Jabatan Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama merupakan salah satu posisi penting di bidang energi dan sumber daya mineral, khususnya dalam pengelolaan dan pengawasan pemanfaatan panas bumi di Indonesia. Sebagai bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN), profesi ini menuntut keahlian teknis yang tinggi serta pemahaman mendalam tentang regulasi dan kebijakan terkait sektor panas bumi. Bagi para calon CPNS dan PPPK yang ingin mengisi posisi ini, persiapan matang dengan menguasai soal-soal ujian sangatlah penting.
Artikel ini akan memberikan contoh soal beserta kisi-kisi CPNS dan PPPK untuk jabatan Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama lengkap dengan pembahasan, guna membantu calon peserta mempersiapkan diri menghadapi ujian dengan lebih baik.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama Sesuai KemenpanRB

Untuk itu, para calon pegawai yang akan mengikuti seleksi CPNS atau PPPK untuk posisi ini wajib memahami kisi-kisi soal yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB). Dengan memahami kisi-kisi soal tersebut, diharapkan para peserta dapat mempersiapkan diri secara optimal dan meningkatkan peluang untuk lolos dalam ujian seleksi.
- Regulasi dalam Pengusahaan Panas Bumi
Memahami dan menerapkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi serta peraturan terkait seperti Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 11 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penetapan Wilayah Kerja Pertambangan Panas Bumi dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2017 tentang Wilayah Kerja Panas Bumi untuk Pemanfaatan Tidak Langsung. - Aspek Lingkungan dan Kehutanan dalam Industri Panas Bumi
Menguasai Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan dalam konteks eksplorasi dan eksploitasi panas bumi. - Teknik Eksplorasi Panas Bumi
Menggunakan prinsip dasar geologi dalam eksplorasi panas bumi, seperti karakteristik struktur geologi, sistem hidrotermal, dan faktor-faktor geoteknik dalam menentukan lokasi eksplorasi yang potensial. - Geofisika dalam Eksplorasi Panas Bumi
Mengaplikasikan metode geofisika seperti magnetotelurik (MT), gravimetri, seismik, dan resistivitas untuk pemetaan sistem panas bumi serta analisis distribusi temperatur dan sebaran reservoir panas bumi. - Geokimia dalam Eksplorasi Panas Bumi
Menganalisis komposisi kimia fluida panas bumi untuk estimasi temperatur reservoir, klasifikasi sistem panas bumi berdasarkan kandungan gas dan mineral, serta penerapan metode geokimia dalam pemantauan keberlanjutan sumur panas bumi. - Teknik Pengeboran dan Eksploitasi Panas Bumi
Memahami prinsip rekayasa pengeboran panas bumi, termasuk desain sumur produksi dan injeksi, pemilihan material pengeboran yang tahan terhadap kondisi panas bumi, serta teknik perawatan sumur untuk meningkatkan efisiensi produksi. - Pemanfaatan Panas Bumi
Menjelaskan pemanfaatan langsung (direct use) seperti pemanasan rumah kaca, industri pengeringan, dan pemanas ruangan, serta pemanfaatan tidak langsung (indirect use) dalam sistem pembangkit listrik tenaga panas bumi. - Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Pengelolaan Lingkungan dalam Panas Bumi
Mengacu pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 33 Tahun 2021 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta pengelolaan dampak lingkungan dalam pengoperasian panas bumi guna mencegah pencemaran dan kerusakan ekosistem. - Optimalisasi Produksi dan Infrastruktur Panas Bumi
Memahami sistem pemantauan dan optimasi produksi sumur panas bumi, termasuk teknologi Enhanced Geothermal Systems (EGS), serta pengelolaan infrastruktur pendukung seperti pipa transportasi uap, cooling system, dan fasilitas pemrosesan fluida panas bumi. - Dukungan Pembiayaan dan Investasi dalam Panas Bumi
Mengetahui skema pembiayaan pengembangan panas bumi berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK.08/2022 yang memberikan dukungan finansial bagi perusahaan melalui penggunaan dana pembiayaan infrastruktur sektor panas bumi.
Contoh Soal Inspektur Tambang Ahli Pertama PPPK & CPNS

Untuk membantu persiapan ujian CPNS dan PPPK jabatan Inspektur Tambang Ahli Pertama, berikut contoh soal CPNS PPPK Inspektur Tambang Ahli Pertama beserta pembahasannya. Soal-soal ini mencakup berbagai aspek penting yang perlu dikuasai oleh calon peserta seleksi.
Soal 1:
Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, yang mengatur organisasi dan kewenangan dalam pengelolaan panas bumi, berikut ini adalah tugas utama yang menjadi tanggung jawab Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama, kecuali:
A. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan eksplorasi dan eksploitasi panas bumi
B. Menyusun rencana kebijakan teknis dan operasional untuk pengembangan sumber daya panas bumi
C. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap dampak lingkungan dari kegiatan panas bumi
D. Mengelola pengadaan dan distribusi izin eksplorasi panas bumi
E. Menyusun laporan tahunan tentang pengelolaan dan pemanfaatan energi panas bumi
Jawaban:
D. Mengelola pengadaan dan distribusi izin eksplorasi panas bumi
Pembahasan:
Tugas utama Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama lebih berfokus pada pengawasan dan evaluasi teknis serta dampak lingkungan dari kegiatan panas bumi, bukan pada pengelolaan izin eksplorasi. Pengelolaan izin eksplorasi merupakan bagian dari tugas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral secara umum, namun bukan tugas langsung Inspektur.
Soal 2:
Dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi, disebutkan bahwa setiap kegiatan pemanfaatan panas bumi harus memperhatikan kaidah-kaidah keselamatan kerja serta kelestarian lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, yang merupakan prinsip utama dalam pengelolaan panas bumi yang harus diperhatikan oleh Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama dalam melakukan pengawasan eksploitasi adalah:
A. Pemanfaatan panas bumi harus dilakukan tanpa mengganggu ekosistem dan biodiversitas
B. Pemanfaatan panas bumi harus berfokus pada peningkatan produksi energi tanpa memerhatikan dampak lingkungan
C. Eksploitasi panas bumi harus dilaksanakan dengan prinsip keberlanjutan, menjaga keseimbangan antara pemanfaatan energi dan pelestarian sumber daya alam
D. Pengawasan hanya dilakukan pada perusahaan yang mengelola pembangkit listrik panas bumi, tanpa memperhatikan eksplorasi
E. Semua kegiatan eksploitasi panas bumi harus dilakukan di area yang tidak memiliki potensi geologi tinggi untuk menghindari kerusakan alam
Jawaban:
C. Eksploitasi panas bumi harus dilaksanakan dengan prinsip keberlanjutan, menjaga keseimbangan antara pemanfaatan energi dan pelestarian sumber daya alam
Pembahasan:
Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014, pemanfaatan panas bumi harus dilakukan dengan prinsip keberlanjutan, yang artinya keseimbangan antara pemanfaatan energi dan pelestarian lingkungan harus dijaga. Hal ini menjadi salah satu fokus utama dalam pengawasan yang dilakukan oleh Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama.
Soal 3:
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 mengatur tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Dalam kaitannya dengan eksploitasi panas bumi, Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama diharapkan dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko lingkungan dari aktivitas panas bumi. Risiko lingkungan yang tidak dikelola dengan baik dalam eksploitasi panas bumi dapat mengakibatkan dampak negatif. Di bawah ini, mana yang bukan termasuk dalam jenis risiko lingkungan yang harus diawasi?
A. Pencemaran udara akibat emisi gas rumah kaca dari pembangkit listrik panas bumi
B. Penurunan kualitas air tanah akibat kebocoran fluida panas bumi
C. Kerusakan ekosistem lokal akibat penurunan suhu dan dampak kebocoran gas
D. Meningkatnya kualitas tanah pertanian di sekitar area eksplorasi panas bumi
E. Gangguan terhadap habitat flora dan fauna akibat perubahan suhu dan pH tanah
Jawaban:
D. Meningkatnya kualitas tanah pertanian di sekitar area eksplorasi panas bumi
Pembahasan:
Eksploitasi panas bumi yang tidak dikelola dengan baik justru dapat menyebabkan penurunan kualitas tanah dan lingkungan sekitar, bukan peningkatan kualitas tanah. Dampak negatif seperti pencemaran, kebocoran fluida, dan gangguan terhadap ekosistem sering terjadi apabila pengelolaan lingkungan tidak dilakukan dengan benar.
Soal 4:
Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 33 Tahun 2021, yang mengatur tentang keselamatan dan kesehatan kerja, serta perlindungan lingkungan dalam pemanfaatan panas bumi, Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama harus memastikan bahwa pengelolaan keselamatan kerja dan lingkungan di lapangan berjalan dengan sesuai ketentuan. Dalam kaitannya dengan keselamatan kerja di lokasi eksplorasi, prinsip dasar yang harus diterapkan adalah:
A. Mengutamakan proses produksi dengan mengabaikan protokol keselamatan kerja selama tidak ada insiden
B. Menerapkan prosedur standar keselamatan kerja, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai untuk setiap jenis pekerjaan
C. Mengurangi pengawasan keselamatan kerja untuk mempercepat waktu eksplorasi
D. Menjalankan prosedur keselamatan hanya pada tahap eksplorasi, bukan pada tahap eksploitasi atau produksi
E. Menganggap bahwa risiko kecelakaan kerja dapat diabaikan karena teknologi baru telah digunakan
Jawaban:
B. Menerapkan prosedur standar keselamatan kerja, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai untuk setiap jenis pekerjaan
Pembahasan:
Keamanan dan keselamatan kerja adalah prioritas utama dalam setiap kegiatan eksplorasi dan eksploitasi panas bumi. Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama wajib memastikan bahwa setiap pekerja dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) dan menjalankan prosedur keselamatan yang sesuai untuk mencegah kecelakaan atau bahaya lainnya.
Soal 5:
Seiring dengan penerapan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37 Tahun 2017, yang mengatur tentang Wilayah Kerja Panas Bumi untuk Pemanfaatan Tidak Langsung, Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama memiliki peran dalam mengawasi dan mengevaluasi penggunaan wilayah panas bumi yang tidak langsung. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan wilayah panas bumi tidak langsung adalah:
A. Penurunan potensi energi panas bumi untuk keperluan pembangkit listrik
B. Penggunaan wilayah panas bumi untuk konservasi dan pemanfaatan geotermal sebagai energi terbarukan
C. Peningkatan jumlah izin eksplorasi untuk pembangkit listrik tanpa memperhatikan dampak lingkungan
D. Pengeksploitasian area panas bumi yang memiliki cadangan energi rendah
E. Pembangunan infrastruktur yang hanya berfokus pada pengurangan biaya produksi energi
Jawaban:
B. Penggunaan wilayah panas bumi untuk konservasi dan pemanfaatan geotermal sebagai energi terbarukan
Pembahasan:
Wilayah panas bumi untuk pemanfaatan tidak langsung lebih mengutamakan konservasi dan pemanfaatan energi terbarukan yang ramah lingkungan, selain juga memastikan bahwa eksplorasi dan eksploitasi dilakukan dengan hati-hati, mengingat dampak terhadap ekosistem dan keberlanjutan sumber daya panas bumi.
Soal 6:
Dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 Tahun 2008, yang mengatur tentang tata cara penetapan wilayah kerja pertambangan panas bumi, Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama bertugas untuk mengawasi proses penetapan wilayah kerja. Salah satu langkah yang dilakukan dalam penetapan wilayah kerja panas bumi adalah:
A. Penentuan lokasi berdasarkan evaluasi teknis tanpa memperhatikan potensi geologi wilayah tersebut
B. Melakukan survei pendahuluan untuk menentukan kelayakan geologi dan geofisika wilayah tersebut
C. Mengabaikan analisis geofisika karena data geologinya sudah cukup untuk menentukan kelayakan wilayah
D. Menyediakan izin eksplorasi tanpa analisis geologi yang mendalam
E. Memilih wilayah kerja berdasarkan kepentingan politik, tanpa melakukan survei teknis terlebih dahulu
Jawaban:
B. Melakukan survei pendahuluan untuk menentukan kelayakan geologi dan geofisika wilayah tersebut
Pembahasan:
Penetapan wilayah kerja panas bumi harus diawali dengan survei pendahuluan yang menyeluruh, termasuk evaluasi geologi dan geofisika. Hal ini penting untuk memastikan wilayah yang ditetapkan memiliki potensi yang dapat dieksploitasi secara teknis dan ekonomis, serta sesuai dengan prinsip keberlanjutan.
Soal 7:
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan kehutanan, Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama harus mempertimbangkan dampak kegiatan panas bumi terhadap ekosistem hutan. Salah satu langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi dampak tersebut adalah:
A. Mengabaikan kawasan hutan yang terlibat dalam kegiatan panas bumi karena keuntungan ekonomi yang lebih tinggi
B. Melakukan reforestasi di sekitar area eksplorasi untuk memulihkan ekosistem yang terganggu
C. Membangun pembangkit listrik panas bumi di dalam kawasan lindung tanpa izin
D. Membatasi pengawasan terhadap ekosistem hutan hanya pada tahap eksplorasi
E. Mengganti hutan dengan tanaman industri untuk mendukung kebutuhan infrastruktur eksploitasi
Jawaban:
B. Melakukan reforestasi di sekitar area eksplorasi untuk memulihkan ekosistem yang terganggu
Pembahasan:
Tindakan yang sesuai adalah melakukan reforestasi atau pemulihan ekosistem yang terganggu akibat eksploitasi panas bumi. Hal ini membantu menjaga kelestarian lingkungan dan meminimalisir dampak negatif terhadap kawasan hutan yang dilindungi. Selain itu, pengelolaan yang baik memastikan keberlanjutan ekosistem jangka panjang.
Soal 8:
Dalam kaitannya dengan Prinsip Dasar Geologi dalam Eksplorasi Panas Bumi, pemahaman mengenai struktur geologi sangat penting untuk menentukan lokasi yang memiliki potensi sumber daya panas bumi. Struktur geologi yang paling sering ditemukan pada wilayah panas bumi adalah:
A. Lapisan batuan sedimen yang padat dan tidak mudah ditembus
B. Patahan dan rekahan yang memungkinkan terjadinya akumulasi fluida panas bumi
C. Lapisan batuan beku yang tidak mampu menampung panas bumi
D. Lapisan batuan kapur yang tidak memiliki potensi untuk penyimpanan energi
E. Wilayah yang memiliki sistem vulkanik aktif yang jauh dari pusat sumber panas bumi
Jawaban:
B. Patahan dan rekahan yang memungkinkan terjadinya akumulasi fluida panas bumi
Pembahasan:
Patahan dan rekahan adalah struktur geologi yang sering ditemukan di wilayah panas bumi. Struktur ini memfasilitasi pergerakan fluida panas bumi yang sangat penting untuk proses eksploitasi. Kehadiran rekahan memungkinkan fluida panas bumi terperangkap di dalam reservoir yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.
Soal 9:
Menurut Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37 Tahun 2017, yang mengatur tentang wilayah kerja panas bumi untuk pemanfaatan tidak langsung, Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama harus mengawasi pemanfaatan panas bumi untuk keperluan selain pembangkit listrik, seperti pemanfaatan geothermal untuk kebutuhan industri. Salah satu jenis pemanfaatan panas bumi yang dapat dilakukan secara tidak langsung adalah:
A. Menggunakan panas bumi untuk pemanas air di industri besar
B. Memanfaatkan panas bumi untuk pembuatan beton panas
C. Meningkatkan suhu udara untuk sistem pendinginan industri
D. Menyimpan energi panas bumi untuk digunakan dalam pembangkit listrik di masa depan
E. Menggunakan panas bumi untuk menggantikan bahan bakar fosil di pabrik
Jawaban:
A. Menggunakan panas bumi untuk pemanas air di industri besar
Pembahasan:
Pemanfaatan panas bumi untuk keperluan tidak langsung meliputi berbagai aplikasi, salah satunya adalah untuk pemanas air, terutama di industri yang memerlukan air panas dalam proses produksi. Pemanfaatan ini mendukung keberlanjutan energi terbarukan tanpa harus mengandalkan pembangkit listrik.
Soal 10:
Salah satu aspek yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 80 /PMK.08/2022 tentang dukungan pengembangan panas bumi adalah alokasi dana untuk infrastruktur sektor panas bumi. Sebagai Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama, Anda ditugaskan untuk memastikan bahwa dana tersebut digunakan dengan efisien. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memastikan efisiensi dana adalah:
A. Mengalokasikan dana hanya untuk pembangunan pembangkit listrik panas bumi dengan kapasitas besar
B. Menggunakan dana untuk perbaikan infrastruktur pendukung yang terintegrasi dengan pengelolaan lingkungan
C. Fokus pada pembiayaan eksplorasi tanpa memperhatikan pengelolaan lingkungan
D. Menggunakan dana untuk proyek eksploitasi yang memberikan keuntungan jangka pendek tanpa mempertimbangkan keberlanjutan
E. Membatasi penggunaan dana hanya untuk teknologi pembangkit listrik konvensional
Jawaban:
B. Menggunakan dana untuk perbaikan infrastruktur pendukung yang terintegrasi dengan pengelolaan lingkungan
Pembahasan:
Efisiensi penggunaan dana harus memperhatikan pengembangan infrastruktur yang mendukung pemanfaatan panas bumi secara berkelanjutan, serta memperhatikan pengelolaan lingkungan yang baik. Dana yang digunakan untuk proyek-proyek yang mendukung keberlanjutan akan lebih bermanfaat dalam jangka panjang.
Soal 11:
Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 36 Tahun 2017 tentang tata cara penugasan survei pendahuluan dan eksplorasi panas bumi, Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama memiliki peran penting dalam mengawasi pelaksanaan survei. Pada tahap eksplorasi, salah satu metode yang digunakan untuk memetakan potensi panas bumi adalah:
A. Pengukuran temperatur permukaan tanah menggunakan termometer standar
B. Survei geofisika untuk mendeteksi struktur geologi dan fluida panas bumi
C. Pengukuran kedalaman sumur bor tanpa memperhatikan perubahan suhu
D. Pengamatan geologi visual pada permukaan tanpa alat bantu
E. Pemantauan suhu udara di sekitar lokasi panas bumi
Jawaban:
B. Survei geofisika untuk mendeteksi struktur geologi dan fluida panas bumi
Pembahasan:
Survei geofisika adalah metode yang digunakan dalam eksplorasi panas bumi untuk mendeteksi struktur geologi dan potensi fluida panas bumi. Metode ini membantu menentukan lokasi yang tepat untuk pengeboran dan eksplorasi lebih lanjut, sehingga lebih efektif dalam memanfaatkan sumber daya panas bumi.
Soal 12:
Sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37 Tahun 2018, yang mengatur tentang penawaran wilayah kerja panas bumi dan pemberian izin, Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penawaran wilayah kerja dilakukan sesuai dengan prosedur. Salah satu tahapan yang dilakukan dalam penawaran wilayah kerja panas bumi adalah:
A. Menentukan wilayah berdasarkan keputusan politik tanpa evaluasi teknis
B. Melakukan survei dan studi kelayakan teknis serta lingkungan untuk menilai potensi wilayah
C. Menetapkan wilayah kerja secara acak berdasarkan permintaan perusahaan
D. Hanya memberikan izin eksplorasi tanpa evaluasi lingkungan
E. Menawarkan wilayah kerja berdasarkan kesepakatan informal dengan pihak terkait
Jawaban:
B. Melakukan survei dan studi kelayakan teknis serta lingkungan untuk menilai potensi wilayah
Pembahasan:
Penawaran wilayah kerja panas bumi harus didasarkan pada evaluasi teknis dan studi kelayakan yang mencakup faktor geologi, geofisika, dan dampak lingkungan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa wilayah yang ditawarkan memiliki potensi yang cukup besar dan dapat dikelola dengan baik, serta meminimalkan risiko terhadap lingkungan.
Soal 13:
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, disebutkan bahwa setiap kegiatan eksploitasi panas bumi harus memperhatikan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan. Salah satu prinsip yang harus diterapkan oleh Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama dalam mengawasi kegiatan eksploitasi adalah:
A. Fokus pada peningkatan produksi tanpa memperhatikan kualitas lingkungan sekitar
B. Mengutamakan pemanfaatan energi panas bumi meskipun melanggar batas-batas lingkungan
C. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap dampak lingkungan secara berkala
D. Mengizinkan eksploitasi panas bumi di kawasan lindung jika ada permintaan dari industri
E. Mengabaikan analisis dampak lingkungan selama tidak ada protes dari masyarakat sekitar
Jawaban:
C. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap dampak lingkungan secara berkala
Pembahasan:
Penting bagi Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama untuk memastikan bahwa kegiatan eksploitasi panas bumi selalu dievaluasi secara berkala terkait dampaknya terhadap lingkungan. Pemantauan yang tepat membantu mencegah kerusakan lingkungan yang dapat mengganggu keberlanjutan sumber daya panas bumi.
Soal 14:
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 80 /PMK.08/2022 tentang dukungan pengembangan panas bumi, salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah melalui pembiayaan infrastruktur untuk sektor panas bumi. Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama harus memastikan bahwa penggunaan dana ini dilakukan secara tepat guna. Salah satu langkah yang harus diambil adalah:
A. Membiayai proyek pembangkit listrik panas bumi tanpa memperhatikan analisis lingkungan
B. Menyusun rencana pembiayaan yang hanya mengutamakan aspek biaya tanpa memperhatikan keberlanjutan
C. Memastikan bahwa dana digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang mendukung pengelolaan energi panas bumi secara ramah lingkungan
D. Mengalokasikan dana untuk eksplorasi panas bumi tanpa mempertimbangkan potensi jangka panjang
E. Membatasi alokasi dana hanya untuk perawatan pembangkit listrik panas bumi yang sudah ada
Jawaban:
C. Memastikan bahwa dana digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang mendukung pengelolaan energi panas bumi secara ramah lingkungan
Pembahasan:
Penggunaan dana untuk sektor panas bumi harus diarahkan pada pengembangan infrastruktur yang tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperhatikan dampak lingkungan. Infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan akan mendukung pengelolaan panas bumi yang lebih baik dalam jangka panjang.
Soal 15:
Sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37 Tahun 2018, tentang penawaran wilayah kerja panas bumi, Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama harus memastikan bahwa pemberian izin eksplorasi dilakukan dengan prosedur yang benar. Salah satu prosedur yang harus dilakukan dalam pemberian izin eksplorasi adalah:
A. Menyediakan izin eksplorasi berdasarkan keputusan politik tanpa persetujuan teknis
B. Menilai potensi wilayah berdasarkan laporan eksplorasi sebelumnya tanpa survei ulang
C. Mengeluarkan izin eksplorasi hanya setelah survei dan studi kelayakan geologi serta dampak lingkungan
D. Memberikan izin eksplorasi tanpa mempertimbangkan dampak terhadap masyarakat sekitar
E. Mempercepat proses pemberian izin tanpa memeriksa ketersediaan data geofisika yang lengkap
Jawaban:
C. Mengeluarkan izin eksplorasi hanya setelah survei dan studi kelayakan geologi serta dampak lingkungan
Pembahasan:
Pemberian izin eksplorasi harus didasarkan pada hasil survei yang komprehensif, termasuk evaluasi geologi, geofisika, dan dampak lingkungan. Prosedur ini memastikan bahwa eksplorasi dilakukan secara bertanggung jawab, dengan mempertimbangkan keberlanjutan dan kelestarian lingkungan.
Soal 16:
Dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang panas bumi, terdapat ketentuan mengenai pengelolaan dan pemanfaatan energi panas bumi untuk kepentingan nasional. Salah satu bentuk pemanfaatan panas bumi adalah untuk pembangkit listrik. Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama berperan penting dalam memastikan bahwa proyek pembangkit listrik panas bumi mematuhi standar teknis dan lingkungan yang berlaku. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengelola proyek pembangkit listrik panas bumi adalah:
A. Mengabaikan aspek dampak lingkungan selama proyek menghasilkan keuntungan ekonomi
B. Memastikan bahwa proyek pembangkit listrik menggunakan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan
C. Membangun pembangkit listrik panas bumi di wilayah yang tidak memenuhi persyaratan geologi
D. Menggunakan sumber daya panas bumi tanpa memperhitungkan keberlanjutan sumber daya
E. Mengizinkan pembangunan pembangkit listrik di kawasan yang dilarang oleh pemerintah
Jawaban:
B. Memastikan bahwa proyek pembangkit listrik menggunakan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan
Pembahasan:
Pembangunan pembangkit listrik panas bumi harus memperhatikan prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan. Teknologi yang efisien membantu mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya panas bumi dan mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem sekitar. Keberlanjutan ini penting untuk memastikan bahwa sumber daya panas bumi dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang.
Soal 17:
Dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 33 Tahun 2021, tentang keselamatan dan kesehatan kerja dalam pemanfaatan panas bumi, disebutkan bahwa keselamatan kerja adalah hal yang sangat penting dalam setiap kegiatan eksplorasi panas bumi. Sebagai Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama, salah satu tanggung jawab Anda adalah memastikan bahwa setiap proyek eksplorasi mematuhi standar keselamatan kerja. Langkah pertama yang harus diambil sebelum memulai eksplorasi adalah:
A. Mengizinkan eksplorasi dilakukan tanpa pelatihan keselamatan kerja bagi pekerja
B. Menyusun prosedur keselamatan kerja yang mengacu pada standar internasional dan memastikan pelatihan keselamatan untuk semua pekerja
C. Menunda pelaksanaan eksplorasi sampai semua sumber daya di lokasi ditemukan
D. Fokus pada eksplorasi tanpa memperhatikan keselamatan pekerja
E. Mengabaikan peraturan keselamatan selama proses eksplorasi berlangsung
Jawaban:
B. Menyusun prosedur keselamatan kerja yang mengacu pada standar internasional dan memastikan pelatihan keselamatan untuk semua pekerja
Pembahasan:
Setiap kegiatan eksplorasi panas bumi harus memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. Penyusunan prosedur keselamatan yang sesuai dengan standar internasional dan memberikan pelatihan kepada pekerja adalah langkah awal yang penting untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja dan memastikan keamanan selama proses eksplorasi berlangsung.
Soal 18:
Dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37 Tahun 2017 tentang wilayah kerja panas bumi, Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama bertanggung jawab untuk mengawasi peraturan terkait penetapan wilayah kerja. Salah satu hal yang harus dipastikan dalam penetapan wilayah kerja adalah bahwa wilayah tersebut memiliki:
A. Potensi sumber daya panas bumi yang tidak perlu dianalisis lebih lanjut
B. Potensi sumber daya panas bumi yang belum diverifikasi melalui survei dan evaluasi geofisika
C. Potensi yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan survei geologi dan geofisika yang valid
D. Potensi yang tidak perlu dipertimbangkan dari segi dampak lingkungan
E. Wilayah yang ditentukan berdasarkan kepentingan politik tanpa evaluasi teknis
Jawaban:
C. Potensi yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan survei geologi dan geofisika yang valid
Pembahasan:
Penetapan wilayah kerja panas bumi harus didasarkan pada hasil survei geologi dan geofisika yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini memastikan bahwa wilayah yang dipilih memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan secara teknis dan ekonomis, serta tidak mengabaikan dampak lingkungan.
Soal 19:
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, yang mengatur penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, setiap kegiatan yang terkait dengan eksploitasi panas bumi wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Sebagai Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama, Anda ditugaskan untuk mengevaluasi dampak lingkungan dari kegiatan panas bumi. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam proses AMDAL adalah:
A. Menyusun laporan AMDAL tanpa melakukan penelitian lapangan
B. Mengumpulkan data lingkungan yang relevan melalui survei lapangan dan studi literatur
C. Menunda proses AMDAL sampai proyek selesai dilaksanakan
D. Mengabaikan dampak sosial dan lingkungan jika hasil eksploitasi sangat menguntungkan secara finansial
E. Mengandalkan analisis AMDAL dari proyek yang sama di lokasi yang berbeda
Jawaban:
B. Mengumpulkan data lingkungan yang relevan melalui survei lapangan dan studi literatur
Pembahasan:
Proses AMDAL dimulai dengan pengumpulan data lingkungan yang relevan, baik melalui survei lapangan maupun studi literatur. Data ini digunakan untuk menganalisis dampak yang mungkin timbul dari kegiatan eksploitasi panas bumi dan untuk merencanakan langkah mitigasi yang tepat agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan.
Soal 20:
Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 33 Tahun 2021, yang mengatur tentang keselamatan dan kesehatan kerja di sektor panas bumi, Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama harus memastikan bahwa semua standar keselamatan diterapkan selama kegiatan eksplorasi dan produksi. Salah satu langkah penting dalam penerapan keselamatan adalah:
A. Mengabaikan inspeksi keselamatan selama tahap produksi berlangsung
B. Melakukan evaluasi rutin terhadap peralatan dan prosedur keselamatan di lapangan
C. Fokus hanya pada peningkatan produksi tanpa memperhatikan keselamatan
D. Menunda penerapan prosedur keselamatan sampai ada laporan kecelakaan
E. Menggunakan peralatan yang sudah kadaluarsa tanpa penggantian rutin
Jawaban:
B. Melakukan evaluasi rutin terhadap peralatan dan prosedur keselamatan di lapangan
Pembahasan:
Evaluasi rutin terhadap peralatan dan prosedur keselamatan di lapangan sangat penting untuk memastikan bahwa standar keselamatan kerja terus dipatuhi. Inspektur Panas Bumi Ahli Pertama memiliki peran penting dalam menjaga keamanan pekerja serta meminimalkan risiko kecelakaan kerja selama eksplorasi dan produksi panas bumi.
Dapatkan Soal Lengkap untuk CPNS & PPPK – Semua Formasi Tersedia!

Ingin mempersiapkan ujian CPNS atau PPPK dengan lebih matang? Kunjungi Fungsional.id sekarang juga untuk mendapatkan soal lengkap dengan berbagai pilihan formasi! Atau klik banner di bawah ini untuk memulai persiapan ujian kamu dengan materi yang terupdate dan sesuai dengan standar! Jangan lewatkan kesempatan untuk sukses!