50+ Soal Pengawas Bibit Ternak dengan Kisi Kisi Pembahasan CPNS PPPK

50+ Soal Pengawas Bibit Ternak dengan Kisi Kisi Pembahasan CPNS PPPK

Pengawas Bibit Ternak adalah salah satu jabatan dalam sektor peternakan yang bertanggung jawab memastikan kualitas bibit ternak yang akan diperjualbelikan atau digunakan dalam pengembangan usaha peternakan. Peran ini sangat penting dalam mendukung tercapainya keberhasilan di bidang peternakan, mulai dari pemilihan bibit yang unggul hingga pemantauan kondisi kesehatannya agar sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Sebagai Pengawas Bibit Ternak, Anda akan bertugas untuk melakukan inspeksi, pengujian, dan evaluasi terhadap bibit ternak, baik dari segi kualitas genetik maupun kesehatannya. Jabatan ini juga memerlukan pemahaman yang mendalam tentang teknik pemuliaan ternak, pengawasan mutu bibit, serta regulasi yang berlaku, agar industri peternakan dapat berkembang dengan baik dan berkelanjutan.

Kisi-Kisi Soal Pengawas Bibit Ternak Sesuai KemenpanRB

Kisi-Kisi Soal Pengawas Bibit Ternak Sesuai KemenpanRB

Untuk membantu persiapan ujian CPNS PPPK, artikel ini menyajikan kisi-kisi soal yang mencakup berbagai aspek penting dalam jabatan Pengawas Bibit Ternak, seperti pemahaman tentang bibit ternak, pengawasan kualitas, dan regulasi terkait. Kisi-kisi ini juga dilengkapi dengan contoh soal yang mengacu pada situasi nyata untuk mengasah kemampuan Anda.

Untuk mempelajari lebih lanjut, berikut adalah kisi-kisi soal Pengawas Bibit Ternak CPNS PPPK yang dapat Anda pelajari.

  1. Pengetahuan Produksi Benih dan Bibit Ternak
    • Memahami proses produksi benih dan bibit ternak yang mencakup teknik reproduksi, seperti inseminasi buatan, transfer embrio, dan seleksi genetik untuk meningkatkan kualitas ternak.
    • Menguasai tahapan seleksi bibit ternak, termasuk penilaian kesehatan, sifat genetik unggul, dan produktivitas ternak untuk menentukan bibit yang memenuhi standar nasional atau internasional.
    • Menggunakan metode pencatatan pedigree dan performa untuk memastikan keturunan bibit ternak yang unggul.
  2. Manajemen Pemeliharaan Ternak
    • Mengelola pemeliharaan ternak sesuai dengan standar Good Livestock Practices (GLP), mencakup pemberian pakan berkualitas, pengelolaan kesehatan ternak, dan pengaturan lingkungan kandang.
    • Menyusun jadwal pemeliharaan yang mencakup aspek reproduksi, pemberian vaksinasi, kontrol penyakit, dan program kesehatan preventif.
    • Mengaplikasikan teknologi modern, seperti sensor otomatis untuk monitoring kesehatan dan produktivitas ternak.
  3. Istilah Bidang Peternakan
    • Memahami terminologi teknis dalam peternakan, seperti “growth rate,” “feed conversion ratio (FCR),” “linebreeding,” dan istilah lain yang berkaitan dengan pembibitan ternak.
    • Menguasai klasifikasi ternak berdasarkan jenis, fungsi, dan karakteristiknya, seperti ternak pedaging, perah, atau pekerja.
  4. Ciri-Ciri dan Karakteristik Ternak
    • Mengidentifikasi ciri-ciri fisik dan sifat genetika ternak berdasarkan spesies, ras, dan tujuan pemeliharaan.
    • Mempelajari karakteristik produktivitas ternak, seperti tingkat pertumbuhan, produksi susu, kualitas daging, atau efisiensi reproduksi.
    • Melakukan pengamatan visual dan diagnostik untuk menilai kesehatan dan kondisi ternak.

Regulasi dan Standar Pendukung

  1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan: Mengatur pelaksanaan produksi, pengawasan, dan distribusi benih dan bibit ternak.
  2. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25 Tahun 2021 tentang Produksi dan Sertifikasi Benih dan Bibit Ternak: Memberikan pedoman teknis mengenai sertifikasi dan pengawasan mutu bibit ternak.
  3. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Hewan: Mengatur pelestarian dan pemanfaatan sumber daya genetik hewan untuk pembibitan ternak.
  4. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48 Tahun 2018 tentang Standar Nasional untuk Benih dan Bibit Ternak: Menetapkan standar teknis dan prosedur sertifikasi benih dan bibit ternak untuk menjaga mutu dan keberlanjutannya.

Contoh Soal Pengawas Bibit Ternak PPPK CPNS

Contoh Soal Pengawas Bibit Ternak PPPK CPNS

Mengerjakan soal latihan adalah salah satu cara efektif untuk mempersiapkan diri menghadapi seleksi PPPK dan CPNS. Dengan berlatih, peserta dapat lebih familiar dengan format soal dan meningkatkan kepercayaan diri. Di bawah ini, kami menyediakan beberapa contoh soal untuk posisi Pengawas Bibit Ternak sebagai bahan latihan yang dapat membantu Anda lebih siap menghadapi ujian.

Soal 1
Seorang peternak ingin meningkatkan kualitas ternak sapi perah di peternakannya dengan menggunakan inseminasi buatan. Sebelum memilih pejantan yang akan digunakan, peternak perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting. Faktor yang paling relevan dalam memilih pejantan untuk inseminasi buatan adalah:

A. Menggunakan pejantan yang memiliki berat badan besar
B. Memilih pejantan dengan keturunan yang memiliki produksi susu tinggi dan genetik unggul
C. Memilih pejantan yang lebih muda untuk memastikan keturunan yang lebih kuat
D. Menggunakan pejantan dengan kecepatan pertumbuhan yang tinggi
E. Memilih pejantan dengan tingkat konversi pakan terbaik, meskipun tidak ada rekam jejak keturunannya

Jawaban: B
Pembahasan: Pemilihan pejantan yang memiliki keturunan dengan produksi susu tinggi dan genetik unggul akan memastikan kualitas keturunan yang lebih baik, terutama dalam hal produktivitas susu, yang merupakan salah satu aspek utama dalam inseminasi buatan.

Soal 2
Dalam seleksi bibit ternak unggul, ada berbagai aspek yang harus dinilai untuk memastikan ternak yang dipilih memiliki potensi produktivitas yang tinggi. Di antara aspek-aspek tersebut, yang paling penting untuk dipertimbangkan dalam menentukan bibit ternak unggul adalah:

A. Ukuran tubuh ternak saja, karena ini menunjukkan kekuatan fisiknya
B. Kecepatan pertumbuhan dan daya tahan terhadap penyakit tanpa mempertimbangkan kualitas genetik
C. Kualitas genetik dan produktivitas ternak, termasuk keturunan yang memiliki potensi tinggi dalam produksi susu, daging, atau telur
D. Ciri fisik ternak yang menarik, seperti warna bulu dan bentuk tubuh
E. Usia ternak yang muda untuk memastikan perkembangan yang lebih cepat

Jawaban: C
Pembahasan: Seleksi bibit ternak unggul harus fokus pada kualitas genetik dan produktivitas ternak, termasuk keturunan yang memiliki potensi tinggi dalam produksi susu, daging, atau telur, yang lebih berpengaruh pada hasil akhir peternakan.

Soal 3
Untuk memastikan keturunan bibit ternak yang unggul, peternak perlu melakukan pencatatan yang sistematis mengenai setiap ternak yang ada di peternakan. Salah satu metode yang efektif untuk memantau dan memastikan kualitas keturunan ternak adalah:

A. Penilaian fisik ternak secara acak tanpa mencatat latar belakang genetiknya
B. Pencatatan pedigree dan performa, yang mencakup informasi tentang keturunan dan produktivitas ternak
C. Pengujian genetik secara acak tanpa memperhatikan pencatatan keturunan
D. Mengandalkan data pertumbuhan fisik saja tanpa mencatat hasil produksi
E. Menilai kesehatan ternak tanpa memperhatikan faktor genetik yang diturunkan

Jawaban: B
Pembahasan: Pencatatan pedigree dan performa penting untuk memastikan keturunan bibit ternak unggul, dengan memperhatikan riwayat keturunan dan data produktivitas ternak sebagai dasar pemilihan bibit yang baik.

Soal 4
Dalam manajemen pemeliharaan ternak, penerapan standar Good Livestock Practices (GLP) sangat penting untuk memastikan ternak terjaga kesejahteraannya. Salah satu langkah yang harus diambil untuk mematuhi standar GLP dalam pemeliharaan ternak adalah:

A. Menjaga ternak dalam kandang yang sempit untuk memudahkan pemantauan
B. Memberikan pakan ternak dalam jumlah besar tanpa mempertimbangkan kualitas pakan
C. Mengelola kesehatan ternak dengan memberikan vaksinasi yang tepat, menjaga kebersihan kandang, dan memberi pakan berkualitas
D. Mengabaikan kondisi lingkungan kandang dan hanya fokus pada jumlah ternak yang dipelihara
E. Menyediakan pakan ternak yang murah, meskipun kualitasnya tidak terjamin

Jawaban: C
Pembahasan: Penerapan GLP mencakup pemberian pakan berkualitas, vaksinasi yang tepat waktu, pengelolaan kesehatan ternak, serta pengaturan lingkungan kandang yang baik untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan ternak.

Soal 5
Dalam pemeliharaan ternak yang efisien, penggunaan teknologi modern dapat memberikan keuntungan yang signifikan. Salah satu contoh teknologi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dalam pemeliharaan ternak adalah:

A. Penggunaan sensor otomatis untuk memonitor kesehatan dan produktivitas ternak secara real-time
B. Penggunaan metode tradisional dalam pemeliharaan ternak yang tidak memerlukan teknologi tambahan
C. Menggunakan alat pengukur berat badan ternak yang manual
D. Menyediakan pakan ternak secara manual tanpa bantuan teknologi
E. Mengabaikan penggunaan teknologi untuk memfokuskan pada cara pemeliharaan konvensional

Jawaban: A
Pembahasan: Penggunaan sensor otomatis dapat membantu memonitor kesehatan dan produktivitas ternak secara real-time, sehingga memudahkan peternak dalam mengambil keputusan yang tepat terkait dengan pemeliharaan ternak.

Soal 6
Dalam dunia peternakan, istilah “feed conversion ratio (FCR)” digunakan untuk mengukur efisiensi ternak dalam mengubah pakan menjadi produk ternak. FCR yang lebih rendah menunjukkan:

A. Ternak membutuhkan lebih banyak pakan untuk menghasilkan produk ternak
B. Ternak memiliki efisiensi pakan yang baik, menghasilkan lebih banyak produk dengan pakan yang lebih sedikit
C. Ternak memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih rendah
D. Pakan yang diberikan berkualitas rendah
E. Ternak mengonsumsi pakan dalam jumlah yang sama terlepas dari produktivitasnya

Jawaban: B
Pembahasan: FCR yang lebih rendah menunjukkan bahwa ternak lebih efisien dalam mengubah pakan menjadi produk ternak, seperti daging atau susu, dengan jumlah pakan yang lebih sedikit.

Soal 7

Ternak yang dipelihara dengan tujuan utama untuk menghasilkan daging sebagai produk utama biasanya memiliki karakteristik fisik dan genetik yang mendukung efisiensi dalam pertumbuhan serta kualitas daging yang dihasilkan. Misalnya, sapi potong, yang dikenal memiliki tubuh besar dan kemampuan untuk mengubah pakan menjadi massa otot dengan cepat. Jenis ternak ini tidak dibudidayakan untuk menghasilkan produk lain seperti susu atau tenaga, melainkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging masyarakat. Berdasarkan tujuan pemeliharaannya, jenis ternak ini dikenal dengan istilah:

A. Ternak pedaging
B. Ternak perah
C. Ternak pekerja
D. Ternak peliharaan
E. Ternak reproduksi

Jawaban: A
Pembahasan: Ternak pedaging adalah jenis ternak yang dipelihara khusus untuk menghasilkan daging, seperti sapi potong, kambing, dan babi. Ternak pedaging biasanya dipilih berdasarkan kemampuan mereka dalam tumbuh cepat dan efisien dalam mengubah pakan menjadi massa tubuh yang berkualitas. Daging yang dihasilkan dari ternak pedaging ini sangat penting dalam industri pangan, memberikan pasokan daging yang berkualitas dan bergizi bagi masyarakat.

Soal 8
Untuk menilai kualitas bibit ternak secara keseluruhan, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Salah satu faktor yang penting dalam proses seleksi bibit ternak adalah:

A. Warna bulu ternak
B. Kemampuan ternak untuk bertahan hidup di lingkungan yang ekstrem
C. Kualitas genetik dan potensi produktivitas ternak, seperti produksi susu atau daging
D. Ukuran tubuh ternak yang besar
E. Kecepatan ternak dalam bergerak

Jawaban: C
Pembahasan: Kualitas genetik dan potensi produktivitas ternak adalah faktor utama dalam menentukan kualitas bibit ternak, karena ini mempengaruhi hasil produksi yang akan diperoleh.

Soal 9
Dalam pengawasan bibit ternak, salah satu langkah yang penting untuk memastikan kesehatan ternak adalah:

A. Menyediakan pakan yang banyak tanpa memperhatikan kualitasnya
B. Menggunakan obat-obatan tanpa pengawasan profesional
C. Memastikan pengaturan lingkungan kandang yang tepat dan sanitasi yang baik untuk mencegah penyakit
D. Mengurangi jumlah vaksinasi yang diberikan kepada ternak
E. Mengabaikan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap ternak

Jawaban: C
Pembahasan: Pengaturan lingkungan kandang yang baik dan sanitasi yang tepat sangat penting untuk mencegah penyakit dan menjaga kesehatan ternak, yang merupakan bagian dari pengawasan bibit ternak yang efektif.

Soal 10
Dalam seleksi bibit ternak unggul, pengamatan visual sering kali digunakan untuk menilai ciri-ciri fisik ternak. Faktor yang paling penting yang dapat dinilai melalui pengamatan visual adalah:

A. Kualitas pakan ternak yang diberikan
B. Kemampuan ternak dalam bekerja
C. Kondisi fisik ternak, seperti berat badan, bentuk tubuh, dan tanda-tanda kesehatan atau penyakit
D. Kecepatan ternak dalam berlari
E. Kualitas air minum yang diberikan kepada ternak

Jawaban: C
Pembahasan: Pengamatan visual digunakan untuk menilai kondisi fisik ternak, termasuk berat badan, bentuk tubuh, dan tanda-tanda kesehatan atau penyakit, yang penting dalam seleksi bibit ternak unggul.

Soal 11
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan mengatur tentang pelaksanaan produksi, pengawasan, dan distribusi benih dan bibit ternak. Dalam hal ini, salah satu tujuan utama dari undang-undang tersebut adalah untuk:

A. Meningkatkan jumlah produksi benih ternak
B. Menjamin keamanan dan kesehatan ternak dari wabah penyakit
C. Meningkatkan keuntungan peternak melalui perdagangan benih ternak
D. Mengatur kualitas dan keamanan produk ternak yang dikonsumsi masyarakat
E. Mempermudah distribusi bibit ternak ke pasar internasional

Jawaban: B
Pembahasan: Salah satu tujuan utama dari Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 adalah untuk menjamin keamanan dan kesehatan ternak, serta mengatur proses produksi dan distribusi benih ternak dengan memperhatikan aspek kesehatannya.

Soal 12
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25 Tahun 2021 mengatur tentang produksi dan sertifikasi benih dan bibit ternak. Salah satu hal yang diatur dalam peraturan tersebut adalah:

A. Pemberian subsidi bagi peternak yang menggunakan benih ternak lokal
B. Pengawasan dan sertifikasi mutu benih dan bibit ternak
C. Penentuan harga benih ternak di pasar internasional
D. Penentuan jenis ternak yang boleh dikembangbiakkan
E. Penyuluhan peternak mengenai cara pemeliharaan ternak yang baik

Jawaban: B
Pembahasan: Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25 Tahun 2021 menetapkan pedoman teknis terkait sertifikasi dan pengawasan mutu benih dan bibit ternak untuk memastikan kualitasnya sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Soal 13
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 mengatur tentang pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya genetik hewan. Salah satu tujuan dari peraturan ini adalah untuk:

A. Menyediakan dana untuk peternak dalam pengelolaan ternak
B. Meningkatkan jumlah ternak dalam negeri
C. Mengatur pelestarian dan pemanfaatan sumber daya genetik hewan untuk pembibitan ternak
D. Menyusun kebijakan impor benih ternak
E. Menjamin keberlanjutan produksi ternak untuk ekspor

Jawaban: C
Pembahasan: Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 bertujuan untuk mengatur pelestarian dan pemanfaatan sumber daya genetik hewan dalam pembibitan ternak, yang mendukung keberlanjutan dan kualitas produksi ternak.

Soal 14
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48 Tahun 2018 menetapkan standar nasional untuk benih dan bibit ternak. Salah satu tujuan dari peraturan ini adalah untuk:

A. Menjamin mutu dan keberlanjutan benih dan bibit ternak
B. Menentukan harga jual benih ternak di pasar internasional
C. Mempermudah distribusi benih ternak ke luar negeri
D. Meningkatkan keuntungan peternak melalui harga jual yang tinggi
E. Mengurangi biaya produksi benih ternak

Jawaban: A
Pembahasan: Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48 Tahun 2018 menetapkan standar teknis dan prosedur sertifikasi benih dan bibit ternak untuk menjaga mutu dan keberlanjutan produksi benih ternak.

Soal 15
Dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, salah satu hal yang ditekankan adalah perlindungan terhadap kesehatan hewan. Salah satu upaya untuk melindungi kesehatan hewan tersebut adalah:

A. Menerapkan metode inseminasi buatan untuk mempercepat pertumbuhan ternak
B. Melakukan pengawasan terhadap distribusi benih ternak yang tidak memenuhi standar
C. Meningkatkan konsumsi produk ternak di dalam negeri
D. Menggunakan teknologi modern dalam pemeliharaan ternak
E. Menurunkan biaya produksi benih ternak

Jawaban: B
Pembahasan: Upaya untuk melindungi kesehatan hewan diatur dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 dengan mengawasi distribusi benih ternak yang memenuhi standar untuk memastikan kesehatan hewan dan mencegah penyebaran penyakit.

Soal 16
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25 Tahun 2021 memberikan pedoman tentang sertifikasi dan pengawasan mutu benih ternak. Sertifikasi tersebut bertujuan untuk:

A. Menjamin kualitas genetik ternak dan keamanannya untuk konsumsi
B. Menetapkan harga jual benih ternak di pasaran internasional
C. Membantu peternak dalam memperoleh keuntungan lebih cepat
D. Meningkatkan jumlah populasi ternak
E. Mengurangi biaya produksi pakan ternak

Jawaban: A
Pembahasan: Sertifikasi bertujuan untuk menjamin kualitas benih dan bibit ternak, baik dari segi genetik maupun kesehatan, serta memastikan ternak yang dihasilkan aman untuk konsumsi.

Soal 17
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 mengatur tentang pengelolaan sumber daya genetik hewan. Salah satu hal yang diatur dalam peraturan ini adalah:

A. Pembatasan jumlah ternak yang boleh dikembangbiakkan di setiap daerah
B. Pengelolaan sumber daya genetik hewan untuk mempertahankan keberagaman ras ternak yang memiliki produktivitas unggul
C. Penetapan harga jual ternak berdasarkan jumlah produksi
D. Pengaturan pasokan pakan ternak untuk seluruh peternak
E. Pembatasan jumlah peternakan di daerah tertentu

Jawaban: B
Pembahasan: Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 mengatur pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya genetik hewan, dengan fokus pada pelestarian ras ternak yang memiliki potensi produktivitas unggul.

Soal 18
Dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48 Tahun 2018, ditetapkan standar teknis untuk benih dan bibit ternak. Salah satu standar yang harus dipenuhi oleh benih dan bibit ternak adalah:

A. Menghasilkan ternak dengan kualitas produk yang tidak terjamin
B. Benih dan bibit ternak harus bebas dari penyakit dan memiliki kualitas genetik yang baik
C. Benih dan bibit ternak tidak perlu melalui proses sertifikasi
D. Benih ternak harus memiliki ukuran fisik yang besar
E. Benih ternak dapat diproduksi tanpa memperhatikan kesehatan ternak

Jawaban: B
Pembahasan: Standar teknis yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48 Tahun 2018 mengharuskan benih dan bibit ternak bebas penyakit dan memiliki kualitas genetik yang baik untuk menjaga keberlanjutan produksi dan kesehatan ternak.

Soal 19
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25 Tahun 2021 memberikan pedoman teknis mengenai sertifikasi dan pengawasan mutu bibit ternak. Sertifikasi ini bertujuan untuk:

A. Meningkatkan jumlah bibit ternak yang dihasilkan
B. Menjamin benih ternak bebas dari penyakit menular
C. Menurunkan biaya produksi bibit ternak
D. Meningkatkan persaingan pasar bibit ternak
E. Menyediakan benih ternak untuk ekspor

Jawaban: B
Pembahasan: Sertifikasi bertujuan untuk menjamin mutu bibit ternak, termasuk memastikan bahwa bibit ternak bebas dari penyakit menular yang dapat membahayakan peternakan dan masyarakat.

Soal 20
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya genetik hewan, salah satu upaya yang diatur untuk pelestarian sumber daya genetik adalah:

A. Penyuluhan kepada peternak untuk meningkatkan kualitas produk ternak
B. Pembatasan perdagangan bibit ternak antar daerah
C. Pengaturan dan perlindungan terhadap keberagaman ras ternak yang memiliki kualitas genetik tinggi
D. Penggunaan teknologi modern dalam pembiakan ternak
E. Penyediaan dana untuk peternak agar dapat meningkatkan populasi ternak

Jawaban: C
Pembahasan: Peraturan ini mengatur tentang pelestarian sumber daya genetik hewan, dengan fokus pada perlindungan dan pemanfaatan ras ternak yang memiliki kualitas genetik tinggi untuk pembibitan ternak yang unggul.

Tingkatkan Persiapan Ujian Anda untuk Posisi Pengawas Bibit Ternak!

Akses soal latihan yang telah disusun berdasarkan kisi-kisi resmi di fungsional.id, untuk persiapan ujian yang lebih terarah dan efektif. Dengan materi yang lengkap dan relevan, Anda akan lebih siap menghadapi tantangan ujian. Mulai persiapkan diri Anda sekarang juga!

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Halo!
Silahkan Hubungi Kami Jika Ada Pertanyaan...