160+ Soal Penyuluh Pertanian & Pengawas Mutu Hasil Pertanian untuk PPPK CPNS

penyuluhan pertanian & pengawasan mutu pertanian

Penyuluh Pertanian dan Pengawas Mutu Hasil Pertanian adalah posisi strategis yang berperan penting dalam memastikan kualitas dan kuantitas produksi pertanian yang optimal. Penyuluh Pertanian bertugas memberikan bimbingan dan informasi teknis kepada petani mengenai teknik budidaya, penggunaan teknologi pertanian terbaru, serta pengelolaan sumber daya pertanian yang berkelanjutan. Mereka berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani agar dapat mengoptimalkan produksi dan menjaga keseimbangan lingkungan. Sementara itu, Pengawas Mutu Hasil Pertanian bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk pertanian memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Mereka melakukan inspeksi dan pengujian terhadap hasil pertanian untuk memastikan keamanan dan kualitasnya sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Sebagai bagian dari tugasnya, Penyuluh Pertanian dan Pengawas Mutu Hasil Pertanian harus bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, institusi penelitian, dan komunitas petani. Mereka perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang teknik pertanian modern, regulasi mutu hasil pertanian, serta kemampuan analitis dalam menilai risiko dan peluang dalam sektor pertanian. Jabatan ini tidak hanya menuntut pengetahuan teknis yang mendalam, tetapi juga kemampuan komunikasi dan koordinasi yang baik untuk dapat mendukung tercapainya tujuan peningkatan produktivitas pertanian dan kualitas hasil panen secara berkelanjutan.

Kisi-Kisi Soal Penyuluh Pertanian & Pengawas Mutu Hasil Pertanian Sesuai KemenpanRB

penyuluhan pertanian dan pengawas mutu hasil pertanian

Pembahasan Kisi-Kisi Soal ini membantu Anda mempersiapkan ujian PPPK CPNS dengan fokus pada materi budidaya dan mutu hasil pertanian. Materi mencakup pengetahuan teknis dan standar kualitas yang relevan dengan tugas Penyuluh Pertanian dan Pengawas Mutu Hasil Pertanian.

Kisi-Kisi Penyuluh Pertanian

Penyuluh Pertanian berperan sebagai penghubung antara pemerintah dan petani dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas sektor pertanian. Kisi-kisi ini mencakup kompetensi utama yang harus dikuasai, seperti pemahaman regulasi, teknik budidaya, serta pengelolaan kelembagaan petani, untuk mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

  • Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan Regulasi di Bidang Penyuluhan Pertanian: Memahami regulasi terkait penyuluhan pertanian, seperti Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. Penyuluh harus menguasai kebijakan pemerintah dalam memfasilitasi penyuluhan kepada petani dan lembaga pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.
  • Ilmu-ilmu Pertanian, Metodologi Evaluasi, Budidaya Pertanian: Menguasai dasar-dasar ilmu pertanian, teknik budidaya yang efektif, serta metodologi evaluasi untuk menilai keberhasilan program penyuluhan. Penyuluh harus memahami teknologi terkini dalam budidaya tanaman, perawatan tanaman, dan metode yang ramah lingkungan untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
  • Panen dan Pasca Panen, Pengolahan, dan Pemasaran: Mengetahui prosedur terbaik dalam proses panen, penanganan pasca panen, pengolahan hasil pertanian, dan strategi pemasaran untuk meningkatkan nilai jual produk. Penyuluh juga harus mengedukasi petani tentang cara mempertahankan kualitas hasil panen melalui pengolahan yang tepat.
  • Akses Informasi dan Teknologi Pertanian: Memfasilitasi akses informasi dan teknologi bagi petani, seperti penggunaan aplikasi atau perangkat digital yang membantu manajemen lahan, identifikasi penyakit tanaman, atau estimasi hasil panen. Penyuluh berperan dalam mempermudah adopsi teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi.
  • Akses Kelembagaan Keuangan dan Alat Mesin Pertanian: Membantu petani dalam mengakses kelembagaan keuangan (misalnya, kredit pertanian) dan sarana produksi seperti alat dan mesin pertanian yang sesuai. Penyuluh juga mengedukasi tentang penggunaan dan perawatan alat pertanian untuk meningkatkan produktivitas lahan.
  • Penyusunan Programa dan Rencana Kerja Penyuluh: Menyusun programa penyuluhan yang mencakup rencana jangka pendek, menengah, dan panjang, serta menyusun rencana kerja tahunan yang terperinci. Programa ini mencakup sasaran, metode, dan strategi penyuluhan yang disesuaikan dengan kebutuhan petani di wilayah setempat.
  • Materi, Metode, Media, dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian: Mengembangkan materi dan menggunakan metode penyuluhan yang relevan, seperti demonstrasi lapangan atau pelatihan langsung, serta memanfaatkan media yang efektif untuk penyuluhan. Penyuluh juga melakukan evaluasi untuk menilai efektivitas metode dan materi yang digunakan dalam penyuluhan.
  • Kelembagaan Petani dan Kelembagaan Ekonomi Petani: Menguatkan kelembagaan petani, seperti kelompok tani dan koperasi, untuk meningkatkan akses mereka terhadap pasar dan sumber daya. Penyuluh berperan dalam membina kelembagaan ekonomi petani guna memperkuat daya saing dan keberlanjutan usaha tani.

Kisi-Kisi Pengawas Mutu Hasil Pertanian

Pengawas Mutu Hasil Pertanian memastikan kualitas dan keamanan produk pertanian yang beredar di pasar. Kisi-kisi ini merangkum kompetensi penting dalam pengawasan mutu, termasuk regulasi, standar keamanan pangan, dan metode pengujian, guna menjaga kepercayaan konsumen dan kualitas produk pertanian.

  • Istilah di Bidang Pengawasan dan Pengujian Mutu, Keamanan Pangan, dan Perkarantinaan: Menguasai terminologi yang digunakan dalam pengawasan dan pengujian mutu, perkarantinaan, dan keamanan pangan. Ini mencakup istilah terkait dengan standar mutu hasil pertanian dan metode pengujian untuk menjaga kualitas produk yang masuk ke pasar.
  • Undang-Undang Pangan, Sistem Budidaya Berkelanjutan, dan Perlindungan Konsumen: Mengetahui peraturan terkait pangan dan perlindungan konsumen, seperti Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Pemahaman ini penting untuk memastikan produk pertanian aman, berkualitas, dan sesuai standar kesehatan konsumen.
  • Peraturan Pemerintah tentang Label, Iklan, dan Keamanan Pangan: Memahami aturan pelabelan, iklan, dan keamanan pangan untuk memastikan produk pertanian sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seperti informasi komposisi gizi, indikasi halal, serta persyaratan untuk klaim kesehatan yang tepat pada label produk.
  • Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP): Mengimplementasikan GAP untuk memastikan praktik budidaya pertanian yang aman dan ramah lingkungan. GHP diterapkan untuk meminimalkan kontaminasi selama penanganan pasca panen dan memastikan produk tetap aman dan berkualitas saat sampai ke konsumen.
  • Lembaga Pengawas Pangan, Lembaga Sertifikasi, dan Standar Internasional: Mengetahui peran lembaga pengawas seperti BPOM, lembaga sertifikasi produk, dan standar internasional terkait mutu pangan seperti ISO. Pengawas mutu harus memahami peran dan standar yang diterapkan oleh lembaga ini untuk menjamin kualitas produk hasil pertanian.
  • SNI Produk Pangan Hasil Pertanian dan Standar Keamanan Pangan: Memahami Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk berbagai produk pangan dan persyaratan dasar keamanan pangan, seperti SSOP, GAP, dan HACCP, guna memastikan produk pertanian yang dipasarkan memenuhi standar kualitas yang ketat.
  • Sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP): Menguasai sistem HACCP sebagai metode untuk menganalisis dan mengontrol potensi bahaya dalam rantai produksi pangan, mulai dari pemrosesan hingga distribusi, untuk menjaga keamanan pangan.
  • Mekanisme Pengawasan Pemasukan Produk Segar Asal Tumbuhan (PSAT): Melaksanakan pengawasan produk segar yang masuk (PSAT) ke pasar dengan mekanisme pre-market dan post-market untuk memastikan produk yang diedarkan aman dan sesuai standar kualitas. Pengawas juga melakukan pengambilan contoh dan pengujian cepat untuk memeriksa mutu.
  • Cemaran Biologi, Kimia, dan Fisika: Mengidentifikasi jenis-jenis cemaran yang dapat mempengaruhi kualitas produk pertanian, seperti cemaran biologis (bakteri, jamur), cemaran kimia (pestisida), dan cemaran fisik (kontaminan). Pengetahuan ini penting untuk melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan kontaminasi pada produk pertanian.

Contoh Soal Penyuluh Pertanian & Pengawas Mutu Hasil Pertanian untuk PPPK & CPNS

Pembahasan Contoh Soal Penyuluh Pertanian & Pengawas Mutu Hasil Pertanian untuk PPPK & CPNS bertujuan untuk membantu calon peserta memahami jenis-jenis soal yang mungkin muncul dalam seleksi.

1. Menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, apa saja peran utama seorang penyuluh pertanian dalam membantu petani?


A. Membuat kebijakan pertanian nasional
B. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani
C. Mengatur distribusi hasil pertanian
D. Menetapkan harga jual hasil panen
E. Melakukan penelitian tentang varietas tanaman baru

Jawaban: B. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani

Pembahasan: Undang-Undang No. 16 Tahun 2006 menetapkan bahwa salah satu peran utama penyuluh pertanian adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani. Penyuluh bertugas memberikan informasi dan bimbingan kepada petani untuk mengoptimalkan produksi pertanian dan menjaga keberlanjutan usaha tani.

2. Metode penyuluhan pertanian yang melibatkan demonstrasi lapangan bertujuan untuk:

A. Meningkatkan jumlah produksi dalam waktu singkat
B. Menunjukkan penerapan teknologi baru secara langsung
C. Menentukan harga pasar untuk hasil panen
D. Menyediakan bantuan keuangan kepada petani
E. Membuat kebijakan pertanian tingkat daerah

Jawaban: B. Menunjukkan penerapan teknologi baru secara langsung

Pembahasan: Demonstrasi lapangan adalah salah satu metode penyuluhan yang sangat efektif karena memungkinkan petani untuk melihat secara langsung penerapan teknologi atau teknik baru. Dengan cara ini, petani dapat lebih mudah memahami dan mengadopsi praktik yang diperkenalkan.

3. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam proses perencanaan program penyuluhan adalah:

A. Evaluasi hasil penyuluhan sebelumnya
B. Penentuan sasaran dan target
C. Identifikasi kebutuhan petani
D. Penggunaan media penyuluhan
E. Pelaksanaan pelatihan

Jawaban: C. Identifikasi kebutuhan petani

Pembahasan: Identifikasi kebutuhan petani adalah langkah awal yang sangat penting dalam perencanaan program penyuluhan. Dengan mengetahui kebutuhan petani, penyuluh dapat merancang program yang tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi lapangan.

4. Dalam upaya pengembangan kapasitas petani, apa yang dimaksud dengan pemberdayaan kelompok tani?

A. Menyediakan subsidi pupuk kepada petani
B. Memberikan pelatihan tentang manajemen usaha tani kepada petani secara individual
C. Membentuk dan memperkuat kelompok tani agar lebih mandiri dan produktif
D. Mengatur pembagian lahan pertanian di daerah tertentu
E. Menyediakan pinjaman modal tanpa bunga kepada petani

Jawaban: C. Membentuk dan memperkuat kelompok tani agar lebih mandiri dan produktif

Pembahasan: Pemberdayaan kelompok tani bertujuan untuk memperkuat kapasitas petani dalam mengelola usaha tani mereka secara kolektif. Kelompok tani yang kuat dapat lebih efektif dalam mengakses informasi, teknologi, dan sumber daya lainnya.

5. Teknik budidaya tanaman yang efektif mencakup beberapa aspek penting. Manakah dari berikut ini yang tidak termasuk dalam teknik budidaya tersebut?

A. Pengelolaan hama dan penyakit
B. Penggunaan pupuk organik dan anorganik
C. Teknik irigasi yang efisien
D. Pengolahan hasil panen untuk dipasarkan
E. Pemilihan varietas unggul yang sesuai dengan kondisi lahan

Jawaban: D. Pengolahan hasil panen untuk dipasarkan

Pembahasan: Teknik budidaya tanaman biasanya mencakup aspek-aspek yang berkaitan langsung dengan proses penanaman hingga panen. Pengolahan hasil panen untuk dipasarkan lebih berkaitan dengan pasca-panen dan pemasaran, bukan bagian dari teknik budidaya.

6. Apa tujuan utama dari penyuluhan pertanian yang berfokus pada pertanian berkelanjutan?

A. Meningkatkan produksi secara cepat tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan
B. Mengurangi penggunaan teknologi pertanian modern
C. Mendorong praktik pertanian yang ramah lingkungan dan konservasi sumber daya alam
D. Menghilangkan penggunaan pupuk kimia secara total
E. Meningkatkan pendapatan petani tanpa memperhatikan kualitas lingkungan

Jawaban: C. Mendorong praktik pertanian yang ramah lingkungan dan konservasi sumber daya alam

Pembahasan: Penyuluhan tentang pertanian berkelanjutan bertujuan untuk memastikan bahwa praktik-praktik pertanian yang dilakukan tidak merusak lingkungan dan tetap menjaga kelestarian sumber daya alam untuk generasi mendatang.

7. Dalam konteks penyuluhan, apa yang dimaksud dengan “kunjungan lapangan”?

A. Penyuluh mengunjungi petani untuk memberikan bantuan finansial
B. Penyuluh mengadakan seminar di balai desa
C. Penyuluh datang langsung ke lahan petani untuk memberikan bimbingan teknis
D. Petani diundang ke kantor penyuluh untuk mendapatkan pelatihan
E. Penyuluh mengadakan pameran produk pertanian di perkotaan

Jawaban: C. Penyuluh datang langsung ke lahan petani untuk memberikan bimbingan teknis

Pembahasan: Kunjungan lapangan adalah salah satu metode penyuluhan di mana penyuluh datang langsung ke lahan petani untuk memberikan bimbingan teknis, memantau perkembangan, dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi petani.

8. Bagaimana peran penyuluh dalam pengelolaan hama dan penyakit tanaman?

A. Penyuluh hanya mengawasi penggunaan pestisida di lapangan
B. Penyuluh memberikan pelatihan kepada petani tentang pengelolaan hama dan penyakit secara terpadu
C. Penyuluh menentukan jenis pestisida yang harus digunakan petani
D. Penyuluh memantau hasil panen setelah pengendalian hama dilakukan
E. Penyuluh mengurus izin impor pestisida

Jawaban: B. Penyuluh memberikan pelatihan kepada petani tentang pengelolaan hama dan penyakit secara terpadu

Pembahasan: Pengelolaan hama dan penyakit secara terpadu (PHT) adalah pendekatan yang diajarkan oleh penyuluh untuk membantu petani mengendalikan hama dan penyakit dengan cara yang ramah lingkungan dan efektif, menggunakan kombinasi teknik biologi, mekanik, dan kimia.

9. Manakah di antara berikut ini yang bukan merupakan teknik penyuluhan yang efektif?

A. Demonstrasi lapangan
B. Pelatihan di kelas
C. Pembagian selebaran informasi
D. Pemberian kredit usaha tani
E. Kunjungan lapangan

Jawaban: D. Pemberian kredit usaha tani

Pembahasan: Teknik penyuluhan yang efektif biasanya melibatkan metode yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani secara langsung, seperti demonstrasi lapangan, pelatihan, dan kunjungan lapangan. Pemberian kredit usaha tani bukan merupakan teknik penyuluhan, melainkan bentuk dukungan finansial.

10. Apa yang harus menjadi fokus utama dalam evaluasi hasil program penyuluhan?

A. Jumlah petani yang hadir dalam setiap sesi
B. Kualitas materi yang disampaikan
C. Tingkat penerapan teknologi atau teknik baru oleh petani
D. Penggunaan anggaran oleh penyuluh
E. Penyebaran informasi melalui media massa

Jawaban: C. Tingkat penerapan teknologi atau teknik baru oleh petani

Pembahasan: Evaluasi hasil program penyuluhan harus fokus pada seberapa baik petani menerapkan teknologi atau teknik baru yang telah diajarkan. Ini mencerminkan efektivitas penyuluhan dalam meningkatkan kapasitas dan produktivitas petani.

11. Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan mengatur pengawasan mutu pangan. Dalam konteks ini, peran pengawas mutu hasil pertanian mencakup:

A. Hanya memeriksa tampilan fisik hasil pertanian sebelum dipasarkan.

B. Mengatur harga pasar dari produk pertanian.

C. Menjamin bahwa hasil pertanian memenuhi standar keamanan dan kualitas sesuai peraturan yang berlaku.

D. Mengelola proses distribusi hasil pertanian ke konsumen.

E. Menyusun kebijakan pemerintah tentang sektor pertanian.

Jawaban: C. Menjamin bahwa hasil pertanian memenuhi standar keamanan dan kualitas sesuai peraturan yang berlaku.

Pembahasan: Pengawas mutu hasil pertanian bertanggung jawab memastikan hasil pertanian memenuhi standar keamanan dan kualitas sesuai dengan Undang-Undang No. 18 Tahun 2012, yang mencakup pengawasan mutu pangan secara komprehensif.

12. Standar Nasional Indonesia (SNI) menetapkan berbagai standar mutu untuk hasil pertanian. Untuk komoditas beras, prosedur sertifikasi SNI mencakup:

A. Pengujian hanya pada aspek fisik beras.

B. Pengujian kimia dan mikrobiologis untuk memastikan beras bebas dari kontaminasi.

C. Sertifikasi hanya berdasarkan tanggal panen beras.

D. Penilaian oleh petani tanpa pengujian laboratorium.

E. Penetapan harga beras di pasar internasional.

Jawaban: B. Pengujian kimia dan mikrobiologis untuk memastikan beras bebas dari kontaminasi.

Pembahasan: Sertifikasi SNI untuk beras melibatkan pengujian kimia dan mikrobiologis untuk memastikan bahwa beras memenuhi standar kualitas dan bebas dari kontaminasi yang berpotensi membahayakan kesehatan.

13. Dalam prosedur inspeksi mutu hasil pertanian, analisis berikut ini tidak termasuk teknik inspeksi yang biasa digunakan:

A. Pengujian fisik untuk mengukur ukuran dan berat.

B. Pengujian kimia untuk mendeteksi bahan berbahaya.

C. Pengujian mikrobiologis untuk memeriksa kontaminasi bakteri.

D. Analisis sensorik untuk menilai rasa dan aroma.

E. Pengujian genetik untuk menentukan spesies tanaman.

Jawaban: E. Pengujian genetik untuk menentukan spesies tanaman.

Pembahasan: Inspeksi mutu hasil pertanian biasanya melibatkan analisis fisik, kimia, mikrobiologis, dan sensorik, namun pengujian genetik bukan bagian dari prosedur standar inspeksi mutu.

14. Pengawasan pengolahan dan pengemasan hasil pertanian bertujuan untuk:

A. Menentukan harga jual produk akhir.

B. Mengatur jadwal panen komoditas pertanian.

C. Memastikan mutu produk tetap terjaga hingga ke tangan konsumen melalui proses pengolahan dan pengemasan yang sesuai.

D. Menyusun laporan tahunan produksi pertanian.

E. Mengatur distribusi produk ke pasar internasional.

Jawaban: C. Memastikan mutu produk tetap terjaga hingga ke tangan konsumen melalui proses pengolahan dan pengemasan yang sesuai.

Pembahasan: Pengawasan pengolahan dan pengemasan penting untuk memastikan mutu produk pertanian tetap terjaga hingga mencapai konsumen akhir.

15. Dalam penanganan pascapanen, salah satu teknik yang digunakan untuk mempertahankan mutu hasil pertanian adalah:

A. Penyimpanan hasil pertanian di luar ruangan tanpa perlindungan.

B. Pengeringan hasil pertanian di bawah sinar matahari langsung.

C. Penyimpanan hasil pertanian dalam wadah yang kedap udara untuk mencegah kerusakan.

D. Pengemasan hasil pertanian dengan bahan yang tidak sesuai standar.

E. Transportasi hasil pertanian tanpa perlindungan dari cuaca ekstrem.

Jawaban: C. Penyimpanan hasil pertanian dalam wadah yang kedap udara untuk mencegah kerusakan.

Pembahasan: Penyimpanan dalam wadah kedap udara membantu mencegah kerusakan dan mempertahankan kualitas hasil pertanian dengan mengurangi kontak dengan udara dan kelembapan.

16. Sertifikasi produk pertanian biasanya mencakup:

A. Penetapan harga pasar oleh lembaga sertifikasi.

B. Pemeriksaan apakah produk mematuhi Good Agricultural Practices (GAP) dan regulasi terkait.

C. Pengujian hanya pada warna produk.

D. Penilaian oleh konsumen akhir tanpa pengujian laboratorium.

E. Pengemasan produk menggunakan bahan yang tidak standar.

Jawaban: B. Pemeriksaan apakah produk mematuhi Good Agricultural Practices (GAP) dan regulasi terkait.

Pembahasan: Sertifikasi produk pertanian memastikan bahwa produk mematuhi standar praktik pertanian baik (GAP) dan regulasi yang berlaku untuk menjamin kualitas dan keamanan produk.

17. Salah satu aspek yang harus diperiksa dalam pengawasan mutu hasil pertanian adalah:

A. Sumber daya manusia dalam proses pengolahan.

B. Proses pembuatan kemasan produk yang menarik.

C. Kondisi fisik produk, seperti ukuran dan warna, serta adanya kontaminasi.

D. Harga pasar dari hasil pertanian.

E. Pengetahuan petani tentang teknologi terbaru.

Jawaban: C. Kondisi fisik produk, seperti ukuran dan warna, serta adanya kontaminasi.

Pembahasan: Pengawasan mutu melibatkan pemeriksaan kondisi fisik produk, seperti ukuran, warna, dan adanya kontaminasi untuk memastikan produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

18. Dalam konteks pengawasan hasil pertanian, prosedur berikut ini adalah bagian dari teknik inspeksi fisik:

A. Uji kadar air dalam produk.

B. Pemeriksaan kualitas mikrobiologis.

C. Pengujian bahan kimia berbahaya.

D. Penilaian rasa dan aroma produk.

E. Penilaian visual ukuran dan bentuk produk.

Jawaban: E. Penilaian visual ukuran dan bentuk produk.

Pembahasan: Teknik inspeksi fisik melibatkan penilaian visual ukuran dan bentuk produk untuk memastikan bahwa hasil pertanian memenuhi standar yang ditetapkan.

19. Proses pengemasan hasil pertanian yang baik harus memperhatikan:

A. Desain kemasan yang mahal dan mencolok.

B. Penggunaan bahan kemasan yang aman dan sesuai standar untuk melindungi produk dari kerusakan.

C. Penambahan label yang tidak sesuai dengan regulasi.

D. Penurunan kualitas produk untuk mengurangi biaya kemasan.

E. Penggunaan bahan pengemas yang tidak ramah lingkungan.

Jawaban: B. Penggunaan bahan kemasan yang aman dan sesuai standar untuk melindungi produk dari kerusakan.

Pembahasan: Pengemasan yang baik harus menggunakan bahan yang aman dan sesuai standar untuk melindungi produk dari kerusakan selama distribusi dan penyimpanan.

20. Salah satu prinsip dalam penerapan Good Agricultural Practices (GAP) adalah:

A. Mengabaikan penggunaan pestisida untuk mengurangi biaya.

B. Menggunakan teknik pertanian yang dapat merusak lingkungan untuk meningkatkan hasil.

C. Menerapkan teknik budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk menjaga kualitas dan keamanan hasil pertanian.

D. Mengutamakan kuantitas produksi di atas kualitas produk.

E. Tidak melakukan pelatihan kepada petani mengenai teknik pertanian yang benar.

Jawaban: C. Menerapkan teknik budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk menjaga kualitas dan keamanan hasil pertanian.

Pembahasan: Good Agricultural Practices (GAP) berfokus pada penerapan teknik budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk menjaga kualitas dan keamanan hasil pertanian.

Jelajahi Lebih Banyak Soal dan Kuasai Ujian Anda! Dengan Daftar Ke Sistem Kami

Dapatkan akses ke lebih dari 160 soal berkualitas untuk Penyuluh Pertanian & Pengawas Mutu Hasil Pertanian di sistem kami. Kunjungi https://fungsional.id atau klik banner di atas untuk mendaftar GRATIS dan mulai latihan sekarang juga! Jangan lewatkan kesempatan untuk mengasah kemampuan Anda dan meningkatkan peluang sukses dalam ujian PPPK CPNS!

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Halo!
Silahkan Hubungi Kami Jika Ada Pertanyaan...