100 Soal Penilik Kelaiklautan Kapal + Pembahasan dan Kisi Kisi PPPK CPNS

100 Soal Penilik Kelaiklautan Kapal + Pembahasan dan Kisi Kisi PPPK CPNS

Formasi Penilik Kelaiklautan Kapal merupakan salah satu posisi strategis dalam pengelolaan keselamatan dan keamanan pelayaran. Jabatan ini bertugas untuk memastikan bahwa kapal yang beroperasi memenuhi standar kelaiklautan yang telah ditetapkan oleh regulasi nasional maupun internasional. Dalam praktiknya, Penilik Kelaiklautan Kapal bertanggung jawab untuk melakukan inspeksi teknis kapal, verifikasi dokumen, serta memeriksa pemenuhan persyaratan teknis dan operasional kapal sebelum izin pelayaran diterbitkan.

Tugas utama dari jabatan ini meliputi:

  • Melakukan inspeksi fisik terhadap kapal, termasuk struktur, mesin, dan peralatan navigasi.
  • Memastikan kapal mematuhi regulasi seperti Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Konvensi SOLAS (Safety of Life at Sea), dan standar internasional lainnya.
  • Membantu dalam penyusunan laporan hasil inspeksi serta memberikan rekomendasi terkait kelaiklautan kapal.
  • Menjamin keselamatan awak kapal, penumpang, dan muatan melalui penerapan standar keamanan yang ketat.

Peran ini krusial dalam mencegah kecelakaan di laut, melindungi lingkungan maritim, dan menjaga kepercayaan publik terhadap sistem pelayaran nasional. Oleh karena itu, Penilik Kelaiklautan Kapal harus memiliki kompetensi teknis, pemahaman mendalam mengenai regulasi pelayaran, dan kemampuan analitis yang baik untuk menilai kondisi kapal secara objektif.

Kisi-kisi Soal Penilik Kelaiklautan Kapal CPNS PPPK Sesuai KemenpanRB

Kisi-kisi Soal Penilik Kelaiklautan Kapal CPNS PPPK Sesuai KemenpanRB

Dalam proses seleksi formasi Penilik Kelaiklautan Kapal, kemampuan peserta akan diuji melalui berbagai aspek teknis, regulasi, dan kompetensi praktis yang relevan dengan tugas memastikan keselamatan dan kelaikan kapal sebelum beroperasi. Kisi-kisi ini dirancang untuk mengevaluasi pemahaman mendalam terhadap regulasi nasional dan internasional, analisis teknis kapal, serta kemampuan manajerial dalam mengelola sistem keselamatan dan operasional kapal.

Sebagai jabatan yang memikul tanggung jawab besar dalam menjaga standar pelayaran, calon Penilik Kelaiklautan Kapal harus mampu memahami berbagai sistem kapal, mulai dari konstruksi hingga mesin, kelistrikan, dan teknologi modern berbasis IoT. Selain itu, keterampilan komunikasi dengan menggunakan Bahasa Inggris Maritim menjadi nilai tambah penting untuk berinteraksi di tingkat global.

Berikut adalah kisi-kisi Penilik Kelaiklautan Kapal yang telah ditetapkan oleh Kemenpan RB:

  1. Pemahaman Peraturan Nasional dan Konvensi Internasional
    • Menguasai regulasi nasional seperti Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Pelayaran.
    • Memahami konvensi internasional, seperti:
      • SOLAS (Safety of Life at Sea) untuk keselamatan kapal.
      • MARPOL (Marine Pollution) untuk pencegahan pencemaran lingkungan.
      • STCW (Standards of Training, Certification, and Watchkeeping for Seafarers) untuk kompetensi awak kapal.
  2. Konstruksi dan Stabilitas Kapal
    • Memahami desain dan struktur kapal, termasuk:
      • Konstruksi lambung kapal.
      • Prinsip stabilitas kapal, seperti titik metacenter, berat kapal, dan keseimbangan.
    • Melakukan evaluasi kelaikan kapal sesuai standar desain dan konstruksi.
  3. Mesin Penggerak Utama
    • Menguasai prinsip kerja mesin diesel sebagai mesin penggerak utama.
    • Memeriksa efisiensi bahan bakar, sistem pendinginan, dan pelumasan mesin.
    • Memastikan mesin utama memenuhi standar kinerja untuk pelayaran.
  4. Mesin Bantu
    • Memahami fungsi dan operasi mesin bantu seperti pompa, kompresor, dan sistem generator.
    • Melakukan inspeksi dan pemeliharaan pada sistem pendukung kapal.
  5. Sistem Kelistrikan Kapal, Elektronika, dan Sistem Kontrol
    • Memastikan instalasi listrik kapal sesuai dengan standar keselamatan kelistrikan internasional.
    • Menguasai sistem kontrol otomatis, termasuk sistem navigasi elektronik seperti radar dan GPS.
    • Menangani gangguan pada sistem kontrol dan komunikasi kapal.
  6. Ilmu Bahan
    • Memahami sifat material yang digunakan dalam konstruksi kapal, seperti baja dan paduan aluminium.
    • Menganalisis kerusakan material akibat korosi, tegangan, atau kelelahan mekanis.
  7. Perawatan dan Perbaikan Mesin Induk dan Mesin Bantu
    • Menyusun jadwal pemeliharaan preventif dan korektif untuk mesin kapal.
    • Melaksanakan inspeksi pada komponen mesin untuk mendeteksi potensi kerusakan.
    • Mengembangkan prosedur perbaikan berdasarkan standar teknik permesinan.
  8. Matematika Dasar
    • Menguasai prinsip matematika untuk perhitungan stabilitas kapal, beban muatan, dan efisiensi mesin.
    • Menggunakan aplikasi matematika untuk simulasi dan pemodelan kelaiklautan kapal.
  9. Bahasa Inggris Maritim
    • Menggunakan Bahasa Inggris Maritim Standar (SMCP) untuk komunikasi dengan pelaut internasional.
    • Membaca dan memahami dokumen teknis kapal dalam bahasa Inggris, termasuk manual dan panduan keselamatan.
  10. Teknologi Informatika
    • Menguasai penggunaan perangkat lunak untuk analisis kinerja mesin dan stabilitas kapal.
    • Mengelola data kapal menggunakan teknologi berbasis IoT untuk pemantauan real-time.
  11. Kepedulian Lingkungan dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
    • Memastikan kepatuhan terhadap regulasi MARPOL untuk pencegahan pencemaran laut.
    • Mengembangkan prosedur K3 untuk lingkungan kerja di kapal, seperti penanganan bahan berbahaya.
  12. Sistem Manajemen Kapal
    • Memahami sistem manajemen keselamatan kapal (SMS) berdasarkan Kode ISM (International Safety Management Code).
    • Mengelola operasi kapal sesuai standar manajemen mutu dan keselamatan.

Contoh Soal CPNS PPK Penilik Kelaiklautan Kapal

Ujian seleksi CPNS PPPK Penilik Kelaiklautan Kapal dirancang untuk mengukur kemampuan teknis peserta dalam memahami aspek regulasi, teknis, dan operasional terkait kelaiklautan kapal. Dalam formasi ini, peserta diharapkan menguasai berbagai materi, mulai dari pemahaman peraturan nasional dan internasional, seperti UU No. 17 Tahun 2008, SOLAS, dan MARPOL, hingga aspek teknis seperti stabilitas kapal, perawatan mesin, sistem kelistrikan, dan teknologi modern berbasis IoT.

Berikut adalah contoh soal yang disusun untuk membantu Anda mempersiapkan diri menghadapi ujian dengan tingkat kesulitan tinggi, lengkap dengan pembahasan untuk memperdalam pemahaman Anda:

Soal 1

Kapal niaga sedang dalam persiapan inspeksi kelaiklautan. Inspektor menemukan bahwa kapal belum melengkapi peralatan lifeboat sesuai standar SOLAS, yaitu tidak memiliki sistem pelepasan otomatis. Berdasarkan konvensi SOLAS, apa dampak teknis jika kapal tetap diizinkan beroperasi tanpa sistem pelepasan otomatis tersebut?

A. Risiko evakuasi darurat meningkat karena awak membutuhkan waktu lebih lama untuk mengoperasikan lifeboat secara manual.

B. Tidak ada dampak langsung karena sistem pelepasan manual dapat menggantikan fungsi pelepasan otomatis.

C. Kapal akan tetap dianggap laik laut jika memenuhi persyaratan lifeboat lainnya.

D. Kehilangan daya angkut lifeboat hingga 30% karena gangguan mekanis.

E. Sistem komunikasi kapal akan terganggu akibat integrasi yang tidak sesuai.

Pembahasan:

Menurut SOLAS, sistem pelepasan otomatis pada lifeboat sangat penting untuk mempercepat evakuasi dalam situasi darurat. Tanpa fitur ini, evakuasi menjadi lebih lambat, meningkatkan risiko terhadap keselamatan awak dan penumpang.

Jawaban: A

Soal 2

Sebuah kapal tanker dilaporkan mengalami kebocoran kecil pada lambungnya akibat korosi. Inspektor menemukan bahwa material lambung adalah baja karbon rendah. Apa langkah yang harus dilakukan berdasarkan prinsip ilmu bahan untuk memastikan lambung kapal tetap laik laut?

A. Menambal bagian yang bocor dengan material komposit sementara waktu.

B. Mengganti seluruh pelat lambung dengan bahan aluminium yang tahan korosi.

C. Melakukan inspeksi non-destruktif (NDT) untuk menilai kerusakan material lebih lanjut.

D. Mengurangi beban muatan untuk mencegah tekanan berlebih pada lambung.

E. Menggunakan cat anti-korosi pada bagian yang bocor tanpa perbaikan.

Pembahasan:

Korosi pada lambung kapal baja karbon rendah memerlukan analisis menyeluruh. Langkah pertama adalah melakukan inspeksi non-destruktif (NDT) untuk menilai tingkat kerusakan sebelum melakukan perbaikan atau penggantian material.

Jawaban: C

Soal 3

Sebuah kapal kargo menggunakan mesin diesel empat langkah sebagai penggerak utama. Selama inspeksi, ditemukan bahwa konsumsi bahan bakar meningkat drastis. Apa kemungkinan penyebab teknis dari masalah ini?

A. Sistem pendinginan mesin mengalami kebocoran air.

B. Sistem injeksi bahan bakar tidak berfungsi optimal, menyebabkan pembakaran tidak sempurna.

C. Turbocharger berhenti beroperasi karena kerusakan mekanis.

D. Kompresor udara gagal mempertahankan tekanan yang memadai.

E. Pelumas mesin terkontaminasi oleh bahan bakar.

Pembahasan:

Peningkatan konsumsi bahan bakar pada mesin diesel sering disebabkan oleh sistem injeksi bahan bakar yang tidak optimal, yang mengurangi efisiensi pembakaran. Kerusakan turbocharger juga dapat menyebabkan masalah serupa.

Jawaban: B

Soal 4

Dalam inspeksi sistem stabilitas kapal, ditemukan bahwa pusat gravitasi kapal berada lebih tinggi dari yang diharapkan akibat distribusi muatan yang tidak merata. Bagaimana hal ini memengaruhi stabilitas kapal?

A. Kapal menjadi lebih rentan terhadap gelombang besar karena tinggi metacenter meningkat.

B. Kapal cenderung terbalik karena kehilangan stabilitas transversal.

C. Kapal tidak terpengaruh karena distribusi muatan hanya memengaruhi daya angkut.

D. Tingkat efisiensi bahan bakar kapal akan menurun.

E. Stabilitas kapal meningkat karena pusat gravitasi lebih dekat ke metacenter.

Pembahasan:

Distribusi muatan yang tidak merata meningkatkan pusat gravitasi kapal, yang dapat menyebabkan kapal kehilangan stabilitas transversal dan meningkatkan risiko terbalik.

Jawaban: B

Soal 5

Sebuah kapal penumpang memiliki generator cadangan untuk mendukung sistem kelistrikan saat mesin utama berhenti. Namun, selama pengujian generator, tegangan yang dihasilkan tidak stabil. Apa langkah teknis yang harus diambil untuk mengatasi masalah ini?

A. Mengganti baterai cadangan generator.

B. Memeriksa dan menyesuaikan regulator tegangan (voltage regulator).

C. Menambahkan kapasitor untuk meningkatkan stabilitas tegangan.

D. Mengurangi beban pada generator selama pengujian.

E. Mengganti kabel yang terhubung ke generator.

Pembahasan:

Ketidakstabilan tegangan pada generator umumnya disebabkan oleh masalah pada regulator tegangan. Regulator perlu diperiksa dan disesuaikan agar output tegangan menjadi stabil.

Jawaban: B

Soal 6

Kapal barang yang beroperasi di perairan internasional harus mematuhi regulasi MARPOL Annex VI terkait emisi sulfur. Apa dampak langsung jika kandungan sulfur dalam bahan bakar melebihi batas yang diizinkan?

A. Mesin akan lebih cepat aus karena sulfur mengurangi pelumasan bahan bakar.

B. Pencemaran udara meningkat, terutama kandungan SOx di atmosfer.

C. Kapal dilarang beroperasi di wilayah pelabuhan internasional.

D. Tingkat efisiensi bahan bakar menurun secara signifikan.

E. Sistem pendinginan mesin menjadi kurang efektif.

Pembahasan:

Peningkatan kandungan sulfur dalam bahan bakar berkontribusi langsung pada pencemaran udara melalui emisi sulfur oksida (SOx), yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan.

Jawaban: B

Soal 7

Dalam proses perawatan sistem kontrol otomatis di kapal, ditemukan bahwa radar tidak dapat menangkap sinyal target dengan jelas. Apa langkah analisis yang paling tepat untuk mengidentifikasi penyebabnya?

A. Memeriksa catu daya radar.

B. Mengganti modul antena radar.

C. Mengkalibrasi ulang sistem radar sesuai panduan teknis.

D. Membersihkan sensor radar dari gangguan debu atau kelembapan.

E. Memeriksa jalur transmisi sinyal radar ke konsol navigasi.

Pembahasan:

Jika radar tidak menangkap sinyal dengan jelas, langkah pertama adalah mengkalibrasi ulang sistem radar sesuai spesifikasi teknis untuk memastikan akurasi.

Jawaban: C

Soal 8

Dalam inspeksi sistem kelistrikan kapal, ditemukan bahwa salah satu kabel utama pada instalasi listrik menunjukkan peningkatan suhu yang tidak wajar. Apa langkah teknis pertama yang harus dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut?

A. Mengganti kabel dengan material yang lebih tahan panas.

B. Memeriksa beban listrik yang melebihi kapasitas kabel.

C. Menambahkan isolasi tambahan pada kabel untuk mengurangi panas.

D. Membersihkan terminal koneksi kabel dari debu dan korosi.

E. Memeriksa keselarasan tegangan antara generator dan kabel.

Pembahasan:

Peningkatan suhu kabel sering kali disebabkan oleh beban listrik yang melebihi kapasitas kabel. Langkah awal adalah memeriksa dan mengurangi beban yang melewati kabel tersebut.

Jawaban: B

Soal 9

Sebuah kapal kargo menggunakan pompa sentrifugal untuk sistem ballast. Selama inspeksi, operator melaporkan penurunan efisiensi pompa. Apa kemungkinan penyebab teknis dari masalah ini?

A. Tekanan udara di sekitar pompa terlalu rendah.

B. Terjadi kerusakan pada seal mekanis pompa.

C. Rotor pompa berkarat akibat paparan air laut.

D. Terjadi kebocoran pada pipa penghubung ballast.

E. Katup masuk pompa tidak terbuka sepenuhnya.

Pembahasan:

Penurunan efisiensi pompa sentrifugal biasanya disebabkan oleh kerusakan seal mekanis atau katup masuk yang tidak terbuka sepenuhnya, yang menghambat aliran cairan.

Jawaban: E

Soal 10

Dalam perhitungan stabilitas kapal, operator menemukan bahwa gaya angkat (buoyancy) lebih kecil dari berat total kapal. Apa dampak teknis yang dapat terjadi pada kapal?

A. Kapal menjadi lebih stabil di perairan dangkal.

B. Kapal cenderung miring ke salah satu sisi.

C. Kapal akan tenggelam karena tidak ada keseimbangan daya angkat.

D. Kapal tidak mampu mempertahankan kecepatan tinggi.

E. Kapal akan mengeluarkan lebih banyak bahan bakar untuk tetap terapung.

Pembahasan:

Jika gaya angkat lebih kecil dari berat kapal, kapal akan tenggelam karena daya angkat tidak cukup untuk menahan beban total.

Jawaban: C

Soal 11

Dalam inspeksi sistem pendinginan mesin utama, ditemukan bahwa suhu mesin tetap tinggi meskipun pompa pendingin berfungsi. Apa langkah teknis yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini?

A. Memeriksa aliran air pendingin pada heat exchanger.

B. Mengganti cairan pendingin dengan bahan yang lebih efektif.

C. Menyesuaikan tekanan udara pada sistem pendinginan.

D. Membersihkan filter bahan bakar untuk meningkatkan pembakaran.

E. Mengurangi beban kerja mesin hingga suhu normal.

Pembahasan:

Suhu mesin yang tetap tinggi meskipun pompa pendingin berfungsi kemungkinan disebabkan oleh aliran air pendingin yang terganggu, seperti penyumbatan pada heat exchanger.

Jawaban: A

Soal 12

Dalam inspeksi material kapal, ditemukan bahwa lambung kapal mengalami retak kecil pada sambungan pelat. Apa langkah teknis yang sesuai berdasarkan prinsip ilmu bahan?

A. Menggunakan perekat epoksi untuk menutupi retak.

B. Mengganti seluruh pelat lambung yang retak.

C. Melakukan pengelasan ulang pada area retak sesuai standar teknik.

D. Melapisi retak dengan cat anti-korosi untuk mencegah penyebaran.

E. Menambah pelat tambahan di atas retakan untuk memperkuat struktur.

Pembahasan:

Retak kecil pada sambungan pelat dapat diperbaiki dengan pengelasan ulang, yang mengembalikan kekuatan material sesuai standar teknik.

Jawaban: C

Soal 13

Dalam penggunaan teknologi IoT untuk pemantauan kapal, salah satu manfaat utama adalah:

A. Mempercepat proses perbaikan kerusakan mesin.

B. Memberikan data real-time untuk mencegah kegagalan sistem.

C. Mengurangi kebutuhan pengawasan manusia di kapal.

D. Memastikan kepatuhan terhadap regulasi SOLAS dan MARPOL.

E. Menyederhanakan komunikasi antara awak kapal.

Pembahasan:

Teknologi IoT pada kapal memberikan data real-time yang memungkinkan identifikasi dini terhadap potensi kegagalan sistem, sehingga mencegah kerusakan serius.

Jawaban: B

Soal 14

Radar kapal gagal menangkap sinyal target yang jauh meskipun cuaca cerah. Apa penyebab teknis yang paling mungkin?

A. Kerusakan pada modul pemancar radar.

B. Gangguan interferensi elektromagnetik dari sistem kapal lain.

C. Posisi antena radar tidak sesuai.

D. Konsumsi daya radar terlalu rendah.

E. Sistem navigasi elektronik tidak terhubung dengan radar.

Pembahasan:

Radar yang gagal menangkap sinyal jauh sering disebabkan oleh kerusakan modul pemancar, yang mengurangi kemampuan radar untuk memproyeksikan sinyal jarak jauh.

Jawaban: A

Soal 15

Dalam pelaksanaan ISM Code, salah satu elemen penting adalah pelaporan insiden. Apa tujuan utama dari pelaporan insiden ini?

A. Memastikan pertanggungjawaban hukum awak kapal.

B. Mengidentifikasi penyebab kecelakaan untuk mencegah kejadian serupa.

C. Mengurangi beban administratif pengelola kapal.

D. Memenuhi kewajiban dokumen internasional.

E. Mengatur jadwal ulang pelayaran setelah insiden.

Pembahasan:

Pelaporan insiden dalam ISM Code bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan sehingga tindakan pencegahan dapat diterapkan pada masa mendatang.

Jawaban: B

Soal 16

Dalam inspeksi mesin bantu, ditemukan bahwa pompa pendingin mengalami getaran berlebihan selama operasi normal. Apa langkah teknis terbaik untuk menganalisis dan mengatasi masalah ini?

A. Menyesuaikan tekanan pompa agar sesuai dengan spesifikasi sistem.

B. Memeriksa keseimbangan impeller pada pompa.

C. Mengganti bearing pompa dengan model baru.

D. Mengurangi kecepatan rotasi pompa untuk mengurangi getaran.

E. Memastikan bahwa sistem pipa tidak tersumbat.

Pembahasan:

Getaran berlebihan pada pompa sering disebabkan oleh ketidakseimbangan impeller, yang dapat memengaruhi stabilitas operasional pompa. Langkah pertama adalah memeriksa dan memperbaiki keseimbangan impeller.

Jawaban: B

Soal 17

Selama inspeksi kelaiklautan, ditemukan bahwa generator utama kapal menunjukkan penurunan efisiensi karena panas berlebih. Apa penyebab paling mungkin dari masalah ini?

A. Pendingin generator tidak bekerja dengan baik.

B. Beban listrik pada generator melebihi kapasitas.

C. Tegangan output generator tidak stabil.

D. Kumparan generator mengalami korsleting internal.

E. Rotor generator tidak berfungsi optimal.

Pembahasan:

Panas berlebih pada generator biasanya disebabkan oleh sistem pendingin generator yang tidak bekerja dengan baik, yang menyebabkan akumulasi panas selama operasi.

Jawaban: A

Soal 18

Dalam analisis stabilitas kapal, sebuah kapal dengan pusat gravitasi yang terlalu tinggi melaporkan gerakan roll (guling) yang ekstrem saat menghadapi gelombang. Apa langkah teknis terbaik untuk memperbaiki stabilitas kapal?

A. Menambahkan pemberat (ballast) ke lambung bawah kapal.

B. Memindahkan muatan ke bagian atas dek kapal.

C. Meningkatkan daya angkat kapal dengan mengurangi displacement.

D. Memodifikasi desain lambung untuk meredam gelombang.

E. Mengurangi kecepatan kapal saat menghadapi gelombang tinggi.

Pembahasan:

Gerakan roll yang ekstrem dapat diperbaiki dengan menambahkan pemberat (ballast) ke lambung bawah kapal untuk menurunkan pusat gravitasi, sehingga meningkatkan stabilitas transversal.

Jawaban: A

Soal 19

Sebuah kapal beroperasi di area ECA (Emission Control Area) yang menerapkan batas kandungan sulfur pada bahan bakar hingga 0,10%. Apa solusi teknis yang dapat digunakan jika bahan bakar kapal tidak memenuhi persyaratan?

A. Menggunakan teknologi scrubber untuk mengurangi kandungan sulfur dari gas buang.

B. Mengganti bahan bakar dengan minyak mentah berkualitas rendah.

C. Menambah aditif pada bahan bakar untuk meningkatkan efisiensi pembakaran.

D. Mengurangi kecepatan kapal untuk menurunkan emisi gas buang.

E. Mengoptimalkan turbocharger untuk membakar bahan bakar dengan lebih bersih.

Pembahasan:

Jika bahan bakar tidak memenuhi batas kandungan sulfur, solusi teknis adalah menggunakan scrubber untuk mengurangi kandungan sulfur dalam gas buang sebelum dilepaskan ke atmosfer.

Jawaban: A

Soal 20

Selama inspeksi kelaiklautan kapal, ditemukan bahwa radar utama tidak dapat menampilkan sinyal target meskipun antena berfungsi normal. Apa langkah teknis pertama yang harus dilakukan untuk memastikan masalahnya?

A. Memeriksa daya listrik yang masuk ke sistem radar.

B. Mengkalibrasi ulang antena radar sesuai panduan teknis.

C. Memastikan koneksi kabel antara antena dan sistem radar tidak terputus.

D. Membersihkan permukaan antena dari kotoran atau kelembapan.

E. Mengganti modul pemrosesan data radar dengan model baru.

Pembahasan:

Masalah radar yang tidak menampilkan sinyal target meskipun antena berfungsi normal dapat disebabkan oleh koneksi kabel yang terputus antara antena dan sistem radar. Langkah awal adalah memeriksa koneksi kabel.

Jawaban: C

Lulus Seleksi Penilik Kelaiklautan Kapal Bukan Sekadar Angan!

Penilik Kelaiklautan Kapal

Tingkatkan persiapan Anda di Fungsional.id dengan materi berbasis kisi-kisi lengkap, soal-soal teknis yang sulit, dan simulasi CAT yang membuat Anda semakin unggul.

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Halo!
Silahkan Hubungi Kami Jika Ada Pertanyaan...