100 Soal Pengelola Sumber Daya Air + Pembahasan dan Kisi-Kisi untuk PPPK CPNS

Soal Pengelola Sumber Daya Air + Pembahasan dan Kisi-Kisi untuk PPPK CPNS

Pengelolaan Sumber Daya Air merupakan peran penting dalam memastikan kelestarian dan ketersediaan air untuk berbagai keperluan, dari kebutuhan sehari-hari di rumah tangga hingga aplikasi di sektor pertanian dan industri. Pengelola Sumber Daya Air bertanggung jawab atas perencanaan, pengelolaan, serta konservasi sumber daya air di wilayah tertentu, dengan fokus pada menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah dampak negatif seperti banjir atau kekeringan. Dalam menjalankan tugasnya, mereka mengelola Daerah Aliran Sungai (DAS), mengembangkan infrastruktur seperti waduk dan sistem irigasi, serta memantau kualitas air secara berkala.

Selain tugas teknis, Pengelola Sumber Daya Air juga berperan dalam koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat, dan organisasi terkait, untuk mengembangkan kebijakan pengelolaan air yang berkelanjutan. Pemahaman yang mendalam tentang regulasi, teknologi pengelolaan air, serta kemampuan dalam analisis hidrologi menjadi keharusan dalam peran ini. Dengan demikian, jabatan ini menuntut keterampilan manajerial yang kuat serta kemampuan untuk berkolaborasi secara efektif demi mencapai tujuan.

Kisi-Kisi Soal Pengelola Sumber Daya Air

Salah satu faktor penentu kesuksesan dalam seleksi adalah pemahaman yang mendalam terhadap kisi-kisi soal PPPK dan CPNS Pengelola Sumber Daya Air yang akan diujikan. Berikut ini adalah kisi-kisi untuk soal PPPK dan CPNS Pengelola Sumber Daya Air. 

  1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air: Regulasi utama yang mengatur pengelolaan sumber daya air, termasuk hak dan kewajiban pemerintah serta masyarakat dalam penggunaan dan konservasi air.
  2. Peraturan Pemerintah No. 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air: Mengatur tentang izin pengusahaan sumber daya air, termasuk penggunaan air untuk keperluan industri, pertanian, dan rumah tangga.
  3. Peraturan Menteri PUPR No. 04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai: Pedoman untuk penetapan dan pengelolaan wilayah sungai di Indonesia, termasuk pemetaan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS).
  4. Teknik Hidrologi: Pengukuran curah hujan, debit aliran, dan analisis data hidrologi untuk mendukung perencanaan pengelolaan sumber daya air.
  5. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS): Strategi pengelolaan DAS, termasuk konservasi tanah dan air, reboisasi, dan pengendalian erosi untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
  6. Pengelolaan Air Permukaan dan Air Tanah: Teknik pengelolaan air permukaan (sungai, danau) dan air tanah, termasuk pemantauan kualitas dan kuantitas, serta teknologi pemulihan air tanah yang terkontaminasi.
  7. Infrastruktur Pengelolaan Sumber Daya Air: Desain, pembangunan, dan pemeliharaan infrastruktur seperti bendungan, waduk, saluran irigasi, dan bangunan pengendalian banjir.
  8. Pengendalian Banjir dan Pengelolaan Irigasi: Teknik dan sistem pengendalian banjir, termasuk pembuatan tanggul, polder, serta manajemen irigasi untuk keperluan pertanian.
  9. Manajemen Kualitas Air: Proses pemantauan dan pengendalian kualitas air sesuai standar nasional, serta teknik pengolahan air bersih dan pengolahan air limbah untuk mencegah pencemaran.
  10. Pemetaan dan Penginderaan Jauh untuk Pengelolaan Sumber Daya Air: Penggunaan teknologi GIS dan penginderaan jauh dalam pemetaan sumber daya air, pemantauan perubahan DAS, serta perencanaan tata ruang wilayah berbasis air.
  11. Manajemen Risiko Bencana Air: Teknik mitigasi dan manajemen bencana terkait air, seperti banjir dan kekeringan, serta kerjasama antar lembaga dalam menghadapi risiko bencana.
  12. Partisipasi dan Edukasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Air: Pendekatan partisipatif dalam pengelolaan sumber daya air, termasuk edukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi air dan kebijakan pengelolaan yang berkelanjutan.

Contoh Soal Pengelola Sumber Daya Air untuk PPPK & CPNS

Untuk membantu Anda mempersiapkan diri dengan lebih baik, kami telah menyiapkan beberapa contoh soal lengkap dengan pembahasannya. Berikut ini adalah contoh soal untuk PPPK dan CPNS Pengelola Sumber Daya Air.

1. Dalam konteks Undang-Undang No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, bagaimana pemerintah dapat memitigasi dampak negatif dari penggunaan air berlebih untuk pertanian terhadap ekosistem?

A. Dengan mengurangi alokasi air untuk industri
B. Dengan menetapkan batasan jumlah air yang dapat digunakan per hektar
C. Dengan meningkatkan pemantauan kualitas air tanah
D. Dengan menerapkan sistem pengelolaan berbasis aliran sungai dan konservasi air
E. Dengan melarang penggunaan air untuk pertanian di musim kemarau

Jawaban: D. Dengan menerapkan sistem pengelolaan berbasis aliran sungai dan konservasi air.

Pembahasan: Untuk mengatasi dampak negatif dari penggunaan air berlebih dalam pertanian, pemerintah harus menerapkan sistem pengelolaan berbasis aliran sungai dan konservasi air yang berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

2. Bagaimana Peraturan Pemerintah No. 121 Tahun 2015 mempengaruhi pengelolaan air untuk kepentingan industri dan pertanian?

A. Dengan memperbolehkan penggunaan air tanpa batasan untuk industri
B. Dengan menetapkan izin khusus yang memerlukan evaluasi dampak lingkungan
C. Dengan melarang penggunaan air untuk pertanian di daerah industri
D. Dengan mengatur tarif air untuk industri dan pertanian secara terpisah
E. Dengan mengurangi persyaratan untuk pengelolaan air industri

Jawaban: B. Dengan menetapkan izin khusus yang memerlukan evaluasi dampak lingkungan.

Pembahasan: Peraturan Pemerintah No. 121 Tahun 2015 menetapkan bahwa penggunaan air untuk industri dan pertanian memerlukan izin khusus yang mencakup evaluasi dampak lingkungan untuk memastikan pengelolaan yang berkelanjutan.

3. Peraturan Menteri PUPR No. 04/PRT/M/2015 memberikan pedoman?

A. Pengembangan teknologi pemulihan air
B. Penetapan dan pengelolaan wilayah sungai dengan mempertimbangkan karakteristik ekologis dan geografi
C. Penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga
D. Perencanaan dan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir
E. Pengelolaan kualitas air limbah

Jawaban: B. Penetapan dan pengelolaan wilayah sungai dengan mempertimbangkan karakteristik ekologis dan geografi.

Pembahasan: Peraturan ini memberikan pedoman untuk penetapan dan pengelolaan wilayah sungai dengan memperhatikan karakteristik ekologis dan geografi untuk memastikan pengelolaan yang efektif.

4. Dalam pengelolaan DAS, mengapa penting untuk melaksanakan reboisasi dan pengendalian erosi?

A. Untuk meningkatkan aksesibilitas jalan
B. Untuk mengurangi frekuensi pengujian kualitas air
C. Untuk meminimalkan dampak erosi tanah dan menjaga kualitas air serta keseimbangan ekosistem
D. Untuk mengurangi kebutuhan akan infrastruktur pengendalian banjir
E. Untuk mengatur penggunaan air di sektor industri

Jawaban: C. Untuk meminimalkan dampak erosi tanah dan menjaga kualitas air serta keseimbangan ekosistem.

Pembahasan: Reboisasi dan pengendalian erosi penting untuk mengurangi dampak erosi tanah, yang dapat mempengaruhi kualitas air dan keseimbangan ekosistem secara keseluruhan.

5. Apa dampak utama yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan pengelolaan air tanah?

A. Ketersediaan air untuk sektor pertanian
B. Pengaruh terhadap kualitas air permukaan
C. Potensi pencemaran air tanah dan dampaknya terhadap kesehatan manusia dan ekosistem
D. Kebutuhan air untuk industri
E. Kapasitas bendungan

Jawaban: C. Potensi pencemaran air tanah dan dampaknya terhadap kesehatan manusia dan ekosistem.

Pembahasan: Perencanaan pengelolaan air tanah harus mempertimbangkan potensi pencemaran yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan ekosistem, serta memastikan bahwa air tanah tetap aman untuk digunakan.

6. Dalam analisis hidrologi, apa yang harus diperhatikan untuk merancang sistem irigasi yang efektif?

A. Hanya faktor-faktor meteorologis
B. Debit aliran, curah hujan, dan karakteristik tanah
C. Penggunaan air untuk kebutuhan domestik
D. Kualitas bahan konstruksi
E. Kepadatan lalu lintas di sekitar area irigasi

Jawaban: B. Debit aliran, curah hujan, dan karakteristik tanah.

Pembahasan: Merancang sistem irigasi yang efektif memerlukan analisis terhadap debit aliran, curah hujan, dan karakteristik tanah untuk memastikan distribusi air yang optimal.

7. Apa yang harus dipertimbangkan dalam desain infrastruktur pengelolaan sumber daya air?

A. Hanya kapasitas penampungan air
B. Biaya konstruksi tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan
C. Desain yang mengintegrasikan pemantauan, pemeliharaan, dan mitigasi dampak lingkungan
D. Penggunaan material yang murah
E. Hanya kebutuhan jangka pendek

Jawaban: C. Desain yang mengintegrasikan pemantauan, pemeliharaan, dan mitigasi dampak lingkungan.

Pembahasan: Desain infrastruktur pengelolaan sumber daya air harus mengintegrasikan pemantauan, pemeliharaan, dan mitigasi dampak lingkungan untuk keberlanjutan dan efisiensi jangka panjang.

8. Bagaimana teknologi pemindaian 3D dapat diterapkan dalam pemeliharaan jembatan?

A. Untuk menggantikan inspeksi visual
B. Untuk mempercepat proses konstruksi jembatan
C. Untuk meningkatkan akurasi dalam pemantauan kondisi struktural jembatan
D. Untuk mengurangi biaya material
E. Untuk menghapus kebutuhan akan perangkat keselamatan

Jawaban: C. Untuk meningkatkan akurasi dalam pemantauan kondisi struktural jembatan.

Pembahasan: Teknologi pemindaian 3D dapat meningkatkan akurasi dalam pemantauan kondisi struktural jembatan, membantu dalam deteksi awal kerusakan dan perencanaan pemeliharaan.

9. Apa yang menjadi prioritas dalam pengelolaan risiko bencana terkait air?

A. Hanya fokus pada mitigasi banjir
B. Koordinasi antar lembaga untuk menangani banjir dan kekeringan
C. Pengurangan penggunaan air untuk pertanian
D. Peningkatan kapasitas tanggul
E. Desain sistem irigasi yang efisien

Jawaban: B. Koordinasi antar lembaga untuk menangani banjir dan kekeringan.

Pembahasan: Pengelolaan risiko bencana terkait air memerlukan koordinasi antar lembaga untuk menangani baik banjir maupun kekeringan secara komprehensif.

10. Mengapa penting untuk melakukan pemetaan dan penginderaan jauh dalam pengelolaan sumber daya air?

A. Untuk menentukan lokasi pembangunan infrastruktur
B. Untuk mengidentifikasi area dengan potensi pencemaran
C. Untuk memantau perubahan DAS dan mendukung perencanaan tata ruang
D. Untuk mengurangi biaya pengelolaan air
E. Untuk mengatur penggunaan air untuk sektor industri

Jawaban: C. Untuk memantau perubahan DAS dan mendukung perencanaan tata ruang.

Pembahasan: Pemetaan dan penginderaan jauh penting untuk memantau perubahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan mendukung perencanaan tata ruang berbasis data.

11. Apa pendekatan utama dalam partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air?

A. Memberikan informasi sepihak kepada masyarakat
B. Mengabaikan umpan balik masyarakat
C. Melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan terkait konservasi air
D. Mengurangi akses masyarakat ke informasi pengelolaan air
E. Hanya melibatkan masyarakat dalam fase evaluasi

Jawaban: C. Melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan terkait konservasi air.

Pembahasan: Pendekatan utama adalah melibatkan masyarakat secara aktif dalam perencanaan dan pengambilan keputusan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan dan konservasi air.

12. Dalam konteks perencanaan geometrik jalan raya, apa yang harus diperhatikan saat merancang tikungan jalan?

A. Hanya panjang jalan
B. Kemiringan tanah di sekitar jalan
C. Radius tikungan, sudut belokan, dan visibilitas
D. Warna pelapisan jalan
E. Jumlah kendaraan yang melintas

Jawaban: C. Radius tikungan, sudut belokan, dan visibilitas.

Pembahasan: Merancang tikungan jalan harus memperhatikan radius tikungan, sudut belokan, dan visibilitas untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan berkendara.

13. Apa dampak dari perubahan iklim terhadap pengelolaan sumber daya air?

A. Mengurangi kebutuhan akan pengelolaan air
B. Mempercepat pencemaran air
C. Mengubah pola curah hujan dan ketersediaan air, serta meningkatkan risiko bencana terkait air
D. Menurunkan efisiensi sistem irigasi
E. Mengurangi frekuensi banjir

Jawaban: C. Mengubah pola curah hujan dan ketersediaan air, serta meningkatkan risiko bencana terkait air.

Pembahasan: Perubahan iklim dapat mengubah pola curah hujan, mempengaruhi ketersediaan air, dan meningkatkan risiko bencana terkait air seperti banjir dan kekeringan.

14. Bagaimana pengelolaan kualitas air dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat?

A. Dengan mengabaikan standar kualitas air
B. Dengan mengurangi frekuensi pengujian kualitas air
C. Dengan memastikan air bersih dan aman melalui pemantauan dan pengolahan yang sesuai
D. Dengan meningkatkan tarif air
E. Dengan hanya fokus pada pengolahan air limbah

Jawaban: C. Dengan memastikan air bersih dan aman melalui pemantauan dan pengolahan yang sesuai.

Pembahasan: Pengelolaan kualitas air yang baik memastikan air bersih dan aman, yang penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit yang ditularkan melalui air.

15. Apa yang menjadi perhatian utama dalam perencanaan infrastruktur pengendalian banjir?

A. Hanya kapasitas tanggul
B. Dampak ekologis dari pembangunan infrastruktur dan efektivitas dalam mengurangi risiko banjir
C. Biaya pembangunan infrastruktur
D. Jumlah material konstruksi yang digunakan
E. Desain estetika infrastruktur

Jawaban: B. Dampak ekologis dari pembangunan infrastruktur dan efektivitas dalam mengurangi risiko banjir.

Pembahasan: Perencanaan infrastruktur pengendalian banjir harus mempertimbangkan dampak ekologis dan efektivitasnya dalam mengurangi risiko banjir untuk memastikan solusi yang berkelanjutan.

16. Apa faktor kunci dalam pengelolaan air untuk keperluan rumah tangga?

A. Ketersediaan air untuk industri
B. Pengaturan tarif air
C. Kualitas air yang aman dan distribusi yang efisien
D. Penggunaan air untuk pertanian
E. Pengembangan teknologi pemulihan air

Jawaban: C. Kualitas air yang aman dan distribusi yang efisien.

Pembahasan: Pengelolaan air untuk keperluan rumah tangga harus memastikan kualitas air yang aman dan distribusi yang efisien untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.

17. Bagaimana pemantauan curah hujan berkontribusi pada perencanaan pengelolaan air?

A. Menentukan biaya pengelolaan air
B. Menyediakan data untuk perencanaan irigasi dan mitigasi banjir
C. Mengurangi kebutuhan akan teknologi penginderaan jauh
D. Mempercepat proses pengolahan air
E. Meningkatkan frekuensi pembersihan saluran air

Jawaban: B. Menyediakan data untuk perencanaan irigasi dan mitigasi banjir.

Pembahasan: Pemantauan curah hujan memberikan data penting untuk perencanaan irigasi dan mitigasi banjir, membantu dalam pengelolaan sumber daya air secara efektif.

18. Dalam pengelolaan DAS, apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak erosi?

A. Mengurangi penggunaan teknologi pemantauan
B. Meningkatkan intensitas pembangunan infrastruktur
C. Melaksanakan reboisasi, penanaman vegetasi, dan teknik pengendalian erosi
D. Mengurangi kegiatan pertanian
E. Meningkatkan penggunaan air tanah

Jawaban: C. Melaksanakan reboisasi, penanaman vegetasi, dan teknik pengendalian erosi.

Pembahasan: Reboisasi, penanaman vegetasi, dan teknik pengendalian erosi merupakan langkah-langkah efektif untuk mengurangi dampak erosi dan menjaga kualitas tanah serta air.

19. Apa keuntungan dari penggunaan teknologi pemulihan air tanah yang terkontaminasi?

A. Mengurangi biaya konstruksi
B. Mengurangi kebutuhan untuk sumber air baru
C. Mempercepat proses pembuangan air limbah
D. Mengurangi frekuensi pemantauan kualitas air
E. Menurunkan penggunaan air untuk pertanian

Jawaban: B. Mengurangi kebutuhan untuk sumber air baru.

Pembahasan: Teknologi pemulihan air tanah yang terkontaminasi membantu mengurangi kebutuhan akan sumber air baru dengan memulihkan kualitas air tanah yang ada.

20. Dalam konteks pengelolaan sumber daya air, bagaimana pendekatan berbasis ekosistem dapat menguntungkan?

A. Dengan hanya memfokuskan pada pemulihan infrastruktur
B. Dengan mengabaikan konservasi lingkungan
C. Dengan mempertimbangkan hubungan antara ekosistem dan ketersediaan air untuk mendukung keberlanjutan
D. Dengan membatasi akses masyarakat ke sumber daya air
E. Dengan mengurangi perhatian pada dampak lingkungan

Jawaban: C. Dengan mempertimbangkan hubungan antara ekosistem dan ketersediaan air untuk mendukung keberlanjutan.

Pembahasan: Pendekatan berbasis ekosistem mempertimbangkan hubungan antara ekosistem dan ketersediaan air, mendukung keberlanjutan dan perlindungan sumber daya air secara holistik.

Dapatkan Akses Lengkap ke 100+ Soal Pengelola Sumber Daya Air!

Untuk mempersiapkan ujian dengan lebih baik, kunjungi sistem kami di https://fungsional.id/ dan daftarkan diri Anda secara GRATIS! Klik banner di atas untuk mulai menjelajahi lebih dari 100 contoh soal berkualitas dan materi tambahan yang akan membantu Anda sukses dalam seleksi PPPK. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan persiapan Anda dengan sumber daya terbaik yang kami tawarkan. Bergabunglah sekarang dan raih kesuksesan dalam ujian Anda!

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Halo!
Silahkan Hubungi Kami Jika Ada Pertanyaan...