200+ Soal Penyuluh Agama Katolik CPNS PPPK + Kisi-Kisi Pembahasan

200+ Soal Penyuluh Agama Katolik CPNS PPPK + Kisi-Kisi Pembahasan

Dalam rangka memenuhi kebutuhan umat Katolik akan pelayanan rohani yang lebih luas dan berkualitas, pemerintah melalui seleksi CPNS dan PPPK membuka formasi Penyuluh Agama Katolik di berbagai daerah. Formasi ini menuntut kompetensi yang tidak hanya mencakup pemahaman ajaran iman Katolik, tetapi juga kemampuan komunikasi, penyuluhan, serta penguasaan regulasi dan dinamika sosial keagamaan di tengah masyarakat yang majemuk.

Melalui artikel ini, kami sajikan 200+ contoh soal beserta kisi-kisi resmi dan pembahasan lengkap sebagai bahan latihan yang terstruktur dan sesuai kebutuhan. Didesain untuk membantu para calon peserta seleksi mempersiapkan diri dengan baik, artikel ini menjadi sarana strategis untuk memahami pola soal, mengasah analisis, dan memperkuat kompetensi sebagai penyuluh agama Katolik profesional.

Kisi-Kisi Soal Penyuluh Agama Katolik Sesuai KemenpanRB

Kisi-Kisi Soal Penyuluh Agama Katolik Sesuai KemenpanRB

Penyuluh Agama Katolik memiliki peran penting dalam memberikan bimbingan rohani kepada umat Katolik. Untuk mempersiapkan seleksi CPNS dan PPPK, KemenpanRB telah menyusun kisi-kisi soal yang mencakup berbagai kompetensi, seperti pemahaman ajaran Katolik, regulasi keagamaan, keterampilan komunikasi, dan kemampuan menyelesaikan konflik. Dengan memahami kisi-kisi ini, calon penyuluh dapat lebih siap dan terarah dalam menghadapi ujian.

  • Kebijakan Aparatur Sipil Negara
    Memahami Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN, khususnya aspek manajemen ASN, prinsip meritokrasi, dan kedudukan jabatan fungsional Penyuluh Agama Katolik dalam sistem birokrasi modern.
  • Tugas dan Fungsi Jabatan Fungsional Penyuluh Agama Katolik
    Menguasai ruang lingkup kerja, indikator kinerja, jenjang jabatan, serta peran strategis dalam peningkatan kualitas hidup keagamaan umat Katolik melalui penyuluhan dan bimbingan pastoral.
  • Penerapan Nilai-Nilai Kebangsaan
    Mengimplementasikan empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) dalam konteks tugas sebagai penyuluh, membangun harmoni dan moderasi beragama di tengah masyarakat majemuk.
  • Pemahaman Kitab Suci Katolik
    Menjelaskan isi dan struktur Perjanjian Lama, termasuk kisah penciptaan, tokoh-tokoh iman (Abraham, Musa), dan kitab nabi-nabi (Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, dll).
  • Menafsirkan Perjanjian Baru, mencakup kehidupan Yesus, mukjizat, ajaran, kematian dan kebangkitan-Nya, serta sejarah Gereja mula-mula.
  • Analisis Naratif dan Teologis Kitab Suci
    Menganalisis teks Injil tentang Mukjizat Yesus (misalnya penyembuhan, pengusiran roh jahat, peristiwa alam), serta menafsirkan maknanya secara pastoral.
  • Menginterpretasikan pesan Surat-surat Paulus (Roma, Korintus, Galatia, dll) dan Surat Pastoral sebagai pedoman kehidupan beriman.
  • Sejarah Gereja dan Magisterium Katolik
    Mengidentifikasi 12 Rasul, memahami kehidupan Jemaat Perdana dan aplikasinya dalam membina komunitas basis gerejani masa kini.
  • Sepuluh Perintah Allah dan Lima Tugas Gereja
  • Tujuh Sakramen dan struktur Liturgi
  • Dokumen Konsili Vatikan II
  • Ajaran Sosial Gereja dalam konteks keadilan sosial, solidaritas, dan martabat manusia.

Contoh Soal Penyuluh Agama Katolik PPPK & CPNS

Contoh Soal Penyuluh Agama Katolik PPPK & CPNS

Soal-soal yang disajikan tidak hanya untuk menguji pengetahuan teoritis, tetapi juga kemampuan praktis calon penyuluh dalam menghadapi situasi yang kompleks di lapangan. Dengan berlatih menggunakan contoh soal ini, diharapkan Anda dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti seleksi dan meraih hasil terbaik.

Soal Nomor 1
Seorang Penyuluh Agama Katolik di sebuah desa menghadapi situasi di mana sebagian umat Katolik mulai terlibat dalam praktik keagamaan yang tidak sesuai dengan ajaran Gereja. Dalam upaya memperbaiki situasi ini, ia harus menyampaikan pesan moral berdasarkan Sepuluh Perintah Allah. Bagaimana Anda akan menyusun pendekatan penyuluhan yang efektif, dengan memperhatikan konteks sosial masyarakat yang plural? Jelaskan langkah-langkahnya dan bagaimana prinsip kebangsaan seperti Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dapat diterapkan dalam pendekatan ini.

A. Pendekatan harus mengutamakan dialog antaragama dan menghindari konfrontasi terbuka.
B. Penyuluhan harus dilakukan dengan tegas dan langsung menegur perilaku umat yang menyimpang.
C. Pendekatan harus mengedepankan penggunaan media sosial untuk menyebarkan ajaran moral yang benar.
D. Penyuluhan dilakukan dengan memahami perbedaan dan membangun harmoni berdasarkan prinsip moderasi beragama.
E. Penyuluhan dilakukan dengan cara yang berbasis pada doktrin tanpa memperhatikan situasi sosial.

Jawaban: D. Penyuluhan dilakukan dengan memahami perbedaan dan membangun harmoni berdasarkan prinsip moderasi beragama.

Pembahasan: 

Penyuluhan yang efektif harus memperhatikan dinamika sosial dan keberagaman umat. Dalam konteks ini, pendekatan yang berbasis pada dialog dan pemahaman perbedaan, serta memperkuat prinsip moderasi beragama (Bhinneka Tunggal Ika), lebih relevan untuk membangun harmoni dalam masyarakat yang plural.

Soal Nomor 2
Dalam sebuah misa di gereja setempat, seorang umat mengajukan pertanyaan terkait peran Sakramen Tobat dalam kehidupan rohani umat Katolik. Ia merasa bingung antara pentingnya sakramen ini dan tantangan dalam menghayati pertobatan secara mendalam. Sebagai seorang Penyuluh Agama Katolik, bagaimana Anda akan menjelaskan makna sakramen Tobat dan bagaimana ajaran sosial Gereja dapat diterapkan untuk membantu umat mengatasi tantangan pertobatan dalam kehidupan sehari-hari?

A. Sakramen Tobat hanya penting sebagai ritual pengampunan dosa yang harus dilakukan tanpa perlu perubahan hidup.
B. Sakramen Tobat adalah proses yang memerlukan pengakuan dosa, penyesalan, dan komitmen untuk berubah, dengan dukungan ajaran sosial Gereja tentang keadilan dan solidaritas.
C. Sakramen Tobat hanya dapat dilakukan sekali seumur hidup dan tidak perlu dilakukan berulang kali.
D. Sakramen Tobat tidak penting karena yang lebih utama adalah membina hubungan pribadi dengan Tuhan.
E. Sakramen Tobat harus dilakukan secara sosial, tanpa perlu introspeksi diri terlebih dahulu.

Jawaban: B. Sakramen Tobat adalah proses yang memerlukan pengakuan dosa, penyesalan, dan komitmen untuk berubah, dengan dukungan ajaran sosial Gereja tentang keadilan dan solidaritas.

Pembahasan: 

Sakramen Tobat merupakan sakramen penting yang memerlukan kesadaran dan perubahan dalam hidup rohani umat. Ajaran sosial Gereja yang berbicara tentang keadilan sosial dan solidaritas mendukung umat untuk berubah dengan penuh tanggung jawab terhadap diri sendiri dan masyarakat.

Soal Nomor 3
Sebagai seorang Penyuluh Agama Katolik, Anda dihadapkan pada permasalahan di mana sebagian umat di komunitas Anda mulai meragukan relevansi ajaran Gereja dengan perkembangan zaman. Mereka menganggap bahwa nilai-nilai agama tidak lagi sejalan dengan perubahan sosial yang cepat. Bagaimana Anda akan menghubungkan ajaran Gereja tentang keadilan sosial dan martabat manusia dengan tantangan sosial modern seperti ketidaksetaraan ekonomi dan diskriminasi?

A. Ajaran Gereja tidak relevan dengan perkembangan zaman, karena Gereja hanya berkonsentrasi pada kehidupan rohani.
B. Anda akan menunjukkan bagaimana ajaran Gereja, seperti yang tertuang dalam Konsili Vatikan II, mendorong umat untuk aktif membela kaum tertindas dan memperjuangkan keadilan sosial.
C. Anda akan mengajak umat untuk fokus pada kehidupan pribadi dan tidak terlalu peduli dengan isu sosial yang ada.
D. Ajaran Gereja seharusnya mengarah pada modernisasi ajaran agar lebih relevan dengan kebutuhan zaman sekarang.
E. Anda akan mengatakan bahwa umat Katolik seharusnya mengabaikan ajaran sosial Gereja karena terlalu idealis dan tidak realistis.

Jawaban: B. Anda akan menunjukkan bagaimana ajaran Gereja, seperti yang tertuang dalam Konsili Vatikan II, mendorong umat untuk aktif membela kaum tertindas dan memperjuangkan keadilan sosial.

Pembahasan: 

Ajaran Gereja yang terkandung dalam Konsili Vatikan II menegaskan pentingnya keterlibatan umat Katolik dalam memperjuangkan keadilan sosial. Penyuluh harus mampu menunjukkan relevansi ajaran sosial Gereja dalam konteks masalah sosial modern seperti ketidaksetaraan dan diskriminasi.

Soal Nomor 4
Seorang umat Katolik datang kepada Anda dengan pertanyaan tentang peran Sakramen Ekaristi dalam kehidupan rohani umat. Ia merasa kurang paham tentang makna dalam menerima Ekaristi secara rutin. Sebagai Penyuluh Agama Katolik, jelaskan secara mendalam apa yang dimaksud dengan Ekaristi, bagaimana hal ini memperkuat iman umat, serta hubungan antara penerimaan Ekaristi dengan upaya menjaga kesatuan Gereja.

A. Ekaristi hanya sekedar simbol, tidak perlu terlalu dipahami karena cukup diikuti secara rutin.
B. Ekaristi adalah sumber dan puncak kehidupan rohani umat Katolik, yang menguatkan iman dan mempererat kesatuan umat dalam Gereja.
C. Ekaristi hanya memberikan keuntungan bagi yang menerima dengan niat tertentu, bukan sebagai sarana rahmat untuk seluruh umat.
D. Ekaristi hanya perlu dipahami sebagai tindakan ritual, tanpa keterkaitannya dengan kehidupan rohani sehari-hari.
E. Ekaristi sebaiknya dihindari oleh umat yang merasa tidak layak menerima, karena dapat berisiko menambah dosa.

Jawaban: B. Ekaristi adalah sumber dan puncak kehidupan rohani umat Katolik, yang menguatkan iman dan mempererat kesatuan umat dalam Gereja.

Pembahasan: 

Ekaristi adalah sakramen yang sangat penting dalam hidup umat Katolik, bukan hanya sebagai simbol, tetapi sebagai sarana rahmat yang menguatkan iman dan mempererat persatuan umat. Penyuluh harus mampu menjelaskan kedalaman makna Ekaristi dalam konteks kehidupan rohani umat Katolik.

Soal Nomor 5
Seorang umat Katolik muda datang kepada Anda dengan keraguan mengenai pentingnya doktrin tentang keadilan sosial yang diajarkan dalam Gereja. Ia berpendapat bahwa ajaran tersebut tidak relevan dengan tantangan hidup masa kini, yang lebih menekankan pada kebebasan individu dan pencapaian pribadi. Bagaimana Anda akan menjelaskan relevansi ajaran Gereja tentang keadilan sosial dan bagaimana hal ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di dunia yang semakin materialistis?

A. Ajaran keadilan sosial tidak relevan karena dunia sekarang lebih mengutamakan kebebasan individu.
B. Anda akan menjelaskan bahwa ajaran Gereja tentang keadilan sosial justru sangat relevan, karena menekankan pentingnya solidaritas, martabat manusia, dan peran umat dalam menciptakan dunia yang lebih adil.
C. Anda akan mengajak umat muda untuk fokus pada pencapaian pribadi dan mengabaikan ajaran sosial Gereja.
D. Anda akan menjelaskan bahwa ajaran Gereja tentang keadilan sosial hanya berlaku untuk masa lalu dan tidak lagi relevan di zaman modern.
E. Anda akan mengatakan bahwa ajaran Gereja tentang keadilan sosial terlalu idealis dan tidak mungkin diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Jawaban: B. Anda akan menjelaskan bahwa ajaran Gereja tentang keadilan sosial justru sangat relevan, karena menekankan pentingnya solidaritas, martabat manusia, dan peran umat dalam menciptakan dunia yang lebih adil.

Pembahasan: 

Ajaran Gereja tentang keadilan sosial menekankan pentingnya memperjuangkan martabat manusia, solidaritas, dan kesetaraan. Ini sangat relevan dalam dunia yang semakin materialistis, di mana umat Katolik diajak untuk memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan bagi semua.

Soal Nomor 6
Dalam konteks pengajaran Gereja Katolik tentang Sakramen Krisma, seorang umat bertanya tentang hubungan antara Sakramen Krisma dengan tanggung jawab sosial umat Katolik, terutama dalam hal pemberdayaan diri dan pelayanan terhadap sesama. Sebagai seorang Penyuluh Agama Katolik, bagaimana Anda akan menjelaskan peran Sakramen Krisma dalam menguatkan umat untuk berperan aktif dalam pelayanan sosial dan pemberdayaan masyarakat?

A. Sakramen Krisma adalah sakramen pribadi yang tidak berhubungan dengan pelayanan sosial.
B. Sakramen Krisma memberikan kekuatan untuk menjadi saksi Kristus di dunia, memperkuat iman, dan mendorong umat untuk berperan aktif dalam pelayanan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
C. Sakramen Krisma hanya penting bagi individu untuk mendapatkan karunia pribadi dan tidak berhubungan dengan tugas sosial.
D. Sakramen Krisma harus dipahami sebagai bagian dari kehidupan gereja saja, tanpa memperhatikan dampaknya dalam masyarakat.
E. Sakramen Krisma lebih berkaitan dengan kehidupan rohani pribadi dan tidak relevan dengan tanggung jawab sosial umat Katolik.

Jawaban: B. Sakramen Krisma memberikan kekuatan untuk menjadi saksi Kristus di dunia, memperkuat iman, dan mendorong umat untuk berperan aktif dalam pelayanan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

Pembahasan: 

Sakramen Krisma memberikan umat kekuatan Roh Kudus untuk menjadi saksi Kristus di dunia. Ini mencakup tanggung jawab sosial untuk melayani sesama, memperjuangkan keadilan, dan memberdayakan masyarakat, sesuai dengan ajaran sosial Gereja.

Soal Nomor 7
Seorang anggota masyarakat di wilayah Anda bertanya tentang bagaimana cara Gereja Katolik memandang keberagaman agama dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama terkait dengan penerapan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai seorang Penyuluh Agama Katolik, bagaimana Anda akan menjelaskan ajaran Gereja Katolik tentang kerukunan antaragama dan peran umat Katolik dalam menjaga harmoni di masyarakat?

A. Gereja Katolik mengajarkan bahwa umat Katolik harus menghindari kerukunan antaragama dan lebih fokus pada keberlanjutan ajaran Katolik.
B. Gereja Katolik mengajarkan bahwa umat Katolik harus berperan aktif dalam menjaga kerukunan antaragama dan membangun harmoni dalam masyarakat yang majemuk sesuai dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
C. Gereja Katolik lebih menekankan pada keunikan ajarannya sendiri dan tidak terlalu peduli dengan agama lain.
D. Gereja Katolik mengajarkan bahwa kerukunan antaragama hanya bisa tercapai jika agama lain menerima ajaran Katolik sepenuhnya.
E. Gereja Katolik hanya menghormati agama lain tanpa mengajarkan pentingnya kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Jawaban: B. Gereja Katolik mengajarkan bahwa umat Katolik harus berperan aktif dalam menjaga kerukunan antaragama dan membangun harmoni dalam masyarakat yang majemuk sesuai dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

Pembahasan: 

Gereja Katolik mengajarkan pentingnya kerukunan antaragama dan memandang bahwa umat Katolik harus berkontribusi dalam menciptakan harmoni dan saling pengertian antar umat beragama. Hal ini sesuai dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, yang menekankan kesatuan dalam keragaman.

Soal Nomor 8
Sebagai Penyuluh Agama Katolik, Anda sedang menjalankan tugas penyuluhan di sebuah komunitas dengan mayoritas umat yang kurang memahami ajaran moral dan sosial Gereja. Dalam salah satu sesi, Anda diminta untuk membahas relevansi Sepuluh Perintah Allah dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam mengatasi tantangan sosial seperti korupsi, ketidakadilan, dan ketidaksetaraan. Bagaimana Anda akan mengaitkan Sepuluh Perintah Allah dengan upaya Gereja untuk membangun keadilan sosial di masyarakat?

A. Sepuluh Perintah Allah tidak perlu dikaitkan dengan isu sosial modern karena lebih berfokus pada kehidupan pribadi.
B. Sepuluh Perintah Allah memberikan pedoman moral dasar yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk mengatasi ketidakadilan dan korupsi dalam masyarakat.
C. Sepuluh Perintah Allah hanya relevan untuk kehidupan rohani pribadi dan tidak berhubungan dengan masalah sosial.
D. Sepuluh Perintah Allah harus dipahami sebagai aturan moral yang harus dipatuhi tanpa mempertimbangkan konteks sosial yang ada.
E. Sepuluh Perintah Allah tidak mengatasi masalah ketidaksetaraan karena itu adalah masalah sosial yang tidak bisa diselesaikan melalui ajaran agama.

Jawaban: B. Sepuluh Perintah Allah memberikan pedoman moral dasar yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk mengatasi ketidakadilan dan korupsi dalam masyarakat.

Pembahasan: 

Sepuluh Perintah Allah memberikan landasan moral yang sangat relevan dalam mengatasi berbagai tantangan sosial, termasuk ketidakadilan, korupsi, dan ketidaksetaraan. Ajaran Gereja mendorong umat untuk memperjuangkan keadilan sosial berdasarkan nilai-nilai moral yang terkandung dalam perintah-perintah tersebut.

Soal Nomor 9
Ketika membahas ajaran sosial Gereja tentang keadilan dan martabat manusia, seorang umat Katolik bertanya bagaimana ajaran ini dapat diterapkan di tempat kerja, terutama dalam menghadapi masalah seperti diskriminasi, pelecehan, dan ketidaksetaraan gender. Bagaimana Anda akan menjelaskan ajaran sosial Gereja dalam konteks profesional dan mengajak umat untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan kerja yang adil dan setara?

A. Ajaran sosial Gereja tidak relevan dengan dunia profesional, karena lebih berkaitan dengan kehidupan rohani pribadi.
B. Ajaran sosial Gereja menekankan pentingnya martabat manusia dan keadilan, yang harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk di tempat kerja, untuk menciptakan lingkungan yang adil dan setara.
C. Ajaran sosial Gereja tidak perlu dipraktikkan di tempat kerja karena setiap individu sudah memiliki haknya masing-masing.
D. Ajaran sosial Gereja hanya berlaku untuk masalah sosial di luar tempat kerja dan tidak perlu diterapkan dalam lingkungan profesional.
E. Ajaran sosial Gereja mengajarkan bahwa umat Katolik harus mengabaikan masalah sosial di tempat kerja dan fokus pada pekerjaan mereka saja.

Jawaban: B. Ajaran sosial Gereja menekankan pentingnya martabat manusia dan keadilan, yang harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk di tempat kerja, untuk menciptakan lingkungan yang adil dan setara.

Pembahasan: 

Ajaran sosial Gereja tentang martabat manusia dan keadilan sosial seharusnya diterapkan dalam semua aspek kehidupan, termasuk di tempat kerja. Umat Katolik diharapkan untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan kerja yang adil, bebas dari diskriminasi dan ketidaksetaraan.

Soal Nomor 10
Seorang umat Katolik bertanya tentang pentingnya memahami sejarah Gereja dan Magisterium Katolik dalam kehidupan rohani sehari-hari. Bagaimana Anda akan menjelaskan peran sejarah Gereja dan pengajaran Magisterium dalam memperdalam iman dan membentuk pandangan hidup umat Katolik dalam menghadapi tantangan zaman modern?

A. Sejarah Gereja dan Magisterium Katolik hanya penting untuk pengetahuan teologis dan tidak perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Sejarah Gereja dan pengajaran Magisterium membantu umat Katolik memahami perjalanan iman, memperdalam penghayatan terhadap ajaran Gereja, dan memberikan pedoman hidup dalam menghadapi tantangan zaman modern.
C. Sejarah Gereja dan Magisterium hanya penting bagi pemimpin Gereja dan tidak relevan bagi umat awam.
D. Sejarah Gereja dan Magisterium hanya diperlukan untuk memahami doktrin agama, tanpa pengaruh terhadap kehidupan sehari-hari umat.
E. Sejarah Gereja dan Magisterium tidak relevan dalam kehidupan umat Katolik masa kini karena gereja sudah berkembang dengan cara modern.

Jawaban: B. Sejarah Gereja dan pengajaran Magisterium membantu umat Katolik memahami perjalanan iman, memperdalam penghayatan terhadap ajaran Gereja, dan memberikan pedoman hidup dalam menghadapi tantangan zaman modern.

Pembahasan: 

Sejarah Gereja dan Magisterium Katolik merupakan bagian integral dari kehidupan iman umat Katolik. Dengan memahami sejarah dan pengajaran Magisterium, umat dapat memperdalam iman mereka dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan zaman modern dengan panduan ajaran Gereja.

Soal Nomor 11
Sebagai seorang Penyuluh Agama Katolik yang sedang memberikan penyuluhan kepada umat, Anda diminta untuk menjelaskan kaitan antara ajaran Gereja Katolik tentang Keadilan Sosial dan praktik ekonomi yang berkeadilan di masyarakat. Di tengah berbagai isu ketimpangan sosial, bagaimana Anda akan menjelaskan bagaimana ajaran Gereja dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang terpinggirkan dalam konteks ekonomi?

A. Ajaran Gereja Katolik mengajarkan agar umat bekerja keras untuk mencapai kekayaan pribadi tanpa peduli pada ketimpangan sosial.
B. Ajaran Gereja Katolik mengajak umat untuk memperjuangkan hak-hak kaum miskin dan tertindas dengan menciptakan kebijakan ekonomi yang lebih adil, sejalan dengan nilai keadilan sosial Gereja.
C. Ajaran Gereja Katolik hanya relevan dalam kehidupan rohani dan tidak perlu dipertimbangkan dalam konteks ekonomi.
D. Ajaran Gereja Katolik lebih berfokus pada kesejahteraan individu dan tidak terkait dengan pembenahan sistem ekonomi yang lebih adil.
E. Ajaran Gereja Katolik hanya menekankan pada doa dan tidak memberikan solusi nyata bagi ketimpangan sosial dalam ekonomi.

Jawaban: B. Ajaran Gereja Katolik mengajak umat untuk memperjuangkan hak-hak kaum miskin dan tertindas dengan menciptakan kebijakan ekonomi yang lebih adil, sejalan dengan nilai keadilan sosial Gereja.

Pembahasan: 

Gereja Katolik mengajarkan pentingnya keadilan sosial, yang meliputi perlindungan terhadap kaum miskin dan tertindas, serta mendukung kebijakan ekonomi yang lebih adil. Ajaran ini bertujuan untuk mengatasi ketimpangan sosial dan memperjuangkan kesejahteraan bersama, sejalan dengan ajaran Gereja tentang martabat manusia dan solidaritas.

Soal Nomor 12
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dan media sosial, tantangan bagi umat Katolik semakin beragam, terutama dalam menjaga iman dan moralitas di dunia maya. Sebagai Penyuluh Agama Katolik, bagaimana Anda akan memberikan nasihat kepada umat agar mereka tetap dapat menjalankan kehidupan yang sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, sambil menghadapi godaan dunia digital?

A. Umat Katolik harus menghindari penggunaan media sosial sepenuhnya agar tetap terjaga iman dan moralnya.
B. Umat Katolik harus bijak dalam menggunakan media sosial, menjadikannya sebagai alat untuk menyebarkan kebaikan, menjaga moralitas, dan tetap setia pada ajaran Gereja Katolik.
C. Media sosial tidak mempengaruhi kehidupan rohani umat Katolik, sehingga tidak perlu ada perhatian khusus dalam menggunakannya.
D. Gereja Katolik melarang penggunaan media sosial karena dapat merusak moral umat.
E. Umat Katolik tidak perlu takut menggunakan media sosial selama mereka tetap mengikuti perintah Gereja tanpa mempertimbangkan dampak dari dunia digital.

Jawaban: B. Umat Katolik harus bijak dalam menggunakan media sosial, menjadikannya sebagai alat untuk menyebarkan kebaikan, menjaga moralitas, dan tetap setia pada ajaran Gereja Katolik.

Pembahasan: 

Media sosial adalah alat yang dapat digunakan untuk menyebarkan kebaikan dan nilai-nilai Kristiani. Namun, umat Katolik perlu bijak dalam penggunaannya untuk menghindari dampak negatif, menjaga moralitas, dan memperkuat kehidupan iman sesuai dengan ajaran Gereja Katolik.

Soal Nomor 13
Dalam konteks penyuluhan agama, Anda diminta untuk menjelaskan bagaimana penerapan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan umat Katolik di Indonesia dapat memperkuat hubungan antar umat beragama. Apa saja tindakan nyata yang bisa diambil oleh umat Katolik untuk mendukung prinsip tersebut dalam kerangka kehidupan berbangsa dan bernegara?

A. Umat Katolik harus berusaha mengisolasi diri dari umat agama lain agar tetap dapat menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Katolik.
B. Umat Katolik dapat berperan aktif dalam dialog antar agama, membangun saling pengertian, serta mengedepankan nilai-nilai Pancasila, untuk menciptakan kerukunan dan harmoni dalam kehidupan bersama.
C. Umat Katolik sebaiknya hanya fokus pada kehidupan gereja dan tidak perlu berinteraksi dengan umat agama lain dalam kehidupan sehari-hari.
D. Umat Katolik harus menuntut agama lain untuk mengubah ajaran mereka agar sejalan dengan ajaran Katolik, untuk menciptakan keharmonisan dalam masyarakat.
E. Umat Katolik tidak perlu melakukan apa-apa karena prinsip Bhinneka Tunggal Ika sudah cukup dijalankan oleh pemerintah.

Jawaban: B. Umat Katolik dapat berperan aktif dalam dialog antar agama, membangun saling pengertian, serta mengedepankan nilai-nilai Pancasila, untuk menciptakan kerukunan dan harmoni dalam kehidupan bersama.

Pembahasan: 

Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan pentingnya persatuan dalam keragaman. Umat Katolik dapat berperan aktif dalam mempererat hubungan antar agama melalui dialog, saling pengertian, dan partisipasi dalam kehidupan sosial yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila. Hal ini memperkuat kerukunan dan kedamaian dalam masyarakat yang majemuk.

Soal Nomor 14
Seorang umat Katolik baru-baru ini bertanya kepada Anda mengenai makna dari Perjanjian Lama dalam konteks iman Katolik. Mereka ingin memahami bagaimana peristiwa-peristiwa dalam Perjanjian Lama dapat menghubungkan mereka dengan ajaran Yesus dalam Perjanjian Baru. Sebagai Penyuluh Agama Katolik, bagaimana Anda akan menjelaskan hubungan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru?

A. Perjanjian Lama tidak relevan dengan ajaran Yesus, karena Yesus membawa ajaran yang sepenuhnya baru dan terpisah dari tradisi Yahudi.
B. Perjanjian Lama adalah fondasi yang penting untuk memahami ajaran Yesus dalam Perjanjian Baru, karena banyak nubuat dan peristiwa dalam Perjanjian Lama yang digenapi dalam kehidupan Yesus.
C. Perjanjian Lama hanya penting untuk memahami sejarah agama Yahudi dan tidak ada kaitannya dengan ajaran Yesus.
D. Perjanjian Lama seharusnya diabaikan karena Yesus sudah mengubah semuanya dalam Perjanjian Baru.
E. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tidak berhubungan, karena masing-masing memiliki tujuan yang berbeda dalam agama Kristen.

Jawaban: B. Perjanjian Lama adalah fondasi yang penting untuk memahami ajaran Yesus dalam Perjanjian Baru, karena banyak nubuat dan peristiwa dalam Perjanjian Lama yang digenapi dalam kehidupan Yesus.

Pembahasan: 

Perjanjian Lama memberikan konteks dan landasan bagi Perjanjian Baru, di mana banyak nubuat dan peristiwa dalam Perjanjian Lama mengarah kepada kedatangan Mesias yang dijanjikan. Yesus sendiri menggenapi banyak janji yang terdapat dalam Perjanjian Lama, sehingga keduanya saling berkaitan dan tidak terpisahkan dalam iman Katolik.

Soal Nomor 15
Seorang umat Katolik ingin mengetahui lebih dalam mengenai ajaran Gereja Katolik terkait dengan sakramen perkawinan. Mereka bertanya tentang bagaimana sakramen ini mengajarkan umat Katolik untuk membangun keluarga yang penuh kasih dan saling mendukung. Sebagai Penyuluh Agama Katolik, bagaimana Anda akan menjelaskan nilai sakramen perkawinan dalam membentuk keluarga yang menghidupi ajaran kasih Kristus?

A. Sakramen perkawinan hanya berfungsi sebagai formalitas agama yang tidak mempengaruhi kualitas hubungan keluarga.
B. Sakramen perkawinan mengajarkan kasih Kristus yang sejati, yang mengarah pada pembentukan keluarga yang penuh kasih, saling mendukung, dan berkomitmen untuk mengasihi dalam suka dan duka, sesuai dengan ajaran Gereja Katolik.
C. Sakramen perkawinan hanya penting sebagai ritual gereja dan tidak memiliki kaitan langsung dengan kehidupan keluarga sehari-hari.
D. Sakramen perkawinan hanya mengutamakan kesetiaan dalam hal-hal rohani dan tidak perlu diterapkan dalam hubungan keluarga yang praktis.
E. Sakramen perkawinan dianggap sebagai kewajiban gereja tanpa banyak pengaruh pada kehidupan sehari-hari pasangan suami istri.

Jawaban: B. Sakramen perkawinan mengajarkan kasih Kristus yang sejati, yang mengarah pada pembentukan keluarga yang penuh kasih, saling mendukung, dan berkomitmen untuk mengasihi dalam suka dan duka, sesuai dengan ajaran Gereja Katolik.

Pembahasan: 

Sakramen perkawinan adalah sarana rahmat yang membantu pasangan suami istri untuk menghidupi kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari, membangun keluarga yang penuh kasih, dan saling mendukung. Nilai-nilai kasih, komitmen, dan kesetiaan dalam perkawinan sangat penting dalam ajaran Gereja Katolik untuk membentuk keluarga yang harmonis dan berbahagia.

Soal Nomor 16
Sebagai Penyuluh Agama Katolik yang baru saja dilantik, Anda diminta untuk mengadakan penyuluhan tentang peran Sakramen Krisma dalam kehidupan seorang Katolik. Dalam penyuluhan ini, Anda diminta untuk menjelaskan bagaimana Sakramen Krisma berperan dalam memperkuat kehidupan iman seseorang dan menghubungkan mereka dengan kehidupan Gereja. Bagaimana Anda akan menjelaskan makna sakramen ini secara pastoral kepada umat?

A. Sakramen Krisma hanya sekedar penguatan dalam kehidupan rohani tanpa kaitan dengan aktivitas gereja dan komunitas umat Katolik.
B. Sakramen Krisma memperkenalkan umat kepada kehidupan yang lebih mendalam dengan Allah, menguatkan mereka untuk hidup sebagai saksi Kristus di dunia, dan memperkenalkan mereka pada kehidupan Gereja yang lebih penuh.
C. Sakramen Krisma tidak memiliki peran penting dalam kehidupan seorang Katolik karena tidak mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
D. Sakramen Krisma hanya sekedar simbol yang tidak mengubah apapun dalam kehidupan seseorang, kecuali memberikan pengakuan formal di gereja.
E. Sakramen Krisma adalah sarana untuk menjadi lebih dekat dengan keluarga gereja, tetapi tidak memiliki pengaruh dalam kehidupan spiritual.

Jawaban: B. Sakramen Krisma memperkenalkan umat kepada kehidupan yang lebih mendalam dengan Allah, menguatkan mereka untuk hidup sebagai saksi Kristus di dunia, dan memperkenalkan mereka pada kehidupan Gereja yang lebih penuh.

Pembahasan: Sakramen Krisma adalah sakramen yang memperkuat iman umat Katolik melalui pemberian rahmat Roh Kudus. Ini adalah tanda bahwa umat Katolik dipanggil untuk menjadi saksi Kristus di dunia ini dan untuk mengambil bagian aktif dalam kehidupan Gereja. Sakramen ini memperdalam hubungan seseorang dengan Allah dan komunitas Gereja.

Soal Nomor 17
Pada suatu kesempatan, Anda diminta untuk memberikan bimbingan pastoral kepada keluarga Katolik yang tengah menghadapi masalah dalam perkawinan mereka, termasuk komunikasi yang buruk dan ketidakmampuan untuk saling memahami. Bagaimana Anda sebagai Penyuluh Agama Katolik akan menggunakan ajaran Gereja mengenai kasih dan pengampunan untuk membantu mereka mengatasi masalah tersebut?

A. Menyarankan agar mereka menjalani hidup masing-masing tanpa berusaha mengubah keadaan, karena hubungan tidak dapat dipaksakan.
B. Menggunakan ajaran Gereja tentang kasih dan pengampunan, serta mengajarkan pentingnya komunikasi yang jujur, saling memahami, dan saling mengampuni sebagai dasar untuk memperbaiki hubungan mereka.
C. Menyarankan agar mereka mengikuti pendekatan psikologis modern tanpa mempertimbangkan prinsip-prinsip ajaran Gereja Katolik.
D. Menyarankan perceraian sebagai solusi terbaik, karena hubungan seperti itu tidak dapat diperbaiki lagi.
E. Menyuruh mereka untuk tidak berbicara tentang masalah ini lagi, karena akan membuat masalah semakin besar.

Jawaban: B. Menggunakan ajaran Gereja tentang kasih dan pengampunan, serta mengajarkan pentingnya komunikasi yang jujur, saling memahami, dan saling mengampuni sebagai dasar untuk memperbaiki hubungan mereka.

Pembahasan: Gereja Katolik mengajarkan bahwa kasih sejati adalah kasih yang penuh pengampunan dan komitmen untuk memperbaiki hubungan. Dalam pernikahan, kasih dan pengampunan sangat penting untuk menjaga komunikasi yang baik dan memperkuat ikatan antara suami dan istri. Penyuluhan pastoral yang berbasis pada ajaran Gereja ini dapat membantu pasangan untuk menemukan solusi dan memperbaiki hubungan mereka.

Soal Nomor 18
Seorang umat Katolik mengajukan pertanyaan mengenai hubungan antara persembahan Ekaristi dan penghidupan kehidupan iman Katolik sehari-hari. Bagaimana Anda akan menjelaskan kaitan antara persembahan Ekaristi dan kehidupan moral serta sosial umat Katolik dalam konteks gereja dan masyarakat?

A. Persembahan Ekaristi tidak memiliki kaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari, karena Ekaristi hanya untuk saat perayaan liturgi saja.
B. Persembahan Ekaristi adalah tanda komitmen umat Katolik untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristus, menghidupi nilai-nilai kasih, kedamaian, dan keadilan dalam kehidupan sosial serta bertindak secara moral sesuai dengan ajaran Gereja.
C. Persembahan Ekaristi hanya untuk mendapatkan rahmat pribadi dan tidak terkait dengan kewajiban sosial umat Katolik dalam masyarakat.
D. Persembahan Ekaristi hanya penting untuk kehidupan gereja dan tidak memiliki dampak dalam kehidupan sosial umat Katolik.
E. Persembahan Ekaristi hanya untuk mendapatkan berkat pribadi, tanpa harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Jawaban: B. Persembahan Ekaristi adalah tanda komitmen umat Katolik untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristus, menghidupi nilai-nilai kasih, kedamaian, dan keadilan dalam kehidupan sosial serta bertindak secara moral sesuai dengan ajaran Gereja.

Pembahasan: Persembahan Ekaristi lebih dari sekadar ritual gereja. Dalam Gereja Katolik, Ekaristi adalah bagian penting dalam membentuk kehidupan iman dan moral umat, yang mengarah pada penghidupan nilai-nilai kasih, kedamaian, keadilan, dan solidaritas di masyarakat. Dengan menerima Ekaristi, umat diingatkan untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristus dalam kehidupan sehari-hari.

Soal Nomor 19
Seiring dengan perkembangan zaman, tantangan utama yang dihadapi Gereja Katolik dalam konteks kerukunan antar umat beragama semakin kompleks. Bagaimana Anda sebagai Penyuluh Agama Katolik melihat peran Anda dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia, yang berlandaskan pada ajaran Pancasila, terutama dalam menjaga keharmonisan di tengah keragaman?

A. Kerukunan antar umat beragama bukanlah tanggung jawab Gereja Katolik karena masalah tersebut merupakan urusan negara.
B. Sebagai Penyuluh Agama Katolik, Anda harus berperan aktif dalam menjaga kerukunan antar umat beragama dengan mempromosikan dialog, saling pengertian, dan menghormati keberagaman, sesuai dengan nilai Pancasila.
C. Anda hanya perlu fokus pada kehidupan internal Gereja dan tidak perlu terlibat dalam usaha menjaga kerukunan antar umat beragama.
D. Kerukunan antar umat beragama lebih baik diatasi dengan menghindari interaksi antar agama, untuk mengurangi kemungkinan konflik.
E. Anda harus menuntut agar semua agama di Indonesia mengikuti ajaran Katolik agar tercipta kerukunan.

Jawaban: B. Sebagai Penyuluh Agama Katolik, Anda harus berperan aktif dalam menjaga kerukunan antar umat beragama dengan mempromosikan dialog, saling pengertian, dan menghormati keberagaman, sesuai dengan nilai Pancasila.

Pembahasan: Gereja Katolik mengajarkan pentingnya kerukunan antar umat beragama sebagai bentuk hidup berdampingan dalam harmoni. Penyuluh Agama Katolik memiliki peran untuk membangun komunikasi antar agama, mengajarkan saling pengertian dan menghormati perbedaan, serta mengedepankan nilai Pancasila sebagai dasar bagi keharmonisan bangsa.

Soal Nomor 20
Salah satu tantangan dalam penerapan ajaran Gereja Katolik dalam kehidupan sehari-hari adalah menjaga konsistensi moral di tengah godaan zaman. Sebagai Penyuluh Agama Katolik, bagaimana Anda akan membantu umat untuk tetap teguh pada ajaran Gereja Katolik, terutama di era globalisasi yang seringkali bertentangan dengan nilai-nilai rohani?

A. Menyarankan agar umat Katolik tidak terlalu terpengaruh dengan dunia luar dan lebih fokus pada kehidupan rohani di gereja tanpa memperhatikan perkembangan sosial dan budaya.
B. Membantu umat untuk tetap teguh pada ajaran Gereja Katolik dengan memberi contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari, membina disiplin rohani yang kuat, serta mengedepankan nilai kasih, keadilan, dan pengampunan dalam kehidupan sosial.
C. Memberitahu umat untuk mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan ajaran Gereja Katolik dengan trend-trend baru yang ada.
D. Mendorong umat untuk terlibat dalam dunia modern tanpa mempertimbangkan nilai-nilai moral Gereja Katolik.
E. Memberikan ajaran bahwa kehidupan rohani di gereja sudah cukup, tanpa perlu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Jawaban: B. Membantu umat untuk tetap teguh pada ajaran Gereja Katolik dengan memberi contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari, membina disiplin rohani yang kuat, serta mengedepankan nilai kasih, keadilan, dan pengampunan dalam kehidupan sosial.

Pembahasan: Untuk tetap konsisten dengan ajaran Gereja Katolik di tengah globalisasi, umat perlu diperkuat dengan ajaran moral dan rohani yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai Penyuluh Agama Katolik, tugas Anda adalah memberikan pembinaan yang tidak hanya berbicara tentang ajaran tetapi juga memberi contoh konkret dalam menjalani kehidupan rohani dan sosial yang sesuai dengan ajaran Kristus.

Persiapkan Ujian Anda dengan Materi dan Soal Lengkap di fungsional.id!

Persiapkan Ujian Anda dengan Materi dan Soal Lengkap di fungsional.id!

Ingin mempersiapkan ujian Penyuluh Agama Katolik PPPK & CPNS dengan lebih maksimal? Kunjungi fungsional.id untuk mendapatkan kumpulan soal-soal HOTS, materi lengkap, dan pembahasan mendalam yang akan membantu Anda memahami setiap topik dengan lebih baik. Segera kunjungi kami untuk memperdalam pemahaman Anda dan raih kesuksesan di ujian mendatang! Klik disini untuk akses lengkap.

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Picture of Tim Asn

Tim Asn

Tim ASN adalah kelompok profesional yang terbiasa menyusun soal. Kami terdiri dari ahli berbagai bidang, berkomitmen menciptakan soal berkualitas tinggi yang relevan dengan kompetensi jabatan.
Open chat
Halo!
Silahkan Hubungi Kami Jika Ada Pertanyaan...