100+ Soal Pengasuh Praja CPNS PPPK + Kisi-Kisi dan Pembahasan

contoh 100 soal pengasuh praja.

Pengasuh Praja adalah posisi strategis yang bertanggung jawab untuk membimbing dan mendukung praja dalam menjalani kehidupan akademis dan sosial mereka di institusi pendidikan. Pengasuh Praja memainkan peran penting dalam memastikan bahwa praja mendapatkan perhatian dan bimbingan yang mereka butuhkan untuk mencapai potensi penuh mereka, baik dalam hal akademis maupun perkembangan pribadi. Tugas utama mereka mencakup pemantauan kemajuan akademik praja, memberikan dukungan emosional, serta mengorganisasi kegiatan yang mendukung pertumbuhan dan keterlibatan praja.

Sebagai bagian dari tugasnya, Pengasuh Praja juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dosen, staf administrasi, dan orang tua, untuk mengembangkan program yang mendukung kesejahteraan dan kesuksesan praja. Mereka harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, pemahaman tentang kebutuhan perkembangan praja, serta keterampilan dalam menyelesaikan konflik dan mengatasi masalah yang mungkin muncul. Dengan demikian, posisi ini tidak hanya memerlukan keterampilan teknis dan akademis, tetapi juga kemampuan manajerial dan interpersonal yang efektif untuk memastikan pengalaman pendidikan yang optimal bagi praja.

Kisi-Kisi Soal Pengasuh Praja

kisi-kisi soal pengasuh praja

Dalam menghadapi ujian seleksi Pengasuh Praja, memahami kisi-kisi soal menjadi kunci utama untuk mempersiapkan diri dengan baik. 

Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah: Mengatur peran pendidikan dan pengembangan Praja dalam membangun sumber daya manusia yang berkompeten di bidang pemerintahan, termasuk peran pengasuh dalam pembinaan Praja.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 11 Tahun 2009 tentang Pendidikan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN): Mengatur tata cara pendidikan, pembinaan, dan pengawasan Praja di IPDN, serta tanggung jawab Pengasuh Praja dalam membimbing dan mendidik calon pemimpin di pemerintahan.

Pembinaan Karakter dan Disiplin Praja: Pengasuh bertanggung jawab dalam pembinaan karakter Praja, termasuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, integritas, dan kepemimpinan untuk mempersiapkan mereka menjadi aparatur sipil negara yang kompeten.

Teknik Pengasuhan dan Pendidikan Karakter: Memahami berbagai metode dan teknik dalam membina dan mendidik karakter Praja, termasuk pendekatan psikologis, pembinaan mental, serta disiplin fisik dan moral.

Etika dan Tata Krama Kehidupan Praja: Mengajarkan nilai-nilai etika dan tata krama dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan akademik maupun dalam pergaulan, agar Praja memiliki sikap yang sesuai dengan norma sosial dan adat istiadat yang berlaku.

Pengawasan Kegiatan Akademik dan Non-Akademik: Keterampilan dalam mengawasi kegiatan Praja, baik yang bersifat akademik seperti perkuliahan, maupun non-akademik seperti kegiatan olahraga, kepemimpinan, dan pembinaan mental.

Konseling dan Bimbingan Psikologis: Keterampilan dalam memberikan konseling dan bimbingan psikologis kepada Praja yang menghadapi masalah pribadi, akademik, atau sosial, serta membantu mereka mengembangkan keterampilan penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.

Pengembangan Kepemimpinan Praja: Mampu membina dan mengembangkan potensi kepemimpinan Praja melalui program-program pelatihan kepemimpinan, simulasi pemerintahan, serta kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan keterampilan manajerial dan komunikasi.

Penerapan Sistem Disiplin dan Reward-Punishment: Menyusun dan menerapkan sistem disiplin yang adil dan konsisten untuk Praja, termasuk penerapan reward bagi yang berprestasi dan punishment bagi yang melanggar aturan.

Penyelenggaraan Kegiatan Fisik dan Olahraga: Pengasuh bertanggung jawab dalam merancang dan mengawasi kegiatan fisik dan olahraga untuk menjaga kebugaran fisik Praja, termasuk kegiatan olahraga rutin dan latihan fisik yang mendukung disiplin.

Pemberdayaan Praja dalam Kegiatan Sosial dan Masyarakat: Mendorong Praja untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan, termasuk kegiatan bakti sosial, pengabdian masyarakat, serta keterlibatan dalam program-program pembangunan daerah.

Keterampilan Berkomunikasi Efektif dengan Praja: Pengasuh harus mampu berkomunikasi secara efektif dengan Praja, baik secara individu maupun kelompok, untuk memastikan pesan dan bimbingan dapat diterima dengan baik dan diimplementasikan.

Pengelolaan Konflik dan Mediasi: Kemampuan untuk menangani dan menyelesaikan konflik yang mungkin terjadi di antara Praja, serta menerapkan mediasi yang efektif untuk menjaga keharmonisan dan kedisiplinan di lingkungan Praja.

Pengawasan Kehidupan Asrama: Mengawasi kehidupan sehari-hari Praja di asrama, termasuk memastikan kepatuhan terhadap aturan asrama, menjaga ketertiban, dan memberikan bimbingan terkait kebersihan, kesehatan, serta hubungan sosial antar-Praja.

Penyusunan Laporan dan Evaluasi Pembinaan Praja: Menyusun laporan berkala terkait perkembangan, prestasi, dan permasalahan yang dihadapi oleh Praja, serta memberikan rekomendasi terkait program pembinaan lanjutan.

Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dan Wawasan Kebangsaan: Menanamkan nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan kepada Praja, termasuk cinta tanah air, nasionalisme, dan kesadaran akan pentingnya peran mereka dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara.

Etika dan Kepatuhan sebagai Pengasuh: Memahami dan menerapkan etika sebagai pengasuh, termasuk menjaga profesionalisme, keadilan, dan tanggung jawab dalam memberikan bimbingan dan disiplin kepada Praja.

Contoh Soal Pengasuh Praja untuk CPNS & PPPK 

Bagi Anda yang mempersiapkan diri untuk posisi Pengasuh Praja, mengetahui contoh soal dapat sangat membantu dalam menyusun strategi belajar.

1. Sebagai seorang Pengasuh, Anda memiliki tanggung jawab dalam membentuk karakter Praja di IPDN. Salah satu Praja mengalami masalah disiplin dan kerap terlambat mengikuti kegiatan pagi. Tindakan pertama yang paling tepat untuk dilakukan adalah:

A. Memberikan hukuman fisik agar Praja tersebut jera
B. Mengajak Praja tersebut berdiskusi dan mencari tahu penyebabnya
C. Melaporkan langsung kepada pimpinan
D. Membiarkan Praja belajar dari kesalahan sendiri
E. Memberikan sanksi berat agar menjadi contoh bagi yang lain

Jawaban: B. Mengajak Praja tersebut berdiskusi dan mencari tahu penyebabnya

Pembahasan: Tindakan pertama yang tepat adalah memahami masalahnya melalui diskusi dan memberikan bimbingan. Sebagai Pengasuh, pendekatan yang bijak dan berbasis solusi lebih efektif dibandingkan dengan hukuman langsung.

2. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 mengatur peran pendidikan di IPDN. Berdasarkan undang-undang tersebut, salah satu tujuan dari pembinaan Praja adalah:

A. Menyiapkan Praja untuk bekerja di bidang apapun
B. Menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang pemerintahan
C. Menjadi akademisi di perguruan tinggi
D. Mencetak lulusan dengan keterampilan teknis industri
E. Menjadi ahli di bidang hukum dan politik

Jawaban: B. Menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang pemerintahan

Pembahasan: Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 menekankan bahwa tujuan utama pendidikan dan pembinaan di IPDN adalah menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidang pemerintahan.

3. Seorang Praja yang dikenal memiliki kemampuan akademik baik ternyata kurang memiliki sikap tanggung jawab dan kedisiplinan. Sebagai Pengasuh, apa yang sebaiknya Anda lakukan?

A. Fokus hanya pada peningkatan akademik
B. Memberikan pembinaan karakter melalui latihan kedisiplinan
C. Menurunkan nilai akademiknya sebagai sanksi
D. Mengabaikan kekurangannya karena prestasi akademik sudah baik
E. Melibatkan orang tua untuk memberikan sanksi tambahan

Jawaban: B. Memberikan pembinaan karakter melalui latihan kedisiplinan

Pembahasan: Sebagai Pengasuh, penting untuk membina karakter Praja dengan memberikan latihan kedisiplinan agar tanggung jawab dan sikapnya sesuai dengan nilai-nilai yang diharapkan.

4. Dalam proses pembinaan karakter, Anda sebagai Pengasuh menggunakan pendekatan psikologis untuk membantu Praja yang menghadapi masalah pribadi. Langkah yang paling tepat dalam pendekatan ini adalah:

A. Memberikan hukuman fisik agar Praja lebih disiplin
B. Meminta Praja tersebut berbicara dengan teman-temannya
C. Mengadakan sesi konseling untuk mendalami masalahnya
D. Memperbanyak tugas untuk mengalihkan pikirannya
E. Membiarkannya belajar mengatasi masalahnya sendiri

Jawaban: C. Mengadakan sesi konseling untuk mendalami masalahnya

Pembahasan: Pendekatan psikologis yang tepat melibatkan konseling untuk mendalami masalah yang dihadapi Praja, sehingga dapat memberikan solusi yang lebih sesuai.

5. Seorang Praja memperlihatkan perilaku kurang sopan saat berinteraksi dengan senior dan dosen. Sebagai Pengasuh, langkah yang paling sesuai adalah:

A. Mengabaikan karena bukan masalah besar
B. Memberikan teguran keras di depan umum
C. Mengingatkan secara pribadi mengenai pentingnya etika dan tata krama
D. Memberikan sanksi tertulis agar lebih disiplin
E. Memindahkannya ke kelas lain untuk menurunkan interaksinya

Jawaban: C. Mengingatkan secara pribadi mengenai pentingnya etika dan tata krama

Pembahasan: Mengingatkan Praja secara pribadi adalah cara terbaik untuk memperbaiki perilaku tanpa mempermalukan mereka, serta menekankan pentingnya etika dan tata krama.

6. Salah satu Praja sering absen dalam kegiatan olahraga rutin yang diwajibkan. Apa tindakan yang paling tepat sebagai Pengasuh?

A. Memberikan sanksi tanpa mendiskusikan alasan absen
B. Mencari tahu alasan absennya dan memberikan bimbingan
C. Melaporkan langsung ke pimpinan
D. Membiarkan Praja tersebut mengatasi masalahnya sendiri
E. Mengurangi bobot kegiatan olahraga agar tidak memberatkan

Jawaban: B. Mencari tahu alasan absennya dan memberikan bimbingan

Pembahasan: Pengasuh sebaiknya mencari tahu alasan absennya Praja dan memberikan bimbingan yang sesuai untuk memperbaiki kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan non-akademik.

7. Seorang Praja mengalami stres berat karena masalah akademik dan pribadi. Sebagai Pengasuh, langkah pertama yang sebaiknya dilakukan adalah:

A. Memberikan waktu istirahat dan membiarkannya sendiri
B. Menasehati dengan tegas agar tidak terbawa emosi
C. Mengajaknya berkonsultasi dengan konselor
D. Menugaskannya lebih banyak pekerjaan agar teralihkan
E. Melaporkan masalah tersebut ke orang tuanya

Jawaban: C. Mengajaknya berkonsultasi dengan konselor

Pembahasan: Mengajak Praja berkonsultasi dengan konselor adalah pendekatan yang tepat untuk menangani stres berat secara profesional.

8. Dalam sebuah kegiatan simulasi pemerintahan, seorang Praja menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang kurang optimal. Sebagai Pengasuh, apa yang sebaiknya Anda lakukan?

A. Memberikan tugas tambahan agar Praja tersebut bisa belajar lebih baik
B. Menurunkannya dari kegiatan simulasi pemerintahan
C. Memberikan pelatihan khusus dalam keterampilan kepemimpinan
D. Membiarkan Praja tersebut belajar dari kegagalannya
E. Memberikan penghargaan agar lebih termotivasi

Jawaban: C. Memberikan pelatihan khusus dalam keterampilan kepemimpinan

Pembahasan: Pelatihan khusus dalam keterampilan kepemimpinan adalah cara yang efektif untuk membantu Praja mengembangkan potensi kepemimpinannya.

9. Dalam penerapan sistem reward-punishment, seorang Praja mendapat prestasi akademik yang baik tetapi kurang dalam hal kedisiplinan. Bagaimana cara terbaik untuk menangani situasi ini?

A. Memberikan pujian karena prestasi akademiknya sudah baik
B. Memberikan sanksi atas kurangnya kedisiplinan dan mengabaikan prestasinya
C. Memberikan penghargaan atas prestasi akademiknya dan membina kedisiplinannya
D. Memberikan sanksi fisik untuk mengatasi kedisiplinannya
E. Tidak melakukan apapun karena keduanya seimbang

Jawaban: C. Memberikan penghargaan atas prestasi akademiknya dan membina kedisiplinannya

Pembahasan: Pemberian penghargaan atas prestasi akademik dan pembinaan atas kedisiplinan adalah langkah yang seimbang dalam sistem reward-punishment.

10. Pengasuh diharapkan menjaga profesionalisme dan etika dalam membimbing Praja. Salah satu contoh sikap yang melanggar etika sebagai Pengasuh adalah:

A. Memberikan pujian atas prestasi Praja
B. Memarahi Praja di depan umum untuk memberikan efek jera
C. Mengajak diskusi pribadi untuk membahas masalah
D. Memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku
E. Memberikan nasihat kepada Praja tentang kedisiplinan

Jawaban: B. Memarahi Praja di depan umum untuk memberikan efek jera

Pembahasan: Memarahi Praja di depan umum melanggar etika profesionalisme sebagai Pengasuh. Pembinaan sebaiknya dilakukan secara bijaksana dan tidak mempermalukan Praja.

11. Seorang Praja menunjukkan penurunan performa akademik yang signifikan. Sebagai Pengasuh, langkah pertama yang paling tepat adalah:

A. Menyuruh Praja untuk mengikuti lebih banyak jam tambahan
B. Mengadakan rapat dengan dosen untuk mencari solusi
C. Mengabaikan masalah tersebut dan fokus pada kegiatan non-akademik
D. Melaporkan kepada orang tua Praja
E. Membiarkan Praja belajar sendiri dan memperbaiki performa akademiknya

Jawaban: B. Mengadakan rapat dengan dosen untuk mencari solusi

Pembahasan: Mengadakan rapat dengan dosen untuk mencari solusi adalah langkah pertama yang tepat untuk menangani penurunan performa akademik, sehingga solusi dapat ditemukan secara komprehensif.

12. Seorang Praja tampak kurang memahami pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan sehari-hari. Sebagai Pengasuh, bagaimana Anda dapat menanamkan nilai-nilai tersebut?

A. Menyuruh Praja membaca buku sejarah Pancasila
B. Mengajarkan nilai-nilai Pancasila melalui diskusi dan contoh nyata dalam kegiatan sehari-hari
C. Memberikan ujian mengenai Pancasila untuk mengukur pemahamannya
D. Memberikan sanksi jika Praja tidak menerapkan nilai-nilai tersebut
E. Mengabaikan karena Praja dianggap sudah mengerti Pancasila

Jawaban: B. Mengajarkan nilai-nilai Pancasila melalui diskusi dan contoh nyata dalam kegiatan sehari-hari

Pembahasan: Mengajarkan nilai-nilai Pancasila melalui diskusi dan contoh nyata dalam kegiatan sehari-hari akan lebih efektif dalam menanamkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai tersebut.

13. Dua Praja terlibat dalam perselisihan yang mengganggu ketertiban di asrama. Sebagai Pengasuh, bagaimana Anda harus menangani konflik ini?

A. Mengabaikan dan membiarkan mereka menyelesaikannya sendiri
B. Mengadakan mediasi untuk mencari solusi yang memuaskan kedua belah pihak
C. Memberikan hukuman kepada kedua Praja untuk memperbaiki ketertiban
D. Memindahkan salah satu Praja ke asrama lain
E. Melaporkan kepada pimpinan tanpa mencoba menyelesaikan masalah

Jawaban: B. Mengadakan mediasi untuk mencari solusi yang memuaskan kedua belah pihak

Pembahasan: Mengadakan mediasi untuk mencari solusi yang memuaskan kedua belah pihak adalah langkah yang paling tepat untuk menyelesaikan konflik secara adil dan menjaga keharmonisan.

14. Anda sedang melaksanakan program pembinaan mental untuk Praja. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dan disiplin adalah:

A. Menyuruh Praja mengikuti program yang tidak relevan
B. Menggunakan teknik reward-punishment berdasarkan pencapaian dan pelanggaran
C. Memberikan tugas tambahan untuk meningkatkan beban kerja
D. Mengabaikan perkembangan Praja selama program
E. Membiarkan Praja memilih sendiri teknik yang mereka suka

Jawaban: B. Menggunakan teknik reward-punishment berdasarkan pencapaian dan pelanggaran

Pembahasan: Teknik reward-punishment yang berdasarkan pencapaian dan pelanggaran dapat meningkatkan motivasi dan disiplin dengan cara yang terukur dan objektif.

15. Seorang Praja sering melanggar aturan asrama terkait kebersihan. Tindakan yang paling tepat sebagai Pengasuh adalah:

A. Memberikan sanksi berat agar Praja jera
B. Mengabaikan masalah tersebut karena bukan hal yang besar
C. Mengadakan pembinaan terkait pentingnya kebersihan dan peraturan asrama
D. Memindahkan Praja ke kamar lain
E. Melaporkan langsung kepada pimpinan asrama

Jawaban: C. Mengadakan pembinaan terkait pentingnya kebersihan dan peraturan asrama

Pembahasan: Mengadakan pembinaan terkait pentingnya kebersihan dan peraturan asrama adalah langkah yang tepat untuk memperbaiki pelanggaran dengan memberikan pemahaman yang benar.

16. Seorang Praja menunjukkan ketertarikan rendah terhadap kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Sebagai Pengasuh, langkah yang paling efektif adalah:

A. Memaksa Praja mengikuti kegiatan sosial
B. Mengabaikan ketertarikan Praja dan fokus pada kegiatan akademik
C. Mendorong Praja untuk terlibat dalam kegiatan sosial dengan menjelaskan manfaatnya
D. Menurunkan nilai Praja jika tidak berpartisipasi
E. Mengganti kegiatan sosial dengan kegiatan lain yang lebih menarik

Jawaban: C. Mendorong Praja untuk terlibat dalam kegiatan sosial dengan menjelaskan manfaatnya

Pembahasan: Mendorong Praja untuk terlibat dalam kegiatan sosial dengan menjelaskan manfaatnya dapat membantu meningkatkan ketertarikan mereka dan memahami pentingnya keterlibatan dalam kegiatan masyarakat.

17. Anda diminta untuk menyusun laporan mengenai perkembangan Praja dalam program pembinaan. Komponen yang paling penting untuk dimasukkan dalam laporan tersebut adalah:

A. Hanya prestasi akademik Praja
B. Hasil ujian akhir dan nilai
C. Perkembangan karakter, prestasi akademik, dan masalah yang dihadapi
D. Jumlah sanksi yang diterima Praja
E. Daftar kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti

Jawaban: C. Perkembangan karakter, prestasi akademik, dan masalah yang dihadapi

Pembahasan: Laporan yang komprehensif harus mencakup perkembangan karakter, prestasi akademik, dan masalah yang dihadapi untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai kemajuan Praja.

18. Anda ingin menerapkan sistem disiplin yang adil dan konsisten untuk Praja. Prinsip yang paling penting untuk diterapkan adalah:

A. Memberikan hukuman berat untuk pelanggaran kecil
B. Menerapkan sanksi dan reward secara konsisten berdasarkan peraturan yang ada
C. Mengabaikan pelanggaran minor dan hanya fokus pada pelanggaran besar
D. Memberikan reward tanpa mempertimbangkan pelanggaran
E. Membiarkan Praja menentukan sanksi untuk dirinya sendiri

Jawaban: B. Menerapkan sanksi dan reward secara konsisten berdasarkan peraturan yang ada

Pembahasan: Menerapkan sanksi dan reward secara konsisten berdasarkan peraturan yang ada adalah prinsip penting dalam sistem disiplin yang adil dan efektif.

19. Ketika memberikan bimbingan kepada kelompok Praja, Anda menghadapi kesulitan karena komunikasi yang tidak efektif. Tindakan apa yang dapat Anda ambil untuk memperbaiki situasi ini?

A. Mengabaikan masalah komunikasi dan melanjutkan dengan cara yang sama
B. Menggunakan teknik komunikasi yang lebih jelas dan interaktif
C. Memberikan instruksi tertulis tanpa diskusi lebih lanjut
D. Membatasi komunikasi hanya pada topik yang penting
E. Meninggalkan kelompok tersebut dan membiarkannya belajar sendiri

Jawaban: B. Menggunakan teknik komunikasi yang lebih jelas dan interaktif

Pembahasan: Menggunakan teknik komunikasi yang lebih jelas dan interaktif dapat membantu meningkatkan efektivitas komunikasi dan memastikan pesan dapat diterima dengan baik oleh kelompok Praja.

20. Anda bertanggung jawab atas pengawasan kegiatan fisik dan olahraga Praja. Salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kedisiplinan dan kebugaran Praja adalah:

A. Memberikan latihan fisik yang monoton tanpa variasi
B. Menyusun jadwal olahraga rutin yang beragam dan menantang
C. Mengurangi jumlah latihan fisik untuk mengurangi beban
D. Mengabaikan pelaksanaan kegiatan fisik karena fokus pada akademik
E. Memilih hanya satu jenis olahraga yang digemari oleh semua Praja

Jawaban: B. Menyusun jadwal olahraga rutin yang beragam dan menantang

Pembahasan: Menyusun jadwal olahraga rutin yang beragam dan menantang akan membantu meningkatkan kedisiplinan dan kebugaran Praja dengan cara yang menyenangkan dan efektif.

Bergabunglah Ke Sistem Kami Sekarang dan Jadilah Pengasuh Praja Unggul!

Temukan lebih dari 100 latihan soal dan materi penting untuk persiapan ujian Pengasuh Praja. Kunjungi sistem kami di https://fungsional.id/ atau klik banner di atas untuk mendaftar secara GRATIS!

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Halo!
Silahkan Hubungi Kami Jika Ada Pertanyaan...