Fasilitator Bela Negara merupakan posisi krusial yang berperan dalam menyebarkan dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat. Sebagai bagian dari upaya menjaga kedaulatan dan ketahanan nasional, Fasilitator Bela Negara bertanggung jawab untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai pentingnya bela negara, serta menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai program kebangsaan.
Dalam konteks PPPK CPNS, peran ini menjadi semakin penting karena Fasilitator Bela Negara harus memiliki pemahaman kuat tentang konsep-konsep kebangsaan, peraturan perundang-undangan terkait, serta kemampuan untuk menggerakkan massa secara efektif. Artikel ini dirancang untuk membantu para calon fasilitator dalam mempersiapkan diri menghadapi seleksi dengan menyajikan 100 soal beserta pembahasannya, serta kisi-kisi yang komprehensif.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Fasilitator Bela Negara untuk PPPK CPNS
Kisi-kisi ini dirancang untuk membantu calon Fasilitator Bela Negara mempersiapkan diri menghadapi ujian PPPK CPNS. Fokus utama dari kisi-kisi ini adalah pada pemahaman mendalam tentang regulasi, konsep, dan teknik yang relevan dalam peran Fasilitator Bela Negara. Materi yang tercakup meliputi peraturan perundang-undangan, prinsip bela negara, keterampilan fasilitasi, serta evaluasi program. Dengan memahami kisi-kisi ini, calon diharapkan dapat menguasai aspek-aspek penting dari peran mereka dan siap menghadapi ujian dengan percaya diri.
1. Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
Regulasi yang mengatur tentang pertahanan negara, termasuk konsep bela negara sebagai kewajiban seluruh warga negara untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI.
Topik Ujian: Pemahaman tentang kewajiban bela negara, peran warga negara dalam pertahanan, dan penerapan hukum dalam menjaga kedaulatan negara.
2. Peraturan Menteri Pertahanan No. 32 Tahun 2016 tentang Pedoman Pembinaan Kesadaran Bela Negara
Pedoman yang mengatur penyelenggaraan program bela negara, termasuk peran fasilitator dalam memberikan edukasi dan pelatihan terkait kesadaran bela negara kepada masyarakat.
Topik Ujian: Implementasi pedoman bela negara, peran dan tanggung jawab fasilitator, serta prosedur pelaksanaan program bela negara.
3. Konsep dan Prinsip Bela Negara
Pemahaman mendalam tentang konsep bela negara, termasuk aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan yang harus dipertahankan dan dijaga oleh setiap warga negara.
Topik Ujian: Aspek-aspek yang harus dipertahankan dalam bela negara, serta hubungan antara bela negara dan kedaulatan nasional.
4. Teknik Fasilitasi dan Pelatihan
Topik Ujian: Strategi fasilitasi, teknik pelatihan yang efektif, dan metode komunikasi dalam pelatihan bela negara.
Keterampilan dalam merancang dan melaksanakan program pelatihan bela negara, termasuk metode pembelajaran aktif, pengelolaan kelas, dan teknik komunikasi efektif untuk menyampaikan materi kepada peserta.
5. Pembinaan Kesadaran Nasionalisme dan Patriotisme
Program dan strategi untuk meningkatkan kesadaran nasionalisme dan patriotisme di kalangan masyarakat, termasuk kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan cinta tanah air, semangat kebangsaan, dan kesiapsiagaan bela negara.
Topik Ujian: Program-program peningkatan nasionalisme, pendekatan untuk menumbuhkan semangat patriotisme, dan implementasi kegiatan bela negara.
6. Kepemimpinan dalam Bela Negara
Prinsip-prinsip kepemimpinan yang relevan dalam konteks bela negara, termasuk kemampuan memotivasi, menginspirasi, dan memobilisasi masyarakat untuk aktif dalam kegiatan bela negara.
Topik Ujian: Keterampilan kepemimpinan dalam konteks bela negara, peran fasilitator sebagai pemimpin, dan teknik memobilisasi partisipasi masyarakat.
7. Pengembangan Materi dan Modul Bela Negara
Teknik pengembangan materi ajar dan modul pelatihan bela negara yang sesuai dengan kelompok sasaran, termasuk adaptasi materi untuk berbagai tingkat pendidikan dan latar belakang sosial.
Topik Ujian: Proses pengembangan modul, adaptasi materi sesuai dengan audiens, dan penyusunan bahan ajar yang efektif.
8. Evaluasi Program Bela Negara
Prosedur untuk mengevaluasi efektivitas program bela negara, termasuk pengukuran peningkatan kesadaran bela negara di kalangan peserta, serta penilaian dampak jangka panjang program tersebut.
Topik Ujian: Metode evaluasi program, teknik pengukuran efektivitas, dan analisis dampak program bela negara.
9. Etika dan Nilai-nilai dalam Bela Negara
Prinsip etika yang harus dipegang oleh fasilitator bela negara, termasuk integritas, objektivitas, dan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila, serta tanggung jawab moral dalam membina kesadaran bela negara.
Topik Ujian: Prinsip-prinsip etika dalam bela negara, nilai-nilai Pancasila, dan tanggung jawab moral fasilitator.
10. Pengelolaan Konflik dan Resolusi dalam Pelatihan Bela Negara
Teknik untuk menangani konflik yang mungkin timbul selama pelatihan atau kegiatan bela negara, termasuk mediasi dan pendekatan resolusi konflik yang konstruktif.
Topik Ujian: Teknik mediasi, strategi resolusi konflik, dan penerapan pendekatan konstruktif dalam pelatihan bela negara.
11. Kolaborasi dengan Lembaga dan Komunitas
Kemampuan untuk bekerja sama dengan lembaga pemerintah, TNI, Polri, dan komunitas lokal dalam menyelenggarakan program bela negara yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Topik Ujian: Strategi kolaborasi, peran masing-masing lembaga dalam bela negara, dan teknik membangun kemitraan yang efektif.
12. Penggunaan Media dan Teknologi dalam Pembinaan Bela Negara
Pemanfaatan media dan teknologi, termasuk media sosial, video edukasi, dan aplikasi digital untuk memperluas jangkauan dan efektivitas program bela negara.
Topik Ujian: Teknologi yang digunakan dalam bela negara, cara memanfaatkan media sosial untuk pembinaan, dan penerapan aplikasi digital dalam pelatihan.
Contoh Soal Fasilitator Bela Negara untuk PPPK & CPNS
Soal 1:
Apa yang dimaksud dengan konsep bela negara menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara?
A. Tanggung jawab pemerintah dalam melindungi kedaulatan negara.
B. Kewajiban seluruh warga negara untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI.
C. Hak warga negara untuk mendapatkan perlindungan dari ancaman luar negeri.
D. Tugas militer dalam menjaga keamanan negara.
E. Kewajiban pemerintah dalam mengatur kebijakan luar negeri.
Jawaban: B. Kewajiban seluruh warga negara untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI.
Pembahasan: Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 menegaskan bahwa bela negara adalah kewajiban semua warga negara untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI.
Soal 2:
Apa peran utama Fasilitator Bela Negara menurut Peraturan Menteri Pertahanan No. 32 Tahun 2016?
A. Mengelola sumber daya manusia di bidang pertahanan.
B. Mengembangkan teknologi pertahanan baru.
C. Memberikan edukasi dan pelatihan terkait kesadaran bela negara kepada masyarakat.
D. Mengatur strategi pertahanan negara di tingkat nasional.
E. Mengawasi pelaksanaan hukum di bidang pertahanan.
Jawaban: C. Memberikan edukasi dan pelatihan terkait kesadaran bela negara kepada masyarakat.
Pembahasan: Peraturan Menteri Pertahanan No. 32 Tahun 2016 menyebutkan bahwa peran fasilitator adalah untuk menyebarluaskan kesadaran bela negara melalui program edukasi dan pelatihan.
Soal 3:
Konsep bela negara mencakup aspek-aspek berikut, kecuali:
A. Ideologi
B. Ekonomi
C. Sosial budaya
D. Kesehatan mental
E. Pertahanan keamanan
Jawaban: D. Kesehatan mental
Pembahasan: Konsep bela negara meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Kesehatan mental tidak termasuk dalam aspek ini.
Soal 4:
Dalam pelatihan bela negara, teknik pengelolaan kelas yang efektif termasuk:
A. Membiarkan peserta belajar secara mandiri tanpa interaksi.
B. Menggunakan metode pembelajaran pasif seperti ceramah tanpa diskusi.
C. Mengadopsi metode pembelajaran aktif dan interaktif.
D. Hanya menggunakan materi cetak sebagai sumber belajar.
E. Membatasi interaksi peserta dalam diskusi kelompok.
Jawaban: C. Mengadopsi metode pembelajaran aktif dan interaktif.
Pembahasan: Pengelolaan kelas yang efektif menggunakan metode pembelajaran aktif dan interaktif untuk meningkatkan keterlibatan peserta.
Soal 5:
Apa yang dimaksud dengan pembinaan kesadaran nasionalisme dan patriotisme?
A. Program untuk meningkatkan produktivitas ekonomi.
B. Strategi untuk meningkatkan cinta tanah air dan semangat kebangsaan.
C. Pelatihan untuk pengembangan keterampilan teknis.
D. Pendidikan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara.
E. Kegiatan untuk memperkenalkan budaya asing.
Jawaban: B. Strategi untuk meningkatkan cinta tanah air dan semangat kebangsaan.
Pembahasan: Pembinaan kesadaran nasionalisme dan patriotisme berfokus pada meningkatkan rasa cinta tanah air dan semangat kebangsaan.
Soal 6:
Prinsip kepemimpinan yang penting dalam konteks bela negara adalah:
A. Kemampuan teknis dalam perencanaan pertahanan.
B. Kemampuan untuk memotivasi dan memobilisasi masyarakat.
C. Kemampuan administratif dalam pengelolaan anggaran.
D. Kemampuan untuk menilai kinerja organisasi.
E. Kemampuan berkomunikasi dalam situasi darurat.
Jawaban: B. Kemampuan untuk memotivasi dan memobilisasi masyarakat.
Pembahasan: Kepemimpinan dalam bela negara memerlukan kemampuan untuk memotivasi dan memobilisasi masyarakat untuk aktif dalam kegiatan bela negara.
Soal 7:
Apa yang perlu diperhatikan dalam pengembangan materi ajar bela negara?
A. Fokus pada teknologi terbaru tanpa mempertimbangkan audiens.
B. Penyusunan materi yang relevan dengan kelompok sasaran dan latar belakang sosial.
C. Penggunaan materi yang sama untuk semua tingkat pendidikan.
D. Menghindari adaptasi materi untuk berbagai kelompok.
E. Mengabaikan kebutuhan peserta dalam materi ajar.
Jawaban: B. Penyusunan materi yang relevan dengan kelompok sasaran dan latar belakang sosial.
Pembahasan: Pengembangan materi ajar harus mempertimbangkan relevansi dengan kelompok sasaran dan latar belakang sosial mereka.
Soal 8:
Metode apa yang digunakan untuk mengevaluasi efektivitas program bela negara?
A. Pengukuran hasil ujian peserta.
B. Analisis data keuangan program.
C. Pengukuran peningkatan kesadaran dan penilaian dampak jangka panjang.
D. Penilaian tingkat kehadiran peserta.
E. Survei kepuasan peserta terhadap pelatihan.
Jawaban: C. Pengukuran peningkatan kesadaran dan penilaian dampak jangka panjang.
Pembahasan: Evaluasi efektivitas program bela negara melibatkan pengukuran peningkatan kesadaran peserta dan penilaian dampak jangka panjang.
Soal 9:
Prinsip etika dalam bela negara mencakup:
A. Mengabaikan nilai-nilai Pancasila untuk efektivitas.
B. Memastikan integritas, objektivitas, dan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila.
C. Mengutamakan hasil di atas etika.
D. Menyembunyikan informasi dari masyarakat.
E. Mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum.
Jawaban: B. Memastikan integritas, objektivitas, dan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila.
Pembahasan: Etika dalam bela negara harus mengutamakan integritas, objektivitas, dan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila.
Soal 10:
Teknik apa yang dapat digunakan untuk menangani konflik dalam pelatihan bela negara?
A. Mengabaikan masalah dan melanjutkan pelatihan.
B. Menggunakan pendekatan resolusi konflik yang konstruktif.
C. Menghukum peserta yang terlibat konflik.
D. Menghentikan pelatihan hingga konflik selesai.
E. Menyuruh peserta untuk menyelesaikan konflik secara pribadi.
Jawaban: B. Menggunakan pendekatan resolusi konflik yang konstruktif.
Pembahasan: Pendekatan resolusi konflik yang konstruktif penting untuk menangani masalah yang timbul selama pelatihan bela negara secara efektif.
Soal 11:
Dalam konteks bela negara, apa yang menjadi fokus utama penggunaan media dan teknologi?
A. Memperluas jangkauan dan efektivitas program bela negara.
B. Mengurangi biaya pelatihan dengan teknologi murah.
C. Mengganti peran fasilitator dalam pelatihan.
D. Menghindari interaksi langsung dengan peserta.
E. Mengganti materi cetak dengan video dokumentasi.
Jawaban: A. Memperluas jangkauan dan efektivitas program bela negara.
Pembahasan: Media dan teknologi digunakan untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan efektivitas program bela negara, termasuk melalui media sosial dan aplikasi digital.
Soal 12:
Apa yang harus diperhatikan oleh fasilitator dalam pengelolaan konflik selama pelatihan bela negara?
A. Mengabaikan keluhan peserta dan melanjutkan pelatihan.
B. Menggunakan teknik mediasi dan pendekatan resolusi konflik yang konstruktif.
C. Menghukum peserta yang terlibat konflik tanpa penyelidikan.
D. Menghentikan pelatihan sampai konflik diselesaikan.
E. Menyuruh peserta menyelesaikan konflik sendiri tanpa bimbingan.
Jawaban: B. Menggunakan teknik mediasi dan pendekatan resolusi konflik yang konstruktif.
Pembahasan: Teknik mediasi dan resolusi konflik yang konstruktif penting untuk menangani dan menyelesaikan konflik selama pelatihan dengan cara yang produktif.
Soal 13:
Dalam program bela negara, prinsip etika apa yang harus dipegang oleh fasilitator?
A. Integritas dan objektivitas
B. Kerahasiaan informasi peserta
C. Hanya mengikuti prosedur tanpa menilai efektivitas
D. Menyembunyikan informasi yang tidak sesuai
E. Mengutamakan hasil di atas proses
Jawaban: A. Integritas dan objektivitas
Pembahasan: Fasilitator harus memegang prinsip integritas dan objektivitas, serta komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila dalam melaksanakan tugasnya.
Soal 14:
Apa yang dimaksud dengan pembinaan kesadaran nasionalisme dan patriotisme dalam konteks bela negara?
A. Program untuk meningkatkan kemampuan teknis peserta.
B. Strategi untuk menumbuhkan cinta tanah air dan semangat kebangsaan.
C. Pelatihan untuk perencanaan strategis pertahanan.
D. Pendidikan tentang kebijakan luar negeri.
E. Kegiatan pengembangan teknologi pertahanan.
Jawaban: B. Strategi untuk menumbuhkan cinta tanah air dan semangat kebangsaan.
Pembahasan: Pembinaan kesadaran nasionalisme dan patriotisme bertujuan untuk menumbuhkan cinta tanah air dan semangat kebangsaan di kalangan masyarakat.
Soal 15:
Apa yang perlu dilakukan oleh fasilitator untuk mengembangkan materi dan modul bela negara yang efektif?
A. Menggunakan materi standar tanpa menyesuaikan dengan audiens.
B. Mengadaptasi materi ajar sesuai dengan kebutuhan kelompok sasaran.
C. Mengabaikan latar belakang sosial peserta.
D. Menggunakan satu jenis materi untuk semua kelompok.
E. Menghindari pembaruan materi ajar.
Jawaban: B. Mengadaptasi materi ajar sesuai dengan kebutuhan kelompok sasaran.
Pembahasan: Materi dan modul bela negara harus disesuaikan dengan kelompok sasaran untuk memastikan efektivitas dalam proses pembelajaran.
Soal 16:
Dalam proses evaluasi program bela negara, apa yang menjadi fokus utama?
A. Evaluasi biaya program
B. Pengukuran peningkatan kesadaran dan dampak jangka panjang
C. Penilaian kehadiran peserta
D. Pengukuran kepuasan peserta terhadap fasilitas
E. Penilaian tingkat partisipasi peserta
Jawaban: B. Pengukuran peningkatan kesadaran dan dampak jangka panjang
Pembahasan: Evaluasi program bela negara berfokus pada pengukuran peningkatan kesadaran peserta dan dampak jangka panjang dari program tersebut.
Soal 17:
Apa yang harus diperhatikan dalam teknik fasilitasi dan pelatihan bela negara?
A. Menggunakan metode pembelajaran pasif
B. Mengadopsi metode pembelajaran aktif dan interaktif
C. Menghindari umpan balik dari peserta
D. Menggunakan materi pelatihan yang tidak relevan
E. Membatasi interaksi antar peserta
Jawaban: B. Mengadopsi metode pembelajaran aktif dan interaktif
Pembahasan: Teknik fasilitasi yang efektif melibatkan metode pembelajaran aktif dan interaktif untuk meningkatkan keterlibatan peserta.
Soal 18:
Apa yang menjadi tanggung jawab fasilitator dalam pengelolaan sumber daya manusia di program bela negara?
A. Mengelola anggaran program
B. Mengatur jadwal kegiatan
C. Memotivasi dan memobilisasi peserta
D. Menyusun laporan keuangan
E. Mengelola infrastruktur pelatihan
Jawaban: C. Memotivasi dan memobilisasi peserta
Pembahasan: Fasilitator bertanggung jawab untuk memotivasi dan memobilisasi peserta agar aktif dalam kegiatan bela negara.
Soal 19:
Bagaimana fasilitator dapat bekerja sama dengan lembaga dan komunitas dalam program bela negara?
A. Mengabaikan peran lembaga dan komunitas lokal
B. Berkoordinasi dengan lembaga pemerintah, TNI, Polri, dan komunitas lokal
C. Mengelola program secara independen tanpa kolaborasi
D. Menggunakan pendekatan satu arah tanpa melibatkan pemangku kepentingan
E. Menghindari komunikasi dengan lembaga lain
Jawaban: B. Berkoordinasi dengan lembaga pemerintah, TNI, Polri, dan komunitas lokal
Pembahasan: Fasilitator perlu berkoordinasi dengan berbagai lembaga dan komunitas untuk menyelenggarakan program bela negara secara efektif.
Soal 20:
Apa yang menjadi fokus utama dalam penggunaan teknologi dalam pembinaan bela negara?
A. Mengurangi interaksi manusia
B. Menggantikan peran fasilitator
C. Meningkatkan jangkauan dan efektivitas program
D. Menghindari penggunaan media sosial
E. Mengurangi materi pelatihan cetak
Jawaban: C. Meningkatkan jangkauan dan efektivitas program
Pembahasan: Penggunaan teknologi bertujuan untuk meningkatkan jangkauan dan efektivitas program bela negara, bukan untuk menggantikan peran fasilitator atau mengurangi interaksi.
Tingkatkan Persiapan Anda! Akses 100+ Soal Fasilitator Bela Negara Sekarang!
Dapatkan akses eksklusif ke lebih dari 100 soal latihan Fasilitator Bela Negara yang telah dipersiapkan khusus untuk membantu Anda mempersiapkan ujian PPPK CPNS. Kunjungi sistem kami di https://fungsional.id/ atau klik banner di atas untuk mendaftar secara GRATIS dan mulai latihan Anda sekarang juga!