100 Soal Pembimbing Kesehatan Kerja + Pembahasan dan Kisi-Kisi untuk PPPK CPNS

Pembimbing kesehatan kerja

Pembimbing Kesehatan Kerja adalah jabatan kunci dalam lingkungan kerja yang bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan serta kesehatan para pekerja. Posisi ini berperan dalam mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko kesehatan yang dapat mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan karyawan. Pembimbing Kesehatan Kerja melaksanakan berbagai kegiatan, seperti pemeriksaan kesehatan rutin, penyuluhan tentang gaya hidup sehat, serta pencegahan dan penanganan penyakit terkait pekerjaan. Dengan memantau kondisi kesehatan pekerja dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan, mereka berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman.

Di samping itu, Pembimbing Kesehatan Kerja juga berkolaborasi dengan manajemen perusahaan dan tim kesehatan lainnya untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan serta prosedur kesehatan kerja yang efektif. Mereka harus memiliki pengetahuan mendalam tentang regulasi kesehatan dan keselamatan kerja, serta keterampilan komunikasi yang baik untuk menyampaikan informasi kesehatan kepada seluruh anggota tim. Jabatan ini memerlukan keahlian dalam analisis risiko, perencanaan kesehatan, serta kemampuan untuk menangani berbagai situasi darurat dengan cepat dan efektif.

Kisi-Kisi Soal Pembimbing Kesehatan Kerja

Kisi-Kisi Soal Pembimbing Kesehatan Kerja menyediakan panduan terperinci mengenai topik dan jenis soal yang sering muncul dalam ujian PPPK CPNS untuk posisi ini. Kisi-kisi ini akan membantu calon peserta ujian untuk memahami fokus materi yang akan diujikan.

Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan: Regulasi yang mengatur tentang kesehatan kerja, termasuk peran dan tanggung jawab Pembimbing Kesehatan Kerja dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman.

Peraturan Menteri Kesehatan No. 48 Tahun 2016 tentang Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan: Pedoman yang mengatur standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang harus dipatuhi di fasilitas pelayanan kesehatan.

Konsep Dasar Kesehatan Kerja: Prinsip-prinsip dasar kesehatan kerja, termasuk identifikasi bahaya di tempat kerja, penilaian risiko, dan strategi pencegahan untuk melindungi kesehatan pekerja.

Penilaian Risiko Kesehatan Kerja: Teknik dan metode untuk melakukan penilaian risiko kesehatan kerja, termasuk identifikasi faktor risiko fisik, kimia, biologis, ergonomi, dan psikososial di tempat kerja.

Program Promosi Kesehatan di Tempat Kerja: Pengembangan dan implementasi program promosi kesehatan di tempat kerja, termasuk kampanye kesehatan, penyuluhan tentang gizi, kebugaran fisik, dan pencegahan penyakit terkait pekerjaan.

Pengelolaan Lingkungan Kerja yang Sehat: Teknik untuk menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang sehat, termasuk pengendalian ventilasi, pencahayaan, kebersihan, dan ergonomi tempat kerja.

Manajemen Penyakit Akibat Kerja: Prosedur untuk mengidentifikasi, menangani, dan mencegah penyakit akibat kerja, termasuk kebijakan untuk pengendalian penyakit menular dan non-menular di tempat kerja.

Pelatihan dan Pendidikan Kesehatan Kerja: Peran Pembimbing Kesehatan Kerja dalam memberikan pelatihan dan pendidikan kepada pekerja tentang keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD) dan praktik kerja yang aman.

Kesehatan Mental di Tempat Kerja: Strategi untuk mengelola kesehatan mental di tempat kerja, termasuk identifikasi stres kerja, penanganan gangguan mental akibat pekerjaan, dan promosi kesejahteraan psikologis.

Pemeriksaan Kesehatan Kerja: Prosedur pemeriksaan kesehatan kerja berkala untuk memantau kesehatan pekerja dan mendeteksi dini adanya penyakit akibat kerja.

Etika dan Hukum dalam Kesehatan Kerja: Prinsip etika dan aspek hukum yang harus dipatuhi dalam menjalankan program kesehatan kerja, termasuk tanggung jawab legal perusahaan dan perlindungan hak-hak pekerja.

Audit dan Evaluasi Program Kesehatan Kerja: Teknik audit dan evaluasi untuk menilai efektivitas program kesehatan kerja, termasuk pemantauan kepatuhan terhadap standar K3 dan peningkatan program berdasarkan hasil evaluasi.

Contoh Soal Pembimbing Kesehatan Kerja PPPK & CPNS

Contoh Soal untuk Pembimbing Kesehatan Kerja PPPK & CPNS

Contoh Soal untuk Pembimbing Kesehatan Kerja PPPK & CPNS menyajikan berbagai jenis pertanyaan yang sering muncul dalam ujian seleksi untuk posisi ini. Bagian ini bertujuan untuk memberikan gambaran jelas tentang format dan jenis soal yang akan dihadapi saat ujian.

1. Apa tujuan utama dari Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam konteks kesehatan kerja?

A. Menentukan standar gaji untuk tenaga medis
B. Mengatur peran dan tanggung jawab Pembimbing Kesehatan Kerja
C. Menyediakan fasilitas kesehatan gratis
D. Mengatur tarif pelayanan kesehatan
E. Menetapkan program kesehatan masyarakat

Jawaban: B. Mengatur peran dan tanggung jawab Pembimbing Kesehatan Kerja

Pembahasan: Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengatur tentang kesehatan kerja dengan fokus pada peran dan tanggung jawab Pembimbing Kesehatan Kerja untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman.

2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 48 Tahun 2016 mengatur standar keselamatan dan kesehatan kerja di mana?

A. Sekolah
B. Rumah Sakit
C. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
D. Pabrik
E. Perusahaan Transportasi

Jawaban: C. Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Pembahasan: Peraturan Menteri Kesehatan No. 48 Tahun 2016 mengatur standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk rumah sakit dan klinik.

3. Apa yang termasuk dalam konsep dasar kesehatan kerja?

A. Pengaturan jam kerja
B. Identifikasi bahaya di tempat kerja
C. Penetapan gaji karyawan
D. Penyuluhan gizi
E. Prosedur administrasi

Jawaban: B. Identifikasi bahaya di tempat kerja

Pembahasan: Konsep dasar kesehatan kerja mencakup identifikasi bahaya di tempat kerja, penilaian risiko, dan strategi pencegahan untuk melindungi kesehatan pekerja.

4. Dalam penilaian risiko kesehatan kerja, apa saja faktor risiko yang perlu diidentifikasi?

A. Faktor fisik, kimia, biologis, ergonomi, dan psikososial
B. Karyawan baru dan lama
C. Alat kerja yang digunakan
D. Biaya operasional
E. Regulasi pemerintah

Jawaban: A. Faktor fisik, kimia, biologis, ergonomi, dan psikososial

Pembahasan: Penilaian risiko kesehatan kerja melibatkan identifikasi faktor risiko fisik, kimia, biologis, ergonomi, dan psikososial di tempat kerja.

5. Apa yang ingin dicapai melalui program promosi kesehatan di tempat kerja?

A. Mengurangi biaya operasional
B. Menyediakan fasilitas medis
C. Mengembangkan kampanye kesehatan dan penyuluhan
D. Meningkatkan jam kerja
E. Meningkatkan produksi

Jawaban: C. Mengembangkan kampanye kesehatan dan penyuluhan

Pembahasan: Program promosi kesehatan di tempat kerja bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan kampanye kesehatan, penyuluhan tentang gizi, kebugaran fisik, dan pencegahan penyakit terkait pekerjaan.

6. Teknik apa yang digunakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat?

A. Pengendalian ventilasi, pencahayaan, dan kebersihan
B. Pengaturan jadwal kerja
C. Penetapan kebijakan gaji
D. Pengelolaan administrasi
E. Pelatihan keterampilan

Jawaban: A. Pengendalian ventilasi, pencahayaan, dan kebersihan

Pembahasan: Menciptakan lingkungan kerja yang sehat melibatkan teknik seperti pengendalian ventilasi, pencahayaan, kebersihan, dan ergonomi tempat kerja.

7. Apa yang menjadi fokus utama dalam identifikasi bahaya di tempat kerja?

A. Peningkatan produktivitas
B. Penurunan biaya
C. Perlindungan kesehatan pekerja
D. Pengaturan shift kerja
E. Pembelian alat baru

Jawaban: C. Perlindungan kesehatan pekerja

Pembahasan: Fokus utama dalam identifikasi bahaya di tempat kerja adalah perlindungan kesehatan pekerja dengan mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan mereka.

8. Dalam konteks Peraturan Menteri Kesehatan No. 48 Tahun 2016, standar keselamatan kerja di fasilitas pelayanan kesehatan meliputi?

A. Standar gaji tenaga medis
B. Fasilitas pendidikan kesehatan
C. Prosedur keselamatan dan pencegahan risiko
D. Pengelolaan administrasi pasien
E. Desain bangunan

Jawaban: C. Prosedur keselamatan dan pencegahan risiko

Pembahasan: Peraturan ini mengatur prosedur keselamatan dan pencegahan risiko di fasilitas pelayanan kesehatan untuk melindungi tenaga medis dan pasien.

9. Apa yang menjadi bagian dari strategi pencegahan dalam konsep dasar kesehatan kerja?

A. Penetapan prosedur administrasi
B. Pengembangan program pelatihan
C. Identifikasi dan mitigasi bahaya
D. Pengaturan anggaran
E. Penyuluhan mengenai peraturan

Jawaban: C. Identifikasi dan mitigasi bahaya

Pembahasan: Strategi pencegahan dalam konsep dasar kesehatan kerja melibatkan identifikasi dan mitigasi bahaya di tempat kerja untuk melindungi kesehatan pekerja.

10. Apa yang termasuk dalam faktor risiko psikososial di tempat kerja?

A. Kondisi ventilasi
B. Kelelahan mental dan stres
C. Kebersihan lingkungan
D. Kualitas pencahayaan
E. Kebisingan

Jawaban: B. Kelelahan mental dan stres

Pembahasan: Faktor risiko psikososial di tempat kerja termasuk kelelahan mental dan stres yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis pekerja.

11. Apa langkah pertama dalam manajemen penyakit akibat kerja?

A. Menyusun kebijakan pengendalian penyakit
B. Melakukan pelatihan keselamatan kerja
C. Mengidentifikasi dan menangani penyakit
D. Melakukan audit program kesehatan
E. Memberikan penilaian risiko tempat kerja

Jawaban: C. Mengidentifikasi dan menangani penyakit

Pembahasan: Langkah pertama dalam manajemen penyakit akibat kerja adalah mengidentifikasi dan menangani penyakit yang sudah ada, kemudian menyusun kebijakan untuk mencegah penyakit menular dan non-menular di tempat kerja.

12. Apa peran Pembimbing Kesehatan Kerja dalam pelatihan dan pendidikan kesehatan kerja?

A. Mengatur jam kerja
B. Memberikan pelatihan tentang penggunaan alat pelindung diri (APD)
C. Mengelola administrasi kesehatan
D. Menyusun laporan tahunan
E. Mengontrol anggaran kesehatan

Jawaban: B. Memberikan pelatihan tentang penggunaan alat pelindung diri (APD)

Pembahasan: Pembimbing Kesehatan Kerja bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan kepada pekerja tentang penggunaan alat pelindung diri (APD) dan praktik kerja yang aman.

13. Apa strategi yang efektif untuk mengelola kesehatan mental di tempat kerja?

A. Mengatur jumlah cuti tahunan
B. Mengidentifikasi dan menangani stres kerja
C. Menyusun rencana anggaran kesehatan
D. Mengatur jadwal kerja
E. Menyediakan fasilitas makan siang

Jawaban: B. Mengidentifikasi dan menangani stres kerja

Pembahasan: Mengelola kesehatan mental di tempat kerja melibatkan strategi seperti mengidentifikasi dan menangani stres kerja serta gangguan mental akibat pekerjaan.

14. Apa tujuan utama dari pemeriksaan kesehatan kerja berkala?

A. Mendeteksi dini adanya penyakit akibat kerja
B. Menyusun anggaran kesehatan
C. Menentukan waktu cuti pekerja
D. Menyediakan fasilitas kesehatan
E. Mengatur jadwal pelatihan

Jawaban: A. Mendeteksi dini adanya penyakit akibat kerja

Pembahasan: Pemeriksaan kesehatan kerja berkala bertujuan untuk memantau kesehatan pekerja dan mendeteksi dini adanya penyakit akibat kerja.

15. Apa yang dimaksud dengan etika dalam kesehatan kerja?

A. Prinsip legalitas dalam manajemen
B. Peraturan keselamatan kerja
C. Prinsip moral dan tanggung jawab legal perusahaan
D. Standar pelatihan kesehatan
E. Kebijakan administrasi kesehatan

Jawaban: C. Prinsip moral dan tanggung jawab legal perusahaan

Pembahasan: Etika dalam kesehatan kerja mencakup prinsip moral dan tanggung jawab legal perusahaan untuk melindungi hak-hak pekerja serta memastikan kepatuhan terhadap standar kesehatan.

16. Apa tujuan dari audit program kesehatan kerja?

A. Mengatur jadwal pelatihan
B. Menilai efektivitas program kesehatan kerja
C. Mengatur anggaran kesehatan
D. Menyusun laporan tahunan
E. Mengidentifikasi alat pelindung diri yang digunakan

Jawaban: B. Menilai efektivitas program kesehatan kerja

Pembahasan: Audit program kesehatan kerja bertujuan untuk menilai efektivitas program kesehatan kerja, termasuk pemantauan kepatuhan terhadap standar K3 dan peningkatan program berdasarkan hasil evaluasi.

17. Apa saja yang harus diperhatikan dalam pelatihan penggunaan alat pelindung diri (APD)?

A. Menyediakan fasilitas makan siang
B. Mengatur jam kerja
C. Teknik dan prosedur penggunaan yang benar
D. Penetapan kebijakan cuti
E. Penataan ruang kantor

Jawaban: C. Teknik dan prosedur penggunaan yang benar

Pembahasan: Pelatihan penggunaan alat pelindung diri (APD) harus mencakup teknik dan prosedur penggunaan yang benar untuk memastikan efektivitas perlindungan terhadap risiko di tempat kerja.

18. Apa yang termasuk dalam aspek hukum dalam kesehatan kerja?

A. Penetapan waktu cuti tahunan
B. Perlindungan hak-hak pekerja dan tanggung jawab legal perusahaan
C. Pengelolaan anggaran kesehatan
D. Pemberian tunjangan kesejahteraan
E. Pengaturan jadwal pelatihan

Jawaban: B. Perlindungan hak-hak pekerja dan tanggung jawab legal perusahaan

Pembahasan: Aspek hukum dalam kesehatan kerja mencakup perlindungan hak-hak pekerja dan tanggung jawab legal perusahaan untuk mematuhi regulasi kesehatan dan keselamatan kerja.

19. Apa yang harus dilakukan jika hasil audit program kesehatan kerja menunjukkan ketidaksesuaian dengan standar K3?

A. Menyusun laporan hasil audit
B. Mengabaikan hasil audit
C. Menyusun program perbaikan dan peningkatan
D. Mengatur ulang jadwal kerja
E. Mengganti seluruh perangkat kesehatan

Jawaban: C. Menyusun program perbaikan dan peningkatan

Pembahasan: Jika hasil audit menunjukkan ketidaksesuaian dengan standar K3, langkah yang tepat adalah menyusun program perbaikan dan peningkatan untuk memenuhi standar kesehatan kerja.

20. Apa yang menjadi fokus utama dalam program kesehatan mental di tempat kerja?

A. Menyediakan ruang istirahat
B. Mengidentifikasi dan mengelola stres kerja
C. Mengatur anggaran kesehatan
D. Menyediakan fasilitas olahraga
E. Mengatur jadwal kerja

Jawaban: B. Mengidentifikasi dan mengelola stres kerja

Pembahasan: Fokus utama dalam program kesehatan mental di tempat kerja adalah mengidentifikasi dan mengelola stres kerja serta gangguan mental yang dapat mempengaruhi kesejahteraan pekerja.

Mau Lanjutkan Latihan Soalnya? Dapatkan 100 Soal Pembimbing Kesehatan Kerja Lengkap di Situs Kami!

Perdalam persiapan Anda dengan mengakses lebih dari 100 soal Pembimbing Kesehatan Kerja lengkap dengan pembahasan dalam sistem kami di https://fungsional.id/. Klik banner di atas dan daftar GRATIS sekarang juga untuk meningkatkan kemampuan Anda dan memperbesar peluang lulus dalam ujian PPPK dan CPNS. Jangan lewatkan kesempatan untuk mempersiapkan diri dengan materi yang lengkap dan teruji!

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Halo!
Silahkan Hubungi Kami Jika Ada Pertanyaan...