Dalam bidang penerbangan, Pengawas Penerbangan memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan kelancaran serta keselamatan operasional penerbangan. Pengawas Penerbangan bertugas mengawasi berbagai aspek penerbangan, mulai dari perencanaan jalur penerbangan, pemantauan lalu lintas udara, hingga memastikan kepatuhan terhadap aturan dan regulasi penerbangan yang berlaku. Peran ini sangat krusial dalam menjaga keamanan dan efisiensi penerbangan, baik untuk penerbangan komersial maupun nonkomersial.
Sebagai seorang Pengawas Penerbangan, pemahaman mendalam tentang regulasi penerbangan, kemampuan analisis terhadap data penerbangan, serta keterampilan komunikasi yang baik sangat dibutuhkan. Tugas ini juga memerlukan ketelitian tinggi, kemampuan dalam mengambil keputusan cepat, serta kerja sama dengan berbagai pihak untuk menjaga keselamatan udara. Posisi ini menuntut tanggung jawab yang besar, serta komitmen untuk memastikan bahwa setiap penerbangan berlangsung dengan aman dan sesuai dengan standar yang berlaku.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Pengawas Penerbangan
Untuk berhasil dalam seleksi CPNS dan PPPK, pemahaman yang baik mengenai kisi-kisi soal sangatlah penting. Kisi-kisi ini membantu mempersiapkan diri dengan lebih efektif. Berikut ini adalah kisi-kisi soal yang harus dikuasai oleh calon Pengawas Penerbangan.
Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan: Mengatur dasar hukum penyelenggaraan penerbangan di Indonesia, termasuk tugas dan tanggung jawab Pengawas Penerbangan dalam memastikan keselamatan, keamanan, dan kelancaran operasi penerbangan.
Peraturan Menteri Perhubungan No. 78 Tahun 2017 tentang Keselamatan dan Keamanan Penerbangan: Mengatur tentang standar keselamatan dan keamanan penerbangan, serta peran Pengawas Penerbangan dalam memantau kepatuhan maskapai dan operator bandara terhadap regulasi yang berlaku.
Sistem Manajemen Keselamatan Penerbangan (Safety Management System – SMS): Memahami konsep dan penerapan SMS dalam dunia penerbangan, termasuk identifikasi risiko, mitigasi, dan pencegahan kecelakaan atau insiden di udara maupun di darat.
Audit Keselamatan Penerbangan: Keterampilan dalam melakukan audit keselamatan operasional maskapai penerbangan, fasilitas bandara, dan prosedur keamanan, termasuk pemeriksaan dokumentasi, inspeksi fisik, dan evaluasi kepatuhan terhadap standar keselamatan internasional.
Prosedur Operasional Bandara: Mengetahui prosedur operasional standar (SOP) yang diterapkan di bandara, termasuk pengaturan lalu lintas udara, manajemen pesawat di darat, serta koordinasi antara petugas di menara kontrol dan staf lapangan.
Penerapan Regulasi Internasional Penerbangan (ICAO): Menguasai standar keselamatan penerbangan yang ditetapkan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO), serta bagaimana regulasi ini diadopsi dalam penerbangan sipil di Indonesia.
Pengawasan Peralatan dan Fasilitas Bandara: Keterampilan dalam mengawasi peralatan dan fasilitas bandara, seperti radar, sistem navigasi, penerangan landasan, serta teknologi lainnya yang digunakan untuk memastikan kelancaran dan keamanan operasional penerbangan.
Pengendalian Lalu Lintas Udara (Air Traffic Control – ATC): Memahami fungsi dan tugas ATC dalam mengatur lalu lintas pesawat di udara dan di darat, serta koordinasi antara pengawas penerbangan dan petugas ATC untuk memastikan pesawat terbang sesuai dengan rute yang aman.
Pengawasan Keamanan Penerbangan: Mengetahui standar keamanan penerbangan, termasuk pencegahan tindakan terorisme, penyelundupan, dan sabotase di dalam pesawat atau fasilitas bandara, serta penerapan sistem pemeriksaan keamanan (security screening).
Penyelidikan dan Penanganan Insiden Penerbangan: Keterampilan dalam melakukan investigasi terhadap insiden atau kecelakaan penerbangan, termasuk pengumpulan bukti, analisis data penerbangan, dan penyusunan laporan investigasi.
Inspeksi Pesawat dan Sertifikasi Kelaikan Udara: Menguasai teknik inspeksi pesawat untuk memastikan kelaikan udara, termasuk pemeriksaan mesin, struktur, dan sistem avionik, serta memastikan bahwa pesawat memenuhi standar kelayakan sebelum diizinkan terbang.
Pengawasan Terhadap Pelatihan dan Lisensi Pilot: Mengetahui prosedur pelatihan dan sertifikasi pilot, termasuk pengawasan terhadap kepatuhan maskapai dalam memastikan bahwa pilot memiliki lisensi yang sah dan mengikuti pelatihan keselamatan secara rutin.
Manajemen Risiko dalam Penerbangan: Keterampilan dalam mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko yang terkait dengan operasional penerbangan, termasuk cuaca buruk, gangguan teknis, dan kondisi darurat lainnya yang dapat mempengaruhi keselamatan penerbangan.
Pengawasan terhadap Prosedur Pemeliharaan Pesawat: Memastikan bahwa maskapai penerbangan menjalankan prosedur pemeliharaan pesawat sesuai dengan standar, termasuk inspeksi rutin, perbaikan teknis, dan pelaporan pemeliharaan pesawat secara berkala.
Pengaturan Slot Penerbangan dan Manajemen Kapasitas Bandara: Menguasai teknik pengaturan slot penerbangan, terutama di bandara-bandara sibuk, serta memastikan bahwa kapasitas bandara dan jadwal penerbangan dikelola dengan baik untuk mencegah penumpukan pesawat atau keterlambatan.
Penanganan Keadaan Darurat dan Evakuasi: Memahami prosedur penanganan keadaan darurat di bandara atau pesawat, termasuk evakuasi penumpang, tanggap darurat kebakaran, atau insiden lain yang memerlukan tindakan cepat.
Pengawasan Pengisian Bahan Bakar Pesawat (Refueling): Mengetahui prosedur keselamatan dalam pengisian bahan bakar pesawat, termasuk pencegahan kebakaran, kontrol kualitas bahan bakar, serta pengawasan terhadap personel yang bertanggung jawab dalam proses pengisian bahan bakar.
Penyusunan Laporan dan Dokumentasi Pengawasan: Keterampilan dalam menyusun laporan pengawasan penerbangan secara rinci dan sistematis, termasuk hasil audit keselamatan, inspeksi pesawat, dan kejadian operasional yang memerlukan tindak lanjut.
Pengendalian Lingkungan Penerbangan: Mengawasi dampak lingkungan dari operasional penerbangan, termasuk polusi udara, kebisingan, serta manajemen limbah di bandara, serta memastikan bahwa maskapai dan bandara mematuhi regulasi lingkungan.
Kolaborasi dengan Lembaga Penerbangan Internasional dan Nasional: Kemampuan bekerja sama dengan lembaga penerbangan, baik nasional seperti Kementerian Perhubungan, maupun internasional seperti ICAO atau IATA, untuk memastikan bahwa standar keselamatan dan operasional terpenuhi.
Etika dan Kepatuhan dalam Pengawasan Penerbangan: Menjaga profesionalisme dan integritas dalam menjalankan tugas sebagai Pengawas Penerbangan, termasuk menjaga kerahasiaan data penerbangan, kepatuhan terhadap regulasi, serta pengambilan keputusan yang objektif.
Contoh Soal Pengawas Penerbangan untuk CPNS & PPPK
Salah satu strategi penting untuk sukses dalam seleksi CPNS dan PPPK adalah dengan berlatih soal-soal yang sesuai dengan posisi yang dilamar. Berikut contoh soal yang dirancang untuk menguji pengetahuan dan keterampilan bidang pengawasan penerbangan.
1. Berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, apa tugas utama Pengawas Penerbangan dalam menjamin keselamatan penerbangan?
A. Mengatur jadwal penerbangan dan memastikan pesawat terbang tepat waktu
B. Memastikan kepatuhan maskapai terhadap standar keselamatan dan prosedur operasional
C. Menghubungi penyedia layanan navigasi udara untuk memperbarui data cuaca
D. Menyusun laporan tahunan mengenai kinerja bandara
E. Mengatur tarif penerbangan untuk menghindari persaingan yang tidak sehat
Jawaban: B. Memastikan kepatuhan maskapai terhadap standar keselamatan dan prosedur operasional
Pembahasan: Tugas utama Pengawas Penerbangan menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 adalah memastikan bahwa maskapai penerbangan mematuhi standar keselamatan dan prosedur operasional yang berlaku.
2. Dalam konteks Peraturan Menteri Perhubungan No. 78 Tahun 2017, apa peran Pengawas Penerbangan dalam memantau kepatuhan terhadap regulasi keselamatan penerbangan?
A. Menyusun prosedur keselamatan baru untuk maskapai
B. Melakukan inspeksi rutin pada pesawat dan fasilitas bandara
C. Mengatur jam operasional bandara untuk mengurangi kemacetan
D. Menghubungi tim pemeliharaan untuk memperbaiki kerusakan bandara
E. Menyusun anggaran keselamatan penerbangan
Jawaban: B. Melakukan inspeksi rutin pada pesawat dan fasilitas bandara
Pembahasan: Sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No. 78 Tahun 2017, Pengawas Penerbangan berperan penting dalam melakukan inspeksi rutin untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi keselamatan dan keamanan.
3. Dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Penerbangan (SMS), apa langkah pertama dalam mengidentifikasi risiko penerbangan?
A. Melakukan audit keselamatan reguler
B. Menyusun prosedur darurat
C. Mengumpulkan dan menganalisis data insiden
D. Mengadakan pelatihan bagi semua staf penerbangan
E. Menghubungi pihak berwenang untuk evaluasi risiko
Jawaban: C. Mengumpulkan dan menganalisis data insiden
Pembahasan: Langkah pertama dalam SMS adalah mengumpulkan dan menganalisis data insiden untuk mengidentifikasi potensi risiko dan mengembangkan strategi mitigasi.
4. Apa yang harus dilakukan Pengawas Penerbangan saat melakukan audit keselamatan operasional maskapai penerbangan?
A. Mengabaikan laporan pemeliharaan yang tidak lengkap
B. Memeriksa dokumentasi, melakukan inspeksi fisik, dan mengevaluasi kepatuhan
C. Hanya mengandalkan laporan audit tahunan
D. Mengatur jadwal penerbangan berdasarkan hasil audit
E. Menunggu hingga audit dilakukan oleh pihak luar
Jawaban: B. Memeriksa dokumentasi, melakukan inspeksi fisik, dan mengevaluasi kepatuhan
Pembahasan: Pengawas Penerbangan harus memeriksa dokumentasi, melakukan inspeksi fisik, dan mengevaluasi kepatuhan terhadap standar keselamatan internasional saat melakukan audit.
5. Dalam konteks prosedur operasional bandara, bagaimana Pengawas Penerbangan dapat mengelola koordinasi antara petugas ATC dan staf lapangan?
A. Menggunakan sistem komunikasi internal untuk memastikan koordinasi
B. Menetapkan jadwal kerja yang sama untuk ATC dan staf lapangan
C. Mengarahkan staf lapangan untuk mengikuti prosedur ATC secara langsung
D. Mengadakan pertemuan rutin untuk membahas permasalahan operasional
E. Menghubungi pihak ketiga untuk menangani masalah koordinasi
Jawaban: D. Mengadakan pertemuan rutin untuk membahas permasalahan operasional
Pembahasan: Mengadakan pertemuan rutin membantu memastikan bahwa petugas ATC dan staf lapangan dapat berkoordinasi dengan baik dan menangani permasalahan operasional secara efektif.
6. Bagaimana Pengawas Penerbangan dapat memastikan bahwa regulasi internasional seperti ICAO diterapkan dengan benar di bandara?
A. Mengadopsi semua regulasi internasional tanpa modifikasi
B. Melakukan pelatihan internal untuk semua staf penerbangan
C. Menyusun dan menerapkan kebijakan sesuai dengan standar ICAO
D. Mengabaikan regulasi internasional jika bertentangan dengan hukum nasional
E. Menghubungi ICAO untuk evaluasi tahunan
Jawaban: C. Menyusun dan menerapkan kebijakan sesuai dengan standar ICAO
Pembahasan: Pengawas Penerbangan harus menyusun dan menerapkan kebijakan yang sesuai dengan standar ICAO untuk memastikan bahwa regulasi internasional diterapkan dengan benar.
7. Apa peran Pengawas Penerbangan dalam pengawasan peralatan dan fasilitas bandara seperti radar dan sistem navigasi?
A. Mengatur jadwal pemeliharaan untuk peralatan bandara
B. Memastikan peralatan berfungsi dengan baik dan sesuai standar
C. Menyusun anggaran untuk pembelian peralatan baru
D. Menghubungi vendor untuk perbaikan peralatan
E. Mengatur penggunaan peralatan berdasarkan kebutuhan operasional
Jawaban: B. Memastikan peralatan berfungsi dengan baik dan sesuai standar
Pembahasan: Pengawas Penerbangan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa peralatan dan fasilitas bandara berfungsi dengan baik dan sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku.
8. Dalam hal pengendalian lalu lintas udara (ATC), bagaimana Pengawas Penerbangan memastikan keselamatan pesawat di udara dan di darat?
A. Mengatur rute penerbangan berdasarkan waktu kedatangan
B. Mengkoordinasikan dengan petugas ATC untuk memastikan jarak aman antara pesawat
C. Menghentikan penerbangan yang tidak mematuhi jadwal
D. Menyusun laporan bulanan tentang aktivitas ATC
E. Mengatur slot penerbangan berdasarkan kepentingan ekonomi
Jawaban: B. Mengkoordinasikan dengan petugas ATC untuk memastikan jarak aman antara pesawat
Pembahasan: Pengawas Penerbangan harus mengkoordinasikan dengan petugas ATC untuk memastikan jarak aman antara pesawat dan mencegah konflik di udara.
9. Apa yang harus diperhatikan Pengawas Penerbangan dalam pengawasan terhadap keamanan penerbangan?
A. Hanya memeriksa akses masuk ke area bandara
B. Memastikan penerapan prosedur pemeriksaan keamanan secara menyeluruh
C. Mengabaikan prosedur keamanan jika tidak ada insiden sebelumnya
D. Mengatur jadwal pemeriksaan keamanan secara acak
E. Memantau aktivitas penumpang tanpa prosedur yang jelas
Jawaban: B. Memastikan penerapan prosedur pemeriksaan keamanan secara menyeluruh
Pembahasan: Pengawas Penerbangan harus memastikan bahwa semua prosedur pemeriksaan keamanan diterapkan secara menyeluruh untuk mencegah ancaman keamanan seperti terorisme dan sabotase.
10. Ketika terjadi insiden penerbangan, apa langkah awal yang harus diambil oleh Pengawas Penerbangan dalam proses penyelidikan?
A. Mengumpulkan bukti dan data terkait insiden
B. Menyusun laporan sementara tanpa analisis mendalam
C. Menunggu hasil penyelidikan dari pihak berwenang
D. Menginformasikan media mengenai kejadian insiden
E. Menghubungi keluarga korban untuk memberikan informasi awal
Jawaban: A. Mengumpulkan bukti dan data terkait insiden
Pembahasan: Langkah awal dalam penyelidikan insiden penerbangan adalah mengumpulkan bukti dan data yang relevan untuk analisis lebih lanjut dan penyusunan laporan investigasi yang komprehensif.
11. Dalam hal pengawasan terhadap prosedur pemeliharaan pesawat, apa langkah yang paling efektif untuk memastikan bahwa pemeliharaan dilakukan sesuai standar?
A. Memeriksa dokumentasi pemeliharaan secara berkala tanpa inspeksi fisik
B. Mengandalkan laporan pemeliharaan dari maskapai tanpa verifikasi tambahan
C. Melakukan inspeksi rutin pada pesawat dan memastikan bahwa prosedur pemeliharaan dilaksanakan sesuai dengan standar yang berlaku
D. Mengatur jadwal pemeliharaan secara fleksibel berdasarkan kebutuhan maskapai
E. Hanya melakukan inspeksi jika ada laporan kerusakan pesawat
Jawaban: C. Melakukan inspeksi rutin pada pesawat dan memastikan bahwa prosedur pemeliharaan dilaksanakan sesuai dengan standar yang berlaku
Pembahasan: Untuk memastikan pemeliharaan dilakukan sesuai standar, Pengawas Penerbangan harus melakukan inspeksi rutin dan memverifikasi bahwa prosedur pemeliharaan sesuai dengan standar yang berlaku.
12. Bagaimana Pengawas Penerbangan dapat mengelola risiko terkait cuaca buruk yang mempengaruhi keselamatan penerbangan?
A. Mengabaikan laporan cuaca jika pesawat sudah dalam rute
B. Mengkoordinasikan dengan layanan cuaca untuk memantau kondisi secara real-time dan memberikan rekomendasi terkait perubahan rute atau penundaan
C. Mengatur jadwal penerbangan yang tidak terpengaruh cuaca buruk
D. Mengandalkan keputusan pilot tanpa intervensi tambahan
E. Mengatur pengalihan penerbangan hanya setelah pesawat berada di udara
Jawaban: B. Mengkoordinasikan dengan layanan cuaca untuk memantau kondisi secara real-time dan memberikan rekomendasi terkait perubahan rute atau penundaan
Pembahasan: Pengawas Penerbangan harus bekerja sama dengan layanan cuaca untuk memantau kondisi dan memberikan rekomendasi terkait perubahan rute atau penundaan untuk mengelola risiko cuaca buruk.
13. Dalam konteks audit keselamatan penerbangan, bagaimana Pengawas Penerbangan harus mengevaluasi kepatuhan maskapai terhadap prosedur pemeliharaan pesawat?
A. Mengandalkan hasil audit yang dilakukan oleh maskapai
B. Melakukan pemeriksaan mendalam terhadap dokumentasi pemeliharaan dan melakukan inspeksi langsung pada pesawat untuk memastikan kesesuaian dengan standar
C. Mengabaikan hasil audit jika tidak ada laporan kerusakan
D. Mengatur jadwal pemeriksaan berdasarkan laporan dari penumpang
E. Menghubungi pihak ketiga untuk melakukan audit tanpa verifikasi tambahan
Jawaban: B. Melakukan pemeriksaan mendalam terhadap dokumentasi pemeliharaan dan melakukan inspeksi langsung pada pesawat untuk memastikan kesesuaian dengan standar
Pembahasan: Pengawas Penerbangan harus memeriksa dokumentasi pemeliharaan secara mendalam dan melakukan inspeksi langsung untuk memastikan kepatuhan maskapai terhadap standar pemeliharaan.
14. Dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Penerbangan (SMS), bagaimana Pengawas Penerbangan dapat mengidentifikasi dan mengelola risiko operasional?
A. Mengabaikan laporan insiden kecil dan hanya fokus pada insiden besar
B. Melakukan analisis data insiden dan menggunakan hasilnya untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan mitigasi risiko
C. Menyusun laporan risiko tanpa analisis data yang mendalam
D. Mengandalkan laporan dari tim pemeliharaan tanpa verifikasi tambahan
E. Mengatur pelatihan ulang hanya jika ada insiden yang signifikan
Jawaban: B. Melakukan analisis data insiden dan menggunakan hasilnya untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan mitigasi risiko
Pembahasan: Pengawas Penerbangan harus melakukan analisis data insiden untuk mengidentifikasi risiko dan mengembangkan kebijakan mitigasi yang efektif dalam Sistem Manajemen Keselamatan Penerbangan (SMS).
15. Bagaimana Pengawas Penerbangan dapat memastikan bahwa prosedur pengisian bahan bakar pesawat dilakukan dengan aman?
A. Mengatur jadwal pengisian bahan bakar secara acak
B. Mengabaikan prosedur pengisian bahan bakar jika tidak ada insiden sebelumnya
C. Memastikan bahwa prosedur keselamatan diikuti secara ketat, termasuk pencegahan kebakaran dan kontrol kualitas bahan bakar
D. Mengandalkan laporan dari petugas pengisian bahan bakar tanpa verifikasi tambahan
E. Mengatur pengisian bahan bakar hanya jika pesawat siap terbang
Jawaban: C. Memastikan bahwa prosedur keselamatan diikuti secara ketat, termasuk pencegahan kebakaran dan kontrol kualitas bahan bakar
Pembahasan: Pengawas Penerbangan harus memastikan bahwa semua prosedur keselamatan dalam pengisian bahan bakar diikuti untuk mencegah kebakaran dan memastikan kualitas bahan bakar.
16. Dalam hal pengawasan terhadap pelatihan dan lisensi pilot, apa yang harus dilakukan Pengawas Penerbangan untuk memastikan kepatuhan?
A. Mengabaikan lisensi pilot jika tidak ada insiden terkait pelatihan
B. Memeriksa dokumentasi pelatihan dan lisensi secara berkala dan memastikan bahwa pilot mengikuti pelatihan keselamatan secara rutin
C. Mengatur pelatihan ulang hanya setelah insiden
D. Mengandalkan laporan dari maskapai tanpa verifikasi tambahan
E. Menghubungi pihak berwenang untuk sertifikasi pilot secara langsung
Jawaban: B. Memeriksa dokumentasi pelatihan dan lisensi secara berkala dan memastikan bahwa pilot mengikuti pelatihan keselamatan secara rutin
Pembahasan: Pengawas Penerbangan harus memeriksa dokumentasi pelatihan dan lisensi serta memastikan bahwa pilot mengikuti pelatihan keselamatan secara rutin untuk memastikan kepatuhan.
17. Apa langkah yang harus diambil Pengawas Penerbangan dalam menangani keadaan darurat di bandara?
A. Mengabaikan protokol darurat dan hanya mengikuti instruksi darurat standar
B. Menghubungi semua personel bandara dan menerapkan prosedur evakuasi sesuai dengan rencana darurat yang telah disusun
C. Mengatur jadwal evakuasi tanpa koordinasi dengan tim darurat
D. Mengandalkan laporan dari petugas keamanan bandara tanpa tindakan langsung
E. Mengabaikan prosedur darurat jika tidak ada insiden sebelumnya
Jawaban: B. Menghubungi semua personel bandara dan menerapkan prosedur evakuasi sesuai dengan rencana darurat yang telah disusun
Pembahasan: Pengawas Penerbangan harus menghubungi semua personel bandara dan menerapkan prosedur evakuasi sesuai rencana darurat untuk menangani keadaan darurat secara efektif.
18. Dalam konteks pengawasan terhadap pengaturan slot penerbangan, bagaimana Pengawas Penerbangan dapat mencegah penumpukan pesawat di bandara sibuk?
A. Mengatur slot penerbangan berdasarkan permintaan tanpa mempertimbangkan kapasitas bandara
B. Menetapkan jadwal penerbangan yang fleksibel dan mengatur slot berdasarkan kapasitas bandara serta permintaan penerbangan
C. Mengabaikan jadwal penerbangan jika bandara sudah penuh
D. Mengatur slot penerbangan hanya berdasarkan waktu kedatangan dan keberangkatan
E. Mengandalkan sistem pemantauan otomatis tanpa intervensi manual
Jawaban: B. Menetapkan jadwal penerbangan yang fleksibel dan mengatur slot berdasarkan kapasitas bandara serta permintaan penerbangan
Pembahasan: Pengawas Penerbangan harus menetapkan jadwal penerbangan yang fleksibel dan mengatur slot penerbangan berdasarkan kapasitas bandara untuk mencegah penumpukan pesawat.
19. Apa yang harus diperhatikan Pengawas Penerbangan dalam pengawasan terhadap penggunaan radar dan sistem navigasi di bandara?
A. Mengatur waktu penggunaan radar untuk menghindari gangguan
B. Memastikan bahwa sistem navigasi dan radar berfungsi dengan baik dan melakukan kalibrasi serta pemeliharaan rutin untuk mendukung keselamatan penerbangan
C. Mengabaikan laporan gangguan sistem jika tidak ada insiden besar
D. Mengatur jadwal penggunaan radar berdasarkan laporan cuaca
E. Mengandalkan pengoperasian sistem oleh pihak ketiga tanpa pengawasan
Jawaban: B. Memastikan bahwa sistem navigasi dan radar berfungsi dengan baik dan melakukan kalibrasi serta pemeliharaan rutin untuk mendukung keselamatan penerbangan
Pembahasan: Pengawas Penerbangan harus memastikan sistem navigasi dan radar berfungsi dengan baik melalui kalibrasi dan pemeliharaan rutin untuk mendukung keselamatan penerbangan.
20. Dalam melakukan penyelidikan insiden penerbangan, apa yang menjadi fokus utama Pengawas Penerbangan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan?
A. Mengabaikan analisis mendalam jika insiden tidak terlalu besar
B. Mengumpulkan semua data dan bukti terkait, melakukan analisis mendalam, dan mengembangkan rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan
C. Menunggu penyelidikan pihak lain sebelum membuat laporan
D. Mengandalkan laporan awal tanpa verifikasi tambahan
E. Mengatur pertemuan dengan media untuk menginformasikan hasil penyelidikan
Jawaban: B. Mengumpulkan semua data dan bukti terkait, melakukan analisis mendalam, dan mengembangkan rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan
Pembahasan: Pengawas Penerbangan harus mengumpulkan data dan bukti, melakukan analisis mendalam, dan mengembangkan rekomendasi untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Tingkatkan Kesiapan Seleksi Anda dengan Latihan 150+ Soal Pengawas Penerbangan CPNS & PPPK Terlengkap!
Persiapkan diri Anda untuk ikut seleksi dengan latihan soal Pengawas Penerbangan untuk CPNS & PPPK! Dengan lebih dari 100 soal lengkap beserta kisi-kisi dan pembahasan mendalam, Anda dapat berlatih untuk meningkatkan kesiapan Anda. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan peluang Anda lulus dengan sukses. Klik banner yang tertera diatas atau kunjungi https://fungsional.id/ untuk mulai berlatih dan memaksimalkan persiapan ujian Anda sekarang juga!