Pengantar Kerja Ahli Pertama adalah jabatan fungsional dalam bidang ketenagakerjaan yang berperan sebagai penghubung antara pencari kerja dan pemberi kerja. Tugas utama dari Pengantar Kerja Ahli Pertama adalah memfasilitasi penempatan tenaga kerja dengan cara mengidentifikasi kebutuhan pasar kerja, mencocokkan kualifikasi pencari kerja dengan kebutuhan perusahaan, serta memberikan bimbingan dan konseling kepada pencari kerja untuk meningkatkan peluang mereka dalam mendapatkan pekerjaan.
Jabatan ini juga bertanggung jawab dalam mengelola dan menyebarkan informasi pasar kerja, termasuk data ketenagakerjaan yang relevan, sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih efektif oleh pihak terkait. Selain itu Pengantar Kerja Ahli Pertama juga berbagai kegiatan yang mendukung kelancaran proses penempatan tenaga kerja. Hal ini termasuk melakukan survei dan analisis kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor, mengembangkan dan memelihara sistem informasi pasar kerja, serta menyusun laporan dan rekomendasi kebijakan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Pengantar Kerja Ahli Pertama
Kisi-kisi soal pengantar kerja ahli pertama dirancang untuk membantu calon peserta dalam mengerjakan seleksi dan memberikan kemampuan serta pengetahuan dalam bidang ketenagakerjaan. Berikut adalah kisi-kisi untuk soal pengantar kerja ahli pertama.
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan: Mengatur dasar hukum ketenagakerjaan di Indonesia, termasuk peran dan tugas Pengantar Kerja dalam mediasi antara pencari kerja dan penyedia kerja, serta perlindungan tenaga kerja.
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 39 Tahun 2016 tentang Penempatan Tenaga Kerja: Mengatur prosedur penempatan tenaga kerja, termasuk mekanisme pendaftaran pencari kerja, proses seleksi, dan penempatan tenaga kerja di dalam dan luar negeri.
Sistem Informasi Ketenagakerjaan: Pemahaman tentang penggunaan dan pengelolaan sistem informasi ketenagakerjaan, seperti Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker), untuk mengelola data pencari kerja, lowongan kerja, dan penempatan kerja.
Metode Pelayanan Penempatan Kerja: Teknik untuk memberikan pelayanan penempatan kerja yang efektif, termasuk konseling karir, pengembangan profil pencari kerja, dan matching antara kualifikasi pekerja dan kebutuhan perusahaan.
Bimbingan dan Konseling Karir: Teknik bimbingan dan konseling untuk membantu pencari kerja mengenali potensi, minat, dan bakat mereka, serta mengarahkan mereka ke jalur karir yang sesuai.
Pengembangan Kapasitas Pencari Kerja: Strategi untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi pencari kerja, termasuk program pelatihan, workshop, dan kursus yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Penyusunan Profil dan Data Pencari Kerja: Teknik untuk menyusun profil pencari kerja yang komprehensif, termasuk pengumpulan data terkait pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, dan preferensi kerja.
Pemantauan dan Evaluasi Penempatan Kerja: Proses pemantauan dan evaluasi hasil penempatan kerja, termasuk pengukuran kepuasan perusahaan dan pencari kerja, serta keberhasilan penempatan dalam jangka panjang.
Contoh Soal Pengantar Kerja Ahli Pertama untuk PPPK & CPNS
Contoh Soal Pengantar Kerja Ahli Pertama untuk PPPK dan CPNS disusun untuk membantu calon peserta mempersiapkan diri sebelum menghadapi ujian seleksi. Berikut beberapa contoh soal pengantar kerja ahli pertama untuk PPPK dan CPNS.
1. Apa tujuan utama dari Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan?
A. Mengatur jumlah jam kerja maksimum
B. Mengatur perlindungan dan hak-hak tenaga kerja
C. Mengatur tunjangan kesehatan untuk pekerja
D. Mengatur pembagian keuntungan perusahaan
E. Mengatur pajak penghasilan pekerja
Jawaban: B. Mengatur perlindungan dan hak-hak tenaga kerja
Pembahasan: Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 berfokus pada perlindungan dan hak-hak tenaga kerja, termasuk peraturan mengenai kondisi kerja, hak-hak pekerja, dan hubungan kerja.
2. Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 39 Tahun 2016, apa yang harus dilakukan oleh pencari kerja sebelum mengikuti proses seleksi kerja?
A. Menyusun laporan keuangan pribadi
B. Mengikuti pelatihan kewirausahaan
C. Mengirimkan surat lamaran langsung ke perusahaan
D. Mendaftar ke Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker) dan mengikuti proses pendaftaran
E. Membayar biaya administrasi pendaftaran
Jawaban: D. Mendaftar ke Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker) dan mengikuti proses pendaftaran
Pembahasan: Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 39 Tahun 2016 mengatur bahwa pencari kerja harus mendaftar ke Sisnaker untuk mengikuti proses pendaftaran dan seleksi kerja.
3. Dalam konteks Sistem Informasi Ketenagakerjaan, apa fungsi utama dari Sisnaker?
A. Mengatur pajak penghasilan pekerja
B. Mengelola dana pensiun pekerja
C. Menyusun kebijakan pemerintah tentang ketenagakerjaan
D. Menyediakan tunjangan kesehatan untuk pekerja
E. Mengelola data pencari kerja, lowongan kerja, dan penempatan kerja
Jawaban: E. Mengelola data pencari kerja, lowongan kerja, dan penempatan kerja
Pembahasan: Sisnaker berfungsi untuk mengelola dan memproses data terkait pencari kerja, lowongan kerja, dan penempatan kerja, sehingga mempermudah pencarian dan penempatan kerja.
4. Apa peran Pengantar Kerja berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 dalam mediasi antara pencari kerja dan penyedia kerja?
A. Menyediakan pelatihan teknis untuk pencari kerja
B. Mengelola data keuangan pencari kerja
C. Menyampaikan informasi mengenai lowongan kerja dan membantu pencari kerja dalam proses penempatan
D. Mengatur tunjangan hari tua bagi pekerja
E. Membuat peraturan tentang penggajian
Jawaban: C. Menyampaikan informasi mengenai lowongan kerja dan membantu pencari kerja dalam proses penempatan
Pembahasan: Pengantar Kerja bertugas untuk menyampaikan informasi tentang lowongan kerja dan membantu pencari kerja dalam proses penempatan ke perusahaan.
5. Dalam pelayanan penempatan kerja, apa yang menjadi teknik utama dalam pengembangan profil pencari kerja?
A. Menyusun laporan tahunan
B. Melakukan wawancara untuk menentukan kualifikasi dan minat pencari kerja
C. Mengelola keuangan pencari kerja
D. Menyediakan pelatihan kewirausahaan
E. Mengatur jam kerja yang fleksibel
Jawaban: B. Melakukan wawancara untuk menentukan kualifikasi dan minat pencari kerja
Pembahasan: Pengembangan profil pencari kerja melibatkan wawancara untuk menentukan kualifikasi, minat, dan kemampuan pencari kerja guna mencocokkannya dengan kebutuhan perusahaan.
6. Apa langkah pertama dalam proses penempatan tenaga kerja di luar negeri sesuai Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 39 Tahun 2016?
A. Mendaftar dan mendapatkan rekomendasi dari lembaga penempatan tenaga kerja
B. Mengikuti pelatihan bahasa asing
C. Mengajukan izin kerja dari pemerintah
D. Mengajukan visa kerja
E. Menghubungi perusahaan luar negeri langsung
Jawaban: A. Mendaftar dan mendapatkan rekomendasi dari lembaga penempatan tenaga kerja
Pembahasan: Langkah pertama adalah mendaftar dan mendapatkan rekomendasi dari lembaga penempatan tenaga kerja yang akan memproses dan memfasilitasi penempatan tenaga kerja di luar negeri.
7. Apa yang menjadi tujuan dari penggunaan sistem informasi dalam pelayanan penempatan kerja?
A. Mengurangi biaya administrasi
B. Meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan data pencari kerja dan lowongan kerja
C. Menyusun laporan keuangan tahunan
D. Mengelola tunjangan kesehatan
E. Menyediakan pelatihan karir
Jawaban: B. Meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan data pencari kerja dan lowongan kerja
Pembahasan: Penggunaan sistem informasi dalam pelayanan penempatan kerja bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan data pencari kerja, lowongan kerja, dan proses penempatan.
8. Dalam konteks Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, apa yang dimaksud dengan perlindungan tenaga kerja?
A. Perlindungan terhadap keamanan fisik dan kesehatan kerja
B. Perlindungan terhadap hak-hak sosial dan politik pekerja
C. Perlindungan terhadap data pribadi pekerja
D. Perlindungan terhadap aset perusahaan
E. Perlindungan terhadap kekayaan intelektual pekerja
Jawaban: A. Perlindungan terhadap keamanan fisik dan kesehatan kerja
Pembahasan: Perlindungan tenaga kerja dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 mencakup keamanan fisik dan kesehatan kerja, memastikan pekerja bekerja dalam kondisi yang aman dan sehat.
9. Apa yang menjadi faktor penting dalam metode pelayanan penempatan kerja untuk memastikan kecocokan antara kualifikasi pekerja dan kebutuhan perusahaan?
A. Menyusun rencana anggaran tahunan
B. Melakukan analisis kebutuhan perusahaan dan pencocokan kualifikasi pekerja
C. Mengatur tunjangan hari tua
D. Mengelola data pajak penghasilan
E. Menyediakan pelatihan teknis
Jawaban: B. Melakukan analisis kebutuhan perusahaan dan pencocokan kualifikasi pekerja
Pembahasan: Teknik penting dalam metode pelayanan penempatan kerja adalah melakukan analisis kebutuhan perusahaan dan mencocokkan kualifikasi pekerja dengan kebutuhan tersebut untuk memastikan kecocokan.
10. Apa yang harus dilakukan oleh lembaga penempatan tenaga kerja jika terdapat ketidaksesuaian antara kualifikasi pencari kerja dan lowongan yang tersedia?
A. Menunda proses penempatan
B. Mengabaikan ketidaksesuaian
C. Menghapus lowongan dari sistem
D. Mengubah kualifikasi pencari kerja
E. Menawarkan pelatihan tambahan untuk pencari kerja
Jawaban: E. Menawarkan pelatihan tambahan untuk pencari kerja
Pembahasan: Jika terdapat ketidaksesuaian antara kualifikasi pencari kerja dan lowongan, lembaga penempatan tenaga kerja dapat menawarkan pelatihan tambahan untuk meningkatkan keterampilan pencari kerja agar sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
11. Dalam bimbingan karir, seorang konselor menemukan bahwa pencari kerja memiliki keterampilan teknis yang sangat baik tetapi kurang percaya diri dalam berinteraksi dengan klien. Apa strategi terbaik untuk mengatasi masalah ini?
A. Fokus pada peningkatan keterampilan teknis melalui pelatihan tambahan.
B. Menyediakan kursus komunikasi dan pelatihan interpersonal untuk meningkatkan kepercayaan diri.
C. Mengalihkan pencari kerja ke posisi yang tidak memerlukan interaksi dengan klien.
D. Mengabaikan kekurangan ini dan fokus pada pencapaian teknis lainnya.
E. Meningkatkan pelatihan teknis tanpa mempertimbangkan aspek komunikasi.
Jawaban: B. Menyediakan kursus komunikasi dan pelatihan interpersonal untuk meningkatkan kepercayaan diri.
Pembahasan: Untuk mengatasi kekurangan dalam interaksi dengan klien, strategi yang efektif adalah menyediakan kursus komunikasi dan pelatihan interpersonal. Ini akan membantu pencari kerja memperbaiki keterampilan komunikasi mereka, meningkatkan kepercayaan diri, dan menjadi lebih kompeten dalam lingkungan kerja yang memerlukan interaksi dengan klien.
12. Jika analisis data menunjukkan bahwa 60% dari pencari kerja yang mendapatkan pelatihan keterampilan tambahan tidak mendapatkan pekerjaan dalam waktu 6 bulan, apa langkah strategis yang harus diambil untuk meningkatkan hasil tersebut?
A. Mengurangi jumlah pelatihan keterampilan dan fokus pada pencarian kerja.
B. Menyediakan lebih banyak pelatihan keterampilan dan mengabaikan hasil pekerjaan.
C. Mengevaluasi dan memperbaiki kurikulum pelatihan agar lebih relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
D. Menghentikan semua program pelatihan dan fokus pada penyediaan lowongan kerja.
E. Meningkatkan biaya pelatihan tanpa perubahan pada materi.
Jawaban: C. Mengevaluasi dan memperbaiki kurikulum pelatihan agar lebih relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Pembahasan: Jika sebagian besar pencari kerja yang mendapatkan pelatihan tidak berhasil mendapatkan pekerjaan, langkah strategis yang tepat adalah mengevaluasi dan memperbaiki kurikulum pelatihan. Dengan memastikan pelatihan lebih relevan dengan kebutuhan pasar kerja, peluang pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan akan meningkat.
13. Seorang konselor karir menemukan bahwa profil pencari kerja yang baru disusun tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang mencari kandidat. Apa langkah yang paling efektif untuk memperbaiki kesalahan ini?
A. Memodifikasi profil pencari kerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan tanpa perubahan lebih lanjut.
B. Mengumpulkan kembali data dari pencari kerja dan melakukan analisis yang lebih mendalam untuk memastikan kesesuaian.
C. Mengarahkan perusahaan untuk menyesuaikan kebutuhan mereka dengan profil yang ada.
D. Mengabaikan ketidaksesuaian dan melanjutkan proses penempatan seperti biasa.
E. Mengganti pencari kerja dengan kandidat yang lebih sesuai dengan profil yang ada.
Jawaban: B. Mengumpulkan kembali data dari pencari kerja dan melakukan analisis yang lebih mendalam untuk memastikan kesesuaian.
Pembahasan: Untuk memperbaiki ketidaksesuaian antara profil pencari kerja dan kebutuhan perusahaan, langkah terbaik adalah mengumpulkan kembali data dan melakukan analisis mendalam. Ini memastikan bahwa profil yang disusun benar-benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan meningkatkan efektivitas penempatan.
14. Jika hasil pemantauan penempatan kerja menunjukkan bahwa sebagian besar pencari kerja merasa tidak puas dengan posisi yang mereka terima, apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki situasi ini?
A. Mengabaikan umpan balik dan melanjutkan proses penempatan seperti biasa.
B. Menyediakan lebih banyak lowongan kerja tanpa menilai kualitas penempatan sebelumnya.
C. Melakukan survei mendalam untuk memahami penyebab ketidakpuasan dan menyesuaikan proses penempatan berdasarkan umpan balik tersebut.
D. Mengurangi jumlah pencari kerja yang diproses untuk memfokuskan pada kualitas.
E. Mengubah strategi pelatihan tanpa mengubah proses penempatan kerja.
Jawaban: C. Melakukan survei mendalam untuk memahami penyebab ketidakpuasan dan menyesuaikan proses penempatan berdasarkan umpan balik tersebut.
Pembahasan: Untuk mengatasi ketidakpuasan pencari kerja, langkah yang paling efektif adalah melakukan survei mendalam untuk memahami penyebab ketidakpuasan tersebut. Dengan memahami masalah yang dihadapi, proses penempatan dapat disesuaikan untuk meningkatkan kepuasan pencari kerja.
15. Dalam upaya meningkatkan efisiensi sistem informasi ketenagakerjaan, apa langkah awal yang harus diambil jika sistem saat ini tidak dapat mengelola data pencari kerja dengan baik?
A. Mengganti sistem informasi dengan yang baru tanpa evaluasi lebih lanjut.
B. Mengidentifikasi dan menganalisis kekurangan sistem saat ini serta menyusun rencana perbaikan.
C. Mengurangi jumlah data yang dikelola untuk mengurangi beban sistem.
D. Memperbesar kapasitas server tanpa melakukan analisis sistem.
E. Mengabaikan masalah dan melanjutkan penggunaan sistem seperti biasa.
Jawaban: B. Mengidentifikasi dan menganalisis kekurangan sistem saat ini serta menyusun rencana perbaikan.
Pembahasan: Langkah awal yang tepat adalah mengidentifikasi dan menganalisis kekurangan sistem informasi yang ada. Dengan melakukan analisis, rencana perbaikan dapat disusun untuk meningkatkan efisiensi sistem dan memastikan bahwa data pencari kerja dikelola dengan baik.
16. Jika data menunjukkan bahwa pencari kerja yang mengikuti program konseling karir memiliki tingkat penempatan yang lebih tinggi, apa yang sebaiknya dilakukan untuk memaksimalkan manfaat program tersebut?
A. Mengurangi jumlah sesi konseling untuk menghemat biaya.
B. Menyediakan lebih banyak sesi konseling dan memastikan bahwa semua pencari kerja mendapatkan akses ke program tersebut.
C. Mengganti konselor dengan yang baru tanpa analisis lebih lanjut.
D. Mengabaikan data dan melanjutkan dengan jumlah sesi yang sama.
E. Mengurangi fokus pada konseling dan meningkatkan jumlah pelatihan teknis.
Jawaban: B. Menyediakan lebih banyak sesi konseling dan memastikan bahwa semua pencari kerja mendapatkan akses ke program tersebut.
Pembahasan: Untuk memaksimalkan manfaat program konseling karir, penting untuk menyediakan lebih banyak sesi konseling dan memastikan bahwa semua pencari kerja dapat mengakses program tersebut. Ini akan meningkatkan peluang penempatan yang sukses untuk lebih banyak pencari kerja.
17. Dalam penyusunan profil pencari kerja, jika ditemukan bahwa data pengalaman kerja sering tidak lengkap atau tidak akurat, apa langkah yang harus diambil untuk memperbaiki hal ini?
A. Mengabaikan ketidakakuratan dan melanjutkan dengan profil yang ada.
B. Memperbaiki data yang tidak akurat secara manual tanpa meminta klarifikasi dari pencari kerja.
C. Menghubungi pencari kerja untuk memperbarui dan mengklasifikasi data pengalaman kerja yang tidak lengkap atau tidak akurat.
D. Menghapus data yang tidak akurat dan tidak lengkap dari sistem.
E. Mengganti pencari kerja dengan kandidat lain yang memiliki data lengkap.
Jawaban: C. Menghubungi pencari kerja untuk memperbarui dan mengklasifikasi data pengalaman kerja yang tidak lengkap atau tidak akurat.
Pembahasan: Langkah terbaik untuk memperbaiki data pengalaman kerja yang tidak lengkap atau tidak akurat adalah menghubungi pencari kerja untuk memperbarui dan mengklarifikasi informasi tersebut. Ini memastikan bahwa profil yang disusun lebih akurat dan bermanfaat untuk penempatan kerja.
18. Jika analisis data menunjukkan bahwa metode penempatan kerja yang ada tidak efektif, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan metode tersebut?
A. Menghentikan semua metode penempatan kerja dan mencari metode baru tanpa evaluasi lebih lanjut.
B. Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap metode penempatan yang ada dan mengidentifikasi area perbaikan.
C. Mengurangi jumlah penempatan kerja yang dilakukan untuk meningkatkan fokus pada metode yang ada.
D. Mengabaikan data dan terus menggunakan metode yang sama.
E. Meningkatkan anggaran tanpa perubahan dalam metode penempatan kerja.
Jawaban: B. Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap metode penempatan yang ada dan mengidentifikasi area perbaikan.
Pembahasan: Untuk meningkatkan efektivitas metode penempatan kerja, penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap metode yang ada dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Ini membantu dalam menyesuaikan metode agar lebih efektif.
19. Bagaimana cara terbaik untuk mengukur keberhasilan program pelatihan bagi pencari kerja dalam hal peningkatan keterampilan dan penempatan kerja?
A. Mengukur hanya jumlah peserta yang mengikuti pelatihan tanpa mempertimbangkan hasil penempatan.
B. Menggunakan survei untuk mengumpulkan umpan balik dari peserta pelatihan dan perusahaan tentang peningkatan keterampilan dan keberhasilan penempatan.
C. Menghitung biaya pelatihan dan membandingkannya dengan anggaran tanpa menilai hasil penempatan.
D. Memfokuskan pada jumlah pelatihan yang dilakukan dan mengabaikan hasil penempatan.
E. Menggunakan data penempatan tanpa mengumpulkan umpan balik dari peserta pelatihan.
Jawaban: B. Menggunakan survei untuk mengumpulkan umpan balik dari peserta pelatihan dan perusahaan tentang peningkatan keterampilan dan keberhasilan penempatan.
Pembahasan: Cara terbaik untuk mengukur keberhasilan program pelatihan adalah dengan menggunakan survei untuk mengumpulkan umpan balik dari peserta pelatihan dan perusahaan. Ini memberikan gambaran yang jelas tentang peningkatan keterampilan dan keberhasilan penempatan, serta memungkinkan perbaikan program.
20. Jika hasil evaluasi menunjukkan bahwa beberapa pencari kerja tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka, apa tindakan yang harus diambil untuk meningkatkan kesesuaian pekerjaan?
A. Mengubah persyaratan pekerjaan agar sesuai dengan keahlian pencari kerja.
B. Mengarahkan pencari kerja untuk mengikuti pelatihan tambahan yang relevan dengan pekerjaan yang mereka incar.
C. Menyediakan lebih banyak lowongan pekerjaan tanpa memperhatikan kesesuaian keahlian.
D. Mengabaikan ketidakcocokan dan melanjutkan proses penempatan dengan cara yang sama.
E. Mengurangi jumlah pencari kerja yang diproses untuk meningkatkan kualitas penempatan.
Jawaban: B. Mengarahkan pencari kerja untuk mengikuti pelatihan tambahan yang relevan dengan pekerjaan yang mereka incar.
Pembahasan: Untuk meningkatkan kesesuaian pekerjaan, langkah yang tepat adalah mengarahkan pencari kerja untuk mengikuti pelatihan tambahan yang relevan dengan pekerjaan yang mereka incar. Ini membantu memastikan bahwa keahlian mereka sesuai dengan persyaratan pekerjaan yang tersedia.
Tingkatkan Peluang Lulus dengan 170+ Soal Pengantar Kerja Ahli Pertama PPPK CPNS 2024 Mulai Latihan Hari Ini!
Siapkan diri Anda dengan 170+ soal Pengantar Kerja Ahli Pertama yang dirancang khusus untuk membantu Anda sukses dalam ujian PPPK CPNS 2024. Dengan mendaftar gratis di https://fungsional.id, Anda akan mendapatkan akses penuh ke soal-soal latihan yang mendalam dan kisi-kisi terbaru yang memudahkan Anda memahami materi ujian. Klik banner di atas dan mulai perjalanan Anda menuju kesuksesan ujian. Manfaatkan kesempatan ini untuk mengasah kemampuan dan menghadapi ujian dengan percaya diri!