150 Soal Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan + Kisi Kisi Terbaru PPPK CPNS

150 Soal Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan + Kisi Kisi Terbaru PPPK CPNS

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan jabatan yang vital dalam menjaga kesehatan tanaman dan mendukung ketahanan pangan di suatu wilayah. Tugas utama dari Pengendali OPT adalah memantau, mengidentifikasi, dan mengendalikan organisme pengganggu seperti hama, penyakit tanaman, serta gulma yang dapat merusak hasil pertanian dan lingkungan. Mereka harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang ekosistem pertanian, teknik pengendalian hama yang ramah lingkungan, dan penggunaan pestisida secara bijaksana. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengendali OPT juga berperan dalam penyuluhan kepada petani mengenai cara-cara pengendalian hama yang efektif dan berkelanjutan.

Selain itu, Pengendali OPT harus bekerja sama dengan berbagai instansi terkait, seperti dinas pertanian dan penelitian, untuk mengembangkan strategi pengendalian yang berbasis pada data dan riset terkini. Mereka juga perlu memperhatikan peraturan perundang-undangan yang mengatur penggunaan bahan kimia pertanian dan pengelolaan sumber daya alam. Pengendali OPT tidak hanya dituntut untuk memiliki keterampilan teknis dalam identifikasi dan pengendalian hama, tetapi juga kemampuan dalam analisis data pertanian, pemetaan sebaran hama, serta kemampuan komunikasi untuk memberikan edukasi kepada petani dan masyarakat terkait pentingnya pengelolaan organisme pengganggu tumbuhan yang tepat.

Kisi-Kisi Soal Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Sesuai KemenpanRB

Kisi-kisi soal ini disusun sesuai pedoman Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB), mencakup pengetahuan tentang pengelolaan organisme pengganggu tumbuhan. Dengan memahami kisi-kisi ini, peserta ujian dapat lebih terarah dalam mempersiapkan diri untuk ujian PPPK dan CPNS. Berikut adalah kisi-kisi soal yang dapat memandu Anda menuju persiapan ujian yang lebih terarah dan efektif.

Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan
Peraturan ini mengatur sistem pencegahan masuk, keluar, dan tersebarnya hama serta penyakit hewan karantina, hama dan penyakit ikan karantina, dan organisme pengganggu tumbuhan karantina. Selain itu, peraturan ini juga mencakup pengawasan dan/atau pengendalian terhadap keamanan pangan dan mutu pangan, keamanan pakan dan mutu pakan, produk rekayasa genetik, sumber daya genetik, agensia hayati, jenis asing invasif, serta tumbuhan dan satwa liar yang dimasukkan ke dalam, tersebarnya dari suatu area ke area lain, dan/atau dikeluarkan dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25 Tahun 2020 tentang Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina
Peraturan ini menetapkan daftar jenis OPT Karantina berdasarkan hasil analisis risiko dan daerah sebarannya. Penetapan ini penting untuk mencegah masuk dan tersebarnya OPT yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian pada tumbuhan.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 16 Tahun 2022 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 94/Permentan/OT.140/12/2011 tentang Tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina
Peraturan ini mengatur tempat pemasukan dan pengeluaran media pembawa penyakit hewan karantina dan OPT Karantina, termasuk penetapan pelabuhan laut, pelabuhan sungai, atau pelabuhan penyeberangan yang digunakan sebagai tempat pemasukan dan pengeluaran tersebut.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Bidang Karantina Pertanian
Peraturan ini memberikan petunjuk teknis bagi pejabat fungsional di bidang karantina pertanian, termasuk Pengendali OPT, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 14 Tahun 2018 tentang Tenaga Harian Lepas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan
Peraturan ini mengatur tentang pengangkatan, tugas, dan tanggung jawab Tenaga Harian Lepas yang ditugaskan untuk mengendalikan OPT, termasuk persyaratan dan mekanisme kerjanya.

Budidaya Tanaman
Memahami teknik budidaya tanaman yang mendukung ketahanan tanaman terhadap OPT, seperti pemilihan varietas unggul, rotasi tanaman, dan pemupukan berimbang. Mengelola praktik budidaya ramah lingkungan yang meminimalkan penggunaan bahan kimia berbahaya dan mendukung keberlanjutan ekosistem.

Pengetahuan Umum tentang Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Memahami jenis-jenis OPT, seperti hama (serangga, nematoda), penyakit (bakteri, virus, jamur), dan gulma. Mengetahui siklus hidup dan pola serangan OPT untuk menentukan strategi pengendalian yang efektif.

Pengendalian OPT/Penanganan DPI secara Umum
Menggunakan metode pengendalian terpadu (Integrated Pest Management – IPM) yang mencakup pendekatan mekanis, biologis, dan kimia. Memahami langkah-langkah pencegahan penyebaran DPI melalui karantina, sertifikasi tanaman, dan inspeksi.

Pengenalan OPT
Mengidentifikasi OPT melalui ciri-ciri fisik, gejala kerusakan pada tanaman, dan analisis laboratorium. Menggunakan teknologi seperti mikroskop atau alat identifikasi berbasis digital untuk memastikan keakuratan identifikasi.

Pengenalan dan Penanganan DPI
Mengenali DPI melalui inspeksi lapangan dan analisis laboratorium. Menyusun langkah mitigasi untuk mencegah penyebaran DPI, seperti eradikasi dan pengendalian perbatasan.

Musuh Alami
Mengidentifikasi musuh alami OPT, seperti predator, parasitoid, atau patogen yang menyerang OPT. Memanfaatkan musuh alami sebagai bagian dari pengendalian biologis untuk mengurangi populasi OPT tanpa merusak ekosistem.

Pengendalian OPT
Menggunakan pestisida secara bijak dengan mempertimbangkan dosis, waktu aplikasi, dan potensi resistensi OPT. Mengimplementasikan teknologi pengendalian OPT, seperti feromon untuk perangkap serangga atau biopestisida berbasis mikroba.

Koleksi OPT
Membuat koleksi spesimen OPT sebagai referensi dalam identifikasi dan penelitian. Mengelola dokumentasi koleksi OPT yang mencakup informasi lokasi, waktu pengambilan, dan deskripsi spesimen.

Pengamatan, Peramalan, dan Analisis OPT
Melaksanakan pengamatan rutin di lapangan untuk memantau populasi OPT dan dampaknya terhadap tanaman. Menggunakan model peramalan untuk memperkirakan perkembangan serangan OPT berdasarkan data iklim dan populasi sebelumnya. Menganalisis hasil pengamatan untuk merancang strategi pengendalian yang tepat waktu dan efektif.

Contoh Soal Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan untuk PPPK & CPNS

Sebagai persiapan ujian PPPK dan CPNS untuk jabatan Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan, berikut kami sajikan contoh soal yang dapat membantu Anda memahami tipe soal yang akan muncul pada ujian nanti

1. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2023 mengatur sistem pencegahan masuk, keluar, dan tersebarnya hama serta penyakit hewan karantina, hama dan penyakit ikan karantina, dan organisme pengganggu tumbuhan karantina. Apa tujuan utama dari peraturan ini?

A. Untuk mengatur penggunaan pestisida di Indonesia
B. Untuk mencegah tersebarnya organisme pengganggu tumbuhan antar wilayah
C. Untuk menetapkan jenis tanaman yang boleh dibudidayakan
D. Untuk mengatur pengawasan terhadap produk pertanian yang diekspor
E. Untuk memberikan izin impor tanaman

Jawaban: B. Untuk mencegah tersebarnya organisme pengganggu tumbuhan antar wilayah

Pembahasan:
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2023 bertujuan untuk mencegah masuk, keluar, dan tersebarnya hama serta penyakit yang dapat merusak pertanian, termasuk organisme pengganggu tumbuhan (OPT), antar wilayah, baik di dalam maupun luar negeri.

2. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25 Tahun 2020, jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Karantina ditetapkan berdasarkan apa?

A. Hasil riset tentang karakteristik OPT
B. Analisis risiko dan daerah sebarannya
C. Data dari petani tentang serangan hama
D. Keputusan bersama antara kementerian terkait
E. Keberhasilan program penyuluhan pertanian

Jawaban: B. Analisis risiko dan daerah sebarannya

Pembahasan:
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25 Tahun 2020 menetapkan jenis OPT Karantina berdasarkan hasil analisis risiko dan daerah sebarannya, untuk mencegah masuk dan tersebarnya OPT yang dapat merusak kehidupan tumbuhan.

3. Dalam pengelolaan OPT Karantina, menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 16 Tahun 2022, pelabuhan yang digunakan untuk pemasukan dan pengeluaran media pembawa penyakit hewan karantina dan OPT Karantina harus memenuhi persyaratan tertentu. Apa yang harus dipastikan dalam penetapan pelabuhan ini?

A. Keamanan pelabuhan dalam mencegah penyebaran hama
B. Kepatuhan terhadap standar internasional pengiriman barang
C. Keberadaan fasilitas pengolahan hasil pertanian
D. Tersedianya jalur distribusi yang efisien
E. Tingginya volume ekspor dan impor

Jawaban: A. Keamanan pelabuhan dalam mencegah penyebaran hama

Pembahasan:
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 16 Tahun 2022 mengatur tempat pemasukan dan pengeluaran media pembawa penyakit hewan karantina dan OPT Karantina, yang harus memenuhi standar keamanan untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit.

4. Apa tujuan utama dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26 Tahun 2021 terkait petunjuk teknis jabatan fungsional bidang karantina pertanian?

A. Mengatur penggunaan bahan kimia dalam pertanian
B. Menentukan jenis pestisida yang boleh digunakan
C. Mengatur pembinaan petani dalam pengelolaan tanaman
D. Meningkatkan ekspor hasil pertanian
E. Memberikan pedoman teknis dalam pelaksanaan tugas pengendalian OPT

Jawaban: E. Memberikan pedoman teknis dalam pelaksanaan tugas pengendalian OPT

Pembahasan:
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26 Tahun 2021 memberikan petunjuk teknis bagi pejabat fungsional di bidang karantina pertanian, termasuk Pengendali OPT, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 14 Tahun 2018, Tenaga Harian Lepas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan memiliki tugas dan tanggung jawab tertentu. Apa yang menjadi dasar pengangkatan tenaga harian lepas tersebut?

A. Keputusan dari lembaga pelatihan pertanian
B. Keputusan bersama antara Kementerian Pertanian dan masyarakat
C. Persyaratan administratif dari pemerintah daerah
D. Kebutuhan pengendalian OPT di daerah tertentu
E. Proses seleksi berdasarkan hasil uji kompetensi

Jawaban: D. Kebutuhan pengendalian OPT di daerah tertentu

Pembahasan:
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 14 Tahun 2018 mengatur tentang pengangkatan Tenaga Harian Lepas Pengendali OPT, yang didasarkan pada kebutuhan pengendalian OPT di daerah tertentu, sesuai dengan tingkat ancaman OPT di wilayah tersebut.

6. Dalam hal pengendalian OPT, teknik budidaya tanaman sangat penting. Salah satu teknik yang dapat membantu dalam ketahanan tanaman terhadap OPT adalah?

A. Penggunaan pestisida berbasis bahan kimia
B. Meningkatkan penggunaan pupuk kimia secara berlebihan
C. Pemilihan varietas unggul dan rotasi tanaman
D. Penggunaan teknologi rekayasa genetik tanaman
E. Pembentukan lahan pertanian yang luas tanpa mempertimbangkan lingkungan

Jawaban: C. Pemilihan varietas unggul dan rotasi tanaman

Pembahasan:
Pemilihan varietas unggul, rotasi tanaman, dan pemupukan berimbang merupakan teknik budidaya yang mendukung ketahanan tanaman terhadap OPT, mengurangi ketergantungan pada bahan kimia, dan meningkatkan keberlanjutan ekosistem.

7. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2023, apa yang termasuk dalam pengawasan terhadap keamanan dan mutu pangan dalam kaitannya dengan OPT?

A. Pengawasan terhadap bahan baku pangan yang berasal dari luar negeri
B. Pengawasan terhadap keberadaan organisme pengganggu dalam produk pangan
C. Pengawasan terhadap alat dan mesin pertanian yang digunakan
D. Pengawasan terhadap proses pemasakan pangan di industri
E. Pengawasan terhadap distribusi pangan di pasar tradisional

Jawaban: B. Pengawasan terhadap keberadaan organisme pengganggu dalam produk pangan

Pembahasan:
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2023 mencakup pengawasan terhadap keberadaan organisme pengganggu tumbuhan dalam produk pangan, untuk memastikan bahwa pangan yang beredar aman dari kontaminasi OPT.

8. Salah satu tujuan dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25 Tahun 2020 adalah untuk mencegah masuknya OPT yang dapat merusak tanaman. Apa yang menjadi dasar penetapan jenis OPT yang dapat merusak tanaman?

A. Analisis risiko dan daerah sebarannya
B. Hasil survei pertanian di seluruh Indonesia
C. Keputusan dari asosiasi petani nasional
D. Data statistik kerugian pertanian akibat OPT
E. Riset universitas pertanian di luar negeri

Jawaban: A. Analisis risiko dan daerah sebarannya

Pembahasan:
Jenis OPT Karantina ditetapkan berdasarkan analisis risiko dan daerah sebarannya, agar dapat mencegah OPT yang dapat merusak kehidupan atau menyebabkan kematian pada tumbuhan.

9. Dalam pengelolaan OPT yang ramah lingkungan, apa yang dimaksud dengan “rotasi tanaman”?

A. Menanam tanaman yang sama secara bergantian untuk meningkatkan hasil
B. Proses pemindahan tanaman ke lokasi yang lebih subur
C. Penggunaan pestisida alami yang dihasilkan oleh tanaman
D. Menanam tanaman berbeda secara bergantian untuk mengurangi serangan hama
E. Teknik pemupukan tanaman secara bergantian

Jawaban: D. Menanam tanaman berbeda secara bergantian untuk mengurangi serangan hama

Pembahasan:
Rotasi tanaman adalah menanam tanaman berbeda secara bergantian di lahan yang sama untuk mengurangi serangan OPT, karena setiap jenis tanaman memiliki jenis hama yang berbeda, sehingga mencegah hama berkembang biak secara terus-menerus.

10. Dalam pengendalian OPT, salah satu hal yang harus dilakukan adalah pemantauan secara berkala. Apa tujuan utama dari pemantauan ini?

A. Untuk menentukan harga jual hasil pertanian
B. Untuk menentukan jenis tanaman yang cocok ditanam
C. Untuk menghitung biaya produksi pertanian
D. Untuk meningkatkan jumlah produksi pertanian
E. Untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran hama sejak dini

Jawaban: E. Untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran hama sejak dini

Pembahasan:
Pemantauan secara berkala bertujuan untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran hama sejak dini, sehingga pengendalian OPT dapat dilakukan secara cepat dan efektif, mengurangi kerugian pada hasil pertanian.

11. Salah satu metode pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang paling efektif adalah penggunaan pengendalian terpadu atau Integrated Pest Management (IPM). IPM mencakup berbagai pendekatan, salah satunya adalah penggunaan pestisida. Dalam hal ini, penggunaan pestisida harus dilakukan dengan hati-hati. Apa yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan pestisida agar tidak terjadi resistensi OPT dan dampak negatif terhadap lingkungan?

A. Dosis yang tepat, waktu aplikasi yang sesuai, serta jenis pestisida yang tepat untuk OPT tertentu
B. Pemilihan pestisida berbasis bahan kimia yang paling kuat
C. Penggunaan pestisida dalam dosis tinggi pada setiap aplikasi
D. Penggunaan pestisida hanya pada tahap awal serangan OPT
E. Aplikasi pestisida secara terus menerus pada musim tanam

Jawaban: A. Dosis yang tepat, waktu aplikasi yang sesuai, serta jenis pestisida yang tepat untuk OPT tertentu

Pembahasan:
Pengendalian OPT melalui IPM harus memperhatikan dosis yang tepat, waktu aplikasi yang sesuai, dan pemilihan jenis pestisida yang tepat sesuai dengan jenis OPT yang terlibat. Penggunaan pestisida secara bijak mencegah resistensi dan dampak lingkungan negatif.

12. Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan yang melibatkan musuh alami, seperti predator, parasitoid, atau patogen, merupakan bagian dari pengendalian biologis. Musuh alami ini dapat digunakan untuk mengurangi populasi OPT secara alami tanpa merusak ekosistem. Salah satu contoh pengendalian biologis yang tepat adalah?

A. Penggunaan insektisida untuk membunuh musuh alami
B. Memperkenalkan predator alami OPT ke dalam ekosistem yang terkena
C. Penggunaan bahan kimia untuk memusnahkan patogen
D. Menanam tanaman tahan OPT di sekitar area yang terinfeksi
E. Menggunakan pestisida kimia untuk mengurangi jumlah musuh alami

Jawaban: B. Memperkenalkan predator alami OPT ke dalam ekosistem yang terkena

Pembahasan:
Pengendalian biologis menggunakan musuh alami OPT, seperti predator atau parasitoid, untuk mengurangi populasi OPT secara alami. Ini lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan bahan kimia berbahaya yang dapat merusak ekosistem.

13. Dalam pengendalian OPT, salah satu langkah penting adalah pengidentifikasian OPT secara akurat. Pengidentifikasian ini melibatkan ciri-ciri fisik OPT, gejala kerusakan pada tanaman, dan penggunaan alat bantu teknologi, seperti mikroskop atau alat berbasis digital. Proses identifikasi ini sangat penting dalam merancang strategi pengendalian yang tepat. Apa yang harus dilakukan terlebih dahulu dalam proses identifikasi OPT?

A. Memastikan tanaman terserang penyakit bakteri
B. Menggunakan pestisida berbasis bahan kimia untuk mengurangi serangan
C. Mengumpulkan informasi tentang gejala kerusakan pada tanaman
D. Memperkenalkan musuh alami untuk mengurangi populasi OPT
E. Melakukan penyemprotan pestisida pada area yang terinfeksi

Jawaban: C. Mengumpulkan informasi tentang gejala kerusakan pada tanaman

Pembahasan:
Proses identifikasi OPT dimulai dengan mengumpulkan informasi tentang gejala kerusakan pada tanaman. Hal ini penting untuk menentukan jenis OPT yang terlibat dan memilih metode pengendalian yang sesuai.

14. Pada pengendalian hama dan penyakit yang disebabkan oleh OPT, penting untuk memahami siklus hidup dan pola serangan OPT. Misalnya, serangga memiliki siklus hidup yang terdiri dari beberapa tahap, dari telur, larva, pupa, hingga dewasa. Untuk menentukan strategi pengendalian yang efektif, mengapa penting untuk mengetahui tahap kehidupan OPT yang terlibat dalam serangan?

A. Karena setiap tahap kehidupan OPT memiliki kerentanannya sendiri terhadap pengendalian
B. Karena pengendalian hanya diperlukan pada tahap dewasa OPT
C. Karena hanya larva OPT yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman
D. Karena pengendalian hanya efektif pada tahap telur OPT
E. Karena tahap pupa OPT tidak mempengaruhi kerusakan pada tanaman

Jawaban: A. Karena setiap tahap kehidupan OPT memiliki kerentanannya sendiri terhadap pengendalian

Pembahasan:
Mengenal siklus hidup OPT penting untuk menentukan tahap kehidupan yang paling rentan terhadap pengendalian, sehingga pengendalian dapat dilakukan dengan lebih efektif pada waktu yang tepat, misalnya pada tahap larva atau telur.

15. Dalam pengelolaan dan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), peran karantina sangat penting untuk mencegah penyebaran dan masuknya OPT dari luar negeri. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan dalam sistem karantina adalah sertifikasi tanaman. Apa tujuan dari sertifikasi tanaman dalam konteks pengendalian OPT?

A. Untuk mempermudah proses pengiriman tanaman ke luar negeri
B. Untuk mempercepat proses distribusi tanaman ke pasar
C. Untuk meningkatkan nilai jual tanaman di pasar internasional
D. Untuk memastikan tanaman memiliki kandungan gizi yang cukup
E. Untuk memastikan tanaman bebas dari penyakit dan hama berbahaya sebelum diperdagangkan

Jawaban: E. Untuk memastikan tanaman bebas dari penyakit dan hama berbahaya sebelum diperdagangkan

Pembahasan:
Sertifikasi tanaman bertujuan untuk memastikan bahwa tanaman yang diperdagangkan bebas dari penyakit dan hama berbahaya, sehingga tidak menjadi sumber penyebaran OPT ke wilayah lain.

16. Salah satu pendekatan pengendalian yang dapat digunakan untuk mencegah penyebaran Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah melalui mitigasi. Langkah mitigasi ini dapat melibatkan tindakan seperti eradikasi dan pengendalian perbatasan. Apa yang dimaksud dengan eradikasi dalam konteks pengendalian OPT?

A. Proses pemberantasan OPT dengan menggunakan pestisida kimia secara massal
B. Pengurangan populasi OPT secara bertahap dengan memanfaatkan musuh alami
C. Penghapusan OPT dari suatu area dengan cara membasmi atau menghilangkannya sepenuhnya
D. Penggunaan teknologi untuk mengawasi pergerakan OPT
E. Penerapan rotasi tanaman untuk mencegah penyebaran OPT

Jawaban: C. Penghapusan OPT dari suatu area dengan cara membasmi atau menghilangkannya sepenuhnya

Pembahasan:
Eradikasi berarti penghapusan OPT dari suatu area secara total, sehingga populasi OPT di area tersebut benar-benar hilang dan tidak berkembang biak lagi.

17. Salah satu teknologi yang digunakan dalam pengendalian OPT adalah penggunaan feromon. Feromon dapat digunakan sebagai perangkap serangga untuk menarik OPT ke dalam perangkap dan mengurangi populasi mereka. Mengapa penggunaan feromon dalam pengendalian OPT lebih disarankan daripada penggunaan pestisida kimia?

A. Karena feromon dapat menarik semua jenis hama yang ada di lapangan
B. Karena feromon lebih murah dan tidak memerlukan teknologi canggih
C. Karena feromon dapat mengurangi populasi OPT tanpa merusak ekosistem atau musuh alami
D. Karena feromon lebih efektif dalam mengendalikan gulma dibandingkan dengan pestisida
E. Karena feromon dapat digunakan untuk menarik musuh alami OPT

Jawaban: C. Karena feromon dapat mengurangi populasi OPT tanpa merusak ekosistem atau musuh alami

Pembahasan:
Feromon menarik OPT secara spesifik, tanpa merusak musuh alami atau ekosistem, sehingga lebih ramah lingkungan dan lebih tepat sasaran dibandingkan dengan pestisida kimia yang dapat merusak lingkungan.

18. Dalam upaya pengendalian OPT, penting untuk melakukan pengamatan rutin di lapangan untuk memantau populasi OPT dan dampaknya terhadap tanaman. Salah satu alat yang digunakan untuk memantau perkembangan serangan OPT adalah model peramalan. Apa tujuan utama dari penggunaan model peramalan dalam pengendalian OPT?

A. Untuk memperkirakan waktu terbaik untuk aplikasi pestisida
B. Untuk menghitung kerugian yang disebabkan oleh serangan OPT
C. Untuk menentukan jenis tanaman yang paling rentan terhadap OPT
D. Untuk memperkirakan perkembangan serangan OPT berdasarkan data iklim dan populasi sebelumnya
E. Untuk mengidentifikasi jenis OPT yang muncul di musim tertentu

Jawaban: D. Untuk memperkirakan perkembangan serangan OPT berdasarkan data iklim dan populasi sebelumnya

Pembahasan:
Model peramalan digunakan untuk memprediksi perkembangan serangan OPT berdasarkan data iklim dan populasi sebelumnya, sehingga pengendalian dapat dilakukan lebih tepat waktu dan efektif.

19. Salah satu langkah penting dalam pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah membuat koleksi spesimen OPT. Koleksi ini berfungsi sebagai referensi dalam identifikasi dan penelitian OPT. Apa yang harus dicatat dalam dokumentasi koleksi spesimen OPT?

A. Hanya nama ilmiah dan warna tubuh OPT
B. Informasi lokasi, waktu pengambilan, dan deskripsi spesimen
C. Hanya gejala kerusakan yang ditimbulkan oleh OPT
D. Jumlah total populasi OPT yang ditemukan
E. Kondisi cuaca pada saat pengambilan spesimen

Jawaban: B. Informasi lokasi, waktu pengambilan, dan deskripsi spesimen

Pembahasan:
Dokumentasi koleksi spesimen OPT harus mencakup informasi tentang lokasi, waktu pengambilan, serta deskripsi spesimen untuk mempermudah proses identifikasi dan penelitian lebih lanjut.

20. Pada pengendalian OPT, pemilihan varietas tanaman yang tahan terhadap serangan OPT adalah salah satu strategi yang dapat diterapkan. Bagaimana pemilihan varietas tanaman ini dapat mengurangi risiko kerusakan akibat OPT?

A. Karena varietas tanaman unggul lebih tahan terhadap serangan OPT
B. Karena varietas tanaman unggul lebih menarik bagi OPT
C. Karena varietas tanaman tidak mempengaruhi hasil pertanian
D. Karena varietas tanaman unggul membutuhkan lebih sedikit air
E. Karena varietas tanaman unggul tidak membutuhkan pestisida

Jawaban: A. Karena varietas tanaman unggul lebih tahan terhadap serangan OPT

Pembahasan:
Pemilihan varietas tanaman yang tahan terhadap serangan OPT dapat mengurangi risiko kerusakan akibat OPT, karena tanaman tersebut lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit.

Persiapkan Diri Anda dengan Soal Terbaik untuk Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan!

Penjaga Tahanan

Siap menghadapi ujian PPPK & CPNS? Dapatkan akses eksklusif ke 150 soal Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan yang disertai dengan kisi-kisi terbaru hanya di https://fungsional.id/  Daftar sekarang secara GRATIS dan mulai latihan dengan soal berkualitas tinggi yang dirancang untuk mengasah pengetahuan dan keterampilan Anda. Klik banner di atas dan tingkatkan persiapan ujian Anda hari ini!

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Halo!
Silahkan Hubungi Kami Jika Ada Pertanyaan...