100+ Soal Pengawas Salvage dan Pekerjaan Dibawah Air CPNS PPPK + Kisi-Kisi dan Pembahasan

contoh 100+ soal pengawas salvage dan pekerjaan dibawah air.

Pengawas Salvage dan Pekerjaan di Bawah Air adalah posisi krusial yang bertanggung jawab atas koordinasi, pelaksanaan, dan pemantauan kegiatan penyelamatan kapal, benda berharga, atau objek lain di bawah permukaan air. Peran ini sangat penting dalam memastikan keselamatan operasional dan kelancaran proyek penyelamatan yang melibatkan kondisi bawah air, termasuk kapal karam atau infrastruktur laut yang rusak. Tugas utama seorang Pengawas Salvage mencakup perencanaan dan pengawasan teknik penyelamatan, evaluasi risiko lingkungan, serta memastikan bahwa semua aktivitas penyelamatan dilakukan sesuai dengan prosedur keselamatan yang ketat.

Selain itu, Pengawas Salvage juga berperan dalam pemeliharaan peralatan selam dan penggunaan teknologi canggih seperti sonar dan robot bawah air (ROV) untuk memfasilitasi operasi penyelamatan. Mereka bekerja sama dengan tim penyelam profesional, teknisi, serta pihak terkait lainnya untuk menyusun strategi penyelamatan yang efisien dan minim risiko. Pengawas Salvage harus memiliki pengetahuan mendalam tentang hidrodinamika, logistik penyelamatan, serta kemampuan dalam manajemen proyek skala besar di lingkungan yang menantang. Posisi ini menuntut keahlian teknis yang kuat, pengambilan keputusan cepat di lapangan, serta kemampuan untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak guna mencapai keberhasilan operasi penyelamatan di bawah air yang aman dan efektif.

Kisi-Kisi Soal Pengawas Salvage dan Pekerjaan Dibawah Air

kisi-kisi soal pengawas salvage dan pekerjaan dibawah air

Pembahasan ini mengulas soal-soal Pengawas Salvage dan Pekerjaan Bawah Air, mencakup peraturan, teknik penyelamatan, keselamatan, serta pengelolaan risiko dan lingkungan dalam operasi bawah air.

Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran: Mengatur dasar hukum terkait keselamatan dan keamanan di laut, termasuk tugas Pengawas Salvage dalam operasi penyelamatan kapal, barang, dan lingkungan laut.

Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 71 Tahun 2013 tentang Salvage dan/atau Pekerjaan Bawah Air: Mengatur tentang tata cara pelaksanaan salvage (penyelamatan) kapal dan barang di bawah air, serta persyaratan teknis dan keselamatan dalam pelaksanaan pekerjaan di bawah air.

Teknik Salvage Kapal: Memahami teknik penyelamatan kapal tenggelam atau terdampar, termasuk pengangkatan kapal, pengisian ruang apung, serta teknik pemotongan kapal yang tidak dapat diangkat.

Pengelolaan Risiko dalam Operasi Salvage: Identifikasi dan mitigasi risiko yang terkait dengan operasi salvage, termasuk keselamatan pekerja, risiko lingkungan, dan kerusakan tambahan pada kapal atau barang yang diselamatkan.

Teknologi dan Peralatan Pekerjaan Bawah Air: Penguasaan teknologi dan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan di bawah air, seperti ROV (Remotely Operated Vehicle), alat penyelam, dan sonar untuk memetakan kondisi di bawah air.

Pengawasan Keselamatan Penyelam: Keterampilan dalam mengawasi keselamatan penyelam selama operasi bawah air, termasuk penerapan prosedur keselamatan, pemantauan kondisi fisik penyelam, dan penggunaan peralatan penyelaman yang sesuai standar.

Pemulihan dan Pengangkatan Barang Bawah Air: Teknik pemulihan dan pengangkatan barang-barang yang tenggelam di bawah air, seperti muatan kapal, kendaraan, atau infrastruktur yang jatuh ke laut.

Pengelolaan Limbah Berbahaya dalam Pekerjaan Bawah Air: Memahami prosedur pengelolaan limbah berbahaya yang ditemukan atau dihasilkan selama operasi di bawah air, termasuk pengolahan minyak tumpah atau bahan kimia beracun.

Prosedur Darurat dan Evakuasi dalam Pekerjaan Bawah Air: Mengetahui prosedur penanganan keadaan darurat, seperti penyelamatan penyelam yang mengalami kecelakaan, kerusakan peralatan bawah air, atau kondisi cuaca buruk.

Pengawasan Pemeliharaan Struktur Bawah Air: Memahami cara melakukan inspeksi dan pemeliharaan pada struktur bawah air, seperti tiang pancang, pipa, atau instalasi lepas pantai, serta teknik perbaikan yang dilakukan di bawah air.

Pengendalian Dampak Lingkungan dari Pekerjaan Bawah Air: Keterampilan dalam mengidentifikasi dan mengelola dampak lingkungan yang ditimbulkan dari operasi salvage dan pekerjaan bawah air, termasuk gangguan pada ekosistem laut dan pencemaran air.

Contoh Soal Pengawas Salvage dan Pekerjaan Dibawah Air untuk CPNS & PPPK

Berikut contoh soal pengawas salvage dan pekerjaan dibawah air untuk memudahkan bagi anda yang akan menjalani  ujian CPNS & PPPK.

1. Seorang pengawas salvage sedang memimpin operasi penyelamatan sebuah kapal yang tenggelam di perairan dangkal. Untuk mengangkat kapal tersebut, ia memutuskan menggunakan teknik pengisian ruang apung. Apa tujuan dari teknik ini?

A. Mengurangi berat kapal agar lebih mudah diangkat ke permukaan
B. Mengamankan muatan berbahaya di dalam kapal
C. Memperbaiki kerusakan struktural pada kapal sebelum diangkat
D. Mencegah pencemaran lingkungan dari kapal tenggelam
E. Membuat lubang pada kapal untuk mempercepat pengangkatan

Jawaban: A. Mengurangi berat kapal agar lebih mudah diangkat ke permukaan

Pembahasan: Teknik pengisian ruang apung bertujuan untuk mengurangi berat kapal dengan menambahkan udara ke dalam ruang-ruang kapal sehingga kapal bisa lebih mudah terapung dan diangkat.

2. Dalam sebuah operasi salvage, seorang penyelam melaporkan adanya kebocoran minyak dari kapal yang sedang diselamatkan. Sebagai pengawas, apa tindakan yang paling tepat untuk mengatasi potensi pencemaran lingkungan laut akibat kebocoran minyak tersebut?

A. Membiarkan minyak tersebut menguap secara alami
B. Segera menutup sumber kebocoran dan memanggil tim pengendalian tumpahan minyak
C. Meminta tim penyelam untuk menyelamatkan barang-barang berharga terlebih dahulu
D. Menghentikan seluruh operasi dan menunggu perintah lebih lanjut
E. Mengalirkan minyak ke dasar laut agar tidak menyebar

Jawaban: B. Segera menutup sumber kebocoran dan memanggil tim pengendalian tumpahan minyak

Pembahasan: Dalam operasi salvage, tindakan cepat harus diambil untuk menutup kebocoran dan memanggil tim khusus pengendalian tumpahan minyak guna mencegah pencemaran yang lebih luas.

3. Pada sebuah operasi salvage di perairan dalam, tim menemukan bahwa kondisi arus laut sangat kuat. Apa yang harus dipertimbangkan oleh pengawas dalam situasi ini sebelum melanjutkan pekerjaan?

A. Meningkatkan kecepatan operasi untuk menghindari keterlambatan
B. Menunda operasi sampai kondisi arus laut membaik
C. Menggunakan alat berat untuk mengimbangi kekuatan arus
D. Mengurangi jumlah penyelam yang bekerja di lapangan
E. Mengganti tim penyelam dengan ROV untuk mengurangi risiko

Jawaban: E. Mengganti tim penyelam dengan ROV untuk mengurangi risiko

Pembahasan: Dalam kondisi arus laut yang kuat, menggunakan ROV (Remotely Operated Vehicle) lebih aman dibandingkan mengirim penyelam, karena ROV tidak terpengaruh oleh faktor fisik seperti arus dan dapat bekerja lebih efektif di kedalaman besar.

4. Selama operasi salvage, sebuah struktur bawah air ditemukan rusak parah dan bisa runtuh kapan saja. Apa yang harus dilakukan oleh pengawas untuk memastikan keselamatan pekerja bawah air?

A. Mempercepat pekerjaan agar struktur tidak sempat runtuh
B. Memindahkan penyelam ke area yang lebih aman dan menghentikan pekerjaan sementara
C. Menambah jumlah penyelam untuk memperkuat struktur
D. Membiarkan pekerjaan berlanjut sambil memantau kerusakan
E. Mengganti penyelam dengan peralatan otomatis tanpa mempertimbangkan kondisi struktur

Jawaban: B. Memindahkan penyelam ke area yang lebih aman dan menghentikan pekerjaan sementara

Pembahasan: Keamanan pekerja harus menjadi prioritas. Jika ada risiko struktur runtuh, pekerjaan harus dihentikan sementara dan penyelam dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

5. Dalam sebuah operasi penyelamatan, kapal yang tenggelam membawa bahan kimia berbahaya. Pengawas harus memastikan bahwa bahan kimia ini tidak mencemari laut. Apa langkah pertama yang harus dilakukan?

A. Mengangkut kapal secepat mungkin tanpa memperhatikan bahan kimia
B. Mengisolasi bahan kimia dengan wadah khusus sebelum melakukan pengangkatan
C. Membuang bahan kimia ke laut dalam agar tidak mencemari permukaan
D. Menunda operasi sampai bahan kimia dapat dinetralisir
E. Membiarkan bahan kimia tersebut larut secara alami

Jawaban: B. Mengisolasi bahan kimia dengan wadah khusus sebelum melakukan pengangkatan

Pembahasan: Bahan kimia berbahaya harus diisolasi terlebih dahulu agar tidak mencemari lingkungan. Penggunaan wadah khusus atau pengamanan bahan tersebut sangat penting sebelum melakukan tindakan lebih lanjut.

6. Selama inspeksi awal kapal karam, pengawas salvage mendeteksi adanya muatan berharga yang harus diangkat terlebih dahulu. Namun, kapal dalam kondisi yang sangat rapuh. Apa metode terbaik yang dapat digunakan dalam kondisi ini?

A. Segera memotong bagian kapal untuk mempercepat pengangkatan
B. Menggunakan teknik pengangkatan selektif dengan peralatan canggih seperti crane bawah air
C. Membiarkan kapal di tempatnya dan fokus pada penyelamatan lainnya
D. Mengosongkan semua ruang apung untuk mempermudah akses ke muatan
E. Menggunakan bahan peledak untuk memecah kapal agar lebih mudah diangkat

Jawaban: B. Menggunakan teknik pengangkatan selektif dengan peralatan canggih seperti crane bawah air

Pembahasan: Dalam situasi ini, pengangkatan selektif dengan menggunakan crane atau alat angkat khusus lebih aman dan efektif untuk mengangkat muatan berharga tanpa merusak kapal yang rapuh.

7. Sebuah tim salvage sedang melakukan pekerjaan di bawah air ketika kondisi cuaca mulai memburuk dengan cepat. Sebagai pengawas, apa yang harus Anda lakukan?

A. Meminta tim untuk segera menyelesaikan pekerjaan
B. Menghentikan operasi dan memanggil semua penyelam ke permukaan
C. Melanjutkan pekerjaan karena sudah terlalu banyak investasi
D. Menambahkan penyelam agar pekerjaan selesai lebih cepat
E. Menggunakan peralatan otomatis dan tetap melanjutkan pekerjaan

Jawaban: B. Menghentikan operasi dan memanggil semua penyelam ke permukaan

Pembahasan: Keselamatan adalah prioritas utama. Jika kondisi cuaca memburuk, operasi harus dihentikan dan semua penyelam dipanggil ke permukaan untuk menghindari risiko kecelakaan.

8. Seorang penyelam melaporkan adanya kebocoran pada peralatan penyelamannya saat berada di kedalaman besar. Sebagai pengawas, apa yang harus Anda lakukan untuk menjaga keselamatan penyelam tersebut?

A. Meminta penyelam untuk memperbaiki peralatannya di bawah air
B. Menginstruksikan penyelam untuk segera naik ke permukaan dengan aman
C. Meminta penyelam lain untuk membantu memperbaiki peralatan
D. Melanjutkan operasi dengan peralatan yang ada
E. Mengganti peralatan di lokasi operasi tanpa naik ke permukaan

Jawaban: B. Menginstruksikan penyelam untuk segera naik ke permukaan dengan aman

Pembahasan: Dalam situasi kebocoran peralatan di kedalaman, penyelam harus segera naik ke permukaan untuk memastikan keselamatannya. Peralatan yang bocor dapat mengancam nyawa penyelam jika tidak ditangani dengan benar.

9. Dalam sebuah proyek salvage, ditemukan bahwa kapal yang akan diangkat berada dalam kondisi miring yang signifikan. Teknologi apa yang sebaiknya digunakan untuk memetakan posisi kapal secara akurat sebelum operasi dimulai?

A. Peralatan penyelam manual
B. Sonar dan ROV
C. Kamera bawah air standar
D. Alat berat untuk menarik kapal ke posisi lurus
E. Pengukur kedalaman manual

Jawaban: B. Sonar dan ROV

Pembahasan: Sonar dan ROV sangat efektif untuk memetakan kondisi kapal dan lingkungan bawah air dengan akurat, sehingga dapat menentukan langkah-langkah terbaik untuk operasi salvage.

10. Saat operasi salvage berlangsung, terjadi kerusakan pada peralatan angkat yang digunakan. Apa yang sebaiknya dilakukan pengawas untuk memastikan kelancaran operasi tanpa menambah risiko?

A. Melanjutkan operasi dengan peralatan yang tersisa
B. Menghentikan sementara operasi untuk memperbaiki peralatan
C. Menggunakan tenaga manual untuk menggantikan peralatan
D. Mempercepat operasi agar selesai sebelum peralatan rusak lebih parah
E. Menggunakan alat alternatif meskipun tidak sesuai standar

Jawaban: B. Menghentikan sementara operasi untuk memperbaiki peralatan

Pembahasan: Menghentikan sementara operasi untuk memperbaiki peralatan adalah tindakan paling bijak untuk menghindari risiko lebih besar dan memastikan keselamatan seluruh tim selama operasi salvage.

11. Selama operasi salvage kapal, Anda menemukan bahwa ada kerusakan serius pada dinding lambung kapal yang bisa membahayakan keselamatan penyelam. Apa langkah yang paling tepat sebagai pengawas untuk memastikan keselamatan para penyelam?

A. Segera melanjutkan operasi agar kerusakan tidak semakin parah
B. Meminta penyelam untuk memperbaiki kerusakan secara langsung
C. Menghentikan sementara operasi dan melakukan penilaian risiko lebih lanjut
D. Melanjutkan operasi dengan alat yang ada tanpa meninjau kembali risiko
E. Menyuruh penyelam mengganti lokasi kerja tanpa pemberitahuan

Jawaban: C. Menghentikan sementara operasi dan melakukan penilaian risiko lebih lanjut

Pembahasan: Langkah paling bijaksana adalah menghentikan operasi sementara untuk melakukan penilaian risiko lebih lanjut dan memastikan keselamatan penyelam sebelum melanjutkan pekerjaan.

12. Seorang penyelam mengeluhkan kelelahan setelah melakukan beberapa jam operasi bawah air di kedalaman 30 meter. Apa tindakan yang harus dilakukan pengawas untuk menjaga kesehatannya?

A. Meminta penyelam untuk beristirahat dan menggantinya dengan penyelam lain
B. Memaksa penyelam melanjutkan pekerjaan untuk menyelesaikan operasi
C. Membiarkan penyelam beristirahat di bawah air
D. Meningkatkan tekanan udara agar penyelam bisa bekerja lebih lama
E. Mengganti peralatan penyelaman untuk mempercepat pekerjaan

Jawaban: A. Meminta penyelam untuk beristirahat dan menggantinya dengan penyelam lain

Pembahasan: Menggantikan penyelam yang kelelahan dan memberikan waktu istirahat sangat penting untuk menjaga keselamatan dan kesehatan penyelam selama operasi bawah air.

13. Dalam pekerjaan bawah air, pengawas salvage menemukan bahwa salah satu alat sonar tidak berfungsi dengan baik. Bagaimana langkah yang harus diambil untuk memastikan pemetaan kondisi bawah air tetap berjalan?

A. Melanjutkan operasi tanpa sonar
B. Menggunakan alat sonar cadangan atau ROV yang tersedia
C. Memerintahkan penyelam untuk menggantikan peran sonar dengan pengamatan visual
D. Menghentikan operasi sampai sonar diperbaiki
E. Menggunakan peralatan manual untuk memperkirakan kondisi bawah air

Jawaban: B. Menggunakan alat sonar cadangan atau ROV yang tersedia

Pembahasan: Penggunaan alat cadangan seperti sonar atau ROV (Remotely Operated Vehicle) dapat melanjutkan pekerjaan tanpa menambah risiko. Ini lebih aman dan efisien daripada mengandalkan pengamatan manual.

14. Saat sebuah operasi salvage dilakukan, tim penyelam menemukan adanya pipa gas bawah laut yang berpotensi bocor akibat kerusakan kapal. Apa yang harus dilakukan pengawas untuk menangani situasi ini?

A. Melanjutkan pekerjaan di sekitar pipa tanpa pengamanan
B. Menghentikan operasi dan segera melaporkan kepada otoritas terkait serta mengamankan lokasi
C. Meminta penyelam untuk menutup kebocoran dengan alat seadanya
D. Mengalihkan operasi ke bagian lain dari kapal
E. Membiarkan pipa tersebut hingga operasi selesai

Jawaban: B. Menghentikan operasi dan segera melaporkan kepada otoritas terkait serta mengamankan lokasi

Pembahasan: Dalam situasi berbahaya seperti potensi kebocoran pipa gas, operasi harus dihentikan dan segera dilaporkan kepada otoritas terkait untuk memastikan penanganan yang tepat dan menghindari risiko ledakan atau pencemaran.

15. Anda memimpin operasi pemulihan kapal yang tenggelam dengan menggunakan teknik pengangkatan udara. Namun, tekanan air yang tinggi di lokasi membuat proses pengangkatan berjalan lambat. Apa yang harus dilakukan?

A. Meningkatkan jumlah kantong udara untuk menambah daya apung
B. Mengurangi kantong udara agar lebih stabil
C. Melanjutkan operasi meskipun lambat
D. Meminta tim untuk mempercepat proses dengan menggunakan alat berat
E. Mengganti teknik pengangkatan dengan metode lain yang lebih sesuai

Jawaban: A. Meningkatkan jumlah kantong udara untuk menambah daya apung

Pembahasan: Untuk mengimbangi tekanan air yang tinggi, menambah jumlah kantong udara bisa meningkatkan daya apung kapal, sehingga proses pengangkatan bisa berjalan lebih cepat tanpa menambah risiko.

16. Selama inspeksi bawah air, ditemukan adanya limbah berbahaya di sekitar lokasi operasi salvage. Sebagai pengawas, apa yang harus Anda lakukan untuk menangani situasi ini?

A. Mengabaikan limbah tersebut karena tidak terkait dengan operasi salvage
B. Menginstruksikan tim untuk mengelola limbah sesuai prosedur keselamatan dan lingkungan
C. Membuang limbah ke laut yang lebih dalam agar tidak mengganggu operasi
D. Mengalihkan operasi ke area lain yang lebih aman
E. Menunda operasi sampai limbah hilang dengan sendirinya

Jawaban: B. Menginstruksikan tim untuk mengelola limbah sesuai prosedur keselamatan dan lingkungan

Pembahasan: Limbah berbahaya harus dikelola dengan benar sesuai dengan prosedur keselamatan dan lingkungan untuk mencegah pencemaran lebih lanjut. Langkah ini sangat penting untuk menjaga keamanan tim dan lingkungan.

17. Dalam sebuah operasi salvage di perairan dangkal, tiba-tiba cuaca berubah buruk dengan angin kencang dan gelombang besar. Sebagai pengawas, apa tindakan yang harus Anda lakukan?

A. Melanjutkan operasi dengan kecepatan penuh untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat
B. Menghentikan operasi sementara dan mengevakuasi tim ke tempat yang lebih aman
C. Meminta tim untuk bekerja lebih hati-hati tetapi tetap melanjutkan operasi
D. Menggunakan kapal pendukung untuk menstabilkan kapal salvage
E. Melaporkan kondisi ke otoritas setempat namun tetap melanjutkan operasi

Jawaban: B. Menghentikan operasi sementara dan mengevakuasi tim ke tempat yang lebih aman

Pembahasan: Keselamatan tim adalah prioritas utama. Dalam kondisi cuaca buruk, operasi harus dihentikan sementara, dan seluruh tim harus dievakuasi ke tempat aman.

18. Saat melakukan pengawasan pada struktur bawah air, Anda menemukan bahwa salah satu tiang pancang mengalami korosi parah dan berisiko runtuh. Apa langkah pertama yang harus dilakukan?

A. Melanjutkan pekerjaan tanpa memperhatikan kerusakan
B. Segera melakukan penilaian risiko dan menyiapkan langkah perbaikan yang sesuai
C. Menunggu hingga kerusakan semakin jelas untuk mengambil tindakan
D. Mengganti seluruh tiang pancang dengan yang baru
E. Mempercepat operasi agar kerusakan tidak menimbulkan risiko lebih besar

Jawaban: B. Segera melakukan penilaian risiko dan menyiapkan langkah perbaikan yang sesuai

Pembahasan: Penilaian risiko harus dilakukan terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan lebih lanjut untuk memperbaiki atau memperkuat struktur bawah air yang rusak, guna menghindari kecelakaan yang lebih serius.

19. Dalam sebuah operasi penyelamatan, diketahui bahwa kapal tenggelam membawa zat kimia beracun. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh pengawas untuk mencegah pencemaran laut?

A. Mengabaikan zat kimia tersebut dan melanjutkan penyelamatan
B. Mengisolasi zat kimia dengan bahan khusus dan mengamankannya sebelum memulai penyelamatan
C. Membuang zat kimia ke laut lebih dalam agar tidak mencemari permukaan
D. Membiarkan zat kimia terlarut dengan air laut
E. Mengandalkan penguapan alami untuk mengatasi zat kimia tersebut

Jawaban: B. Mengisolasi zat kimia dengan bahan khusus dan mengamankannya sebelum memulai penyelamatan

Pembahasan: Zat kimia berbahaya harus diisolasi dan diamankan terlebih dahulu untuk mencegah pencemaran laut. Langkah ini sangat penting untuk melindungi ekosistem laut dan menjaga keselamatan tim salvage.

20. Anda sebagai pengawas salvage harus memastikan penyelam menggunakan peralatan yang sesuai standar keselamatan. Bagaimana cara memastikan penyelam tetap aman selama bekerja di kedalaman besar?

A. Memastikan penyelam membawa cadangan peralatan yang lebih berat
B. Menyediakan peralatan penyelaman yang terstandar dan melakukan pengecekan rutin
C. Meminta penyelam untuk bekerja lebih cepat agar tidak kehabisan udara
D. Mengurangi jumlah penyelam agar lebih fokus pada pekerjaan
E. Memantau penyelam hanya saat mereka berada di permukaan

Jawaban: B. Menyediakan peralatan penyelaman yang terstandar dan melakukan pengecekan rutin

Pembahasan: Penting bagi pengawas untuk memastikan bahwa semua peralatan penyelaman sudah terstandar dan rutin diperiksa untuk memastikan keselamatan penyelam saat bekerja di kedalaman yang berisiko.

Untuk Lanjutan Soal Gratis, Segera Masuk ke Sistem Kami

Dapatkan akses ke lebih dari 100 soal Pengelola Sumber Daya Air dan materi eksklusif secara gratis! Klik banner di atas atau kunjungi sistem kami di https://fungsional.id/ untuk mendaftar sekarang!

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Halo!
Silahkan Hubungi Kami Jika Ada Pertanyaan...