Posisi Pranata Trantibum (Ketentraman dan Ketertiban Umum) dalam CPNS PPPK berperan penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. Petugas di posisi ini bertanggung jawab memastikan kepatuhan terhadap peraturan umum, mendeteksi serta menangani potensi gangguan yang dapat mengganggu ketertiban, dan mendukung lingkungan yang aman bagi semua warga. Keterampilan yang dibutuhkan meliputi pemahaman mendalam mengenai peraturan, kemampuan komunikasi yang efektif, serta kemampuan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.
Pada seleksi CPNS PPPK, calon Pranata Trantibum diharapkan memiliki pemahaman mendalam tentang ketentuan ketertiban, pengelolaan situasi lapangan, serta kemampuan dalam menegakkan aturan secara tepat. Persiapan yang baik akan membantu calon peserta menguasai keterampilan yang diperlukan untuk menjaga ketentraman dan ketertiban umum, serta mendukung lingkungan yang aman dan tertib bagi masyarakat.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Pranata Trantibum
Kisi-kisi soal pranata trantibum (Ketentraman dan Ketertiban Umum) dirancang untuk mengukur kompetensi para calon seleksi di bidang pranata trantibum . Berikut adalah kisi-kisi untuk soal pranata trantibum.
Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah: Mengatur peran pemerintah daerah dalam menjaga ketentraman dan ketertiban umum sebagai bagian dari pelayanan dasar kepada masyarakat.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 26 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat: Mengatur tugas dan fungsi pranata Trantibum dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Pemantauan dan Penegakan Ketertiban Umum: Mengawasi pelaksanaan peraturan daerah dan menindak pelanggaran terkait ketertiban umum seperti penertiban pedagang kaki lima dan parkir liar.
Penanganan Konflik Sosial dan Mediasi: Mampu mendeteksi potensi konflik di masyarakat dan melakukan langkah pencegahan serta mediasi konflik.
Pengelolaan Sistem Pelaporan dan Pengaduan: Menyusun mekanisme pengaduan masyarakat terkait gangguan ketertiban dan mengambil tindakan yang tepat.
Koordinasi dengan Aparat Keamanan: Bekerjasama dengan kepolisian, TNI, dan Satpol PP dalam upaya penegakan ketertiban dan ketentraman masyarakat.
Penanganan Bencana dan Keadaan Darurat: Berperan aktif dalam penanganan situasi darurat dan bencana, termasuk evakuasi dan bantuan kepada masyarakat.
Pelaksanaan Operasi Penertiban: Melakukan operasi penertiban seperti razia dan patroli rutin untuk menjaga ketertiban di ruang publik dan lingkungan permukiman.
Pemberian Edukasi dan Sosialisasi kepada Masyarakat: Menyampaikan informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait peraturan dan pentingnya menjaga ketertiban umum.
Pengelolaan Keamanan Lingkungan: Mendorong partisipasi masyarakat melalui sistem keamanan lingkungan seperti Siskamling dan program keamanan berbasis komunitas.
Penerapan K3 dalam Operasi Lapangan: Memastikan personel Trantibum mematuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja saat melakukan tugas di lapangan.
Pelaporan dan Dokumentasi Kegiatan: Menyusun laporan berkala terkait kegiatan penertiban dan keamanan serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
Pengelolaan Ketertiban di Tempat Umum: Memastikan ketertiban di tempat umum seperti pasar, terminal, taman, dan fasilitas publik lainnya.
Penanganan Gangguan Sosial seperti Gelandangan dan Pengemis (Gepeng): Melakukan penertiban dan memberikan solusi humanis bagi masalah sosial di wilayah tugas.
Kerjasama dengan Lembaga Sosial dan Pemerintah Daerah: Berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan masalah sosial dan ekonomi yang mengganggu ketertiban umum.
Penerapan Etika dan Profesionalisme: Menjaga etika dan profesionalisme dalam menjalankan tugas agar masyarakat merasa terlindungi dan dilayani dengan baik.
Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Trantibum: Memanfaatkan teknologi informasi untuk memantau dan melaporkan kondisi ketertiban umum secara real-time.
Manajemen Risiko dan Tanggap Darurat: Mampu menyusun rencana kontinjensi untuk menghadapi kemungkinan gangguan ketertiban atau keadaan darurat.
Evaluasi dan Monitoring Kinerja Trantibum: Melakukan evaluasi terhadap efektivitas kegiatan penertiban dan menyusun rencana perbaikan berkelanjutan.
Contoh Soal Pranata Trantibum untuk CPNS & PPPK
Persiapan yang matang sangat penting untuk berhasil dalam seleksi CPNS dan PPPK. Latihan soal membantu peserta menguasai materi secara efektif. Berikut beberapa contoh soal untuk Pranata Trantibum.
1. Salah satu tugas utama Pranata Trantibum adalah menjaga ketentraman dan ketertiban umum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam konteks penanganan pedagang kaki lima yang tidak memiliki izin berdagang di area trotoar, langkah apa yang sebaiknya dilakukan oleh Pranata Trantibum untuk menyelesaikan permasalahan ini secara efektif?
A. Melakukan penertiban secara paksa tanpa mediasi
B. Memberikan peringatan secara tertulis tanpa dialog
C. Mengadakan dialog dengan pedagang dan mencari solusi relokasi
D. Mengajukan laporan ke instansi terkait tanpa tindakan langsung
E. Mengabaikan masalah karena tidak ada keluhan dari warga
Jawaban: C. Mengadakan dialog dengan pedagang dan mencari solusi relokasi
Pembahasan: Pendekatan yang ideal dalam menjaga ketertiban adalah dengan dialog dan mencari solusi bersama, seperti relokasi yang sesuai, sebagaimana diatur dalam Permendagri No. 26 Tahun 2020. Penertiban yang baik harus mempertimbangkan dampak sosial dan tidak dilakukan secara sepihak.
2. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 26 Tahun 2020, diatur tentang tugas dan fungsi Pranata Trantibum dalam menjaga ketertiban umum. Jika terjadi konflik horizontal antarwarga akibat perbedaan pendapat dalam pembagian sumber daya desa, langkah pencegahan yang paling tepat dilakukan oleh Pranata Trantibum adalah…
A. Melakukan mediasi dan dialog dengan pihak-pihak terkait
B. Melibatkan aparat kepolisian untuk memadamkan konflik dengan kekerasan
C. Menetapkan aturan tegas tanpa negosiasi
D. Menerbitkan surat keputusan tanpa konsultasi dengan warga
E. Membiarkan situasi berlangsung hingga masyarakat menyelesaikannya sendiri
Jawaban: A. Melakukan mediasi dan dialog dengan pihak-pihak terkait
Pembahasan: Sesuai dengan tugasnya dalam penanganan konflik sosial, Pranata Trantibum harus mampu mendeteksi potensi konflik dan melakukan mediasi untuk mencegah eskalasi. Dialog adalah kunci dalam menyelesaikan konflik sosial.
3. Pranata Trantibum sering kali berkoordinasi dengan aparat keamanan dalam menegakkan ketertiban umum. Dalam sebuah operasi penertiban parkir liar, yang melibatkan pihak kepolisian dan Satpol PP, bagaimana peran Pranata Trantibum dalam memastikan operasi berjalan sesuai prosedur?
A. Menangkap pelanggar dan menyerahkannya langsung ke pihak berwenang
B. Memastikan tidak ada negosiasi yang dilakukan dengan pelanggar
C. Mengawasi pelaksanaan operasi dan memberikan arahan sesuai regulasi
D. Mengambil keputusan di tempat tanpa koordinasi dengan pihak lain
E. Membiarkan pihak keamanan yang menangani seluruh proses
Jawaban: C. Mengawasi pelaksanaan operasi dan memberikan arahan sesuai regulasi
Pembahasan: Pranata Trantibum harus berperan aktif dalam mengawasi operasi penertiban dan memastikan semuanya berjalan sesuai dengan prosedur yang diatur dalam undang-undang dan peraturan daerah. Koordinasi dan pengawasan adalah aspek penting.
4. Dalam upaya pemantauan dan penegakan ketertiban umum, salah satu indikator keberhasilan Pranata Trantibum adalah adanya sistem pelaporan yang efektif. Jika masyarakat sering kali merasa pengaduannya tidak ditindaklanjuti dengan baik, tindakan apa yang sebaiknya dilakukan oleh Pranata Trantibum untuk memperbaiki situasi ini?
A. Membuat lebih banyak pos pengaduan fisik
B. Mengabaikan keluhan yang bersifat pribadi
C. Mengalihkan semua pengaduan ke aparat keamanan setempat
D. Membatasi jumlah pengaduan yang dapat diterima per hari
E. Mengalihkan semua pengaduan ke aparat keamanan setempat
Jawaban: C. Mengembangkan sistem pelaporan berbasis teknologi yang transparan
Pembahasan: Pengelolaan sistem pelaporan dan pengaduan yang efektif akan membantu Pranata Trantibum merespons dengan cepat dan transparan. Penggunaan teknologi informasi adalah solusi yang tepat untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
5. Ketika terjadi bencana alam di sebuah wilayah, Pranata Trantibum diminta untuk berperan aktif dalam penanganan situasi darurat. Tindakan yang paling tepat dilakukan oleh Pranata Trantibum dalam tahap awal adalah…
A. Menunggu instruksi dari pemerintah pusat sebelum bertindak
B. Mengatur evakuasi warga dan memberikan bantuan langsung di lapangan
C. Melakukan pendataan kerusakan tanpa tindakan lebih lanjut
D. Fokus pada operasi penertiban masyarakat setelah bencana
E. Menyerahkan semua tanggung jawab kepada tim SAR
Jawaban: B. Mengatur evakuasi warga dan memberikan bantuan langsung di lapangan
Pembahasan: Pranata Trantibum harus bergerak cepat dalam situasi darurat, termasuk membantu evakuasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Ini adalah bagian dari tanggung jawab dalam penanganan bencana.
6. Dalam sebuah operasi rutin untuk menertibkan parkir liar di area publik, Pranata Trantibum dihadapkan pada situasi di mana pemilik kendaraan tidak kooperatif dan marah. Bagaimana sebaiknya Pranata Trantibum menangani situasi ini?
A. Mengabaikan protes dan tetap melakukan penindakan
B. Mengajak pemilik kendaraan berdialog untuk menjelaskan aturan
C. Meminta bantuan aparat keamanan untuk menahan pemilik kendaraan
D. Meninggalkan area untuk menghindari konfrontasi
E. Menunda operasi sampai suasana kondusif
Jawaban: B. Mengajak pemilik kendaraan berdialog untuk menjelaskan aturan
Pembahasan: Komunikasi yang baik dengan masyarakat sangat penting dalam menjaga ketertiban. Pranata Trantibum harus berusaha berdialog dan memberikan edukasi terkait aturan yang berlaku.
7. Salah satu fungsi penting Pranata Trantibum adalah memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Materi yang paling tepat untuk disampaikan kepada masyarakat di daerah rawan konflik sosial adalah…
A. Pentingnya kepatuhan terhadap aturan parkir
B. Cara mengelola sampah secara benar
C. Strategi pencegahan konflik dan pentingnya komunikasi efektif
D. Pentingnya menjaga kebersihan fasilitas umum
E. Peraturan mengenai penjualan di pasar tradisional
Jawaban: C. Strategi pencegahan konflik dan pentingnya komunikasi efektif
Pembahasan: Dalam konteks daerah rawan konflik, Pranata Trantibum harus fokus memberikan edukasi tentang pencegahan konflik dan bagaimana komunikasi efektif dapat menghindari ketegangan sosial.
8. Pranata Trantibum terlibat dalam penanganan gelandangan dan pengemis (Gepeng) di kota besar. Apa langkah paling manusiawi dan efektif dalam menangani masalah ini?
A. Menangkap dan menahan Gepeng
B. Mengusir Gepeng dari wilayah publik
C. Berkoordinasi dengan dinas sosial untuk rehabilitasi dan pemberdayaan
D. Melarang Gepeng untuk beraktivitas di area publik
E. Memberikan denda kepada Gepeng yang melanggar aturan
Jawaban: C. Berkoordinasi dengan dinas sosial untuk rehabilitasi dan pemberdayaan
Pembahasan: Langkah paling tepat adalah berkoordinasi dengan dinas sosial untuk mencari solusi yang manusiawi, seperti rehabilitasi dan pemberdayaan, daripada hanya melakukan penertiban secara paksa.
9. Pada saat melakukan operasi penertiban di pasar tradisional, Pranata Trantibum menemukan pelanggaran terkait kebersihan dan tata ruang. Langkah pertama yang sebaiknya dilakukan adalah…
A. Menutup pasar dan menghentikan semua aktivitas
B. Melakukan mediasi dengan pengelola pasar untuk menyusun rencana perbaikan
C. Melaporkan pelanggaran kepada instansi yang berwenang tanpa tindakan langsung
D. Menindak semua pelanggar tanpa pengecualian
E. Membiarkan masalah tetap ada karena bukan prioritas
Jawaban: B. Melakukan mediasi dengan pengelola pasar untuk menyusun rencana perbaikan
Pembahasan: Pendekatan mediasi untuk menyusun rencana perbaikan bersama adalah langkah pertama yang ideal dalam menjaga ketertiban dan kebersihan di tempat umum seperti pasar tradisional.
10. Pranata Trantibum diminta membuat laporan kegiatan penertiban di sebuah kawasan perumahan. Laporan tersebut harus mencakup…
A. Hanya masalah yang ditemukan tanpa solusi
B. Semua tindakan yang diambil serta rekomendasi untuk perbaikan
C. Rincian teknis tanpa memeriksa hasil penertiban
D. Data personal warga yang melanggar aturan
E. Tindakan hukum terhadap pelanggar
Jawaban: B. Semua tindakan yang diambil serta rekomendasi untuk perbaikan
Pembahasan: Laporan kegiatan harus mencakup tindakan yang diambil selama penertiban serta rekomendasi untuk perbaikan di masa depan. Ini memastikan adanya tindak lanjut yang jelas dan akuntabel.
11. Dalam tugasnya sebagai Pranata Trantibum, Andi menemukan sekelompok pedagang kaki lima yang berjualan di area yang tidak diperbolehkan oleh peraturan daerah. Meskipun sudah dilakukan beberapa kali penertiban, mereka tetap kembali berjualan di lokasi tersebut. Berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, apa langkah pertama yang sebaiknya diambil Andi untuk mengatasi masalah ini secara efektif?
A. Menggandeng aparat kepolisian untuk menindak tegas para pedagang tersebut.
B. Melakukan mediasi dengan para pedagang untuk mencari solusi lokasi alternatif.
C. Memberikan sanksi denda kepada pedagang yang melanggar aturan.
D. Membiarkan mereka berjualan karena sulitnya mencari tempat lain.
E. Meminta masyarakat melapor langsung ke dinas terkait setiap ada pelanggaran.
Jawaban: B. Melakukan mediasi dengan para pedagang untuk mencari solusi lokasi alternatif.
Pembahasan: Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2014, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab dalam menjaga ketertiban umum. Dalam kasus ini, langkah mediasi dapat menjadi solusi yang lebih efektif karena mempertimbangkan aspek kemanusiaan dan potensi keberlanjutan penertiban.
12. Petugas Trantibum mendapatkan laporan adanya konflik antarwarga di suatu desa mengenai batas lahan. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 26 Tahun 2020, apa langkah yang seharusnya dilakukan petugas untuk menanggulangi konflik tersebut?
A. Melakukan tindakan hukum langsung kepada pihak yang dianggap bersalah.
B. Mengedukasi warga mengenai hukum pertanahan.
C. Menjembatani kedua pihak melalui proses mediasi untuk mencari solusi damai.
D. Mengamankan lokasi konflik dan menghentikan kegiatan warga di sana.
E. Mengalihkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
Jawaban: C. Menjembatani kedua pihak melalui proses mediasi untuk mencari solusi damai.
Pembahasan: Peran Pranata Trantibum adalah mendeteksi dan mencegah konflik, termasuk dengan cara mediasi yang merupakan metode paling tepat untuk menyelesaikan konflik lahan.
13. Dalam pelaksanaan operasi rutin di pasar, petugas Trantibum mendapati banyak kendaraan parkir sembarangan yang menghambat arus lalu lintas. Langkah apa yang harus dilakukan petugas sebagai bentuk pemantauan dan penegakan ketertiban umum?
A. Menggembok kendaraan yang parkir sembarangan.
B. Mengedukasi para pengemudi untuk tidak memarkir kendaraan sembarangan.
C. Menghubungi pihak kepolisian untuk penindakan lebih lanjut.
D. Mengatur ulang area parkir agar tidak mengganggu lalu lintas.
E. Memberi peringatan dan mengatur lalu lintas untuk mengurai kemacetan.
Jawaban: E. Memberi peringatan dan mengatur lalu lintas untuk mengurai kemacetan.
Pembahasan: Sebagai bentuk pemantauan dan penegakan ketertiban umum, memberikan peringatan dan melakukan pengaturan sementara lebih sesuai karena tidak melibatkan tindakan hukum langsung, namun dapat memperbaiki kondisi lapangan.
14. Seorang petugas Trantibum sedang menyusun mekanisme pengaduan masyarakat terkait gangguan ketertiban. Apa aspek yang paling penting dalam sistem pelaporan dan pengaduan agar efektif?
A. Menyediakan hotline yang dapat dihubungi 24 jam.
B. Memberikan insentif kepada pelapor yang aktif.
C. Melibatkan aparat dalam penanganan pengaduan.
D. Menyusun prosedur yang jelas dan mudah dipahami masyarakat.
E. Membuat tim khusus untuk mengecek pengaduan palsu.
Jawaban: D. Menyusun prosedur yang jelas dan mudah dipahami masyarakat.
Pembahasan: Aspek terpenting dalam pengelolaan sistem pelaporan adalah prosedur yang mudah dipahami, agar masyarakat dapat melaporkan dengan cepat dan jelas tanpa kebingungan.
15. Dalam rangka menjaga keamanan publik, petugas Trantibum bekerja sama dengan kepolisian dan Satpol PP untuk melakukan patroli rutin. Apa keuntungan utama dari kerja sama ini?
A. Meningkatkan kedisiplinan petugas.
B. Meminimalisasi jumlah pelanggaran di masyarakat.
C. Memudahkan koordinasi anggaran dalam operasi lapangan.
D. Meningkatkan kepercayaan masyarakat pada lembaga negara.
E. Mengurangi beban kerja petugas Trantibum.
Jawaban: B. Meminimalisasi jumlah pelanggaran di masyarakat.
Pembahasan: Kerja sama antar lembaga dalam penegakan ketertiban umum dapat mengoptimalkan efektivitas pengawasan dan penindakan, sehingga pelanggaran dapat diminimalisasi.
16. Ketika menghadapi situasi darurat seperti bencana alam, petugas Trantibum dituntut untuk berperan aktif dalam penanganan. Tindakan apa yang seharusnya menjadi prioritas utama mereka?
A. Mempersiapkan laporan untuk pimpinan.
B. Melakukan evakuasi terhadap warga yang terancam.
C. Mengedukasi masyarakat tentang langkah-langkah evakuasi.
D. Menghubungi lembaga bantuan internasional.
E. Menyusun rencana kontinjensi untuk bencana mendatang.
Jawaban: B. Melakukan evakuasi terhadap warga yang terancam.
Pembahasan: Dalam situasi darurat, evakuasi adalah langkah krusial yang harus diambil untuk melindungi nyawa masyarakat sebelum tindakan lainnya dilakukan.
17. Dalam upaya penegakan ketertiban umum, petugas Trantibum melakukan operasi penertiban di lingkungan pemukiman. Apa yang menjadi tujuan utama dari operasi ini?
A. Meningkatkan pendapatan daerah dari denda.
B. Menyampaikan peringatan kepada masyarakat.
C. Menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.
D. Mengedukasi masyarakat tentang peraturan.
E. Mengumpulkan data pelanggaran untuk laporan.
Jawaban: C. Menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.
Pembahasan: Tujuan utama dari operasi penertiban adalah menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan, sehingga masyarakat merasa nyaman dan aman.
18. Ketika melakukan penanganan gangguan sosial seperti gelandangan dan pengemis, petugas Trantibum harus tetap memperhatikan aspek kemanusiaan. Tindakan apa yang seharusnya diambil untuk memberikan solusi yang baik?
A. Mengusir mereka dari area publik.
B. Memberikan bantuan sementara dan merujuk ke lembaga sosial.
C. Membuat peraturan yang lebih ketat terhadap gelandangan.
D. Mengabaikan masalah sosial tersebut.
E. Mengumpulkan data mereka untuk laporan pemerintah.
Jawaban: B. Memberikan bantuan sementara dan merujuk ke lembaga sosial.
Pembahasan: Pendekatan yang humanis sangat penting dalam penanganan masalah sosial, dengan memberikan bantuan dan mengarahkan mereka ke lembaga sosial untuk penyelesaian yang lebih baik.
19. Dalam rangka pengelolaan data dan sistem informasi Trantibum, petugas ditugaskan untuk memanfaatkan teknologi informasi. Apa manfaat utama dari penggunaan teknologi dalam pengelolaan ini?
A. Meningkatkan jumlah laporan yang masuk.
B. Mempercepat proses pengolahan data dan informasi.
C. Mengurangi beban kerja petugas Trantibum.
D. Mengumpulkan data secara manual lebih efisien.
E. Meningkatkan anggaran untuk kegiatan Trantibum.
Jawaban: B. Mempercepat proses pengolahan data dan informasi.
Pembahasan: Penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan data memungkinkan pemantauan dan pelaporan yang lebih cepat dan akurat, mendukung efektivitas kerja Trantibum.
20. Dalam melakukan evaluasi dan monitoring kinerja Trantibum, salah satu aspek penting adalah feedback dari masyarakat. Mengapa feedback ini sangat diperlukan?
A. Untuk memperbaiki citra Trantibum di mata masyarakat.
B. Agar Trantibum dapat beradaptasi dengan perubahan.
C. Untuk menyusun anggaran yang lebih besar.
D. Agar petugas dapat memperoleh penghargaan.
E. Untuk menjawab semua pertanyaan masyarakat.
Jawaban: B. Agar Trantibum dapat beradaptasi dengan perubahan.
Pembahasan: Feedback dari masyarakat memberikan informasi yang berharga untuk perbaikan berkelanjutan dan adaptasi terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat, meningkatkan efektivitas Trantibum.
21. UU No. 23 Tahun 2014 menegaskan bahwa menjaga ketentraman dan ketertiban umum adalah bagian dari pelayanan dasar yang diberikan oleh pemerintah daerah. Bagaimana pemerintah daerah dapat menjalankan peran tersebut dalam situasi di mana terjadi konflik horizontal antara warga masyarakat?
A. Mendelegasikan sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk menyelesaikan konflik
B. Melakukan pendekatan persuasif dan mediasi kepada pihak-pihak yang berseteru
C. Mengambil tindakan represif terhadap semua pihak yang terlibat konflik
D. Membiarkan konflik berlangsung agar masyarakat belajar menyelesaikan sendiri
E. Membentuk tim khusus dari perangkat desa untuk mengatasi konflik
Jawaban: B. Melakukan pendekatan persuasif dan mediasi kepada pihak-pihak yang berseteru
Pembahasan: Pemerintah daerah berperan penting dalam menjaga ketentraman dan ketertiban umum. Dalam situasi konflik horizontal, pendekatan mediasi dan persuasif, seperti yang diatur dalam UU No. 23 Tahun 2014, adalah tindakan yang tepat untuk mencegah eskalasi konflik dan menciptakan solusi damai.
22. Salah satu fungsi pranata Trantibum adalah memastikan ketertiban di ruang publik. Berdasarkan Permendagri No. 26 Tahun 2020, apa langkah yang harus diambil pranata Trantibum jika menemukan adanya pedagang kaki lima yang melanggar aturan di area parkir?
A. Memberikan edukasi terlebih dahulu sebelum menertibkan
B. Menyita barang dagangan tanpa memberi peringatan
C. Melaporkan ke Satpol PP tanpa tindakan apapun
D. Mengusir pedagang kaki lima dari lokasi secara paksa
E. Mengambil alih lahan parkir untuk dikelola pemerintah daerah
Jawaban: A. Memberikan edukasi terlebih dahulu sebelum menertibkan
Pembahasan: Permendagri No. 26 Tahun 2020 mengatur bahwa pranata Trantibum harus menjalankan tugasnya dengan pendekatan humanis, termasuk memberikan edukasi kepada masyarakat yang melanggar ketertiban sebelum melakukan penertiban.
23. Dalam konteks penanganan konflik sosial, pranata Trantibum diharapkan mampu mendeteksi potensi konflik. Berdasarkan kisi-kisi, bagaimana pranata Trantibum dapat melakukan deteksi dini terhadap potensi konflik?
A. Menunggu laporan dari masyarakat mengenai adanya konflik
B. Melakukan pengawasan langsung di lapangan dan dialog dengan masyarakat
C. Melakukan investigasi rahasia tanpa sepengetahuan warga
D. Mengandalkan informasi dari media massa tentang konflik yang terjadi
E. Menggunakan data statistik untuk memprediksi terjadinya konflik
Jawaban: B. Melakukan pengawasan langsung di lapangan dan dialog dengan masyarakat
Pembahasan: Deteksi dini potensi konflik sosial dilakukan melalui pengawasan langsung di lapangan dan dialog dengan masyarakat untuk memperoleh informasi awal mengenai kondisi yang berpotensi menimbulkan konflik.
24. Pemantauan dan penegakan ketertiban umum seringkali melibatkan kerjasama dengan aparat keamanan lainnya. Berdasarkan regulasi yang ada, bagaimana pranata Trantibum harus berkoordinasi dengan TNI dan Polri dalam operasi penertiban?
A. Meminta bantuan TNI/Polri hanya jika situasi sudah tidak terkendali
B. Melibatkan TNI/Polri dalam setiap operasi tanpa perencanaan khusus
C. Mengatur peran TNI/Polri sesuai dengan fungsi masing-masing sebelum operasi
D. Menyerahkan seluruh operasi penertiban kepada TNI/Polri
E. Mengundang TNI/Polri untuk memantau saja, tanpa ikut terlibat
Jawaban: C. Mengatur peran TNI/Polri sesuai dengan fungsi masing-masing sebelum operasi
Pembahasan: Koordinasi antara pranata Trantibum dengan TNI dan Polri harus dilakukan dengan pembagian tugas yang jelas dan terencana, sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2014 dan Permendagri No. 26 Tahun 2020. TNI dan Polri dilibatkan untuk aspek keamanan dan ketertiban, sementara pranata Trantibum tetap memiliki tanggung jawab utama.
25. Dalam pelaksanaan operasi penertiban terhadap parkir liar, pranata Trantibum harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Berdasarkan ketentuan yang berlaku, apa langkah awal yang harus dilakukan sebelum operasi penertiban dimulai?
A. Melakukan razia secara tiba-tiba untuk menangkap pelanggar
B. Meminta masyarakat setempat untuk menangani sendiri
C. Meminta izin langsung kepada pimpinan daerah untuk tindakan tegas
D. Membiarkan pelanggaran terjadi hingga eskalasi masalah besar
E. Memberikan surat peringatan terlebih dahulu kepada pemilik kendaraan
Jawaban: E. Memberikan surat peringatan terlebih dahulu kepada pemilik kendaraan
Pembahasan: Sebelum melakukan operasi penertiban, pranata Trantibum wajib memberikan peringatan kepada pelanggar, seperti tertuang dalam peraturan terkait. Hal ini bertujuan agar tindakan penertiban tidak dianggap sewenang-wenang.
26. Salah satu tugas pranata Trantibum adalah penanganan gangguan sosial seperti gelandangan dan pengemis (Gepeng). Berdasarkan ketentuan yang ada, pendekatan apa yang harus dilakukan pranata Trantibum dalam menangani masalah sosial ini?
A. Mengusir mereka secara paksa dari tempat umum
B. Menangkap mereka dan menyerahkan kepada kepolisian
C. Memberikan solusi humanis dengan melibatkan dinas sosial
D. Menyita barang-barang mereka agar tidak kembali ke tempat semula
E. Membiarkan mereka beraktivitas dengan pengawasan terbatas
Jawaban: C. Memberikan solusi humanis dengan melibatkan dinas sosial
Pembahasan: Menurut aturan yang berlaku, pranata Trantibum harus bekerja sama dengan dinas sosial untuk memberikan solusi yang humanis bagi gelandangan dan pengemis, seperti rehabilitasi atau pelatihan keterampilan.
27. Dalam menjaga ketertiban umum, pranata Trantibum juga berperan dalam edukasi masyarakat. Bagaimana bentuk sosialisasi yang paling efektif dilakukan pranata Trantibum terkait peraturan ketertiban umum?
A. Menyebarkan pamflet tanpa adanya sesi tanya jawab
B. Hanya mengandalkan media sosial untuk menyebarkan informasi
C. Menempel peraturan di papan pengumuman tanpa penjelasan
D. Mengadakan forum diskusi interaktif dengan masyarakat setempat
E. Membuat video pendek tanpa mengadakan sosialisasi langsung
Jawaban: D. Mengadakan forum diskusi interaktif dengan masyarakat setempat
Pembahasan: Edukasi masyarakat yang paling efektif dilakukan melalui forum diskusi interaktif, di mana pranata Trantibum dapat memberikan penjelasan langsung dan masyarakat bisa bertanya, menciptakan komunikasi dua arah.
28. Dalam pengelolaan ketertiban di tempat umum seperti pasar atau terminal, pranata Trantibum harus memastikan kelancaran aktivitas masyarakat. Jika terjadi kericuhan di pasar akibat pertikaian antar pedagang, langkah apa yang sebaiknya dilakukan?
A. Membubarkan kericuhan tanpa memberikan mediasi
B. Melibatkan masyarakat sekitar untuk menghentikan pertikaian
C. Segera melakukan mediasi di tempat dan melibatkan pihak terkait
D. Menunggu sampai kericuhan mereda sebelum bertindak
E. Melaporkan kejadian tersebut tanpa intervensi
Jawaban: C. Segera melakukan mediasi di tempat dan melibatkan pihak terkait
Pembahasan: Mediasi langsung di tempat kejadian adalah langkah yang tepat dalam menangani konflik di tempat umum. Ini sesuai dengan peran pranata Trantibum dalam menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat di ruang publik.
29. Pelaporan dan dokumentasi kegiatan penertiban adalah bagian penting dari tugas pranata Trantibum. Mengapa penting bagi pranata Trantibum untuk menyusun laporan berkala terkait kegiatan yang telah dilakukan?
A. Untuk keperluan dokumentasi pribadi
B. Untuk memastikan kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan peraturan dan dapat menjadi bahan evaluasi
C. Agar pimpinan mengetahui seberapa sering mereka bekerja
D. Untuk membuktikan bahwa mereka telah bekerja kepada masyarakat
E. Untuk menambah beban administrasi yang sudah ada
Jawaban: B. Untuk memastikan kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan peraturan dan dapat menjadi bahan evaluasi
Pembahasan: Laporan berkala penting untuk memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh pranata Trantibum sesuai dengan peraturan dan bisa menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan di masa mendatang.
30. Salah satu tugas pranata Trantibum adalah menjaga keamanan lingkungan. Berdasarkan regulasi, bagaimana pranata Trantibum dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan di lingkungannya?
A. Memaksa masyarakat mengikuti program keamanan tanpa diskusi
B. Mengembangkan program berbasis komunitas seperti Siskamling
C. Menyerahkan keamanan lingkungan sepenuhnya kepada aparat keamanan
D. Mengabaikan keamanan lingkungan dan fokus pada tugas lain
E. Mengandalkan teknologi tanpa melibatkan masyarakat
Jawaban: B. Mengembangkan program berbasis komunitas seperti Siskamling
Pembahasan: Program berbasis komunitas seperti Siskamling adalah cara efektif untuk melibatkan masyarakat dalam menjaga keamanan di lingkungan sekitar mereka. Ini sesuai dengan pendekatan partisipatif yang diatur dalam peraturan tentang ketertiban umum.
Siapkan Diri Anda Menjadi Pranata Trantibum! Akses Latihan Soal di Sistem Kami Sekarang Juga!
Tingkatkan kesiapan ujian Anda dengan latihan soal yang dirancang khusus untuk materi Pranata Trantibum (Ketentraman dan Ketertiban Umum). Latihan soal ini dilengkapi dengan kisi-kisi yang akan membantu Anda memahami dan menguasai konsep-konsep penting yang diujikan. Jangan lewatkan kesempatan ini! Segera klik banner diatas atau kunjungi sistem kami https://fungsional.id/ untuk mendaftar gratis dan mulai latihan soal Anda. Siapkan diri Anda untuk meraih kesuksesan!
0 Responses
Mantap lanjutkan