150+ Soal Penyuluh Agama Hindu dengan Pembahasan CPNS PPPK

150+ Soal Penyuluh Agama Hindu dengan Pembahasan CPNS PPPK

Formasi Penyuluh Agama Hindu dalam seleksi CPNS dan PPPK merupakan salah satu posisi strategis dalam penguatan nilai-nilai keagamaan dan pengembangan spiritual masyarakat Hindu di Indonesia. Penyuluh agama memiliki peran penting dalam memberikan bimbingan, penerangan, dan pelayanan keagamaan kepada umat Hindu, baik di lingkungan formal maupun nonformal. 

Dalam proses rekrutmen ASN, formasi ini menuntut pemahaman mendalam terhadap ajaran Hindu, kemampuan komunikasi yang baik, serta pemahaman terhadap regulasi dan kebijakan pemerintah terkait penyuluhan agama. Oleh karena itu, penting bagi para calon pelamar untuk mempersiapkan diri secara maksimal, salah satunya dengan berlatih mengerjakan soal-soal yang relevan. 

Kisi-Kisi Soal Penyuluh Agama Hindu Sesuai KemenpanRB

Kisi-Kisi Soal Penyuluh Agama Hindu Sesuai KemenpanRB

Bagi pelamar formasi Penyuluh Agama Hindu, Kementerian PANRB telah menetapkan kisi-kisi yang mencakup berbagai aspek, mulai dari penguasaan materi keagamaan, wawasan kebangsaan, hingga kemampuan teknis dan sosial kultural. Dengan mengetahui kisi-kisi ini, peserta dapat lebih fokus dalam belajar dan memahami kompetensi yang diharapkan oleh instansi pemerintah.

  • Regulasi Jabatan Fungsional dan Tugas Penyuluh
    Memahami isi dan implementasi PermenPANRB Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional serta PermenPANRB Nomor 9 Tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Agama. Termasuk struktur jenjang karier, beban kerja, dan peran strategis penyuluh agama Hindu dalam masyarakat.
  • Dasar Hukum Kehidupan Beragama Hindu di Indonesia
    Menguasai syarat pendirian rumah ibadat sesuai regulasi pemerintah dan memahami Keputusan Dirjen Bimas Hindu No. 85 Tahun 2023 terkait kebijakan teknis dalam pelayanan keagamaan Hindu. Termasuk pengelolaan dana punia secara transparan, akuntabel, dan berdasarkan prinsip dharma.
  • Komunikasi dan Resolusi Konflik
    Menjelaskan dasar-dasar komunikasi efektif dalam proses penyuluhan keagamaan dan mampu menerapkan strategi deteksi dini konflik sosial, khususnya yang berkaitan dengan keberagaman, perbedaan keyakinan, dan kehidupan sosial keagamaan.
  • Literasi Kitab Suci dan Sejarah Agama Hindu
    Memahami struktur, nilai-nilai, dan ajaran dalam Weda, Upanishad, dan Itihasa sebagai dasar keyakinan umat Hindu. Juga penting untuk memahami sejarah agama Hindu di Nusantara dalam konteks budaya dan transformasi zaman.
  • Pemahaman Tata Upacara dan Persembahyangan
    Menjelaskan makna dan fungsi nyanyian suci (mantra, kidung), serta Tri Sandhya dan Upasana Harian. Mampu menilai kelayakan dan kesesuaian praktik persembahyangan berdasarkan ajaran agama tirtha.
  • Filosofi dan Ajaran Pokok Hindu
    Menguasai Tri Kerangka Dasar Agama Hindu (Sradha dan Bhakti, Susila, Acara), konsep Tri Murti, serta doktrin Karmapala sebagai landasan teologis dan etis umat Hindu.
  • Analisis Pemikiran Hindu dan Kepanditaan
    Menganalisis pemikiran filsafat Hindu dalam Sad Darsana (termasuk Samkhya, Yoga, Vedanta), serta memahami status dan peran Pandita dan Pinandita sesuai dengan dharma-nya dalam masyarakat.
  • Nilai-nilai Sosial dan Keseimbangan Kehidupan
    Menganalisis ajaran Tri Parartha (dharma, artha, kama) dan implementasinya dalam pengabdian masyarakat. Memahami relasi spiritual dan sosial dalam konsep Catur Guru dan Tri Hita Karana.
  • Digitalisasi dan Teknologi Penyuluhan
    Mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk penyebaran pesan keagamaan, membuat konten digital berbasis nilai Hindu, serta menyelenggarakan penyuluhan secara daring atau multimedia interaktif.

Contoh Soal Penyuluh Agama Hindu PPPK & CPNS

Contoh Soal Penyuluh Agama Hindu PPPK & CPNS

Contoh soal menjadi salah satu sarana latihan terbaik untuk mengukur kemampuan dan memperdalam materi yang relevan, baik dari sisi keagamaan maupun kompetensi teknis lainnya. Dalam bagian ini, disajikan berbagai contoh soal Penyuluh Agama Hindu lengkap dengan pembahasannya sebagai referensi belajar yang efektif dan terarah.

Soal Nomor 1

Seorang penyuluh agama Hindu menghadapi situasi di mana umat di sebuah desa ingin mendirikan tempat ibadah, tetapi menghadapi penolakan dari sebagian masyarakat karena alasan administratif dan kekhawatiran konflik sosial. Sebagai penyuluh agama yang memahami regulasi dan peran strategisnya, tindakan paling tepat yang harus dilakukan penyuluh tersebut adalah…

A. Mengabaikan konflik dan menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah
B. Menyuruh umat tetap membangun tanpa mempedulikan perizinan
C. Menyampaikan bahwa pembangunan rumah ibadat tidak wajib mendapat izin lingkungan
D. Melakukan mediasi dengan pihak terkait, menjelaskan syarat pendirian rumah ibadat sesuai regulasi, serta membangun komunikasi harmonis antarumat
E. Mengajak umat untuk melakukan demonstrasi agar mendapat perhatian pemerintah pusat

Jawaban: D

Pembahasan:

Penyuluh agama memiliki peran strategis sebagai fasilitator dan mediator dalam menjaga kerukunan umat beragama. Berdasarkan regulasi pendirian rumah ibadat, pendekatan persuasif dan berbasis komunikasi yang baik sangat penting. Melibatkan pihak terkait, memahami prosedur perizinan, dan mendorong dialog adalah langkah solutif yang sesuai dengan prinsip dharma dan regulasi pemerintah.

Soal Nomor 2

Dalam suatu sesi penyuluhan daring, seorang penyuluh agama Hindu mengangkat tema “Makna Tri Hita Karana dalam Kehidupan Modern”. Saat sesi berlangsung, peserta menyampaikan pendapat bahwa prinsip itu sudah tidak relevan dengan kehidupan perkotaan yang kompetitif. Bagaimana seharusnya penyuluh merespons hal tersebut dengan pendekatan yang komunikatif dan edukatif?

A. Mengabaikan pendapat tersebut agar tidak menimbulkan perdebatan
B. Menyampaikan bahwa Tri Hita Karana adalah nilai kuno yang bisa ditinggalkan
C. Menjelaskan bahwa Tri Hita Karana bersifat fleksibel dan dapat diimplementasikan dalam konteks kehidupan kota melalui keseimbangan kerja, sosial, dan spiritual
D. Menyuruh peserta membaca kembali kitab suci untuk memahami sendiri
E. Mengalihkan pembahasan ke topik lain agar diskusi tidak memanas

Jawaban: C

Pembahasan:
Penyuluh yang baik mampu merespons kritik dengan pendekatan edukatif. Tri Hita Karana sebagai filosofi hidup Hindu tetap relevan sepanjang waktu karena menekankan harmoni dengan Tuhan, sesama, dan alam. Konteks modern dapat dijadikan media untuk menjelaskan nilai-nilai tersebut secara aplikatif.

Soal Nomor 3

Dalam sebuah kelompok umat yang terdiri dari generasi muda urban, penyuluh agama Hindu ingin membangun ketertarikan terhadap ajaran Upanishad dan Itihasa. Namun, mereka lebih akrab dengan media sosial daripada kitab-kitab suci. Berdasarkan kompetensi digitalisasi penyuluhan, strategi paling efektif yang dapat diterapkan adalah…

A. Menyampaikan ajaran kitab secara harfiah tanpa adaptasi
B. Membuat konten video kreatif yang membahas nilai-nilai ajaran tersebut dalam konteks kehidupan sehari-hari
C. Menyebarkan salinan teks Upanishad melalui media sosial
D. Menyuruh mereka datang ke pura untuk belajar langsung
E. Meminta orang tua mereka agar mendidik di rumah

Jawaban: B

Pembahasan:
Pendekatan berbasis media digital sangat penting dalam era digital. Penyuluh agama dituntut untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan secara kontekstual dan kreatif. Membuat konten video yang menggugah, singkat, dan relevan dengan kehidupan mereka akan jauh lebih efektif dibanding pendekatan tekstual tradisional.

Soal Nomor 4

Seorang penyuluh agama Hindu menemukan kasus di mana dana punia yang dikumpulkan umat tidak transparan penggunaannya oleh panitia pembangunan pura. Dalam konteks ajaran dharma dan peraturan Keputusan Dirjen Bimas Hindu No. 85 Tahun 2023, apa langkah etis dan profesional yang harus dilakukan penyuluh?

A. Membiarkan saja agar tidak terjadi konflik internal
B. Melaporkan langsung ke media massa sebagai bentuk protes
C. Memberi edukasi kepada pengelola tentang prinsip akuntabilitas dan transparansi sesuai regulasi dan nilai dharma
D. Mengambil alih pengelolaan dana secara pribadi
E. Menyarankan untuk berhenti menerima punia dari umat

Jawaban: C

Pembahasan:
Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana umat adalah bagian dari implementasi nilai dharma. Penyuluh agama tidak hanya bertugas menyampaikan ajaran, tetapi juga membina praktik keagamaan yang sehat dan sesuai regulasi. Edukasi kepada pengelola lebih tepat daripada konfrontasi.

Soal Nomor 5

Dalam sesi pelatihan internal, seorang penyuluh diminta menjelaskan makna Karmapala kepada umat yang mengalami musibah dan mulai mempertanyakan keadilan Tuhan. Bagaimana pendekatan penyuluhan yang tepat agar umat tetap memahami ajaran ini tanpa merasa disalahkan atau kehilangan harapan?

A. Menjelaskan bahwa musibah adalah akibat dari dosa mereka di masa lalu
B. Mengatakan bahwa penderitaan adalah ujian, bukan perlu dipertanyakan
C. Menyampaikan bahwa hukum Karmapala tidak bersifat menghukum, melainkan memberi kesempatan untuk pembelajaran dan perbaikan spiritual
D. Menyarankan mereka untuk berhenti menyalahkan Tuhan
E. Menolak membahasnya karena terlalu sensitif

Jawaban: C

Pembahasan:
Pemahaman Karmapala dalam Hindu menekankan bahwa segala akibat adalah hasil dari perbuatan (karma), tetapi tidak dalam bentuk hukuman mutlak. Pendekatan penyuluhan yang empatik dan edukatif akan membantu umat memahami bahwa penderitaan bisa menjadi jalan untuk refleksi dan peningkatan spiritual, bukan hanya sebagai konsekuensi dari kesalahan.

Soal Nomor 6

Dalam sebuah penyuluhan di wilayah multikultural, seorang penyuluh agama Hindu diminta untuk memberikan materi tentang nilai-nilai Hindu tanpa menyinggung umat dari agama lain. Ia ingin menekankan pentingnya Sradha dan Bhakti dalam kehidupan beragama. Apa pendekatan paling tepat yang dapat diambil agar pesan penyuluhan tetap inklusif dan membangun toleransi?

A. Menyampaikan bahwa ajaran Hindu adalah yang paling lengkap dibanding ajaran lainnya

B. Fokus menjelaskan perbedaan secara tegas agar tidak terjadi percampuran ajaran
C. Mengaitkan nilai Sradha dan Bhakti dengan nilai universal seperti ketulusan dan kasih sayang yang juga dijunjung dalam agama lain
D. Menghindari pembahasan tentang ajaran Hindu agar tidak memicu ketegangan
E. Mengajak peserta untuk berpindah agama agar lebih memahami ajaran Hindu

Jawaban: C

Pembahasan:
Pendekatan yang inklusif dan dialogis sangat penting dalam konteks masyarakat majemuk. Penyuluh harus bisa menyampaikan ajaran Hindu dalam bingkai nilai-nilai universal seperti ketulusan, cinta kasih, dan pengabdian. Ini membangun pemahaman lintas agama dan memperkuat harmoni sosial.

Soal Nomor 7

Dalam konteks penyuluhan berbasis teknologi, seorang penyuluh agama Hindu ingin membuat konten digital mengenai ajaran Sad Darsana. Namun, ia menyadari bahwa sebagian besar audiensnya tidak memiliki latar belakang filsafat. Apa strategi paling efektif untuk mengedukasi masyarakat secara luas melalui platform digital?

A. Mengutip teks Sanskerta secara langsung tanpa terjemahan
B. Membuat seri video pendek yang menjelaskan Sad Darsana melalui contoh kehidupan sehari-hari seperti pengendalian diri (Yoga) atau logika (Nyaya)
C. Mengirimkan buku filsafat Hindu ke rumah masing-masing umat
D. Menyuruh umat untuk membaca Sad Darsana secara mandiri
E. Menyajikan materi berupa ceramah 3 jam melalui siaran langsung

Jawaban: B

Pembahasan:
Menggunakan media digital harus disesuaikan dengan pola konsumsi informasi modern, terutama melalui video singkat yang informatif. Menjelaskan ajaran Sad Darsana melalui contoh konkret akan lebih mudah dipahami, tanpa menghilangkan kedalaman maknanya.

Soal Nomor 8

Dalam sesi diskusi tentang persembahyangan harian, seorang umat mempertanyakan apakah Tri Sandhya masih relevan bagi mereka yang bekerja di kota dengan jadwal padat. Sebagai penyuluh agama, bagaimana Anda menjelaskan makna Tri Sandhya dan menyikapi tantangan waktu tersebut?

A. Menyatakan bahwa mereka yang tidak bisa melaksanakan Tri Sandhya sebaiknya tidak mengaku sebagai umat Hindu
B. Menjelaskan bahwa Tri Sandhya adalah ritual kaku dan tidak bisa disesuaikan
C. Menjelaskan bahwa Tri Sandhya dapat diadaptasi waktunya dan intinya adalah membangun kesadaran spiritual secara konsisten
D. Menyarankan mereka mengganti Tri Sandhya dengan doa agama lain

E. Tidak menjawab karena bukan tanggung jawab penyuluh

Jawaban: C

Pembahasan:
Penyuluh agama harus mampu menjawab tantangan umat dengan solusi yang kontekstual. Tri Sandhya adalah praktik membangun kesadaran rohani tiga kali sehari, yang bisa disesuaikan waktunya tanpa mengurangi esensi spiritualnya. Fleksibilitas dalam praktik sangat penting agar tetap relevan di era modern.

Soal Nomor 9

Seorang penyuluh menghadapi kasus di mana terjadi ketegangan antarumat Hindu dan non-Hindu karena salah paham terkait penggunaan pengeras suara saat upacara. Sebagai bagian dari strategi resolusi konflik berbasis nilai Hindu dan pendekatan komunikasi, langkah pertama yang sebaiknya dilakukan adalah…

A. Melaporkan ke kepolisian untuk menengahi
B. Membuat pernyataan publik bahwa umat non-Hindu tidak toleran
C. Memediasi kedua pihak, mendengarkan kedua perspektif, dan menjelaskan pentingnya toleransi berbasis nilai Tri Hita Karana
D. Mengabaikan konflik karena bukan wewenang penyuluh
E. Menganjurkan umat Hindu tetap melaksanakan upacara tanpa kompromi

Jawaban: C

Pembahasan:
Penyuluh agama berperan aktif dalam menjaga harmoni sosial. Ketika terjadi konflik sosial-keagamaan, penyuluh harus menjadi fasilitator yang netral dan solutif. Mengedepankan komunikasi dua arah dan menjelaskan nilai toleransi dalam ajaran Hindu adalah pendekatan terbaik.

Soal Nomor 10

Dalam pembinaan remaja Hindu, seorang penyuluh mencoba mengangkat konsep Catur Guru agar mereka lebih menghargai orang tua, guru, pemimpin, dan Tuhan. Namun banyak dari mereka merasa bahwa guru atau pemimpin tidak layak dihormati karena kasus korupsi atau perilaku buruk. Bagaimana pendekatan reflektif yang seharusnya digunakan penyuluh dalam menyikapi kondisi tersebut?

A. Menyalahkan remaja karena tidak memahami ajaran Hindu
B. Menyampaikan bahwa Catur Guru adalah mutlak dan tidak boleh dikritik
C. Mengajak remaja untuk memahami bahwa menghormati posisi sebagai guru atau pemimpin tidak berarti membenarkan perilaku buruk, tetapi sebagai wujud integritas pribadi
D. Menyarankan untuk menolak seluruh konsep Catur Guru
E. Menghindari pembahasan karena terlalu sensitif

Jawaban: C

Pembahasan:
Pendekatan reflektif penting dalam penyuluhan moral dan keagamaan. Catur Guru mengajarkan penghormatan sebagai bentuk sikap spiritual, bukan dukungan terhadap kesalahan. Penyuluh dapat membantu remaja membedakan antara pribadi dan posisi, serta mengajak mereka tetap menjunjung nilai dharma dalam menghadapi kenyataan sosial.

Soal Nomor 11

Seorang penyuluh agama Hindu ditugaskan untuk menyampaikan penyuluhan tentang tata kelola dana punia dalam sebuah desa adat. Ia mengetahui bahwa selama ini pengelolaan dana dilakukan tanpa pencatatan yang jelas, meski tidak ada indikasi penyalahgunaan. Apa pendekatan strategis dan sesuai dharma yang seharusnya dilakukan oleh penyuluh?

A. Membiarkan sistem yang ada karena tidak ada masalah
B. Menyarankan agar dana punia tidak perlu dilaporkan ke masyarakat
C. Mendorong masyarakat membuat sistem pelaporan sederhana yang transparan dan berbasis nilai kejujuran serta prinsip dharma
D. Menyarankan dana punia disimpan oleh penyuluh agama untuk keamanan
E. Melaporkan desa ke otoritas keagamaan tanpa diskusi lebih lanjut

Jawaban: C

Pembahasan:
Penyuluh harus mengedepankan transparansi dan akuntabilitas sebagai wujud dharma dalam tata kelola dana keagamaan. Mendorong pelaporan yang sederhana namun jelas akan meningkatkan kepercayaan umat dan menjunjung nilai kebenaran (satya).

Soal Nomor 12

Dalam kegiatan penyuluhan tentang sejarah agama Hindu di Nusantara, seorang penyuluh ditanya mengenai relevansi sejarah kerajaan-kerajaan Hindu seperti Majapahit dan Sriwijaya terhadap kehidupan keagamaan umat Hindu saat ini. Bagaimana penyuluh sebaiknya menjawab agar peserta memahami keterkaitannya?

A. Menyatakan bahwa sejarah kerajaan hanya penting untuk pelajaran sekolah
B. Menjelaskan bahwa sejarah bukan bagian dari ajaran Hindu
C. Menjelaskan bahwa nilai-nilai kepemimpinan, spiritualitas, dan toleransi yang berkembang di masa kerajaan dapat menjadi teladan dalam kehidupan umat Hindu masa kini
D. Mengarahkan pembahasan pada isu politik modern
E. Menghindari pembahasan karena dapat memicu konflik sejarah

Jawaban: C

Pembahasan:
Sejarah bukan sekadar masa lalu, tetapi juga sumber nilai dan pembelajaran. Kerajaan-kerajaan Hindu di Nusantara memberikan contoh harmoni, keberagaman, dan praktik keagamaan yang bisa dijadikan pijakan umat Hindu dalam kehidupan modern.

Soal Nomor 13

Dalam merancang konten digital penyuluhan, seorang penyuluh menghadapi dilema: menggunakan bahasa Sanskerta yang otentik namun sulit dipahami, atau menggunakan bahasa sehari-hari yang lebih mudah dicerna. Bagaimana keputusan yang paling tepat agar pesan tetap tersampaikan dengan efektif?

A. Tetap menggunakan Sanskerta meskipun audiens tidak memahami
B. Menghapus seluruh istilah Sanskerta agar konten lebih populer
C. Menggunakan bahasa sehari-hari disertai penjelasan istilah Sanskerta secara kontekstual
D. Menyebarkan konten tanpa memperhatikan pemahaman audiens
E. Hanya menyasar kalangan terpelajar dalam penyuluhan digital

Jawaban: C

Pembahasan:
Efektivitas komunikasi sangat penting dalam penyuluhan digital. Penyuluh harus mengadaptasi bahasa sesuai tingkat pemahaman audiens, sambil tetap menjaga otentisitas ajaran. Penjelasan kontekstual akan memperkuat pemahaman tanpa menghilangkan kedalaman makna.

Soal Nomor 14

Dalam sebuah diskusi kelompok umat Hindu, muncul perbedaan pendapat tentang pelaksanaan upacara berdasarkan adat lokal versus pedoman nasional dari Dirjen Bimas Hindu. Sebagai penyuluh, bagaimana cara bijak dan strategis untuk menyikapi perbedaan tersebut?

A. Memaksa semua mengikuti pedoman nasional
B. Menyatakan bahwa adat lokal harus dihapus demi keseragaman
C. Memfasilitasi dialog yang menghargai adat lokal sambil menjelaskan pedoman nasional sebagai acuan umum untuk keselarasan
D. Menghindari pembahasan karena terlalu sensitif
E. Menyarankan umat mengikuti yang mana saja asalkan cepat

Jawaban: C

Pembahasan:
Penyuluh berperan sebagai jembatan antara tradisi lokal dan regulasi nasional. Dialog partisipatif yang menjunjung nilai dharma dan toleransi akan membantu menciptakan keharmonisan dalam praktik keagamaan tanpa menafikan kearifan lokal.

Soal Nomor 15

Dalam memberikan penyuluhan tentang ajaran Tri Parartha, seorang penyuluh ingin menunjukkan bahwa keseimbangan antara dharma, artha, dan kama dapat menghindarkan manusia dari gaya hidup ekstrem. Contoh pendekatan penyuluhan yang paling kontekstual untuk remaja masa kini adalah…

A. Mengajak mereka membaca kitab suci secara intensif tanpa diskusi
B. Memberikan ceramah formal selama dua jam
C. Mengangkat isu-isu aktual seperti gaya hidup konsumtif dan menjelaskan bagaimana Tri Parartha membantu menciptakan keseimbangan spiritual dan material
D. Melarang mereka menggunakan media sosial
E. Menyarankan hidup miskin sebagai bentuk keimanan

Jawaban: C

Pembahasan:
Remaja lebih mudah memahami nilai-nilai agama jika dikaitkan dengan realitas yang mereka hadapi. Menjelaskan Tri Parartha dalam konteks keseharian seperti manajemen keuangan, kontrol keinginan, dan pengabdian sosial akan membuat penyuluhan lebih relevan dan berdampak.

Soal Nomor 16

Dalam sebuah kegiatan penyuluhan daring, seorang penyuluh agama Hindu memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan ajaran dharma. Namun, ia mendapat kritik karena dianggap menyederhanakan ajaran secara berlebihan. Apa tindakan yang paling bijaksana agar pesan tetap sampai namun tidak menyesatkan?

A. Menghentikan penggunaan media sosial karena terlalu berisiko
B. Memblokir semua komentar negatif agar fokus pada konten
C. Menyusun konten digital yang ringkas tapi disertai tautan atau penjelasan lanjutan bagi yang ingin mendalami
D. Mengganti semua ajaran ke dalam bentuk meme agar lebih viral
E. Membatasi konten hanya untuk kalangan internal penyuluh

Jawaban: C

Pembahasan:
Penyuluh harus menyeimbangkan antara popularitas dan kedalaman pesan. Menyediakan informasi dasar yang mudah dipahami, lalu memberi rujukan lanjutan, adalah cara efektif untuk edukasi yang luas tanpa menyimpang dari inti ajaran Hindu.

Soal Nomor 17

Saat mengunjungi komunitas Hindu di daerah terpencil, seorang penyuluh menemukan bahwa persembahyangan dilakukan tanpa memahami makna mantra. Bagaimana pendekatan paling tepat untuk meningkatkan pemahaman umat tanpa menimbulkan perasaan direndahkan?

A. Langsung mengganti seluruh tata cara dengan versi standar nasional
B. Memberi hukuman atau teguran agar lebih serius dalam beragama
C. Mengadakan lokakarya partisipatif dengan menjelaskan makna mantra secara kontekstual dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari
D. Membiarkan saja karena keterbatasan akses pendidikan
E. Menyuruh umat belajar sendiri dari internet

Jawaban: C

Pembahasan:
Penyuluhan yang efektif harus memberdayakan, bukan menghakimi. Dengan pendekatan partisipatif dan kontekstual, umat merasa dihargai dan termotivasi untuk belajar lebih dalam, memperkuat kualitas persembahyangan dan pemahaman spiritual mereka.

Soal Nomor 18

Dalam suatu forum, seorang tokoh adat menyampaikan bahwa konsep Tri Hita Karana bisa menjadi solusi krisis lingkungan di desanya. Sebagai penyuluh, bagaimana Anda memperkuat narasi tersebut agar lebih diterima masyarakat luas?

A. Fokus pada dogma agama tanpa mengaitkannya dengan isu lingkungan
B. Mengabaikan karena lingkungan bukan tugas penyuluh agama
C. Menjelaskan hubungan antara harmoni dengan alam (palemahan) dalam Tri Hita Karana dan mengintegrasikannya ke dalam program desa seperti pengelolaan sampah dan reboisasi
D. Menyarankan agar diserahkan ke dinas lingkungan hidup saja
E. Membuat aturan baru tanpa melibatkan masyarakat

Jawaban: C

Pembahasan:
Konsep Tri Hita Karana menekankan keharmonisan dengan Tuhan (parahyangan), sesama (pawongan), dan alam (palemahan). Mengaitkannya dengan solusi konkret seperti pengelolaan lingkungan akan meningkatkan relevansi ajaran Hindu dalam konteks kehidupan nyata.

Soal Nomor 19

Dalam sebuah konflik antarwarga yang melibatkan perbedaan cara persembahyangan, penyuluh agama Hindu hadir untuk meredakan ketegangan. Apa strategi paling efektif dan sesuai prinsip dharma dalam menangani situasi ini?

A. Menyalahkan salah satu pihak dan meminta minta maaf
B. Menyatakan bahwa hanya satu cara sembahyang yang benar
C. Mengadakan mediasi dengan prinsip komunikasi non-kekerasan, menjelaskan keberagaman dalam praktik agama Hindu, serta mendorong toleransi melalui pemahaman ajaran dharma
D. Menghindari pembahasan karena takut menyinggung
E. Mengusulkan larangan atas salah satu tradisi

Jawaban: C

Pembahasan:
Konflik antarumat bisa diselesaikan dengan dialog dan pendekatan yang menjunjung nilai-nilai dharma seperti kasih sayang, pengertian, dan kedamaian. Toleransi terhadap perbedaan dalam bingkai kebenaran dan kebaikan adalah inti penyuluhan keagamaan.

Soal Nomor 20

Seorang penyuluh agama Hindu hendak menjelaskan konsep Sad Darsana dalam kelas remaja. Namun, mereka merasa ajaran seperti Samkhya dan Vedanta terlalu abstrak. Apa metode paling efektif untuk menjelaskan konsep filsafat tersebut agar mudah dipahami?

A. Membaca teks Sanskerta secara langsung
B. Memberikan makalah akademis sebagai tugas
C. Menggunakan analogi kehidupan sehari-hari seperti hubungan tubuh dan jiwa, sebab-akibat, dan tujuan hidup dalam menjelaskan konsep-konsep filosofis
D. Menyuruh mereka menghafal seluruh terminologi
E. Menyatakan bahwa itu hanya untuk kalangan Pandita

Jawaban: C

Pembahasan:
Sad Darsana adalah dasar filsafat Hindu yang dalam namun bisa didekati dengan pendekatan kontekstual. Menggunakan contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari mempermudah remaja memahami filosofi Hindu tanpa menghilangkan esensinya.

Ingin Akses Soal & Materi Lengkap? Kunjungi Fungsional.id Sekarang!

Ingin Akses Soal & Materi Lengkap? Kunjungi Fungsional.id Sekarang!

Temukan ratusan contoh soal, pembahasan mendalam, dan materi eksklusif seputar formasi Penyuluh Agama Hindu hanya di fungsional.id. Didesain khusus untuk bantu kamu lolos seleksi CPNS & PPPK dengan lebih percaya diri. Jangan lewatkan!

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Picture of Tim Asn

Tim Asn

Tim ASN adalah kelompok profesional yang terbiasa menyusun soal. Kami terdiri dari ahli berbagai bidang, berkomitmen menciptakan soal berkualitas tinggi yang relevan dengan kompetensi jabatan.
Open chat
Halo!
Silahkan Hubungi Kami Jika Ada Pertanyaan...