Pranata Laboratorium Kesehatan adalah pegawai yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan teknis laboratorium di bidang kesehatan. Tugas utamanya meliputi pengambilan sampel, pemeriksaan laboratorium, analisis data hasil uji, serta pelaporan hasil pemeriksaan. Selain itu, Pranata Laboratorium Kesehatan juga berperan dalam pemeliharaan peralatan laboratorium dan memastikan kualitas serta validitas hasil pemeriksaan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Mereka harus bekerja dengan cermat dan teliti untuk mendukung diagnosis dan penanganan pasien oleh tenaga medis.
Di samping itu, Pranata Laboratorium Kesehatan turut berkontribusi dalam pengembangan metode pemeriksaan laboratorium dan peningkatan kualitas layanan. Mereka harus memahami berbagai prosedur standar operasional (SOP) laboratorium serta mampu mengikuti perkembangan teknologi di bidang kesehatan. Dengan keterampilan teknis yang mumpuni, Pranata Laboratorium Kesehatan juga memiliki peran dalam edukasi dan pelatihan bagi tenaga kesehatan lainnya, guna memastikan pemahaman dan penerapan yang tepat dalam pemeriksaan laboratorium.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Pranata Laboratorium Kesehatan
Kisi-Kisi Soal Pranata Laboratorium Kesehatan mencakup berbagai aspek yang menguji kompetensi teknis dan manajerial dalam bidang laboratorium kesehatan. Soal-soal biasanya mencakup pemahaman tentang prosedur laboratorium, teknik pengambilan sampel, analisis hasil uji laboratorium, serta pengetahuan mengenai standar operasional prosedur (SOP) dan regulasi kesehatan. Selain itu, soal juga dapat menguji kemampuan dalam pemeliharaan peralatan laboratorium, manajemen kualitas, serta penerapan teknologi laboratorium terbaru. Kompetensi manajerial meliputi kemampuan dalam pengelolaan tim, komunikasi, serta pelaporan hasil pemeriksaan secara tepat dan akurat.
Berikut adalah Kisi-Kisi Soal Pranata Laboratorium Kesehatan:
- Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan: Regulasi yang mengatur pelayanan kesehatan, termasuk laboratorium kesehatan, dan standar yang harus dipatuhi dalam operasional laboratorium.
- Peraturan Menteri Kesehatan No. 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Kesehatan: Pedoman teknis terkait penyelenggaraan laboratorium kesehatan, termasuk standar fasilitas, peralatan, dan prosedur kerja.
- Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium Kesehatan: Proses standar yang mencakup pengambilan sampel, analisis, interpretasi hasil, dan pelaporan. Ini termasuk manajemen mutu dan prosedur keselamatan laboratorium.
- Manajemen Mutu di Laboratorium: Sistem manajemen mutu yang diterapkan di laboratorium kesehatan, termasuk penggunaan kontrol kualitas internal dan eksternal untuk memastikan akurasi hasil uji.
- Teknik dan Prosedur Pengujian Laboratorium: Prosedur teknis dalam berbagai jenis pengujian, seperti hematologi, mikrobiologi, kimia klinik, dan imunologi. Ini termasuk pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar alat dan metode yang digunakan.
- Pengelolaan dan Pemeliharaan Alat Laboratorium: Prosedur untuk perawatan rutin, kalibrasi, dan troubleshooting peralatan laboratorium untuk memastikan peralatan selalu dalam kondisi optimal.
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Laboratorium: Protokol keselamatan kerja yang harus diikuti oleh tenaga laboratorium, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD), penanganan bahan kimia berbahaya, dan pencegahan kontaminasi.
- Pengelolaan Limbah Laboratorium: Teknik yang tepat untuk pengelolaan limbah berbahaya dan non-berbahaya yang dihasilkan oleh laboratorium kesehatan, termasuk prosedur pemisahan, penyimpanan, dan pembuangan limbah sesuai dengan regulasi.
- Etika dan Hukum dalam Praktik Laboratorium Kesehatan: Prinsip etika dalam pekerjaan laboratorium, termasuk kerahasiaan data pasien, hak pasien, dan tanggung jawab hukum yang melekat pada hasil laboratorium.
- Sistem Informasi Laboratorium: Penggunaan teknologi informasi untuk pengelolaan data laboratorium, termasuk penerapan Laboratory Information Management System (LIMS) untuk pencatatan, pelacakan, dan pelaporan hasil uji.
- Pelaporan dan Dokumentasi Hasil Uji: Teknik penyusunan laporan hasil uji yang akurat dan komprehensif, serta prosedur dokumentasi yang harus diikuti untuk mendukung akuntabilitas dan pelacakan.
Setelah mempelajari kisi-kisi tersebut, penting untuk memahami berbagai regulasi dan prosedur yang terkait. Berikut ini adalah contoh soal yang dirancang untuk menguji pemahaman Anda mengenai jabatan Pranata Laboratorium Kesehatan, sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibahas.
Contoh Soal Pranata Laboratorium Kesehatan untuk PPPK & CPNS
1. Apa tujuan utama dari Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan terkait dengan operasional laboratorium kesehatan?
a) Meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara umum
b) Melindungi hak pasien dan memastikan akses layanan kesehatan
c) Menetapkan standar dan regulasi yang harus dipatuhi dalam operasional laboratorium kesehatan
d) Memperluas akses terhadap pelayanan kesehatan di daerah terpencil
e) Mengatur kewajiban pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan
Jawaban: (c) Menetapkan standar dan regulasi yang harus dipatuhi dalam operasional laboratorium kesehatan
Pembahasan: Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 bertujuan untuk memastikan bahwa setiap layanan kesehatan, termasuk laboratorium kesehatan, mematuhi standar dan regulasi yang ditetapkan untuk menjamin kualitas pelayanan dan keselamatan pasien.
2. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 411 Tahun 2010, apa yang menjadi syarat utama fasilitas laboratorium kesehatan?
a) Fasilitas harus dilengkapi dengan ruang isolasi
b) Fasilitas harus memiliki ventilasi yang memadai
c) Fasilitas harus memiliki area steril untuk pengujian mikrobiologi
d) Fasilitas harus dilengkapi dengan sistem pengelolaan limbah
e) Fasilitas harus berada di dekat pusat pelayanan kesehatan utama
Jawaban: (b) Fasilitas harus memiliki ventilasi yang memadai
Pembahasan: Ventilasi yang memadai adalah salah satu persyaratan utama dalam fasilitas laboratorium kesehatan untuk memastikan sirkulasi udara yang baik dan mencegah kontaminasi.
3.Mengapa penting bagi Pranata Laboratorium Kesehatan untuk mengikuti SOP dalam proses pengambilan sampel?
a) Untuk meningkatkan efisiensi kerja
b) Untuk memastikan akurasi dan keandalan hasil uji
c) Untuk mematuhi regulasi pemerintah
d) Untuk mengurangi biaya operasional
e) Untuk meningkatkan kepuasan pasien
Jawaban: (b) Untuk memastikan akurasi dan keandalan hasil uji
Pembahasan: Mengikuti SOP adalah kunci untuk menjaga konsistensi, akurasi, dan keandalan hasil uji laboratorium, yang sangat penting untuk diagnosis dan perawatan pasien.
4. Apa tujuan dari kontrol kualitas internal di laboratorium kesehatan?
a) Mengurangi waktu proses pengujian
b) Meningkatkan produktivitas staf laboratorium
c) Memastikan akurasi dan presisi hasil uji secara berkelanjutan
d) Mengurangi biaya perawatan alat laboratorium
e) Menyederhanakan prosedur pelaporan hasil
Jawaban: (c) Memastikan akurasi dan presisi hasil uji secara berkelanjutan
Pembahasan: Kontrol kualitas internal digunakan untuk memantau dan memastikan bahwa hasil uji laboratorium tetap akurat dan presisi dari waktu ke waktu.
5. Dalam pengujian hematologi, apa yang dimaksud dengan hitung jenis leukosit?
a) Penghitungan total sel darah merah
b) Penghitungan total sel darah putih
c) Penghitungan proporsi jenis-jenis sel darah putih
d) Pengukuran kadar hemoglobin
e) Penentuan ukuran sel darah merah
Jawaban: (c) Penghitungan proporsi jenis-jenis sel darah putih
Pembahasan: Hitung jenis leukosit adalah prosedur untuk menentukan proporsi berbagai jenis sel darah putih dalam darah, yang penting dalam diagnosis berbagai kondisi kesehatan.
6. Mengapa kalibrasi alat laboratorium penting untuk dilakukan secara rutin?
a) Untuk memastikan alat selalu bersih
b) Untuk memperpanjang umur alat
c) Untuk menjaga akurasi pengukuran dan hasil uji
d) Untuk mematuhi regulasi pemerintah
e) Untuk mengurangi biaya operasional
Jawaban: (c) Untuk menjaga akurasi pengukuran dan hasil uji
Pembahasan: Kalibrasi rutin memastikan bahwa alat laboratorium memberikan hasil yang akurat dan konsisten, yang sangat penting untuk validitas pengujian.
7. Apa yang dimaksud dengan alat pelindung diri (APD) di laboratorium kesehatan?
a) Alat yang digunakan untuk membersihkan laboratorium
b) Alat yang melindungi staf laboratorium dari bahaya kimia, biologi, dan fisik
c) Alat yang digunakan untuk pengujian sampel
d) Alat yang digunakan untuk menyimpan bahan kimia berbahaya
e) Alat yang digunakan untuk memindahkan sampel
Jawaban: (b) Alat yang melindungi staf laboratorium dari bahaya kimia, biologi, dan fisik
Pembahasan: APD penting digunakan oleh staf laboratorium untuk melindungi diri dari paparan bahan berbahaya dan risiko cedera.
8. Apa langkah pertama yang harus dilakukan dalam pengelolaan limbah laboratorium?
a) Pembuangan limbah ke tempat sampah
b) Pengelompokan limbah berdasarkan jenisnya
c) Penyimpanan limbah dalam wadah tertutup
d) Pengangkutan limbah ke tempat pembuangan akhir
e) Pengolahan limbah dengan bahan kimia
Jawaban: (b) Pengelompokan limbah berdasarkan jenisnya
Pembahasan: Pengelompokan limbah berdasarkan jenisnya adalah langkah pertama yang penting untuk memastikan bahwa setiap jenis limbah ditangani dengan cara yang sesuai dan aman.
9. Mengapa kerahasiaan data pasien sangat penting dalam praktik laboratorium kesehatan?
a) Untuk meningkatkan efisiensi kerja
b) Untuk melindungi privasi pasien dan mematuhi hukum
c) Untuk mengurangi biaya operasional
d) Untuk memastikan keakuratan hasil uji
e) Untuk meningkatkan kepuasan pasien
Jawaban: (b) Untuk melindungi privasi pasien dan mematuhi hukum
Pembahasan: Kerahasiaan data pasien adalah aspek etika dan hukum yang sangat penting dalam laboratorium kesehatan untuk melindungi privasi pasien dan memastikan kepercayaan dalam layanan kesehatan.
10. Apa fungsi utama dari Laboratory Information Management System (LIMS) dalam operasional laboratorium kesehatan?
a) Mengelola inventaris alat dan bahan
b) Mengotomatisasi pencatatan, pelacakan, dan pelaporan hasil uji
c) Mengurangi waktu pengujian sampel
d) Meningkatkan akurasi hasil uji
e) Menyimpan data pasien dalam cloud
Jawaban: (b) Mengotomatisasi pencatatan, pelacakan, dan pelaporan hasil uji
Pembahasan: LIMS adalah sistem yang digunakan untuk mengelola data laboratorium, termasuk pencatatan hasil uji, pelacakan sampel, dan pembuatan laporan secara otomatis, yang meningkatkan efisiensi dan akurasi.
11. Mengapa dokumentasi hasil uji laboratorium harus dilakukan dengan teliti dan akurat?
a) Untuk menghemat waktu
b) Untuk mematuhi regulasi pemerintah
c) Untuk mendukung akuntabilitas dan pelacakan hasil uji
d) Untuk meningkatkan produktivitas staf
e) Untuk mengurangi biaya operasional
Jawaban: (c) Untuk mendukung akuntabilitas dan pelacakan hasil uji
Pembahasan: Dokumentasi yang teliti dan akurat adalah kunci untuk memastikan bahwa hasil uji dapat dilacak dan dipertanggungjawabkan, serta untuk mendukung keputusan klinis yang tepat.
12. Apa kewajiban laboratorium kesehatan sesuai dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009?
a) Memberikan layanan gratis kepada semua pasien
b) Menyediakan layanan darurat 24 jam
c) Mematuhi standar kesehatan dan keselamatan yang berlaku
d) Mengajukan laporan bulanan ke pemerintah
e) Menyediakan tenaga medis yang cukup
Jawaban: (c) Mematuhi standar kesehatan dan keselamatan yang berlaku
Pembahasan: Laboratorium kesehatan wajib mematuhi standar kesehatan dan keselamatan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk melindungi pasien dan tenaga laboratorium.
13. Apa yang harus dimiliki oleh laboratorium kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 411 Tahun 2010?
a) Sertifikat ISO 9001
b) Lisensi operasional dari pemerintah
c) Ruang isolasi pasien
d) Tim audit internal
e) Sertifikat akreditasi internasional
Jawaban: (b) Lisensi operasional dari pemerintah
Pembahasan: Laboratorium kesehatan harus memiliki lisensi operasional yang sah dari pemerintah untuk dapat beroperasi secara legal dan memenuhi standar yang berlaku.
14. Apa yang harus dilakukan jika hasil uji laboratorium tidak sesuai dengan SOP yang berlaku?
a) Melakukan pengujian ulang
b) Membuat laporan hasil uji sesuai data yang ada
c) Mengabaikan hasil uji dan melanjutkan proses lain
d) Mengganti peralatan yang digunakan
e) Menghubungi pihak pasien untuk memberikan klarifikasi
Jawaban: (a) Melakukan pengujian ulang
Pembahasan: Jika hasil uji tidak sesuai dengan SOP, pengujian ulang harus dilakukan untuk memastikan akurasi dan validitas hasil uji.
15. Apa peran utama kontrol kualitas eksternal di laboratorium kesehatan?
a) Mempercepat waktu pengujian
b) Memastikan alat laboratorium berfungsi dengan baik
c) Menilai kinerja laboratorium dibandingkan dengan standar eksternal
d) Mengurangi biaya operasional
e) Mengoptimalkan penggunaan bahan kimia
Jawaban: (c) Menilai kinerja laboratorium dibandingkan dengan standar eksternal
Pembahasan: Kontrol kualitas eksternal digunakan untuk menilai kinerja laboratorium dengan membandingkannya terhadap standar eksternal, yang membantu dalam menjaga kualitas layanan.
16. Apa fungsi utama dari tes kimia klinik di laboratorium?
a) Mengukur kadar elektrolit dalam darah
b) Menentukan jenis bakteri dalam sampel
c) Menghitung jumlah sel darah merah
d) Mengidentifikasi parasit dalam feses
e) Mengukur kadar oksigen dalam darah
Jawaban: (a) Mengukur kadar elektrolit dalam darah
Pembahasan: Tes kimia klinik di laboratorium umumnya digunakan untuk mengukur kadar elektrolit dan berbagai zat kimia lain dalam darah, yang penting untuk diagnosis berbagai kondisi kesehatan.
17. Apa langkah pertama yang dilakukan dalam perawatan rutin alat laboratorium?
a) Pembersihan permukaan alat
b) Kalibrasi alat
c) Pemeriksaan fungsi alat
d) Penggantian suku cadang
e) Pengujian kinerja alat
Jawaban: (a) Pembersihan permukaan alat
Pembahasan: Pembersihan permukaan alat adalah langkah pertama dalam perawatan rutin untuk memastikan bahwa alat bebas dari kontaminan yang dapat mempengaruhi hasil pengujian.
18. Apa langkah pertama yang harus diambil jika terjadi tumpahan bahan kimia berbahaya di laboratorium?
a) Menghapus bahan kimia dengan kain
b) Membuang bahan kimia ke saluran pembuangan
c) Segera menggunakan bahan penyerap untuk menetralkan tumpahan
d) Meninggalkan area dan melaporkannya kepada pihak berwenang
e) Menyiram bahan kimia dengan air
Jawaban: (d) Meninggalkan area dan melaporkannya kepada pihak berwenang
Pembahasan: Langkah pertama yang harus diambil adalah meninggalkan area yang terkontaminasi dan melaporkan insiden kepada pihak berwenang untuk penanganan yang tepat.
19. Apa yang harus dilakukan dengan limbah tajam seperti jarum suntik setelah digunakan?
a) Dibuang langsung ke tempat sampah biasa
b) Dikumpulkan di wadah khusus yang tahan tusukan
c) Dicuci sebelum dibuang
d) Dibakar dalam insinerator
e) Disimpan dalam wadah plastik biasa
Jawaban: (b) Dikumpulkan di wadah khusus yang tahan tusukan
Pembahasan: Limbah tajam seperti jarum suntik harus dikumpulkan di wadah khusus yang tahan tusukan untuk mencegah cedera dan penularan infeksi.
20. Apa yang harus dilakukan jika seorang Pranata Laboratorium Kesehatan menemukan hasil uji yang mencurigakan dan tidak konsisten dengan data pasien?
a) Mengabaikan hasil dan melaporkan sesuai data yang ada
b) Menghubungi pasien untuk klarifikasi
c) Membuat laporan ulang berdasarkan perkiraan hasil yang benar
d) Melakukan pengujian ulang dan berkonsultasi dengan atasan
e) Mengubah hasil uji agar sesuai dengan data pasien
Jawaban: (d) Melakukan pengujian ulang dan berkonsultasi dengan atasan
Pembahasan: Jika hasil uji mencurigakan, penting untuk melakukan pengujian ulang dan berkonsultasi dengan atasan untuk memastikan bahwa hasil tersebut akurat dan valid.
21. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengatur berbagai aspek terkait pelayanan kesehatan, termasuk laboratorium klinis. Apa tujuan utama dari regulasi ini dalam konteks laboratorium klinis?
A. Meningkatkan pendapatan laboratorium klinis
B. Menyediakan layanan laboratorium gratis
C. Memastikan laboratorium klinis memenuhi standar kualitas dan keselamatan
D. Mengurangi penggunaan bahan kimia di laboratorium
E. Mendorong kompetisi antar laboratorium
Jawaban: C. Memastikan laboratorium klinis memenuhi standar kualitas dan keselamatan
Pembahasan: Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 bertujuan untuk memastikan bahwa pelayanan laboratorium klinis di Indonesia memenuhi standar operasional yang menjamin kualitas dan keselamatan pasien.
22. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Kesehatan, apa yang menjadi syarat utama dalam penyelenggaraan laboratorium kesehatan?
A. Laboratorium harus beroperasi 24 jam
B. Laboratorium harus memiliki fasilitas yang memadai dan sesuai standar
C. Laboratorium harus berlokasi di dekat rumah sakit
D. Laboratorium harus menggunakan peralatan impor
E. Laboratorium harus mempekerjakan minimal 50 tenaga kesehatan
Jawaban: B. Laboratorium harus memiliki fasilitas yang memadai dan sesuai standar
Pembahasan: Peraturan Menteri Kesehatan No. 411 Tahun 2010 mengharuskan laboratorium kesehatan memiliki fasilitas, peralatan, dan prosedur kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan untuk menjaga mutu pelayanan.
23. Apa pentingnya Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam laboratorium klinis?
A. Untuk mengurangi biaya operasional
B. Untuk memastikan konsistensi dan akurasi dalam pengujian laboratorium
C. Untuk meningkatkan jumlah sampel yang diolah
D. Untuk menghemat waktu dalam pengujian
E. Untuk meminimalkan kebutuhan pelatihan staf
Jawaban: B. Untuk memastikan konsistensi dan akurasi dalam pengujian laboratorium
Pembahasan: SOP sangat penting untuk memastikan bahwa setiap pengujian laboratorium dilakukan secara konsisten dan akurat, sesuai dengan standar yang berlaku.
24. Dalam manajemen laboratorium, apa yang dimaksud dengan pemeliharaan preventif?
A. Perbaikan alat setelah terjadi kerusakan
B. Kalibrasi alat sesuai jadwal
C. Penggantian alat yang sudah tua
D. Pemeliharaan alat secara berkala untuk mencegah kerusakan
E. Penghentian sementara penggunaan alat
Jawaban: D. Pemeliharaan alat secara berkala untuk mencegah kerusakan
Pembahasan: Pemeliharaan preventif adalah tindakan yang dilakukan secara berkala untuk menjaga kondisi alat laboratorium agar tetap berfungsi dengan baik dan mencegah kerusakan.
25. Mengapa penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) penting dalam lingkungan laboratorium?
A. Untuk membuat pekerja terlihat profesional
B. Untuk memenuhi peraturan perusahaan
C. Untuk melindungi pekerja dari paparan bahan berbahaya dan mencegah kecelakaan
D. Untuk mempermudah proses kerja
E. Untuk menjaga kebersihan laboratorium
Jawaban: C. Untuk melindungi pekerja dari paparan bahan berbahaya dan mencegah kecelakaan
Pembahasan: Penggunaan APD sangat penting untuk melindungi pekerja laboratorium dari risiko kecelakaan dan paparan bahan berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan mereka.
26. Apa tujuan dari proses kalibrasi alat laboratorium?
A. Menghemat biaya operasional
B. Meningkatkan kecepatan pengujian
C. Memastikan akurasi dan konsistensi hasil pengujian
D. Mengurangi jumlah sampel yang diperlukan
E. Memperpanjang masa pakai alat
Jawaban: C. Memastikan akurasi dan konsistensi hasil pengujian
Pembahasan: Kalibrasi alat laboratorium bertujuan untuk memastikan jika alat yang digunakan memberikan hasil yang tepat dan konsisten, yang sangat penting dalam pengujian laboratorium.
27. Bagaimana cara yang tepat untuk mengelola limbah laboratorium yang mengandung bahan kimia berbahaya?
A. Membuangnya langsung ke saluran pembuangan
B. Menyimpannya di dalam laboratorium untuk jangka waktu lama
C. Menyediakan kontainer khusus untuk limbah berbahaya dan mengikuti prosedur pembuangan yang aman
D. Menggunakan bahan kimia untuk menetralisir limbah
E. Mencampurnya dengan limbah non-kimia
Jawaban: C. Menyediakan kontainer khusus untuk limbah berbahaya dan mengikuti prosedur
Pembahasan: Limbah yang memiliki bahan kimia berbahaya harus dikelola dengan hati-hati menggunakan kontainer khusus dan prosedur pembuangan yang aman untuk mencegah pencemaran lingkungan dan risiko kesehatan.
28. Dalam pengelolaan data laboratorium, apa yang menjadi faktor utama yang harus diperhatikan?
A. Kecepatan pencatatan data
B. Penyimpanan data di tempat terbuka
C. Keakuratan dan kerahasiaan data
D. Pemusnahan data secara berkala
E. Penggunaan perangkat lunak yang mahal
Jawaban: C. Keakuratan dan kerahasiaan data
Pembahasan: Keakuratan dan kerahasiaan data laboratorium sangat penting untuk menjaga integritas hasil uji dan privasi pasien.
29. Apa yang dimaksud dengan kontrol kualitas internal dalam laboratorium?
A. Pengawasan oleh pihak eksternal
B. Pengujian berulang pada sampel untuk memastikan hasil yang konsisten
C. Pengecekan hasil uji oleh pihak ketiga
D. Kalibrasi alat oleh teknisi luar
E. Pemantauan kualitas hasil uji oleh manajemen laboratorium
Jawaban:B. Pengujian berulang pada sampel untuk memastikan hasil yang konsisten
Pembahasan: Kontrol kualitas internal melibatkan pengujian berulang pada sampel yang sama untuk memastikan bahwa hasil yang diberikan oleh laboratorium konsisten dan dapat diandalkan.
30. Menurut Undang-Undang No. 36 Tahun 2009, siapa yang bertanggung jawab dalam menjamin mutu pelayanan laboratorium kesehatan?
A. Pemerintah pusat
B. Kepala laboratorium
C. Semua tenaga kesehatan yang bekerja di laboratorium
D. Kementerian Kesehatan
E. Lembaga independen
Jawaban: C. Semua tenaga kesehatan yang bekerja di laboratorium
Pembahasan: Semua tenaga kesehatan yang bekerja di laboratorium memiliki tanggung jawab untuk menjamin mutu pelayanan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Undang-Undang.
31. Apa yang menjadi fokus utama dalam Etika Pelayanan Laboratorium?
A. Kecepatan pelayanan
B. Keuntungan finansial
C. Kerahasiaan pasien dan kepatuhan terhadap regulasi
D. Penggunaan teknologi canggih
E. Persaingan antar laboratorium
Jawaban: C. Kerahasiaan pasien dan kepatuhan terhadap regulasi
Pembahasan: Etika Pelayanan Laboratorium menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan pasien serta kepatuhan terhadap regulasi hukum yang berlaku untuk menjaga kepercayaan dan integritas pelayanan.
32. Apa yang menjadi tujuan dari Jaminan Mutu dalam laboratorium?
A. Mempercepat proses analisis
B. Meningkatkan jumlah sampel yang diterima
C. Memastikan hasil uji yang akurat, konsisten, dan dapat diandalkan
D. Mengurangi biaya operasional
E. Meningkatkan keahlian teknisi laboratorium
Jawaban: C. Memastikan hasil uji yang akurat, konsisten, dan dapat diandalkan
Pembahasan: Jaminan Mutu bertujuan untuk memastikan bahwa semua proses pengujian di laboratorium menghasilkan data yang akurat, konsisten, dan dapat diandalkan.
33. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 411 Tahun 2010, apa yang harus dilakukan jika ditemukan ketidaksesuaian dalam hasil uji laboratorium?
A. Mengabaikan hasil tersebut
B. Membuang sampel dan melanjutkan uji
C. Melakukan analisis ulang untuk memastikan keakuratan hasil
D. Melaporkan ke pihak berwenang
E. Menghentikan operasional laboratorium
Jawaban: C. Melakukan analisis ulang untuk memastikan keakuratan hasil
Pembahasan: Jika ditemukan ketidaksesuaian dalam hasil uji, analisis ulang harus dilakukan untuk memastikan keakuratan dan integritas hasil sebelum dilaporkan.
34. Apa langkah awal yang perlu dilakukan untuk penanganan tumpahan bahan kimia berbahaya di laboratorium?
A. Membersihkannya dengan kain
B. Melaporkan ke manajer laboratorium
C. Menggunakan APD dan mengikuti prosedur penanganan limbah kimia
D. Menutup pintu laboratorium
E. Memperbaiki alat yang rusak
Jawaban: C. Menggunakan APD dan mengikuti prosedur penanganan limbah kimia
Pembahasan: Langkah pertama dalam penanganan tumpahan bahan kimia berbahaya adalah menggunakan APD dan mengikuti prosedur penanganan limbah kimia untuk menghindari risiko kecelakaan dan kontaminasi.
35. Mengapa penting untuk mendokumentasikan setiap prosedur yang dilakukan di laboratorium?
A. Untuk kepentingan audit dan memastikan akurasi serta transparansi hasil uji
B. Untuk meningkatkan jumlah sampel yang diterima
C. Untuk mematuhi peraturan perusahaan
D. Untuk mempermudah pelatihan staf baru
E. Untuk menghemat waktu dalam pekerjaan
Jawaban: A. Untuk kepentingan audit dan memastikan akurasi serta transparansi hasil uji
Pembahasan: Dokumentasi yang baik penting untuk kepentingan audit, serta memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam proses pengujian dapat ditelusuri kembali untuk menjamin akurasi dan transparansi hasil uji.
36. Apa yang menjadi fokus utama dari manajemen stok bahan kimia di laboratorium?
A. Menyimpan sebanyak mungkin bahan kimia
B. Menghindari pembelian bahan kimia
C. Memastikan ketersediaan bahan kimia yang dibutuhkan dan mengelola penyimpanannya dengan aman
D. Mengurangi penggunaan bahan kimia
E. Meningkatkan penggunaan bahan kimia mahal
Jawaban: C. Memastikan ketersediaan bahan kimia yang dibutuhkan dan mengelola penyimpanannya dengan aman
Pembahasan: Manajemen stok bahan kimia harus fokus pada memastikan ketersediaan bahan yang diperlukan untuk pengujian, serta pengelolaan penyimpanan yang aman untuk mencegah risiko kebocoran atau kecelakaan.
37. Apa peran dari Etika dan Hukum dalam Pelayanan Laboratorium terkait dengan kerahasiaan pasien?
A. Mengizinkan penyebaran data pasien untuk penelitian
B. Menjaga dan melindungi kerahasiaan informasi pasien dari akses yang tidak sah
C. Mengharuskan publikasi data pasien
D. Mengurangi jumlah data pasien yang disimpan
E. Mengizinkan akses data pasien oleh pihak ketiga tanpa persetujuan
Jawaban: B. Menjaga dan melindungi kerahasiaan informasi pasien dari akses yang tidak sah
Pembahasan: Etika dan hukum dalam pelayanan laboratorium mengharuskan tenaga kesehatan untuk menjaga dan melindungi kerahasiaan informasi pasien dari akses yang tidak sah, sesuai dengan regulasi yang berlaku.
38. Menurut SOP Laboratorium, apa yang harus dilakukan jika hasil uji menunjukkan hasil yang tidak wajar?
A. Menerbitkan hasil uji seperti biasa
B. Mengulang pengujian dengan prosedur yang sama
C. Meminta konfirmasi dari rekan kerja
D. Melakukan analisis tambahan untuk memverifikasi hasil
E. Mengabaikan hasil dan melanjutkan pengujian lainnya
Jawaban: D. Melakukan analisis tambahan untuk memverifikasi hasil
Pembahasan: Jika hasil uji menunjukkan hasil yang tidak wajar, langkah yang tepat adalah melakukan analisis tambahan untuk memverifikasi hasil tersebut sebelum melaporkannya.
39. Mengapa penting untuk melakukan kalibrasi alat laboratorium secara berkala?
A. Untuk meningkatkan produktivitas laboratorium
B. Untuk mematuhi peraturan pemerintah
C. Untuk memastikan keakuratan dan konsistensi hasil pengujian
D. Untuk mengurangi biaya operasional
E. Untuk mempermudah pekerjaan teknisi
Jawaban: C. Untuk memastikan keakuratan dan konsistensi hasil pengujian
Pembahasan: Kalibrasi alat laboratorium yang dilakukan secara berkala sangat berguna untuk memastikan jika alat tersebut memberikan hasil yang akurat dan konsisten, yang merupakan dasar dari hasil uji yang dapat diandalkan.
40. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan limbah laboratorium yang benar menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 411 Tahun 2010?
A. Membuang limbah laboratorium ke sungai
B. Membakar limbah di dalam laboratorium
C. Memisahkan limbah sesuai jenisnya dan menggunakan metode pembuangan yang aman dan ramah lingkungan
D. Mengubur limbah di area sekitar laboratorium
E. Menyimpan limbah di dalam laboratorium untuk waktu yang lama
Jawaban: C. Memisahkan limbah sesuai jenisnya dan menggunakan metode pembuangan yang aman dan ramah lingkungan
Pembahasan: Pengelolaan limbah laboratorium harus dilakukan dengan cara memisahkan limbah sesuai jenisnya dan menggunakan metode pembuangan yang aman serta ramah lingkungan untuk mencegah pencemaran dan risiko kesehatan.
Dapatkan Akses Lebih dari 100 Soal Pranata Laboratorium Kesehatan Sekarang! Klik Disini dan Bergabung Gratis Bersama Kami
Ingin mengasah kemampuan Anda lebih dalam? Kami menyediakan lebih dari 100 soal Pranata Laboratorium Kesehatan yang siap membantu Anda memahami materi dengan lebih baik. Soal-soal ini dirancang untuk menguji berbagai aspek penting yang harus dikuasai oleh seorang profesional laboratorium.
Bergabunglah dengan kami di https://fungsional.id/ untuk mendapatkan akses penuh ke seluruh soal dan materi pendukung. Dengan masuk ke sistem kami, Anda tidak hanya mendapatkan soal latihan, tetapi juga pembahasan yang mendalam untuk setiap soal, membantu Anda mempersiapkan diri secara optimal.
Jangan lewatkan kesempatan ini! Klik banner di atas atau kunjungi langsung https://fungsional.id/ dan daftar sekarang secara GRATIS. Tingkatkan persiapan Anda dan raih sukses dalam ujian Pranata Laboratorium Kesehatan!