130+ Soal Penyuluh Sosial Ahli Pertama (UPDATE) CPNS PPPK

Soal Penyuluh Sosial Ahli Pertama CPNS PPPK

Penyuluh Sosial Ahli Pertama adalah tenaga profesional di bidang sosial yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi, edukasi, dan pembinaan kepada masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan sosial. Tugas utama jabatan ini melibatkan pemberdayaan masyarakat, pengembangan program sosial, serta pengawasan pelaksanaan kegiatan sosial di tingkat komunitas. Dalam melaksanakan tugasnya, Penyuluh Sosial Ahli Pertama juga berperan sebagai fasilitator dalam mendorong partisipasi masyarakat, mengidentifikasi masalah sosial, dan memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan lokal.

Kisi-kisi Soal Penyuluh Sosial Ahli Pertama CPNS PPPK sesuai KemenpanRB

Dengan memahami kisi-kisi soal ini, Anda akan mendapatkan gambaran tentang tugas pokok seorang penyuluh sosial. Kompetensi yang diujikan mencakup pemetaan sosial, pengumpulan data, hingga pengembangan program pemberdayaan masyarakat berbasis kebutuhan.

  1. Pemahaman Konsep Dasar dan Proses Kebijakan Kesejahteraan Sosial
    Menguasai konsep dasar kesejahteraan sosial, termasuk pendekatan untuk merumuskan, mengimplementasikan, memonitor, dan mengevaluasi kebijakan yang mendukung pelayanan sosial. Petugas harus memahami peraturan yang relevan seperti Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dan mampu menganalisis dampak kebijakan pada masyarakat rentan.
  2. Advokasi Kebijakan Pelayanan Kesejahteraan Sosial
    Menerapkan teknik advokasi untuk mempengaruhi pengambil kebijakan dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial. Petugas harus mampu memantau dan mengevaluasi hasil advokasi untuk memastikan keberlanjutan program sosial, dengan melibatkan pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah, LSM, dan masyarakat.
  3. Perencanaan Penyuluhan Sosial
    Menerapkan konsep dasar, teknik, dan prosedur dalam penyusunan rencana penyuluhan sosial yang strategis. Penyuluhan dirancang berdasarkan kebutuhan masyarakat, dengan memanfaatkan metode seperti Participatory Rural Appraisal (PRA) untuk melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan.
  4. Pemetaan Potensi dan Kerawanan Sosial
    Melakukan pemetaan potensi sumber daya dan kerawanan sosial dengan menggunakan teknik survei dan wawancara mendalam. Data yang diperoleh digunakan untuk menyusun intervensi sosial yang efektif, seperti identifikasi keluarga miskin, anak terlantar, atau kelompok rentan lainnya.
  5. Pengumpulan Bahan Penyelenggaraan Penyuluhan Sosial
    Mengumpulkan data dan informasi yang relevan dengan penyelenggaraan penyuluhan sosial, termasuk profil masyarakat, data statistik, dan hasil riset. Informasi ini digunakan untuk menyusun modul penyuluhan, media komunikasi, dan materi edukasi yang sesuai dengan karakteristik masyarakat sasaran.
  6. Pengembangan Kualitas Penyuluhan Sosial
    Mengembangkan program penyuluhan sosial berbasis kebutuhan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi, seperti penggunaan media digital untuk meningkatkan cakupan penyuluhan. Petugas harus mengukur efektivitas program melalui indikator hasil, seperti perubahan perilaku atau peningkatan partisipasi masyarakat.
  7. Pengembangan Kerjasama dalam Penyuluhan Kemasyarakatan
    Memahami dan menerapkan teknik serta mekanisme kerjasama dengan berbagai pihak, seperti organisasi masyarakat, pemerintah daerah, dan dunia usaha, untuk mendukung keberhasilan penyuluhan sosial. Kerjasama ini bertujuan memperluas cakupan layanan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
  8. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Penyuluhan Sosial
    Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan program penyuluhan sosial untuk memastikan kesesuaian dengan rencana yang telah ditetapkan. Evaluasi dilakukan untuk mengukur dampak program, seperti peningkatan kesadaran masyarakat tentang masalah sosial atau efektivitas solusi yang diterapkan.

Contoh Soal Penyuluh Sosial Ahli Pertama CPNS PPPK

Siap menghadapi seleksi CPNS PPPK sebagai Penyuluh Sosial Ahli Pertama? Mulailah mempersiapkan diri dengan memahami pola soal yang sering diujikan. Contoh soal berikut dirancang untuk membantu Anda mengasah pemahaman dan keterampilan yang relevan dengan tugas seorang Penyuluh Sosial.

Soal 1
Seorang penyuluh sosial sedang merancang program untuk membantu anak-anak terlantar di sebuah daerah perkotaan. Dalam tahap awal, ia melakukan survei untuk memetakan jumlah anak terlantar, kebutuhan dasar mereka, dan potensi sumber daya lokal yang dapat dimanfaatkan. Metode yang paling tepat untuk mendapatkan data yang akurat dalam situasi ini adalah:

a. Focus Group Discussion (FGD) dengan pemangku kepentingan lokal.
b. Observasi langsung terhadap aktivitas anak-anak terlantar.
c. Wawancara mendalam dengan anak-anak terlantar dan komunitas lokal.
d. Studi literatur tentang kasus serupa di wilayah lain.
e. Distribusi kuesioner kepada masyarakat umum.

Jawaban: c. Wawancara mendalam dengan anak-anak terlantar dan komunitas lokal.
Pembahasan: Wawancara mendalam memberikan informasi detail dan relevan yang tidak dapat diperoleh dari metode lain, karena langsung melibatkan subjek utama dan pihak terkait.

Soal 2
Dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat, seorang penyuluh sosial harus memilih pendekatan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat sejak perencanaan hingga evaluasi. Metode terbaik yang sesuai dengan prinsip ini adalah:

a. Top-Down Planning.
b. Participatory Rural Appraisal (PRA).
c. Rapid Needs Assessment.
d. SWOT Analysis oleh tim internal.
e. Collaborative Stakeholder Mapping.

Jawaban: b. Participatory Rural Appraisal (PRA).
Pembahasan: PRA adalah pendekatan partisipatif yang melibatkan masyarakat dalam seluruh tahap program, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.

Soal 3
Seorang penyuluh sosial menemukan bahwa program pengentasan kemiskinan yang telah diterapkan tidak menghasilkan perubahan signifikan dalam jangka waktu dua tahun. Langkah evaluasi apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki program tersebut?

a. Meninjau ulang indikator keberhasilan program.
b. Mengganti pelaksana di lapangan.
c. Membentuk kelompok kerja baru untuk mendesain ulang program.
d. Menghentikan program dan mencari alternatif solusi.
e. Fokus pada pelaksanaan program tanpa revisi.

Jawaban: a. Meninjau ulang indikator keberhasilan program.
Pembahasan: Indikator keberhasilan yang tidak relevan atau terlalu luas dapat menyebabkan evaluasi yang tidak tepat. Meninjau ulang indikator dapat membantu menyesuaikan program agar lebih efektif.

Soal 4
Dalam konteks advokasi kebijakan kesejahteraan sosial, penyuluh sosial perlu menyusun materi yang efektif untuk disampaikan kepada pembuat kebijakan. Elemen utama dalam materi advokasi tersebut adalah:

a. Data kuantitatif dan anekdot dari masyarakat.
b. Grafik tren ekonomi tanpa penjelasan tambahan.
c. Laporan naratif tentang kondisi sosial masyarakat.
d. Rekomendasi kebijakan berdasarkan analisis data dan studi kasus.
e. Dokumentasi lapangan berupa foto dan video tanpa konteks tambahan.

Jawaban: d. Rekomendasi kebijakan berdasarkan analisis data dan studi kasus.
Pembahasan: Advokasi yang efektif harus didukung oleh data yang teranalisis dengan baik, disertai rekomendasi konkret untuk pengambilan keputusan.

Soal 5
Seorang penyuluh sosial harus memfasilitasi kerjasama lintas sektor untuk menjalankan program pemberdayaan perempuan di wilayah pedesaan. Langkah awal yang paling efektif adalah:

a. Mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat lokal.
b. Menyiapkan proposal pendanaan untuk lembaga donor internasional.
c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan teknis untuk kelompok perempuan.
d. Mengumpulkan data statistik tentang pemberdayaan perempuan di wilayah tersebut.
e. Menjalin komunikasi dengan dinas terkait untuk membangun sinergi program.

Jawaban: e. Menjalin komunikasi dengan dinas terkait untuk membangun sinergi program.
Pembahasan: Langkah ini penting untuk memastikan program memiliki dukungan formal dan terintegrasi dengan kebijakan daerah.

Soal 6
Penyuluh sosial bertugas memantau dampak program penyuluhan tentang pengelolaan keuangan keluarga di komunitas nelayan. Indikator yang paling relevan untuk mengevaluasi keberhasilan program ini adalah:

a. Jumlah keluarga yang hadir dalam sesi penyuluhan.
b. Tingkat pengetahuan peserta tentang pengelolaan keuangan setelah program.
c. Perubahan pendapatan rumah tangga nelayan dalam satu bulan.
d. Peningkatan jumlah tabungan keluarga nelayan dalam setahun.
e. Jumlah keluarga yang menerima bantuan dari pemerintah.

Jawaban: d. Peningkatan jumlah tabungan keluarga nelayan dalam setahun.
Pembahasan: Tabungan merupakan indikator konkret yang mencerminkan implementasi pengetahuan pengelolaan keuangan yang diberikan selama program penyuluhan.

Soal 7
Dalam pemetaan kerawanan sosial, seorang penyuluh sosial menemukan bahwa banyak remaja di sebuah wilayah pedesaan terlibat dalam pergaulan bebas dan penggunaan narkoba. Langkah awal yang paling tepat adalah:

a. Membentuk kelompok pemuda anti-narkoba dan memberikan pelatihan kepemimpinan.
b. Mengedukasi orang tua tentang pengawasan anak melalui seminar keluarga.
c. Melakukan survei mendalam untuk memahami faktor penyebab kerawanan sosial.
d. Melibatkan aparat keamanan untuk melakukan razia rutin.
e. Mengajukan program bantuan ke kementerian terkait.

Jawaban: c. Melakukan survei mendalam untuk memahami faktor penyebab kerawanan sosial.
Pembahasan: Pemahaman menyeluruh tentang akar masalah diperlukan untuk merancang intervensi yang tepat sasaran.

Soal 8
Dalam penyelenggaraan program penyuluhan, seorang penyuluh sosial ingin menggunakan media digital untuk menjangkau masyarakat lebih luas. Media digital yang paling efektif digunakan untuk memberikan edukasi kesehatan di daerah perkotaan adalah:

a. Radio komunitas dengan jadwal penyiaran mingguan.
b. Poster fisik yang ditempel di area strategis.
c. Media sosial seperti Instagram atau Facebook.
d. Penyuluhan langsung di balai pertemuan.
e. Modul cetak yang dibagikan ke sekolah-sekolah.

Jawaban: c. Media sosial seperti Instagram atau Facebook.
Pembahasan: Media sosial adalah alat komunikasi yang efektif untuk menjangkau masyarakat perkotaan dengan tingkat literasi digital yang tinggi.

Soal 9
Seorang penyuluh sosial mendapati bahwa dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat, kelompok perempuan mengalami kesulitan dalam mengelola usaha bersama karena konflik internal. Solusi yang paling tepat untuk menangani situasi ini adalah:

a. Membubarkan kelompok dan membentuk kelompok baru dengan anggota yang berbeda.
b. Memberikan pelatihan manajemen konflik kepada kelompok perempuan tersebut.
c. Mengganti ketua kelompok dengan orang yang lebih berpengalaman.
d. Menyediakan modal tambahan untuk meringankan tekanan finansial kelompok.
e. Melibatkan aparat desa untuk mengawasi jalannya usaha kelompok.

Jawaban: b. Memberikan pelatihan manajemen konflik kepada kelompok perempuan tersebut.
Pembahasan: Pelatihan manajemen konflik membantu anggota kelompok memahami cara menangani masalah internal secara mandiri dan memperkuat kerja sama.

Soal 10
Dalam sebuah program advokasi untuk meningkatkan akses air bersih di pedesaan, penyuluh sosial harus mengajukan proposal kepada pemangku kepentingan daerah. Elemen penting yang harus disertakan dalam proposal tersebut adalah:

a. Laporan statistik tentang prevalensi penyakit terkait air kotor.
b. Data jumlah penduduk desa yang tidak memiliki akses air bersih.
c. Rencana anggaran terperinci untuk pelaksanaan program.
d. Semua jawaban benar.
e. Rekomendasi pihak eksternal tentang efektivitas program sejenis.

Jawaban: d. Semua jawaban benar.
Pembahasan: Proposal yang baik harus mencakup data, analisis, rencana anggaran, dan dukungan pihak eksternal untuk memperkuat argumen dalam pengajuan program.

Soal 11
Seorang penyuluh sosial sedang mempersiapkan program penyuluhan untuk keluarga miskin di daerah perkotaan yang rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Pendekatan yang paling efektif dalam memberikan penyuluhan adalah:

a. Mengadakan seminar terbuka di balai kota.
b. Membentuk kelompok diskusi kecil yang melibatkan pasangan suami istri.
c. Menyebarkan brosur informasi tentang KDRT di area publik.
d. Mengundang tokoh masyarakat untuk memberikan pidato inspiratif.
e. Menjalankan kampanye media sosial untuk meningkatkan kesadaran tentang KDRT.

Jawaban: b. Membentuk kelompok diskusi kecil yang melibatkan pasangan suami istri.
Pembahasan: Kelompok diskusi kecil menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif untuk berbagi pengalaman serta memberikan edukasi personal tentang solusi konflik keluarga.

Soal 12
Dalam proses evaluasi program penyuluhan sosial, seorang penyuluh menemukan bahwa partisipasi masyarakat dalam program menurun dari bulan ke bulan. Langkah yang sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan partisipasi adalah:

a. Mengubah jadwal penyuluhan menjadi waktu yang lebih fleksibel.
b. Memberikan insentif berupa bantuan sembako bagi peserta program.
c. Melibatkan tokoh masyarakat untuk mendukung promosi program.
d. Mengganti metode penyuluhan dengan yang lebih interaktif.
e. Semua jawaban benar.

Jawaban: e. Semua jawaban benar.
Pembahasan: Berbagai langkah strategis dapat diambil, seperti menyesuaikan waktu, memberikan insentif, melibatkan tokoh masyarakat, dan mengubah metode penyuluhan agar program lebih menarik.

Soal 13
Sebuah komunitas memiliki tingkat putus sekolah yang tinggi di kalangan anak-anak. Penyuluh sosial ditugaskan untuk menangani masalah ini. Program awal yang paling efektif adalah:

a. Memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi.
b. Mengadakan sosialisasi kepada orang tua tentang pentingnya pendidikan.
c. Menyediakan fasilitas transportasi untuk anak-anak ke sekolah.
d. Melibatkan guru dalam memberikan bimbingan tambahan.
e. Membuka program pelatihan kerja untuk anak-anak yang putus sekolah.

Jawaban: b. Mengadakan sosialisasi kepada orang tua tentang pentingnya pendidikan.
Pembahasan: Orang tua memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan anak. Sosialisasi membantu meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya pendidikan untuk masa depan anak.

Soal 14
Seorang penyuluh sosial menemukan bahwa data yang diperoleh selama pemetaan kerawanan sosial tidak akurat. Langkah terbaik untuk memperbaiki masalah ini adalah:

a. Mengulang survei dengan memperbaiki metode pengumpulan data.
b. Menggunakan data sekunder dari instansi pemerintah setempat.
c. Melibatkan kader masyarakat untuk membantu pengumpulan data.
d. Meningkatkan pelatihan bagi tim survei untuk memastikan akurasi data.
e. Semua jawaban benar.

Jawaban: e. Semua jawaban benar.
Pembahasan: Langkah-langkah tersebut saling melengkapi untuk memastikan akurasi dan keandalan data yang dikumpulkan dalam pemetaan kerawanan sosial.

Soal 15
Dalam program advokasi untuk memperluas akses layanan kesehatan di daerah terpencil, seorang penyuluh sosial harus menghadapi kendala minimnya dukungan dari pemangku kepentingan. Langkah yang paling strategis untuk mengatasi kendala ini adalah:

a. Menggalang dukungan masyarakat melalui petisi atau kampanye.
b. Menyusun laporan komprehensif tentang kebutuhan dan manfaat layanan kesehatan.
c. Mengundang pemangku kepentingan untuk melihat langsung kondisi di lapangan.
d. Membentuk koalisi dengan organisasi non-pemerintah untuk memperkuat advokasi.
e. Semua jawaban benar.

Jawaban: e. Semua jawaban benar.
Pembahasan: Kombinasi strategi advokasi dapat memperkuat posisi penyuluh sosial dalam mendapatkan dukungan pemangku kepentingan untuk program layanan kesehatan.

Soal 16
Seorang penyuluh sosial ingin meningkatkan efektivitas penyuluhan kepada kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses internet. Pendekatan yang paling tepat adalah:

a. Menggunakan media cetak seperti brosur dan pamflet.
b. Menyelenggarakan siaran radio komunitas.
c. Mengadakan pertemuan langsung di lokasi masyarakat sasaran.
d. Melibatkan tokoh masyarakat untuk menyampaikan informasi secara langsung.
e. Semua jawaban benar.

Jawaban: e. Semua jawaban benar.
Pembahasan: Semua opsi dapat digunakan untuk menjangkau masyarakat yang tidak memiliki akses internet, tergantung pada situasi dan kebutuhan lokal.

Soal 17
Dalam upaya melakukan pemetaan potensi sosial, penyuluh sosial menemukan bahwa beberapa keluarga enggan memberikan informasi yang akurat. Langkah terbaik untuk mengatasi hal ini adalah:

a. Memberikan insentif kepada keluarga yang berpartisipasi dalam survei.
b. Melibatkan kader masyarakat yang dipercaya untuk mengumpulkan data.
c. Menggunakan wawancara kelompok untuk membangun kepercayaan masyarakat.
d. Menyusun survei yang lebih sederhana dan mudah dipahami.
e. Semua jawaban benar.

Jawaban: e. Semua jawaban benar.
Pembahasan: Pendekatan yang inklusif dan berfokus pada membangun kepercayaan dapat meningkatkan partisipasi keluarga dalam proses pemetaan potensi sosial.

Soal 18
Seorang penyuluh sosial ditugaskan untuk mengembangkan kerjasama dengan organisasi masyarakat. Langkah awal yang paling efektif adalah:

a. Menyusun daftar organisasi masyarakat yang aktif di wilayah tersebut.
b. Melakukan pertemuan dengan perwakilan organisasi untuk memahami tujuan mereka.
c. Menyusun rencana kerja bersama yang saling menguntungkan.
d. Mengidentifikasi program-program organisasi yang relevan dengan tujuan penyuluhan.
e. Semua jawaban benar.

Jawaban: e. Semua jawaban benar.
Pembahasan: Pendekatan kolaboratif yang terencana akan memastikan bahwa kerjasama dengan organisasi masyarakat berjalan efektif dan saling menguntungkan.

Soal 19
Dalam program penyuluhan tentang pengelolaan keuangan keluarga, penyuluh sosial harus merancang modul penyuluhan yang sederhana dan relevan. Langkah yang paling efektif adalah:

a. Menggunakan studi kasus nyata dari komunitas setempat.
b. Membuat infografis dengan ilustrasi untuk mempermudah pemahaman.
c. Melibatkan peserta dalam simulasi pengelolaan anggaran rumah tangga.
d. Menyediakan panduan langkah-langkah mengatur keuangan dalam bentuk digital.
e. Semua jawaban benar.

Jawaban: e. Semua jawaban benar.
Pembahasan: Pendekatan yang kreatif dan berbasis kebutuhan lokal akan meningkatkan efektivitas program penyuluhan keuangan keluarga.

Soal 20
Dalam monitoring program penyuluhan sosial, ditemukan bahwa sebagian besar peserta tidak menerapkan pengetahuan yang telah disampaikan. Penyebab utama dari masalah ini kemungkinan adalah:

a. Materi penyuluhan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
b. Metode penyuluhan kurang interaktif.
c. Peserta mengalami kesulitan memahami bahasa yang digunakan.
d. Tidak ada tindak lanjut atau pengawasan setelah penyuluhan.
e. Semua jawaban benar.

Jawaban: e. Semua jawaban benar.
Pembahasan: Semua faktor tersebut dapat menjadi penyebab kurangnya penerapan pengetahuan oleh peserta, sehingga penyuluh sosial perlu mengevaluasi pendekatan yang digunakan.

Menuju Kesuksesan Seleksi CPNS PPPK!

Jangan biarkan ketatnya persaingan menghalangi impian Anda. Dengan sistem latihan CAT di fungsional.id, Anda bisa berlatih secara mendalam sesuai kisi-kisi resmi, meningkatkan peluang lolos seleksi, dan meraih karir bergengsi sebagai Penyuluh Sosial Ahli Pertama.

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Halo!
Silahkan Hubungi Kami Jika Ada Pertanyaan...