Jabatan Pengendali Dampak Lingkungan memegang peranan krusial dalam melindungi dan menjaga kualitas lingkungan di berbagai proyek pembangunan dan kegiatan industri di Indonesia. Sebagai Pengendali Dampak Lingkungan, tugas utama mencakup identifikasi, evaluasi, dan mitigasi dampak lingkungan dari kegiatan atau proyek tertentu. Profesional ini bertanggung jawab untuk menyusun dan mengimplementasikan rencana pengelolaan lingkungan yang efektif, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar lingkungan yang berlaku. Keahlian dalam analisis dampak lingkungan, pemahaman tentang regulasi lingkungan, dan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan berbagai pemangku kepentingan adalah aspek penting dari posisi ini.
Di samping itu, Pengendali Dampak Lingkungan juga terlibat dalam penyusunan dokumen lingkungan seperti amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) dan rencana pengelolaan lingkungan. Mereka bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, untuk memastikan bahwa kegiatan pembangunan atau industri berjalan dengan memperhatikan prinsip keberlanjutan dan perlindungan lingkungan. Kemampuan untuk menilai risiko lingkungan, menerapkan solusi teknis, serta menyusun laporan dan rekomendasi yang akurat sangat penting untuk menjalankan peran ini dengan efektif.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Pengendali Dampak Lingkungan
Kisi-kisi Soal Pengendali Dampak Lingkungan menyediakan panduan lengkap untuk memahami materi dan persiapan ujian terkait analisis dan pengelolaan dampak lingkungan, membantu calon CPNS dan PPPK dalam mempersiapkan diri secara efektif.
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup: Mengatur dasar hukum pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia, termasuk tanggung jawab Pengendali Dampak Lingkungan dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan: Mengatur mekanisme penerbitan izin lingkungan yang harus dipenuhi oleh kegiatan usaha yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL): Memahami prosedur penyusunan AMDAL, termasuk identifikasi dampak lingkungan dari proyek, analisis risiko, dan penyusunan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS): Kajian ini digunakan untuk memastikan bahwa kebijakan, rencana, dan program (KRP) pemerintah memperhatikan aspek lingkungan hidup.
Teknik Mitigasi Dampak Lingkungan: Memahami teknik mitigasi untuk mengurangi dampak negatif dari aktivitas industri atau pembangunan terhadap lingkungan, seperti pengelolaan limbah, konservasi air, dan pengendalian emisi gas rumah kaca.
Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun (B3): Mengetahui prosedur pengelolaan limbah B3 sesuai dengan peraturan, termasuk penyimpanan, pengangkutan, dan pemusnahan limbah secara aman dan sesuai standar.
Pengendalian Pencemaran Air, Udara, dan Tanah: Keterampilan dalam mengidentifikasi sumber pencemaran dan metode pengendalian untuk menjaga kualitas air, udara, dan tanah agar sesuai dengan standar baku mutu lingkungan.
Pemantauan Lingkungan (Environmental Monitoring): Teknik pemantauan kualitas lingkungan secara berkala, termasuk penggunaan alat ukur untuk mengawasi perubahan kondisi lingkungan dan mendeteksi potensi kerusakan.
Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001: Pemahaman tentang standar internasional dalam manajemen lingkungan yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan meminimalkan dampak lingkungan dari aktivitas perusahaan.
Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan: Memahami prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan pembangunan dan kelestarian ekosistem.
Pengendalian Risiko Lingkungan: Teknik identifikasi, evaluasi, dan mitigasi risiko lingkungan yang mungkin muncul dari kegiatan pembangunan atau industri, serta menyusun langkah-langkah pencegahan untuk meminimalkan dampak.
Pelaporan dan Dokumentasi Lingkungan: Keterampilan dalam menyusun laporan terkait pemantauan dan pengelolaan dampak lingkungan, termasuk penyusunan laporan berkala yang harus diserahkan kepada pihak berwenang.
Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan: Keterampilan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait lingkungan, termasuk sosialisasi program pengelolaan dampak lingkungan dan konsultasi publik.
Pengelolaan Kawasan Konservasi: Pengetahuan tentang pengelolaan kawasan konservasi, seperti taman nasional atau kawasan hutan lindung, serta strategi pelestarian flora dan fauna di dalamnya.
Contoh Soal Pengendali Dampak Lingkungan untuk CPNS & PPPK
Contoh Soal Pengendali Dampak Lingkungan untuk CPNS & PPPK menyediakan latihan komprehensif yang dirancang untuk mempersiapkan kandidat dalam menghadapi ujian dengan fokus pada analisis dampak lingkungan dan pengelolaan lingkungan.
1. Seorang Pengendali Dampak Lingkungan dihadapkan pada proyek pembangunan yang berpotensi menimbulkan dampak besar terhadap ekosistem setempat. Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009, langkah pertama yang harus diambil oleh Pengendali Dampak Lingkungan adalah:
A. Menyusun laporan tahunan tentang kualitas lingkungan di area proyek.
B. Mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak potensial dari proyek terhadap lingkungan.
C. Mengajukan permohonan izin lingkungan ke pemerintah daerah.
D. Menetapkan standar emisi untuk proyek sesuai dengan peraturan yang berlaku.
E. Mengorganisasi workshop pendidikan lingkungan untuk masyarakat sekitar.
Jawaban: B. Mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak potensial dari proyek terhadap lingkungan.
Pembahasan: Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 menekankan pentingnya identifikasi dan evaluasi dampak lingkungan sebagai langkah awal dalam pengelolaan dampak. Proses ini memungkinkan Pengendali Dampak Lingkungan untuk memahami potensi risiko dan merumuskan strategi mitigasi yang sesuai sebelum melanjutkan ke tahap perizinan dan pelaksanaan proyek.
2. Sebuah perusahaan ingin memulai proyek yang berpotensi besar terhadap lingkungan dan memerlukan izin lingkungan. Mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012, analisis yang paling penting dalam dokumen AMDAL adalah:
A. Evaluasi terhadap dampak ekonomi dari proyek.
B. Penilaian dampak sosial dari proyek terhadap masyarakat lokal.
C. Analisis dampak lingkungan yang mencakup aspek fisik, biologis, dan sosial.
D. Proyeksi keuntungan finansial dari proyek.
E. Evaluasi terhadap persetujuan komunitas lokal terhadap proyek.
Jawaban: C. Analisis dampak lingkungan yang mencakup aspek fisik, biologis, dan sosial.
Pembahasan: Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 mengharuskan AMDAL untuk mencakup analisis menyeluruh terhadap dampak lingkungan, termasuk aspek fisik, biologis, dan sosial. Ini memastikan bahwa semua dimensi dampak lingkungan dipertimbangkan sebelum persetujuan izin lingkungan diberikan.
3. Jika sebuah perusahaan tidak mematuhi ketentuan dalam izin lingkungan yang diberikan, Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 menetapkan bahwa tindakan penegakan hukum yang paling tepat adalah
A. Menerbitkan peringatan tertulis dan memberikan waktu untuk perbaikan.
B. Menurunkan status izin usaha tanpa memberikan peluang untuk perbaikan.
C. Menangguhkan proyek sementara tanpa sanksi tambahan.
D. Menerapkan sanksi administratif yang mencakup denda atau pencabutan izin.
E. Menyusun laporan pelanggaran untuk digunakan dalam evaluasi proyek mendatang.
Jawaban: D. Menerapkan sanksi administratif yang mencakup denda atau pencabutan izin.
Pembahasan: Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 mengatur sanksi administratif sebagai langkah penegakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan izin lingkungan. Ini termasuk denda atau pencabutan izin sebagai bentuk tindakan tegas untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan.
4. Anda diminta untuk melakukan analisis dampak lingkungan terhadap proyek pembangunan jalan raya di area hutan lindung. Dalam proses ini, Anda menemukan bahwa potensi dampak terbesar adalah perubahan habitat dan penurunan kualitas air di area tersebut. Apa langkah mitigasi yang paling efektif untuk mengatasi masalah ini, dan bagaimana Anda akan mengevaluasi efektivitas langkah mitigasi tersebut?
A. Menanam kembali vegetasi hutan di area yang terkena dampak dan melakukan pemantauan kualitas air secara berkala.
B. Mengalihkan rute jalan raya ke area yang tidak dilindungi dan menghentikan proyek sementara.
C. Membangun bendungan untuk mengendalikan aliran air dan mengurangi dampak pada habitat.
D. Mengganti material jalan dengan bahan yang ramah lingkungan dan melaporkan hasilnya kepada pihak berwenang.
E. Menyusun laporan rinci tentang dampak dan mengajukan permohonan untuk izin baru.
Jawaban: A. Menanam kembali vegetasi hutan di area yang terkena dampak dan melakukan pemantauan kualitas air secara berkala.
Pembahasan: Dalam kasus perubahan habitat dan penurunan kualitas air, langkah mitigasi yang paling efektif adalah menanam kembali vegetasi hutan untuk memulihkan habitat dan melakukan pemantauan kualitas air untuk memastikan bahwa langkah mitigasi berhasil mengurangi dampak. Penanaman kembali vegetasi dapat membantu memulihkan ekosistem, sementara pemantauan memastikan bahwa kualitas air tetap terjaga dan dapat menilai efektivitas tindakan mitigasi yang diterapkan.
5. Dalam penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk sebuah kebijakan perencanaan kota baru, Anda harus mempertimbangkan berbagai aspek lingkungan. Kebijakan tersebut akan melibatkan pembangunan infrastruktur dan perubahan penggunaan lahan. Bagaimana Anda akan mengevaluasi potensi dampak lingkungan dari kebijakan ini, dan kriteria apa yang harus dipertimbangkan untuk menilai keberhasilan KLHS?
A. Mengevaluasi dampak berdasarkan laporan dari proyek serupa sebelumnya dan menilai dampaknya terhadap kualitas udara serta lahan.
B. Mengidentifikasi potensi dampak dengan membuat simulasi dampak jangka panjang dan mengevaluasi kepatuhan terhadap regulasi lingkungan.
C. Mengumpulkan data dari survei masyarakat dan menilai dampaknya terhadap kesehatan masyarakat serta ekonomi lokal.
D. Melakukan audit lingkungan untuk setiap proyek yang terlibat dan mengevaluasi dampaknya terhadap keberagaman hayati serta kualitas tanah.
E. Menganalisis dampak langsung terhadap ekosistem lokal dan membandingkan dengan manfaat ekonomi yang diharapkan dari kebijakan tersebut.
Jawaban: B. Mengidentifikasi potensi dampak dengan membuat simulasi dampak jangka panjang dan mengevaluasi kepatuhan terhadap regulasi lingkungan.
Pembahasan: Untuk mengevaluasi potensi dampak lingkungan dari kebijakan perencanaan kota baru, penting untuk melakukan simulasi dampak jangka panjang dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan. Simulasi ini membantu memproyeksikan dampak yang mungkin terjadi di masa depan, sementara kepatuhan terhadap regulasi memastikan bahwa kebijakan tersebut sesuai dengan standar lingkungan yang ditetapkan.
6. Selama proses analisis risiko AMDAL, Anda menemukan bahwa meskipun langkah mitigasi telah diterapkan, masih ada kemungkinan risiko tinggi terhadap ekosistem perairan. Bagaimana Anda akan merancang strategi pemantauan untuk mengelola risiko residual ini, dan indikator apa yang harus digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan strategi tersebut?
A. Merancang program pemantauan dengan fokus pada perubahan biologis dan kimia di ekosistem perairan dan mengevaluasi keberhasilannya melalui tren data jangka panjang.
B. Melakukan inspeksi rutin oleh tim internal dan menilai keberhasilan strategi berdasarkan laporan bulanan.
C. Menggunakan sensor otomatis untuk mengukur parameter air dan membandingkan hasil dengan standar kualitas air.
D. Mengadakan pertemuan dengan masyarakat setempat untuk mengumpulkan umpan balik dan menilai dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat.
E. Menerapkan teknik pengendalian lanjutan dan menilai keberhasilannya berdasarkan pengurangan biaya operasional.
Jawaban: A. Merancang program pemantauan dengan fokus pada perubahan biologis dan kimia di ekosistem perairan dan mengevaluasi keberhasilannya melalui tren data jangka panjang.
Pembahasan: Untuk mengelola risiko residual di ekosistem perairan, penting untuk merancang program pemantauan yang fokus pada perubahan biologis dan kimia, karena indikator ini dapat memberikan informasi langsung tentang dampak yang masih ada. Mengevaluasi keberhasilan strategi melalui tren data jangka panjang memungkinkan identifikasi dan penanganan masalah secara proaktif, memastikan bahwa langkah mitigasi yang diterapkan efektif dalam jangka panjang
7. Dalam konteks teknik mitigasi dampak lingkungan, sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan beberapa langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari proses produksi mereka. Mana dari langkah-langkah berikut ini yang paling efektif dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan?
A. Mengganti bahan baku dengan bahan yang lebih murah
B. Meningkatkan efisiensi proses produksi tanpa mengubah teknologi
C. Mengimplementasikan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon
D. Mengurangi jam kerja karyawan untuk mengurangi konsumsi energi
E. Memperbesar ukuran fasilitas produksi untuk mengurangi kepadatan proses
Jawaban: C. Mengimplementasikan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon
Pembahasan: Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) secara langsung mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menangkap karbon dioksida dari sumber emisi dan menyimpannya di bawah tanah.
8. Sebuah pabrik menghasilkan limbah B3 yang terdiri dari pelarut kimia dan bahan berbahaya lainnya. Apa langkah pertama yang harus diambil untuk memastikan pengelolaan limbah tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku?
A. Membakar limbah di fasilitas pembakaran internal pabrik
B. Menyimpan limbah di area terbuka hingga ada pengumpulan
C. Mengidentifikasi dan mengklasifikasikan limbah berdasarkan jenis dan bahaya
D. Menggunakan limbah sebagai bahan baku untuk produk baru
E. Membuang limbah ke tempat pembuangan akhir umum
Jawaban: C. Mengidentifikasi dan mengklasifikasikan limbah berdasarkan jenis dan bahaya
Pembahasan: Langkah pertama dalam pengelolaan limbah B3 adalah mengidentifikasi dan mengklasifikasikan limbah sesuai dengan jenis dan bahaya yang ditimbulkan. Ini memastikan bahwa limbah dikelola dengan cara yang sesuai dan aman sesuai dengan peraturan.
9. Untuk mengurangi dampak negatif dari limbah cair yang dihasilkan oleh proses produksi, perusahaan Anda memutuskan untuk menerapkan sistem pengelolaan limbah cair. Langkah manakah yang paling tepat untuk memastikan sistem ini efektif dalam mengurangi pencemaran lingkungan?
A. Meningkatkan volume limbah cair yang dibuang ke saluran pembuangan
B. Menggunakan proses pengolahan biologis untuk mengurangi kontaminan
C. Menyimpan limbah cair dalam tangki terbuka di lokasi pabrik
D. Menggunakan metode pengolahan fisik tanpa memeriksa efisiensi
E. Menyemprot limbah cair ke area terbuka sebagai metode pengeringan
Jawaban: B. Menggunakan proses pengolahan biologis untuk mengurangi kontaminan
Pembahasan: Proses pengolahan biologis efektif dalam mengurangi kontaminan dalam limbah cair dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk mengurai bahan pencemar.
10. Sebuah perusahaan manufaktur ditemukan membuang limbah cair ke sungai tanpa proses pengolahan terlebih dahulu. Setelah dilakukan analisis, ditemukan bahwa kadar bahan kimia berbahaya dalam air melebihi batas baku mutu lingkungan. Dalam menghadapi situasi ini, langkah pengendalian yang paling tepat untuk mengurangi dampak pencemaran adalah
A. Menambah volume air yang dibuang ke sungai agar konsentrasi bahan kimia menurun.
B. Menghentikan sementara operasi perusahaan hingga sistem pengolahan limbah diperbaiki.
C. Memindahkan pembuangan limbah ke area yang lebih jauh dari pemukiman.
D. Menyaring limbah cair dengan filter sederhana untuk mengurangi bahan kimia sebelum dibuang.
E. Mengganti bahan kimia berbahaya dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.
Jawaban: B. Menghentikan sementara operasi perusahaan hingga sistem pengolahan limbah diperbaiki.
Pembahasan: Langkah paling tepat untuk mengurangi dampak pencemaran adalah menghentikan sementara operasi perusahaan agar limbah tidak terus dibuang ke lingkungan. Sementara itu, sistem pengolahan limbah perlu diperbaiki untuk memastikan bahwa limbah yang dibuang memenuhi baku mutu lingkungan.
11. Seorang Pengendali Dampak Lingkungan melakukan pemantauan kualitas udara di area industri yang padat. Setelah beberapa minggu, alat pemantau menunjukkan adanya peningkatan kadar partikel debu di udara melebihi ambang batas. Tindakan yang paling efektif untuk menilai penyebab peningkatan kadar debu adalah
A. Memperbaiki alat pemantau udara untuk memastikan akurasi pengukuran.
B. Mengidentifikasi dan memeriksa sumber-sumber potensial debu di area sekitar industri.
C. Menyuruh perusahaan untuk menambah jumlah pohon di sekitar area industri.
D. Mengurangi jam operasional industri untuk mengurangi polusi udara.
E. Melaporkan hasil pemantauan kepada pemerintah tanpa melakukan tindakan lebih lanjut.
Jawaban: B. Mengidentifikasi dan memeriksa sumber-sumber potensial debu di area sekitar industri.
Pembahasan: Untuk menilai penyebab peningkatan kadar debu, langkah pertama yang paling efektif adalah mengidentifikasi dan memeriksa sumber potensial debu di sekitar area industri. Ini membantu dalam memahami penyebab sebenarnya dan memungkinkan penerapan langkah-langkah pengendalian yang sesuai.
12. Pada sebuah lokasi bekas tambang, ditemukan pencemaran tanah akibat tumpahan bahan kimia. Untuk mengurangi dampak pencemaran tanah tersebut, langkah pengendalian yang paling sesuai adalah
A. Menutup area yang tercemar dengan tanah baru untuk mengisolasi pencemaran.
B. Menggunakan mikroorganisme untuk bioremediasi tanah yang tercemar.
C. Menggali tanah tercemar dan membuangnya ke tempat pembuangan akhir.
D. Menanam vegetasi di area tersebut untuk menyerap bahan kimia.
E. Mengganti bahan kimia yang digunakan di tambang dengan yang kurang berbahaya.
Jawaban: B. Menggunakan mikroorganisme untuk bioremediasi tanah yang tercemar.
Pembahasan: Bioremediasi dengan menggunakan mikroorganisme adalah metode efektif untuk mengatasi pencemaran tanah karena mikroorganisme dapat memecah bahan kimia berbahaya menjadi substansi yang kurang berbahaya.
13. Dalam konteks Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001, salah satu tujuan utama standar ini adalah untuk meminimalkan dampak lingkungan dari aktivitas perusahaan. Manakah dari pernyataan berikut yang paling tepat menggambarkan cara ISO 14001 membantu perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut?
A. Menetapkan batasan yang ketat terhadap emisi polusi tanpa mempertimbangkan biaya operasional.
B. Memastikan bahwa perusahaan hanya mematuhi hukum lingkungan yang berlaku tanpa melakukan audit internal.
C. Menerapkan sistem pemantauan yang kontinu untuk mengidentifikasi dan mengelola dampak lingkungan secara sistematis.
D. Fokus pada peningkatan produktivitas perusahaan tanpa memperhitungkan dampak lingkungan yang dihasilkan.
E. Mengabaikan pengelolaan limbah dan hanya berfokus pada pelatihan karyawan tentang kebijakan lingkungan.
Jawaban: C. Menerapkan sistem pemantauan yang kontinu untuk mengidentifikasi dan mengelola dampak lingkungan secara sistematis.
Pembahasan: ISO 14001 mengutamakan pendekatan sistematis dalam pengelolaan dampak lingkungan. Dengan menerapkan sistem pemantauan yang kontinu, perusahaan dapat secara proaktif mengidentifikasi dan mengelola dampak lingkungan dari aktivitas mereka, memastikan kepatuhan terhadap standar serta melakukan perbaikan berkelanjutan.
14. Dalam pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, prinsip utama yang harus diterapkan untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian ekosistem adalah
A. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam tanpa batasan untuk memaksimalkan keuntungan ekonomi.
B. Mengurangi konsumsi sumber daya alam secara drastis tanpa mempertimbangkan dampak sosial terhadap komunitas lokal.
C. Menggunakan pendekatan konservasi untuk memastikan bahwa pemanfaatan sumber daya dilakukan dengan cara yang tidak merusak ekosistem.
D. Mengandalkan teknologi baru tanpa mengevaluasi dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat.
E. Fokus hanya pada pengurangan limbah industri tanpa memperhatikan pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan.
Jawaban: C. Menggunakan pendekatan konservasi untuk memastikan bahwa pemanfaatan sumber daya dilakukan dengan cara yang tidak merusak ekosistem.
Pembahasan: Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan melibatkan pendekatan konservasi yang menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya untuk pembangunan dan perlindungan ekosistem. Prinsip ini memastikan bahwa kegiatan pembangunan tidak mengancam kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
15. Seorang pengendali dampak lingkungan di sebuah perusahaan sedang mengevaluasi implementasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan. Apa yang seharusnya menjadi fokus utama dalam evaluasi tersebut?
A. Hanya memeriksa dokumentasi tanpa melakukan pemeriksaan lapangan terhadap praktik lingkungan.
B. Menilai apakah perusahaan telah mengimplementasikan program pelatihan tanpa memperhatikan pencapaian tujuan lingkungan.
C. Mengevaluasi efektivitas sistem pengelolaan lingkungan dan bagaimana perusahaan mengelola sumber daya alam untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan dan perlindungan lingkungan.
D. Memastikan bahwa semua karyawan memahami kebijakan lingkungan tanpa memeriksa dampak praktik perusahaan terhadap lingkungan.
E. Hanya fokus pada kepatuhan hukum tanpa mempertimbangkan aspek manajerial dan teknis dari sistem manajemen lingkungan.
Jawaban: C. Mengevaluasi efektivitas sistem pengelolaan lingkungan dan bagaimana perusahaan mengelola sumber daya alam untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan dan perlindungan lingkungan.
Pembahasan: Evaluasi yang efektif terhadap implementasi ISO 14001 dan pengelolaan sumber daya alam harus mencakup penilaian terhadap efektivitas sistem pengelolaan lingkungan serta cara perusahaan mengelola sumber daya alam dengan tujuan mencapai keseimbangan antara pembangunan dan perlindungan lingkungan.
16. Dalam proses evaluasi risiko lingkungan dari sebuah proyek pembangunan besar, manajer proyek perlu mempertimbangkan beberapa faktor. Faktor manakah yang paling kritis untuk menentukan potensi dampak negatif terhadap kualitas air di sekitar lokasi proyek?
A. Jenis material konstruksi yang digunakan
B. Metode pengendalian polusi udara
C. Volume limbah padat yang dihasilkan
D. Penggunaan teknologi ramah lingkungan
E. Sistem drainase dan pengelolaan air
Jawaban: E. Sistem drainase dan pengelolaan air
Pembahasan: Sistem drainase dan pengelolaan air adalah faktor yang paling kritis dalam menentukan potensi dampak negatif terhadap kualitas air. Sistem yang tidak memadai dapat menyebabkan pencemaran air akibat limpasan limbah dan material konstruksi yang mungkin mengandung zat berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi dan merancang sistem drainase yang efektif untuk meminimalkan dampak terhadap kualitas air.
17. Seorang Pengendali Dampak Lingkungan diminta untuk menyusun laporan berkala tentang pemantauan dampak lingkungan dari sebuah proyek industri. Informasi manakah yang paling relevan untuk dimasukkan dalam laporan tersebut?
A. Jadwal pelaksanaan proyek dan anggaran
B. Rencana pengembangan produk baru
C. Data pemantauan kualitas udara dan air
D. Daftar peralatan yang digunakan dalam proyek
E. Profil tim manajemen proyek
Jawaban: C. Data pemantauan kualitas udara dan air
Pembahasan: Data pemantauan kualitas udara dan air adalah informasi yang paling relevan untuk dimasukkan dalam laporan berkala. Laporan ini harus mencakup hasil pemantauan untuk memastikan bahwa dampak lingkungan dari proyek industri tidak melebihi batas yang diizinkan dan bahwa tindakan mitigasi yang tepat telah diterapkan.
18. Dalam melakukan identifikasi risiko lingkungan untuk proyek infrastruktur, metode mana yang paling efektif untuk mengidentifikasi potensi dampak negatif yang mungkin terjadi selama fase konstruksi?
A. Analisis biaya-manfaat proyek
B. Penilaian dampak lingkungan awal (AMDAL)
C. Survei kepuasan masyarakat setempat
D. Penilaian kinerja tenaga kerja
E. Perbandingan dengan proyek serupa yang telah selesai
Jawaban: B. Penilaian dampak lingkungan awal (AMDAL)
Pembahasan: Penilaian Dampak Lingkungan Awal (AMDAL) adalah metode yang paling efektif untuk mengidentifikasi potensi dampak negatif selama fase konstruksi. AMDAL memberikan gambaran menyeluruh tentang dampak lingkungan dari proyek, termasuk risiko yang mungkin timbul dan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan untuk meminimalkan dampak tersebut.
19. Dalam proses pengelolaan dampak lingkungan, partisipasi masyarakat merupakan aspek penting. Berdasarkan keterampilan melibatkan masyarakat, apa langkah pertama yang harus diambil untuk memastikan partisipasi masyarakat yang efektif dalam sosialisasi program pengelolaan dampak lingkungan?
A. Menyusun dokumen amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) secara detail sebelum melakukan sosialisasi.
B. Mengidentifikasi dan mengundang pemangku kepentingan utama yang akan terpengaruh oleh program pengelolaan.
C. Mengimplementasikan program pengelolaan dampak lingkungan tanpa melibatkan masyarakat untuk menghemat waktu.
D. Membuat laporan akhir tentang pengelolaan dampak lingkungan tanpa melakukan konsultasi publik.
E. Mengabaikan umpan balik masyarakat jika tidak sesuai dengan rencana awal.
Jawaban: B. Mengidentifikasi dan mengundang pemangku kepentingan utama yang akan terpengaruh oleh program pengelolaan.
Pembahasan: Langkah pertama yang efektif dalam melibatkan masyarakat adalah mengidentifikasi dan mengundang pemangku kepentingan utama yang akan terpengaruh oleh program. Hal ini memastikan bahwa semua pihak yang relevan mendapatkan kesempatan untuk memberikan masukan dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, sehingga program dapat disosialisasikan dengan baik dan mendapatkan dukungan yang diperlukan.
20. Dalam pengelolaan kawasan konservasi, strategi pelestarian flora dan fauna seringkali memerlukan pendekatan yang terintegrasi. Apa strategi utama yang harus diterapkan untuk memastikan keberhasilan pelestarian di taman nasional atau kawasan hutan lindung?
A. Fokus hanya pada perlindungan flora tanpa mempertimbangkan dampak terhadap fauna.
B. Mengimplementasikan kebijakan yang membatasi akses manusia ke kawasan konservasi tanpa adanya pemantauan yang ketat.
C. Menyusun rencana pengelolaan yang melibatkan penilaian risiko terhadap flora dan fauna serta strategi mitigasi yang sesuai.
D. Mengurangi anggaran untuk program konservasi untuk mengalokasikan sumber daya ke proyek lain.
E. Menerapkan pendekatan konservasi yang sama untuk semua jenis kawasan tanpa mempertimbangkan spesifikasinya.
Jawaban: C. Menyusun rencana pengelolaan yang melibatkan penilaian risiko terhadap flora dan fauna serta strategi mitigasi yang sesuai.
Pembahasan: Strategi utama dalam pengelolaan kawasan konservasi adalah menyusun rencana pengelolaan yang melibatkan penilaian risiko terhadap flora dan fauna serta strategi mitigasi yang sesuai. Pendekatan ini memastikan bahwa semua aspek ekosistem diperhatikan dan tindakan yang tepat diambil untuk melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati serta kesehatan ekosistem secara keseluruhan.
Akses Latihan Soal Pengendali Dampak Lingkungan Lengkapnya di Sistem Kami!
Tingkatkan peluang Anda lulus ujian Pengendali Dampak Lingkungan dengan mengakses lebih dari 100 soal dan pembahasan lengkap di sistem kami. Kunjungi https://fungsional.id/ dan daftarkan diri Anda secara gratis untuk mendapatkan akses penuh ke semua materi yang Anda butuhkan. Klik banner di atas untuk memulai persiapan Anda dengan sistem kami yang mudah digunakan!
0 Responses
Selamat siang om