Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Pertama adalah jabatan yang berperan dalam menganalisis serta mengawasi perkarantinaan tumbuhan untuk mencegah masuk dan menyebarnya organisme pengganggu tumbuhan dari luar negeri maupun antarwilayah. Tugas utama dalam jabatan ini mencakup pemeriksaan, pengujian, serta pengendalian terhadap komoditas pertanian yang masuk atau keluar dari suatu wilayah, guna memastikan kepatuhan terhadap regulasi karantina tumbuhan.
Selain itu, seorang Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Pertama juga bertanggung jawab dalam penyusunan laporan hasil pemeriksaan, analisis risiko hama dan penyakit, serta penerapan kebijakan perkarantinaan. Pada jenjang ini, analis bekerja dengan bimbingan dalam melakukan pengawasan dan pengujian, sementara di tingkat yang lebih tinggi, perannya meluas hingga pada perumusan kebijakan serta koordinasi dengan berbagai instansi terkait.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Pertama CPNS PPPK Sesuai KemenpanRB

Kisi-kisi soal Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Pertama yang sesuai dengan KemenpanRB dirancang untuk membantu calon peserta memahami cakupan materi yang akan diujikan dalam seleksi CPNS dan PPPK. Berikut adalah kisi-kisi soal Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Pertama yang dapat dijadikan acuan dalam mempersiapkan diri menghadapi seleksi.
- Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman
Perlindungan tanaman bertujuan mencegah dan mengendalikan organisme pengganggu tanaman agar tidak menurunkan hasil produksi. Regulasi seperti UU Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman menjadi dasar kebijakan dalam pengelolaan kesehatan tanaman.
- Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan
Memahami jenis-jenis hama dan penyakit utama yang menyerang tanaman serta metode identifikasinya. Pengendalian dapat dilakukan melalui pendekatan biologis, mekanis, atau kimiawi sesuai dengan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT).
- Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati
Karantina tumbuhan bertujuan mencegah masuk dan tersebarnya organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK). Regulasi utama mencakup UU Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan serta standar internasional ISPM dalam perdagangan produk nabati.
- Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
Strategi PHT menggabungkan metode preventif dan kuratif dalam pengelolaan hama dan penyakit tanaman untuk mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem. Peraturan terkait, seperti Permen Pertanian Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pendaftaran Pestisida, mengatur penggunaan bahan pengendali yang aman bagi lingkungan.
Contoh Soal CPNS PPPK Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Pertama

Contoh soal yang disajikan mencakup berbagai aspek perkarantinaan tumbuhan, mulai dari regulasi hingga prosedur teknis. Dengan mempelajari soal-soal ini, calon peserta dapat memahami lebih dalam tugas serta aturan yang mengatur bidang perkarantinaan tumbuhan, sehingga lebih siap dalam menghadapi ujian.
1. Perlindungan tanaman bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) agar tidak menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Salah satu strategi yang digunakan adalah pengendalian hayati, yang memanfaatkan musuh alami untuk menekan populasi OPT. Contoh penerapan pengendalian hayati yang paling tepat adalah
A. Penyemprotan insektisida berbahan aktif kuat untuk membasmi serangga hama
B. Penggunaan varietas tanaman transgenik yang tahan terhadap serangan hama
C. Pemberian pupuk organik guna meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit
D. Melepaskan parasitoid atau predator alami ke dalam ekosistem pertanian
E. Pemusnahan seluruh tanaman di area pertanian yang terserang OPT
Jawaban: D. Melepaskan parasitoid atau predator alami ke dalam ekosistem pertanian
Pembahasan: Pengendalian hayati merupakan metode ramah lingkungan dalam perlindungan tanaman dengan cara memanfaatkan musuh alami, seperti parasitoid dan predator, untuk menekan populasi hama. Contohnya adalah penggunaan Trichogramma sp. sebagai parasitoid telur hama dan ladybug sebagai pemangsa kutu daun.
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman menjadi dasar kebijakan perlindungan tanaman di Indonesia. Berdasarkan regulasi ini, pemerintah memiliki kewajiban dalam menciptakan sistem budidaya tanaman yang berkelanjutan. Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah untuk mendukung kebijakan ini adalah
A. Mewajibkan seluruh petani menggunakan pupuk kimia bersubsidi
B. Menyediakan bantuan alat dan mesin pertanian tanpa syarat tertentu
C. Menerapkan sistem sertifikasi benih untuk memastikan kualitas bahan tanam
D. Menghapus pembatasan penggunaan pestisida dalam usaha pertanian
E. Mengizinkan penggunaan tanaman transgenik tanpa regulasi khusus
Jawaban: C. Menerapkan sistem sertifikasi benih untuk memastikan kualitas bahan tanam
Pembahasan: Sistem budidaya tanaman yang berkelanjutan memerlukan penggunaan benih yang berkualitas tinggi agar produktivitas tetap terjaga. Oleh karena itu, pemerintah menerapkan sertifikasi benih untuk memastikan bahwa bahan tanam yang digunakan bebas dari penyakit dan memiliki daya tumbuh optimal.
3. Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) adalah pendekatan dalam perlindungan tanaman yang menggabungkan berbagai metode pengendalian untuk menekan populasi hama secara efektif. Salah satu prinsip utama PHT adalah
A. Mengutamakan penggunaan pestisida sebagai solusi utama dalam pengendalian hama
B. Memanfaatkan kombinasi teknik pengendalian hayati, mekanis, fisik, dan kimia secara seimbang
C. Mengabaikan keberadaan musuh alami agar tanaman tetap terlindungi dari OPT
D. Mencegah penggunaan teknologi pertanian modern yang berisiko bagi lingkungan
E. Membiarkan tanaman beradaptasi sendiri terhadap hama tanpa intervensi manusia
Jawaban: B. Memanfaatkan kombinasi teknik pengendalian hayati, mekanis, fisik, dan kimia secara seimbang
Pembahasan: Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) menekankan pendekatan multidisiplin, yaitu menggabungkan teknik pengendalian hayati, mekanis, fisik, dan kimia secara proporsional untuk mengurangi ketergantungan terhadap pestisida sintetis. Tujuannya adalah menjaga keseimbangan ekosistem pertanian serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
4. Organisme Pengganggu Tanaman Karantina (OPTK) merupakan jenis hama dan penyakit yang dapat menyebabkan kerugian besar jika masuk ke suatu wilayah. Untuk mencegah penyebarannya, pemerintah melakukan tindakan pencegahan melalui
A. Memberikan kebebasan bagi petani untuk mengimpor benih tanpa regulasi khusus
B. Melakukan inspeksi dan karantina pada produk pertanian yang masuk ke Indonesia
C. Menghentikan seluruh kegiatan ekspor dan impor tanaman dari luar negeri
D. Mewajibkan setiap petani untuk menggunakan insektisida secara berkala
E. Menghapus semua aturan terkait pembatasan impor benih untuk meningkatkan produksi
Jawaban: B. Melakukan inspeksi dan karantina pada produk pertanian yang masuk ke Indonesia
Pembahasan: Salah satu tugas utama karantina tumbuhan adalah mencegah masuknya OPTK ke Indonesia. Pemeriksaan ketat di bandara, pelabuhan, dan perbatasan dilakukan melalui prosedur inspeksi dan karantina terhadap produk pertanian impor untuk memastikan bahwa tidak ada hama atau penyakit berbahaya yang masuk ke wilayah negara.
5. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1995 mendukung sistem perlindungan tanaman dengan mengatur strategi pengelolaan yang berwawasan lingkungan. Salah satu ketentuan utama dalam peraturan ini adalah
A. Mewajibkan penggunaan pestisida dalam setiap metode budidaya tanaman
B. Menerapkan pendekatan ekologi dalam sistem perlindungan tanaman
C. Mengharuskan petani untuk hanya menggunakan teknologi pertanian tradisional
D. Menetapkan sanksi bagi petani yang gagal mengendalikan OPT di lahannya
E. Melarang penggunaan pupuk organik dalam skema pertanian intensif
Jawaban: B. Menerapkan pendekatan ekologi dalam sistem perlindungan tanaman
Pembahasan: Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1995 menekankan pentingnya pendekatan ekologi dalam perlindungan tanaman. Pendekatan ini mencakup pengurangan penggunaan pestisida sintetis, pemanfaatan musuh alami, serta pengelolaan lingkungan pertanian yang berkelanjutan agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga.
6. Salah satu penyakit utama pada tanaman padi adalah blas, yang disebabkan oleh jamur Magnaporthe oryzae. Gejala khas dari penyakit ini adalah munculnya lesi berbentuk belah ketupat pada daun, yang dapat meluas hingga batang dan malai. Cara paling efektif dalam mengendalikan penyakit blas adalah
A. Meningkatkan penggunaan pupuk nitrogen agar tanaman lebih cepat tumbuh
B. Menanam varietas padi yang rentan agar dapat mengidentifikasi infeksi lebih cepat
C. Menggunakan varietas padi tahan blas serta melakukan pergiliran tanaman
D. Menyemprotkan insektisida setiap minggu untuk mencegah serangan hama sekunder
E. Membiarkan tanaman beradaptasi secara alami tanpa intervensi manusia
Jawaban: C. Menggunakan varietas padi tahan blas serta melakukan pergiliran tanaman
Pembahasan: Penggunaan varietas tahan serta pergiliran tanaman adalah strategi utama dalam pengendalian penyakit blas karena dapat mengurangi risiko penyebaran jamur Magnaporthe oryzae. Selain itu, pergiliran tanaman dapat menghambat siklus hidup patogen sehingga populasi jamur tidak berkembang secara berkelanjutan.
7. Hama ulat grayak (Spodoptera frugiperda) merupakan salah satu hama utama yang menyerang tanaman jagung dan dapat menyebabkan gagal panen jika tidak dikendalikan. Salah satu metode pengendalian hayati yang paling tepat untuk mengatasi hama ini adalah
A. Menggunakan Bacillus thuringiensis sebagai agen hayati untuk membunuh ulat grayak
B. Menyemprotkan insektisida kimia dengan dosis tinggi setiap minggu
C. Membakar seluruh tanaman jagung yang terserang ulat grayak agar tidak menyebar
D. Menutup seluruh tanaman jagung dengan plastik agar ulat grayak tidak bisa berkembang
E. Menggunakan jaring anti-hama di seluruh lahan pertanian jagung
Jawaban: A. Menggunakan Bacillus thuringiensis sebagai agen hayati untuk membunuh ulat grayak
Pembahasan: Bacillus thuringiensis (Bt) adalah bakteri yang menghasilkan toksin spesifik untuk membunuh larva hama tertentu, termasuk ulat grayak. Ini merupakan salah satu metode pengendalian hayati yang efektif dan ramah lingkungan dalam sistem Pengelolaan Hama Terpadu (PHT).
8. Penyakit mosaik pada tanaman kedelai disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui serangga vektor seperti kutu daun. Salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit ini adalah
A. Menanam tanaman kedelai di lahan yang sebelumnya digunakan untuk menanam tanaman sejenis
B. Menggunakan insektisida secara berlebihan agar kutu daun tidak menyerang
C. Memanfaatkan tanaman perangkap untuk mengalihkan perhatian kutu daun dari tanaman utama
D. Menanam benih kedelai dari tanaman yang sebelumnya telah terinfeksi virus mosaik
E. Menanam kedelai di lokasi dengan kelembaban tinggi agar virus tidak berkembang
Jawaban: C. Memanfaatkan tanaman perangkap untuk mengalihkan perhatian kutu daun dari tanaman utama
Pembahasan: Penggunaan tanaman perangkap seperti kacang panjang atau labu dapat menarik perhatian kutu daun sehingga serangan terhadap tanaman kedelai berkurang. Ini merupakan bagian dari teknik pengendalian hayati dalam sistem PHT, yang mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia.
9. Salah satu metode pengendalian mekanis yang digunakan dalam sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT) untuk mengatasi hama pada tanaman cabai adalah
A. Menggunakan lampu perangkap untuk menarik dan menangkap serangga hama
B. Melepaskan parasitoid seperti Trichogramma sp. untuk menginfeksi telur hama
C. Menyemprotkan fungisida pada daun tanaman cabai setiap minggu
D. Meningkatkan dosis pupuk nitrogen agar tanaman lebih cepat tumbuh
E. Menebarkan racun tikus di sekitar lahan pertanian cabai
Jawaban: A. Menggunakan lampu perangkap untuk menarik dan menangkap serangga hama
Pembahasan: Metode pengendalian mekanis adalah cara non-kimiawi untuk mengurangi populasi hama. Lampu perangkap dapat menarik dan menangkap serangga hama malam seperti lalat buah atau ngengat penggerek buah cabai, sehingga mengurangi potensi kerusakan pada tanaman.
10. Salah satu penyakit utama pada tanaman tomat adalah busuk daun yang disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans. Gejala awal dari penyakit ini biasanya berupa
A. Bercak coklat kehitaman yang muncul pada bagian bawah daun dan cepat menyebar
B. Daun tomat berubah menjadi kuning terang dan kemudian rontok secara perlahan
C. Batang tanaman mengeluarkan cairan lengket berwarna putih keabu-abuan
D. Buah tomat berubah menjadi hitam dan mengeluarkan bau busuk sejak awal pertumbuhan
E. Akar tanaman membengkak dan menyebabkan tanaman menjadi kerdil
Jawaban: A. Bercak coklat kehitaman yang muncul pada bagian bawah daun dan cepat menyebar
Pembahasan: Penyakit busuk daun tomat disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans dan ditandai dengan bercak coklat kehitaman yang muncul pada daun bagian bawah terlebih dahulu, kemudian menyebar ke batang dan buah. Penyakit ini sering berkembang cepat dalam kondisi kelembaban tinggi, sehingga pengendalian terbaik adalah dengan mengatur sirkulasi udara, rotasi tanaman, dan penggunaan fungisida yang sesuai.
11. Dalam upaya mencegah masuk dan menyebarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK), pemerintah Indonesia menerapkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Salah satu prosedur utama dalam sistem karantina tumbuhan adalah pemeriksaan dokumen dan fisik terhadap produk nabati yang masuk ke wilayah Indonesia. Apa alasan utama dilakukannya pemeriksaan dokumen terlebih dahulu sebelum pemeriksaan fisik?
A. Agar petugas dapat langsung menolak komoditas yang tidak memiliki dokumen lengkap tanpa harus melakukan pemeriksaan fisik
B. Untuk mengurangi risiko penyebaran OPTK dengan memastikan bahwa produk yang diperiksa fisiknya telah memenuhi persyaratan administrasi
C. Karena pemeriksaan dokumen lebih cepat dibandingkan pemeriksaan fisik, sehingga dapat mempercepat proses impor dan ekspor
D. Supaya importir dapat menghindari inspeksi fisik jika dokumen sudah dinyatakan lengkap oleh otoritas karantina
E. Pemeriksaan dokumen hanya bersifat formalitas, sedangkan pemeriksaan fisik lebih menentukan keputusan akhir
Jawaban: B. Untuk mengurangi risiko penyebaran OPTK dengan memastikan bahwa produk yang diperiksa fisiknya telah memenuhi persyaratan administrasi
Pembahasan: Pemeriksaan dokumen penting dalam sistem karantina tumbuhan karena memastikan bahwa produk yang masuk telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan, seperti Sertifikat Fitosanitari dari negara asal. Dengan demikian, risiko penyebaran Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dapat dikurangi sebelum tahap pemeriksaan fisik dilakukan.
12. Indonesia sebagai negara agraris memiliki regulasi ketat terkait keamanan hayati nabati dalam perdagangan internasional. Salah satu standar internasional yang digunakan dalam sistem karantina tumbuhan adalah International Standards for Phytosanitary Measures (ISPM) yang diterbitkan oleh International Plant Protection Convention (IPPC). Bagaimana penerapan standar ISPM dapat membantu dalam perdagangan produk nabati?
A. ISPM memungkinkan setiap negara menetapkan aturan karantina sendiri tanpa harus memperhatikan aturan perdagangan internasional
B. Standar ISPM hanya berlaku di negara-negara berkembang yang bergantung pada ekspor komoditas pertanian
C. ISPM bertujuan untuk memberikan standar global dalam pengelolaan karantina tumbuhan agar perdagangan produk nabati dapat berjalan lebih aman dan lancar
D. Negara yang mengikuti ISPM diperbolehkan untuk mengabaikan risiko penyebaran OPTK selama memenuhi syarat perdagangan bebas
E. Standar ISPM lebih menekankan pada aspek ekonomi dibandingkan dengan aspek keamanan hayati
Jawaban: C. ISPM bertujuan untuk memberikan standar global dalam pengelolaan karantina tumbuhan agar perdagangan produk nabati dapat berjalan lebih aman dan lancar
Pembahasan: International Standards for Phytosanitary Measures (ISPM) adalah standar global yang membantu negara-negara dalam mengelola karantina tumbuhan agar perdagangan produk nabati tidak terganggu oleh risiko penyebaran OPTK. Standar ini diterapkan untuk memastikan bahwa semua negara memiliki prosedur karantina yang setara, sehingga memperlancar perdagangan internasional tanpa mengorbankan keamanan hayati.
13. Dalam inspeksi karantina tumbuhan, petugas sering menemukan adanya komoditas impor yang membawa Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK). Jika suatu komoditas dinyatakan mengandung OPTK yang berbahaya bagi pertanian Indonesia, tindakan apa yang seharusnya dilakukan oleh petugas karantina?
A. Membiarkan komoditas tetap masuk dengan syarat importir melakukan pengendalian OPTK setelah barang diterima
B. Mengembalikan atau memusnahkan komoditas tersebut sesuai dengan regulasi yang berlaku
C. Meminta importir untuk membayar denda sebagai kompensasi atas risiko penyebaran OPTK
D. Mengizinkan komoditas masuk jika ditemukan dalam jumlah sedikit dan tidak berpotensi merusak ekosistem
E. Mengkarantina komoditas tersebut selama beberapa hari sebelum akhirnya tetap mengizinkan peredarannya di dalam negeri
Jawaban: B. Mengembalikan atau memusnahkan komoditas tersebut sesuai dengan regulasi yang berlaku
Pembahasan: Menurut UU No. 21 Tahun 2019, jika suatu komoditas positif mengandung OPTK, maka tindakan pemusnahan atau reekspor harus dilakukan agar tidak berisiko menyebarkan hama dan penyakit tumbuhan ke dalam negeri. Langkah ini merupakan bagian dari tindakan pencegahan dalam sistem karantina tumbuhan.
14. Salah satu metode yang digunakan dalam karantina tumbuhan untuk memastikan keamanan hayati nabati adalah perlakuan fitosanitari. Apa tujuan utama dari perlakuan ini terhadap komoditas pertanian yang akan diekspor atau diimpor?
A. Menambah daya tahan komoditas agar lebih lama bertahan di pasar ekspor
B. Menghilangkan OPT yang mungkin terbawa pada produk pertanian dengan menggunakan metode tertentu seperti fumigasi, iradiasi, atau perlakuan panas
C. Meningkatkan kualitas visual produk agar lebih menarik bagi pembeli internasional
D. Mengurangi kandungan air dalam produk agar lebih awet selama proses distribusi
E. Memastikan bahwa komoditas memiliki rasa dan tekstur yang lebih baik setelah diekspor
Jawaban: B. Menghilangkan OPT yang mungkin terbawa pada produk pertanian dengan menggunakan metode tertentu seperti fumigasi, iradiasi, atau perlakuan panas
Pembahasan: Perlakuan fitosanitari adalah bagian dari proses karantina tumbuhan yang bertujuan untuk mengeliminasi Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang dapat terbawa dalam komoditas pertanian. Metode seperti fumigasi, iradiasi, atau perlakuan panas digunakan agar produk aman sebelum didistribusikan ke negara lain.
15. Dalam perdagangan internasional, suatu negara dapat menolak impor produk pertanian dari negara lain jika terdapat indikasi bahwa produk tersebut mengandung hama dan penyakit tanaman yang dapat membahayakan pertanian domestik. Prinsip ini dikenal sebagai
A. Sanitary and Phytosanitary (SPS) Measures, yang memungkinkan negara melindungi sektor pertaniannya dari risiko hama dan penyakit
B. General Agreement on Tariffs and Trade (GATT), yang mengatur perdagangan bebas tanpa batasan terhadap komoditas pertanian
C. Most-Favored-Nation (MFN) Principle, yang mengharuskan semua negara memberikan perlakuan yang sama terhadap produk impor
D. Non-Tariff Barriers (NTB), yang membatasi perdagangan dengan alasan non-ekonomi
E. Harmonized System (HS) Code, yang digunakan untuk mengklasifikasikan produk dalam perdagangan internasional
Jawaban: A. Sanitary and Phytosanitary (SPS) Measures, yang memungkinkan negara melindungi sektor pertaniannya dari risiko hama dan penyakit
Pembahasan: Sanitary and Phytosanitary (SPS) Measures adalah regulasi internasional yang memungkinkan suatu negara membatasi atau melarang impor produk pertanian jika terdapat risiko terhadap kesehatan manusia, hewan, atau tumbuhan. Prinsip ini bertujuan untuk melindungi pertanian domestik dari ancaman hama dan penyakit tumbuhan.
16. Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah pendekatan yang menggabungkan berbagai metode dalam mengelola hama dan penyakit tanaman. Salah satu prinsip utama dalam PHT adalah mengutamakan metode preventif sebelum menggunakan cara kimiawi. Mengapa pendekatan preventif lebih diutamakan dalam PHT?
A. Karena metode preventif lebih murah dan tidak memerlukan tenaga ahli
B. Untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang dapat merusak lingkungan dan menyebabkan resistensi hama
C. Agar petani tidak perlu menggunakan teknologi modern dalam pengendalian hama
D. Karena metode preventif lebih cepat dalam membasmi hama dibandingkan dengan metode kuratif
E. Supaya hama dapat berkembang lebih dulu sebelum dilakukan pengendalian yang lebih efektif
Jawaban: B. Untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang dapat merusak lingkungan dan menyebabkan resistensi hama
Pembahasan: PHT mengutamakan metode preventif seperti rotasi tanaman, penggunaan varietas tahan, dan pemanfaatan musuh alami untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia. Hal ini bertujuan agar lingkungan tetap terjaga dan menghindari masalah seperti resistensi hama dan pencemaran ekosistem.
17. Dalam penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida tetap diperbolehkan, tetapi harus sesuai dengan regulasi yang berlaku, seperti yang diatur dalam Permen Pertanian Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pendaftaran Pestisida. Apa tujuan utama dari regulasi ini dalam konteks PHT?
A. Membatasi jumlah pestisida yang dapat digunakan petani dalam satu musim tanam
B. Mencegah peredaran pestisida ilegal dan memastikan hanya pestisida yang aman bagi lingkungan yang dapat digunakan
C. Melarang penggunaan semua jenis pestisida dalam pertanian untuk menjaga keseimbangan ekosistem
D. Mengharuskan semua petani untuk menggunakan pestisida kimia dalam sistem pertanian mereka
E. Mengurangi jumlah tanaman yang boleh ditanam untuk mencegah serangan hama yang berlebihan
Jawaban: B. Mencegah peredaran pestisida ilegal dan memastikan hanya pestisida yang aman bagi lingkungan yang dapat digunakan
Pembahasan: Permen Pertanian Nomor 43 Tahun 2019 bertujuan untuk mengatur pendaftaran pestisida, sehingga hanya produk yang telah teruji keamanannya bagi manusia dan lingkungan yang boleh digunakan. Regulasi ini juga membantu mencegah peredaran pestisida ilegal yang bisa berdampak negatif pada kesehatan dan ekosistem.
18. Salah satu metode dalam Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah pengendalian biologis, yaitu dengan memanfaatkan musuh alami untuk mengurangi populasi hama. Berikut ini bukan contoh pengendalian biologis dalam sistem PHT:
A. Melepaskan Trichogramma sp. (sejenis tawon parasitoid) untuk mengendalikan hama ulat
B. Menggunakan Bacillus thuringiensis (Bt) sebagai agen hayati untuk membasmi larva serangga
C. Menanam tanaman refugia untuk menarik predator alami hama
D. Menyemprotkan insektisida sintetis untuk membunuh hama pada pertanaman
E. Menggunakan jamur entomopatogen seperti Metarhizium anisopliae untuk menyerang serangga hama
Jawaban: D. Menyemprotkan insektisida sintetis untuk membunuh hama pada pertanaman
Pembahasan: Pengendalian biologis dalam PHT menggunakan musuh alami seperti predator, parasitoid, dan mikroorganisme patogen untuk mengurangi populasi hama. Penyemprotan insektisida sintetis tidak termasuk metode biologis, melainkan merupakan cara kimiawi yang hanya digunakan sebagai pilihan terakhir dalam sistem PHT.
19. Dalam strategi Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan perangkap feromon sering diterapkan pada hama tertentu. Apa fungsi utama dari perangkap feromon dalam sistem PHT?
A. Untuk membunuh hama dengan zat kimia yang dilepaskan oleh feromon
B. Mengacaukan komunikasi serangga hama sehingga proses perkawinan dan reproduksi terganggu
C. Menarik predator alami untuk datang dan memangsa hama di sekitar perangkap
D. Meningkatkan produktivitas tanaman dengan menarik lebih banyak serangga penyerbuk
E. Menghasilkan pestisida alami dari feromon yang dihasilkan oleh tanaman itu sendiri
Jawaban: B. Mengacaukan komunikasi serangga hama sehingga proses perkawinan dan reproduksi terganggu
Pembahasan: Perangkap feromon bekerja dengan menarik serangga jantan menggunakan zat kimia alami yang menyerupai feromon betina. Hal ini dapat mengganggu proses perkawinan hama, sehingga populasi hama bisa dikendalikan secara efektif tanpa harus menggunakan pestisida kimia.
20. Salah satu pendekatan yang diterapkan dalam Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah rotasi tanaman, di mana petani mengganti jenis tanaman yang ditanam dalam satu lahan pada musim tanam berikutnya. Apa manfaat utama dari penerapan teknik ini dalam sistem PHT?
A. Mencegah berkembangnya hama dan penyakit yang spesifik terhadap satu jenis tanaman
B. Mempercepat pertumbuhan tanaman dengan memperbaiki struktur tanah
C. Mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia dengan memperbanyak jumlah hama alami di lahan
D. Memperbanyak hasil panen dengan menanam lebih dari satu jenis tanaman dalam satu musim
E. Membantu tanaman tumbuh lebih cepat dengan meningkatkan kadar air dalam tanah
Jawaban: A. Mencegah berkembangnya hama dan penyakit yang spesifik terhadap satu jenis tanaman
Pembahasan: Rotasi tanaman adalah teknik dalam PHT yang bertujuan untuk memutus siklus hidup hama dan penyakit, terutama yang memiliki inang spesifik. Dengan mengganti jenis tanaman, populasi hama yang menyerang tanaman sebelumnya tidak dapat berkembang dengan optimal, sehingga serangan hama dan penyakit dapat dikurangi secara alami.
Raih Kesuksesan dalam Seleksi CPNS PPPK Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Pertama!

Persiapkan diri Anda dengan materi terbaik di fungsional.id! Dapatkan akses ke modul lengkap, latihan soal terstruktur, dan pembahasan mendalam untuk meningkatkan peluang suksesmu. Jangan lewatkan kesempatan ini, daftar sekarang dan raih karir impian Anda!