat dan dapat dipercaya.
9. Dalam pengelolaan aset, jika sebuah barang sering mengalami kerusakan, langkah analisis yang paling tepat adalah…
A. Menganalisis pola kerusakan dan menentukan apakah perbaikan atau penggantian lebih efektif
B. Mengganti barang dengan yang baru tanpa evaluasi
C. Mengabaikan kerusakan jika barang masih bisa digunakan
D. Menyimpan barang dan menunggu hingga tidak bisa digunakan
E. Melakukan perbaikan tanpa analisis tambahan
Jawaban: A. Menganalisis pola kerusakan dan menentukan apakah perbaikan atau penggantian lebih efektif
Pembahasan: Menganalisis pola kerusakan membantu menentukan apakah perbaikan atau penggantian barang lebih efektif, sehingga dapat mengelola aset dengan lebih efisien.
10. Untuk meningkatkan akurasi pencatatan BMN, manajer aset harus?
A. Mengandalkan data manual tanpa verifikasi
B. Melakukan pencatatan sporadis tanpa aplikasi khusus
C. Menggunakan aplikasi SIMAK-BMN secara rutin dan melakukan verifikasi data secara berkala
D. Hanya memperbarui data saat terjadi perubahan besar
E. Mengabaikan umpan balik dari pengguna barang
Jawaban: C. Menggunakan aplikasi SIMAK-BMN secara rutin dan melakukan verifikasi data secara berkala
Pembahasan: Menggunakan aplikasi SIMAK-BMN secara rutin dan melakukan verifikasi data secara berkala membantu meningkatkan akurasi pencatatan BMN dan memastikan informasi yang terkini.
11. Jika sebuah instansi pemerintah memutuskan untuk menghapus barang yang sudah tidak digunakan, langkah analisis pertama yang harus dilakukan adalah:
A. Menjual barang melalui lelang umum
B. Menilai kondisi dan nilai ekonomis barang
C. Menghibahkan barang kepada lembaga lain
D. Menghitung jumlah barang yang akan dihapus
E. Membuat laporan tentang barang yang akan dihapus
Jawaban: B. Menilai kondisi dan nilai ekonomis barang
Pembahasan: Penilaian kondisi dan nilai ekonomis barang adalah langkah awal yang penting dalam proses penghapusan untuk menentukan apakah barang tersebut masih memiliki nilai atau perlu dilakukan penghapusan.
12. Dalam penyusunan laporan BMN/BMD, jika data tentang status dan kondisi barang tidak lengkap, analisis yang sebaiknya dilakukan adalah:
A. Mengabaikan data yang tidak lengkap
B. Menyusun laporan berdasarkan data yang tersedia saja
C. Menyusun laporan dengan mencantumkan catatan tentang data yang tidak lengkap
D. Melakukan verifikasi dan melengkapi informasi yang hilang sebelum menyusun laporan
E. Mengubah format laporan untuk menyesuaikan dengan data yang ada
Jawaban: D. Melakukan verifikasi dan melengkapi informasi yang hilang sebelum menyusun laporan
Pembahasan: Verifikasi dan pelengkapan informasi adalah langkah penting untuk memastikan laporan BMN/BMD akurat dan memberikan gambaran yang jelas tentang status dan kondisi barang.
13. Jika terjadi ketidaksesuaian antara laporan BMN dan hasil audit internal, langkah analisis yang tepat adalah…
A. Mengabaikan perbedaan dan melanjutkan dengan laporan lama
B. Mengupdate laporan BMN sesuai dengan hasil audit tanpa verifikasi tambahan
C. Melakukan investigasi dan menyelidiki penyebab ketidaksesuaian
D. Mengganti laporan dengan data audit yang baru
E. Menyusun laporan baru dan menghentikan penggunaan barang yang tidak sesuai
Jawaban: C. Melakukan investigasi dan menyelidiki penyebab ketidaksesuaian
Pembahasan: Investigasi penyebab ketidaksesuaian penting untuk memahami masalah mendalam dan memastikan data laporan BMN sesuai dengan kondisi nyata.
14. Dalam proses pemindahtanganan barang BMN, analisis yang tepat untuk memastikan prosedur sesuai dengan peraturan adalah…
A. Memastikan bahwa proses pemindahtanganan mematuhi persyaratan peraturan dan prosedur yang berlaku
B. Menyusun kontrak pemindahtanganan tanpa prosedur tambahan
C. Memilih pihak yang menawarkan harga tertinggi
D. Mengabaikan persyaratan dan fokus pada kecepatan proses
E. Mengalihkan barang tanpa dokumentasi resmi
Jawaban: A. Memastikan bahwa proses pemindahtanganan mematuhi persyaratan peraturan dan prosedur yang berlaku
Pembahasan: Memastikan kepatuhan terhadap persyaratan peraturan dan prosedur penting untuk legalitas dan transparansi dalam pemindahtanganan barang.
15. Dalam pengawasan BMN, jika ditemukan adanya indikasi penyalahgunaan atau penyimpangan, langkah analisis yang harus dilakukan adalah:
A. Mengabaikan indikasi penyalahgunaan jika tidak ada bukti jelas
B. Melaporkan indikasi kepada atasan dan melakukan audit lebih lanjut
C. Menghentikan pengawasan dan membiarkan proses berjalan
D. Mengganti personel yang terlibat tanpa penyelidikan
E. Menghapus laporan penyimpangan dari catatan
Jawaban: B. Melaporkan indikasi kepada atasan dan melakukan audit lebih lanjut
Pembahasan: Melaporkan indikasi penyalahgunaan dan melakukan audit lebih lanjut adalah langkah yang penting untuk memastikan integritas dan kepatuhan dalam pengelolaan BMN.
16. Jika terjadi resiko kehilangan barang dalam pengelolaan BMN, analisis yang harus dilakukan untuk mitigasi risiko adalah:
A. Mengabaikan risiko dan fokus pada pengelolaan rutin
B. Menghentikan penggunaan barang yang berisiko
C. Menghapus catatan barang yang hilang dari sistem
D. Mengganti barang yang hilang tanpa analisis
E. Menerapkan sistem pencatatan dan pengawasan yang lebih ketat serta mengidentifikasi penyebab kehilangan
Jawaban: E. Menerapkan sistem pencatatan dan pengawasan yang lebih ketat serta mengidentifikasi penyebab kehilangan
Pembahasan: Penerapan sistem pencatatan dan pengawasan yang ketat serta identifikasi penyebab kehilangan adalah langkah yang efektif untuk mitigasi risiko dan mengurangi kemungkinan kehilangan barang di masa depan.
17. Dalam konteks etika pengelolaan BMN, jika seorang pegawai terlibat dalam pengadaan barang dan menerima hadiah dari penyedia barang, analisis yang tepat adalah…
A. Mengabaikan hadiah jika tidak ada pengaruh langsung pada keputusan
B. Membiarkan pegawai menerima hadiah selama tidak melanggar hukum
C. Melaporkan penerimaan hadiah kepada atasan dan memastikan tidak ada konflik kepentingan
D. Mengembalikan hadiah tanpa laporan resmi
E. Mengizinkan pegawai untuk menerima hadiah asalkan tidak dalam bentuk uang
Jawaban: C. Melaporkan penerimaan hadiah kepada atasan dan memastikan tidak ada konflik kepentingan
Pembahasan: Melaporkan penerimaan hadiah dan memastikan tidak ada konflik kepentingan penting untuk menjaga transparansi dan integritas dalam pengelolaan BMN.
18. Untuk meningkatkan akurasi laporan BMN, jika data aset sering berubah, langkah analisis yang harus dilakukan adalah:
A. Menggunakan sistem informasi yang terintegrasi dan memperbarui data secara berkala
B. Mengabaikan perubahan data dan menggunakan data lama
C. Menyusun laporan berdasarkan data terbaru tanpa verifikasi
D. Menghentikan pembaruan data dan fokus pada laporan tahunan
E. Menyusun laporan manual dan memperbarui data hanya saat diperlukan
Jawaban: A. Menggunakan sistem informasi yang terintegrasi dan memperbarui data secara berkala
Pembahasan: Penggunaan sistem informasi terintegrasi dan pembaruan data secara berkala membantu memastikan akurasi laporan BMN dengan mencerminkan perubahan data secara real-time.
19. Jika pengelolaan BMN menghadapi risiko kerusakan barang yang tinggi, langkah analisis yang tepat adalah…
A. Mengabaikan risiko dan melanjutkan pemeliharaan rutin
B. Mengganti barang yang sering rusak tanpa analisis
C. Mengurangi penggunaan barang yang sering rusak
D. Menganalisis pola kerusakan dan memperbarui prosedur pemeliharaan serta penanganan barang
E. Menyusun laporan kerusakan tanpa tindakan lanjutan
Jawaban: D. Menganalisis pola kerusakan dan memperbarui prosedur pemeliharaan serta penanganan barang
Pembahasan: Menganalisis pola kerusakan dan memperbarui prosedur pemeliharaan penting untuk mengurangi resiko kerusakan dan memastikan barang tetap dalam kondisi optimal.
20. Dalam pengelolaan BMN, jika terjadi pelanggaran hukum terkait pengelolaan barang, analisis yang harus dilakukan adalah…
A. Mengabaikan pelanggaran dan melanjutkan proses pengelolaan seperti biasa
B. Melakukan investigasi pelanggaran hukum dan mengambil tindakan perbaikan serta pelaporan sesuai peraturan
C. Menghentikan seluruh kegiatan pengelolaan barang
D. Mengganti personel yang terlibat dan melanjutkan pengelolaan
E. Membuat laporan tanpa mengambil tindakan perbaikan
Jawaban: C. Melakukan investigasi pelanggaran hukum dan mengambil tindakan perbaikan serta pelaporan sesuai peraturan
Pembahasan: Melakukan investigasi dan mengambil tindakan perbaikan sesuai peraturan adalah langkah yang tepat untuk menangani pelanggaran hukum dan menjaga kepatuhan dalam pengelolaan BMN.
Dapatkan 100 Soal Penata Laksana Barang Terampil untuk Persiapan PPPK CPNS 2024 yang Maksimal!
Dapatkan Latihan Terbaik untuk Persiapan PPPK CPNS 2024! Akses lebih dari 100 soal Penata Laksana Barang Terampil lengkap dengan pembahasan mendetail dan kisi-kisi ujian di https://fungsional.id/. Daftar secara gratis untuk memperoleh materi latihan terbaru yang akan mempersiapkan Anda dengan baik untuk menghadapi ujian. Klik banner di atas dan mulailah latihan Anda sekarang untuk meningkatkan peluang sukses dalam PPPK CPNS 2024!
0 Responses
makasih luar biasa