Edukator CPNS PPPK adalah jabatan yang bertanggung jawab dalam merancang, mengembangkan, dan menyampaikan materi edukasi kepada masyarakat atau kelompok sasaran tertentu sesuai dengan kebijakan pemerintah. Jabatan ini memiliki peran penting dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran publik terhadap berbagai program pemerintah, baik di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, maupun sektor lainnya. Dengan demikian, Edukator berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih teredukasi, berdaya, dan mampu mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi yang valid.
Sebagai bagian dari tugasnya, Edukator CPNS PPPK melakukan penyuluhan, pelatihan, serta pendampingan kepada masyarakat dengan metode yang efektif dan sesuai dengan karakteristik audiens. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab dalam menyusun modul pembelajaran, mengevaluasi efektivitas program edukasi, serta berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan pesan edukatif tersampaikan dengan baik. Untuk menjalankan tugasnya secara optimal, jabatan ini memerlukan kemampuan komunikasi yang baik, pemahaman terhadap materi yang diajarkan, serta keterampilan dalam menyusun strategi edukasi yang menarik dan interaktif.
Table of Contents
ToggleKisi-Kisi Soal Edukator CPNS PPPK Sesuai KemenpanRB

Kisi-kisi soal Edukator CPNS PPPK yang disusun sesuai dengan standar KemenpanRB bertujuan untuk membantu calon peserta memahami cakupan materi yang akan diujikan. Berikut adalah kisi-kisi soal yang dapat dijadikan acuan dalam belajar dan berlatih.
- Regulasi Cagar Budaya dan Pemajuan Kebudayaan
Edukator harus memahami dasar hukum pelestarian cagar budaya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Kedua regulasi ini mengatur mekanisme pelindungan, pengelolaan, dan pemanfaatan warisan budaya agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang. - Pengelolaan Museum dan Pemanfaatannya sebagai Media Edukasi
Edukator harus memahami Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum, yang mencakup prinsip-prinsip pengelolaan museum, konservasi koleksi, dan pemanfaatan museum sebagai media pembelajaran. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 24 Tahun 2022 memberikan pedoman teknis tentang pelaksanaan pengelolaan museum secara profesional. - Register Nasional dan Pelestarian Cagar Budaya
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2022 serta Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 36 Tahun 2023 menjelaskan tentang sistem Register Nasional Cagar Budaya, yang berfungsi sebagai basis data pelestarian dan pendokumentasian objek cagar budaya di Indonesia. Edukator bertanggung jawab dalam menyebarluaskan pemahaman mengenai pentingnya pencatatan dan pelestarian warisan budaya. - Strategi Edukasi Kebudayaan dan Sosialisasi Cagar Budaya
Sebagai penghubung antara masyarakat dan kebijakan pelestarian, edukator harus memiliki keterampilan dalam menyampaikan materi tentang kebudayaan dan sejarah secara menarik dan efektif. Pemanfaatan media digital, pendekatan interaktif, serta metode storytelling menjadi aspek penting dalam edukasi kebudayaan, yang mendukung tujuan pemajuan kebudayaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2021. - Peran Edukator dalam Advokasi dan Peningkatan Kesadaran Publik
Dalam upaya pelestarian budaya, edukator bertugas untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya cagar budaya serta dampak sosial-ekonomi dari pelestarian. Peran ini melibatkan interaksi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk sekolah, komunitas budaya, dan pemerintah daerah.
Contoh Soal Edukator untuk CPNS & PPPK

Berikut adalah contoh soal Edukator untuk CPNS dan PPPK yang dapat membantu Anda memahami tugas serta kompetensi yang dibutuhkan dalam jabatan ini.
1. Pelestarian warisan budaya di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, yang mencakup mekanisme perlindungan, pengelolaan, dan pemanfaatannya. Dalam proses penetapan suatu objek sebagai Cagar Budaya, ada tahapan tertentu yang harus dilewati, termasuk peninjauan oleh lembaga berwenang. Salah satu lembaga yang bertugas menilai apakah suatu objek layak ditetapkan sebagai Cagar Budaya di tingkat nasional adalah…
A. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
B. Pemerintah Daerah setempat
C. Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Nasional
D. Direktorat Jenderal Kebudayaan
E. UNESCO
Jawaban: C. Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Nasional
Pembahasan: Penetapan suatu objek sebagai Cagar Budaya tidak bisa dilakukan sembarangan. Proses ini melibatkan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) yang memiliki tugas untuk melakukan kajian berdasarkan aspek sejarah, ilmu pengetahuan, kebudayaan, serta pendidikan. Setelah dilakukan kajian, TACB memberikan rekomendasi kepada pemerintah sebelum objek tersebut resmi ditetapkan sebagai Cagar Budaya.
2. Dalam upaya melindungi warisan budaya, pemerintah telah menetapkan sanksi yang cukup berat bagi individu atau kelompok yang melakukan perusakan terhadap Cagar Budaya, baik secara sengaja maupun tidak. Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010, seseorang yang dengan sengaja merusak, menghancurkan, atau menghilangkan benda yang telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya dapat dikenakan sanksi berupa…
A. Denda maksimal Rp 500 juta
B. Kurungan penjara maksimal 3 tahun dan denda Rp 250 juta
C. Penjara maksimal 15 tahun dan denda maksimal Rp 5 miliar
D. Teguran tertulis dan denda administratif
E. Penghapusan hak kepemilikan atas objek tersebut
Jawaban: C. Penjara maksimal 15 tahun dan denda maksimal Rp 5 miliar
Pembahasan: Untuk mencegah tindakan perusakan, pemerintah menetapkan hukuman yang cukup berat bagi pelanggar. Berdasarkan Pasal 105 UU No. 11 Tahun 2010, siapa pun yang dengan sengaja merusak atau menghancurkan Cagar Budaya dapat dikenakan hukuman pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda hingga Rp5 miliar. Ketentuan ini bertujuan untuk memastikan bahwa Cagar Budaya tetap terjaga dan dapat diwariskan ke generasi mendatang.
3. Museum memiliki fungsi penting tidak hanya sebagai tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga sebagai pusat edukasi yang memberikan informasi kepada masyarakat. Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum telah mengatur bagaimana museum dapat dimanfaatkan sebagai media edukasi yang efektif. Salah satu cara terbaik dalam memanfaatkan museum untuk tujuan pendidikan adalah dengan…
A. Menjadikan museum sebagai tempat koleksi benda antik yang hanya dapat diakses kolektor pribadi
B. Menyediakan fasilitas tur virtual serta program edukasi berbasis digital untuk memperluas jangkauan pembelajaran
C. Menjadikan museum sebagai gudang penyimpanan benda bersejarah tanpa akses publik
D. Membatasi jumlah pengunjung agar koleksi tetap terjaga, tanpa mempertimbangkan aspek edukatif
E. Mengizinkan pengunjung membawa pulang koleksi tertentu sebagai bentuk apresiasi terhadap sejarah
Jawaban: B. Menyediakan fasilitas tur virtual serta program edukasi berbasis digital untuk memperluas jangkauan pembelajaran
Pembahasan: Museum tidak hanya berperan sebagai tempat penyimpanan artefak sejarah, tetapi juga harus dapat menjadi sarana edukasi yang mudah diakses oleh masyarakat luas. Dengan adanya teknologi digital seperti tur virtual dan program edukasi berbasis daring, museum dapat menjangkau lebih banyak orang dan memperkuat perannya dalam pendidikan sejarah dan kebudayaan.
4. Agar museum dapat dikelola secara profesional dan berfungsi optimal sebagai pusat informasi budaya dan sejarah, pemerintah telah menerbitkan regulasi yang mengatur prinsip-prinsip pengelolaan museum. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 24 Tahun 2022, salah satu standar utama yang harus dipenuhi dalam pengelolaan museum adalah…
A. Semua koleksi museum harus berasal dari donasi masyarakat tanpa adanya kurasi khusus
B. Koleksi museum harus dipamerkan secara bebas tanpa perlu adanya perawatan khusus
C. Pengelolaan museum harus mencakup aspek konservasi, registrasi, dan edukasi agar koleksi tetap terjaga dan dapat dimanfaatkan
D. Museum tidak diperbolehkan melakukan kerja sama dengan institusi luar negeri untuk pertukaran informasi budaya
E. Museum hanya boleh dikelola oleh pemerintah tanpa keterlibatan pihak swasta atau komunitas
Jawaban: C. Pengelolaan museum harus mencakup aspek konservasi, registrasi, dan edukasi agar koleksi tetap terjaga dan dapat dimanfaatkan
Pembahasan: Standar pengelolaan museum harus mencakup berbagai aspek penting, seperti konservasi untuk menjaga kondisi koleksi, registrasi agar seluruh benda bersejarah terdokumentasi dengan baik, serta edukasi untuk memastikan bahwa koleksi museum dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam memahami sejarah dan budaya.
5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian kebudayaan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu bentuk kontribusi yang dapat dilakukan masyarakat dalam rangka pemajuan kebudayaan yang sesuai dengan regulasi ini adalah…
A. Mengumpulkan benda-benda bersejarah dari situs budaya tanpa izin untuk dikoleksi secara pribadi
B. Mengadakan festival budaya lokal yang melibatkan komunitas dan pemerintah dalam memperkenalkan warisan budaya kepada masyarakat luas
C. Melakukan eksplorasi benda bersejarah secara mandiri tanpa melibatkan arkeolog atau instansi berwenang
D. Menggunakan bangunan bersejarah sebagai tempat usaha komersial tanpa mempertimbangkan nilai budayanya
E. Mengizinkan individu untuk memiliki benda-benda Cagar Budaya tanpa proses legal yang jelas
Jawaban: B. Mengadakan festival budaya lokal yang melibatkan komunitas dan pemerintah dalam memperkenalkan warisan budaya kepada masyarakat luas
Pembahasan: Salah satu cara masyarakat dapat berkontribusi dalam pemajuan kebudayaan adalah dengan mengadakan festival budaya yang mengangkat nilai-nilai lokal. Kegiatan ini dapat membantu melestarikan budaya dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya.
6. Museum memiliki berbagai koleksi berharga yang harus didokumentasikan dengan baik agar dapat dikelola dan dimanfaatkan secara optimal. Dalam regulasi terkait pengelolaan museum, proses pencatatan koleksi museum harus dilakukan dengan melalui beberapa tahapan yang meliputi…
A. Pendataan, registrasi, inventarisasi, dan dokumentasi agar setiap koleksi memiliki rekam jejak yang jelas
B. Pencatatan manual tanpa sistem digital untuk menjaga keaslian koleksi
C. Penempatan koleksi secara acak tanpa adanya kurasi berdasarkan tema atau zaman
D. Pemusnahan koleksi yang dianggap kurang menarik bagi pengunjung
E. Pendaftaran koleksi hanya dilakukan jika benda tersebut memiliki nilai ekonomi yang tinggi
Jawaban: A. Pendataan, registrasi, inventarisasi, dan dokumentasi agar setiap koleksi memiliki rekam jejak yang jelas
Pembahasan: Registrasi koleksi merupakan bagian penting dalam pengelolaan museum yang bertujuan untuk menjaga keberadaan dan sejarah benda yang dipamerkan. Proses ini harus dilakukan secara sistematis agar koleksi dapat terdokumentasi dengan baik dan dapat diakses untuk keperluan edukasi maupun penelitian.
7. Dalam rangka pelestarian dan pendokumentasian objek cagar budaya di Indonesia, pemerintah telah menetapkan sistem Register Nasional Cagar Budaya. Fungsi utama dari Register Nasional Cagar Budaya adalah…
A. Mengarsipkan koleksi benda bersejarah hanya untuk kepentingan akademik tanpa akses publik
B. Menyediakan basis data nasional yang mencatat, menginventarisasi, serta mengelola informasi mengenai Cagar Budaya di Indonesia
C. Mencatat hanya benda-benda bersejarah yang memiliki nilai ekonomi tinggi untuk tujuan pelelangan
D. Mengelompokkan Cagar Budaya berdasarkan kepemilikan pribadi dan negara tanpa dokumentasi lebih lanjut
E. Menghapus status Cagar Budaya dari objek yang sudah mengalami perubahan fisik
Jawaban: B. Menyediakan basis data nasional yang mencatat, menginventarisasi, serta mengelola informasi mengenai Cagar Budaya di Indonesia
Pembahasan: Register Nasional Cagar Budaya berfungsi sebagai sistem pencatatan dan pendokumentasian yang terstruktur untuk memastikan bahwa seluruh objek Cagar Budaya di Indonesia terinventarisasi dengan baik. Basis data ini memudahkan pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam mengakses informasi mengenai Cagar Budaya serta mendukung upaya pelestariannya.
8. Pemerintah telah mengeluarkan regulasi yang mengatur tentang sistem Register Nasional Cagar Budaya, termasuk mekanisme pencatatan dan pengelolaannya. Regulasi utama yang mengatur sistem ini adalah…
A. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan
B. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2022 serta Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 36 Tahun 2023
C. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya
D. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2020 tentang Perlindungan Warisan Budaya Takbenda
E. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jawaban: B. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2022 serta Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 36 Tahun 2023
Pembahasan: Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2022 dan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 36 Tahun 2023 mengatur sistem Register Nasional Cagar Budaya sebagai alat pendokumentasian dan pelestarian objek Cagar Budaya di Indonesia. Regulasi ini memastikan bahwa setiap objek Cagar Budaya terdata dengan baik untuk perlindungan dan pemanfaatannya secara berkelanjutan.
9. Edukator memiliki peran penting dalam menyebarluaskan pemahaman tentang Register Nasional Cagar Budaya dan pentingnya pelestarian warisan budaya. Salah satu bentuk peran edukator dalam mendukung pelestarian Cagar Budaya adalah…
A. Meneliti dan menyusun kebijakan hukum terkait perlindungan Cagar Budaya di tingkat nasional
B. Mengedukasi masyarakat melalui kegiatan sosialisasi, seminar, dan program pembelajaran tentang pentingnya pencatatan serta pelestarian Cagar Budaya
C. Mengawasi langsung setiap proses registrasi Cagar Budaya tanpa keterlibatan pemerintah
D. Menentukan status Cagar Budaya tanpa melalui Tim Ahli Cagar Budaya (TACB)
E. Mengumpulkan benda-benda bersejarah untuk kepentingan koleksi pribadi tanpa registrasi resmi
Jawaban: B. Mengedukasi masyarakat melalui kegiatan sosialisasi, seminar, dan program pembelajaran tentang pentingnya pencatatan serta pelestarian Cagar Budaya
Pembahasan: Edukator berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian warisan budaya melalui berbagai program edukasi. Dengan memberikan pemahaman yang lebih luas tentang pencatatan dan perlindungan Cagar Budaya, masyarakat dapat turut serta dalam menjaga warisan budaya bangsa.
10. Salah satu manfaat utama dari sistem Register Nasional Cagar Budaya adalah membantu pelestarian objek budaya agar tetap terjaga untuk generasi mendatang. Salah satu cara Register Nasional Cagar Budaya berkontribusi dalam pelestarian tersebut adalah dengan…
A. Menyediakan data resmi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan restorasi dan pengelolaan Cagar Budaya
B. Menyimpan semua koleksi benda bersejarah dalam satu museum nasional agar tidak tersebar di berbagai wilayah
C. Memastikan bahwa setiap objek budaya dapat digunakan secara bebas untuk keperluan bisnis dan komersial
D. Menghapus status Cagar Budaya dari objek yang mengalami kerusakan agar tidak perlu dipertahankan
E. Membatasi akses masyarakat terhadap informasi Cagar Budaya untuk menghindari penyalahgunaan
Jawaban: A. Menyediakan data resmi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan restorasi dan pengelolaan Cagar Budaya
Pembahasan: Register Nasional Cagar Budaya memberikan data yang akurat mengenai status, kondisi, dan riwayat objek Cagar Budaya. Informasi ini sangat penting dalam proses restorasi, perencanaan kebijakan pelestarian, serta upaya pengelolaan Cagar Budaya agar tetap lestari bagi generasi mendatang.
11. Register Nasional Cagar Budaya mencatat objek cagar budaya berdasarkan kategori tertentu. Salah satu fungsi utama pencatatan ini adalah:
A. Menentukan nilai jual objek cagar budaya di pasar internasional
B. Memonitor kepemilikan pribadi atas benda cagar budaya
C. Menyediakan basis data untuk pengelolaan dan pelestarian cagar budaya secara nasional
D. Membantu sektor pariwisata dalam mengomersialisasikan objek budaya
E. Membatasi akses publik terhadap objek cagar budaya untuk mencegah kerusakan
Jawaban: C. Menyediakan basis data untuk pengelolaan dan pelestarian cagar budaya secara nasional
Pembahasan: Register Nasional Cagar Budaya berfungsi sebagai sistem pendokumentasian dan pelestarian objek cagar budaya di Indonesia. Hal ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2022 dan Permendikbud Ristek Nomor 36 Tahun 2023. Tujuan utamanya adalah menyediakan data akurat bagi upaya konservasi dan pemanfaatan yang berkelanjutan.
12. Seorang edukator ingin menyampaikan materi tentang pelestarian cagar budaya kepada masyarakat adat yang memiliki keterikatan kuat dengan warisan budaya mereka. Pendekatan yang paling efektif adalah:
A. Menggunakan metode ceramah dengan data statistik mengenai jumlah cagar budaya yang rusak
B. Memberikan presentasi formal dengan referensi dari jurnal akademik internasional
C. Melibatkan tokoh adat dalam diskusi interaktif dan storytelling berbasis pengalaman lokal
D. Menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi tanpa perlu tatap muka
E. Menyebarkan brosur berisi informasi tentang peraturan perundang-undangan terkait cagar budaya
Jawaban: C. Melibatkan tokoh adat dalam diskusi interaktif dan storytelling berbasis pengalaman lokal
Pembahasan: Edukator harus memahami bahwa masyarakat adat memiliki keterikatan emosional dengan warisan budaya mereka. Pendekatan yang lebih partisipatif, seperti diskusi interaktif dan storytelling, akan lebih efektif dibandingkan metode ceramah atau penyebaran brosur yang sifatnya satu arah.
13. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2021, strategi pemajuan kebudayaan menekankan pemanfaatan teknologi digital. Salah satu implementasi yang paling sesuai dalam edukasi budaya adalah:
A. Membangun museum digital yang memungkinkan akses virtual ke koleksi cagar budaya
B. Menggunakan kecerdasan buatan untuk menggantikan peran pemandu wisata di situs budaya
C. Menerapkan sistem tiket elektronik berbayar untuk membatasi jumlah pengunjung ke situs budaya
D. Mengembangkan aplikasi e-commerce yang menjual replika benda cagar budaya
E. Mengubah seluruh koleksi benda cagar budaya menjadi format digital dan menghentikan akses fisik ke museum
Jawaban: A. Membangun museum digital yang memungkinkan akses virtual ke koleksi cagar budaya
Pembahasan: Museum digital memungkinkan akses lebih luas terhadap informasi cagar budaya, tanpa mengurangi keterlibatan masyarakat. Hal ini selaras dengan strategi pemajuan kebudayaan yang mengadopsi teknologi digital dalam edukasi dan pelestarian budaya.
14. Salah satu tantangan dalam advokasi pelestarian cagar budaya adalah rendahnya kesadaran masyarakat. Strategi komunikasi yang paling efektif untuk mengatasi hal ini adalah:
A. Mengadakan seminar akademik di universitas untuk membahas aspek teknis pelestarian
B. Menggunakan metode storytelling yang menghubungkan cagar budaya dengan kehidupan sehari-hari masyarakat
C. Memaksa masyarakat untuk mengikuti pelatihan wajib mengenai pelestarian budaya
D. Menerapkan sanksi hukum kepada individu yang tidak mendukung pelestarian budaya
E. Mengalihkan fokus ke sektor pariwisata agar masyarakat lebih tertarik dengan aspek ekonomi cagar budaya
Jawaban: B. Menggunakan metode storytelling yang menghubungkan cagar budaya dengan kehidupan sehari-hari masyarakat
Pembahasan: Strategi komunikasi yang efektif harus menghubungkan nilai budaya dengan kehidupan masyarakat. Storytelling terbukti menjadi metode yang menarik dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan.
15. Dalam pengelolaan Register Nasional Cagar Budaya, edukator memiliki peran utama dalam:
A. Menentukan objek mana yang layak masuk dalam daftar register
B. Mengembangkan kebijakan hukum terkait perlindungan cagar budaya
C. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencatatan dan pelestarian cagar budaya
D. Mengatur aspek ekonomi dari pengelolaan objek cagar budaya
E. Memonitor transaksi jual beli benda cagar budaya di tingkat internasional
Jawaban: C. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencatatan dan pelestarian cagar budaya
Pembahasan: Edukator bertugas meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya pencatatan dalam Register Nasional Cagar Budaya, bukan menetapkan atau mengatur aspek ekonominya.
16. Jika sebuah komunitas menolak penetapan sebuah bangunan sebagai cagar budaya karena alasan ekonomi, tindakan yang paling tepat bagi edukator adalah:
A. Menyampaikan manfaat jangka panjang dari pelestarian cagar budaya terhadap ekonomi lokal
B. Mewajibkan komunitas untuk menerima keputusan pemerintah tanpa diskusi
C. Mengabaikan komunitas dan tetap menjalankan program pelestarian
D. Mengusulkan pembongkaran bangunan untuk kepentingan pembangunan modern
E. Memberikan insentif finansial kepada komunitas agar mereka setuju
Jawaban: A. Menyampaikan manfaat jangka panjang dari pelestarian cagar budaya terhadap ekonomi lokal
Pembahasan: Salah satu peran edukator adalah membangun kesadaran tentang manfaat ekonomi jangka panjang dari pelestarian budaya, seperti peningkatan pariwisata dan pelestarian identitas lokal.
17. Edukator yang ingin meningkatkan pemahaman siswa tentang cagar budaya dapat menggunakan metode berikut, kecuali:
A. Simulasi peran dalam pelestarian budaya
B. Pemanfaatan film dokumenter interaktif
C. Studi kasus berbasis sejarah lokal
D. Pemberian tugas membaca jurnal akademik yang kompleks
E. Kunjungan lapangan ke situs cagar budaya
Jawaban: D. Pemberian tugas membaca jurnal akademik yang kompleks
Pembahasan: Jurnal akademik sering menggunakan bahasa teknis yang sulit dipahami siswa. Metode yang lebih interaktif dan visual lebih efektif untuk edukasi budaya.
18. Dalam konteks advokasi pelestarian budaya, pemangku kepentingan yang paling berpengaruh dalam keputusan perlindungan cagar budaya adalah:
A. Pengusaha properti yang ingin mengembangkan lahan cagar budaya
B. Komunitas budaya lokal yang memiliki keterikatan langsung dengan situs budaya
C. Turis yang berkunjung ke situs budaya secara berkala
D. Kolektor benda seni yang tertarik dengan artefak cagar budaya
E. Perusahaan media yang melaporkan berita terkait cagar budaya
Jawaban: B. Komunitas budaya lokal yang memiliki keterikatan langsung dengan situs budaya
Pembahasan: Komunitas budaya lokal memiliki kepentingan langsung dalam pelestarian budaya karena keterikatan sejarah dan sosial mereka terhadap situs cagar budaya.
19. Jika sebuah situs cagar budaya mengalami kerusakan akibat vandalisme, langkah pertama yang harus dilakukan oleh edukator adalah:
A. Melaporkan kejadian kepada otoritas terkait dan mendokumentasikan kerusakan
B. Mengorganisir protes publik terhadap pelaku vandalisme
C. Menutup situs tersebut tanpa memberi penjelasan kepada masyarakat
D. Menghancurkan bagian yang rusak agar tampak lebih estetis
E. Menjual bagian yang masih utuh kepada kolektor untuk menghindari kerugian lebih lanjut
Jawaban: A. Melaporkan kejadian kepada otoritas terkait dan mendokumentasikan kerusakan
Pembahasan: Dokumentasi dan pelaporan merupakan langkah pertama dalam mitigasi kerusakan cagar budaya, agar langkah pemulihan dapat dilakukan secara tepat.
20. Dalam sebuah proyek edukasi kebudayaan, metode yang paling efektif untuk menjangkau generasi muda adalah:
A. Ceramah formal di aula sekolah
B. Penggunaan media sosial dan konten digital interaktif
C. Pembagian buku cetak tentang sejarah budaya
D. Seminar akademik dengan narasumber pakar
E. Diskusi ilmiah dengan menggunakan bahasa teknis
Jawaban: B. Penggunaan media sosial dan konten digital interaktif
Pembahasan: Generasi muda lebih tertarik pada media sosial dan konten digital yang interaktif dibandingkan metode konvensional seperti ceramah atau buku cetak.
Raih Skor Tertinggi dalam Seleksi CPNS & PPPK Edukator!

Siapkan diri menghadapi seleksi CPNS & PPPK Edukator dengan soal terbaru, kisi-kisi lengkap, dan pembahasan detail. Latih kemampuanmu sekarang dan raih peluang terbaik untuk lolos! Gabung sekarang di fungsional.id!