Analis Akuakultur adalah jabatan yang memiliki peran krusial dalam mendukung pengembangan dan pengelolaan sektor akuakultur. Mereka bertanggung jawab untuk menganalisis data terkait kondisi lingkungan, kesehatan ikan, serta produktivitas budidaya, guna memastikan praktik akuakultur yang efisien dan berkelanjutan. Dengan pengetahuan mendalam tentang biologi perairan dan teknik budidaya, seorang Analis Akuakultur berperan dalam merumuskan strategi peningkatan produksi ikan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga ramah lingkungan.
Selain itu, Analis Akuakultur juga terlibat dalam penelitian untuk mengidentifikasi masalah yang muncul di lapangan, seperti penyakit ikan atau perubahan kualitas air, dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya. Mereka bekerja sama dengan petani ikan, peneliti, dan instansi pemerintah untuk mengembangkan kebijakan dan pedoman teknis yang mendukung pertumbuhan industri akuakultur. Dalam tugasnya, mereka harus memiliki kemampuan analisis yang tajam serta pemahaman yang baik tentang regulasi terkait perikanan dan lingkungan, sehingga dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga keberlanjutan sumber daya perairan dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sektor ini.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Analis Akuakultur.
Kisi-Kisi Soal Analis Akuakultur membantu persiapan ujian PPPK CPNS dengan fokus pada teknik budidaya ikan, manajemen kualitas air, dan analisis data. Memahami kisi-kisi ini meningkatkan peluang sukses dalam ujian.
- Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (beserta revisi UU No. 45 Tahun 2009): Regulasi utama yang mengatur perikanan dan akuakultur di Indonesia, termasuk pengelolaan sumber daya ikan, budidaya, dan konservasi.
- Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 75/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Budidaya Ikan yang Baik (Good Aquaculture Practices, GAqP): Standar dan pedoman untuk budidaya ikan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, termasuk pengelolaan kesehatan ikan, pakan, dan air.
- Teknik Budidaya Ikan: Metode dan teknik budidaya berbagai jenis ikan dan organisme air lainnya (misalnya, ikan air tawar, ikan laut, udang), termasuk pemilihan lokasi, desain kolam, dan sistem pemeliharaan.
- Pengelolaan Kualitas Air dalam Akuakultur: Prosedur pemantauan dan pengelolaan kualitas air, termasuk parameter fisik, kimia, dan biologi yang penting dalam akuakultur, seperti suhu, pH, oksigen terlarut, dan amonia.
- Pengelolaan Pakan dan Nutrisi: Prinsip-prinsip pemberian pakan dalam budidaya ikan, termasuk formulasi pakan, frekuensi pemberian, dan manajemen nutrisi untuk mendukung pertumbuhan optimal dan kesehatan ikan.
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Ikan: Teknik identifikasi penyakit ikan, metode pencegahan, dan pengobatan penyakit yang umum terjadi dalam akuakultur, serta manajemen biosekuriti.
Contoh Soal Analis Akuakultur untuk PPPK & CPNS
Persiapkan ujian PPPK atau CPNS Anda dengan contoh soal analis akuakultur kami! Latihan ini mencakup topik penting seperti regulasi perikanan, teknik budidaya ikan, dan pengelolaan kualitas air.
1. Seorang petani ikan ingin memulai budidaya ikan air tawar di area baru. Dia menemukan dua lokasi potensial: Lokasi A memiliki akses mudah ke sungai dengan kualitas air yang stabil, sementara Lokasi B dekat dengan sumber air yang kurang stabil tetapi lebih dekat dengan pasar. Faktor utama apa yang seharusnya dipertimbangkan petani dalam memilih lokasi terbaik untuk budidaya?
A. Jarak dari pasar lebih penting untuk mengurangi biaya distribusi
B. Akses mudah ke sungai yang menyediakan kualitas air yang stabil lebih penting untuk kesehatan ikan
C. Kedekatan dengan sumber air kurang stabil lebih baik untuk penghematan biaya
D. Memilih lokasi dengan fasilitas pengolahan limbah yang tersedia
E. Jarak dari pusat penelitian akuakultur
Jawaban: B. Akses mudah ke sungai yang menyediakan kualitas air yang stabil lebih penting untuk kesehatan ikan
Pembahasan: Dalam budidaya ikan, kualitas dan kestabilan sumber air adalah faktor utama karena mempengaruhi kesehatan ikan dan produktivitas. Meskipun jarak dari pasar juga penting, kualitas air yang stabil lebih krusial untuk keberhasilan budidaya.
2. Menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 75/PERMEN-KP/2016, seorang petani ikan diharuskan untuk menerapkan pedoman Good Aquaculture Practices (GAqP). Jika dia menemukan bahwa kadar oksigen terlarut di kolam budidayanya menurun secara signifikan, langkah apa yang harus dia ambil untuk mematuhi pedoman GAqP?
A. Menambah pakan secara berlebihan untuk meningkatkan aktivitas ikan
B. Menambahkan lebih banyak obat-obatan kimia untuk meningkatkan kualitas air
C. Memasang sistem aerasi untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut
D. Mengurangi jumlah ikan di kolam tanpa mengubah sistem aerasi
E. Mengabaikan penurunan kadar oksigen karena tidak mempengaruhi kualitas pakan
Jawaban: C. Memasang sistem aerasi untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut
Pembahasan: GAqP menekankan pentingnya menjaga kualitas air, termasuk kadar oksigen terlarut. Memasang sistem aerasi adalah langkah yang sesuai untuk meningkatkan kadar oksigen dan menjaga kesehatan ikan.
3. Dalam konteks UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, seorang petani ikan menemukan bahwa praktek budidaya yang diterapkannya menyebabkan penurunan jumlah ikan di habitat alami sekitar. Apa tindakan yang sesuai menurut regulasi ini?
A. Melanjutkan praktek budidaya tanpa perubahan karena sudah berproduksi dengan baik
B. Mengabaikan dampak terhadap habitat alami karena fokus pada keuntungan ekonomi
C. Mengubah praktek budidaya untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan dan melaksanakan konservasi
D. Menggunakan teknologi terbaru untuk meningkatkan produksi tanpa memperhatikan dampak lingkungan
E. Mengurangi jumlah ikan yang dibudidayakan tanpa mengubah praktek
Jawaban: C. Mengubah praktek budidaya untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan dan melaksanakan konservasi
Pembahasan: UU No. 31 Tahun 2004 mengatur perlunya pengelolaan yang berkelanjutan untuk melindungi habitat alami dan memastikan dampak lingkungan dari budidaya ikan dapat diminimalisir.
4. Seorang teknisi akuakultur sedang memeriksa kualitas air di kolam budidaya ikan dan menemukan bahwa pH air tidak stabil. Apa langkah pertama yang harus diambil untuk mengatasi masalah ini?
A. Mengabaikan masalah pH karena tidak berpengaruh signifikan pada kesehatan ikan
B. Menggunakan bahan kimia untuk menetralkan pH air tanpa melakukan pemantauan lebih lanjut
C. Menyediakan tambahan pakan untuk meningkatkan kesehatan ikan
D. Mengukur kembali pH air secara berkala dan melakukan penyesuaian dengan bahan pengatur pH yang tepat
E. Mengurangi frekuensi pemeriksaan kualitas air
Jawaban: D. Mengukur kembali pH air secara berkala dan melakukan penyesuaian dengan bahan pengatur pH yang tepat
Pembahasan: pH air yang stabil adalah penting untuk kesehatan ikan. Langkah yang tepat adalah memantau pH secara berkala dan menyesuaikan dengan bahan pengatur pH sesuai kebutuhan.
5. Dalam perencanaan sistem budidaya ikan, seorang ahli akuakultur memilih untuk menggunakan sistem Recirculating Aquaculture System (RAS). Apa keuntungan utama dari sistem RAS dibandingkan dengan sistem budidaya konvensional?
A. Memungkinkan penurunan kualitas air secara cepat
B. Memungkinkan penggunaan lahan yang lebih luas
C. Mengurangi konsumsi pakan ikan
D. Memungkinkan pengelolaan air yang lebih efisien dan pengendalian kualitas yang lebih baik
E. Mengurangi kebutuhan akan sistem pemantauan kesehatan ikan
Jawaban: D. Memungkinkan pengelolaan air yang lebih efisien dan pengendalian kualitas yang lebih baik
Pembahasan: Sistem RAS memungkinkan pengelolaan air yang efisien dan pengendalian kualitas yang lebih baik dengan mendaur ulang air dan mengurangi penggunaan air baru, yang penting dalam pengelolaan budidaya ikan.
6. Seorang petani ikan menghadapi masalah dengan penyakit ikan yang menyebar di kolam budidayanya. Menurut pedoman biosekuriti, langkah mana yang paling tepat untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut?
A. Menggunakan antibiotik secara rutin untuk semua ikan
B. Mengisolasi ikan yang terinfeksi dan membersihkan kolam secara menyeluruh
C. Menambah pakan untuk mempercepat penyembuhan
D. Menambahkan lebih banyak ikan ke dalam kolam untuk menggantikan ikan yang mati
E. Mengabaikan gejala penyakit dan melanjutkan budidaya seperti biasa
Jawaban: B. Mengisolasi ikan yang terinfeksi dan membersihkan kolam secara menyeluruh
Pembahasan: Biosekuriti melibatkan tindakan seperti isolasi ikan yang terinfeksi dan pembersihan kolam untuk mencegah penyebaran penyakit. Penggunaan antibiotik secara rutin tidak sesuai dengan prinsip pencegahan penyakit yang baik.
7. Berdasarkan UU No. 45 Tahun 2009 tentang Perikanan, bagaimana cara mengelola budidaya ikan agar sesuai dengan prinsip keberlanjutan lingkungan?
A. Menggunakan pakan ikan yang mengandung bahan kimia berbahaya
B. Mengabaikan pengelolaan limbah dan dampak lingkungan
C. Menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan pengelolaan limbah yang baik
D. Mengurangi jumlah ikan yang dibudidayakan tanpa mengubah praktek
E. Menggunakan pestisida kimia untuk mengendalikan hama
Jawaban: C. Menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan pengelolaan limbah yang baik
Pembahasan: UU No. 45 Tahun 2009 menekankan pentingnya penerapan teknologi ramah lingkungan dan pengelolaan limbah yang baik untuk memastikan keberlanjutan lingkungan dalam budidaya ikan.
8. Seorang petani ikan memutuskan untuk meningkatkan kualitas pakan yang digunakan dalam budidaya ikan. Apa hal utama yang harus diperhatikan dalam formulasi pakan untuk mendukung pertumbuhan ikan yang optimal?
A. Harga pakan yang murah
B. Komposisi nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik ikan
C. Pakan yang dapat disimpan untuk waktu yang lama
D. Pakan dengan bahan-bahan yang mudah didapat
E. Pakan dengan warna yang menarik
Jawaban: B. Komposisi nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik ikan
Pembahasan: Komposisi nutrisi dalam pakan harus sesuai dengan kebutuhan spesifik ikan untuk mendukung pertumbuhan yang optimal dan kesehatan. Harga dan daya simpan pakan adalah pertimbangan tambahan tetapi tidak mengesampingkan pentingnya nutrisi.
9. Dalam pengelolaan kualitas air, parameter mana yang digunakan untuk mengukur konsentrasi gas terlarut dalam air dan mengapa hal ini penting?
A. pH – karena mempengaruhi rasa air
B. Temperatur – karena mempengaruhi laju metabolisme
C. Oksigen terlarut – karena penting untuk pernapasan ikan
D. Amonia – karena mempengaruhi warna air
E. Nitrat – karena mempengaruhi rasa air
Jawaban: C. Oksigen terlarut – karena penting untuk pernapasan ikan
Pembahasan: Oksigen terlarut adalah parameter yang penting dalam kualitas air karena ikan memerlukan oksigen untuk pernapasan. Kadar oksigen yang cukup dalam air mendukung kesehatan dan pertumbuhan ikan.
10. Seorang analis akuakultur menemukan bahwa kadar amonia di kolam budidaya ikan sangat tinggi. Apa tindakan pertama yang harus diambil untuk mengatasi masalah ini?
A. Mengabaikan kadar amonia karena tidak berpengaruh langsung
B. Mengganti air kolam sepenuhnya
C. Mengurangi jumlah ikan yang dibudidayakan
D. Menambahkan bahan kimia untuk menghilangkan amonia tanpa pemeriksaan lebih lanjut
E. Mengukur kadar amonia secara berkala dan menerapkan sistem filtrasi biologis
Jawaban: E. Mengukur kadar amonia secara berkala dan menerapkan sistem filtrasi biologis
Pembahasan: Kadar amonia yang tinggi harus diatasi dengan langkah-langkah seperti penerapan sistem filtrasi biologis dan pemantauan kadar amonia secara berkala untuk menjaga kualitas air yang baik.
11. Jika seorang petani ikan ingin mengurangi dampak negatif budidaya ikan terhadap ekosistem lokal, apa langkah yang paling efektif yang dapat dia ambil?
A. Menggunakan pestisida kimia untuk mengendalikan hama
B. Menambah jumlah ikan yang dibudidayakan untuk meningkatkan hasil
C. Menerapkan teknik budidaya yang berkelanjutan dan melindungi habitat alami
D. Menggunakan pakan dengan bahan kimia tambahan untuk meningkatkan pertumbuhan
E. Mengabaikan limbah budidaya dan tidak melakukan pengelolaan lingkungan
Jawaban: C. Menerapkan teknik budidaya yang berkelanjutan dan melindungi habitat alami
Pembahasan: Teknik budidaya yang berkelanjutan dan perlindungan habitat alami adalah langkah penting untuk mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem lokal. Penggunaan bahan kimia dan peningkatan jumlah ikan tanpa pertimbangan dapat berdampak negatif.
12. Seorang teknisi akuakultur perlu memilih sistem filtrasi yang tepat untuk kolam budidaya. Apa keuntungan utama dari sistem filtrasi mekanis dibandingkan dengan sistem filtrasi biologis?
A. Sistem filtrasi mekanis menghilangkan bahan organik terlarut
B. Sistem filtrasi mekanis lebih murah dan mudah dipasang
C. Sistem filtrasi mekanis menghilangkan partikel besar dan kotoran dari air
D. Sistem filtrasi mekanis lebih efisien dalam menguraikan bahan organik
E. Sistem filtrasi mekanis tidak memerlukan perawatan rutin
Jawaban: C. Sistem filtrasi mekanis menghilangkan partikel besar dan kotoran dari air
Pembahasan: Sistem filtrasi mekanis berfungsi untuk menghilangkan partikel besar dan kotoran dari air, sedangkan sistem filtrasi biologis menguraikan bahan organik yang lebih kecil. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda dan sering digunakan secara bersamaan.
13. Dalam budidaya ikan, faktor apa yang paling mempengaruhi keberhasilan adaptasi ikan terhadap lingkungan kolam budidaya baru?
A. Jenis pakan yang digunakan
B. Kualitas dan kestabilan lingkungan air
C. Jumlah ikan yang dibudidayakan
D. Kedekatan dengan pasar
E. Teknologi pemantauan kesehatan ikan
Jawaban: B. Kualitas dan kestabilan lingkungan air
Pembahasan: Kualitas dan kestabilan lingkungan air adalah faktor utama yang mempengaruhi adaptasi ikan di kolam budidaya baru. Lingkungan yang stabil mendukung kesehatan dan pertumbuhan ikan yang optimal.
14. Seorang petani ikan ingin meningkatkan produktivitas kolam budidaya dengan metode intensif. Apa yang harus dipertimbangkan untuk memastikan bahwa metode ini tidak mempengaruhi kualitas air secara negatif?
A. Menggunakan pakan dengan kandungan protein rendah
B. Mengabaikan sistem filtrasi dan aerasi untuk mengurangi biaya
C. Menerapkan sistem filtrasi dan aerasi yang memadai untuk mengelola kualitas air
D. Mengurangi frekuensi pemantauan kualitas air
E. Menambah jumlah ikan secara drastis tanpa perubahan sistem
Jawaban: C. Menerapkan sistem filtrasi dan aerasi yang memadai untuk mengelola kualitas air
Pembahasan: Metode intensif meningkatkan kepadatan ikan, sehingga sistem filtrasi dan aerasi yang memadai diperlukan untuk menjaga kualitas air dan menghindari dampak negatif.
16. Jika terjadi kematian massal ikan dalam kolam budidaya, langkah pertama yang harus diambil oleh analis akuakultur adalah:
A. Mengganti air kolam sepenuhnya
B. Memeriksa dan menganalisis penyebab kematian, seperti kualitas air dan penyakit
C. Menambahkan lebih banyak pakan untuk meningkatkan kesehatan ikan yang tersisa
D. Menambah jumlah ikan untuk menggantikan yang mati
E. Mengabaikan masalah dan melanjutkan budidaya seperti biasa
Jawaban: B. Memeriksa dan menganalisis penyebab kematian, seperti kualitas air dan penyakit
Pembahasan: Analisis penyebab kematian massal penting untuk mengidentifikasi masalah, seperti kualitas air atau penyakit, sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
16. Dalam merancang sistem budidaya ikan yang ramah lingkungan, apa keuntungan utama dari penggunaan pakan berbasis tanaman dibandingkan dengan pakan berbasis ikan?
A. Pakan berbasis tanaman lebih mahal
B. Pakan berbasis tanaman lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya laut
C. Pakan berbasis tanaman kurang efisien dalam mendukung pertumbuhan ikan
D. Pakan berbasis tanaman tidak dapat digunakan dalam sistem budidaya intensif
E. Pakan berbasis tanaman lebih sulit disimpan
Jawaban: B. Pakan berbasis tanaman lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya laut
Pembahasan: Pakan berbasis tanaman lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya laut yang terbatas, membantu menjaga keberlanjutan lingkungan dalam budidaya ikan.
17. Seorang petani ikan sedang mempertimbangkan untuk menggunakan sistem pemantauan otomatis untuk kualitas air di kolam budidaya. Apa keuntungan utama dari penggunaan sistem ini?
A. Mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual untuk pemantauan
B. Mengabaikan pemantauan kualitas air karena lebih murah
C. Mengurangi kualitas air dengan mengabaikan sistem filtrasi
D. Mempermudah pengumpulan data dan pengambilan keputusan berbasis data
E. Mengurangi kebutuhan akan sistem aerasi
Jawaban: D. Mempermudah pengumpulan data dan pengambilan keputusan berbasis data
Pembahasan: Sistem pemantauan otomatis memungkinkan pengumpulan data secara real-time dan pengambilan keputusan yang lebih baik berdasarkan data tersebut, serta mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual.
18. Dalam budidaya ikan air tawar, apa yang merupakan indikator utama dari adanya masalah dengan sistem filtrasi?
A. Peningkatan suhu air
B. Penurunan kadar oksigen terlarut dan peningkatan konsentrasi amonia
C. Peningkatan jumlah ikan yang aktif
D. Peningkatan kadar nitrat
E. Penurunan jumlah pakan yang dibutuhkan
Jawaban: B. Penurunan kadar oksigen terlarut dan peningkatan konsentrasi amonia
Pembahasan: Masalah dengan sistem filtrasi biasanya ditunjukkan oleh penurunan kadar oksigen terlarut dan peningkatan konsentrasi amonia, yang dapat mempengaruhi kesehatan ikan.
19. Seorang ahli akuakultur sedang mengevaluasi dampak dari introduksi spesies ikan baru ke dalam kolam budidaya yang sudah ada. Apa hal utama yang harus dipertimbangkan sebelum memperkenalkan spesies baru?
A. Harga pasar spesies baru
B. Kesesuaian spesies baru dengan kondisi lingkungan dan dampaknya terhadap ekosistem yang ada
C. Kemudahan penyimpanan spesies baru
D. Warna dan ukuran spesies baru
E. Jumlah pakan yang diperlukan spesies baru
Jawaban: B. Kesesuaian spesies baru dengan kondisi lingkungan dan dampaknya terhadap ekosistem yang ada
Pembahasan: Kesesuaian spesies baru dengan kondisi lingkungan dan dampaknya terhadap ekosistem yang ada adalah pertimbangan utama untuk memastikan bahwa spesies baru tidak mengganggu keseimbangan ekosistem.
20. Seorang petani ikan menghadapi masalah dengan pertumbuhan ikan yang lambat. Apa langkah pertama yang harus diambil untuk menentukan penyebab masalah ini?
A. Menambah jumlah pakan tanpa mengevaluasi faktor lain
B. Mengukur dan menganalisis kualitas air serta memeriksa diet ikan
C. Mengurangi jumlah ikan dalam kolam
D. Menggunakan obat-obatan untuk meningkatkan pertumbuhan ikan
E. Mengabaikan masalah dan melanjutkan budidaya seperti biasa
Jawaban: B. Mengukur dan menganalisis kualitas air serta memeriksa diet ikan
Pembahasan: Pertumbuhan ikan yang lambat dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk kualitas air dan diet ikan. Mengukur dan menganalisis kualitas air serta memeriksa diet ikan adalah langkah pertama untuk menentukan penyebab dan mencari solusi yang tepat.
Ingin Lanjut Mengerjakan Soal Akuakultur?
Dapatkan 100 Soal Analisis Akuakultur Lengkap di Sini!
Dapatkan akses ke lebih dari 100 soal latihan yang dirancang khusus untuk meningkatkan keterampilan Anda! Masukkan ke dalam sistem kami di https://fungsional.id/ atau klik banner di atas dan daftar secara GRATIS!
Jangan lewatkan kesempatan untuk mempersiapkan diri dengan baik. Dengan akses ini, Anda akan mendapatkan soal-soal yang komprehensif dan bermanfaat untuk menghadapi ujian atau meningkatkan pengetahuan Anda dalam analisis akuakultur. Daftar sekarang dan tingkatkan keahlian Anda hari ini!