Formasi Terapis Gigi dan Mulut pada CPNS PPPK adalah jabatan fungsional di sektor kesehatan yang berfokus pada pelayanan preventif, promotif, dan rehabilitatif kesehatan gigi dan mulut. Sebagai tenaga kesehatan, Terapis Gigi dan Mulut berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan gigi, memberikan pelayanan pencegahan seperti pembersihan karang gigi, hingga edukasi terkait perawatan mulut yang benar. Jabatan ini menjadi garda terdepan dalam menurunkan angka penyakit gigi dan mulut di berbagai daerah, terutama di fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas, klinik, atau pos kesehatan desa.
Tugas Utama Terapis Gigi dan Mulut:
- Melakukan tindakan promotif seperti penyuluhan tentang kesehatan gigi kepada masyarakat.
- Memberikan pelayanan preventif, termasuk pembersihan plak dan aplikasi fluor pada pasien.
- Melakukan tindakan rehabilitatif dasar seperti pengobatan luka mulut ringan.
- Membantu dokter gigi dalam pelaksanaan program kesehatan gigi nasional.
- Mendokumentasikan dan melaporkan hasil kegiatan pelayanan kesehatan gigi secara berkala.
Formasi ini memerlukan keterampilan teknis yang baik, empati, dan komunikasi efektif dalam melayani masyarakat dari berbagai kalangan. Terapis Gigi dan Mulut juga diharapkan mampu bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk mewujudkan masyarakat yang sadar akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Terapis Gigi dan Mulut CPNS PPPK Sesuai KemenpanRB
Profesi Terapis Gigi dan Mulut memiliki peran strategis dalam pelaksanaan kebijakan kesehatan nasional. Dengan kompetensi yang mencakup kemampuan teknis dan pemahaman regulasi, tenaga kesehatan ini menjadi ujung tombak dalam mendukung program pemerintah seperti PIS-PK dan GERMAS.
- Permenkes No. 20 Tahun 2016 tentang Sistem Kesehatan Nasional
Memahami kebijakan kesehatan nasional yang mengatur penyelenggaraan layanan kesehatan, termasuk layanan gigi dan mulut, di semua tingkat fasilitas kesehatan. Terapis harus memahami peran strategis mereka dalam implementasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), khususnya dalam aspek promosi, preventif, dan pengobatan dasar di tingkat puskesmas atau klinik. Terapis juga bertanggung jawab untuk mendukung target nasional pengurangan prevalensi karies dan peningkatan status kesehatan gigi masyarakat. - Konsep Dasar Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Menguasai pendekatan asuhan holistik yang mencakup anatomi, fisiologi, dan patologi gigi serta mulut. Terapis harus memahami konsep triage oral health untuk menentukan prioritas tindakan, seperti menangani kondisi akut seperti abses gigi, hingga merencanakan asuhan jangka panjang untuk kasus kronis seperti periodontitis. - Kode Etik Terapis Gigi dan Mulut
Menegakkan prinsip-prinsip etika seperti autonomi pasien, nonmaleficence (tidak membahayakan), beneficence (berbuat baik), dan justice (keadilan). Terapis harus memahami bagaimana menjaga profesionalisme ketika menghadapi situasi sulit, seperti konflik kepentingan atau penanganan pasien dengan kebutuhan khusus. - Pengkajian Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Melakukan pengkajian menyeluruh meliputi anamnesis, pemeriksaan intraoral dan ekstraoral, serta analisis riwayat medis pasien. Teknik diagnostik meliputi:- Palpasi untuk mendeteksi pembengkakan pada kelenjar limfe dan jaringan lunak.
- Pemeriksaan visual menggunakan intraoral mirror untuk mendeteksi karies, plak, atau kelainan jaringan lunak seperti leukoplakia.
- Dokumentasi temuan klinis menggunakan diagram gigi dan catatan digital untuk memastikan pengelolaan data yang akurat.
- Diagnosis Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Menentukan diagnosis berbasis bukti melalui analisis data klinis, seperti identifikasi karies dengan indeks DMFT (Decayed, Missing, Filled Teeth), atau diagnosis gingivitis menggunakan indeks GI (Gingival Index). Terapis juga harus mampu mengenali indikasi rujukan ke dokter gigi, misalnya pada kasus lesi pra-kanker atau trauma maksilofasial. - Penyusunan Tujuan Tata Laksana Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Menyusun rencana yang sesuai dengan kebutuhan pasien menggunakan prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound). Contohnya, untuk pasien dengan gingivitis, tujuan dapat berupa “Mengurangi skor GI sebesar 50% dalam waktu satu bulan melalui intervensi scaling dan edukasi kebersihan mulut.” - Intervensi Tata Laksana Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Melakukan tindakan teknis seperti:- Scaling gigi menggunakan ultrasonic scaler untuk menghilangkan plak dan kalkulus subgingiva.
- Aplikasi fluoride topikal untuk mencegah demineralisasi dan mendukung remineralisasi enamel.
- Pemberian sealant fissure pada anak-anak untuk melindungi gigi geraham permanen dari karies.
Terapis juga harus mematuhi protokol pengendalian infeksi, termasuk sterilisasi alat menggunakan autoklaf dan pemakaian alat pelindung diri (APD).
- Penilaian Tata Laksana Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Mengevaluasi keberhasilan asuhan melalui pemeriksaan lanjutan. Contohnya, pada pasien post-scaling, terapi dinilai melalui penurunan skor GI atau hilangnya tanda peradangan seperti pendarahan gingiva. Evaluasi juga mencakup umpan balik dari pasien terkait peningkatan kualitas hidup. - Pengelolaan Tata Laksana Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
Mengembangkan program kesehatan berbasis masyarakat, seperti Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS), untuk meningkatkan kesehatan gigi siswa melalui skrining rutin, aplikasi fluoride, dan pelatihan teknik menyikat gigi yang benar. Terapis juga berkolaborasi dengan kader kesehatan dan komunitas untuk melaksanakan kampanye kesehatan mulut, khususnya di daerah dengan prevalensi karies yang tinggi.
Contoh Soal Terapis Gigi dan Mulut CPNS PPPK
Terapis Gigi dan Mulut berperan penting dalam mendukung program kesehatan nasional. Melalui contoh soal ini, Anda dapat menguji sejauh mana pemahaman Anda tentang kebijakan kesehatan, etika profesi, dan praktik klinis yang relevan.
Soal No. 1
Dalam Permenkes No. 20 Tahun 2016, disebutkan bahwa seorang Terapis Gigi dan Mulut Ahli Pertama harus memiliki keterampilan untuk melakukan berbagai tindakan terapi gigi dan mulut secara mandiri. Salah satu tindakan yang harus dikuasai adalah terapi untuk mengatasi kelainan pada struktur gigi dan mulut. Berdasarkan peraturan tersebut, dalam pelaksanaan terapi ortodontik pada pasien dengan maloklusi kelas II divisi 1, langkah pertama yang harus dilakukan oleh Terapis Gigi dan Mulut adalah:
A. Pemberian terapi lanjutan setelah pemeriksaan awal
B. Pemeriksaan kondisi jaringan keras dan jaringan lunak mulut
C. Pemilihan jenis alat ortodontik yang sesuai dengan kondisi pasien
D. Melakukan pencabutan gigi untuk mengurangi beban pada rahang
E. Pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi pada gigi
Pembahasan: Langkah pertama yang harus dilakukan adalah B. Pemeriksaan kondisi jaringan keras dan jaringan lunak mulut merupakan langkah awal yang penting untuk memastikan apakah kondisi pasien sesuai untuk menerima terapi ortodontik.
Jawaban Benar: B
Soal No. 2
Menurut Permenkes No. 20 Tahun 2016, salah satu tugas penting dari Terapis Gigi dan Mulut Ahli Pertama adalah memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut. Dalam hal ini, seorang Terapis Gigi dan Mulut diharapkan mampu mengidentifikasi kebutuhan edukasi berdasarkan usia dan kondisi pasien. Dalam memberikan penyuluhan kepada anak-anak usia 6-12 tahun mengenai pencegahan karies gigi, pendekatan yang paling tepat adalah:
A. Menggunakan alat peraga berupa model gigi untuk menjelaskan cara menyikat gigi yang benar
B. Mengajarkan pentingnya pemeriksaan gigi rutin tanpa melibatkan orang tua
C. Memberikan informasi medis tentang bahan-bahan kimia penyebab karies gigi
D. Menekankan pada penggunaan obat kumur sebagai satu-satunya cara mencegah karies
E. Fokus pada pengobatan karies dan penghindaran gigi berlubang
Pembahasan: Pendekatan yang paling efektif adalah A, yaitu menggunakan alat peraga berupa model gigi. Ini membantu anak-anak memahami cara yang benar untuk merawat gigi mereka, yang merupakan langkah pencegahan yang paling penting.
Jawaban Benar: A
Soal No. 3
Dalam konteks penanganan pasien dengan masalah gigi dan mulut yang lebih kompleks, Terapis Gigi dan Mulut Ahli Pertama harus mampu bekerja sama dengan tenaga medis lain dan merujuk pasien jika diperlukan. Berdasarkan Permenkes No. 20 Tahun 2016, jika seorang pasien menunjukkan tanda-tanda infeksi gusi berat (periodontitis), yang paling tepat untuk dilakukan oleh Terapis Gigi dan Mulut adalah:
A. Memberikan terapi pengobatan antibiotik dan melanjutkan dengan pembersihan gigi
B. Melakukan pembersihan karang gigi dan memberikan salep untuk mengurangi peradangan
C. Mendiagnosis penyebab infeksi dan merujuk pasien ke dokter gigi spesialis periodonsia
D. Memberikan penanganan sementara berupa obat kumur dan mengatur jadwal kontrol
E. Menunggu beberapa minggu untuk melihat perkembangan kondisi pasien tanpa intervensi lebih lanjut
Pembahasan: Langkah yang benar adalah C, yaitu mendiagnosis penyebab infeksi dan merujuk pasien ke dokter gigi spesialis periodonsia. Infeksi berat seperti periodontitis memerlukan penanganan yang lebih mendalam dari seorang spesialis.
Jawaban Benar: C
Soal No. 4
Dalam konsep dasar asuhan kesehatan gigi dan mulut, asuhan yang diberikan harus berfokus pada identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Seorang Terapis Gigi dan Mulut Ahli Pertama merawat seorang pasien yang mengalami gigi berlubang pada beberapa gigi permanen. Proses yang tepat dalam pengelolaan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada pasien ini adalah:
A. Langsung melakukan pencabutan gigi yang berlubang tanpa pemeriksaan lebih lanjut
B. Melakukan pemeriksaan, menentukan diagnosa, lalu merencanakan pengobatan seperti penambalan atau pencabutan
C. Memberikan obat pereda nyeri tanpa pemeriksaan lebih lanjut
D. Melakukan tindakan pencegahan dengan menyarankan penggunaan pasta gigi fluor tanpa evaluasi lebih lanjut
E. Mengabaikan keluhan pasien dan melanjutkan perawatan rutin
Pembahasan: Proses yang tepat adalah B. Seorang Terapis Gigi dan Mulut Ahli Pertama harus melakukan pemeriksaan lengkap, menentukan diagnosa masalah gigi, dan merencanakan tindakan pengobatan yang sesuai, seperti penambalan atau pencabutan gigi.
Jawaban Benar: B
Soal No. 5
Pencegahan adalah bagian penting dalam asuhan kesehatan gigi dan mulut. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh Terapis Gigi dan Mulut adalah edukasi mengenai kebiasaan menyikat gigi yang benar dan pentingnya kontrol gigi rutin. Sebagai seorang Terapis Gigi dan Mulut Ahli Pertama, saat memberikan edukasi kepada pasien mengenai pencegahan karies gigi pada anak-anak, pendekatan yang paling efektif adalah:
A. Mengarahkan anak untuk menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor dan menghindari makanan manis
B. Menekankan pentingnya pembersihan gigi hanya setelah makan berat
C. Mengedukasi orang tua agar tidak memberikan susu pada anak untuk menghindari kerusakan gigi
D. Menyuruh anak untuk menghindari menyikat gigi sama sekali dan hanya mengandalkan obat kumur
E. Memberikan obat kumur antibakteri sebagai pengganti menyikat gigi
Pembahasan: Pendekatan yang tepat adalah A, yaitu mengarahkan anak untuk menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor dan menghindari makanan manis. Ini adalah langkah preventif yang penting untuk mencegah karies gigi pada anak-anak.
Jawaban Benar: A
Soal No. 6
Setelah melakukan intervensi terhadap pasien dengan keluhan gigi sensitif, seorang Terapis Gigi dan Mulut Ahli Pertama harus memantau perkembangan kondisi pasien. Dalam proses evaluasi asuhan kesehatan gigi dan mulut, yang paling penting untuk diperhatikan pada tahap pemantauan adalah:
A. Menilai respons pasien terhadap pengobatan dan menentukan apakah perlu ada tindakan lanjutan
B. Melakukan pemeriksaan tambahan tanpa melibatkan pasien untuk menghindari rasa sakit
C. Memberikan tindakan pengobatan lanjutan tanpa menilai kondisi pasien terlebih dahulu
D. Mengabaikan keluhan minor dari pasien karena tidak dianggap berbahaya
E. Membiarkan pasien melanjutkan perawatan tanpa evaluasi berkala
Pembahasan: Tahap yang paling penting dalam pemantauan adalah A. Evaluasi yang baik harus menilai respons pasien terhadap pengobatan yang telah dilakukan dan menentukan apakah perlu dilakukan tindakan lanjutan.
Jawaban Benar: A
Soal 7
Menurut kode etik yang berlaku, seorang Terapis Gigi dan Mulut harus menjaga profesionalisme dan integritas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Jika seorang Terapis Gigi dan Mulut mendapati bahwa pasiennya menginginkan prosedur yang bertentangan dengan standar medis yang berlaku, tindakan yang paling tepat adalah:
A. Melakukan prosedur tersebut karena pasien adalah pihak yang berhak atas keputusannya
B. Menyampaikan secara jelas kepada pasien mengenai risiko yang dapat ditimbulkan dari prosedur tersebut
C. Menyembunyikan fakta kepada pasien untuk menghindari konflik
D. Merujuk pasien ke kolega lain yang mungkin bersedia melakukan prosedur tersebut
E. Menunda tindakan dan memberikan informasi yang salah mengenai prosedur
Pembahasan: Tindakan yang benar adalah B. Terapis Gigi dan Mulut harus mengedukasi pasien dengan menyampaikan informasi yang jelas tentang risiko prosedur yang diinginkan, serta memberikan penjelasan tentang pilihan perawatan yang lebih sesuai dengan kondisi medis.
Jawaban Benar: B
Soal 8
Kode etik Terapis Gigi dan Mulut menekankan pentingnya kerahasiaan informasi medis pasien. Jika seorang Terapis Gigi dan Mulut diberi izin untuk berbagi informasi medis pasien dengan pihak lain, informasi yang dibagikan harus:
A. Selalu dibagikan kepada teman atau kolega untuk meningkatkan pemahaman profesi
B. Hanya dibagikan sesuai dengan kebutuhan perawatan medis atau kepentingan hukum yang sah
C. Dibagikan dengan pihak keluarga pasien tanpa persetujuan pasien
D. Dibagikan kepada pihak yang tidak terkait langsung dengan proses perawatan
E. Dibagikan secara umum melalui media sosial untuk kepentingan promosi
Pembahasan: Kode etik menyatakan bahwa informasi medis hanya dapat dibagikan B. Informasi pasien harus dijaga kerahasiaannya dan hanya dibagikan kepada pihak yang memiliki kepentingan langsung terkait perawatan medis atau dalam hal kepentingan hukum yang sah.
Jawaban Benar: B
Soal 9
Pada tahap pengkajian asuhan kesehatan gigi dan mulut, seorang Terapis Gigi dan Mulut Ahli Pertama harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi pasien. Pengkajian yang harus dilakukan pertama kali pada pasien dengan keluhan nyeri gigi adalah:
A. Mengidentifikasi jenis makanan yang dikonsumsi pasien dalam beberapa minggu terakhir
B. Melakukan pemeriksaan fisik gigi dan jaringan penunjang untuk menentukan sumber nyeri
C. Memberikan obat pereda nyeri tanpa pemeriksaan lebih lanjut
D. Menyarankan pasien untuk langsung melakukan perawatan ortodontik
E. Mengabaikan keluhan nyeri karena mungkin akan hilang dengan sendirinya
Pembahasan: Langkah pertama yang tepat adalah B. Pemeriksaan fisik gigi dan jaringan penunjang harus dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab nyeri gigi sebelum memutuskan perawatan lebih lanjut.
Jawaban Benar: B
Soal 10
Seorang pasien datang dengan keluhan gigi berlubang dan bau mulut yang kuat. Sebagai Terapis Gigi dan Mulut Ahli Pertama, dalam melakukan pengkajian awal, langkah pertama yang harus dilakukan adalah:
A. Memberikan perawatan pengobatan dan melanjutkan ke tindakan pencegahan karies gigi
B. Mengumpulkan riwayat kesehatan lengkap dan riwayat kebiasaan perawatan gigi pasien
C. Langsung melakukan perawatan saluran akar untuk mengatasi masalah gigi berlubang
D. Memberikan antibiotik untuk mengatasi bau mulut dan melanjutkan perawatan gigi
E. Memberikan informasi tentang penggunaan pasta gigi yang mengandung antibakteri
Pembahasan: Langkah pertama adalah B. Mengumpulkan riwayat kesehatan lengkap dan kebiasaan perawatan gigi pasien sangat penting untuk mengetahui faktor penyebab keluhan, seperti pola makan atau kebiasaan merokok, sebelum melakukan perawatan lebih lanjut.
Jawaban Benar: B
Soal 11
Dalam konteks memberikan asuhan gigi dan mulut, seorang Terapis Gigi dan Mulut diharapkan untuk berperilaku profesional, termasuk dalam menjaga hubungan dengan pasien. Jika seorang pasien mengajukan permintaan untuk mendapatkan perawatan yang tidak sesuai dengan prosedur medis yang benar, seorang Terapis Gigi dan Mulut harus:
A. Mengikuti permintaan pasien demi kepuasan pasien, meskipun tidak sesuai dengan prosedur medis
B. Menolak permintaan tersebut dengan alasan yang jelas, dengan tetap menjaga sikap hormat dan empati
C. Mengabaikan keinginan pasien dan melanjutkan perawatan sesuai dengan prosedur standar
D. Menyarankan pasien untuk mencari perawatan alternatif yang lebih sesuai dengan keinginan mereka
E. Memberikan prosedur yang diminta dan kemudian mengoreksi efek sampingnya
Pembahasan: Tindakan yang benar adalah B. Seorang Terapis Gigi dan Mulut harus menjelaskan dengan baik kepada pasien mengapa prosedur yang diminta tidak sesuai dengan standar medis dan memberikan penjelasan yang tepat tentang pilihan perawatan yang lebih aman dan efektif.
Jawaban Benar: B
Soal 12
Pada tahap pengkajian asuhan kesehatan gigi dan mulut, pasien dengan gigi sensitif datang untuk mendapatkan perawatan. Terapis Gigi dan Mulut Ahli Pertama perlu melakukan pengkajian terhadap gejala yang dialami pasien. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah:
A. Memberikan pengobatan sementara berupa salep anestesi
B. Melakukan pemeriksaan menyeluruh pada gigi dan jaringan mulut untuk menilai tingkat keparahan sensitifitas
C. Menyarankan pasien untuk menghindari makanan panas dan dingin tanpa pemeriksaan lebih lanjut
D. Memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi pada gigi
E. Langsung melakukan prosedur penambalan gigi
Pembahasan: Langkah yang tepat adalah B. Pemeriksaan menyeluruh pada gigi dan jaringan mulut diperlukan untuk menilai penyebab gigi sensitif, seperti erosi gigi atau masalah gusi, sebelum melakukan perawatan lebih lanjut.
Jawaban Benar: B
Soal 13
Seorang pasien datang dengan keluhan gigi berlubang pada beberapa gigi permanen dan rasa nyeri yang meningkat terutama saat makan makanan panas dan dingin. Setelah dilakukan pemeriksaan klinis, ditemukan adanya kavitas yang dalam pada gigi premolar. Berdasarkan gejala yang ada, diagnosis yang paling tepat adalah:
A. Karies gigi pada stadium awal
B. Gigi sensitif akibat erosi email
C. Karies gigi stadium lanjut dengan peradangan pada pulpa
D. Gingivitis
E. Periodontitis
Pembahasan: Berdasarkan gejala yang ada, diagnosis yang paling tepat adalah C, yaitu karies gigi stadium lanjut dengan peradangan pada pulpa. Karies stadium lanjut sering menyebabkan nyeri yang intens, terutama saat terpapar suhu ekstrem, dan dapat melibatkan pulpa gigi.
Jawaban Benar: C
Soal 14
Seorang pasien datang dengan keluhan gusi yang berdarah saat menyikat gigi dan adanya pembengkakan pada area gusi sekitar gigi depan atas. Pasien juga mengeluhkan bau mulut yang terus-menerus. Berdasarkan pemeriksaan, ditemukan plak gigi yang menumpuk pada gusi dan jaringan penunjangnya. Diagnosis yang paling sesuai adalah:
A. Gingivitis ringan
B. Periodontitis stadium awal
C. Karies gigi yang terinfeksi
D. Periodontitis stadium lanjut
E. Stomatitis
Pembahasan: Diagnosis yang tepat adalah A, yaitu gingivitis ringan. Gingivitis ditandai dengan pembengkakan gusi, pendarahan saat menyikat gigi, dan adanya plak yang menumpuk. Hal ini biasanya belum mempengaruhi jaringan penunjang gigi secara signifikan.
Jawaban Benar: A
Soal 15
Seorang pasien mengeluhkan rasa sakit pada gigi belakang kanan bawah yang terasa berdenyut dan semakin parah pada malam hari. Setelah dilakukan pemeriksaan klinis, ditemukan adanya abses pada area gigi tersebut dengan pembengkakan pada jaringan lunak di sekitar gigi. Diagnosis yang paling tepat untuk kondisi ini adalah:
A. Karies gigi pada stadium awal
B. Pulpitis akut dengan abses periapikal
C. Periodontitis agresif
D. Gigi sensitif akibat retakan
E. Gingivitis
Pembahasan: Diagnosis yang tepat adalah B, yaitu pulpitis akut dengan abses periapikal. Pulpitis akut dapat menyebabkan rasa sakit yang intens, terutama di malam hari, dan jika tidak diobati, dapat berkembang menjadi abses yang melibatkan jaringan periapikal.
Jawaban Benar: B
Soal 16
Pasien berusia 30 tahun datang dengan keluhan gigi depan atas yang bergerak dan terasa longgar. Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan adanya penurunan gusi dan kerusakan pada ligamen periodontal. Berdasarkan pemeriksaan, diagnosis yang paling tepat adalah:
A. Periodontitis ringan
B. Gingivitis
C. Periodontitis agresif
D. Gigi berlubang pada gigi anterior
E. Gigi sensitif
Pembahasan: Diagnosis yang tepat adalah C, yaitu periodontitis agresif. Periodontitis ini biasanya menyebabkan kerusakan pada ligamen periodontal dan gusi, serta penurunan gusi yang mengakibatkan gigi menjadi longgar.
Jawaban Benar: C
Soal 17
Seorang pasien datang dengan keluhan gigi sensitif yang disebabkan oleh makanan atau minuman dingin. Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan adanya pengikisan pada permukaan gigi bagian servikal (gigi dekat gusi) yang menunjukkan lapisan dentin yang terpapar. Diagnosis yang paling tepat adalah:
A. Gigi berlubang pada stadium awal
B. Erosi gigi akibat konsumsi makanan asam
C. Gigi sensitif akibat faktor kebersihan gigi yang buruk
D. Periodontitis
E. Bruxism
Pembahasan: Diagnosis yang tepat adalah B, yaitu erosi gigi akibat konsumsi makanan asam. Erosi ini dapat terjadi pada permukaan servikal gigi karena terpapar oleh makanan atau minuman yang mengandung asam, yang menyebabkan pengikisan email gigi.
Jawaban Benar: B
Soal 18
Seorang pasien datang dengan keluhan gigi yang terasa ngilu saat mengunyah. Pemeriksaan menunjukkan adanya rongga besar pada gigi molar dan pulpitis yang terdeteksi. Pasien juga melaporkan rasa sakit yang semakin parah pada malam hari. Berdasarkan pemeriksaan ini, diagnosis yang paling tepat adalah:
A. Karies gigi stadium awal
B. Pulpitis kronis
C. Pulpitis akut
D. Gigi sensitif akibat erosi
E. Periodontitis
Pembahasan: Diagnosis yang tepat adalah C, yaitu pulpitis akut. Pulpitis akut ditandai dengan rasa sakit yang intens, terutama pada malam hari, yang sering berhubungan dengan infeksi pada pulpa gigi.
Jawaban Benar: C
Soal 19
Seorang pasien datang dengan keluhan gigi yang berlubang pada gigi molar bawah kanan dan rasa sakit yang semakin parah. Setelah dilakukan pemeriksaan klinis, ditemukan adanya karies gigi yang dalam yang telah melibatkan pulpa. Apa intervensi tata laksana yang paling tepat untuk menangani kondisi ini?
A. Pembersihan gigi dan pemberian pasta fluoride
B. Pencabutan gigi yang terinfeksi
C. Perawatan saluran akar (root canal treatment) dan penambalan gigi
D. Pemasangan gigi palsu sementara
E. Pemberian obat penghilang rasa sakit dan pemantauan lebih lanjut
Pembahasan: Intervensi yang tepat untuk karies gigi yang dalam dan sudah melibatkan pulpa adalah C, yaitu perawatan saluran akar (root canal treatment) dan penambalan gigi. Perawatan ini bertujuan untuk menghilangkan infeksi pada pulpa dan menyelamatkan gigi yang terinfeksi sebelum dilakukan penambalan permanen.
Jawaban Benar: C
Soal 20
Seorang pasien dengan usia 50 tahun datang dengan keluhan gusi yang bengkak dan berdarah saat menyikat gigi, disertai dengan rasa nyeri. Pemeriksaan menunjukkan adanya plak yang menumpuk pada gigi dan jaringan gusi yang terinfeksi. Setelah dianalisis, pasien didiagnosis dengan gingivitis. Apa intervensi tata laksana yang tepat untuk menangani kondisi ini?
A. Pemberian antibiotik sistemik dan pemolesan gigi
B. Pembersihan gigi profesional dan edukasi kebersihan mulut yang lebih baik
C. Pencabutan gigi yang terinfeksi
D. Pemasangan kawat gigi untuk memperbaiki posisi gigi
E. Perawatan saluran akar dan penambalan gigi
Pembahasan: Intervensi yang tepat untuk gingivitis adalah B, yaitu pembersihan gigi profesional untuk menghilangkan plak yang menumpuk dan edukasi mengenai kebersihan mulut yang baik. Perawatan ini bertujuan untuk mengurangi inflamasi pada gusi dan mencegah kondisi berkembang menjadi periodontitis.
Jawaban Benar: B
Tingkatkan Kesiapan Anda Menjadi Profesional di Bidang Kesehatan!
Latihan soal berbasis CAT sesuai dengan kisi-kisi resmi untuk mempersiapkan diri Anda menghadapi seleksi formasi Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Persiapkan langkah Anda sekarang di Fungsional.id dan buktikan kemampuan Anda untuk sukses!