Menghadapi seleksi CPNS PPPK formasi Juru Mesin Kapal membutuhkan persiapan matang, terutama dalam menguasai berbagai aspek teknis dan regulasi di bidang permesinan kapal. Tes seleksi ini tidak hanya menguji pemahaman dasar tentang mesin kapal, kelistrikan, elektronika, hingga sistem pemeliharaan dan perbaikan, tetapi juga mencakup aspek keselamatan, prosedur darurat, serta regulasi pelayaran yang harus dipatuhi oleh seorang Juru Mesin Kapal profesional.
Soal-soal dalam pembahasan ini disusun berdasarkan kisi-kisi resmi dari KemenpanRB, mencakup berbagai aspek penting yang akan diujikan. Simak dan pelajari setiap soal dengan saksama agar Anda siap menghadapi ujian dengan percaya diri!
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Juru Mesin Kapal CPNS PPPK Sesuai KemenpanRB

Untuk sukses dalam seleksi CPNS PPPK formasi Juru Mesin Kapal, penting untuk memahami kisi-kisi soal yang telah disusun berdasarkan pedoman resmi dari KemenpanRB. Kisi-kisi ini mencakup berbagai aspek teknis, regulasi, serta keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang Juru Mesin Kapal profesional. Dengan memahami cakupan materi yang akan diujikan, Anda dapat lebih fokus dalam mempersiapkan diri secara optimal. Berikut adalah rincian kisi-kisi soal yang perlu Anda pelajari!
- Dasar Pengetahuan tentang Bahasa Inggris Maritim
Mampu memahami istilah teknis dalam Bahasa Inggris yang digunakan dalam pengoperasian mesin kapal, perbaikan permesinan, serta prosedur keamanan maritim. Kemampuan ini mencakup pemahaman manual mesin, instruksi pengoperasian, dan komunikasi dengan kru internasional. - Dasar Pengetahuan Teknologi Informatika
Mampu menggunakan perangkat lunak untuk pemantauan kinerja mesin, pengelolaan sistem otomatisasi di kapal, serta menganalisis data operasional permesinan melalui sistem berbasis teknologi informasi. - Dasar Pengetahuan tentang Pelayaran Datar
Memahami prinsip dasar pelayaran seperti pengaruh kecepatan, jalur pelayaran, dan daya dorong mesin terhadap efisiensi perjalanan kapal. - Dasar Pengetahuan tentang Meteorologi
Mampu menyesuaikan pengaturan mesin kapal berdasarkan kondisi cuaca seperti kecepatan angin, gelombang laut, dan suhu udara untuk mempertahankan efisiensi operasional. - Dasar Pengetahuan tentang Prosedur Darurat dan SAR
Mampu melakukan tindakan darurat jika terjadi kerusakan mesin di tengah laut, seperti kebakaran di ruang mesin, kebocoran oli, atau kerusakan sistem kelistrikan. - Dasar Pengetahuan tentang Olah Gerak dan Pengendalian Kapal
Menguasai sistem pengendalian mesin utama dan mesin bantu untuk mendukung navigasi kapal, termasuk pengaturan kecepatan, daya dorong, dan manuver kapal. - Dasar Pengetahuan tentang Kepedulian Lingkungan
Mengetahui regulasi terkait pembuangan limbah mesin kapal, pengendalian emisi gas buang, dan pengelolaan bahan bakar yang ramah lingkungan sesuai MARPOL (Marine Pollution Convention). - Undang-Undang Pelayaran dan Pelaksanaannya
Menguasai ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran yang mencakup pengoperasian kapal, keselamatan mesin, dan tanggung jawab pengelolaan mesin selama pelayaran. - Kecakapan Bahari
Mampu bekerja dalam lingkungan maritim yang penuh tantangan, termasuk kemampuan fisik dan mental dalam menghadapi kondisi laut yang ekstrem dan jam kerja yang panjang. - Dasar Kepemimpinan dan Etos Kerja
Mampu memimpin dan mengoordinasikan tugas antar kru mesin, memecahkan masalah teknis, serta membangun kerja sama tim di ruang mesin kapal. - Dasar Pengetahuan tentang Perbengkelan
Mampu melakukan perbaikan darurat pada mesin utama dan mesin bantu, termasuk pengelasan, penggantian suku cadang, dan kalibrasi mesin. - Dasar Pengetahuan tentang Gambar dan Kapal Desain Permesinan
Mampu membaca dan memahami gambar teknis mesin kapal, termasuk sistem kelistrikan, sistem pipa, sistem hidrolik, dan tata letak ruang mesin. - Pengenalan Permesinan Kapal
Menguasai sistem permesinan utama dan mesin bantu di kapal, termasuk pengoperasian mesin diesel, mesin uap, dan sistem kelistrikan kapal. - Dasar Pengetahuan tentang Listrik dan Elektronika
Memahami sistem kelistrikan kapal, termasuk sistem distribusi tenaga, sistem kontrol otomatis, generator, dan sistem cadangan listrik. - Dasar-Dasar Akuntansi
Mampu menghitung biaya bahan bakar, perawatan mesin, penggantian suku cadang, dan pengelolaan anggaran operasional mesin kapal. - Dasar-Dasar Manajemen Angkutan Laut
Memahami pengaruh kinerja mesin terhadap operasional kapal, termasuk kecepatan, efisiensi bahan bakar, dan ketepatan waktu pelayaran. - Dasar Peraturan Perundang-Undangan Kepelabuhanan dan Undang-Undang Terkait
Mengikuti ketentuan pelabuhan terkait pengisian bahan bakar, pengelolaan limbah mesin, dan pengelolaan suku cadang kapal sesuai regulasi pelabuhan internasional - Dasar Bisnis Keagenan Kapal
Mengetahui peran agen kapal dalam pengadaan suku cadang, pengisian bahan bakar, dan pengelolaan logistik mesin di pelabuhan. - Dasar Bisnis Sewa Menyewa Kapal
Memahami kewajiban teknis dalam pengelolaan mesin pada kapal yang disewa, termasuk penggantian suku cadang dan tanggung jawab perawatan mesin. - Dasar Ganti Rugi dan Asuransi Angkutan Laut
Mengetahui ketentuan terkait klaim kerusakan mesin kapal, tanggung jawab atas kerugian akibat kerusakan teknis, dan perlindungan asuransi terhadap mesin kapal.
Contoh Soal Juru Mesin Kapal CPNS PPPK

Soal-soal dalam ujian ini umumnya mencakup pemahaman tentang mesin induk dan bantu, sistem pelumasan, pendinginan, bahan bakar, serta prosedur darurat di kapal. Selain itu, aspek hukum dan regulasi yang berkaitan dengan profesi Juru Mesin Kapal, seperti peraturan dari International Maritime Organization (IMO) dan Standar Kompetensi Pelaut (STCW), juga sering menjadi bagian dari materi yang diujikan.
Soal 1
Dalam bahasa Inggris maritim, terdapat beberapa istilah penting yang harus dipahami oleh seorang Juru Mesin Kapal. Salah satunya adalah “Scavenge Air System” yang merujuk pada mekanisme kerja dalam mesin kapal. Apa fungsi utama dari Scavenge Air System dalam sistem permesinan kapal?
A. Mengontrol suhu ruang bakar agar tidak mengalami overheat
B. Mengalirkan udara bersih ke dalam ruang bakar untuk meningkatkan efisiensi pembakaran
C. Mendinginkan komponen mesin setelah proses pembakaran selesai
D. Membuang gas buang hasil pembakaran agar tidak terjadi pencemaran
E. Mengatur keseimbangan tekanan udara di dalam mesin agar tetap stabil
Jawaban: B
Pembahasan:
Scavenge Air System berperan dalam memasok udara segar ke dalam ruang bakar mesin diesel kapal. Sistem ini membantu proses pembilasan (scavenging) dengan menggantikan gas sisa pembakaran dengan udara segar, sehingga pembakaran berikutnya lebih optimal. Hal ini sangat penting dalam mesin two-stroke diesel, di mana pembilasan udara harus berjalan dengan efisien agar mesin tidak mengalami gangguan tenaga.
Soal 2
Dalam teknologi informasi, sistem navigasi kapal modern telah mengalami perkembangan signifikan. Salah satu teknologi yang sering digunakan untuk membantu navigasi kapal adalah ECDIS (Electronic Chart Display and Information System). Apa keunggulan utama dari penggunaan ECDIS dibandingkan dengan peta navigasi tradisional?
A. Dapat menampilkan peta digital secara interaktif dan diperbarui secara otomatis
B. Memiliki akurasi lebih rendah dibandingkan dengan peta kertas tetapi lebih mudah digunakan
C. Tidak membutuhkan sistem sensor tambahan untuk mendukung operasionalnya
D. Tidak terpengaruh oleh gangguan elektronik atau kegagalan daya listrik di kapal
E. Menggantikan sepenuhnya peran seorang navigator dalam mengemudikan kapal
Jawaban: A
Pembahasan:
ECDIS merupakan sistem navigasi elektronik yang mengintegrasikan peta digital dengan berbagai sensor kapal untuk memberikan informasi real-time mengenai posisi, jalur, dan kondisi laut. Keunggulan utamanya adalah kemampuan menampilkan dan memperbarui peta digital secara otomatis, sehingga meningkatkan akurasi dan keamanan navigasi dibandingkan dengan peta kertas konvensional.
Soal 3
Dalam meteorologi maritim, fenomena upwelling sering terjadi di perairan tertentu dan berpengaruh terhadap kondisi pelayaran. Apa dampak utama dari upwelling terhadap navigasi kapal?
A. Menyebabkan perubahan tekanan atmosfer yang dapat memicu badai besar
B. Menghasilkan arus laut dingin yang dapat mempengaruhi performa mesin kapal
C. Menyebabkan peningkatan kadar oksigen di laut yang dapat mempercepat korosi lambung kapal
D. Memicu gelombang tinggi yang berbahaya bagi kapal kecil dan perahu nelayan
E. Menyebabkan penurunan kadar garam di permukaan laut sehingga mempengaruhi daya apung kapal
Jawaban: B
Pembahasan:
Upwelling adalah fenomena di mana air dingin dari kedalaman laut naik ke permukaan akibat pergerakan angin. Air yang naik ini biasanya kaya akan nutrisi tetapi memiliki suhu yang lebih rendah. Arus laut dingin akibat upwelling dapat berpengaruh terhadap performa mesin kapal, karena perbedaan suhu air yang masuk ke sistem pendinginan mesin dapat menyebabkan fluktuasi suhu yang berpotensi mengganggu efisiensi kerja mesin.
Soal 4
Dalam prosedur darurat dan pencarian serta penyelamatan (SAR – Search and Rescue), seorang Juru Mesin Kapal harus memahami standar operasi saat terjadi kebocoran pada lambung kapal di tengah laut. Apa tindakan pertama yang paling tepat dilakukan ketika ditemukan kebocoran air di ruang mesin kapal yang menyebabkan masuknya air laut secara signifikan?
A. Menghentikan semua mesin dan mengaktifkan alarm bahaya
B. Memerintahkan seluruh awak untuk segera menggunakan sekoci penyelamat
C. Mengidentifikasi sumber kebocoran dan mencoba menutupnya dengan material sementara
D. Segera mengosongkan ruang mesin dan menunggu bantuan dari kapal lain
E. Menjalankan pompa ballast untuk menyeimbangkan kapal sebelum mengambil tindakan lebih lanjut
Jawaban: C
Pembahasan:
Ketika terjadi kebocoran pada lambung kapal, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi lokasi kebocoran dan mencoba menutupnya dengan material sementara, seperti semen hidrolik, plester tahan air, atau bantalan darurat. Ini bertujuan untuk mengurangi masuknya air sambil menyiapkan langkah mitigasi berikutnya, seperti mengaktifkan pompa penyedot air (bilge pump). Evakuasi hanya dilakukan jika kondisi semakin memburuk dan kapal berada dalam bahaya tenggelam.
Soal 5
Dalam pengendalian kapal, rudder angle indicator memainkan peran penting dalam memastikan manuver kapal berjalan dengan baik. Apa fungsi utama dari rudder angle indicator dalam sistem pengendalian kapal?
A. Mengukur tekanan hidrolik pada sistem kemudi kapal
B. Menunjukkan sudut kemudi kapal terhadap garis tengah kapal
C. Mengontrol kecepatan putaran baling-baling kapal
D. Menampilkan informasi mengenai kedalaman laut di bawah kapal
E. Mengatur daya mesin utama berdasarkan arah gelombang laut
Jawaban: B
Pembahasan:
Rudder angle indicator adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan sudut kemudi kapal terhadap garis tengah kapal. Alat ini penting bagi juru mesin dan nahkoda karena memungkinkan mereka memantau dan menyesuaikan arah kemudi dengan presisi, terutama saat melakukan manuver seperti berbelok atau berlabuh.
Soal 6
Seorang Juru Mesin Kapal harus memahami undang-undang pelayaran untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi maritim. Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, siapa yang bertanggung jawab penuh atas keselamatan, keamanan, dan perlindungan lingkungan maritim selama kapal beroperasi?
A. Nahkoda kapal
B. Juru Mesin Kapal
C. Operator pelabuhan
D. Pemilik kapal
E. Syahbandar
Jawaban: A
Pembahasan:
Menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, nahkoda kapal adalah pihak yang bertanggung jawab penuh atas keselamatan, keamanan, dan perlindungan lingkungan maritim selama kapal beroperasi. Meskipun Juru Mesin Kapal bertanggung jawab atas aspek teknis mesin kapal, nahkoda memiliki wewenang utama dalam mengambil keputusan terkait operasional kapal termasuk dalam situasi darurat.
Soal 7
Dalam kepedulian lingkungan maritim, limbah minyak atau oil sludge yang dihasilkan dari mesin kapal harus dikelola dengan baik sesuai regulasi MARPOL (Marine Pollution). Apa metode yang paling umum digunakan untuk mengolah limbah minyak di kapal agar tidak mencemari lingkungan laut?
A. Membuangnya langsung ke laut di area yang diizinkan
B. Menggunakan Oil Water Separator sebelum dibuang ke laut
C. Mencampurkannya dengan bahan bakar untuk digunakan kembali dalam mesin
D. Menyimpannya dalam tangki sementara dan membuangnya saat tiba di pelabuhan
E. Menggunakan filter udara untuk menguapkan kandungan minyaknya
Jawaban: B
Pembahasan:
Sesuai dengan regulasi MARPOL (International Convention for the Prevention of Pollution from Ships), Oil Water Separator (OWS) digunakan untuk memisahkan minyak dari air sebelum dibuang ke laut. Regulasi ini memastikan bahwa kandungan minyak dalam air buangan tidak melebihi batas yang diperbolehkan (maksimum 15 ppm). Metode ini mencegah pencemaran laut yang dapat merusak ekosistem perairan.
Soal 8
Dalam sistem kelistrikan kapal, Alternating Current (AC) dan Direct Current (DC) memiliki peran yang berbeda dalam operasional kapal. Apa alasan utama mengapa sebagian besar sistem kelistrikan kapal menggunakan Alternating Current (AC) dibandingkan Direct Current (DC)?
A. AC lebih mudah untuk dikonversi ke tegangan yang berbeda dengan transformator
B. DC lebih efisien dalam distribusi daya jarak jauh dibandingkan AC
C. AC membutuhkan lebih banyak perawatan dibandingkan DC
D. AC lebih aman digunakan dalam kondisi kapal yang bergerak
E. DC lebih stabil untuk menggerakkan peralatan listrik di kapal
Jawaban: A
Pembahasan:
Sebagian besar sistem kelistrikan kapal menggunakan Alternating Current (AC) karena lebih mudah untuk dikonversi ke tegangan yang berbeda menggunakan transformator. Ini memungkinkan distribusi daya yang lebih efisien ke berbagai bagian kapal, seperti sistem pencahayaan, mesin bantu, dan peralatan navigasi. Direct Current (DC) lebih sering digunakan pada sistem kontrol dan komunikasi yang membutuhkan daya stabil.
Soal 9
Dalam sistem pendingin mesin kapal, cooling water system memiliki peran penting dalam menjaga suhu kerja mesin tetap optimal. Apa yang akan terjadi jika terjadi kegagalan pada sistem pendingin air laut dalam mesin utama kapal?
A. Mesin akan tetap berjalan normal tetapi dengan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi
B. Mesin akan mengalami overheat, yang dapat menyebabkan deformasi atau kerusakan komponen mesin
C. Mesin akan secara otomatis menurunkan RPM untuk menghindari overheat
D. Mesin akan tetap beroperasi tetapi dengan peningkatan tekanan oli pelumas
E. Mesin akan mengalami peningkatan efisiensi karena suhu kerja meningkat
Jawaban: B
Pembahasan:
Sistem pendingin air laut pada mesin kapal berfungsi untuk menyerap panas yang dihasilkan oleh mesin dan menjaga suhu tetap dalam rentang yang aman. Jika sistem pendingin gagal berfungsi, suhu mesin akan meningkat drastis (overheat), yang bisa menyebabkan kerusakan komponen seperti piston, liner, atau bahkan retaknya kepala silinder akibat pemuaian yang berlebihan. Overheat juga dapat menyebabkan degradasi oli pelumas, yang memperparah kondisi mesin.
Soal 10
Dalam pengelolaan bahan bakar kapal, seorang Juru Mesin harus memahami bunker fuel management agar operasional kapal berjalan efisien dan sesuai regulasi. Apa dampak utama dari penggunaan bahan bakar dengan kandungan sulfur tinggi yang tidak sesuai dengan regulasi IMO Sulfur Cap 2020?
A. Meningkatkan efisiensi mesin kapal
B. Menyebabkan korosi pada sistem pembuangan kapal
C. Mengurangi emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan
D. Menghasilkan tenaga lebih besar pada mesin utama kapal
E. Mengurangi konsumsi bahan bakar secara keseluruhan
Jawaban: B
Pembahasan:
Peraturan IMO Sulfur Cap 2020 mewajibkan penggunaan bahan bakar dengan kandungan sulfur maksimum 0,5% untuk mengurangi polusi udara dari kapal. Jika kapal menggunakan bahan bakar dengan kandungan sulfur tinggi, asam sulfur yang terbentuk dalam gas buang dapat menyebabkan korosi pada sistem pembuangan dan cerobong kapal. Selain itu, emisi gas SOx (Sulfur Oksida) yang tinggi dapat menyebabkan pencemaran udara dan hujan asam, merugikan lingkungan laut dan kesehatan manusia.
Soal 11
Dalam dasar-dasar manajemen angkutan laut, seorang Juru Mesin Kapal perlu memahami bagaimana efisiensi operasional kapal dapat ditingkatkan. Salah satu metode yang banyak diterapkan adalah slow steaming. Apa tujuan utama dari penerapan strategi slow steaming dalam operasional kapal?
A. Meningkatkan kecepatan pengiriman barang agar lebih kompetitif
B. Mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi karbon
C. Meminimalkan dampak ombak dan meningkatkan stabilitas kapal
D. Mengurangi gesekan antara lambung kapal dan air laut
E. Mempercepat waktu sandar kapal di pelabuhan tujuan
Jawaban: B
Pembahasan:
Slow steaming adalah strategi di mana kapal dioperasikan dengan kecepatan yang lebih rendah dari kecepatan normal untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi karbon. Dengan menurunkan kecepatan dari misalnya 24 knot ke 18 knot, konsumsi bahan bakar bisa berkurang hingga 30% atau lebih, sehingga lebih hemat biaya dan ramah lingkungan. Strategi ini banyak diterapkan oleh kapal kargo dan tanker untuk menyesuaikan dengan regulasi emisi yang lebih ketat.
Soal 12
Dalam sistem kelistrikan kapal, generator memainkan peran penting dalam menyuplai daya ke berbagai sistem. Saat generator kapal dioperasikan secara paralel (synchronized operation), apa faktor utama yang harus dipastikan agar tidak terjadi gangguan listrik di kapal?
A. Tegangan, frekuensi, dan sudut fase antar generator harus sesuai sebelum dihubungkan
B. Generator harus dioperasikan pada beban maksimum agar efisien
C. Generator harus memiliki kecepatan putaran yang sama dengan mesin utama kapal
D. Setiap generator harus bekerja secara independen tanpa terhubung satu sama lain
E. Generator harus dihubungkan dalam kondisi tidak berbeban (no-load)
Jawaban: A
Pembahasan:
Ketika generator dioperasikan secara paralel, penting untuk memastikan tegangan, frekuensi, dan sudut fase antar generator sama sebelum menghubungkannya ke sistem kelistrikan kapal. Jika tidak sinkron, bisa terjadi arus balik (reverse power), lonjakan tegangan, atau bahkan kerusakan generator. Oleh karena itu, prosedur sinkronisasi menggunakan synchronizer meter atau automatic synchronizer sangat penting sebelum mengaktifkan generator secara paralel.
Soal 13
Dalam bisnis keagenan kapal, seorang Juru Mesin Kapal harus memahami aspek dasar operasional kapal yang berhubungan dengan port clearance. Apa dokumen utama yang diperlukan untuk mendapatkan izin keluar dari pelabuhan (port clearance) sebelum kapal berlayar?
A. Surat Manifest Muatan
B. Sertifikat Keselamatan Kapal
C. Surat Persetujuan Berlayar (SPB)
D. Dokumen Asuransi Kapal
E. Sertifikat Pajak Laut
Jawaban: C
Pembahasan:
Sebelum kapal dapat berlayar dari pelabuhan, nahkoda harus memperoleh Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh Syahbandar. SPB ini menyatakan bahwa kapal telah memenuhi semua persyaratan teknis, administratif, dan keselamatan, serta siap untuk berlayar ke tujuan berikutnya. Tanpa SPB, kapal tidak diizinkan meninggalkan pelabuhan sesuai dengan regulasi kepelabuhanan di Indonesia.
Soal 14
Seorang Juru Mesin Kapal harus memahami peran turbocharger dalam sistem pembakaran mesin kapal. Apa dampak dari kegagalan turbocharger dalam mesin diesel kapal?
A. Mesin tetap bekerja dengan tenaga yang sama tetapi lebih banyak mengonsumsi bahan bakar
B. Mesin kehilangan daya output secara signifikan karena pasokan udara berkurang
C. Mesin bekerja lebih efisien karena tidak ada beban tambahan dari turbocharger
D. Tidak ada dampak yang berarti karena turbocharger hanya berfungsi sebagai pendingin
E. Mesin akan langsung mati karena tidak ada tekanan udara yang masuk ke ruang bakar
Jawaban: B
Pembahasan:
Turbocharger berfungsi untuk meningkatkan suplai udara ke ruang bakar, yang memungkinkan pembakaran bahan bakar lebih efisien. Jika turbocharger gagal bekerja, pasokan udara ke mesin akan berkurang, sehingga tenaga output mesin menurun drastis. Akibatnya, konsumsi bahan bakar meningkat karena rasio udara-bahan bakar tidak optimal, yang bisa menyebabkan asap hitam dan pembakaran tidak sempurna.
Soal 15
Dalam prosedur darurat dan operasi pencarian serta penyelamatan (SAR), seorang Juru Mesin Kapal harus memahami langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi kebakaran di ruang mesin. Jika kebakaran terjadi akibat tumpahan bahan bakar di ruang mesin, apa tindakan pertama yang harus dilakukan?
A. Menyalakan sistem ventilasi untuk menghilangkan asap
B. Menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) jenis CO₂ atau foam untuk memadamkan api
C. Mengalirkan lebih banyak bahan bakar agar api tidak menyebar
D. Menyiramkan air ke mesin untuk menurunkan suhu ruang mesin
E. Menutup seluruh pintu dan membiarkan api padam dengan sendirinya
Jawaban: B
Pembahasan:
Jika terjadi kebakaran akibat tumpahan bahan bakar, langkah pertama yang harus diambil adalah menggunakan APAR yang sesuai, yaitu CO₂ atau foam, karena dapat memutus suplai oksigen ke api. Selain itu, sistem pemadam kebakaran otomatis seperti fixed fire extinguishing system juga dapat digunakan. Ventilasi justru harus ditutup untuk mencegah penyebaran api dan asap beracun ke area lain di kapal.
Soal 16
Seorang Juru Mesin Kapal perlu memahami dasar-dasar meteorologi untuk mengantisipasi kondisi cuaca ekstrem selama pelayaran. Jika sebuah kapal sedang berlayar di perairan terbuka dan menerima laporan adanya siklon tropis dalam radius 100 mil laut, tindakan paling tepat yang harus dilakukan adalah?
A. Mempercepat kecepatan kapal untuk keluar dari area badai secepat mungkin
B. Mengubah arah kapal menjauhi jalur siklon sesuai informasi meteorologi
C. Melanjutkan rute dengan kecepatan rendah untuk menghemat bahan bakar
D. Mencari pelabuhan terdekat dan menunggu badai berlalu
E. Berlayar tegak lurus terhadap arah angin siklon untuk menstabilkan kapal
Jawaban: B
Pembahasan:
Siklon tropis merupakan badai bertekanan rendah yang sangat berbahaya bagi kapal. Untuk menghindarinya, kapal harus mengubah rute dan menjauhi jalur siklon, mengikuti informasi cuaca dari Global Maritime Distress and Safety System (GMDSS) atau satellite weather services. Berlayar tegak lurus terhadap angin bisa berbahaya karena dapat menyebabkan rolling yang ekstrem, sementara mempercepat kecepatan justru meningkatkan risiko benturan dengan gelombang besar.
Soal 17
Dalam permesinan kapal, sistem pelumasan memainkan peran penting dalam mengurangi gesekan dan menjaga komponen tetap awet. Apa yang akan terjadi jika sistem pelumasan mengalami kegagalan selama kapal sedang berlayar?
A. Mesin akan mati secara otomatis untuk menghindari kerusakan
B. Suhu mesin meningkat drastis, menyebabkan keausan komponen yang lebih cepat
C. Konsumsi bahan bakar meningkat tetapi tidak mempengaruhi kinerja mesin
D. Mesin akan tetap bekerja tetapi dengan tenaga lebih rendah
E. Pelumasan dapat digantikan dengan pendinginan air laut untuk mengurangi panas
Jawaban: B
Pembahasan:
Pelumasan dalam mesin kapal mengurangi gesekan antar komponen seperti piston, crankshaft, dan camshaft. Jika sistem pelumasan gagal, gesekan akan meningkat secara signifikan, menyebabkan kenaikan suhu yang drastis dan bisa berujung pada overheat, deformasi logam, atau bahkan keausan dini komponen mesin. Beberapa mesin memiliki fitur alarm tekanan oli rendah, tetapi tidak semua mesin akan mati secara otomatis saat sistem pelumasan gagal.
Soal 18
Dalam dasar pengetahuan kelistrikan kapal, sistem baterai kapal digunakan untuk berbagai fungsi, termasuk dalam keadaan darurat. Apa yang terjadi jika sistem baterai utama kapal mengalami kegagalan saat kapal sedang berlayar?
A. Generator cadangan akan otomatis menyala dan menggantikan peran baterai
B. Sistem navigasi dan komunikasi kapal bisa terganggu atau mati
C. Mesin utama kapal akan langsung mati tanpa daya baterai
D. Sistem penerangan darurat akan tetap bekerja tanpa tergantung pada baterai
E. Arus listrik kapal tetap stabil karena diambil langsung dari alternator
Jawaban: B
Pembahasan:
Baterai kapal berfungsi sebagai sumber daya cadangan untuk berbagai sistem penting, termasuk navigasi, komunikasi, dan penerangan darurat. Jika baterai utama mengalami kegagalan dan tidak ada sistem cadangan yang aktif, sistem navigasi dan komunikasi bisa terganggu atau bahkan mati, yang sangat berbahaya dalam kondisi darurat di laut. Generator hanya berfungsi saat ada suplai bahan bakar, tetapi baterai sangat penting untuk keadaan blackout atau loss of power.
Soal 19
Dalam manajemen angkutan laut, optimasi rute pelayaran menjadi faktor penting dalam efisiensi operasional kapal. Salah satu metode yang digunakan dalam perencanaan rute adalah ECA (Emission Control Area). Apa tujuan utama penerapan sistem ECA di jalur pelayaran internasional?
A. Mengurangi emisi gas buang kapal di wilayah laut yang sensitif terhadap polusi
B. Meningkatkan kecepatan kapal agar lebih hemat bahan bakar
C. Mengoptimalkan rute agar kapal dapat tiba lebih cepat di tujuan
D. Memisahkan jalur pelayaran berdasarkan jenis kapal untuk mengurangi kemacetan
E. Memungkinkan kapal menggunakan bahan bakar dengan sulfur tinggi tanpa melanggar regulasi
Jawaban: A
Pembahasan:
Emission Control Area (ECA) adalah wilayah maritim yang menerapkan regulasi ketat terhadap emisi kapal untuk mengurangi polusi udara, terutama kandungan sulfur dalam gas buang. Kapal yang berlayar di wilayah ECA, seperti di perairan Eropa dan Amerika Utara, diwajibkan menggunakan bahan bakar rendah sulfur atau sistem scrubber untuk menurunkan emisi.
Soal 20
Dalam bisnis keagenan kapal, seorang Juru Mesin Kapal perlu memahami konsep asuransi angkutan laut untuk melindungi operasional kapal dari risiko finansial. Apa yang dimaksud dengan General Average dalam konteks asuransi angkutan laut?
A. Kerugian atau pengorbanan bersama yang ditanggung secara proporsional oleh semua pihak yang berkepentingan dalam pelayaran
B. Kerugian akibat kecelakaan kapal yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemilik kapal
C. Pembayaran kompensasi kepada penumpang atas keterlambatan kapal
D. Kerugian yang hanya ditanggung oleh perusahaan asuransi tanpa kontribusi pemilik kapal
E. Biaya tambahan yang dikenakan pada kapal yang melewati wilayah ECA
Jawaban: A
Pembahasan:
General Average adalah prinsip dalam hukum maritim di mana jika terjadi pengorbanan yang disengaja untuk menyelamatkan kapal dan muatan, maka semua pihak yang berkepentingan (pemilik kapal, pemilik muatan, dll.) harus menanggung kerugian tersebut secara proporsional. Contohnya, jika sebagian kargo dibuang ke laut untuk menyelamatkan kapal dari tenggelam, maka kerugian tersebut akan dibagi di antara pemilik kapal dan pemilik muatan. Prinsip ini diatur dalam York-Antwerp Rules.
Siap Lolos CPNS PPPK Juru Mesin Kapal? Latih Dirimu di Fungsional.id!

Kunjungi fungsional.id atau klik banner sekarang untuk mendapatkan soal-soal CPNS PPPK Juru Mesin Kapal yang sesuai dengan kisi-kisi resmi Kemenpan-RB. Tingkatkan peluang mu lolos dengan latihan soal berbobot tinggi, lengkap dengan pembahasan mendalam.