Dalam era keterbukaan informasi dan peningkatan aksesibilitas, peran Penyusun Buku Braille dan Buku Bicara menjadi sangat vital, khususnya untuk mendukung literasi bagi penyandang disabilitas netra. Jabatan ini berada di bawah naungan Kementerian Sosial dan lembaga lainnya yang bertugas menyediakan sarana literasi yang inklusif dan adil.
Formasi ini menuntut pemahaman yang kuat tentang kebijakan nasional dan internasional mengenai disabilitas, serta keterampilan teknis dalam produksi buku braille dan audio. Profesi ini tidak hanya memerlukan keahlian teknis, tetapi juga kepekaan sosial yang tinggi terhadap kebutuhan kelompok rentan.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Penyusun Buku Braille dan Buku Bicara Sesuai KemenpanRB

- Penyusunan dan Perencanaan Kerja Produksi Buku Braille dan Buku Bicara
- Tahapan mulai dari perencanaan konten, penjadwalan produksi, pemilihan metode cetak/perekaman, hingga mana Kebijakan dan Penyedia Layanan Aksesibilitas Kesejahteraan Sosial
- Pemahaman mendalam terhadap kebijakan nasional dan internasional tentang hak-hak penyandang disabilitas, khususnya dalam akses terhadap informasi dan literasi. Merujuk pada UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, termasuk peran Kementerian Sosial, Perpustakaan Nasional, dan lembaga lainnya dalam penyediaan sarana aksesibel.
- Implementasi Kebijakan dan Penyediaan Layanan Akses Informasi bagi Disabilitas Netra
- Studi kasus dan penerapan nyata layanan buku braille dan buku bicara di lembaga pendidikan, perpustakaan, dan panti sosial. Termasuk integrasi teknologi seperti software Text-to-Speech (TTS), braille embosser, dan aplikasi buku bicara berbasis digital.
- emen distribusi kepada penerima manfaat. Menggunakan perangkat lunak konversi teks ke braille seperti Duxbury atau Perky Duck, serta software produksi audio seperti Audacity dan Adobe Audition.
- Analisis Kelayakan dan Standarisasi Produksi Buku Aksesibel
- Menilai kebutuhan pengguna, urgensi konten, serta kesesuaian materi terhadap standar nasional dan internasional (misalnya DAISY Consortium dan Standar Braille Indonesia). Memastikan kualitas audio memenuhi standar keterbacaan dan kemudahan navigasi.
- Penyiapan Bahan dan Pengolahan Naskah Buku Braille dan Bicara
- Proses konversi naskah konvensional menjadi bentuk braille dan bentuk audio, termasuk pemilihan narator yang tepat, penyusunan skrip audio, segmentasi bab, serta proofreading hasil cetak braille untuk memastikan kesesuaian dan keterbacaan.
- Penyusunan Laporan Hasil Kerja dan Evaluasi Proses Produksi
- Dokumentasi kegiatan mulai dari perencanaan hingga distribusi. Laporan mencakup capaian output, kendala, dan rekomendasi perbaikan proses produksi di periode berikutnya. Juga mencakup umpan balik dari pengguna (disabilitas netra) sebagai bagian dari evaluasi kinerja layanan.
Contoh Soal Penyusun Buku Braille dan Buku Bicara PPPK & CPNS

Soal Nomor 1
Dalam rangka meningkatkan inklusivitas penyandang disabilitas, pemerintah meluncurkan program penyediaan buku Braille dan buku bicara. Sebagai penyusun, Anda diminta merancang rencana kerja penyusunan buku bicara untuk anak tunanetra usia sekolah dasar. Apa langkah strategis pertama yang paling tepat dalam menyusun rencana kerja tersebut?
A. Mengidentifikasi dan mengumpulkan naskah dari sumber bacaan umum
B. Melakukan analisis kebutuhan pengguna berdasarkan usia dan tingkat pendidikan
C. Menyusun laporan akhir sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja
D. Melakukan pelatihan kepada narator dan pengisi suara
E. Memilih format audio yang paling umum digunakan oleh masyarakat
Jawaban: B
Pembahasan:
Langkah awal dalam penyusunan rencana kerja adalah melakukan analisis kebutuhan pengguna, karena akan menjadi dasar dalam menentukan jenis buku, gaya penyampaian, bahasa yang digunakan, hingga media penyampaian. Hal ini penting agar produk benar-benar sesuai dengan kebutuhan sasaran.
Soal Nomor 2
Anda diminta menganalisis kelayakan kebijakan baru tentang standardisasi buku bicara untuk remaja dengan hambatan penglihatan. Faktor mana yang paling KRITIS untuk memastikan kebijakan ini layak diimplementasikan?
A. Jumlah relawan yang bersedia menjadi pengisi suara
B. Biaya produksi per judul buku bicara
C. Keberagaman tema buku yang tersedia saat ini
D. Kesesuaian dengan prinsip aksesibilitas dan keterbacaan audio
E. Durasi rata-rata satu buku bicara selesai direkam
Jawaban: D
Pembahasan:
Dalam menganalisis kelayakan kebijakan, aspek prinsipil seperti aksesibilitas dan keterbacaan audio menjadi tolok ukur utama. Buku bicara harus mudah diakses dan dipahami oleh penyandang disabilitas netra, yang merupakan tujuan utama dari program ini.
Soal Nomor 3
Pemerintah melalui Kementerian Sosial ingin meningkatkan layanan aksesibilitas kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas. Manakah langkah implementasi kebijakan berikut yang paling mencerminkan pendekatan berbasis kebutuhan pengguna?
A. Menyusun naskah buku dari perpustakaan daerah terdekat
B. Menstandarkan suara narator dari kalangan profesional
C. Menyebarkan buku Braille secara merata ke semua provinsi
D. Melibatkan komunitas disabilitas dalam penyusunan konten buku
E. Mengalihkan seluruh buku fisik ke format digital
Jawaban: D
Pembahasan:
Melibatkan langsung komunitas disabilitas dalam proses penyusunan konten buku merupakan pendekatan partisipatif yang berbasis kebutuhan pengguna. Hal ini dapat memastikan bahwa hasil produk benar-benar relevan dan bermanfaat secara nyata.
Soal Nomor 4
Dalam proses penyiapan bahan buku Braille, seorang penyusun menemukan bahwa naskah asli mengandung banyak istilah teknis. Apa langkah terbaik yang harus dilakukan agar isi buku tetap dapat dimengerti oleh pembaca tunanetra dengan latar pendidikan menengah?
A. Mengganti seluruh istilah teknis dengan istilah awam
B. Menghapus bagian-bagian yang sulit agar lebih ringkas
C. Memberikan glosarium atau penjelasan tambahan di akhir naskah
D. Menyerahkan naskah ke editor profesional
E. Menerjemahkan naskah ke dalam bahasa daerah
Jawaban: C
Pembahasan:
Memberikan glosarium atau penjelasan tambahan memungkinkan pembaca memahami istilah teknis tanpa mengubah konten inti. Hal ini penting dalam konteks aksesibilitas informasi bagi pembaca tunanetra.
Soal Nomor 5
Setelah menyelesaikan proyek penyusunan buku bicara, Anda ditugaskan menyusun laporan hasil kerja. Elemen mana yang PALING PENTING untuk dimasukkan agar laporan tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi dan acuan perbaikan ke depan?
A. Nama-nama penyumbang buku dan narator suara
B. Rincian pengeluaran operasional yang sudah digunakan
C. Statistik jumlah buku yang selesai diproduksi dan distribusinya
D. Dokumentasi foto selama proses rekaman
E. Durasi masing-masing buku dalam format audio
Jawaban: C
Pembahasan:
Statistik hasil kerja seperti jumlah buku dan distribusi merupakan bagian paling penting dalam laporan karena mencerminkan pencapaian kinerja dan membantu pengambil kebijakan mengevaluasi efektivitas program yang telah dilakukan.
Soal Nomor 6
Dalam perencanaan produksi buku bicara untuk siswa SMP tunanetra, tim Anda menghadapi keterbatasan studio rekaman dan narator. Apa solusi paling strategis yang dapat diambil agar proyek tetap berjalan dan kualitas terjaga?
A. Menurunkan target jumlah buku yang diproduksi
B. Mengalihdayakan narator dari komunitas relawan dengan pelatihan singkat
C. Menunda produksi hingga studio tersedia sepenuhnya
D. Mengganti format buku bicara dengan versi PDF suara otomatis
E. Menggunakan teks naskah saja tanpa narasi suara
Jawaban: B
Pembahasan:
Solusi terbaik adalah melibatkan komunitas relawan yang dapat dilatih agar sesuai standar. Ini memungkinkan efisiensi tanpa mengorbankan kualitas dan tetap menjaga keberlanjutan proyek.
Soal Nomor 7
Dalam proses penyusunan buku Braille, bagaimana penyusun memastikan bahwa format hasil cetak dapat dibaca dengan nyaman oleh pengguna tunanetra?
A. Mencetak dengan kertas daur ulang agar lebih ringan
B. Menggunakan format huruf besar dalam Braille
C. Mengacu pada standar tinggi titik Braille dan jarak antar baris yang sesuai
D. Menyusun konten berdasarkan urutan logis dari buku teks biasa
E. Menggunakan format HTML khusus tunanetra
Jawaban: C
Pembahasan:
Penting untuk mengikuti standar teknis Braille, termasuk tinggi titik, jarak antar titik dan baris. Ini akan menjamin kenyamanan pembaca tunanetra saat membaca dengan jari.
Soal Nomor 8
Dalam menyusun kebijakan penyediaan buku Braille dan buku bicara secara nasional, aspek apa yang paling penting untuk menjamin efektivitas pelaksanaannya?
A. Jumlah percetakan Braille yang tersedia
B. Konsistensi penggunaan bahasa baku dan standar aksesibilitas
C. Kemitraan dengan penerbit umum
D. Penggunaan teknologi AI untuk membaca naskah
E. Preferensi desain sampul buku
Jawaban: B
Pembahasan:
Efektivitas kebijakan bergantung pada konsistensi standar, khususnya dalam bahasa, tata letak, dan aksesibilitas, agar produk yang dihasilkan merata kualitasnya dan dapat digunakan oleh seluruh penerima manfaat.
Soal Nomor 9
Saat menyiapkan bahan naskah untuk buku bicara bertema edukatif, seorang penyusun menemukan naskah yang terlalu panjang dan bertele-tele. Apa langkah tepat yang seharusnya dilakukan?
A. Menghapus bagian-bagian yang terlalu panjang
B. Mengganti seluruh naskah dengan yang lebih pendek
C. Menyederhanakan kalimat tanpa mengubah makna inti
D. Menambahkan narasi pembuka agar naskah tampak lebih menarik
E. Merekam langsung tanpa proses penyuntingan
Jawaban: C
Pembahasan:
Penyederhanaan kalimat tetap mempertahankan isi utama dan membantu pengguna dengan hambatan penglihatan memahami isi secara lebih efisien dan nyaman tanpa kehilangan pesan penting.
Soal Nomor 10
Sebuah tim penyusun melaporkan hasil kerja pembuatan 50 buku bicara selama 6 bulan. Namun, belum ada evaluasi dari pengguna akhir. Apa yang seharusnya dilakukan untuk memastikan laporan tersebut lengkap dan berkualitas?
A. Menambahkan kutipan testimoni dari penyusun
B. Mengirimkan laporan ke lembaga pencetak Braille
C. Melakukan survei kepuasan pengguna dan menyertakan hasilnya dalam laporan
D. Menambahkan daftar pustaka dari naskah yang digunakan
E. Menyertakan nama-nama narator profesional dalam laporan
Jawaban: C
Pembahasan:
Evaluasi dari pengguna akhir sangat penting untuk menilai kualitas dan efektivitas buku bicara yang telah disusun. Hasil survei dapat menjadi acuan dalam meningkatkan layanan ke depannya.
Soal Nomor 11
Dalam proses pengolahan naskah buku bicara, Anda menerima naskah dengan struktur tidak sistematis dan banyak pengulangan. Apa strategi terbaik untuk mengolah naskah tersebut agar layak direkam?
A. Menghapus seluruh bagian yang diulang tanpa evaluasi
B. Menyusun ulang struktur naskah agar lebih logis dan runtut
C. Menggunakan aplikasi pembaca otomatis untuk menyesuaikan nada suara
D. Mengalihkan naskah ke tim narator tanpa diedit terlebih dahulu
E. Menggabungkan seluruh isi ke dalam satu sesi rekaman tanpa jeda
Jawaban: B
Pembahasan:
Menyusun ulang struktur naskah agar lebih logis dan sistematis penting agar informasi mudah dipahami dalam bentuk audio, sekaligus menjaga kesinambungan saat dibacakan oleh narator.
Soal Nomor 12
Ketika mengevaluasi kelayakan pengembangan kebijakan buku Braille untuk siswa SMA, data menunjukkan rendahnya pemanfaatan buku oleh sekolah. Apa tindakan yang paling tepat?
A. Menghentikan produksi buku Braille untuk jenjang SMA
B. Mengganti buku Braille dengan buku digital biasa
C. Melakukan studi kebutuhan dan sosialisasi ke sekolah-sekolah
D. Mendistribusikan buku ke jenjang pendidikan lain
E. Menurunkan kualitas produksi agar lebih hemat biaya
Jawaban: C
Pembahasan:
Langkah tepat adalah memahami penyebab rendahnya pemanfaatan melalui studi kebutuhan dan memperkuat sosialisasi penggunaan buku Braille, agar kebijakan pengembangan benar-benar tepat sasaran.
Soal Nomor 13
Seorang penyusun diminta menyiapkan laporan hasil kerja penyusunan buku Braille dalam satu tahun terakhir. Data apa yang PALING RELEVAN untuk menggambarkan kinerja tim?
A. Nama masing-masing penyusun dan lama pengabdiannya
B. Jumlah buku yang diproduksi, jenis buku, dan jangkauan distribusi
C. Jumlah proposal yang diajukan selama tahun tersebut
D. Banyaknya rapat koordinasi yang diikuti
E. Nomor seri masing-masing cetakan buku Braille
Jawaban: B
Pembahasan:
Jumlah produksi, jenis buku, dan distribusinya menunjukkan output nyata dari pekerjaan yang dilakukan dan menjadi indikator kinerja yang mudah dievaluasi oleh atasan atau pihak terkait.
Soal Nomor 14
Dalam proses penyusunan buku bicara bertema sains untuk siswa SMP, bagaimana sebaiknya penyusun menyampaikan konten yang mengandung gambar atau diagram?
A. Mengabaikan bagian bergambar karena tidak bisa dibaca
B. Mendeskripsikan gambar secara rinci dengan narasi deskriptif
C. Menggantikan gambar dengan musik latar edukatif
D. Menyisipkan gambar dalam file audio sebagai jeda suara
E. Mengubah gambar menjadi tabel Braille digital
Jawaban: B
Pembahasan:
Penting bagi penyusun untuk mendeskripsikan gambar secara naratif dan jelas agar siswa tunanetra tetap dapat memahami konsep yang biasanya dijelaskan melalui visual.
Soal Nomor 15
Selama implementasi kebijakan layanan aksesibilitas sosial, sebuah wilayah melaporkan keterbatasan dalam konversi buku cetak ke Braille. Apa strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan tersebut?
A. Mengurangi jumlah buku yang disediakan untuk wilayah tersebut
B. Memusatkan produksi Braille hanya di ibu kota provinsi
C. Mengembangkan kerja sama dengan komunitas dan lembaga swadaya lokal
D. Mengubah target penerima manfaat menjadi kelompok usia dewasa saja
E. Menunda pengadaan hingga tersedia mesin cetak baru
Jawaban: C
Pembahasan:
Mengembangkan kerja sama lokal adalah strategi efektif yang mendekatkan produksi dengan pengguna, serta memberdayakan komunitas untuk mendukung implementasi kebijakan secara berkelanjutan.
Soal Nomor 16
Dalam penyusunan buku bicara, bagaimana cara memastikan bahwa hasil rekaman memenuhi standar kualitas aksesibilitas audio bagi pengguna tunanetra?
A. Menggunakan musik latar untuk menarik perhatian pengguna
B. Menghindari jeda dalam narasi agar durasi rekaman lebih singkat
C. Melakukan uji coba audio kepada pengguna sasaran dan mendapatkan umpan balik
D. Memasukkan suara narator yang cepat agar seluruh materi cepat selesai
E. Menggunakan teknologi pengubah teks ke suara tanpa pengeditan
Jawaban: C
Pembahasan:
Melibatkan pengguna tunanetra dalam uji coba memberikan umpan balik langsung terkait kualitas, kejelasan suara, kecepatan bicara, dan kenyamanan mendengarkan, sehingga memastikan rekaman benar-benar sesuai kebutuhan aksesibilitas.
Soal Nomor 17
Anda ditugaskan untuk menyusun rencana kerja tahunan penyusunan buku Braille. Apa komponen yang paling penting dalam perencanaan tersebut?
A. Jumlah peserta pelatihan Braille
B. Ketersediaan anggaran untuk promosi buku Braille
C. Target jumlah judul buku, jadwal kerja, dan pembagian tugas
D. Desain sampul buku Braille yang menarik
E. Jumlah pelanggan toko buku Braille
Jawaban: C
Pembahasan:
Rencana kerja tahunan harus mencakup target produksi, waktu pelaksanaan, dan penugasan masing-masing anggota tim, agar pelaksanaan berjalan terukur, efisien, dan terarah.
Soal Nomor 18
Apa alasan utama penyusunan standar nasional dalam pembuatan buku bicara dan Braille sangat penting?
A. Agar produksi buku menjadi lebih murah dan cepat
B. Supaya semua buku bisa dijual secara internasional
C. Untuk menjamin kesetaraan akses dan kualitas bagi seluruh pengguna
D. Supaya hanya lembaga resmi yang boleh mencetak buku
E. Agar tampilan buku lebih menarik secara visual
Jawaban: C
Pembahasan:
Standarisasi penting untuk memastikan setiap buku memenuhi kriteria aksesibilitas, baik dari sisi konten, format, hingga teknis penyajian, sehingga semua pengguna memiliki hak dan pengalaman yang setara.
Soal Nomor 19
Dalam menyusun buku bicara untuk anak-anak SD, bagaimana pendekatan penyusunan naskah yang efektif agar mereka tetap tertarik?
A. Menggunakan bahasa ilmiah untuk memperkenalkan istilah baru
B. Menyisipkan ilustrasi dalam bentuk suara, seperti efek suara alam
C. Menambahkan kuis di akhir setiap paragraf
D. Menggunakan gaya narasi monoton dan datar
E. Menyampaikan naskah secara formal seperti ujian
Jawaban: B
Pembahasan:
Efek suara yang relevan dengan cerita atau konten dapat memperkuat imajinasi anak-anak tunanetra, meningkatkan minat, dan membantu pemahaman, menjadikan buku bicara lebih menarik dan edukatif.
Soal Nomor 20
Dalam laporan hasil kerja penyusunan buku Braille dan buku bicara, Anda diminta menampilkan capaian berbasis hasil (outcome). Data apa yang paling relevan?
A. Banyaknya buku yang selesai diproduksi
B. Waktu penyelesaian tiap naskah
C. Jumlah pengguna yang terbantu dan peningkatan literasi aksesibel
D. Jumlah anggaran yang digunakan
E. Lama kerja masing-masing penyusun
Jawaban: C
Pembahasan:
Outcome berfokus pada dampak nyata, bukan hanya output. Maka, data seperti jumlah pengguna yang terbantu dan pengaruhnya terhadap akses literasi jauh lebih bermakna untuk menilai keberhasilan program.
Dapatkan Akses Lengkap ke 100+ Soal Pengelola Sumber Daya Air!

Untuk mempersiapkan ujian dengan lebih baik, kunjungi sistem kami di fungsional.id dan daftarkan diri Anda secara GRATIS! Klik banner di atas untuk mulai menjelajahi lebih dari 100 contoh soal berkualitas dan materi tambahan yang akan membantu Anda sukses dalam seleksi PPPK. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan persiapan Anda dengan sumber daya terbaik yang kami tawarkan. Bergabunglah sekarang dan raih kesuksesan dalam ujian Anda!