100+ Soal CPNS PPPK Co-Pilot + Kisi Kisi dan Pembahasan

Soal CPNS PPPK Co-Pilot

Co-Pilot memegang peran penting dalam memastikan keselamatan dan kelancaran operasional penerbangan, baik di rute domestik maupun internasional. Sebagai pendamping Pilot, Co-Pilot bertanggung jawab untuk membantu dalam pengoperasian pesawat, memonitor instrumen penerbangan, serta berkomunikasi dengan pengontrol lalu lintas udara. Posisi ini menuntut pemahaman mendalam tentang sistem pesawat, regulasi penerbangan yang berlaku, serta kemampuan untuk merespons dengan cepat dalam situasi darurat yang mungkin terjadi selama penerbangan.

Selain itu, Co-Pilot juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang efektif, kemampuan analisis yang tajam, dan kerja sama tim yang baik untuk memastikan koordinasi lancar di kokpit. Peran ini sangat penting dalam menjaga keselamatan penerbangan dan efisiensi operasional, terutama dalam konteks penerbangan komersial yang melibatkan berbagai pihak terkait. 

Kisi-Kisi Soal Co-Pilot Sesuai KemenpanRB

Kisi-kisi soal PPPK dan CPNS untuk jabatan Co-Pilot disusun berdasarkan kompetensi yang telah ditetapkan oleh KemenpanRB. Berikut adalah kisi-kisi terupdate Co-Pilot yang dapat membantu peserta mempersiapkan diri dengan lebih baik.

  • Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
    Mengatur penyelenggaraan penerbangan sipil di Indonesia, mencakup aspek keamanan, keselamatan, serta perizinan bagi pilot dan kru penerbangan.
  • Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Penerbangan
    Menjelaskan tata kelola penerbangan nasional, termasuk operasional pesawat, pengelolaan lalu lintas udara, dan sertifikasi penerbangan.
  • Civil Aviation Safety Regulation (CASR) Part 61 – Licensing of Pilots and Flight Instructors
    Menetapkan persyaratan sertifikasi bagi pilot dan instruktur penerbangan, termasuk lisensi penerbangan dan jam terbang minimum bagi Co-Pilot.
  • Civil Aviation Safety Regulation (CASR) Part 91 – General Operating and Flight Rules
    Mengatur prosedur penerbangan umum bagi operator non-komersial, termasuk tanggung jawab Co-Pilot dalam pengoperasian pesawat udara.
  • Civil Aviation Safety Regulation (CASR) Part 135 – Certification and Operating Requirement for Commuter and Charter Certificate Holders
    Mengatur standar operasional untuk penerbangan komuter dan charter, termasuk peran Co-Pilot dalam mendukung keselamatan penerbangan.
  • ICAO Annexes
    Standar dan rekomendasi internasional dari International Civil Aviation Organization (ICAO) terkait keselamatan penerbangan, navigasi udara, dan pengelolaan lalu lintas penerbangan.
  • Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2015 tentang Standarisasi dan Sertifikasi Fasilitas Bandar Udara
    Menjelaskan standar fasilitas bandara, peran Co-Pilot dalam operasi penerbangan di bandara, serta prosedur komunikasi dengan otoritas penerbangan.
  • Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 87 Tahun 2021 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 69
    Mengatur lisensi, rating, pelatihan, dan kecakapan personel navigasi penerbangan, termasuk Co-Pilot dalam menjalankan tugas operasional penerbangan.
  • Advisory Circular 171 – 05 Petunjuk dan Tata Cara Penyelenggaraan Kalibrasi Fasilitas Navigasi dan Prosedur Penerbangan
    Panduan bagi Co-Pilot dalam memahami sistem navigasi penerbangan dan peran dalam memastikan akurasi prosedur penerbangan.
  • Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 41 Tahun 2023 tentang Pelayanan Jasa Kebandarudaraan di Bandar Udara
    Mengatur standar pelayanan di bandara yang harus diketahui oleh Co-Pilot, termasuk manajemen lalu lintas udara, operasi penerbangan, dan keamanan penerbangan.
  • Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 33 Tahun 2015 tentang Pengendalian Jalan Masuk (Access Control) ke Daerah Keamanan Terbatas di Bandar Udara
    Menetapkan prosedur akses keamanan di area terbatas bandara, yang harus dipatuhi oleh Co-Pilot dalam operasional penerbangan.
  • Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 164 Tahun 2015 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 145
    Mengatur organisasi perawatan pesawat udara dan peran Co-Pilot dalam memastikan kelayakan operasional pesawat sebelum penerbangan.
  • Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 038 Tahun 2017 tentang Apron Management Service
    Mengatur pengelolaan apron bandara dan prosedur operasional pesawat di area parkir pesawat, yang perlu dipahami oleh Co-Pilot.
  • Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 30 Tahun 2022 Tentang Standar Teknis dan Operasi Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139
    Mengatur pelayanan pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK) dalam keadaan darurat penerbangan.
  • Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2020 tentang Keamanan Penerbangan Nasional
    Menetapkan kebijakan keamanan penerbangan, termasuk prosedur mitigasi risiko yang harus dipahami oleh Co-Pilot dalam mencegah ancaman terhadap penerbangan.

Contoh Soal Co-Pilot untuk CPNS & PPPK

Contoh soal Co-Pilot untuk CPNS dan PPPK dirancang untuk menguji pemahaman calon peserta mengenai aspek teknis penerbangan dan keselamatan. Berikut adalah contoh soal untuk Co-Pilot beserta jawaban dan pembahasannya.

1. Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, apa saja aspek utama yang diatur dalam penyelenggaraan penerbangan sipil di Indonesia?

A. Keamanan, keselamatan, dan tanggung jawab pilot terhadap penumpang
B. Keamanan, keselamatan, serta perizinan bagi pilot dan kru penerbangan
C. Pengelolaan lalu lintas udara, perizinan bandara, dan sertifikasi pilot
D. Operasional pesawat, navigasi udara, dan prosedur darurat
E. Perizinan pesawat, keselamatan penerbangan, dan pengelolaan sumber daya manusia

Jawaban: B. Keamanan, keselamatan, serta perizinan bagi pilot dan kru penerbangan

Pembahasan: Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan secara spesifik mengatur penyelenggaraan penerbangan sipil di Indonesia, mencakup keamanan, keselamatan, dan perizinan pilot serta kru penerbangan. Hal ini memastikan seluruh kegiatan penerbangan diatur dengan standar yang mendukung keselamatan dan efisiensi operasional.

2. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Penerbangan, apa yang menjadi fokus utama dari peraturan ini?

A. Mengatur perizinan pilot dan pengawasan bandara
B. Pengelolaan lalu lintas udara dan sertifikasi pesawat
C. Tata kelola penerbangan nasional, operasional pesawat, dan sertifikasi penerbangan
D. Pelatihan pilot serta pengawasan kelaikan udara pesawat
E. Pengawasan operasional bandara dan sertifikasi fasilitas penerbangan

Jawaban: C. Tata kelola penerbangan nasional, operasional pesawat, dan sertifikasi penerbangan

Pembahasan: Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2021 menekankan tata kelola penerbangan nasional, termasuk aspek penting seperti operasional pesawat, pengelolaan lalu lintas udara, dan sertifikasi penerbangan. Peraturan ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kelancaran operasional penerbangan di Indonesia.

3. Apa yang diatur dalam Civil Aviation Safety Regulation (CASR) Part 61 terkait dengan Co-Pilot?

A. Standar keselamatan penerbangan untuk Co-Pilot
B. Persyaratan sertifikasi Co-Pilot dan instruktur penerbangan, termasuk jam terbang minimum
C. Tata kelola operasional Co-Pilot dalam penerbangan komersial
D. Prosedur pelatihan Co-Pilot dan sertifikasi pesawat
E. Prosedur lisensi bandara dan Co-Pilot

Jawaban: B. Persyaratan sertifikasi Co-Pilot dan instruktur penerbangan, termasuk jam terbang minimum

Pembahasan: CASR Part 61 mengatur tentang lisensi dan persyaratan sertifikasi bagi pilot, termasuk Co-Pilot. Regulasi ini juga mencakup ketentuan tentang jam terbang minimum yang diperlukan oleh seorang Co-Pilot sebelum mendapatkan lisensi yang sesuai.

4. Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 87 Tahun 2021, apa yang menjadi fokus utama terkait keselamatan penerbangan?

A. Prosedur pengelolaan keselamatan bandara
B. Lisensi, rating, pelatihan, dan kecakapan personel navigasi penerbangan, termasuk Co-Pilot
C. Perizinan operasional pesawat dan keselamatan bandara
D. Pengelolaan lalu lintas udara dan sertifikasi kru pesawat
E. Prosedur keselamatan darurat penerbangan dan penanganan kecelakaan

Jawaban: B. Lisensi, rating, pelatihan, dan kecakapan personel navigasi penerbangan, termasuk Co-Pilot

Pembahasan: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 87 Tahun 2021 berfokus pada pengaturan lisensi dan kecakapan personel yang terlibat dalam navigasi penerbangan, termasuk pelatihan dan rating bagi Co-Pilot, guna memastikan mereka memiliki kompetensi dalam menjalankan tugas operasional penerbangan.

5. Berdasarkan Civil Aviation Safety Regulation (CASR) Part 135, apa peran Co-Pilot dalam penerbangan komuter dan charter?

A. Menjaga keselamatan penerbangan dan mengawasi operasional pesawat
B. Membantu kapten dalam navigasi dan prosedur komunikasi dengan ATC
C. Mendukung keselamatan penerbangan dengan memastikan operasional sesuai standar
D. Mengawasi pengelolaan lalu lintas udara di sekitar bandara
E. Menjaga koordinasi dengan kru darat dan memastikan penanganan bagasi penumpang

Jawaban: C. Mendukung keselamatan penerbangan dengan memastikan operasional sesuai standar

Pembahasan: CASR Part 135 menetapkan standar operasional untuk penerbangan komuter dan charter, di mana peran Co-Pilot sangat penting dalam mendukung keselamatan penerbangan. Mereka harus memastikan bahwa seluruh prosedur operasional pesawat dilakukan sesuai dengan regulasi dan standar keselamatan yang berlaku.

6. Menurut Civil Aviation Safety Regulation (CASR) Part 91, tanggung jawab apa yang harus dipenuhi oleh Co-Pilot dalam penerbangan non-komersial?

A. Menyusun rencana penerbangan dan mengajukan izin kepada otoritas penerbangan
B. Mengawasi operasional pesawat dan memastikan prosedur darurat berjalan lancar
C. Memastikan pemeliharaan pesawat dan melaporkan kondisi teknis kepada kapten
D. Membantu kapten dalam pengoperasian pesawat dan memastikan kepatuhan terhadap aturan penerbangan
E. Mengelola komunikasi dengan ATC dan mengawasi prosedur pendaratan

Jawaban: D. Membantu kapten dalam pengoperasian pesawat dan memastikan kepatuhan terhadap aturan penerbangan

Pembahasan: CASR Part 91 mengatur tentang prosedur penerbangan umum bagi operator non-komersial, termasuk tanggung jawab Co-Pilot dalam memastikan pengoperasian pesawat sesuai dengan aturan penerbangan dan mendukung kapten dalam melaksanakan tugas selama penerbangan.

7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2015 mengatur tentang standarisasi dan sertifikasi fasilitas bandara. Dalam konteks ini, peran Co-Pilot terkait apa?

A. Mengawasi kondisi landasan pacu sebelum pesawat lepas landas
B. Memastikan kelaikan fasilitas navigasi dan berkoordinasi dengan petugas bandara
C. Memeriksa sistem komunikasi di pesawat sebelum melakukan penerbangan
D. Menjamin keselamatan penumpang saat boarding dan deboarding
E. Berkoordinasi dengan kru pesawat mengenai keselamatan fasilitas bandara

Jawaban: B. Memastikan kelaikan fasilitas navigasi dan berkoordinasi dengan petugas bandara

Pembahasan: Peraturan ini menekankan pentingnya standarisasi dan sertifikasi fasilitas di bandara, termasuk fasilitas navigasi yang digunakan oleh pesawat. Co-Pilot memiliki peran dalam memeriksa dan memastikan fasilitas tersebut berfungsi dengan baik dan berkoordinasi dengan petugas bandara terkait.

8. Menurut ICAO Annexes, apa yang harus diperhatikan Co-Pilot dalam mendukung navigasi udara internasional?

A. Memastikan ketersediaan peta penerbangan
B. Mematuhi standar internasional terkait navigasi dan pengelolaan lalu lintas udara
C. Menyusun jadwal penerbangan internasional sesuai peraturan
D. Melaporkan kondisi cuaca kepada pengendali lalu lintas udara
E. Mengatur rute alternatif dalam keadaan darurat

Jawaban: B. Mematuhi standar internasional terkait navigasi dan pengelolaan lalu lintas udara

Pembahasan: ICAO Annexes menetapkan standar internasional yang harus dipatuhi dalam navigasi dan pengelolaan lalu lintas udara. Co-Pilot harus memastikan bahwa setiap penerbangan yang dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh ICAO untuk menjaga keselamatan penerbangan internasional.

9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 164 Tahun 2015 tentang Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 145 mengatur tentang organisasi perawatan pesawat udara. Apa peran Co-Pilot dalam memastikan keselamatan penerbangan terkait regulasi ini?

A. Mengawasi kru perawatan pesawat sebelum penerbangan
B. Memastikan prosedur perawatan pesawat dilakukan sesuai standar
C. Mengecek kelengkapan dokumen perawatan pesawat sebelum lepas landas
D. Berkoordinasi dengan teknisi untuk memastikan operasional sistem avionik
E. Memastikan pelaporan kondisi teknis pesawat ke pusat kendali

Jawaban: B. Memastikan prosedur perawatan pesawat dilakukan sesuai standar

Pembahasan: Regulasi ini menekankan pentingnya standar dalam perawatan pesawat. Co-Pilot harus memastikan bahwa semua prosedur perawatan telah dilakukan sesuai dengan regulasi dan standar yang berlaku sebelum pesawat dinyatakan layak untuk terbang.

10. Menurut Advisory Circular 171 – 05, apa yang harus dipahami oleh Co-Pilot terkait kalibrasi fasilitas navigasi dan prosedur penerbangan?

A. Cara memelihara sistem navigasi pesawat selama penerbangan
B. Prosedur untuk memastikan akurasi navigasi pesawat melalui kalibrasi
C. Tata cara melakukan pemeliharaan terhadap alat navigasi
D. Memahami kondisi cuaca dan rute penerbangan yang aman
E. Prosedur komunikasi dengan ATC terkait pengaturan lalu lintas udara

Jawaban: B. Prosedur untuk memastikan akurasi navigasi pesawat melalui kalibrasi

Pembahasan: Advisory Circular ini memberikan panduan bagi Co-Pilot dalam memahami sistem navigasi penerbangan, terutama terkait kalibrasi fasilitas navigasi untuk memastikan akurasi prosedur penerbangan dan keselamatan operasional.

11. Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 33 Tahun 2015, apa prosedur yang harus dipatuhi Co-Pilot terkait dengan pengendalian jalan masuk (Access Control) ke daerah keamanan terbatas di bandara?

A. Memastikan setiap penumpang melalui proses screening keamanan
B. Berkoordinasi dengan petugas bandara terkait akses ke area terbatas
C. Memeriksa dokumen akses kru pesawat ke area landasan pacu
D. Mengatur akses pesawat dan penumpang ke area boarding
E. Memastikan seluruh peralatan pesawat berada dalam area aman

Jawaban: B. Berkoordinasi dengan petugas bandara terkait akses ke area terbatas

Pembahasan: Peraturan ini menekankan pentingnya pengendalian akses ke daerah keamanan terbatas di bandara. Co-Pilot harus berkoordinasi dengan petugas bandara untuk memastikan kepatuhan terhadap prosedur akses ke area tersebut demi menjaga keamanan penerbangan.

12. Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 41 Tahun 2023, standar pelayanan apa yang harus dipahami oleh Co-Pilot terkait operasi penerbangan di bandara?

A. Pengelolaan penumpang selama boarding dan deboarding
B. Manajemen lalu lintas udara dan keamanan penerbangan
C. Prosedur pelayanan darat dan penanganan bagasi
D. Prosedur komunikasi dengan petugas apron
E. Pengelolaan kargo dan barang berbahaya

Jawaban: B. Manajemen lalu lintas udara dan keamanan penerbangan

Pembahasan: Peraturan ini mengatur standar pelayanan di bandara, termasuk manajemen lalu lintas udara dan keamanan penerbangan yang harus dipahami oleh Co-Pilot dalam menjalankan tugasnya selama operasi penerbangan.

13. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 30 Tahun 2022 mengatur pelayanan pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK). Apa yang harus dilakukan oleh Co-Pilot dalam situasi darurat terkait regulasi ini?

A. Berkoordinasi dengan kru kabin untuk evakuasi penumpang
B. Menghubungi petugas PKP-PK untuk bantuan segera
C. Mengelola prosedur darurat di kokpit dan membantu kapten
D. Menyiapkan laporan kecelakaan ke otoritas bandara
E. Memastikan kondisi mesin pesawat aman setelah kecelakaan

Jawaban: C. Mengelola prosedur darurat di kokpit dan membantu kapten

Pembahasan: Regulasi ini mengatur bagaimana layanan pertolongan kecelakaan dan pemadam kebakaran di bandara harus dilakukan. Co-Pilot berperan penting dalam mengelola prosedur darurat di kokpit, memastikan keselamatan seluruh kru dan penumpang.

14. Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2020, apa langkah mitigasi risiko yang harus dipahami oleh Co-Pilot untuk mencegah ancaman terhadap penerbangan?

A. Mengetahui prosedur akses keamanan di bandara
B. Mengelola pemeriksaan keamanan pesawat sebelum lepas landas
C. Memastikan penumpang mengikuti prosedur keselamatan di pesawat
D. Menyusun laporan keamanan penerbangan secara berkala
E. Berkoordinasi dengan kapten terkait deteksi ancaman keamanan

Jawaban: E. Berkoordinasi dengan kapten terkait deteksi ancaman keamanan

Pembahasan: Peraturan ini menetapkan kebijakan keamanan penerbangan, termasuk langkah-langkah mitigasi risiko yang harus dipahami oleh Co-Pilot untuk mendeteksi dan mencegah ancaman terhadap penerbangan. Berkoordinasi dengan kapten adalah kunci untuk menangani potensi ancaman.

15. Apa tanggung jawab utama Co-Pilot menurut Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 038 Tahun 2017 terkait pengelolaan apron bandara?

A. Mengatur parkir pesawat di apron
B. Berkomunikasi dengan petugas darat terkait persiapan lepas landas
C. Memastikan pesawat siap untuk boarding penumpang
D. Mengawasi pengisian bahan bakar di apron
E. Memastikan penanganan bagasi sesuai prosedur keamanan

Jawaban: B. Berkomunikasi dengan petugas darat terkait persiapan lepas landas

Pembahasan: Peraturan ini menekankan pentingnya pengelolaan apron di bandara. Co-Pilot memiliki peran dalam berkomunikasi dengan petugas darat untuk memastikan persiapan pesawat sebelum lepas landas berjalan sesuai prosedur.

16. Dalam skenario di mana Co-Pilot menghadapi masalah ketidakseimbangan bahan bakar antar-tangki di tengah penerbangan, apa langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi situasi ini?

A. Menyalakan sistem transfer bahan bakar dan mengalihkan bahan bakar dari tangki yang lebih penuh ke tangki yang lebih kosong
B. Mengurangi kecepatan dan mengimbangi ketidakseimbangan dengan menyesuaikan flap
C. Menyelesaikan penerbangan dengan konfigurasi bahan bakar yang ada tanpa melakukan tindakan lebih lanjut
D. Menghubungi teknisi di darat untuk mendapatkan solusi teknis melalui komunikasi radio
E. Membiarkan ketidakseimbangan sampai bahan bakar habis secara merata

Jawaban: A. Menyalakan sistem transfer bahan bakar dan mengalihkan bahan bakar dari tangki yang lebih penuh ke tangki yang lebih kosong

Pembahasan: Ketidakseimbangan bahan bakar harus segera diatasi dengan menggunakan sistem transfer bahan bakar untuk memastikan distribusi yang tepat, yang akan menjaga kestabilan pesawat.

17. Jika Co-Pilot menemukan bahwa pesawat mengalami kegagalan total pada sistem navigasi elektronik selama penerbangan, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah?

A. Mengaktifkan sistem navigasi manual dan menghitung secara manual posisi pesawat
B. Mengurangi kecepatan dan ketinggian untuk mengurangi ketergantungan pada sistem navigasi
C. Beralih ke sistem GPS cadangan dan terus memantau jalur penerbangan
D. Berkoordinasi dengan ATC untuk bantuan navigasi manual
E. Mengandalkan instrumen penunjuk arah mata angin hingga sistem navigasi pulih

Jawaban: D. Berkoordinasi dengan ATC untuk bantuan navigasi manual

Pembahasan: Jika sistem navigasi elektronik gagal, ATC dapat memberikan panduan navigasi manual untuk memastikan pesawat tetap di jalur yang benar. Sistem cadangan atau manual baru digunakan setelah itu.

18. Jika ada perubahan mendadak dalam kecepatan angin lintang (crosswind) saat pendaratan, apa yang harus dilakukan Co-Pilot untuk menyesuaikan prosedur pendaratan?

A. Mengurangi kecepatan untuk menghindari efek angin
B. Menyesuaikan sudut kemiringan pesawat (crab angle) untuk mengkompensasi arah angin
C. Mempercepat pendaratan untuk menghindari pengaruh angin
D. Mengandalkan autopilot untuk menjaga posisi pesawat
E. Mengubah jalur pendaratan ke landasan lain yang lebih aman

Jawaban: B. Menyesuaikan sudut kemiringan pesawat (crab angle) untuk mengkompensasi arah angin

Pembahasan: Pada situasi crosswind, Co-Pilot harus menyesuaikan sudut kemiringan (crab angle) pesawat untuk menghindari dorongan angin yang bisa membuat pesawat keluar dari jalur pendaratan.

19. Apa langkah yang sebaiknya diambil Co-Pilot jika pesawat mengalami kebocoran bahan bakar di ketinggian jelajah?

A. Menghentikan sistem bahan bakar pada tangki yang bocor dan melaporkan situasi kepada ATC
B. Melanjutkan penerbangan hingga mencapai tujuan tanpa tindakan tambahan
C. Segera mengubah arah menuju bandara alternatif untuk pendaratan darurat
D. Mengalihkan seluruh pasokan bahan bakar ke tangki lain dan melanjutkan penerbangan
E. Mengurangi ketinggian untuk mengurangi konsumsi bahan bakar

Jawaban: A. Menghentikan sistem bahan bakar pada tangki yang bocor dan melaporkan situasi kepada ATC

Pembahasan: Jika ada kebocoran bahan bakar, langkah pertama adalah mematikan sistem bahan bakar pada tangki yang bocor untuk mengurangi risiko kebakaran, lalu melaporkan situasi kepada ATC untuk bantuan lebih lanjut.

20. Jika Co-Pilot mengalami kegagalan mesin ganda saat penerbangan di atas pegunungan, apa prioritas utama yang harus dilakukan?

A. Segera melakukan pendaratan darurat di pegunungan terdekat
B. Menurunkan ketinggian pesawat sambil mencoba menyalakan kembali mesin
C. Mengarahkan pesawat ke daerah yang lebih datar dan lapang untuk persiapan pendaratan darurat
D. Melaporkan situasi ke ATC dan menunggu instruksi lebih lanjut
E. Mengandalkan mesin lain yang masih berfungsi untuk menjaga kestabilan pesawat

Jawaban: C. Mengarahkan pesawat ke daerah yang lebih datar dan lapang untuk persiapan pendaratan darurat

Pembahasan: Kegagalan mesin ganda membutuhkan tindakan cepat, dan Co-Pilot harus mengarahkan pesawat ke daerah yang lebih datar untuk memastikan pendaratan darurat dapat dilakukan dengan aman.

Siap Hadapi Ujian CPNS & PPPK Co-Pilot? Latih Kemampuanmu dengan 100+ Soal & Pembahasan Terbaru!

Persiapkan diri Anda untuk seleksi CPNS dan PPPK Co-Pilot dengan lebih matang! Dapatkan akses ke 100+ soal Co-Pilot beserta pembahasan lengkap dan kisi-kisi terbaru, dirancang khusus untuk membantu Anda sukses dalam ujian. Mulai perjalanan Anda menuju karier penerbangan yang gemilang. Kunjungi https://fungsional.id/ atau klik banner di atas dan daftar GRATIS untuk memulai latihan sekarang!

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Picture of Tim Asn

Tim Asn

Tim ASN adalah kelompok profesional yang terbiasa menyusun soal. Kami terdiri dari ahli berbagai bidang, berkomitmen menciptakan soal berkualitas tinggi yang relevan dengan kompetensi jabatan.
Open chat
Halo!
Silahkan Hubungi Kami Jika Ada Pertanyaan...